Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Terminal Bis adalah tempat berkumpulnya bis untuk mengakhiri dan mengawali
lintasan operasionalnya.
Ditinjau dari sistem jaringan rute secara keseluruhan, maka terminal bis
merupakan simpul utama dalam jaringan, yang dalam jaringan ini sekumpulan
lintasan rute bertemu.
Terminal bis merupakan komponen utama dari jaringan yang mempunyai peran
yang cukup signifikan. Karena kelancaran yang ada pada terminal akan
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas sistem angkutan umum secara
keseluruhan.
JENIS TERMINAL
Terletak di Kotamadya atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek angkutan kota
dalam propinsi.
Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas
IIIB.
Jarak antara dua terminal penumpang Tipe B atau dengan terminal tipe A
sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau lainnya.
Tersedia luas lahan sekuarng-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan
Sumatera, dan 2 ha di pulau lainnya.
Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-
kurangnya berjarak 50 meter di Pulau Jawa dan 30 meter di pulau lainnya.
PERSYARATAN LOKASI TERMINAL TIPE C
Terletak di dalam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II dan dalam jaringan trayek
angkutan pedesaan..
Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi IIIA. Tersedia
lahan yang sesuai dengan permintaan angkutan.
Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sesuai
kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.
ALTERNATIF STANDAR TERMINAL
Sesuai dengan kebutuhan rencana kota atau wilayah tersebut terdapat dua pola lokasi
terminal yaitu :
1. Pola lokasi terminal terpusat, terjadi bila sistem pelayanan terpusat pada satu tempat,
artinya untuk mencapai lokasi kegiatan pada kota yang mempunyai satu pusat kegiatan
biasanya mempunyai satu pusat terminal angkutan umum dan beberapa terminal local
yang berada didalam kota. Pada pola ini terminal angkutan umum antar kota terletak di
pusat atau menjadi satu dengan terminal induk.
2. Pola lokasi teminal tersebar, terjadi bila sistem pelayanan tidak terpusat pada satu
tempat, artinya kota yang mempunyai beberapa kegiatan akan membentuk satu pusat
terminal angkuatan umum kota di tiap wilayah. Setiap terminal wilayah dihubungkan
oleh jaringan jalan melingkar. Pada pola ini terminal angkutan antar kota yang akan
disebarkan dan ditempatkan di tiap pintu masuk kota juga berfungsi sebagai suatu
terminal angkutan dalam kota bagi wilayahnya.
ANALISIS DAN WAKTU PROSES DI
TERMINAL
Bagan Alir Proses Terminal Transportasi
KENDARAAN KENDARAAN
TERMINAL
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Faktor internal yaitu kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan, dan
ketepatan waktu, waktu perjalanan total, tarif dan sistem informasi
Faktor eksternal yaitu kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas, jarak
perjalanan, tingkat pendapatan, kebijaksanaan transportasi, lingkungan,
parkir, pajak
Angkutan Umum Penumpang
Jam operasi tidak hanya mempengaruhi biaya operasi angkutan umum tetapi
juga mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Jumlah Transfer
Ciri perjalanan
Ciri pelaku perjalanan
Ciri faktor perangkutan
Ciri Perjalanan
Faktor penting yang termasuk dalam kategori ini adalah yang berkaitan
dengan faktor-faktor ekonomi keluarga pelaku perjalanan, termasuk di
dalamnya adalah penghasilan, kepemilikan kendaraan, struktur dan besarnya
keluarga, kerapatan pemukiman, jenis pekerjaan, serta lokasi pekerjaan.
Ciri Faktor Perangkutan
Load factor atau faktor muat yang merupakan perbandingan antara kapasitas
terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa dinyatakan
dalam persen. Standar yang ditetapkan adalah jika nilai load factor lebih dari
100% maka penumpang akan merasakan kurang nyaman dalam menggunakan
angkutan umum. Sedangkan jika nilai load factor kurang dari 70%
menggambarkan bahwa angkutan umum kurang optimal dalam melayani
pergerakan penumpang. Pencarian data load factor dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu :
Load Factor statis
Load factor dinamis
Load Factor statis Survai dan pengambilan data yang dilakukan dengan cara
mencatat dan mengamati naik turunnya penumpang pada suatu titik atau
zona yang telah di tentukan
Load factor dinamis Survai dan pengambilan data yang dilakukan dengan cara
mengikuti perjalanan bus dan kemudian melakukan penghitungan pada
penumpang yang naik turun pada zona yang telah di tentukan.
Kapasitas Kendaraan
Merupakan waktu perjalanan angkutan dari satu titik ke titik yang lain yang
terdiri dari waktu perjalanan, deviasi waktu perjalanan, dan waktu berhenti
di perhentian.
Keterangan :
Jumlah armada per waktu sirkulasi yang diperlukan dapat dihitung dengan
rumus :
Waktu Tunggu Di Terminal
Untuk mengetahui kinerja angkutan umum, ada beberapa elemen yang dapat
dijadikan acuan dan menggambarkan karakteristik angkutan yang diharapkan
seperti yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Perhubungan baik dari segi kuantitas maupun kualitas angkutan, seperti pada
tabel berikut:
Total nilai bobot untuk standar kinerja pelayanan angkutan umum adalah
sebagai berikut ini:
TUGAS 2