Anda di halaman 1dari 79

Kuliah #03

METODE
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
Dr. Ir. Khalawi Abdul
Hamid, M.M., M.Sc., IPU

Februari 2023
OUTLINE
01 PEMBANGUNAN BENDUNGAN DI INDONESIA

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI


02 PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

PENDALAMAN ALAT BERAT UNTUK MEMILIH


03 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

04 SOAL DAN TUGAS


01
PEMBANGUNAN
BENDUNGAN DI
INDONESIA
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan


tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan
menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan
dan menampung limbah tambang (tailing), atau
menampung lumpur sehingga terbentuk waduk Bendungan Jatiluhur di Jawa Barat

Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan


menyimpannya di musim hujan waktu air sungai
mengalir dalam jumlah besar. Bendungan digunakan
untuk keperluan irigasi, air minum industri, tempat
rekreasi, tempat penampungan limbah, cadangan air
minum, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan Proses konstruksi Bendungan
Sepaku Semoi di IKN Nusantara
olahraga air.
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

Bendungan adalah salah satu sektor yang paling banyak tercantum


dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan merupakan salah satu
fokus pemerintah dalam membangun infrastruktur dasar di Indonesia.
Dengan begitu, pengetahuan terhadap metode pelaksanaan konstruksi
Bendungan sangat penting untuk pembangunan Indonesia kedepannya.

Sebelum mendalami metode pelaksanaan konstruksi, dijabarkan


pembangunan-pembangunan bendungan yang telah dilakukan sepanjang
7 tahun terakhir untuk menunjukkan ekstensifnya pembangunan
bendungan di Indonesia
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN 2 TAHUN
TERAKHIR SESUAI LAKIP DITJEN SDA
No Sasaran Satuan 2021 2020
Target Capaian Kinerja Target Capaian Kinerja
Meningkatnya ketersediaan air melalui infrastruktur sumber daya air
Persentasi peningkatan
1 % 56,88 56,93 100,01% 67 67,60 100,90%
perlindungan banjir
2 Kapasitas tampung per kapita m3 / kapita 54,21 58,66 108,21% 52,5 53,14 101,22%

Volume layanan air untuk m3 / tahun /


3 20.554 29.322 142,66% 19.845 30.813 155,27%
meningkatan produktivitas irigasi hektar

Meningkatnya ketersediaan air melalui pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi

Jumlah penambahan kapasitas


4 m3 / detik 3,07 4,57 148,86% 4,10 2,52 61,46%
layanan sarpras air baku

Penurunan luas kawasan terkena


5 Hektar 9.784 9.876 100,95% 10.260 5.396 52,60%
dampak banjir
Jumlah potensi tenaga listrik dari
6 MW 21,6 25,68 118,89% 24,43 3,68 15,06%
infrastruktur SDA
*) Tahun 2015-2019 memiliki parameter sasaran yang berbeda
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2015
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2015
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2015
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2015
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2015
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2015
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2015
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2015
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2015
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2015
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2016
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2016
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2016
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2016
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2017
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2017
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2017
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2017
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2018
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2018
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2018
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2018
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2018
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2018
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2018
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2018
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2018
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2018
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2019
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2019

Bendungan Gondang, Jawa Tengah


Bendungan Gondang yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah
merupakan bendungan multipurpose yang dilaksanakan secara kontrak tahun jamak
dari tahun 2015 hingga 2019. Bendungan ini memerlukan biaya sebesar Rp. 679 Milyar,
mempunyai kapasitas tampung sebesar 9,15 juta m3. Bendungan ini bermanfaat untuk
irigasi seluas 4.680 Ha, penyediaan air baku 0,2 m3 /detik, reduksi banjir sebesar 639,22
m3 /detik dan potensi energi sebesar 0,33 MW
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2019
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2019

Bendungan Passeloreng, Sulawesi Selatan


Bendungan Passeloreng dibangun di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pembangunan bendungan ini memerlukan anggaran sebesar Rp.701 Milyar, dilaksanakan
secara kontrak tahun jamak selama 4 (empat) tahun (2015 – 2019). Bendungan Passeloreng
merupakan bendungan multipurpose dengan volume tampung sebesar 138 juta m3 , dan
bermanfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 8.510 Ha, penyediaan air baku 0,2 m3
/detik, reduksi banjir 1.003 m3 /detik dan potensi energi 0,8 MW
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2020
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2020
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2020
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2020
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2020
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2020
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2020
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2020
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2021
Sumber: Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) Direktorat
Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian PUPR
Tahun 2021
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

NTB
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022 JAWA TENGAH


PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan Ciawi,
Jawa Barat
Bendungan Ciawi didesain
untuk mengurangi debit
banjir yang masuk ke Jakarta BENDUNGAN CIAWI
dengan mereduksi banjir
sebesar 111,75 m3 / detik JAWA BARAT
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan
Sukamahi, Jawa Barat
Bendungan Sukamahi
memiliki daya tampung 1,68
juta m3 dan luas area
genangan 5,23 hektare
dengan manfaat mereduksi BENDUNGAN SUKAMAHI
banjir sebesar 15,47
m3/detik JAWA BARAT
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan
Semantok, Jawa
Timur
Bendungan ini dirancang
untuk mampu menampung
23,67 juta m3 air untuk dapat
mengurangi risiko banjir
hingga 137 m3/detik di
wilayah hilir yang dialiri BENDUNGAN SEMANTOK
Sungai Semantok saat musim
hujan
JAWA TIMUR
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan Lolak,
Sulawesi Utara
Bendungan ini berfungsi
sebagai penyediaan air
irigasi untuk daerah
seluas 2.214 hektare,
selain itu bendungan
tersebut juga akan
menjadi sumber BENDUNGAN SEMANTOK
penyediaan air baku 500
liter per detik (lpd) JAWA TIMUR
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan
Sadawarna, Jawa
Barat
Bendungan Sadawarna
memiliki tampungan 70 juta
meter kubik dengan luas
genangan sekitar 680 hektare
dengan manfaat utama untuk
mengairi area persawahan
seluas 4.280 hektare di BENDUNGAN SADAWARNA
Kabupaten Subang dan
Indramayu JAWA BARAT
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan
Margatiga, Lampung
Bendungan Margatiga
memiliki kapasitas tampung
42,31 juta m3 dengan luas
genangan 2.314 hektare
juga dipersiapkan untuk
memasok air baku sebesar BENDUNGAN MARGATIGA
0,8 m3/detik untuk
Kabupaten Lampung Timur LAMPUNG
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022

Bendungan Kuwil
Kawangkoan,
Sulawesi Utara
Bendungan ini
digunakan untuk
mengairi lahan
pertanian dan sumber
pembangkit listrik
tenaga mikro hidro yang
menghasilkan tenaga 2 x BENDUNGAN KUWIL KAWANGKOAN
0,7 MW
SULAWESI UTARA
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022 BENDUNGAN TAMBLANG


BALI

Bendungan
Tamblang, Bali
Bendungan ini
digunakan untuk
mengairi lahan
pertanian dan sumber
pembangkit listrik
tenaga mikro hidro
yang menghasilkan
tenaga 2 x 0,7 MW
PENGANTAR PEKERJAAN BENDUNGAN

TAHUN 2022 BENDUNGAN BERINGIN SILA


NUSA TENGGARA BARAT

Bendungan
Beringin Sila, NTB
Pembangunan Bendungan
Beringin Sila bertujuan
untuk mengoptimalkan
pemenuhan kebutuhan
irigasi dan air baku
khususnya di wilayah
Kecamatan Utan dan
Kecamatan Buer,
Kabupaten Sumbawa
02
METODE PELAKSANAAN
KONSTRUKSI PEKERJAAN
PEMBANGUNAN
BENDUNGAN
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

Galian dan
Pekerjaan
Uitzet lapangan bangunan Dewatering
persiapan
pengelak

1. Survei lokasi untuk melihat Aktivitas pengukuran dengan 1. Penggalian saluran pengelak Aktivitas pengeringan air
kondisi lapangan dan sosialisasi memindahkan gambar (conduit) : meliputi pekerjaan tanah dengan melakukan
2. Pembersihan lahan dari rencana / gamber kerja ke pembersihan, galian saluran terbuka penggalian sampai kedalaman
pepohonan, semak belukar, kondisi lapangan untuk tata untuk intake konduit pengelak, yang direncanakan
sampah, akar pohon dan lainnya letak rencana pembangunan galian konduit dilanjutkan dengan
3. Menentukan perencanaan cutfill pekerjaan pemboran dan contact-
Alat yang dibutuhkan:
beserta penentuan dumping grouting, pembetonan dinding
Teodolit
4. Membangun fasilitas sementara conduit
yang dibutuhkan seperti kantor, 2. Bendungan pengelak (cofferdam) :
mes, lab, dll meliputi pekerjaan pembersihan,
5. Membuat jalan akses masuk ke pembuatan primary cofferdam,
lokasi proyek pekerjaan galian tanah, pembuatan
tirai beton bentonit dan dilanjutkan
Alat yang dibutuhkan: dengan timbunan inti, timbunan
Bulldozer, backhoe, shovel, filter transisi dan timbunan random
vibrating roller, dump truck, motor yang diakhiri dengan pasangan batu
grade, wheel loader kosong (rip-rap)
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

Bendungan Bangunan Bangunan Rumah irigasi /


utama pelimpah pengambil power house
1. Pekerjaan tanah 1. Penggalian tanah dan Untuk pekerjaan bangunan Pekerjaan rumah
(pengupasan tanah, batuan lapuk pengambil bertipe intake tegak irigasi/power house terbuat
penggalian, timbunan inti, 2. Perbaikan pondasi dengan menggunakan beton K-225 dari beton betulang K-225
timbunan filter halus, 3. Pekerjaan beton yang diproduksi dengan batcher plant yang diproduksi dengan
timbunan kerikil, timbunan 4. Urugan kembali dan dipasang didekat hilir lokasi batcher plant dan dipasang
batu dan timbunan rip-rap) bendungan dan dilaksanakan dengan didekat hilir lokasi
2. Pekerjaan pengeboran dan Alat yang dibutuhkan: concrete pump, dilakukan setelah bendungan dan diangkut ke
grouting pada pondasi Backhoe, bulldozer, pekerjaan beton untuk dibagian lokasi penempatan dengan
bendungan dumptruck, vibrating roller dasar dan atas intake selesai Agitator Truck dan dilakukan
3. Pemasangan alat ukur pada dilaksanakan dengan concrete pump dan
pondasi bendungan setelah ditempatkan segera
dilanjutkan dengan dipadatkan menggunakan
timbunan untuk inti Bangunan vibrator
bendungan,instrumentasi pengambil
4. Perkerasan puncak Alat yang dibutuhkan:
bendungan Agigator truck, concrete pump,
5. Pekerjaan beton vibrator, mixer truck
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

Pekerjaan jalan Pekerjaan


Pekerjaan listrik
(apabila butuh) bangunan fasilitas
Pelebaran dan peningkatan jalan Setelah pekerjaan maindam, cofferdam, spillway, Pekerjaan listrik meliputi
yang dibutuhkan untuk dan conduit selesai mulai pembangunan fasilitas penyediaan listrik di suplai dan
mengakses bendungan sepert rumah jaga, musholla, gudang, klinik, dipasang oleh PLN. Penyediaan
menara air, pos pandang, rumah/mesh karyawan,
generator dengan mesin diesel
Alat yang dibutuhkan: gudang peralatan dan tempat duduk bagi
wisatawan. diperlukan pula untuk
Bulldozer, backhoe, keperluan cadangan tenaga
dump truck, shovel listrik apabila sewaktu-waktu
aliran listrik dari PLN padam
Peningkatan
jalan akses

Fasilitas Bendungan Sukamahi,


bendungan Jawa Barat
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Pekerjaan Uitzet Galian


Dewatering
persiapan lapangan pengelak

Perhitungan produktivitas alat berat untuk pekerjaan tanah


CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Pekerjaan Uitzet Galian


Dewatering
persiapan lapangan pengelak

Perhitungan biaya
berdasarkan
produktivitas alat
berat untuk
pekerjaan tanah
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Galian dan
Pekerjaan
Uitzet lapangan bangunan Dewatering
persiapan
pengelak

Perhitungan produktivitas alat berat


untuk pekerjaan beton banguan pengelak
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Galian dan
Pekerjaan
Uitzet lapangan bangunan Dewatering
persiapan
pengelak

Perhitungan biaya
berdasarkan produktivitas
alat berat untuk pekerjaan
beton banguan pengelak
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Bendungan Bangunan Bangunan Rumah irigasi /


utama pelimpah pengambil power house

Perhitungan produktivitas alat berat untuk pekerjaan


drilling dan grouting pemboran lubang curtain
grouting hole kedalaman 30 m – 45 m
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Bendungan Bangunan Bangunan Rumah irigasi /


utama pelimpah pengambil power house

Perhitungan biaya berdasarkan


produktivitas alat berat untuk
pekerjaan drilling dan grouting
pemboran lubang curtain grouting
hole kedalaman 30 m – 45 m
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Bendungan Bangunan Bangunan Rumah irigasi /


utama pelimpah pengambil power house

Perhitungan produktivitas alat berat untuk


pemindahan besi beton sebelum pengecoran
CONTOH PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK BENDUNGAN

Bendungan Bangunan Bangunan Rumah irigasi /


utama pelimpah pengambil power house

Perhitungan biaya
berdasarkan produktivitas
alat berat untuk pemindahan
besi beton sebelum
pengecoran
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Contoh
rekapitulasi
penggunaan alat
berat
berdasarkan
penjabaran
langkah-langkah
dalam metode
konstruksi
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Contoh
rekapitulasi
penggunaan alat
berat
berdasarkan
penjabaran
langkah-langkah
dalam metode
konstruksi
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Contoh
rekapitulasi
penggunaan alat
berat
berdasarkan
penjabaran
langkah-langkah
dalam metode
konstruksi
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Contoh
rekapitulasi
penggunaan alat
berat
berdasarkan
penjabaran
langkah-langkah
dalam metode
konstruksi
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Contoh
rekapitulasi
penggunaan alat
berat
berdasarkan
penjabaran
langkah-langkah
dalam metode
konstruksi
RANGKUMAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

Biaya berdasarkan perhitungan alat berat yang


diturunkan dari metode pelaksanaan konstruksi
03
PENDALAMAN ALAT
BERAT UNTUK MEMILIH
METODE PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
PENDALAMAN ALAT BERAT UNTUK MEMILIH METODE
PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Bagian ini merupakan lanjutan materi minggu lalu yang mendalami bulldozer dan
excavator. Fokus pada minggu ini adalah pelebaran bahasan terkait bagaimana
sebuah alat berat dipilih pada sebuah proyek konstruksi berdasarkan jenisnya

Tujuan penggunaan alat-alat berat: Faktor dalam memilih alat berat


1. Memperbesar kapasitas kerja 1. Kemampuan Keuangan
2. Mendapat ketelitian (tergantung 2. Kemampuan penyediaan SDM
pada volume) 3. Keadaan medan/lapangan
3. Menambah kecepatan kerja 4. Volume Pekerjaan (Jumlah alat
4. Mengurangi jumlah tenaga kerja akan menentukan kapasitas
5. Menekan biaya pelaksanaan alat yang dipakai)
6. Memudahkan perencanan dan 5. Waktu yang tersedia
pengawasan kerja 6. Ketelitian Pekerjaan
PENDALAMAN ALAT BERAT UNTUK MEMILIH METODE
PELAKSANAAN KONSTRUKSI

• Pemilihan alat berat yang akan dipakai dalam suatu proyek


merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu
proyek. Alat berat haruslah tepat bik jenis, ukuran maupun jumlah.
• Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar jalannya
proyek
• Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek
tidak menjadi lancer sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan
dalam penyelesaian proyek
JENIS ALAT BERAT 1: ALAT-ALAT PENGGALI

Fungsi utamanya
adalah untuk
menggali, seperti
dalam pekerjaan
pembuatan basement
atau saluran
JENIS ALAT BERAT 2: ALAT-ALAT PEMINDAH MATERIAL

Alat-alat ini
biasnaya tidak
digunakan
sebagai alat
transportasi,
melainkan untuk
memindahkan
material dari satu
alat ke alat yang
lainnya
JENIS ALAT BERAT 3: PERALATAN PRODUKSI MATERIAL

Alat ini dipakai untuk


mengubah mineral
alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran
yang diinginkan. Hasil
dari alat-alat ini
biasanya adalah
batuan bergradasi,
semen, beton dan
aspal.
JENIS ALAT BERAT 4: ALAT-ALAT PENGGELAR MATERIAL

Berfungsi untuk
menempatkan material
pada tempat yang telah
ditentukan untuk
disebarkan secara
merata dan dipadatkan
sesuai spesifikasi
JENIS ALAT BERAT 5: ALAT-ALAT PEMADAT

Alat-alat ini
dilakukan untuk
mendapatkan
permukaan
yang rata dan
padat
KUALIFIKASI OPERASIONAL ALAT BERAT

Klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas:


1. Alat dengan penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat
yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi
kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler Alat berat
atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt dengan
merupakan alat penggerak pada conveyor belt. crawler
Penggunaan alat berat dengan ban karet
mempunyai mobilitas lebih tinggi dibandingkan
dengan crawler. Ban karet digunakan untuk
permukaan tanah yang baik, sedangkan Alat berat
permukaan tanah basah, lembek atau berpori dengan
menggunakan crawler ban karet
KUALIFIKASI OPERASIONAL ALAT BERAT

Roda Ban Karet Roda Crawler


Digunakan pada permukaan yang baik (beton / Digunakan untuk bermacam-macam jenis
tanah padat) permukaan
Bekerja baik pada permukaan yang menurun Dapat bekerja pada berbagai permukaan
dan datar
Cuaca yang basah dapat menyebabkan slip Dapat bekerja pada tanah yang basan dan
berlumpur
Bekerja baik untuk jarak tempuh yang panjang Mempunyai jarak tempuh yang pendek
Dipakai untuk mengatasi tanah lepas Dapat dipakai untuk mengatasi tanah keras
Kecepatan alat dalam keadaan kosong tinggi Kecepatan alat dalam keadaan kosong rendah
KUALIFIKASI OPERASIONAL ALAT BERAT

Klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas:


2. Alat statis
Alat statis adalah alat berat yang
menjalankan fungsinya tidak berpindah
tempat, misalnya tower crane, batching
plant (baik untuk beton maupun aspal Batching
dan crusher plant) plant

Tower
crane
PENGARUH KONDISI MATERIAL TERHADAP
PRODUKSI ALAT-ALAT BERAT

Disamping jenis pekerjaan, karakteristik Contoh: penggunaan Excavator untuk


material dalam berbagai kondisi sangat kebutuhan pekerjan galian tanah lempung
mempengaruhi produksi alat-alat berat kepasiran dan hanya lempung akan berbeda

Material konstruksi umumny aditinjau pada kondisi sebagai berikut:


• Kondisi asli (bank)
• Kondisi lepas (loose) misalnya gembur, cair dan gas
• Kondisi padat (compact)
• Jenuh air

Faktor-faktor utama yang penting diketahui:


• Volume material (m3)
• Berat material (kg / ton)
• Kekerasan (hardness) skkala mohr 1-10
• Kohesivitas material atau daya ikat
• Bentuk material
CONTOH PERUBAHAN VOLUME MATERIAL DALAM
PEKERJAAN KONSTRUKSI YANG MENENTUKAN METODE
PENENTUAN ALAT BERAT

1,0 M3 1,25 M3 0,90 M3


KONDISI ALAMI GEMBUR KONDISI PADAT
04
SOAL DAN TUGAS
SOAL DAN TUGAS
1. Apa yang Anda ketahui tentang Bendungan, terangkan kenapa
diperlukan adanya Bendungan dan sebutkan Metode Pelaksanaan
Konstruksi Bendungan (25%)
2. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
alat-alat berat untuk Pekerjaan Konstruksi Bendungan (25%)
3. Berikan penjelasan terhadap contoh pengangkutan material dimana
terjadi perubahan volume (kondisi alami – gembur – kondisi padat)
(25%)
4. Berikan contoh perhitungan produktivitas dan biaya penggunaan alat
berat Pekerjaan Konstruksi Bendungan (25%)
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai