PEKERJAAN :
I. Informasi Proyek
1. Judul Proyek : Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta
dan Prambanan yang Dibangun
2. Pemrakarsa
a. Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
b. Unit Kerja Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
3. Waktu Pelaksanaan : 8 (delapan) bulan atau 240 (dua ratus empat puluh) Hari Kalender
4. Lokasi Pekerjaan :Desa Tirtomartani Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Provinsi DIY
5. Nilai Usulan Proyek : Rp.11.400.000.000,00 (sebelas miliar empat ratus juta rupiah)
1. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
3. Peraturan Menteri PUPR No 1 tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Blaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
4. Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
5. Surat Edaran Menteri PUPR No.lB/SE/M/2021 Tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi Di Kementerian Pekerjaan
Umum dan perumahan Rakyat;
6. Surat Edaran Menteri PUPR No 21 Tahun 2021 Tata Cara Pemenuhan Persyaratan Perizinan
Berusaha, Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Ketja Konstruksi, Dan Pemberlakuan Sertifikasi
Badan Usaha Serta Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.
Sesuai dengan RPJMN 2021-2025 Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur
Yogyakarta dan Prambanan yang Dibangun adalah untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional yang selanjutnya disingkat KSPN, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010- 2025 Bab I
Ketentuan Umum, Pasal 1, ayat 6.
Sasaran utama pembangunan sektor unggulan ini adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kapasitas prasarana air baku untuk melayani kebutuhan rumah tangga sebesar 50 l/d
b. Terpenuhinya kebutuhan air baku masyarakat di Kab. Sleman, Provinsi DIY.
1. Rincian Output : Terbangunnya intake air baku Mengalirnya air melalui pipa
sebanyak 1 bh, pipa transmisi transmisi sebesar 50 liter/detik.
sepanjang 0.8 km, bak
pengendapan sedimen dan bak
pompa 1 bh, dan dinding
Uraian Kriteria Keberhasilan Indikator Kinerja
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN SMK3
III PEKERJAAN UTAMA
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
JUMLAH 10.270.270.270.27
PPN (11%) 1.129.729.729.72
TOTAL 11.400.000.000,00
b. Kebutuhan Peralatan
Tabel 6. Kebutuhan Peralatan
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
Peralatan Utama
1. Dump Truck 4 m3 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
2. Mesin Las Listrik 300 Ampere 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
3 Truck Crane 1 ton 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa
4. Mini Excavator 45 - 57 HP 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
5 Excavator Long Arm 80 – 150 HP 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa
6 Genset 5 kVA 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
Peralatan Pendukung
1. Concrete Mixer 0,35 m3 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
2 Baby Roller 1 ton 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
3 Theodolith T0/T2 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
4 Concrete Vibrator 5 HP 6 Milik/Sewa
Beli/Sewa
5 Pick Up 1 m3 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
6 Tripot dan Takcle 2 ton 6 Milik/Sewa
Beli/Sewa
7 Stamper 1 ton 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
8 Pompa air 2 liter 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
9 Truck Tangki Air 3.000 liter 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa
2. Kajian Ekonomi
Kajian ekonomi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor investasi biaya yang digunakan
dan hasil manfaat yang diperoleh dari hasil pelaksanaan proyek. Analisa ekonomi juga menggunakan
parameter umum seperti: BCR, NPV dan EIRR dengan tingkat suku bunga pinjaman dasar adapun
nilai kelayakan ekonomi dalam proyek ini adalah:
NPV : Rp.6.325.289.719,00
BCR : 1,47
EIRR : 25,14%
5. Kajian Resiko
Kajian resiko dilakukan dengan menganalisa kemungkinan faktor-faktor yang dapat menghambat
pelaksanaan proyek beserta dengan upaya penanganannya. Beberapa faktor yang menjadi resiko
dalam pelaksanaan proyek, antara lain:
a. Proses lelang memakan lama waktu lama. Alternatif penanganannya dengan melaksanakan
lelang dini.
b. Penerimaan masyarakat setempat terhadap pelaksanaan proyek. Alternatif penanganannya
dilakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat dengan melibatkan seluruh tokoh masyarakat.
c. Dukungan Pemerintah Daerah setempat terhadap pelaksanaan proyek, contohnya dalam hal
pengadaan tanah. Alternatif penanganannya dilakukan kesepakatan secara tertulis (MoU) terkait
bentuk dukungan masing-masing pada proyek yang akan dilaksanakan.
d. Resiko teknis, misalnya keterlambatan ketersediaan alat berat dan material, ketersediaan tenaga
kerja, kerusakan alat, dll. Alternatif penanganannya dengan menyusun jadwal proyek dengan rinci
dan melakukan kesepakatan dengan penyedia alat dan material (supplier).
6. Identifikasi Bahaya
Tabel 9. Identifikasi Bahaya
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Keterangan
1. Mobilisasi peralatan dan Mobilisasi peralatan dan bahan Jalan akses sempit dan
bahan ke lokasi pekerjaan melewati melewati jalan desa dan padat penduduk
pemukiman warga yang sempIt dapat
beresiko menyebabkan kecelakaan
lalu lintas.
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Keterangan
2. Pekerjaan galian dan Kemungkinan bisa terjadi longsor Jenis tanah mudah
timbunan beresiko kecelakaan kerja. longsir
3. Pekerjaan pipa transmisi Resiko tertimpa material pipa pada
pekerjaan pipa.
Pekerjaan Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta dan Prambanan
yang Dibangun memiliki tingkat risiko keselamatan SEDANG.