Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SERASYU OPAK
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR SERAYU-OPAK

KERANGKA ACUAN KERJA/


TERM OF REFERENCE (TOR)

PEKERJAAN :

PENYEDIAAN AIR BAKU BERBAH PENDUKUNG KSPN BOROBUDUR


YOGYAKARTA DAN PRAMBANAN YANG DIBANGUN

PPK AIR TANAH DAN AIR BAKU


SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SERAYU OPAK
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. Informasi Proyek
1. Judul Proyek : Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta
dan Prambanan yang Dibangun
2. Pemrakarsa
a. Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
b. Unit Kerja Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
3. Waktu Pelaksanaan : 8 (delapan) bulan atau 240 (dua ratus empat puluh) Hari Kalender
4. Lokasi Pekerjaan :Desa Tirtomartani Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Provinsi DIY
5. Nilai Usulan Proyek : Rp.11.400.000.000,00 (sebelas miliar empat ratus juta rupiah)

II. Latar Belakang


Air baku merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk berbagai hajat kehidupan seperti makan,
minum dan cuci, serta kebutuhan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, aktivitas industri, komersial
dan jasa, namun dalam pemenuhan kebutuhan akan air baku tersebut terkadang menemui kendala dalam
hal kualitas, kuantitas maupun kontinuitas air baku yang ada.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka akan membawa dampak pada meningkatnya
jumlah permintaan akan air baku, baik untuk konsumsi rumah tangga, swasta dan pemerintah untuk
mendukung pariwisata.
Kebutuhan air baku untuk masyarakat berbanding lurus dengan laju pertambahan jumlah penduduk yang
cukup tinggi serta pengaruh pengembangan wilayah yang cukup pesat.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, dan mengingat Kawasan Candi Prambanan telah
ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya dunia (world cultural heritage) oleh UNESCO yang termuat
dalam dokumen Nomination File World Heritage List No.C-642 tahun 1991, maka Penyediaan Air Baku
Berbah merupakan prioritas penting untuk dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air
baku pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Prambanan – Kalasan dan sekitarnya.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010- 2025 Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1, ayat 6
disebutkan bahwa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang selanjutnya disingkat KSPN adalah
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata
nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi,
sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan
dan keamanan.
Berdasarkan kondisi di atas serta mempertimbangkan debit Sungai Opak optimum yang dapat
dimanfaatkan, maka pada tahun anggaran 2023 dilakukan pembangunan Penyediaan Air Baku Berbah
Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta dan Prambanan yang Dibangun untuk mensuplai kebutuhan air
bagi masyarakat dan Pariwisata, khususnya di Kabupaten Sleman sebesar 50 l/d untuk 5.000 KK.
Berikut adalah area pelayanan KSPN Prambanan:

Gambar 1. Area Pelayanan KSPN Prambanan

III. Reverensi Hukum

1. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
3. Peraturan Menteri PUPR No 1 tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Blaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
4. Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
5. Surat Edaran Menteri PUPR No.lB/SE/M/2021 Tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi Di Kementerian Pekerjaan
Umum dan perumahan Rakyat;
6. Surat Edaran Menteri PUPR No 21 Tahun 2021 Tata Cara Pemenuhan Persyaratan Perizinan
Berusaha, Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Ketja Konstruksi, Dan Pemberlakuan Sertifikasi
Badan Usaha Serta Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.

IV. Relevansi RPJMN/Renstra/RKP/K/L

Sesuai dengan RPJMN 2021-2025 Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur
Yogyakarta dan Prambanan yang Dibangun adalah untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional yang selanjutnya disingkat KSPN, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010- 2025 Bab I
Ketentuan Umum, Pasal 1, ayat 6.
Sasaran utama pembangunan sektor unggulan ini adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kapasitas prasarana air baku untuk melayani kebutuhan rumah tangga sebesar 50 l/d
b. Terpenuhinya kebutuhan air baku masyarakat di Kab. Sleman, Provinsi DIY.

V. Maksud dan Tujuan Proyek


Maksud dari proyek ini adalah menyediakan air baku yang bersumber dari sungai opak dengan kapasitas
50 ltr/det secara pompanisasi dengan panjang pipa 0.8 km.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menambah layanan air baku sebanyak 5.000 KK.

VI. Ruang Lingkup Proyek


Pekerjaan Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta dan Prambanan yang
Dibangun didanai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2023 dengan lingkup
pekerjaan utama meliputi Pekerjaan Pipa Transmisi, Pekerjaan Bak Pengendapan Sedimen dan Bak
Pompa, Pekerjaan Dinding Penahan Tanah di Hulu Intake, Pekerjaan Dinding Penahan Tanah di Hilir
Bendung, Pekerjaan Bangunan Pengambilan (intake) dan Pipa Pembawa, Pekerjaan Pengerekan
Sedimen di Hulu Bendung. untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kab. Sleman sebesar 50 l/det
melayani 5.000 KK.
Secara terperinci dapat dilihat, seagai berikut:
1. Historis Proyek (termasuk historis rincian output)
Proyek ini adalah untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang selanjutnya
disingkat KSPN yang akan direalisasi oleh BBWS Serayu Opak, Ditjen SDA, Kementerian PUPR pada
tahun 2023.
2. Rencana penuntasan proyek (termasuk rencana rincian output)
Untuk pelaksanaan proyek ini, diperlukan dana sebesar Rp.11.400.000.000,00 pada tahun 2023 yang
meliputi: Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan SMK3, Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan SMK3, Pekerjaan
Utama, Pekerjaan Pipa Transmisi, Pekerjaan Bak Pengendapan Sedimen dan Bak Pompa, Pekerjaan
Dinding Penahan Tanah di Hulu Intake, Pekerjaan Dinding Penahan Tanah di Hilir Bendung,
Pekerjaan Bangunan Pengambilan (intake) dan Pipa Pembawa, Pekerjaan Sedimen di Hulu Bendung.
3. Rincian output dan volume output pada tahun 2023
Pada tahun 2023 akan dibangun jaringan transmisi dengan pipa HDPE diameter 10” sepanjang
0.8 km.
4. Skema (pentahapan) Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan proyek pada tahun 2023 dapat dibagi dalam beberapa tahapan:
a. Pekerjaan pendahuluan, yaitu: melakukan pekerjaan persiapan antara lain koordinasi dengan
instansi terkait, sosialisasi dengan masyarakat, mobilisasi tenaga dan peralatan, pengukuran dan
pematokan.
b. Pekerjaan pembangunan, meliputi: Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan SMK3, Pekerjaan Persiapan,
Pekerjaan SMK3, Pekerjaan Utama, Pekerjaan Pipa Transmisi, Pekerjaan Bak Pengendapan
Sedimen dan Bak Pompa, Pekerjaan Dinding Penahan Tanah di Hulu Intake, Pekerjaan Dinding
Penahan Tanah di Hilir Bendung, Pekerjaan Bangunan Pengambilan (intake) dan Pipa Pembawa,
Pekerjaan Sedimen di Hulu Bendung.
c. Masa Pemeliharaan 360 Hari Kalender.

VII. Indikator Pencapaian Proyek


Tabel 1. Indikator Pencapaian Proyek
Uraian Kriteria Keberhasilan Indikator Kinerja

1. Rincian Output : Terbangunnya intake air baku Mengalirnya air melalui pipa
sebanyak 1 bh, pipa transmisi transmisi sebesar 50 liter/detik.
sepanjang 0.8 km, bak
pengendapan sedimen dan bak
pompa 1 bh, dan dinding
Uraian Kriteria Keberhasilan Indikator Kinerja

penahan tanah di hulu intake dan


hilir bendung.
2. Outcome Tersalurkannya air baku sebesar Tersalurkannya air baku sebesar
50 liter/detik ke IPA eksisting 50 liter/detik dengan Q andalan
90%
3. Impact Bertambahnya layanan air baku Diterimanya air baku sebesar 50
sebanyak 5.000 KK liter/detik untuk 5.000 KK

VIII. Lokasi Pelaksanaan Proyek


Lokasi pekerjaan terletak di Desa Tirtomartani Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi
DIY

Gambar 2. Peta lokasi Pembangunan Air Baku

IX. Jadwal Pelaksanaan Proyek


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 8 (delapan) bulan atau 240 (dua ratus empat puluh) hari
kalender sejak SPMK, jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 2, Jadwal Pelaksanaan Proyek
Bulan Ke-
No Nama Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan SMK3
3 Pekerjaan Pipa Transmisi
4 Pekerjaan Bak Pengendapan
Sedimen dan Bak Pompa
5 Pekerjaan Dinding Penahan Tanah
di Hulu Intake
6 Pekerjaan Dinding Penahan Tanah
di Hilir Bendung
7 Pekerjaan Bangunan Pengambilan
(intake) dan Pipa Pembawa
8 Pekerjaan Sedimen di Hulu
Bendung
9 Pekerjaan Jalan Akses
10 Perbaikan Jalan eksisting
11 Pekerjaan Landscaping
12 Pekerjaan Pemasangan Listrik
(PLN)

X. Rencana Pelaksanaan Proyek


Bagan 1. Rencana Pelaksanaan Proyek

XI. Rencana Anggaran Biaya


Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya
NO. URAIAN BIAYA (Rp.)

I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN SMK3
III PEKERJAAN UTAMA
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN

JUMLAH 10.270.270.270.27
PPN (11%) 1.129.729.729.72
TOTAL 11.400.000.000,00

XII. Rencana Penarikan Dana


Rencana Penarikan Dana (RPD) sebagai berikut:
Tabel 4. Rencana Penarikan Dana Rp. dalam 1000
Bulan Ke -
No. Uraian Total
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kontruksi 20% 10% 15% 10% 10% 10% 10% 10% 100%
2 Supervisi 30% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 100%

XIII. Kebutuhan Personil dan Peralatan


Berikut adalah daftar kebutuhan personil dan peralatan pekerjaan Penyediaan Air Baku Berbah
Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta dan Prambanan yang Dibangun, yaitu:
a. Kebutuhan Personil
Tabel 5. Kebutuhan Personil
Jabatan Pengalaman Kerja
No Sertifikat Kompetensi Kerja Jumlah
Pekerjaan (tahun)
1. Pelaksana 2 th Pelaksana Perpipaan Air 1
Bersih Kelas 3 atau
Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Perpipaan Muda
Jenjang 4
2. Ahli K3 Konstruksi 3 th Ahli Muda K3 Konstruksi 1
atau Ahli Muda K3
Konstruksi Jenjang 7

b. Kebutuhan Peralatan
Tabel 6. Kebutuhan Peralatan
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
Peralatan Utama
1. Dump Truck 4 m3 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
2. Mesin Las Listrik 300 Ampere 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
3 Truck Crane 1 ton 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa
4. Mini Excavator 45 - 57 HP 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
5 Excavator Long Arm 80 – 150 HP 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa
6 Genset 5 kVA 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
Peralatan Pendukung
1. Concrete Mixer 0,35 m3 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
2 Baby Roller 1 ton 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
3 Theodolith T0/T2 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
4 Concrete Vibrator 5 HP 6 Milik/Sewa
Beli/Sewa
5 Pick Up 1 m3 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
6 Tripot dan Takcle 2 ton 6 Milik/Sewa
Beli/Sewa
7 Stamper 1 ton 2 Milik/Sewa
Beli/Sewa
8 Pompa air 2 liter 3 Milik/Sewa
Beli/Sewa
9 Truck Tangki Air 3.000 liter 1 Milik/Sewa
Beli/Sewa

XIV. Rencana Pengadaan


Tabel 7. Rencana Pengadaan
Bulan Ke-
No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemilihan Penyedia
2 Kegiatan Kontruksi
3 PHO
XV. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP) Kontraktual dan
Permen PUPR Nomor : 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Kegiatan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh pelaksana proyek dengan sistem hirearkis yaitu
berdasarkan sasaran : tujuan pengembangan proyek, output proyek dan kegiatan proyek sesuai dokumen
Kontrak serta dokumen rencana monitoring dan evaluasi selama masa konstruksi dan pasca konstruksi
yang memuat pencapaian tujuan proyek, pengendalian output dan pengendalian kegiatan proyek. Pada
umumnya, hasil monitoring dan evaluasi disajikan dalam bentuk laporan harian, mingguan dan bulanan.
Progress fisik dan keuangan pelaksanaan proyek dapat dimonitor melalui e-monitoring online.

XVI. Dokumen Studi Kelayakan Proyek (DSKP)


1. Kajian Teknis
a. Kondisi teknis karakteristik proyek
Akses jalan melewati jalan desa dan area pemukiman warga sehingga perlu dilakukan pendekatan
dan sosialisasi kepada warga masyarakat.
b. Faktor-faktor teknis yang mendukung pelaksanaan pekerjaan:
1) Kemudahan akses
Akses lokasi menuju proyek memerlukan sosialisasi & pendekatan terlebih dahulu.
2) Ketersediaan material.
Material konstrsuksi dapat dengan mudah didapatkan disekitar lokasi proyek.
3) Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja sangat memenuhi di lokasi proyek.
4) Aspek teknis lokasi yang mendukung (topografi, geologi, hidrologi dll)
Kondisi teknis berdasarkan hasil studi/desain menunjukkan tingkat keamanan diatas standar
resiko bahaya kegagalan konstruksi seperti kelongsoran, penurunan, rayapan air, guling, dll.
c. SID Penyediaan Air Baku Kawasan Borobudur dan Prambanan TA. 2021
Gambar 3. Skema SPAB Berbah

2. Kajian Ekonomi
Kajian ekonomi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor investasi biaya yang digunakan
dan hasil manfaat yang diperoleh dari hasil pelaksanaan proyek. Analisa ekonomi juga menggunakan
parameter umum seperti: BCR, NPV dan EIRR dengan tingkat suku bunga pinjaman dasar adapun
nilai kelayakan ekonomi dalam proyek ini adalah:

NPV : Rp.6.325.289.719,00
BCR : 1,47
EIRR : 25,14%

3. Kajian Potensi Pemanfaatan


Tabel 8. Kajian Potensi Pemanfaatan
Jenis Pekerjaan Potensi Pemanfaatan
Penyediaan Air Baku Untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat kabupaten
magelang untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan dasar
akan air bersih sebanyak 5.000 KK.

4. Kajian Lingkungan dan Sosial


Kegiatan ini memiliki dampak lingkungan dan sosial serta upaya penanganannya sebagai berikut:
Dampak positif:
a. Memenuhi kebutuhan air baku untuk masyakarat .
b. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
c. Membuka lapangan pekerjaan sebagai tenaga kerja proyek.
Dampak Negatif :
a. Kerusakan jalan umum akibat mobilisasi peralatan proyek, dapat ditangani dengan perbaikan
jalan pasca konstruksi dan sosialisasi mayarakat pada saat pra konstruksi.
b. Suara kebisingan saat pelaksanaan konstruksi, dapat ditangani dengan mengatur jadwal
pelaksanaan item pekerjaan tertentu sesuai jam rutinitas masyarakat.
c. Kerusakan tanaman di sekitar lokasi proyek, dapat ditangani dengan penanaman kembali saat
masa pasca konstruksi.

5. Kajian Resiko
Kajian resiko dilakukan dengan menganalisa kemungkinan faktor-faktor yang dapat menghambat
pelaksanaan proyek beserta dengan upaya penanganannya. Beberapa faktor yang menjadi resiko
dalam pelaksanaan proyek, antara lain:
a. Proses lelang memakan lama waktu lama. Alternatif penanganannya dengan melaksanakan
lelang dini.
b. Penerimaan masyarakat setempat terhadap pelaksanaan proyek. Alternatif penanganannya
dilakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat dengan melibatkan seluruh tokoh masyarakat.
c. Dukungan Pemerintah Daerah setempat terhadap pelaksanaan proyek, contohnya dalam hal
pengadaan tanah. Alternatif penanganannya dilakukan kesepakatan secara tertulis (MoU) terkait
bentuk dukungan masing-masing pada proyek yang akan dilaksanakan.
d. Resiko teknis, misalnya keterlambatan ketersediaan alat berat dan material, ketersediaan tenaga
kerja, kerusakan alat, dll. Alternatif penanganannya dengan menyusun jadwal proyek dengan rinci
dan melakukan kesepakatan dengan penyedia alat dan material (supplier).

6. Identifikasi Bahaya
Tabel 9. Identifikasi Bahaya
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Keterangan
1. Mobilisasi peralatan dan Mobilisasi peralatan dan bahan Jalan akses sempit dan
bahan ke lokasi pekerjaan melewati melewati jalan desa dan padat penduduk
pemukiman warga yang sempIt dapat
beresiko menyebabkan kecelakaan
lalu lintas.
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Keterangan
2. Pekerjaan galian dan Kemungkinan bisa terjadi longsor Jenis tanah mudah
timbunan beresiko kecelakaan kerja. longsir
3. Pekerjaan pipa transmisi Resiko tertimpa material pipa pada
pekerjaan pipa.

Pekerjaan Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur Yogyakarta dan Prambanan
yang Dibangun memiliki tingkat risiko keselamatan SEDANG.

7. Kajian Prinsip Syariah


Pemanfaatan dana proyek untuk Penyediaan Air Baku Berbah Pendukung KSPN Borobudur
Yogyakarta dan Prambanan yang Dibangun ini bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan dan/atau adanya kontribusi terhadap:
a. Jasa keuangan konvensional (ribawi);
b. Perjudian;
c. Produksi, distribusi, perdagangan, dan/atau penyediaan barang/jasa yang dilarang (haram);
d. Merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak/moral maupun lingkungan.

XVII. Surat Pernyataan


Isi dari dokumen informasi proyek ini adalah benar adanya dan disusun dengan data-data yang tersedia.

Yogyakarta, 9 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai