Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

Pekerjaan : Supervisi Pengawasan Pembangunan Embung Air Baku Kolong Telek di Kawasan
Strategis KI Sadai, Kab. Bangka Selatan
PPK : Air Tanah dan Air Baku Bangka Belitung
Tahun : 2022
Lokasi : Desa Pasir Putih, Kec. Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan
sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia
serta memiliki konstribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah. Dengan dilandasi semangat otonomi daerah yang
ditandai dengan terbitnya UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, yang ditindak lanjuti dengan keluarnya PP
Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM), maka ditegaskan bahwa
penyelenggara pelayanan publik kepada masyarakat di daerah
termasuk pelayanan air minum merupakan tugas dan tanggung jawab
Pemerintah Daerah. Namun demikian Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi tetap memiliki tanggung jawab untuk menjamin
penyelenggaraan air minum yang memenuhi sasaran kuantitas,
kualitas dan kontinuitas.

Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran tersebut khususnya sasaran


kuantitas, maka pemerintah telah menetapkan target pencapaian
akses perpipaan nasional sebesar 40% dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terdiri dari akses perpipaan
perkotaan sebesar 66% dan sasaran di pedesaan sebesar 30%. Oleh
karena itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun rencana dan
strategi secara nasional untuk pencapaian sasaran tersebut dalam
bentuk Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM).

Luas wilayah Kecamatan Tukak Sadai 126,00 km2 dengan jumlah


penduduk sampai tahun 2017 sebesar 12.717 Jiwa (data BPS Kab.
Bangka Selatan;2017);
Sedangkan proyeksi pertumbuhan penduduk di Kecamatan Tukak
Sadai tahun 2017 sebesar 11.539 jiwa, tahun 2018 sebesar 12.692
jiwa, tahun 2019 sebesar 13.081 jiwa, tahun 2020 sebesar 13.470
jiwa, tahun 2021 sebesar 13.858 jiwa dan tahun 2022 sebesar 14.247
jiwa (data RPIJM/Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Bangka Selatan);
Sudah terdapat pelayanan air bersih pada Kecamatan Tukak Sadai
yaitu telah dibangunnya SPAM IKK Tukak Sadai oleh Satker PK SPAM
Cipta Karya tahun 2014 dengan kapasitas produksi sebesar 20 ltr/dtk
dikelola oleh UPT SPAM Kabupaten Bangka Selatan hanya melayani
tiga desa dari lima desa yang berada pada Kecamatan Tukak Sadai
yaitu Desa Pasir Putih, Desa Sadai dan Desa Tiram dengan tingkat
pelayanan Sambungan Rumah/SR rata – rata 40% (empatpuluh
perseratus);

Jarak antara Instalasi Pengelolaan Air SPAM IKK Tukak Sadai ke


Kawasan Industri Sadai ± 7.0 km;
Kolong Telex/Kolong Tukak sebutan masyarakat sekitar, merupakan
sumber air baku SPAM IKK Tukai Sadai berada di Desa Pasir Putih,
berupa bekas pertambangan timah memiliki luas tampungan 3.0 ha,
kedalaman rata – rata 1.0 m dan volume tampungan rata – rata ±
30.000 m3;
Uji baku mutu kualitas air berdasarkan hasil pengujian laboratorium
dengan sumber air baku yang digunakan untuk SPAM IKK Tukak Sadai
(data hasil pengujian laboratorium; Konsultan Perencanaan, 2016
terlampir);
Debit Andalan Kolong Telex/Kolong Tukak Q95% sebesar 85 ltr/dtk
dengan luas Chatment Area 8,31 km2 (data perhitungan terlampir);
Proyeksi kebutuhan pelayanan air bersih pada Kecamatan Tukak
Sadai untuk kebutuhan domestik dan nondomestik sampai tahun 2035
sebesar 23,91 ltr/dtk Neraca ketersediaan air baku untuk air bersih
pada tahun 2021 dengan kebutuhan sebesar 20 ltr/dtk atau 43,43
juta/m3/dtk sedangkan di tahun 2035 sebesar 24 ltr/dtk atau 52,37
juta/m3/.
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat Provinsi
Bangka Belitung pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Bangka
Selatan pada khususnya dapat memberikan pelayanan air bersih
untuk Kecamatan Tukak Sadai dan KI Sadai. Sedangkan tujuannya
dapat memenuhi ketersediaan air baku sebesar 80 ltr/dtk yang dapat
melayani Kecamatan Tukak Sadai dan KI Sadai baik secara kualitas,
kuantitas serta kontinuitas sehingga dapat memberikan pelayanan
yang optimal terhadap kebutuhan dasar masyarakat terhadap air
baku.
2. Maksud dan Maksud :
Tujuan a. Melaksanakan kegiatan Supervisi Pengawasan Pembangunan
Embung Air Baku Kolong Telek di Kawasan Strategis KI Sadai, Kab.
Bangka Selatan;
b. Membuat justifikasi teknis terhadap perubahan yang terjadi pada
pekerjaan Pembangunan Embung Air Baku Kolong Telek di
Kawasan Strategis KI Sadai, Kab. Bangka Selatan, sehingga sesuai
dengan standar kerja berdasarkan Kriteria Perencanaan yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dan
mempunyai kelayakan teknis dan kelayakan biaya untuk dapat
dilaksanakan;
c. Dengan melakukan pengawasan konstruksi konsultan supervisi
juga bertanggung jawab terhadap kemungkinan terjadinya
perubahan desain di lapangan akibat adanya penyesuaian dengan
kondisi lapangan;
d. Memberikan masukan kepada PPK Air Tanah dan Air Baku Bangka
Belitung baik bersifat rutin/periodik dan teknis atau usulan-usulan
lain yang bersifat menunjang pelaksanaan fisik;
e. Membuat rancangan panduan manual Operasional dan
Pemeliharaan pekerjaan.
Tujuan :
Membantu dan memberi dukungan pengawasan teknis dan penyiapan
perubahan desain sesuai dengan kebutuhan di lapangan terhadap
pekerjaan fisik, sehingga diperoleh suatu hasil konstruksi yang
memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan spesifikasi
teknis dengan batasan waktu, biaya, serta tepat mutu dan sasaran
yang dapat dipertanggung jawabkan.

3. Sasaran a. Untuk mendapatkan desain/gambar konstruksi yang dilengkapi


dengan spesifikasi teknis serta Rencana Anggaran Biaya yang
sesuai dengan kondisi lokasi proyek dan pekerjaan konstruksi
nantinya, sehingga kebutuhan yang diinginkan untuk
meningkatkan potensi sumber air yang dapat dijadikan kebutuhan
air bersih masyarakat Kecamatan Tukak Sadai dan KI Sadai serta
secara maksimal.
b. Terjaminnya mutu dan fungsi pekerjaan Pembangunan Embung
Air Baku Kolong Telek di Kawasan Strategis KI Sadai, Kab. Bangka
Selatan yang andal, agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air
baku sehari-hari.

4. Lokasi Pekerjaan Desa Pasir Putih, Kec. Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai Sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2022
Pendanaan melalui DIPA (498098) Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera Bangka Belitung dengan biaya Rp.
1.000.000.000. (satu miliar rupiah)

6. Nama dan Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku Bangka Belitung
Organisasi SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera Bangka
Pejabat Pembuat Belitung
Komitmen

Data Penunjang

7. Data Dasar Dokumen Perencanaan SID Penyediaan Air Baku Kawasan Industri
Sadai Dan Kawasan Sekitarnya Di Kabupaten Bangka Selatan Tengah
tahun 2021.

8. Standar Teknis Standar Teknis pelaksanaan yang telah ditetapkan secara nasional
yang berhubungan dengan rencana pelaksanaan dengan pekerjaan
ini, diantaranya :
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3046);
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982
tentang Tata Pengaturan Air (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3225);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1304);
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 1304);
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
g. Peraturan Menteri PU Republik Indonesia No. 13/PRT/M/2013
tentang Kebijakan dan Strategis Nasional Pengembangan SPAM;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan
Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
i. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 49/M-
IND/PER/5/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;

9. Studi-studi SID Penyediaan Air Baku Kawasan Industri Sadai Dan Kawasan
Terdahulu Sekitarnya Di Kabupaten Bangka Selatan Tengah tahun 2021
10. Referensi a. Peraturan Menteri Nomor 33/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Hukum Pelaksanaan Sistem Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan
Kontrak Jasa Konsultansi di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum;
b. Peraturan Menteri Nomor 19/PRT/M/2017 tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
c. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli
untuk Pengawasan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
f. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
Ruang Lingkup

11. Lingkup RE 203 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air.
Pekerjaan Sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan ini, maka ruang lingkup kegiatan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan Persiapan
- Koordinasi
- Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
- Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
- Penyerahan Hasil
Lingkup kegiatan sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
a. Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan awal yang akan dilakukan
dalam rangka persiapan kegiatan pengawasan terhadap rencana
Pembangunan Embung Air Baku Kolong Telek di Kawasan Strategis
KI Sadai, Kab. Bangka Selatan diantaranya adalah mobilisasi
personil dan peralatan.
b. Koordinasi
Tujuan Koordinasi yaitu untuk mempertemukan berbagai pihak
yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini. Dengan adanya
koordinasi ini maka Konsultan Supervisi dapat melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak diantaranya dengan penyedia
jasa dan pemilik Pekerjaan. Koordinasi dapat dilakukan dengan
mengadakan rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan
konstruksi yang bertujuan untuk mencari solusi dari setiap
permasalah yang ditemui di lapangan baik menyangkut bahan,
metode kerja maupun volume pekerjaan. Hasil keputusan dari
pertemuan ini yang akan diterapkan di lapangan guna mengatasi
masalah – masalah tersebut. Rapat Koordiansi ini tidak hanya
dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, tetapi dapat dilakukan
pada masa konstruksi berlangsung.
c. Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan ini, diperlukan
metodologi dan rencana kerja. Oleh karena itu perlu disusun
metodologi dan rencana kerja sehubungan dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan di lapangan maupun di kantor.
d. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara lain;
- Memeriksa dan memperlajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;
- Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi;
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
bahan dan material, kulitas pelaksanaan/workmanship,
kuantitas fisik untuk setiap item/bagian pekerjaan yang
terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap periode laporan
berkala;
- Mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap
pemenuhan syarat-syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan (HSE) oleh pelaksana;
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
- Membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala
serta membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pengawasan;
- Meneliti gambar – gambar untuk pelaksanaan (shop drawings)
yang diajukan oleh Pelaksana Konstruksi;
- Meneliti gambar – gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as-built drawings) sebelum serah terima;
- Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah Terima
Pertama, mengawasi perbaikannya pda masa pemeliharaan,
dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan;
- Membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, san Serah Terima Pertama (PHO); dan
- Membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang
disusun oleh pelaksana.
- Melakukan Koordinasi dengan pihak – pihak yang berwenang
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik antara lain
Tim Teknis Balai Wilayah Sungai.
e. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:
- Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan. Sehingga
tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan
syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan;
- Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di
lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi
opsi solutif kepada PPK; dan
- Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan pekerjaan
yang di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan
yang diperoleh dari laporan tenaga konsultan supervisi di
lapangan.
f. Pelaporan
- Konsultan wajib menyerahkan laporan hasil pekerjaan yang
telah didiskusikan kepada pihak direksi.
- Konsultan mengadakan diskusi dengan direksi, dan
melaksanakan ekspos dihadapan direksi dan tim teknis.
Konsultan bersedia hadir jika dipanggil / diundang oleh pihak
pengguna.
- Konsultan bertanggung jawab penuh atas mutu data /
perencanaan yang dihasilkan dari adanya review desain
dilapangan. Apabila data ternyata tidak sah, tidak realistis dan
atau kurang memadai, kurang memuaskan menurut direksi
maka konsultan wajib memperbaikinya.
g. Penyerahan Hasil
Dalam penyerahan hasil ini, Konsultan mempunyai peran dalam
hal :
- Mengasistensi kepada Direksi Pekerjaan atas kebenaran dan
kelengkapan hasil pengawasan.
- Membantu pihak proyek dalam evaluasi hasil pelaksanaan serta
bukti-bukti pemenuhan Surat Perjanjian (Kontrak) oleh
Penyedia Jasa.
- Membantu menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.

12. Keluaran
Ukuran Satuan
No Uraian Jumlah
Kertas
1. Program Mutu A.4 5 Excemplar
2. Laporan Pendahuluan A.4 5x1 Excemplar
3. Laporan Bulanan A.4 5x8 Excemplar
4. Laporan Triwulan A.4 5x3 Excemplar
5. Laporan Akhir A.4 5x1 Excemplar

13. Peralatan, - PPK menyediakan ruang asistensi dan diskusi, PPK akan
Material, mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
Personel dan pengawas atau pendamping.
Fasilitas dari - Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Pejabat oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Pembuat sesuai ketentuan Surat Perjanjian (Kontrak).
Komitmen - Ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia jasa. Pada saat
berakhirnya Surat Perjanjian (Kontrak), Penyedia Jasa harus
menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai dengan instruksi PPK.

14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material dari dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanan
Penyedia Jasa pekerjaan pengawasan dengan cara sewa diantaranya adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan Roda 4
2. Kendaraan Roda 2
3. Komputer dan Printer
4. Base Camp
5. Meja Kerja
6. Kursi
7. Lemari Arsip

15. Tugas, 1. Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi adalah perusahaan/badan


Tanggung usaha yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
Jawab, Dan melakasanakan tugas-tugas konsultansi dalam bidang jasa
Wewenang pengawasan konstruksi.
Penyedia Jasa 2. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara:
Pengawasan a. Memeriksa dan memperlajari dokumen untuk pelaksanaan
Konstruksi konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan dilapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan konstruksi dai segi kualitas fisik untuk
setiap item/bagian pekerjaan yang terurai dalam rincian
kontrak fisik, dan laju pencapaian volume/realiasi fisik yang
dicapai di setiap periode laporan berkala;
d. Mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap
pemenuhan syarat-syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan (HSE) oleh pelaksana;
e. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
f. Membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala
serta membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pengawasan;
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings)
yang diajukan oleh pelaksana konstruksi;
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as-built-drawings) sebelum serah terima;
i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah Terima
Pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan,
dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan;
j. Membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan dan Serah Terima Pertama (PHO); dan
k. Membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang
disusun oleh pelaksana.
3. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:
a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga
tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan baik sesuai dengan
rencana kerja dan syarat/spesikasi teknis pelaksanaan
pekerjaan;
b. Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di
lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi
opsi solutif kepada PPK; dan
c. Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progress
pekerjaan yang di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan
dengan yang diperoleh dari laporan tenaga konsultan supervise
di lapangan.
4. Wewenang Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:
a. Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak
pelaksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap
dokumen kontrak;
b. Meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar
pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh kontraktor
sebelum dilaksanakan;
c. Merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan
tidak memperhatikan peringatan yang diberikan;
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan
tambah kurang pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik
yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak;
e. Mengusulkan perubahan jika terjadi keditaksesuaian dengan
kondisi di lapangan;
f. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana
pekerjaan, termasuk pekerjaan fisik konstruksi yang telah
dilaskanakan agar sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati;
dan
g. Merekomendasikan kepada PPK untu menolak material dan
peralatan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.

16. Jangka Waktu - Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 8 (delapan)
Penyelesaian bulan.
Pekerjaan - Waktu Penugasan kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan.

17. Personel a. Kebutuhan Kualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


diantaranya adalah:
Kualifikasi
Status Jmlh
Posisi Tingkat Pengal Tenag Org
Jurusan Keahlian
Pendidikan aman a bln
Ahli
Tenaga Ahli :
Supervision
Ahli
Engineer Teknik
S1 Madya 8 OB 8
(SE)/Team Sipil
SDA
Leader
Ahli
Inspection Teknik
S1 Madya 8 OB 8
Engineer (IE) Sipil
SDA
Ahli
Ahli
Muda K3
Keselamatan S1 Teknik 3 OB 8
Konstru
Kerja (HE)
ksi
Tenaga Pendukung
Administrasi SMU/SMK - 2 OB 8

b. Supervision Enginner (SE)/ Team Leader merupakan pihak atau


orang yang bertugas memimpin, mengarahkan, dan
mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan dengan Tugas dan
Kewajiban mencakup hal – hal sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang
dilakukan Pelaksanadan menyampaikan laporan kepada PPK
sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan –
keputusanyang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengambilan kondisi dan pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi
secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan diman pekerjaan konstruksi sedang dilaksankan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana
mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan
tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak
secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar – gambar, dan pelaksana menerapkan
teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk meneria atau
menolak pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap
hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan
(pogress schedule) yang telah disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari
semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu
kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan hal itu benar –
benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesain yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supersion Engineer
juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan –
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau mejadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9. Memberikan rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa –
sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi
pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar – gambar
kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,
yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasipekerjaan dalam kontrak membuat laporan
kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan;
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan
keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan
jalan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan
Pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan – laporan mengenai
kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah
wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serat instansi
lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespodensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan,
pengkuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi
lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan
lainnya.
c. Inspection Engineer (IE) merupakan pihak atau orang yang
bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan
berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. IE bertanggung jawab
melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan dengan
Tugas dan Kewajiban Inspection Enginner (IE) mencakup hal – hal
sebagai berikut:
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
pelaksanaan dilapangan;
2. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan
tentang keamanan dan keselamatan kerja;
3. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang
dijalankan Pelaksana;
4. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan
dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal,
semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book)
serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
5. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan
penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar
Kemajuan Pekerjaan); dan
6. Memeriksa dan menyutujui laporan harian yang dibuat oleh
Pelaksana.

d. Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau


orang yang bertugas memastikan bahwa aspek Keamanan,
Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan Tugas
dan Kewajiban Ahli Keselamatan Kerja (HSE) mencakup hal – hal
sebagai berikut:
1. Mengindentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hali ini termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
2. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya
preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan
untuk menanggulangi yang terjadi di lingkungan kerja;
3. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara barang
atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja; dan
4. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.
5. Daftar Indenfikasi Bahaya
1 Galian Tanah 1 Tersengat listrik jika alat
Dengan Alat kontak langsung dengan
(Mekanis) di atas saluran listrik tegangan tinggi
Ponton dibagian pada kelistrikan alat
berat
2 Alat tumbang, terguling, atau
terjungkal ke depan
3 Tenaga kerja terkena jatuhan
material yang diangkat oleh
alat berat
4 Tenaga kerja tertimpa atau
terjepit alat berat
5 Tenaga kerja tertabrak atau
terlindas alat berat
6 Tenaga kerja terkena polusi
udara dan kebisingan

18. Jadwal Jadwal pelaksanaan berikut dengan tahapan-tahapan pelaksanaan


Tahapan pekerjaan pengawasan yang harus berisi Jadwal Personil, Jadwal
Pelaksanaan Bahan, Jadwal Peralatan, serta Jadwal Inspeksi Bersama.
Pekerjaan No Uraian Satuan Kuantitas Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8

A Tenaga Ahli
1. Supervision Engineer (SE)/Team Leader OB 8,00
2. Inspection Engineer (IE) OB 8,00
4. Ahli Keselamatan Kerja (HE) OB 8,00
B Tenaga Pendukung
1. Administrasi OB 8,00

C Biaya Bahan Alat Kantor


1. Bahan-bahan kantor Bln 8,00
2. Foto Dokumentasi Pekerjaan Ls 1,00
3. Kelengkapan P3K Ls 8,00
D Biaya Peralatan
1. Telepon, Faximile, Pos, dll Bln 8,00
2. Sewa Komputer + Printer Bln 8,00
3. Meja Kerja Bln 8,00
4. Kursi Bln 8,00
5. Lemari Arsip Bln 8,00
7. Peralatan Lapangan Ls 1,00
E Biaya Sewa
1. Sewa Base Camp unit/bln 8,00
2. Sewa Kendaraan Roda 4 (minibus) unit/bln 8,00
3. Sewa Kendaraan Roda 2 unit/bln 8,00
F Biaya Laporan
1. Laporan Pendahuluan ( 5 buku x 1) Buku 5,00
2. Laporan Bulanan ( 5 buku x 8 bulan) Buku 5,00
3. Laporan Triwulan ( 5 buku x / 3 bulan) Buku 5,00
4. Laporan Akhir ( 5 buku x 1) Buku 5,00
Laporan

19. Program Mutu Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan


Program Mutu sebagai penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan pada
rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan
disetujui oleh PPK. Program Mutu disusun paling sedikit berisi:
 informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
 organisasi kerja Penyedia;
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
 jadwal penugasan Personel Inti dan Personel Pendukung;
 prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 prosedur instruksi kerja; dan
 pelaksana kerja.
harus diserahkan selambat – lambatnya 5 hari kerja sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 buku laporan.

20. Laporan Penyedia menyiapkan persiapan pelaksanaan supervisi dalam


Pendahuluan pekerjaan pelaksanaan konstruksi, yang diserahkan pada awal
pelaksanaan pengawasan yang paling sedikit berisikan:
- Rencana Kerja dan Pengorganisasian Pekerjaan.
- Jadwal Pelaksanaan dan Penugasan Tenaga Ahli
- Ringkasan kemajuan pekerjaan pelaksanaan layanan (apabila
ada).
- Rencana Kerja Keselamatan Konstruksi

21. Laporan a. Laporan Bulanan berisi laporan mingguan dan harian mengenai
Bulanan kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta rencana kerja pelaksanaan
pekerjaan bulan berikutnya.
b. Laporan harus diserahkan paling lambat pada akhir bulan tiap
tanggal 25, sebanyak 5 (lima) buku laporan setiap bulannya.
c. Dalam laporan bulanan paling sedikit berisikan:
- Rencana kerja bulan berjalan.
- Kemajuan pekerjaan penyedia pekerjaan konstruksi.
- Total kemajuan kegiatan dan keterlambatan yang terjadi serta
sebab-sebabnya.
- Rencana kerja untuk bulan berikutnya
- Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal Tenaga Kerja Tenaga Ahli.
- Laporan Bulanan Keselamatan Konstruksi

22. Laporan Laporan Triwulan berisi semua kegiatan yang dilaksanakan sampai
Triwulan dengan pertengahan jadwal pelaksanaan, diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan, yang pelaporan diserahkan setiap per 3 (tiga)
bulan paling sedikit berisikan:
- Rencana Kerja.
- Kemajuan pelaksanaan sampai dengan periode tiga bulanan
terakhir.
- Rencana kerja untuk triwulan selanjutnya.
- Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli sampai periode
tiga bulan selanjutnya.
- Evaluasi sementara dan Saran kepada Pengguna Jasa.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi seluruh pekerjaan pengawasan mulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesai pelaksanaan
pekerjaan. Laporan akhir harus diserahkan setelah pekerjaan selesai
dan serahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan aling sedikit berisikan:
- Rencana kerja awal untuk selama periode layanan.
- Rencana Kerja yang telah disesuaikan.
- Realisasi Pelaksanaan Pengawasan.
- Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli.
- Realisasi Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli.
- Laporan Akhir Rencana Keselamatan Konstruksi

Hal – Hal Lain

24. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4) KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

25. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
Tidak diperlukan

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


Pengumpulan Standard Nasional Indonesia (SNI).
Data Lapangan

27. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen berikut:
- Tata cara pengukuran dan input data long section dan cross
section.

Pangkalpinang, Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai