Pekerjaan : Supervisi Pengawasan Pembangunan Embung Air Baku Kolong Telek di Kawasan
Strategis KI Sadai, Kab. Bangka Selatan
PPK : Air Tanah dan Air Baku Bangka Belitung
Tahun : 2022
Lokasi : Desa Pasir Putih, Kec. Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan
sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia
serta memiliki konstribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah. Dengan dilandasi semangat otonomi daerah yang
ditandai dengan terbitnya UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, yang ditindak lanjuti dengan keluarnya PP
Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM), maka ditegaskan bahwa
penyelenggara pelayanan publik kepada masyarakat di daerah
termasuk pelayanan air minum merupakan tugas dan tanggung jawab
Pemerintah Daerah. Namun demikian Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi tetap memiliki tanggung jawab untuk menjamin
penyelenggaraan air minum yang memenuhi sasaran kuantitas,
kualitas dan kontinuitas.
4. Lokasi Pekerjaan Desa Pasir Putih, Kec. Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai Sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2022
Pendanaan melalui DIPA (498098) Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sumatera Bangka Belitung dengan biaya Rp.
1.000.000.000. (satu miliar rupiah)
6. Nama dan Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku Bangka Belitung
Organisasi SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera Bangka
Pejabat Pembuat Belitung
Komitmen
Data Penunjang
7. Data Dasar Dokumen Perencanaan SID Penyediaan Air Baku Kawasan Industri
Sadai Dan Kawasan Sekitarnya Di Kabupaten Bangka Selatan Tengah
tahun 2021.
8. Standar Teknis Standar Teknis pelaksanaan yang telah ditetapkan secara nasional
yang berhubungan dengan rencana pelaksanaan dengan pekerjaan
ini, diantaranya :
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3046);
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982
tentang Tata Pengaturan Air (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3225);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1304);
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 1304);
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
g. Peraturan Menteri PU Republik Indonesia No. 13/PRT/M/2013
tentang Kebijakan dan Strategis Nasional Pengembangan SPAM;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan
Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
i. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 49/M-
IND/PER/5/2009 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
9. Studi-studi SID Penyediaan Air Baku Kawasan Industri Sadai Dan Kawasan
Terdahulu Sekitarnya Di Kabupaten Bangka Selatan Tengah tahun 2021
10. Referensi a. Peraturan Menteri Nomor 33/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Hukum Pelaksanaan Sistem Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan
Kontrak Jasa Konsultansi di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum;
b. Peraturan Menteri Nomor 19/PRT/M/2017 tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
c. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli
untuk Pengawasan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
f. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
Ruang Lingkup
11. Lingkup RE 203 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air.
Pekerjaan Sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan ini, maka ruang lingkup kegiatan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan Persiapan
- Koordinasi
- Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
- Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
- Penyerahan Hasil
Lingkup kegiatan sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
a. Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan awal yang akan dilakukan
dalam rangka persiapan kegiatan pengawasan terhadap rencana
Pembangunan Embung Air Baku Kolong Telek di Kawasan Strategis
KI Sadai, Kab. Bangka Selatan diantaranya adalah mobilisasi
personil dan peralatan.
b. Koordinasi
Tujuan Koordinasi yaitu untuk mempertemukan berbagai pihak
yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini. Dengan adanya
koordinasi ini maka Konsultan Supervisi dapat melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak diantaranya dengan penyedia
jasa dan pemilik Pekerjaan. Koordinasi dapat dilakukan dengan
mengadakan rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan
konstruksi yang bertujuan untuk mencari solusi dari setiap
permasalah yang ditemui di lapangan baik menyangkut bahan,
metode kerja maupun volume pekerjaan. Hasil keputusan dari
pertemuan ini yang akan diterapkan di lapangan guna mengatasi
masalah – masalah tersebut. Rapat Koordiansi ini tidak hanya
dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, tetapi dapat dilakukan
pada masa konstruksi berlangsung.
c. Penyusunan Metodologi dan Rencana Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan ini, diperlukan
metodologi dan rencana kerja. Oleh karena itu perlu disusun
metodologi dan rencana kerja sehubungan dengan pekerjaan yang
akan dilaksanakan di lapangan maupun di kantor.
d. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara lain;
- Memeriksa dan memperlajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;
- Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi;
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
bahan dan material, kulitas pelaksanaan/workmanship,
kuantitas fisik untuk setiap item/bagian pekerjaan yang
terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap periode laporan
berkala;
- Mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap
pemenuhan syarat-syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan (HSE) oleh pelaksana;
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
- Membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala
serta membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pengawasan;
- Meneliti gambar – gambar untuk pelaksanaan (shop drawings)
yang diajukan oleh Pelaksana Konstruksi;
- Meneliti gambar – gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as-built drawings) sebelum serah terima;
- Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah Terima
Pertama, mengawasi perbaikannya pda masa pemeliharaan,
dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan;
- Membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan, san Serah Terima Pertama (PHO); dan
- Membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang
disusun oleh pelaksana.
- Melakukan Koordinasi dengan pihak – pihak yang berwenang
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan fisik antara lain
Tim Teknis Balai Wilayah Sungai.
e. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:
- Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan. Sehingga
tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan
syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan;
- Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di
lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi
opsi solutif kepada PPK; dan
- Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan pekerjaan
yang di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan
yang diperoleh dari laporan tenaga konsultan supervisi di
lapangan.
f. Pelaporan
- Konsultan wajib menyerahkan laporan hasil pekerjaan yang
telah didiskusikan kepada pihak direksi.
- Konsultan mengadakan diskusi dengan direksi, dan
melaksanakan ekspos dihadapan direksi dan tim teknis.
Konsultan bersedia hadir jika dipanggil / diundang oleh pihak
pengguna.
- Konsultan bertanggung jawab penuh atas mutu data /
perencanaan yang dihasilkan dari adanya review desain
dilapangan. Apabila data ternyata tidak sah, tidak realistis dan
atau kurang memadai, kurang memuaskan menurut direksi
maka konsultan wajib memperbaikinya.
g. Penyerahan Hasil
Dalam penyerahan hasil ini, Konsultan mempunyai peran dalam
hal :
- Mengasistensi kepada Direksi Pekerjaan atas kebenaran dan
kelengkapan hasil pengawasan.
- Membantu pihak proyek dalam evaluasi hasil pelaksanaan serta
bukti-bukti pemenuhan Surat Perjanjian (Kontrak) oleh
Penyedia Jasa.
- Membantu menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.
12. Keluaran
Ukuran Satuan
No Uraian Jumlah
Kertas
1. Program Mutu A.4 5 Excemplar
2. Laporan Pendahuluan A.4 5x1 Excemplar
3. Laporan Bulanan A.4 5x8 Excemplar
4. Laporan Triwulan A.4 5x3 Excemplar
5. Laporan Akhir A.4 5x1 Excemplar
13. Peralatan, - PPK menyediakan ruang asistensi dan diskusi, PPK akan
Material, mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
Personel dan pengawas atau pendamping.
Fasilitas dari - Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Pejabat oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Pembuat sesuai ketentuan Surat Perjanjian (Kontrak).
Komitmen - Ketentuan peralatan dan bahan yang disediakan oleh PPK untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia jasa. Pada saat
berakhirnya Surat Perjanjian (Kontrak), Penyedia Jasa harus
menyerahkan peralatan dan bahan sisa sesuai dengan instruksi PPK.
14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material dari dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanan
Penyedia Jasa pekerjaan pengawasan dengan cara sewa diantaranya adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan Roda 4
2. Kendaraan Roda 2
3. Komputer dan Printer
4. Base Camp
5. Meja Kerja
6. Kursi
7. Lemari Arsip
16. Jangka Waktu - Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 8 (delapan)
Penyelesaian bulan.
Pekerjaan - Waktu Penugasan kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan.
A Tenaga Ahli
1. Supervision Engineer (SE)/Team Leader OB 8,00
2. Inspection Engineer (IE) OB 8,00
4. Ahli Keselamatan Kerja (HE) OB 8,00
B Tenaga Pendukung
1. Administrasi OB 8,00
21. Laporan a. Laporan Bulanan berisi laporan mingguan dan harian mengenai
Bulanan kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta rencana kerja pelaksanaan
pekerjaan bulan berikutnya.
b. Laporan harus diserahkan paling lambat pada akhir bulan tiap
tanggal 25, sebanyak 5 (lima) buku laporan setiap bulannya.
c. Dalam laporan bulanan paling sedikit berisikan:
- Rencana kerja bulan berjalan.
- Kemajuan pekerjaan penyedia pekerjaan konstruksi.
- Total kemajuan kegiatan dan keterlambatan yang terjadi serta
sebab-sebabnya.
- Rencana kerja untuk bulan berikutnya
- Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal Tenaga Kerja Tenaga Ahli.
- Laporan Bulanan Keselamatan Konstruksi
22. Laporan Laporan Triwulan berisi semua kegiatan yang dilaksanakan sampai
Triwulan dengan pertengahan jadwal pelaksanaan, diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan, yang pelaporan diserahkan setiap per 3 (tiga)
bulan paling sedikit berisikan:
- Rencana Kerja.
- Kemajuan pelaksanaan sampai dengan periode tiga bulanan
terakhir.
- Rencana kerja untuk triwulan selanjutnya.
- Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli sampai periode
tiga bulan selanjutnya.
- Evaluasi sementara dan Saran kepada Pengguna Jasa.
23. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi seluruh pekerjaan pengawasan mulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesai pelaksanaan
pekerjaan. Laporan akhir harus diserahkan setelah pekerjaan selesai
dan serahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan aling sedikit berisikan:
- Rencana kerja awal untuk selama periode layanan.
- Rencana Kerja yang telah disesuaikan.
- Realisasi Pelaksanaan Pengawasan.
- Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli.
- Realisasi Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli.
- Laporan Akhir Rencana Keselamatan Konstruksi
24. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4) KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
25. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
Tidak diperlukan