Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SEKRETARIAT DAERAH
Jl. Wolter Monginsidi Telp. ( 0541 ) 661012, 662088, 661691, 661038, 661029
Tenggarong 75511

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sekretariat Daerah merupakan salah satu institusi yang dibentuk oleh


Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memberi pelayanan umum
dibidang Kesekretariatan, yang merupakan unsur staf, dipimpin oleh
Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dalam menyelenggarakan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan. Dimana ketersedian fasilitas pelayanan umum dan aparatur
pemerintahan merupakan tugas dan tanggung jawab Bagian Umum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara terutama dalam hal ini di aplikasikan
pada Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,
dengan Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Sub Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor
dan Bangunan Lainnya Pekerjaan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati
Kabupaten Kutai Kartanegara. Salah satu upaya yang dilakukan dengan
pembangunan fasilitas Bangunan Gedung, yang diharapkan dapat menampung
kebutuhan akan fasilitas aparatur Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Untuk mewujudkan hal tersebut Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan
Perencana/perancangan melakukan kajian teknis dan arsitektur guna
menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan
yang berlaku.
Kegiatan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah suatu Kegiatan Pembangunan yang diakibatkan
perkembangan kebutuhan pengembangan pembangunan dengan kelengkapan
seluruh jaringan baik yang bersifat struktur (bangunan) maupun
infrastrukturnya.
Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya untuk
mengimplementasikan program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara didalam skala pembangunan fisik yang sesuai kebutuhan, sehingga
harus mendapat perhatian penuh dalam pelaksanaannya agar mencapai
sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 1 dari 14


Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses pekerjaan
Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara ini
diperlukan sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan, guna mendukung
kesuksesan pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan nantinya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pengarahan tugas untuk
pekerjaan Konsultan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai
Kartanegara yang dipersiapkan sebagai pendorong pekerjaan pelaksanaan
dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan program
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu :
1. Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara
merupakan pembangunan dengan klasifikasi sebagai Bangunan Sederhana.
2. Pembangunan ini perlu diwujudkan dengan sebaik - baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya.
3. Pembangunan ini harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria Sarana Pemerintahan.
4. Pemberi tugas dalam perencanaan ini perlu mengarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta
tata laku profesional.
5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan ini disiapkan
sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan proyek.

2. Maksud Dan Tujuan


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas perencanaan. Dengan demikian diharapkan konsultan
Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan perencanaan adalah untuk membuat
Perencanaan yang sesuai dengan asas, kriteria dan persyaratan struktur
bangunan yang diharapkan serta kaidah-kaidahnya.

3. Sasaran
Sasaran dari penyusunan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati
Kabupaten Kutai Kartanegara harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus
dan azas – azas bangunan gedung, sebagai berikut :
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 2 dari 14


1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
b. menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.

2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :


a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan,
dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
lingkungannya (fisik, social dan budaya).
b. menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3) Persyaratan Struktur Bangunan


a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbal akibat perilaku alam dan manusia.
b. menjamin keselamatan manusia dan kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan,
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d. menjamin perlindungan properti lainnya dan kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

4) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas
serta layanan di dalamnya.
b. menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan
atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
c. menjamin tersedianya aksesibilitas bagi pengunjung yang
menyandang cacat.

b. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada
disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
2) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 3 dari 14


3) Sesuai dengan fungsi dan tujuan bangunan tempat tinggal (hindari
adanya bagian bagian bangunan/ruangan yang dilarang berada di
dalam atau di luar bangunan).

c. Azas - azas
Selain dari kriteria diatas di dalam melaksanakan tugasnya, konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung-gedung
sebagai berikut :
1) Bangunan-bangunan yang berada dilingkungan beserta fasilitas lainnya
hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai
bangunan tempat tinggal.
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya
diusahakan serendah mungkin.
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
5) Bangunan yang direncanakan hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah Gedung A, B dan C Komplek Perkantoran Bupati Kutai
Kartanegara Jalan Wolter Monginsidi Keluarahan Timbau, Kecamatan
Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 75515

5. Sumber Pendanaan
1) Sumber Dana
Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah sub Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung
Kantor dan Bangunan Lainnya ini dibiayai dari sumber pendanaan:
Perubahan APBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2021.
2) Biaya Perencanaan
Biaya pekerjaan konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual, yang terdiri dari:
 Biaya Langsung Personil terdiri honorarium tenaga ahli tenaga teknis
dan tenaga pendukung;
 Biaya Langsung Non Personil terdiri Operasional & Peralatan Kantor
dan penggandaan laporan.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 4 dari 14


6. Nama Dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
a) Nama Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Umum merangkap Pejabat
Pembuat Komitmen : Rahma Handaya, S.Sos selaku Kepala Bagian Umum.
b) Satuan Kerja : Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara alamat
Jalan Wolter Monginsidi Kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong 75511.

II. DATA PENUNJANG


1. Data Dasar
Perencanaan Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah Gedung A, B dan C Komplek Perkantoran Bupati Kutai
Kartanegara Jalan Wolter Monginsidi Kelurahan Timbau Kecamatan
Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Standar Teknis
Standar Teknis yang digunakan dalam perencanaan ini mengacu pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara

3. Referensi Hukum
Refrensi hukum yang menjadi persyaratan teknis untuk pembangunan
gedung Negara adalah dengan mengikuti ketentuan-ketentua yang di atur
dalam :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2O17 tentang Jasa Konstruksi;
c. Peraturan pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2O2O Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi;
a. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000
Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhaap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
b. Keputusan Menteri Negara pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 5 dari 14


d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Aksesibilitasi dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Penyusunan RTBL;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
g. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung ; serta
h. Standar teknis dan pedoman teknis yang dipersyaratkan.
Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara lengkap
dan jelas pada Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) dalam Dokumen
Perencanaan..

III. LINGKUP KEGIATAN


1. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan adalah Perencanaan Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten
Kutai Kartanegara paling sedikit meliputi: perhitungan; desain; spesifikasi
teknis; daftar kuantitas atau daftar keluaran; perkiraan biaya; metode
pelaksanaan; penetapan tingkat kompleksitas pekerjaan; kebutuhan sumber
daya Konstruksi beserta rantai pasoknya; metode pengoperasian dan
pemeliharaan bangunan; rencana penjaminan mutu Pekerjaan Konstruksi:
rencana keselamatan Konstruksi; dan lokasi lahan yang dilakukan melalui:
survei; pengujian teknis; dan/atau analisis.

A.1. Kegiatan Perencanaan


Lingkup kegiatan/tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, meliputi tugas-tugas
perencanaan teknis bangunan gedung negara yang terdiri atas:
1. Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan meliputi:
a) mengumpulkan data dan informasi lapangan.
b) membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka acuan
kerja (KAK).
c) konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah atau perizinan bangunan.
d) membuat program perencanaan dan perancangan yang
merupakan batasan sasaran atau tujuan pembangunan dan
ketentuan atau persyaratan pembangunan hasil analisis data dan
informasi dari Pejabat Penandatangan Kontrak maupun pihak
lain.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 6 dari 14


Program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
 program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
 program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan, besaran dan
jenis ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.
 program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
a) membuat gagasan dan interpretasi terhadap program
perencanaan dan perancangan sebagai landasan perencanaan dan
perancangan diwujudkan dalam uraian tertulis, diagram-diagram
dan/atau gambar.
b) membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa dalam skala
yang memadai yang menggambarkan gagasan perencanaan dan
perancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang dan bentuk
bangunan.
2. Persetujuan Konsepsi perancangan dari Pejabat Penandatangan
Kontrak untuk dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap
selanjutnya.
3. Penyusunan pra rancangan meliputi:
a) membuat gambar rencana massa bangunan gedung yang
menunjukan posisi massa bangunan di dalam tapak dan terhadap
lingkungan sekitar berikut kontur tanah berdasarkan Rencana
Tata Kota dan program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
b) membuat gambar Rencana Tapak yang menunjukan hubungan
denah antar bangunan dan Tata Ruang Luar atau Penghijauan di
dalam kawasan tapak.
c) membuat gambar denah yang menggambarkan susunan tata
ruang dan hubungan antar ruang dalam bangunan pada setiap
lantai dan menerangkan peil atau ketinggian lantai.
d) membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan pandangan
ke empat sisi atau arah bangunan.
e) membuat gambar potongan bangunan secara melintang dan
memanjang untuk menunjukan secara garis besar penampang dan
sistem struktur dan utilitas bangunan.
f) membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk gambar
dan/atau animasi komputer.
g) Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu
banding seratus) dan atau yang memadai beserta ukuran untuk
kejelasan informasi yang ingin dicapai.
h) Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan
menampilkannya dalam bentuk diagram.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 7 dari 14


i) Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang
perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan atau material,
pemilihan sistem struktur bangunan, pemilihan sistem utilitas
bangunan, pemilihan konsep tata lingkungan serta perkiraan
biaya dan waktu konstruksi.
j) mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana
kota atau kabupaten, keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan penyiapan kelengkapan permohonan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan pemerintah daerah setempat.
4. Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value
engineering) pada tahap pra rancangan untuk pengembangan konsep
perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan Bangunan Gedung
Negara yang diwajibkan.
5. Persetujuan pra rancangan dari Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
6. Penyusunan pengembangan rancangan:
a) membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa
gambar rencana arsitektur yang menunjukan hubungan antara
lantai bangunan dan tata ruang luar terhadap garis sempadan
bangunan, jalan dan ketentuan rencana tata kota lainnya.
b) membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan,
susunan tata ruang dalam, koordinat bangunan, peil lantai, dan
ukuran-ukuran elemen bangunan serta jenis bahan yang
digunakan.
c) membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke
empat arah bangunan dan bahan bangunan yang digunakan
secara jelas beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua
dimensi dan desain tiga dimensi bila diperlukan.
d) membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar
potongan bangunan, secara melintang dan memanjang yang
menjelaskan sistem struktur, ukuran dan peil elemen bangunan
(fondasi, lantai, dinding, langit-langit dan atap) secara
menyeluruh beserta uraian konsep dan perhitungannya.
e) membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal, berupa
gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT, beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
f) membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu
banding seratus), 1:50 (satu banding lima puluh) dan/atau yang
memadai beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin
dicapai.
g) membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 8 dari 14


h) menyusun perkiraan biaya konstruksi.
7. Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti
membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta
penyelesaian bahan atau material dan elemen atau unsur bangunan,
rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan
pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan
menyusun laporan perencanaan.
8. Persetujuan rancangan detail dari Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk digunakan sebagai dokumen teknis pada dokumen
lelang/tender konstruksi fisik.
9. Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi perancangan,
dokumen pra rancangan, dokumen pengembangan rancangan, dan
dokumen rancangan detail.
10. Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen
didalam menyusun dokumen pelelangan/teder, dan membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan/teder.
11. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok
kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan pengadaan barang dan
jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan/teder, dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang/tender ulang.
12. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi
tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala.
13. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal elektrikal bangunan.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 9 dari 14


A.2. Proses Perencanaan
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal
pertemuan berkala dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
minimal 3 kali dalam 30 Hari pekerjaan.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara
dan akhir yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana
keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini dan harus dipresentasikan di
depan instansi terkait.

2. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat
Perjanjian/Surat Perintah Kerja, yang minimal meliputi :
a. Gambar Rencana Teknis (Arsitektur, struktur, mekanikal, dan elektrikal)
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi persyaratan umum,
administrasi dan teknis bangunan rumah jabatan wakil bupati yang
direncanakan.
c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ).
d. Laporan Akhir Perencanaan
e. Keluaran akhir tahap perencanaan meliputi: Dokumen Perencanaan berupa
Gambar Rencana (For Tender) dan rencana kerja syarat-syarat (RKS),
Rencana Anggaran biaya ( Engineering Estimate) dan Daftar Volume
Pekerjaan (Bill of Quantity) yang di susun sesuai ketentuan.

3. Peralatan, Material, Personil Dan Fasilitas Dari Pejabat Pembuat


Komitmen
1. Peralatan : -
2. Material : -
3. Personil : -
4. Fasilitas : -

4. Peralatan Dan Material Dari Penyedia Jasa Konsultansi


Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
menyediakan fasilitas dan peralatan yang memenuhi ketentuan proyek, baik
ditinjau dari segi Iengkap (besar) proyek maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut antara lain minimla tersedia :
 Kantor / harus berdomisili di Tenggarong sebagai tempat pelaksanaan
pekerjaan. Kantor ini dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut
furniturenya seperti : Alat Tulis Kantor (tinta printer, kertas, dll), Alat
Fotocopy, Komputer, LCD Proyektor, Printer Dan Plotter, Alat Komunikasi
(Telepon Dan Fax).
 Peralatan transportasi seperti : kendaraan roda 2

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 10 dari 14


 Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti : Alat Ukur,
kamera digital, Komputer.
 Peralatan lainnya yang terkait dengan Perencanaan Perencanaan
Pengecatan Kantor Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara .

5. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Tanggung jawab yang menjadi lingkup kewenangan penyedia jasa meliputi :
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan - batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan model bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku
untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk
bangunan gedung negara.

6. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pekerjaan perencanaan, khususnya sampai diserahkannya
dokumen perencanaan untuk siap di tenderkan adalah 30 (tiga puluh) hari
kalender. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. Apabila jadwal
penyelesaian konstruksi tenyata diperlukan lebih cepat, maka konsultan
Perencana harus bekerja secara "fast track" dibawah koordinasi Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

7. Kebutuhan Personel Minimal

No Kualifikasi
Jumlah
Posisi
Tingkat Status Orang Hari
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli
Tenaga Ahli:

1 Sarjana (S-1) Teknik Sipil / Ahli Teknik 3 (tiga) tahun Tenaga Ahli 1 (satu) OH
Arsitektur Bangunan Tetap/Tidak
Ahli Bangunan Gedung Tetap
Gedung (Team
Madya/
Leader)
Ahli Madya
Arsitek

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 11 dari 14


2 Sarjana (S-1) Teknik Sipil / Ahli Muda 2 (dua) tahun Tenaga Ahli 1 (satu) OH
Ahli Arsitektur Arsitektur Arsitek Tetap/Tidak
Tetap
3 Sarjana (S-1) Teknik Sipil / Ahli Muda - Tenaga Ahli 1 (satu) OH
Ahli Muda K3 Arsitektur K3 Tetap/Tidak
Kontruksi
Kontruksi Tetap
Tenaga Sub Profesional :

1 Estimator D3 Teknik - - 2 (dua) tahun Tenaga 1 (satu) OH


Sipil Tetap/Tidak
Tetap
2 Drafter / D3 Teknik - - 2 (dua) tahun Tenaga 2 (dua) OH
Operator CAD Sipil Tetap/Tidak
Tetap
Tenaga Pendukung :
1 Administrasi SMK - - 2 (dua) tahun Tenaga 1 (satu) OH
Akutansi Tetap/Tidak
Tetap

7. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


1. Tahap Konsep Rencana Teknis maksimal 5 hari Kalender yang
meliputi :
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab
waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
2. Tahap Pra-rencana Teknis maksimal 10 hari kalender yang meliputi :
a. Gambar-gambar rencana tapak.
b. Gambar-gambar bangunan.
c. Perkiraan biaya pembangunan.
d. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
e. Hasil konsultasi rencana dengan pemerintah setempat.
3. Tahap Pengembangan Rencana maksimal 10 hari kalender yang
meliputi
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan interior.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail maksimal 5 hari kalender yang meliputi :
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
e. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, ME & interior lengkap
dengan perhitungan - perhitungan yang diperlukan.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 12 dari 14


5. Tahap Penjelasan Pekerjaan (tender)
a. Dokumen tambahan hasil penjelasan teknis pekerjaan.
b. Laporan bantuan teknis untuk penjelasan pekerjaan.

IV. LAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (sepuluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
2. Laporan Antara
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 20 (dua puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
3. Laporan Akhir (Detail Design).
Laporan Akhir memuat:
a) Gambar rencana teknis bangunan lengkap dalam format gambar A3
sebanyak 5 (lima) buku.
b) Rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) sebanyak 5 (lima) buku.
c) Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebanyak 5 (lima) buku.
d) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan / Bill of Quantity (BoQ) sebanyak
5 (lima) buku.
e) invoice sebanyak 5 (lima) buku.
f) Foto dokumentasi sebanyak 5 (lima) buku.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dalam bentuk
Hardcopy dan dalam bentuk softcopy yang dimasukkan dalam flashdisk
sebanyak 1 (satu) buah.
4. Laporan akhir pekerjaan perencanaan (pengawasan berkala) terdiri atas:
a) dokumen perencanaan teknis;
b) laporan pengadaan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi fisik;
c) laporan penyelenggaraan paket lokakarya rekayasa nilai (Value
Engineering), dalam hal terdapat kegiatan rekayasa nilai (Value
Engineering);
d) surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa
perencanaan konstruksi; dan
e) laporan akhir pengawasan berkala termasuk perubahan perancangan.
Laporan harus diserahkan setelah selesainya pelaksanaan fisik pekerjaan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

V. HAL – HAL LAIN


1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 13 dari 14


2. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
1. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan ini agar dilaksanakan sebaik – baiknya dan akurat.

3. Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut :
1. Dalam hal penggunaan program komputer pada perencanaan ini harus
yang asli jangan bajakan.
2. Memberikan Master Perhitungan serta melakukan pelatihan kepada
personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

VI. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar
segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat
Komitmen dan atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Demikian Kerangan Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi konsultan
perencana didalam melaksanakan kegiatan Perencanaan Pengecatan Kantor
Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ditetapkan di Tenggarong, tanggal 11 Oktober 2021


Kuasa Pengguna Anggaran merangkap PPK

Rahma Handaya, S.Sos


NIP. 197909172001121004

Kerangka Acuan Kerja KAK dibahas bersama :


1. Robby Indera, S.Sos
NIP. 198011212006041011
Jabatan : PPTK Tandatangan : .........................................................

Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Hal. 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai