Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jalan Wolter Monginsidi Komplek Perkantoran Kantor Bupati Kutai
Kartanegara Kabupaten Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM
Program Penataan Bangunan dan Lingkungannya

KEGIATAN
Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan
Lingkungannya di Daerah Kabupaten/Kota

SUB KEGIATAN
Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Cagar Budaya, Kawasan Pariwisata, Kawasan
Sistem Perkotaan Nasional dan Kawasan Strategis
Lainnya

PEKERJAAN
Perencanaan Kantor Desa Loa Pari
Kec.Tenggarong Seberang

DINAS PEKERJAAN UMUM


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
BIDANG CIPTA KARYA

TAHUN ANGGARAN APBD – 2024


KERANGKA ACUAN KERJA
PERENCANAAN KANTOR DESA LOA PARI KEC.TENGGARONG
SEBERANG

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan Perencanaan Kantor Desa Loa Pari Kec.Tenggarong
Seberang adalah suatu Kegiatan Perencanaan untuk Pembangunan yang
memerlukan kebutuhan pengembangan, maintenance dengan kelengkapan
seluruh jaringan baik yang bersifat struktur (bangunan) maupun
infrastrukturnya.
Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya untuk
mengimplementasikan program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara didalam skala pembangunan fisik yang cukup sesuai kebutuhan,
sehingga harus dapat perhatian penuh dalam pelaksanaannya agar mencapai
sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal.
Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses pekerjaan
Perencanaan Kantor Desa Loa Pari Kec.Tenggarong Seberang ini
diperlukan sejak dini (dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan), guna
mendukung kesuksesan pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan
nantinya.
Kerangka Acuan Kerja merupakan suatu pengarahan tugas untuk
pekerjaan Konsultan Perencana kegiatan Perencanaan Kantor Desa Loa Pari
Kec.Tenggarong Seberang yang dipersiapkan sebagai pendorong pekerjaan
pelaksanaan dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan
tujuan program Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yaitu :
1. Perencanaan Kantor Desa Loa Pari Kec.Tenggarong Seberang perlu
diwujudkan dengan sebaik - baiknya, sehingga mampu memenuhi secara
optimal fungsi bangunannya, serta dapat memberikan konstribusi positif
bagi perkembangan secara tidak langsung kepada arsitektur di Indonesia.
2. Perencanaan dilakukan dengan sebaik-baiknya agar menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional, sehingga dapat memenuhi kriter
teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria tempat
aktivitas ekonomi
3. Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan perencanaan ini disiapkan
sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan proyek.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas perencanaan. Dengan demikian diharapkan konsultan
Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja ini.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan perencanaan adalah untuk membuat
Perencanaan yang sesuai dengan asas, kriteria dan persyaratan struktur
bangunan yang diharapkan serta kaidah-kaidah bangunan umum .
C. SASARAN
Sasaran dari penyusunan Perencanaan Kantor Desa Loa Pari
Kec.Tenggarong Seberang harus memenuhi kriteria umum, kriteria
khusus dan azas-azas bangunan gedung, sebagai berikut :
a. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan
selaras dengan lingkungannya
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya,
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan
dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dan kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan,
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dan kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan Gedung yang mempunyai
akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan
fasilitas serta layanan di dalamnya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari
kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi pengunjung yang
menyandang cacat.
5. Persyaratan Transportasi dalam Lingkungan
Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak,
aman, dan nyaman di dalam area bangunan.
6. Persyaratan Pencahayaan dan udara, Tanda arah Keluar, dan
Sistem Peringatan Bahaya :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabia terjadi keadaan darurat,
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan
aman, apabila terjadi keadaan darurat.
b. Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, secara spesifik berkaitan dengan bangunan industri kreatif
yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya :
1. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada
disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan
dan lingkungan.
2. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
3. Sesuai dengan fungsi dan tujuan bangunan kreatif yang punya
estetika yang menarik.
c. Azas - Azas
Selain dari kriteria diatas di dalam melaksanakan tugasnya,
konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan
gedung-gedung sebagai berikut :
1. Bangunan-bangunan yang berada dilingkungan kantor beserta
fasilitas lainnya hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
boros dari segi bahan
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan
sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan gedung kreatif .
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,
hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
5. Bangunan yang direncanakan hendaknya dapat meningkatkan
kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan
lingkungan di sekitarnya.
d. Lokasi Kegiatan
Lokasi Perencanaan Kantor Desa Loa Pari Kec.Tenggarong
Seberang adalah di Desa Loa Pari Kecamatan Tenggarong
Seberang
e. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran Perubahan 2024. Untuk melaksanakan kegiatan ini
diperlukan biaya dengan pagu anggaran : Rp. 100.000.000,00 (Seratus
Juta Rupiah) termasuk PPN dengan Nilai HPS : Rp. 99.026.000,00
(Sembilan Puluh Sembilan Juta Dua Puluh Enam Ribu Rupiah)
yang keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan kepada APBD
Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2024.
Catatan : Penandatanganan SPPBJ oleh PPK dilakukan pada saat
DPA kegiatan ini telah terbit dan bersifat definitif.
f. Nama Dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama PPK : MUHAMMAD JUNIDAR RAMDHANI, ST
Satuan Kerja: Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya
Kabupaten Kutai Kartanegara.
g. Penyedia Jasa Konsultansi
Persyaratan Kualifikasi
Peserta Kualifikasi yang berbadan Usaha Harus Memiliki :
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) untuk melakukan
Kegiatan Usaha Jasa Perencanaan Konstruksi Bangunan
Gedung, Klasifikasi Usaha: Perencanaan Rekayasa yang
masih berlaku.
2. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Bidang Usaha: Jasa Rekayasa
Konstruksi Bangunan Gedung Hunian dan Nonhunian (RK001)
yang masih berlaku. Kualifikasi Bidang Usaha : Kecil
3. Nomor Induk Berusaha (NIB) Kode KBLI (71102) Aktivitas
Konstruksi Bangunan Gedung Hunian dan Nonhunian

II. DATA PENUNJANG


A. DATA DASAR
Perencanaan Kantor Desa Loa Pari Kec.Tenggarong Seberang adalah
Bangunan sederhana. Sehingga diperlukan pendataan lokasi kawasan
bangunan tersebut melalui pengukuran elevasi dengan antisipasi
perkembangan bangunan di masa mendatang baik jalan maupun
bangunan tersebut dan pertimbangan elevasi bangunan terhadap banjir
atau penurunan pondasi.
B. STANDAR TEKNIS
1. Standar Teknis yang digunakan dalam perencanaan ini mengacu
pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018
Tahun 2018 tentang Pembangunan/Bangunan Gedung Negara.
2. Petunjuk/Tata Cara Standar Lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan ini;
3. Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI).
C. REFERENSI HUKUM
Referensi hukum yang menjadi persyaratan teknis untuk
pembangunan gedung Negara adalah dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang di atur dalam :
a. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
b. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Peraturan
Pelaksanaan undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor
22 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan undang – Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
d. Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
e. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
g. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan
Jasa Konsultasi Konstruksi
i. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 602/KPTS/M/2023 tentang Batas Minimum Nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri Jasa Konstruksi
k. Surat Edaran LKPP Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pedoman
Implementasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Pada
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

III. RUANG LINGKUP


A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan adalah Perencanaan Kantor Desa Loa Pari
Kec.Tenggarong Seberang yang meliputi:
a) Desain Kawasan
b) Desain Arsitektur;
c) Desain Struktur yang sesuai dengan perhitungan penyelidikan tanah
dan perhitungan struktur bangunan; dan
d) Desain Elektrikal termasuk sistem pencahayaan bangunan.
e) Laporan Rencana Keselamatan Kerja
A.1. KEGIATAN PERENCANAAN
Lingkup kegiatan/tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018, meliputi tugas-tugas
perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari:
1. Persiapan Perencanaan, seperti: mengumpulkan data dan informasi
lapangan termasuk status lahan, data lokasi kegiatan, luasan tapak,
batas-batas tapak, dan pengukuran situasi dan topografi.
Pekerjaan persiapan juga meliput identifikasi arah angin dan arah sinar
matahari terhadap rencana tapak serta elemen lain seperti drainase,
sungai, pola aliran air hujan, genangan air hujan, pedestrian, pola lalu
lintas, pepohonan dan jalur hijau.
2. Penyusunan Konsep Desain Awal, pada tahap ini konsultan telah
mempunyai konsep desain and alternatif desain untuk kemudian
dikonsultasikan kepada PPK dan tim.
Yang harus diperhatikan pada tahap ini yaitu dalam mendesain
bangunan konsultan harus memiliki tema dan konsep bangunan serta
zoning ruang dan kebutuhan ruang.
3. Pengembangan konsep dan rancangan, pada tahap ini program
ruang sudah matang dan mulai muncul sketsa denah awal dan
bentuk bangunan sudah dapat terlihat dari tampak, potongan, maupun
perspektif kasar/ model 3D.
4. Pengembangan Rancangan, antara lain membuat :
a) Melakukan pengujian tanah berupa :
-Pengujian sondir; dan
-Pembuatan laporan untuk hasil pengujian tanah diatas.
b) Rencana Arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi,
c) Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
d) Rencana Utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
e) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.
f) Perkiraan biaya.
5. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :
a) Gambar-gambar detail arsitektur, detail interior, detail lanskap,
detail struktur, detail lighting, detail plumbing dan detail utilitas
lainnya.
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi, harga dasar material (didasari dari hasil survei
langsung dan dilengkapi dengan lokasi material yang akan
digunakan)
d) Laporan-laporan hasil Perencanaan, meliputi :
A. Laporan – laporan
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Laporan Perhitungan Struktur
4. Laporan Rancangan Konseptual SMKK
B. Rencana Kerja Dan Syarat – syarat ( RKS )
C. Engineering Estimate (EE)
D. Gambar Rencana A3
E. Laporan dalam bentuk softcopy dalam Hardisk External 1 TB
6. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat
Komitmen dalam menyusun dokumen pengadaan dan membantu Panitia
Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
7. Membantu Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaan,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang (bila ada).
8. Mengadakan perencanaan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik
dan melaksanakan kegiatan seperti :
a) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
c) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
d) Membuat laporan akhir perencanaan.

A.2. PROSES PERENCANAAN


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran- keluaran yang
diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan PPK.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan
akhir yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam ini dan harus dipresentasikan dan mendapat
persetujuan PPK.

F. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini meliputi :
1. Laporan – Laporan :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Akhir
c. Laporan Perhitungan Struktur
d. Laporan Rancangan Konseptual SMKK
e. Engineering Estimate (EE)
f. Gambar Rencana A3
g. Laporan dalam bentuk softcopy dalam Hardisk External 1 TB
2. Gambar Rencana, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang
meliputi persyaratan umum, administrasi dan Spesifikasi teknis Gedung
yang direncanakan serta kajian pendukung lainnya.
3. Melakukan pengujian sondir untuk mendapatkan daya dukung tanah
dan engineering propertis tanah.
4. Dokumentasi Kegiatan dalam Bentuk Foto dan Video
5. Video Animasi Gedung 3D.

G. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Tidak ada peralatan, material, personil dan fasilitas dari Pejabat Pembuat
Komitmen.

H. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Tanggung jawab yang menjadi lingkup kewenangan penyedia jasa
meliputi :
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab sesu a i Pa sa l 1 7 a ya t
2 Pe r p r e s 1 6 T a h u n 2 0 1 8 secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung negara.
3. Konsultan Perencana bertanggung jawab atas hasil perencanaan
sampai dengan pekerjaan fisik bangunan selesai dilaksanakan dan
dapat diminta oleh PPKom mengadakan diskusi atau memberi
penjelasan serta persetujuan mengenai tahapan, perubahan dan
hasil kerja serta Melaksanakan Pekerjaan pengawasan berkala.

I. PENDEKATAN METODELOGI

1. Konsep Bangunan pengembangannya harus selaras/menyesuaikan


dengan bangunan di lingkungan sekitarnya.
2. Konsep Bangunan mempunyai nilai ketertarikan/Point Of interest
terhadap kreatifitas dan kearifan lokal.
3. Konsep perencanaan bangunan harus memperhitungan
penggunaan pencahayaan alami serta memaksimalkan teknis
pencahayaan buatan di setiap ruang dan bagian bangunan.
4. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan
antisipasi serta arah jalur evakuasi apabila bahaya kebakaran serta
bencana lainnya.
5. Teknis konstruksi yang disyaratkan oleh perencana hendaknya
menggunakan teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi,
karena merupakan bangunan negara dan waktu pelaksanaan sangat
terbatas.
6. Harga dasar/basic price yang dipakai dalam penyusunan RAB
menggunakan harga hasil survey dipasaran dengan memperhitungkan
biaya overhead dan profit sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Lokasi pekerjaan berada di kawasan administratif sehingga perencana
wajib menjelaskan rencana pekerjaan dan memperhatikan aspek
keselamatan kerja baik dalam proses perencanaan maupun pada saat
pelaksanaan proyek nantinya.

J. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Jangka waktu pekerjaan perencanaan, khususnya sampai
diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah 30
(Tiga Puluh) hari kalender. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus
selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.

K. PERSONIL
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari
segi Iengkap (besar) proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan
minimal terdiri dari :

Tenaga Ahli Tenaga Teknis Tenaga Penunjang


1. Team Leader 1. Estimator 1. Administrasi
2. Ahli K3 Kontruksi 2. Surveyor
3. Pembantu
Surveyor

Adapun persyaratan minimal yang harus dipenuhi dalam penyediaan


tenaga kerja tersebut diatas antara lain meliputi:

a. Tenaga Ahli persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyediaan


tenaga ahli tersebut diatas antara lain meliputi :
Tenaga Ahli / Jumlah Tahun
No Pendidikan Keahlian
Jumlah Orang Pengalaman

SKA Ahli Madya


(S-1) Teknik
1 Team Leader 1 Teknik Bangunan 1 Tahun
Sipil/Arsitektur Gedung / SKK
Jenjang 8

Ahli K3 (S-1) Teknik (SKA) Ahli Muda K3


2 1 Kontruksi / SKK 1 Tahun
Kontruksi Sipil
Jenjang 7

IV. LAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah/ pra-analisis
wilayah perencanaan, metodologi pendekatan, konsep rencana teknis
minimal memuat konsep rencana teknis bangunan, jumlah tenaga ahli
dan jadwal penugasannya, metoda pelaksanaan perencanaan, dan
jadwal waktu perencanaan, strategi penanganan proyek, mekanisme
koordinasi dan rencana kerja, desain riset, alat survey, dan lainnya.
Selain hal tersebut diatas juga mencakup Laporan Fakta dan Analisa,
yang berisi hasil survey lapangan (pengukuran dan harga dasar upah,
material dan peralatan dipasaran), hasil pengujian tanah, identifikasi dan
analisis kondisi fisik dan nonfisik wilayah perencanaan.
Laporan ini diperbanyak setelah mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dengan jumlah 5 (Lima) buku. Format laporan
menggunakan A4 dan dijilid rapi.
2. Laporan Akhir
Merupakan laporan seluruh kegiatan dari awal hingga akhir masa
pelaksanaan yang berisi seluruh hasil perencanaan setelah dilakukan
revisi dan penyempurnaan laporan sebelumnya, meliputi : laporan data
teknis lapangan, gambar hasil perencanaan dalam ukuran kertas A3,
perhitungan struktur, Engineering Estimate (EE), Bill Of Quntity (BOQ),
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), Metode
Pelaksanaan, Rancangan konseptual SMKK dan dokumen lainnya yang
terkait.
Laporan ini diperbanyak setelah mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dengan jumlah 5 (Lima) buku. Format laporan
menggunakan A4 dan dijilid rapi
3. Laporan Rancangan Konseptual SMKK
Rancangan Konseptual SMKK berisi dokumen telaah tentang
Keselamatan Konstruksi yang disusun pada tahap pengkajian,
perencanaan dan/atau perancangan. Dalam melakukan pekerjaan
pengkajian, perencanaan dan perancangan, Penyedia Jasa konsultansi
konstruksi dan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi menyusun Rancangan
Konseptual SMKK sebagaimana tercantum.
Laporan ini diperbanyak setelah mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dengan jumlah 5 (Lima) buku. Format laporan
menggunakan A4 dan dijilid rapi
4. Laporan Backup Invoice
Laporan back up invoice berupa lampiran hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan, yang berisi:
a) Daftar Absensi harian tenaga ahli, tenaga teknis dan tenaga
pendukung;
b) Daftar gaji dan bukti tanda terima masing-masing tenaga ahli,
tenaga teknis dan tenaga pendukung;
c) Surat perjanjian sewa peralatan penunjang yang dilengkapi dengan
kuitansi pembayaran, foto alat dan KTP pemilik;
d) Bukti nota/kuitansi untuk biaya yang dikeluarkan selama
pelaksanaan pekerjaan seperti biaya perjalanan, komunikasi,
pengujian tanah, tes laboratorium, alat tulis kantor, rapat, dan
pelaporan; dan
e) Bukti pembayaran pajak untuk biaya personil maupun non personil
(apabila ada)
Laporan ini diperbanyak setelah mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dengan jumlah 5 (Lima) buku. Format laporan
menggunakan A4 dan dijilid rapi
5. Foto dan Video Dokumentasi
Merupakan dokumentasi selama berlangsungnya kegiatan dari awal
pekerjaan hingga akhir masa pelaksanaan dan foto udara lokasi rencana
bangunan. Setiap foto harus dilengkapi dengan keterangan dan disusun
sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan.
Foto dan video Dokumentasi ini diperbanyak setelah mendapat
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen dengan jumlah 5 (Lima)
buku. Format laporan menggunakan A4 dan dijilid rapi
6. Gambar Rencana Desain
Gambar rencana merupakan gambar hasil desain perencanaan yang
berisi gambar rencana arsitektur, struktur, mekanikal, dan elektrikal serta
tata lingkungan. Gambar rencana desain memuat antara lain :
a) Lembar pengesahaan;
b) Letak lokasi pekerjaan;
c) Tampak bangunan (2D dan 3D);
d) Denah bangunan;
e) Rencana pondasi, sloof, balok, pola lantai, kolom, plafond dan
atap;
f) Potongan-potongan gambar;
g) Detail gambar seperti detail pondasi, penulangan, pintu, jendela,
dan lain-lain;
h) Rencana air bersih dan sanitasi lengkap dengan detailnya;
i) Rencana elektrikal dan titik lampu; dan
j) Gambar lainnya yang diperlukan.
Gambar rencana ini diperbanyak setelah mendapat persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen dengan jumlah 1 (Satu) Buku Asli dan 5
(Lima) buku Foto Copy. Format laporan menggunakan A3 dan dijilid rapi
7. Video Animasi Gedung 3D
Merupakan video 3D animasi yang telah direndering disertai musik latar
dan berdurasi minimal 3 (tiga) menit. Video ini menjelaskan tentang
gambaran/ilustrasi project yang akan dikerjakan beserta kondisi
interiornya setiap ruang nya sehingga desain dan hasil akhir project
dilapangan akan sesuai/mendekati desain yang telah direncanakan.
Selain itu video juga berisi tampak perspektif bangunan beserta
interiornya pada saat kondisi siang dan malam hari.
8. Soft Copy Data
Semua produk dari hasil kegiatan jasa perencanaan, seperti file
laporan- laporan, data teknis, EE, RKS, gambar rencana, spesifikasi
teknis, foto dan Video dokumentasi kegiatan dan laporan data teknis
lainnya, serta dokumen yang sudah disahkan/ bertanda tangan seperti
laporan-laporan, hasil pengujian tanah dan invoice disalin ke dalam
Hardisk dan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sebanyak
1 (satu) buah.

V. HAL – HAL LAIN


A. PRODUKSI DALAM NEGERI
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
B. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
1. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan ini agar dilaksanakan sebaik–baiknya dan akurat.
C. HAL-HAL LAIN YANG DIPERLUKAN
1. Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan
diskusi atau memberi penjelasan serta persetujuan mengenai tahapan,
perubahan dan hasil kerja sampai dengan pekerjaan fisik bangunan
selesai dilaksanakan.
2. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil
pekerjaan ini dengan Pemilik pekerjaan.
3. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia Jasa;
4. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
5. Biaya Presentasi berupa biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat
dilakukan rapat presentasi.

D. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
kegiatan tersebut diatas.
VI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi penyedia
Jasa Konsultansi didalam melaksanakan kegiatan Perencanaan Kantor
Desa Loa Pari Kecamatan Tenggarong Seberang.

Tenggarong, 21 Februari 2024


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

Muhammad Junidar Ramdhani, ST


NIP. 19830625 200902 1 003

Anda mungkin juga menyukai