(K .A. K)
4. Lokasi Kegiatan
Pekerjaan Perencanaan dilakukan di lokasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara Jalan Jendral
Ahmad Yani Nomor 22 Kecamatan Tenggarong (Koordinat -0.41986689436826535, 116.98853798209454)
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dengan sumber pendanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor
Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun anggaran 2022
a. Program : Dukungan Manajemen
b. Kegiatan : Penyelenggaraan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya di Daerah
c. Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten
Kutai Kartanegara
d. Pagu Anggaran : Rp. 745.469.000,-
e. Nilai HPS : Rp. 734.113.050,-
8. Standar Teknis
Berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 Tanggal 15 Oktober 2018
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, termasuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan yaitu :
Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
Persyaratan Struktur Bangunan.
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam
dan manusia.
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh
kegagalan arsitektur bangunan.
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh
perilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan
struktur.
Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.
1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam
dan manusia.
2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil
selama kebakaran sehingga:
a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.
c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.
1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun
pemeliharaannya.
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.
3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik.
Persyaratan Pencahayaan.
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik.
Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
1. Menjamin kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan;
2. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak
negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah
perusakan lingkungan.
Persyaratan Umum Pekerjaan :
Setiap bagian dari Pekerjaan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pemilik Kegiatan.
Persyaratan Obyektif :
Pelaksanaan pengaturan pekerjaan perencanaan dimulai dari tahap konsep rancangan, tahap
prarancangan, tahap pengembangan rancangan samapai dengan tahap rancangan gambar detail
yang menyangkut macamnya, kualitasnya serta kuantitas dari setiap tahapan perencanaan.
Persyaratan Fungsional :
Pekerjaan Perecanaan pada setiap tahapan baik yang menyangkut waktu dan mutu harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Perencana.
Persyaratan Prosedural :
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan setiap tahapan pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan pengaturan yang berlaku.
Presentasi dan Diskusi/Asistensi :
Diskusi/asistensi dan presentasi adalah bagian proses pelaksanaan kegiatan, dan merupakan
persyaratan yang wajib dipenuhi dan dilaksakan oleh pihak Konsultan Perencana.
a. Presentasi-presentasi bertujuan menyerap dan menampung semua aspirasi dari semua stake
holder yang berkaitan dengan pekerjaan dimaksud :
Konsultan Perencana diminta melaksanakan presentasi 2 (dua) kali dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, atau minimal 1 (satu) kali dalam tiap tahapan pekerjaan perencanaan;
Presentasi harus dapat menggambarkan hasil dari setiap tahapan pekerjaan maupun
perubahan-perubahannya (apabila ada) dari hasil tahapan sebelumnya;
Penyelengaraan presentasi dan tata laksananya akan diatur lebih lanjut sesuai jadwal
yang telah disusun oleh pengguna jasa;
Seluruh biaya penyelenggaraan presentasi dibebankan kepada Konsultan Perencana baik
merupakan bagian dari biaya kegiatan yang diusulkan maupun bukan.
b. Diskusi/Asistensi - Konsultan Perencana perlu melakukan asistensi/diskusi mengenai hasil
pekerjaan, baik gambar-gambar maupun kendala-kendala yang terjadi di lapangan dengan
Satuan Kerja yang ditunjuk untuk mencari jalan keluar dan memantapkan hasil pekerjaan
secara lengkap dan baik :
Konsultan Perencana diminta melaksanakan asistensi/diskusi minimal 1 (satu) kali dalam
setiap periode tahapan pekerjaan perencanaan sampai pada tahapan pelaksanaan fisik
pemborongan
B. PEDOMAN PERENCANAAN
Secara umum pedoman pelaksanaan perencanaan disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku sebagaimana sebagian telah di jabarkan pada
lingkup perencanaan diatas.
Dalam melaksanakan kegiatannya, hendaknya konsultan perencana senantiasa berkonsultasi dengan
pihak pengguna jasa.
9. Studi terdahulu
Belum ada
12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan
diatur dalam Surat Perjanjian tersendiri, yang meliputi :
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Penyelidikan Tanah (yang diperoleh dari kegiatan Boring max 30 m atau 3 kali N-SPT 60
dan Sondir max 30 m / qc > 250 kg/cm2)
4 Gambar Perencanaan
5 Rencana Anggaran Biaya
6 Rencana Kerja dan syarat-syarat
7 Laporan Perhitungan Struktur (aplikasi)
8 Laporan Akhir Perencanaan
9 Maket Desain Gedung Rencana (Ukuran maket min. 10.000 cm2)
10 Video Animasi Desain Gedung Rencana (durasi min.5 menit)
11 Soft Copy Data Dalam Flasdisk
Semua hasil karya perencanaan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dengan jumlah copy
buku per jenis laporan sesuai volume di BQ.
B. Laporan Kuantitas dan Biaya, yang berisi kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item pekerjaan yang
kemudian digabungkan sebagai kesimpulan biaya. Laporan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai
dengan pekerjaan yang dilaksanakan dengan isi berikut:
• RAB / EE
• Analisa Harga Satuan
• Harga satuan Upah & Bahan
• Daftar Banyak Volume (Bill Of Quantity)
C. Jenis Dan Bentuk Prestasi Laporan/Produk Kerja, yang harus diserahkan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran adalah Laporan dan Gambar Karya Perencanaan :
1) Laporan Pendahuluan, Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (Tiga puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan;
2) Laporan Antara, Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 45 (Enam puluh) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan;
3) Laporan Akhir, Laporan yang memuat hasil pelaksanaan kegiatan pada Tahap Rancangan Detail dan
Pelaporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Pekerjaan oleh Penyedia Jasa Konsultansi dan
menyerahkan seluruh data dalam bentuk softcopy dan hardcopy terkait kegiatan ini. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 60 (Enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.
Isi masing-masing laporan sebagaimana telah dijelaskan pada bagian 13 (Keluaran) dan tabel tahapan
pelaksanaan pekerjaan.