Anda di halaman 1dari 17

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuia

Republik Indonesia

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Jsa Konsultansi Konstruksi

Jasa Konsultansi Perancangan


Pekerjaan Pembangunan Gedung Dan Sarana Prasarana Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung Tahun Anggaran
2022

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANCEUY BANDUNG

TAHUN 2022
2

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. Latar Belakang
Dalam rangka upaya mengatasi over kapasitas
serta meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja
dan mutu pelayanan kepada masyarakat yangsejalan
dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIABanceuy
Bandung berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM), Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Banceuy Bandung bermaksud melaksanakan
kegiatan Perancangan Pembangunan Lanjutan
Gedung Dan Sarana Prasarana Lapas Kelas IIA
Banceuy Bandung yang berlokasi Jl. Soekarno-Hatta
no. 187A Bandung-Jawa Barat.
Kegiatan mendirikan Gedung Dan Sarana
Prasarana yang diselenggarakan melalui tahap
perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, dan
pengawasannya, merupakan lanjutan
pembangunan bangunan gedung. Kegiatan
dilaksanakan untuk menguatkan pelayanan
pemasyarakatan dalam bentuk lanjutan
pembangunan bangunan gedung guna terpenuhinya
sarana dan prasarana mulai dari Pembangunan
Lanjutan Blok Hunian, Pembangunan Gereja,
Relokasi Masjid dan Sarana Prasarana Lingkungan
yang dilakukan secara bertahap sebagaimana
ketersediaan anggaran.
Kegiatan pembangunan lanjutan ini merupakan
dampak dari paska kerusuhan/terbakarnya fasilitas
bangunan gedung kantor, dan blok hunian dengan
kondisi yang sudah tidak memadai baik secara
penataan dan kelayakan persyaratan kenyamanan,
keamanan, kesehatan dan kemudahan dalam
lingkup keamanan di Lembaga Pemasyarakatan.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018,
bahwa Pembangunan adalah kegiatan mendirikan
bangunan gedung yang diselenggarakan melalui
tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi
dan pengawasan konstruksi/manajemen konstruksi
(MK), baik merupakan pembangunan baru, perbaikan
sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan
bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan
pembangunan bangunan gedung yang belum
selesai, dan/atau perawatan (rehabilitasi, renovasi,
restorasi).
3

Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu


kegiatan konstruksi adalah aspek produk
perancangan yang matang yang perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku profesional.
Konsultan perancang bertugas secara umum
merencanakan pekerjaan konstruksi, dari segi biaya,
mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan
Perancang bertanggung jawab secara profesional
atas jasa perancangan yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Kinerja perancangan konstruksi sangat ditentukan
oleh kualitas, integritas dan perwujudan karya
perancangan yang sesuai dengan kepentingan
proyek, yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
Gambaran umum kegiatan perancangan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy
Bandung adalah :
a. Kegiatan Jasa Konsultansi Perancangan
Pembangunan Gedung Dan Bangunan Lapas
Kelas IIA Banceuy Bandung Tahun Anggaran
2021 adalah untuk peningkatan pelayanan
terhadap masyarakat dan warga binaan dalam
rangka peningkatan sarana dan prasarana fisik
baik secara kualitas maupun kuantitas yang
diharapkan mampu meningkatkan
kenyamanan kerja yang memadai serta
mengatasi over kapasitas sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kinerja.
b. Setiap bangunan gedung negara harus
diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang
/ bangunannya, tepat dan dapat dijadikan
sebagai teladan bagi lingkungannya.
c. Setiap bangunan negara harus direncanakan
dan dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan
kriteria administrasi bagi bangunan negara.
d. Pemberi jasa perancangan untuk bangunan
Gedung Negara dan prasarana lingkungannya
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai
4

dan layak diterima menurut kaidah, norma serta


tata laku profesional.

2. a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan


Maksud dan
Tujuan petunjuk bagi konsultan yang memuat
masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
perancangan konstruksi;
b. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan
dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai KAK ini.
c. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
bantuan teknik Penyedia Jasa Konsultansi
untuk :
1) Menjamin dan bertanggung jawab bahwa
perencaan/ perancangan konstruksi sesuai
dengan persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis bangunan dan gedung
negara.
2) Melaksanakan pengadaan dokumen
perancangan, dokumen lelang, dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan
penjelasan pekerjaan pada waktu lelang
pekerjaan konstruksi, dan memberikan
penjelasan serta saran penyelesaian
terhadap persoalan perancangan yang
timbul selama tahap konstruksi.
3) Bantuan-bantuan teknis perancangan
lainnya yang dibutuhkan selama
pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi.
3. Sasaran
a. Terpilihnya Perusahaan Jasa Konsultansi
Perancangan Konstruksi yang akan
melaksanakan perancangan terhadap proses
pekerjaan konstruksi mulai dari pekerjaan
persiapan sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan konstruksi (PHO);
b. Terpilihnya Perusahaan Jasa Konsultansi
Perancangan diharapkan:
c. Tercapainya pekerjaan konstruksi sesuai dengan
rencana perekayasaan dan dokumen-dokumen
5

yang bersangkutan, seperti Gambar dan


Spesifikasi.
d. Tercapainya pelaksanaan pembangunan dari
aspek ketepatan waktu, mutu konstruksi yang baik
dan biaya sesuai rencana yang dikehendaki
Pemberi Tugas/Pengguna Jasa.
e. Tercapainya target penyelesaian perancangan
sesuai jadwal yang dikehendaki Pemberi
Tugas/Pengguna Jasa dan hasil pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat dirasakan
manfaatnya.
f. Dalam proses perancangan untuk
menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal
pertemuan berkala dengan Pengelola
Kegiatan/Direksi Teknis.

4. Lokasi tapak (site) Pembangunan Gedung dan


Lokasi
Sarana Prasarana Lembaga Pemasyarakatan Kelas
Pekerjaan
IIA Banceuy Bandung ini adalah di Jl. Soekarno Hatta
No. 187A - Bandung Provinsi Jawa Barat.

5. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : (DIPA)


Sumber
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy
Pendanaan
Bandung Tahun Anggaran 2022. Besaran pagu biaya
yang tersedia dalam DIPA untuk Pekerjaan Konsultan
Perancangan ini adalah Rp. 1.209.032.000,- (Satu
Milyar Dua Ratus Sembilan Juta Tiga Puluh Dua Ribu
Rupiah).
Pengaturan biaya mengikuti pedoman dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 22/PRT/M/2018 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Biaya konsultan Perancangan diatur sebagai berikut :
a. Biaya Perancangan dibebankan pada biaya untuk
komponen kegiatan Perancangan yang
bersangkutan;
b. Besarnya nilai biaya perancangan maksimum
mengacu pada ketersediaan anggaran yang
tercantum dalam DIPA, RKA/POK.
c. Besarnya biaya Perancangan dihitung
berdasarkan output yang dihasilkan (lumsum).
d. Biaya Perancangan ditetapkan dari hasil e-seleksi
pekerjaan yang bersangkutan, yang akan
6

dicantumkan dalam kontrak, termasuk biaya


untuk:
1) honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
2) materi dan penggandaan laporan;
3) pembelian dan sewa peralatan;
4) sewa kendaraan;
5) biaya rapat-rapat;
6) perjalanan (lokal maupun luar kota);
7) biaya Komunikasi
8) jasa dan overhead pengawasan
9) asuransi / pertanggungan (indemnity insurance);
10) pajak dan iuran daerah lainnya.

6. Nama PPK : Dian Wardiansyah


Nama dan
Organisasi PPK
Satuan Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Banceuy Bandung

Data Penunjang1
7.
a. Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan
Data Dasar
harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu
dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna
Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu
untuk mendapatkan konfirmasi mengenai
konstruksi yang akan ditangani. Adapun data-
data yang diperlukan sebelum melaksanakan
pekerjaan sebagai berikut :
1) Data-data dokumen kontrak sesuai dengan
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan pembangunan.
2) Data lokasi untuk membantu proses
selanjutnya
3) Data mengenai bahan/material maupun
peralatan yang digunakan sehingga dapat
menentukan jenis konstruksi yang akan
ditangani.
4) Usulan-usulan teknis lain dari sumber-
sumber yang dapat dipercaya.
5) Studi-studi terdahulu maupun data-data
sekunder lainnya yang diperlukan dan
dianggap penting.
b. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan
Perencana harus mencari sendiri informasi yang

1 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
7

dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan


oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
c. Konsultan Perencana harus memeriksa
kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pejabat Pembuat Komitmen maupun yang dicari
sendiri.
d. Kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari konsultan Perencana.

8.
Standar Teknis Untuk memenuhi standar bangunan negara, berikut ini
adalah standar-standar teknis yang harus menjadi
acuan bagi konsultan dalam melaksanakan
pengawasan konstruksi :

Untuk memenuhi standar bangunan negara, berikut ini


adalah standar-standar teknis yang harus menjadi
acuan bagi konsultan dalam melaksanakan
perencanaan / perancangan konstruksi :

a. SNI Tata Cara Perhitungan Harga Satuan


Pekerjaan dibidang Sipil.
1) SNI DT-91-0009-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan dinding.
2) SNI DT-91-0010-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan
plesteran
3) SNI DT-91-0011-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan kayu.
4) SNI DT-91-0012-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan penutup
lantai dan dinding.
5) SNI DT-91-0013-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan langit-
langit.
6) SNI DT-91-0014-2007 – Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan besi
dan aluminium.
7) SNI IEC
8) SNI 2847 -- 2019 – Persyaratan Beton
Struktural Untuk Bangunan Gedung
9) SNI 1726 -- 2019 -- Persyaratan Beton
Struktural Untuk Bangunan Gedung
8

10) SNI 03- 1729-2002 – Tata Cara Perencanaan


Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
11) SNI 03 – 2847 – 2002 – Tata Cara
PerhitunganStruktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (Beta Version)
12) SNI 1726:2012 – Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 28/PRT/M/2016
Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

b. SNI lainnya:
1) SNI 03-1735-2000 – Tentang tata cara
perencanaan akses bangunan dan akses
lingkungan.
2) SNI 15-7064-2004 – Semen Portland
Komposit
3) SNI 03 -0675 -1989 spesifikasi ukuran kayu &
kusen
4) SNI 03 -1745 -2000 Pencegahan bahaya
kebakaran
5) SNI 03 -6481 -2000 Sistem Plumbing
6) SNI 03 -6571 -2001 Sistem Pengendalian
Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.
7) SNI 03 -6575 -2001 Tata cara perancangan
sistem pencahayaan buatan
8) SNI IEC 60364-7-704:2012 Persyaratanuntuk
instalasi khusus atau lokasi instalasi tempat
konstruksi dan pembongkaran;
9) SNI IEC 60364-7-710:2012 Persyaratanuntuk
instalasi khusus atau lokasi-tempat medis.

9. a. Gambar siteplan terdahulu


Studi-Studi
b. Gambar-gambar asbuilt drawing terdahulu
Terdahulu
c. Gambar-gambar existing tahun yang sebelumnya

10. a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang


Referensi
Hukum Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi Peraturan
9

Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, beserta
perubahan dan aturan turunannya;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung
e. Keputusan Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor :
M.01.Pl.01.01 Tahun 2003 Tentang Pola
Bangunan Unit Pelaksana Teknis
Pemasyarakatan
f. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 30
Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 22/PRT/M/2018
Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
h. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Thaun 2021
Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
i. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia

Ruang Lingkup

11. a. Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Perancangan


Lingkup
Pekerjaan Pembangunan Gedung Dan Sarana Prasarana Pada
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy
Bandung
Lokasi : Jl. Soekarno Hatta No. 187A -
Bandung Provinsi Jawa Barat
b. Lingkup kegiatan Perancangan konstruksi, meliputi:
1) Persiapan Perancangan termasuk survey;
2) Penyusunan Pra Rencana termasuk program dan
konsep ruang;
3) Pengembangan Rencana;
4) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya;
5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan;
10

6) Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS,


BQ, dan Lain-lain);
7) Menyusun Rencana Keselamatan Konstruksi
8) Persiapan Lelang Pekerjaan Konstruksi ;
9) Pelaksanaan Lelang Pekerjaan Konstruksi ;dan
10) Pengawasan Berkala.
c. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perancangan adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

12.
Keluaran/output yang dihasilkan oleh Konsultan
Keluaran2
Perancangan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi :

1. Detail Engginer Design (DED)


2. Dokumen Pelelangan (Gambar Detail, RKS dan BoQ)
3. Dokumen Pengawasan Berkala.

13. Untuk pelaksanaan pekerjaan jasa konsultan, Pejabat


Peralatan,
Pembuat Komitmen (PPK) menyediakan :
Material,
a. Data/informasi yang sekiranya diperlukan oleh konsultan
Personel dan
Fasilitas dari b. Gambar-gambar existing tahun yang sebelumnya;
PPK c. Area untuk pelaksanaan pekerjaan;

Tidak ada Peralatan, Personil dan Fasilitas yang spesifik dari


Pejabat Pembuat Komitmen. Data Dokumen Perancangan
akan diberikan kepada pemenang tender Penyedia jasa
konsultansi perancangan. Fasilitas ruang kerja akan
disediakan oleh Penyedia jasa.

14. Dalam melaksanakan tugasnya, konsultan harus


Peralatan dan
menyediakan sumber daya seperti peralatan dan material
Material dari
guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Konsultan
Penyedia Jasa
harus menyediakan ruang dan peralatan kerja yang dapat
Konsultansi
digunakan oleh timnya serta kendaraan operasional.
Peralatan minimal yang harus disediakan oleh konsultan
antara lain adalah :
a. Peralatan Kantor
b. Peralatan Transportasi
c. Peralatan Komunikasi
d. Peralatan Dokumentasi

2 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain. (untuk jasa konsultansi konstruksi perancangan
termasuk identifikasi bahaya sesuai dengan metode pelaksanaan serta metode operasi dan pemeliharaan bangunan).
11

e. Peralatan lain untuk mendukung pekerjaan

15. a. Lingkup Kegiatan Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh


Lingkup
Kewenangan Konsultan Perancangan antara lain :
Penyedia Jasa 1) Persiapan Perancangan seperti mengumpulkan data
dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara
garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perijinan bangunan;
i. mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah).
ii. membuat interpretasi secara garis besar terhadap
kerangka acuan kerja (KAK).
iii. konsultasi dengan pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah atau perizinan
bangunan.
iv. membuat program perencanaan dan
perancangan yang merupakan batasan sasaran
atau tujuan pembangunan dan ketentuan atau
persyaratan pembangunan hasil analisis data dan
informasi dari pengguna jasa maupun pihak lain.
v. membuat gagasan dan interpretasi terhadap
program perencanaan dan perancangan sebagai
landasan perencanaan dan perancangan
diwujudkan dalam uraian tertulis, diagram-
diagram dan/atau gambar.
vi. membuat sketsa gagasan merupakan gambar
sketsa dalam skala yang memadai yang
menggambarkan gagasan perencanaan dan
perancangan yang jelas tentang pola pembagian
ruang dan bentuk bangunan.
2) Persetujuan Konsepsi perancangan dari Pengguna
Jasa untuk dijadikan dasar perencanaan perancangan
tahap selanjutnya.
3) Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra
rencana bangunan termasuk program dan konsep
ruang, perkiraan biaya;
i. membuat gambar rencana massa bangunan
gedung yang menunjukan posisi massa
bangunan di dalam tapak dan terhadap
lingkungan sekitar berikut kontur tanah
berdasarkan Rencana Tata Kota.
ii. membuat gambar Rencana Tapak yang
menunjukan hubungan denah antar bangunan
12

dan Tata Ruang Luar atau Penghijauan di dalam


kawasan tapak.
iii. membuat gambar denah yang menggambarkan
susunan tata ruang dan hubungan antar ruang
dalam bangunan pada setiap lantai dan
menerangkan peil atau ketinggian lantai.
iv. membuat gambar tampak bangunan yang
menunjukan pandangan ke empat sisi atau arah
bangunan.
v. membuat gambar potongan bangunan secara
melintang dan memanjang untuk menunjukan
secara garis besar penampang dan sistem
struktur dan utilitas bangunan.
vi. membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam
bentuk gambar dan/atau animasi komputer.
vii. membuat gambar tersebut di atas dalam skala
1:500 (satu banding lima ratus), 1:200 (satu
banding dua ratus), 1:100 (satu banding seratus)
dan atau yang memadai beserta ukuran untuk
kejelasan informasi yang ingin dicapai.
viii. menghitung nilai fungsional bangunan gedung
dan menampilkannya dalam bentuk diagram.
ix. membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan
gambar tentang perkiraan luas lantai, informasi
penggunaan bahan atau material, pemilihan
sistem struktur bangunan, pemilihan sistem
utilitas bangunan, pemilihan konsep tata
lingkungan serta perkiraan biaya dan waktu
konstruksi.
x. mengurus perizinan sampai mendapatkan
keterangan rencana kota atau kabupaten,
keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah daerah setempat.
4) Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk
dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap
selanjutnya.
5) Penyusunan pengembangan rencana, antara lain
membuat :
i. membuat pengembangan arsitektur bangunan
gedung berupa gambar rencana arsitektur yang
13

menunjukan hubungan antara lantai bangunan


dan tata ruang luar terhadap garis sempadan
bangunan, jalan dan ketentuan rencana tata kota
lainnya.
ii. membuat denah yang menunjukan lantai-lantai
dalam bangunan, susunan tata ruang dalam,
koordinat bangunan, peil lantai, dan ukuran-
ukuran elemen bangunan serta jenis bahan yang
digunakan.
iii. membuat tampak bangunan, yang menujukan
pandangan ke empat arah bangunan dan bahan
bangunan yang digunakan secara jelas beserta
uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi
dan desain tiga dimensi bila diperlukan.
iv. membuat pengembangan sistem struktur, berupa
gambar potongan bangunan, secara melintang
dan memanjang yang menjelaskan sistem
struktur, ukuran dan peil elemen bangunan
(pondasi, lantai, dinding, langit-langit dan atap)
secara menyeluruh beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
v. membuat pengembangan sistem mekanikal
elektrikal, berupa gambar detail mekanikal
elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
vi. membuat gambar tersebut di atas dalam skala
1:500 (satu banding lima ratus), 1:200 (satu
banding dua ratus), 1:100 (satu banding seratus),
1:50 (satu banding lima puluh) dan/atau yang
memadai beserta ukuran untuk kejelasan
informasi yang ingin dicapai.
vii. membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline
Specifications);
viii. menyusun perkiraan biaya konstruksi.

6) Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci


seperti membuat gambar-gambar detail pelaksanaan
dan pemasangan serta penyelesaian bahan atau
material dan elemen atau unsur bangunan, rencana
kerja dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan
pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, dan menyusun laporan perencanaan.
14

7) Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa


untuk digunakan sebagai dokumen teknis pada
dokumen lelang konstruksi fisik.
8) Penyusunan rencana teknis meliputi laporan
konsepsi perancangan, dokumen pra rancangan,
dokumen pengembangan rancangan, dan dokumen
rancangan detail.
9) Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat
komitmen di dalam menyusun dokumen pelelangan,
dan membantu unit layanan pengadaan barang dan
jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan
barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
10) Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa
atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang
dan jasa atau pejabat pengadaan pada waktu
penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat
pengadaan dalam melaksanakan evaluasipenawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
lelang ulang.
11) Melakukan pengawasan berkala, sepertimemeriksa
kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana
secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa konstruksi,
memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan
berkala.
12) Penyusunan laporan akhir pekerjaan perancangan
yang terdiri atas perubahan perancangan pada masa
pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.

16. A. Waktu pelaksanaan kegiatan perancangan ini adalah


Jangka Waktu
Penyelesaian selama 300 (Tiga Ratus) hari kalender terhitung sejak
Pekerjaan
15

terbit SPMK ditambah masa pengawasan berkala selama


pelaksanaan pekerjaan konstruksi (fisik), terdiri dari :

No Tahapan Waktu Pelaksanaan


1 Tahap Perencanaan 90 (sembilan puluh lima) hari
Teknis kalender
2 Pemilihan Penyedia 30 (tiga puluh) hari kalender
pengadaan kontraktor
3 Tahap Konstruksi Fisik 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender

Kualifikasi
17.
Personel*) No Posisi Tingkat
Pengala Status Jumlah
Jurusan Keahlian man Tenaga Tenaga
Pendidikan
Ahli
Tenaga Ahli
1 Team Leader S1 Arsitektur/ Ahli Teknik 5 Tahun Madya 1 Orang
Teknik Sipil Bangunan
Gedung
2 Ahli Arsitektur S1 Arsitektur Ahli 4 Tahun Madya 1 Orang
Arsitektur
3 Ahli Teknik S1 Teknik Sipil Ahli Teknik 4 Tahun Madya 1 Orang
Bangunan Gedung Bangunan
Gedung
4 Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Teknik 4 Tahun Madya 1 Orang
Mekanikal Mesin Mekanikal
5 Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Teknik 4 Tahun Madya 1 Orang
Elektrikal Listrik Tenaga
Listrik
6 Ahli K3 Konstruksi S1 Semua Ahli K3 1 Tahun Muda 1 Orang
Jurusan Konstruksi
Tenaga Pendukung
1 Surveyor S1/D3/ Teknik Sipil 3 Tahun 2 Orang
/ Teknik
SMK Arsitektur
2 Estimator S1/D3/ Teknik Sipil 3 Tahun 2 Orang
/ Teknik
SMK Arsitektur
3 Drafter CAD S1/D3/ Teknik 3 Tahun 3 Orang
SMK Arsitektur
4 Manajer Kantor S1/D3/ 4 Tahun 1 Orang
Semua
Lapangan / SMK / Jurusan
Administrasi SMA

18. Matrik Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :


Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Pekerjaan No
Tahapan Waktu Pelaksanaan Minggu ke Keteran
Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Survey dan
1. Konsepsi
Perancangan

2. Pra Rancangan

3. Pengembangan
Rancangan

4. Rencana Detail

Tender Menyes
5. uaikan
Pekerjaan
Pengawasan Menyes
6. uaikan
Berkala
16

Laporan**)

19. Laporan Pendahuluan memuat : Hasil survey lokasi, hasil


Laporan
pengukuran, hasil penyelidikan tanah dan juga Konsepsi
Pendahuluan
Perancangan pembangunan yang akan dilaksanakan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 25 (dua


puluh lima) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

20.
Laporan Antara Laporan Bulanan memuat :
a. Pra Rancangan;
b. Pengembangan Rancangan;
c. Draft Laporan Rencana Detail;
d. Evaluasi dan persetujuan progress pelaksanaan
pekerjaan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 35 (tiga


puluh lima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak
5 (lima) buku laporan.

21.
Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :
a. Rancangan/gambar Detail
b. RKS
c. RAB /EE
d. Album Gambar Kerja A3
e. Album Gambar Kalkir A3 (1 buku).

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 90


(Sembilan puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan dan media penyimpan data
(flashdisk).

Hal-Hal Lain

22. Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus


Produksi dalam
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
Negeri
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain


23.
Persyaratan diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
Kerja sama maka persyaratan berikut harus dipatuhi : Tidak
dipersyaratkan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
24. berikut : Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan
Pedoman
Pengumpulan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan kaidah
Data Lapangan
17

teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan


pekerjaan Perancangan.

25. Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


Alih
untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
Pengetahuan
rangka alih pengetahuan kepada personel satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen.

Penutup

Demikian KAK ini disusun, diharapkan konsultan dapat membuat usulan teknis dan
biaya sesuai dengan pengarahan penugasan KAK ini, dan disampaikan kepada Pokja
Pemilihan UKPBJ dalam bentuk dokumen panawaran pada proses e-seleksi dengan
jadwal dan ketentuan dalam KAK ini.

Ditetapkan di Bandung
Tanggal, 04 Januari 2022
Pejabat Pembuat Komitmen

Dian Wardiansyah
NIP. 19810103 200604 1 002

Anda mungkin juga menyukai