Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA
KANTOR WILAYAH BANTEN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA CILEGON

KERANGKA ACUAN KERJA


PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAN
PEMBANGUNAN BLOK HUNIAN MAXIMUM SECURITY
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA CILEGON
TAHUN ANGGARAN 2022

NOMOR : W12.PAS.PAS 6.PB.02.04 – 664


Tanggal : 16 Februari 2022

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAN


PEMBANGUNAN BLOK HUNIAN MAXIMUM SECURITY LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA CILEGON TA 2022

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Cilegon


merupakan salah satu Lembaga Permasyarakatan
(LAPAS) yang ada di wilayah Kanwil Kementerian
Hukum dan Ham Banten, kondisi Lembaga
Permasyarakatan Kelas IIA Cilegon sama hal nya
kondisi Lapas- lapas lainnya yang ada di Indonesia yaitu
over kapasitas, dalam hal ini Lembaga Permasyarakatan
Kelas IIA Cilegon yang memiliki kapasitas hunian 700
dan pada saat ini jumlah penghuni sebesar 1873 orang
sehingga mengalami over kapasitas 130 persen, dengan
melihat kondisi tersebut pada tahun anggaran 2022 ini
Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Cilegon akan
melaksanakan kegiatan Pembangunan Blok Hunian.
Pembangunan Blok Hunian di Lembaga
Permasyarakatan Kelas IIA Cilegon ini merupakan
pembangunan Blok Hunian Maximum Security yang
harus memenuhi standar dan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Dalam setiap pembangunan bangunan gedung yang
dilaksanakan, diharapkan dapat terarah dengan baik
sesuai dengan kebutuhan, tidak sia-sia dan dapat
memenuhi fungsi sebagai fasilitas pelayanan
masyarakat. Pembangunan Blok Hunian Maximum
Security pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Cilegon yang matang, berkonsep perencanaan yang
baik, di harapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan
pembangunan gedung negara, yang tidak lari dari tupoksi
Bangunan Gedung Negara. Karena itu Pembangunan
Blok Hunian Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Cilegon
harus merupakan konsultan yang berpengalaman,
bertanggung jawab dengan menempatkan tenaga-
tenaga ahli sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan.

2. Maksud dan Tujuan A. Maksud


Maksud kegiatan Jasa Konsultasi Perencana
Pembangunan Blok Hunian Maximum Security
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon ini
adalah untuk mewujudkan Lapas yang memenuhi
Bangunan Blok Hunian Maximum Security dan
standar syarat bangunan gedung negara serta dapat
memaksimalkan bangunan untuk kegiatan dan
pelayanan pegawai dan masyarakat serta dapat
memaksimalkan bangunan untuk kegiatan Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam
Penyelenggaraan Program Pemasyarakatan.

B. Tujuan
Tujuan kegiatan yang tercantum dalam KAK adalah
petunjuk untuk melakukan Detail Engineering Design
(DED) meliputi tata letak bangunan (lay out plan),
perencanaan/detail desain bangunan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon yang garis besar
dan diinterprestasikan dengan penuh tanggung
jawab agar terpenuhi keluaran (output) yang sesuai
yang diharapkan.
3. Sasaran 1. Terlaksananya pembangunan blok hunian maximum
security Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Cilegon dengan luas areal 1823 m2 yang sesuai
dengan Pola Bangunan UPT Pemasyarakatan;
2. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu;
3. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran
kegiatan;
4. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan
spesifikasi teknis yang tepat jumlah dan mutu sesuai
yang dipersyaratkan.
4. Lokasi Pekerjaan Jalan Cikerai, Kalitimbang, Kec.Cibeber, Kota Cilegon
Provinsi Banten
5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
APBN/DIPA Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Cilegon Tahun Anggaran 2022 dengan HPS sebesar Rp.
953.289.000, - (Sembilan Ratus Lima Puluh Tiga Juta
Dua Ratus Sembilan Ribu Rupiah)

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Muhamad Khapi


Organisasi Pejabat Satuan Kerja: Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Pembuat Komitmen Cilegon

Data Penunjang

7. Data Dasar A. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan


Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna
Jasa maupun Konsultan Perencana termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
B. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Instansi terkait,
Konsultan Perencana maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan Perencana
konstruksi sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
8. Standar Teknis Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan jasa
konsultansi Perencanan Konstruksi Pembangunan Blok
Hunian Maximum Security pada Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon perlu memperhatikan
standard teknis sebagai berikut:
Setiap bagian pekerjaan penyesuaian harga satuan dan
spesifikasi harus dilaksanakan secara tuntas sampai
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima baik
oleh Kuasa Pengguna Anggaran dengan berpedoman
pada :
a. PP 16 Tahun 2021 Pasal 14 Standar Perencanaan
dan Perancangan Bangunan Gedung dan
penjabarannya;
b. Untuk bangunan Khusus Hunian Binaan Masyarakat
terdapat pada Keputusan Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor PAS-
499.PK.02.03.01 TAHUN 2015

9. Studi-studi Terdahulu Mengacu kepada dokumen perencanaan yang pernah


disusun

10. Referensi Hukum 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang


Bangunan Gedung
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
beserta perubahannya dan aturan turunannya
8. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Perpres Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 84).
10. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 Tentang
Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
Tahanan Negara.
12. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan
13. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2015
Tentang Bangunan Gedung Hijau
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat RepublikIndonesia Nomor 14/PRT/M/2017
Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor; 16
Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
bangunan gedung
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
20. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia
21. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Nomor 897/Kpts/M/2017 Tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan
Jasa Konsultansi Konstruksi.
22. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor
05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
23. Keputusan Menteri Pekerjaan umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
jejang jabatan Ahli untuk layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.
24. Pedoman Standar Minimal Remunerasi/Biaya
Personil (Billing Rate) dan Biaya Langsung (Direct
Cost) Untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi Tahun
2021 Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
25. Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah terkait.

Ruang Lingkup

11. Kualifikasi Penyedia A. Kualifikasi Penyedia Jasa.


Jasa dan Lingkup Dalam mewujudkan Pembangunan Blok Hunian
Pekerjaan Maximum Security Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Cilegon maka dibutuhkan Konsultan Perencana
berupa badan usaha yang memiliki klasifikasi sebagai
berikut
1. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB)
2. Memiliki SIUJK Klasifikasi Bidang Usaha Jasa
Perencana dan Pengawas Konstruksi dengan
kualifikasi usaha Kelas Kecil.
3. Memiliki SBU Klasifikasi Perencanaan Arsitektur
dan Sub Klasifikasi Jasa Desain Arsitektur
(AR102) dan SBU Klasifikasi Perencanaan
Rekayasa dan Sub Klasifikasi Jasa Desain
Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur
Bangunan (RE102) dengan Kualifikasi Kecil
4. Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP) beserta status
valid keterangan status wajib pajak (KSWP)
5. Memiliki pengalaman pekerjaan di bidang jasa
konsultansi berdasarkan bangunan gedung
bertingkat paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, kecuali bagi
penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun.
6. Laporan Pajak tahunan 2020.
7. Memiliki kemampuan menyediakan
fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini,
yaitu :
a. Komputer dan perlengkapannya;
b. Kamera digital;
c. Alat pengukur sesuai kebutuhan kompleksitas
pekerjaan;
d. Kendaraan roda 4 dan roda 2.

B. Lingkup Pekerjaan.
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, konsultan
harus mampu mengenali permasalahan pekerjaan
yang dihadapi pada tahap perencanaan, termasuk
diantaranya :
a. Mengenali dan memahami konsep bangunan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon
keseluruhan secara lengkap.
b. Mempelajari karakteristik kawasan sekitar
yang memberikan pengaruh besar pada hasil
perencanaan.
c. Mengenali perkembangan data-data
sekunder dan situasi lapangan actual yang
berkaitan dengan pekerjaan fisik yang telah
dilaksanakan maupun studi perencanaan
terdahulu dan dokumen lain yang terkait.
d. Mempelajari kebijakan Pemda Kota Cilegon
yang berkaitan dengan Sistem Pembangunan
Gedung Pemerintah, khususnya
Pembangunan Blok Hunian Gedung Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon.
e. mengurus perizinan sampai mendapatkan
keterangan rencana kota atau kabupaten,
keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah daerah setempat.
2. Survey topografi berupa pengukuran lahan,
termasuk kontur lahan tertimbun, ketinggian
saluran buangan daerah disekitarnya,
pengukuran proses settlement (konsolidasi
lapisan tanah dalam) yang terjadi dan
pemasangan benchmark yang aman pada lokasi
proyek.
3. Penyusunan desain awal dalam bentuk konsep
ruang dan tampilan bangunan Blok Hunian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon.
4. Penetapan Site Plan/Lay Out Plan
5. Pembuatan Detail Desain dari Blok Hunian
6. Penetapan Spesifikasi Desain;
7. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya;
8. Pembuatan Esimate Cost Engineer atau EE;
9. Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat – Syarat
Teknis meliputi:
1) Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi
2) Peralatan Utama
3) Personel Manajerial
4) Identifikasi Bahaya K3;
10. Pembuatan laporan yang disertai photo-photo
lokasi pelaksanaan.
11. mengurus perizinan sampai mendapatkan
keterangan rencana kota atau kabupaten,
keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah daerah setempat.
12. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen didalam
menyusun dokumen pelelangan, dan membantu
kelompok kerja pemilihan dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
13. Membantu kelompok kerja pemilihan pada waktu
penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang
dan jasa atau pejabat pengadaan dalam
melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang
14. Melakukan pengawasan berkala, seperti
memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
timbul selama masa konstruksi, memberikan
rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
membuat laporan akhir pengawasan berkala
15. Penyusunan laporan akhir pekerjaan
perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi,
petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk
yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal elektrikal bangunan
12. Keluaran Hasil yang diharapkan dari kegiatan Jasa Konsultasi
Perencana Pembangunan Blok Hunian Maximum
Security Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon ini
adalah untuk melakukan perencanaan teknis/Detail
Engineering Design (DED) kegiatan Pembangunan Blok
Hunian Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon di
Kantor Wilayah Kemenkumham Banten dengan cakupan
sebagai berikut :
a. laporan konsepsi perancangan;
b. dokumen pra rancangan;
c. dokumen pengembangan rancangan;
d. Dokumen Perencanaan Teknis/Detail Engineering
Design (DED) kegiatan Pembangunan Blok Hunian
Maximum Security Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Cilegon di Kantor Wilayah Kemenkumham
Banten.
e. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Lampiran Analisa serta
f. Daftar Item Pekerjaan (Bill Of Quantity) dan
perhitungan teknis lainnya.
g. Gambar desain bangunan agar bisa menunjang
dilaksanakan secara tepat waktu dan sesuai yang
dipersyaratkan.
h. Dokumen Spesifikasi Teknis Kegiatan
Pembangunan Blok Hunian Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon.
i. Lampiran data dan gambar serta dokumentasi
lainnya yang mendukung dan dipersyaratkan sesuai
ketentuan.
j. Gambar Animasi Pembangunan Blok Hunian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon.
k. Cetak Gambar 3D Penataan Lembaga
Pemasyarakatan Klas Tangerang.
l. Dokumen-dokumen Tender Pelaksanaan Konstruksi
Fisik sesuai yang diipersyaratkan.

13. Peralatan, Material, -


Personel dan Fasilitas
dari PPK
14. Peralatan dan Komputer dan perlengkapannya, Kamera digital, Alat
Material dari pengukur sesuai kebutuhan kompleksitas pekerjaan,
Penyedia Jasa Kendaraan roda 4 dan roda 2 serta alat penunjang
Konsultansi lainnya.

15. Lingkup Kewenangan 1. Mempertahankan desain (konsep perancangan)


Penyedia Jasa dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
rencana.
2. Menentukan warna, spesifikasi dan jenis material yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
3. Mengumpulkan data dan informasi dari lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK, konsultasi kepada pihak pemerintah setempat
terkait regulasi daerah, membuat program
Perencanan serta gagasan terhadap program yang
dicanangkan.
4. Demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan, konsultan
perencana dapat membuat jadwal pertemuan rutin
dengan pihak-pihak terkait seperti kontraktor dan
pemilik proyek. Pertemuan tersebut tentunya untuk
membahas hal-hal yang perlu mendapat perhatian
khusus misalnya tahap pembuatan gambar shop
drawing atau saat aproval material sebagai pedoman
pelaksanaan proyek.
16. Jangka Waktu 1. Jangka waktu pelaksanaan Konsultan Perencana
Penyelesaian sampai dengan selesainya Dokumen lelang
Pekerjaan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi dinyatakan
selesai 100% (seratus prosen) selama. 60 (Enam
Puluh) Hari Kalender, terhitung sejak terbit SPMK.
2. Konsultan Perencana berkewajiban untuk
melaksanakan Pengawasan Berkala selama masa
Pembangunan Konstruksi Fisik, yang diperkirakan
selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender.
17. Personel Untuk melaksanakan tujuan kegiatan, Konsultan
Perencana konstruksi harus menyediakan tenaga-
tenaga yang memenuhi ketentuan baik ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan. Tenaga Ahli yang ditugaskan dipersyaratkan
harus memiliki Sertifikat Keahlian di bidang masing-
masing (SKA Sertifikat Keahlian yang masih berlaku) dan
wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Personil yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan
ini meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung. Untuk
kelompok Tenaga Ahli meliputi:

No. Posisi Tenaga Ahli Kualifikasi


dan Jumlah
1. Team Leader Berpendidikan minimal
1 orang Sarjana Magister Teknik
Arsitektur (S2), memiliki
Sertifikat Keahlian Ahli
Madya Arsitek (101),
Pengalaman minimal 6
tahun
2. Ahli Arsitektur Berpendidikan minimal
2 orang Sarjana Teknik
Arsitektur (S1), memiliki
SKA Ahli Madya Arsitek
(101), Pengalaman
minimal 6 tahun
3. Ahli Struktur/ Teknik Berpendidikan minimal
Bangunan Gedung Sarjana Teknik Sipil
1 orang (S1), memiliki SKA Ahli
Madya Ahli Teknik
Bangunan Gedung
(201), berpengalaman
minimal 6 tahun
4. Ahli Geoteknik Berpendidikan minimal
1 orang Sarjana Teknik Sipil
(S1), memiliki SKA Ahli
Madya Geoteknik (216),
berpengalaman di
bidangnya minimal 6
tahun
5. Ahli Plambing dan Berpendidikan minimal
Pompa Mekanik Sarjana Teknik Mesinn
1 orang (S1), memiliki SKA Ahli
Madya Teknik Plambing
dan Pompa Mekanik
(303), berpengalaman di
bidang Perencanan
gedung minimal 6 tahun
6. Ahli Mekanikal Berpendidikan minimal
1 orang Sarjana Teknik Mesin
(S1), memiliki SKA Ahli
Madya Mekanikal (301),
berpengalaman di
bidangnya minimal 6
tahun
7. Ahli Elektrikal Berpendidikan minimal
1 orang Sarjana Teknik Elektro
(S1), memiliki SKA Ahli
Madya Teknik Tenaga
Listrik (401),
berpengalaman di
bidang Perencanan
gedung minimal 6 tahun
8. Ahli Proteksi Berpendidikan minimal
Kebakaran Sarjana Teknik Mesin
1 orang (S1), memiliki SKA Ahli
Madya Teknik Proteksi
Kebakaran (304),
berpengalaman di
bidangnya minimal 6
tahun
9. Ahli K3 Konstruksi Berpendidikan minimal
1 orang Sarjana Teknik
Sipil/Teknik Arsitektur
(S1), memiliki SKA Ahli
Muda K3 Konstruksi
(603), berpengalaman di
bidangnya minimal 6
tahun

Selain itu dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh :


Tenaga Sub Profesional
Posisi Tenaga
No. Kualifikasi
Sub Profesional
1. Asisten Ahli Berpendidikan minimal
Arsitektur Sarjana Teknik Arsitektur,
1 orang berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya
2. Asisten Ahli Berpendidikan minimal
Struktur Sarjana Teknik Sipil,
1 orang berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya
3. Asisten Ahli Berpendidikan minimal
Geoteknik Sarjana Teknik Sipil,
1 orang berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya
4. Estimator Biaya Berpendidikan minimal
2 orang Sarjana Teknik
Sipil/Arsitektur
berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya
5. Surveyor/Juru Berpendidikan minimal
Ukur Sarjana Muda (D3) Teknik
3 orang Geodesi/ Sipil/ Arsitektur,
berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya,
6. Drafter CAD Berpendidikan minimal
5 orang Sarjana Muda (D3) Teknik
Sipil/Arsitektur/Mesin/Elektro,
berpengalaman minimal 3
tahun di bidangnya,

Tenaga Pendukung :

No. Posisi Tenaga


Kualifikasi
Pendukung
1. Operator Komputer Berpendidikan minimal
1 orang D3 /setara,
berpengalaman minimal
3 tahun di bidangnya
18. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Pekerjaan

Laporan

19. Laporan-Laporan 1. Laporan Pendahuluan.


2. Laporan Antara.
3. Laporan Konsep Akhir.
4. Laporan Akhir.
5. Laporan Detail Perencanaan Keseluruhan
- Gambar Kerja A3.
- Rencana Kerja dan Syarat/Spesifikasi Teknis.
- Rencana Anggaran Biaya (RAB).
- Bill of Quantity (BoQ).
- Laporan Perhitungan Struktur.
20. Laporan Laporan Pendahuluan Memuat :
Pendahuluan Laporan awal pemeriksaan kembali hasil Perencanan,
kondisi lapangan dan permasalahan yang ada.
Laporan selambat-lambatnya diserahkan 15 (lima belas)
hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 8
(delapan) buku laporan.
21. Laporan Antara Laporan Antara memuat laporan perkembangan konsep
kegiatan Perencana.
Laporan selambat-lambatnya diserahkan saat
pelaksanaan kegiatan perencanaan sebanyak 8
(delapan) buku laporan.
22.. Laporan Konsep Merupakan draft dari laporan akhir.
Akhir Laporan diserahkan selambat-lambatnya minggu ke 6
(enam) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 8 (delapan)
buku laporan.
23. Laporan Akhir Merupakan Laporan Akhir dari Pekerjaan Perencanaan.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) Hari KAlender sejak SPMK diterbitkan sebanyak
8 (delapan) buku laporan
24. Dokumentasi Foto-foto dokumentasi kegiatan Pelaksanaan konstruksi
Kegiatan serta dokumentasi rapat-rapat kegiatan dan sistensi.
25. Digitalisasi Laporan Softcopy seluruh dokumen kegiatan yang tersimpan di
Kegiatan dalam media penyimpanan eksternal (Flash disk 128
MB)

Hal-Hal Lain

26. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

27. Program Kerja A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan


Perencana konstruksi harus segera menyusun:

1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara


detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan
jumlahnya). Tenaga- tenaga yang diusulkan oleh
konsultan perencana konstruksi harus
mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
3. Konsep penanganan pelaksanaan pekerjaan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan


persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan
Perencana konstruksi dan mendapatkan pendapat
teknis dari Pengelola Teknis dan Pengelola Kegiatan.

28. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi


Pengumpulan Data persyaratan berikut:
Lapangan 1) Sumber data resmi dari Instansi Pemerintah, SKPD
Provinsi dan Kabupaten serta lembaga lain yang dapat
dipertanggungjawabkan dan mempunyai kredibilitas
terhadap data yang dikeluarkan;
2) Data yang dikumpulkan harus valid dan kredibel;
3) Sedapat mungkin data merupakan data yang terbaru
dan terkini sesuai dengan ketersediaan data yang ada.

29. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi Perencana


konstruksi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen
Cilegon, 16 Februari 2022 Penyusun :
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,

Sudirman Jaya Muhamad Khapi


NIP. 19740131 199603 1 001 NIP. 19830108 200212 1 002

Anda mungkin juga menyukai