Anda di halaman 1dari 16

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PENGAWASAN PEMBANGUNAN FISIK GEDUNG KANTOR


BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN ANGGARAN 2022

-1-
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGAWASAN PEMBANGUNAN FISIK GEDUNG KANTOR
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN ANGGARAN 2022

1. Latar Belakang
Pada setiap Pengadaan Bangunan Pemerintah pada setiap prosesnya dilalui
beberapa tahapan yakni tahap Persiapan, Penyusunan Master Plan, Penyusunan
Gambar Kerja (Detail Engineer Design), pelaksanaan konstruksi fisik dan pengawasan
yang masing-masing perlu ditangani oleh tenaga- tenaga yang profesional dan ahli di
bidangnya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Setiap bangunan gedung negara
harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi
bangunan gedung negara.
Pembangunan adalah kegiatan mendirikan bangunan gedung yang
diselenggarakan melalui tahap persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi dan pengawasan konstruksi/manajemen konstruksi (MK), baik merupakan
pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan
bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan bangunan
gedung yang belum selesai, dan/atau perawatan (rehabilitasi, renovasi, restorasi).
Pelaksanaan konstruksi harus mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi atau penyedia jasa manajemen kosntruksi.
Sesuai PermenPUPR22-2018 penyedia jasa manajemen konstruksi
digunakan untuk bangunan bertingkat diatas 4 (empat) lantai, bangunan dengan luas
total diatas 5.000 (lima ribu) Meter Persegi, klasifikasi bangunan khusus, bangunan
yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun pelaksana
konstruksi dan/atau yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multiyear
project) harus dilakukan pengawasan pada perencanaan teknis oleh manajemen
konstruksi. Oleh karena itu pada Pelaksanaan Pembangunan Fisik Gedung Kantor
BPS Provinsi Kalimantan Utara menggunakan pengawasan konstruksi.
Konsultan Pengawas berfungsi melaksanakan pengendalian Pelaksanaan
Konstruksi, memberikan penjelasan lapangan serta saran penyelesaian terhadap
persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi (pengawasan).
Kegiatan Konsultan Pengawas meliputi pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib administrasi di dalam
-2-
pembangunan bangunan gedung negara, mulai dari tahap persiapan sampai dengan
Provisional Hand Over (PHO) pekerjaan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharan
pekerjaan sampai dengan Sampai Final Hand Over (FHO).
Secara kontraktual Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK). Dalam kegiatan operasionalnya Konsultan Pengawas
akan mendapatkan bantuan bimbingan dan arahan dalam menentukan pekerjaan
pengendalian dan pengawasan dari pengelola proyek yang terdiri dari Pengelola
Keuangan serta Pengelola Teknis yang dibentuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan
bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pada KAK ini adalah :
- Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas
Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas.
- Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas Konstruksi dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang optimal sesuai KAK ini.
- Maksud dan tujuan kegiatan Pengawas Konstruksi ini adalah agar pelaksanaan
pencapaian target mutu, waktu dan pembiayaan pembangunan bisa berjalan
dengan baik, tepat sasaran, sesuai dengan yang telah ditentukan pada awal
pemprograman pekerjaan sehingga hasil pembangunan yang dihasilkan nanti
bermutu baik serta memiliki kinerja, performa dan fungsi yang baik, dengan hasil
produk pekerjaan pelaksanaan yang efektif, hemat, efisien, berhasil guna dan
berdaya guna secara optimal.

3. Sasaran
Sasaran yang dilakukan adalah :
• Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan /
pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman
teknis yang berlaku.
• Melaksanakan proses pengawasan konstruksi dengan langkah-langkah sesuai
dengan kaidah-kaidah manajerial terhadap produk-produk pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan scope/lingkup pekerjaannya yaitu mulai dari
tahap persiapan pelaksanaan program sampai dengan tahap pemeliharaan
pekerjaan.
• Melaksanakan tugas layanan konsultatif, evaluatif, pengendalian, koordinasi,
supervisi, penelitian dokumen,), legalitas produk pelaksanaan pekerjaan

-3-
dimaksud, menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi terkait
dengan pekerjaan pelaksanaan.
• Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan.
• Tertanganinya permasalahan pada pelaksanaan pekerjaan.
• Tercapainya koordinasi yang baik selama masa konstruksi.
• Tertib administrasi selama masa konstruksi.

4. Lokasi Pekerjaan
Provinsi : Kalimantan Utara
Kabupaten : Bulungan
Kelurahan : Tanjung Selor Hilir
Kecamatan : Tanjung Selor
Alamat : Jalan Jelarai Raya, RT 75 RW 28
Luas Lahan : 3.220 m2
Luas Perencanaan Bangunan : 2.000 m2
Lantai : 3 Lantai

5. Sumber Pendanaan
DIPA : SP DIPA-054.01.2.416002/2021
Program : (054.01.WA) Program Dukungan Manajemen
Kegiatan : (2886) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi
Klasifikasi Rincian : (2886.EBB) Layanan Prasarana Internal
Output
Rincian Output : (2886.EBB.971) Gedung/Bangunan
Pagu Anggaran : Rp 711.622.000
(Tujuh Ratus Sebelas Juta Enam Ratus Dua Puluh
Dua Ribu Rupiah)
Harga Perkiraan : Rp 704.683.022
Sendiri (Tujuh Ratus Empat Juta Enam Ratus Delapan
Puluh Tiga Ribu Dua Puluh Dua Rupiah)
-4-
Keterangan :
Seleksi ini bersifat tidak mengikat karena anggaran masih bertanda bintang (Status
Blokir) artinya pemenang seleksi tidak dapat menuntut sebagai penyedia apabila
anggaran nantinya tidak tersedia. Dengan pelaku usaha memasukkan penawaran,
pernyataan pada klausul ini dianggap sudah disetujui.

6. Nama dan Nama Organiasai


Satuan Kerja : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Utara
Pengguna Anggaran : Tina Wahyufitri, S.Si., M.Si
Pejabat Pembuat
Komitmen : Andika Veriyanto, SST

7. Data Dasar
Data-data dasar yang digunakan merupakan data-data hasil dari Perencanaan
Gedung Kantor BPS Provinsi Kalimantan Utara.

8. Standar Teknis
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti yang
dimaksud dalam KAK harus memperhatikan ketentuan-ketentuan umum bangunan
berdasarkan bangunan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
• Menjamin Bangunan Gedung Berdasarkan Ketentuan Tata Ruang Dan
Tata Bangunan Yang Ditetapkan Di Daerah Yang Bersangkutan,
• Menjamin Bangunan Dapat Dimanfaatkan Sesuai Dengan Fungsinya,
• Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan sebagai perkantoran modern, dan
mencerminkan unsur budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan
selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial, budaya dan lingkungan)
• Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya
• Menjamin bangunan gedung dapat dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan
• Menjamin terwujudnya bangunan g edung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia (gempa, dll)
• Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan
• Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur
• Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
• Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan
gedung
-5-
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga:
1. cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman
2. cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api
3. dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang
layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan
di dalamya
• Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat
• Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
f. Persyaratan Transportasi dalam Gedung
• Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman
di dalam bangunan gedung
• Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
g. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan
Bahaya:
1. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat
2. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat
h. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan komunikasi:
• Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya
• Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya
dari bahaya akibat petir
• Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
i. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan lingkungan
• Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
pada bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan fungsinya
• Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan
• Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik
j. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
• menjamin terpenuhinya kebutuhan udarayang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerjadalam bangunan

-6-
gedung sesuai dengan fungsinya,
• menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara
secara baik
k. Persyaratan Pencahayaan :
• Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
• Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik
l. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
• Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan,
• Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.
m. Persyaratan bangunan Gedung hijau
• Menjamin terpenuhinya persyaratan bangunan gedung hijau
• Menjamin upaya pengoperasian berdasarkan standar bangunan Gedung
hijau

9. Studi Terdahulu
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Sekretariat Kalimantan Utara Tahap
VI

10. Rerefensi Hukum


a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang tanggung jawab secara
profesional atas jasa perencanaan;
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
e. PermenPU 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara
f. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
g. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan;
h. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Penyusunan RTBL;

-7-
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau
b. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung;
c. Standar Nasional Indonesia (SNI)

11. Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas Konstruksi
adalah sebagai berikut :
• Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
• Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat
Komitmen maupunyang dicari sendiri, Kesalahan pengawasan/ kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggungjawab
sepenuhnya dari konsultan Pengawas.
• Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan.
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segikualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume / realisasi fisik.
• Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
• Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Pelaksana Konstruksi.
• Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah
terima pekerjaan.
• Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan
(Shop Drawings) yang diajukan oleh Pelaksana Konstruksi.
• Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawings) sebelum serah terima.
• Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pekerjaan,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir
pekerjaan pengawasan.
• Bersama konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
• Membantu pengelola satuan kerja dalam Menyusun dokumen untuk
kelengkapan pendaftaran Gedung sebagai bangunan gedung negara.
• Melaksanakan proses pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
➢ Gambar-gambar pelaksanaan,
➢ Rencana Kerja dan Syarat-syarat,
➢ Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
-8-
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh Pemborong (setelah disetujui).
c. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis pengawasan
mutu pekerjaan dll.
d. Informasi lainnya.
• Program alih teknologi
• Pejabat Pembuat Komitmen dapat mengangkat petugas sebagai wakilnya
yang bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
• Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak seperti
➢ Organisasi Manajemen Proyek
➢ Penyerahan lapangan
➢ Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM)
➢ Metode Pelaksanaan dan Metode Kerja
• Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Fisik Konstruks seperti
➢ Menerima usulan dari Kontraktor & persetujuan mobilisasi personil /
tenaga ahli dan peralatan
➢ Penelitian personil/tenaga ahli dan peralatan usulan dari kontraktor
sesuai dengan kontrak
➢ Perubahan dan Penggantian Personil dan Peralatan
➢ Pembayaran uang muka
➢ Pembahasan hasil pelaksanaan pekerjaan, berupa laporan-laporan
➢ Pembayaran prestasi fisik pekerjaan
➢ Pengendalian pekerjaan
➢ Serah Terima Pekerjaan
➢ Evaluasi produk konsultan
➢ Pemanfaatan produk
➢ dll
• Pengawasan terhadap administrasi keuangan dan umum seperti
➢ Pelaksanaan tertib administrasi keuangan dan umum
➢ Dll
• Pengawasan terhadap potensi kegagalan konstruksi dan kegagalan
bangunan
• Pengawasan terhadap manfaat
• Menyusun dokumen SLF

12. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjutakan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
• Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting
dari Kepala Satuan Kerja, Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas,
berisi keterangan tentang :
➢ Rencana kerja harian/Metode
➢ Shop Drawing
➢ Tenaga Kerja,
➢ Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak, Alat-alat,
-9-
➢ Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
➢ Waktu pelaksanaan pekerjaan.
➢ Laporan testing dan commissioning
• Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
• Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
• Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
• Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual
Peralatan - peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
• Laporan rapat di lapangan (site meeting) dan weekly instruction/weekly
request.
• Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi Time
Schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
• Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap
dengan lampiran - lampirannya.
• Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.

13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari PPK


Peralatan dan fasilitas yang berupa kendaraan roda dua dan roda empat serta fasilitas
lainnya harus disediakan sendiri oleh Penyedia jasa. Akomodasi dan fasilitas lainnya,
selengkapnya seperti tercantum pada Rincian Anggaran Biaya.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Anggaran Biaya
namun diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan dianggap sudah termasuk ke dalam
penawaran penyedia jasa dan harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa.

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia jasa mempunya hak dan kewajiban meliputi :
- Konsultan pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode
tata laku profesi yang berlaku serta pedoman teknis bangunan gedung pada
umumnya khususnya untuk bangunan gedung negara.
- Sebagaimana yang tertuang dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak Dokumen Pekerjaan Konstruksi.

16. Klasifikasi Badan Usaha


Memiliki Surat Isin Usaha Jasa Konsultasi (SIUJK) yang masih berlaku dan Sertifikat
Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil.
- Klasifikasi Pengawasan Rekayasa (RE201) Sub Klasifikasi Jasa Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung.

17. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan merujuk kepada Garis
Besar Time Line Pekerjaan Konstruksi yang telah dibuat oleh pihak konsultan

- 10 -
perencana adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender. Oleh karena itu, jangka
waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender.

18. Personel
Personel yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Kualifikasi
Status
No Tingkat
Tingkat Pendidikan Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga Pendidikan
Ahli
Tenaga Ahli

1 Tim Leader Teknik Arsitektur / Ahli Manajemen Ahli


6 Tahun S1
Sipil Konstruksi Madya
2 Ahli Arsitektur Teknik Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur 3 Tahun Ahli Muda S1
2 Ahli Struktur Ahli Teknik Bangunan
Teknik Sipil 3 Tahun Ahli Muda S1
Gedung
3 Ahli Teknik Elektro/
Ahli
Mekanikal/Elektrikal Teknik Listrik / 3 Tahun Ahli Muda S1
Mekanikal/Elektrikal
Teknik Mesin
4 Ahli K3 Teknik Arsitektur /
Sipil / Ahli K3 3 Tahun Ahli Muda S1
Mesin/Elektro
Tenaga Pendukung
1 Administrator S1 Akutansi/
Administrasi/Keuangan 2 Tahun Non SKA S1
Ekonomi
2 Operator CAD D3 Teknik Sipil/
Sipil/Bangunan 2 Tahun Non SKA D3
Bangunan

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Fisik Gedung Kantor BPS


Provinsi Kalimantan Utara yang memerlukan keahlian lintas sektor / disiplin ilmu, maka
sangat diperlukan tenaga sebagaimana tercantum pada tabel diatas. Adapun tugas,
fungsi dan tanggung jawab kami uraikan di bawah ini,
1. Tim Leader
Satu orang tim leader dibuktikan dengan ijazah teknis arsitektur/teknis sipil S1
pengalaman 6 tahun dalam bidang manajemen konstruksi dan mempunyai
Sertifikat Manajemen Konstruksi- Ahli Madya. Adapun fungsi, tugas dan tanggung
jawab tim leader ahli manajemen konstruksi sebagai berikut :
- Pengendalian organisasi tim, proses pelaksanaan serta memimpin acara
pembahasan substansi teknis maupun semua laporan pekerjaan.
- Hubungan dengan pemberi tugas (klien), pengaturan jadual dan berwenang
mengkoordinasikan komunikasi dengan pihak-pihak lain yang terkait, serta
melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan.
- Memimpin tenaga ahli lain dalam melaksanakan pekerjaan.
- Memberi pengarahan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan pengawasan
secara keseluruhan.
- Membuat jadwal dan rencana kerja secara teratur dan berkesinambungan
terhadap seluruh pekerjaan
- Melakukan dokumentasi kegiatan
- Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) proyek
- Menerapkan manajemen lingkungan proyek
- 11 -
- Menerapkan manajemen ruang lingkup proyek
- Menerapkan manajemen waktu proyek
- Menerapkan manajemen mutu proyek
- Menerapkan manajemen biaya proyek
- Menerapkan manajemen SDM proyek
- Menerapkan manajemen komunikasi proyek
- Menerapkan manajemen resiko proyek
- Menerapkan manajemen pengadaan proyek
- Menerapkan manajemen integrasi proyek
- Menerapkan manajemen keuangan proyek
- Menerapkan manajemen klaim proyek
- Dan sebagainya

2. Ahli Arsitektur
Satu orang ahli arsitektur dibuktikan dengan ijazah teknik arsitektur S1
pengalaman 3 tahun dalam bidang arsitektur dan mempunyai sertifikat Ahli Teknik
arsitektur – Ahli Muda. Adapun fungsi, tugas dan tanggung jawab ahli arsitektur
sebagai berikut :
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan terkait arsitektur
bangunan
- Membantu tim leader dalam memberikan pemecahan terhadap
permasalahan yang muncul serta alternatif tindak lanjut penanganannya
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan lainnya
- Dan sebagainya

3. Ahli Struktur
Satu orang ahli struktur dibuktikan dengan ijazah teknik sipil S1 pengalaman 3
tahun dalam bidang teknik bangunan Gedung dan mempunyai sertifikat Ahli
Teknik Bangunan Gedung – Ahli Muda. Adapun fungsi, tugas dan tanggung jawab
ahli struktur sebagai berikut :
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan struktur bangunan
- Membantu tim leader dalam memberikan pemecahan terhadap
permasalahan yang muncul serta alternatif tindak lanjut penanganannya
- Melakukan kontrol kualitas
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan lainnya
- Dan sebagainya

4. Ahli mekanikan/elektrikal
Satu orang ahli mekanikal/elektrikal dengan ijazah teknik elektro/teknik
listrik/teknis mesin S1 pengalaman 3 tahun dalam bidang mekanikal/elektrikal dan
mempunyai sertifikat Ahli Mekanikal/Elektrikal – Ahli Muda.
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan mekanikal/elektrikal
- Membantu tim leader dalam memberikan pemecahan terhadap
permasalahan yang muncul serta alternatif tindak lanjut penanganannya
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan lainnya
- Dan sebagainya

- 12 -
5. Ahli K3
Satu orang ahli K3 dengan ijazah Teknik Arsitektur/Sipil/Mesin/ Elektro S1
pengalaman 3 tahun dalam bidang K3 Konstruksi dan mempunyai sertfikat ahli K3
– Ahli Muda.
- Membantu tim leader dalam mengawasi pekerjaan K3 konstruksi
- Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3 Konstruksi
- Mengawasi pelaksanaan dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi
- Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program,prosedur kerja dan instruksi kerja K3
- Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat
- Dan sebagainya

Kemudian tenaga pendukung yang dibutuhkan sebagai berikut :


1. Administrator
Satu orang adminstrastor dibuktikan dengan ijazah akutansi/ekonomi S1
pengalaman 3 tahun dalam bidang administrasi.
2. Operator CAD
Satu orang operator CAD dibuktikan dengan ijazah teknik sipil/bangunan D3
pengalaman 3 tahun dalam konstruksi.

Berikut tabel man-month


Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
No Tenaga Ahli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tim Leader 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
2 Ahli Struktur 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
3 Ahli Arsitektur 0,25 0,25 0,25
4 Ahli Mekanikal/Elektrikal 0,25 0,25 0,25
5 Ahli K3 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
6 Administrasi 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
7 Operator CAD 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Bulan V Bulan VI Bulan VII Total


No Tenaga Ahli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bulan
1 Tim Leader 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 7
2 Ahli Struktur 2,25
3 Ahli Arsitektur 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 2
4 Ahli Mekanikal/Elektrikal 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 2
5 Ahli K3 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 7
6 Administrasi 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 3
7 Operator CAD 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 3

- 13 -
Keterangan :
Uraian identifikasi risiko dan keselamatan kerja terdapat pada lampiran 1.

19. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu Pelaksanaan Bulan Ke Pemeliharaan


No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 (180 Hari)
1 Persiapan dan
mobilisasi
2 Survei awal
dan
peninjauan
lapangan
3 Supervisi
4 Inspeksi
5 Koordinasi
6 Palaporan

20. Laporan Pendahuluan


Laporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh rencana kegiatan pada
pekerjaan perencanaan yang memuat :
- Pendahuluan.
- Deskripsi Pekerjaan dan Susunan Organisasi Konsultan.
- Evaluasi Metode Pekerjaan Kontraktor dan Penawaran Alat
- Program Kerja Pelaksanaan Pembangunan
Diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 3 (tiga) buku.

21. Laporan Bulanan


Secara berkala setiap bulan menyiapkan dan menyampaikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen, Laporan Bulanan terdiri laporan mingguan yang memuat secara
rinci hal-hal berikut :
• Kemajuan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan hasil pengamatan yang telah
dibuat oleh kontraktor dan diperiksa kebenarannya oleh Konsultan Pengasab
Konstruksi baik secara harian dan mingguan, untuk dibandingkan dengan
rencana dan sasaran yang telah ditentukan.
• Uraian tentang masalah-masalah yang timbul dan langkah-langkah
pemecahannya.
• Perkiraan tentang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
• Usulan tentang langkah-langkah dan atau kebijaksanaan yang perlu diambil
oleh pemberi tugas untuk memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan.
• Catatan tentang semua perintah perubahan pekerjaan yang telah dikeluarkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan perubahan biaya yang diakibatkannya.

- 14 -
• Catatan tentang semua peringatan tertulis yang telah disampaikan kepada
kontraktor.
• Catatan tentang jumlah dan jenis bahan-bahan serta peralatan yang
digunakan oleh Kontraktor.
• Catatan tentang keadaan Cuaca sehari-hari.
• Catatan tentang jumlah dan jenis pekerja kontraktor yang dikerahkan setiap
hari.
Diserahkan di awal bulan berikutnya masing-masing sebanyak 3 (tiga)
buku.

22. Laporan Antara


Tidak ada

23. Laporan Akhir


Laporan akhir terdiri dari :
➢ Laporan Akhir memuat: Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian
pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesai memuat memo-memo,
instruksi, rangkuman rapat-rapat, surat masuk-keluar, rekapitulasi cuaca dan
intensitas pelaksanaan, menyangkut bertambah dan berkurangnya tenaga
kerja, kegiatan inspeksi rutin, serta kronologis kegiatan pembangunan mulai
dari PCM hingga PHO.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya
pekerjaan, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku.
➢ Laporan Dokumentasi
Laporan Dokumentasi memuat: Dokumentasi pekerjaan pertahapan mingguan
yang disusun dalam suatu album.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya
pekerjaan, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku.
➢ Laporan Program Pemeliharaan
Laporan Program Pemeliharaan memuat: uraian pelaksanaan pekerjaan serta
petunjuk-petunjuk untuk pelaksanaan pada masa pemeliharaan dan
pembangunan tahap berikutnya. Memuat panduan-panduan, ketentuan-
ketentuan, Batasan-batasan dan rekomendasi metode.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya
pekerjaan, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku.

24. Produksi dalam Negeri


Semua Kegiatan jasa Konsultansi menggunakan produk di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri atau kebutuhan pengujian tambahan dimana alat ataupun
operator tidak tersedia didalam negeri.

25. Persyaratan Kerja sama


Tidak ada.

- 15 -

Anda mungkin juga menyukai