Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jalan Achmad Yani No. 02 Kel. Bende Kec. Kadia Kota Kendari 93111
Telp. (0401) 312423 – 3123102 – 3121024 – 3121874 Fax. 3124233

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR


SMAN 2 BATAUGA

KONTRAKTUAL

Tahun Anggaran 2022


KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR SMAN 2 BATAUGA

1. LATAR BELAKANG

Lingkungan sekolah adalah lingkungan kehidupan sehari-hari siswa.


Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar
kelas, contohnya halaman sekolah. Halaman sekolah selain ditata keindahannya, juga
perlu memerhatikan persyaratan Sebagai berikut:

a. Setiap bangunan harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau
Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur.

b. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-


baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara

c. Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana


lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan


secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan.

e. Agar Pembangunan Kantor terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur


kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka
harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi
Perencana.

f. Pembangunan Pagar SMAN 2 Batauga direncanakan oleh konsultan dan dibangun


pada Lahan SMAN. 2 Batauga berkontur rata sampai sedang yang merupakan ciri
morfologi batuan gamping terumbu
2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksut dan tujuan dilakukan kegiatan pembangunan pagar sman 2 batauga

sebagai dasar awal .pembangunan pagar sman 2 batauga, menambah keamanan,

menambah fungsi serta menambah nilai estetikan bagunan sekolah.

3 SUMBER ANGGARAN

Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari Dana Alokasi Khusus
(DAK) daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2022 dengan rincian
sebagai berikut :
Instansi : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Nama Kegaitan : Pembangunan Pagar SMAN 2 Batauga
Lokasi
: Kecamatan Batauga, Kab. Buton Selatan
Nilai Pagu : Rp.848.100.000,00,-(Delapan ratus empat puluh delapan juta
seratus ribu rupiah)

HPS/OE : Rp. 848.092.070,33,-(Delapan ratus empat puluh delapan juta


sembilan puluh dua ribu tujuh puluh koma tiga puluh tiga sen)
KlasifikasI : SBU BG 009 (Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Lainnya) atau BG 009 (Konstruksi Gedung Lainnya) (sesuai PP
No.5/2021 Pasal 90,Pasal 91, Pasal 94, Pasal 95 dan Lampiran I
Permen PUPR No.6/2021)

Pengalaman Pekerjaan : Mempunyai pengalaman 1 pekerjaan konstruksi dalam


kurun waktu 4 tahun terakhir, kecuali bagi pelaku usaha yang
baru berdiri kurang dari 3 Tahun
4 LOKASI PEKERJAAN.

lokasi pekerjaan Pembangunan Pagar SMAN 2 Batauga berada pada wilayah


administrasi Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
5 SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan pekerjaan pembangunan pagar sman 2 batauga


bersumber dari anggaran pembelanjaan daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tenggara
tahuna anggaran 2022.

6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN.

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 90 (Sembilan puluh) hari kalender


Masa Pemeliharaan berlaku selama : 180 (Seratus Delapan Puluh)hari kalender
7 KELUARAN

a. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan


ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan dokumen pelaksanaan dan
kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan
serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.

b. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :

1 Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan


pekerjaan.
2 Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
3 Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan.
4 Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
5 Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan.
6 Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
Tenaga kerja.
Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau ditolak.
Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
Kegiatan per-komponen pekerjaan yang dilaksanakan.
Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja),Laporan Bulanan;
c. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin;
d. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
e. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
f. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
g. Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

7 PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), untuk dibahas guna mendapatkan
persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan
kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas adalah :
a Laporan Harian
Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung
setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 5 rangkap dan
berisi antara lain : buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk
yang penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
Laporan harian berisikan keterangan tentang :
Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;
c Laporan Pelaksanaan
Laporan pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga

dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari

setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 5rangkap dan berisiantara lain :


1 Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2 Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
3 Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
4 Monitor masalah teknis di lapangan;
5 Permasalahan non teknis yang dihadapi
6 Pemeriksaan Gambar Kerja;
7 Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan
8 Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

8 PRODUKSI DALAM NEGERI

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam


negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri
tidak dapat digunakan.

9 PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Untuk pelaksanaan Pembangunan Pagar SMAN 2 Batauga ini di dalam perhitungan


volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain :
Regulasi-Regulasi nasional maupun Internasional yang mengatur, Standard Umum
Bangunan Pemerintah dan lain- lain yang disyaratkan Undang-Undang dan peraturan
pemerintah yang berlaku.

10 AHLI PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk meyelenggarakan pertemuan dan


pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada PPK/PPTK maupun Kuasa
Pengguna Anggaran .
11 SPESFIKIASI TEKNIS SYARAT-SYARAT UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN

I UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan
diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-
perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.

II LINGKUP PEKERJAAN

Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahan- bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

III SARANA KERJA

Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja,

nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta

inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak


yang aman dari segala kerusakan,kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar
baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja di tapak dapat tercapai.

IV GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN

Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar


yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu
dengan Perencana.

Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.

Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti
peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum
memulai pekerjaan.Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang
belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah
berunding terlebih dahulu dengan Perencana.

Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran


yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas.Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi
tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.

Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua


salinan, segala gambar-gambar,spesifikasi teknis, addendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan.Dokumen- dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan
Direksi setiap saat sampai dengan serahterima kesatu. Setelah serah terima
kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

V GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH

1. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,

ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor,

Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atausebagian pekerjaan.


2. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dankualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Perencana..
3. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.Gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana
ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
4. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5. Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu
sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat
keindahan

6. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas


dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
sampai disetujui.
7. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Perencana.
9. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa
dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah
Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”.Satu salinan ditahan oleh Konsultan
Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepadaKontraktor
untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan
lainnya.
10. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-halyang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah.Barang cetakan ini juga harus
diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan
samaseperti butir di atas.
11. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.
12. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog

kepada Konsultan Pengawasdan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.

VI JAMINAN KUALITAS

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa


semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali
ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen
Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal
hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua
pekerjaantetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
VII NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada
waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran
ataupun sukar didapat dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada
saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana
akan menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang
sama.Setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Kontraktor harus
memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-
material tersebut telah dipesan (order import).

VIII CONTOH-CONTOH

Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya


harus segera disediakan atas biayaKontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan
atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti.Contoh- contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas
atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau
cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya Substitusi
Produk yang disebutkan nama pabriknya ,Material, peralatan, perkakas,
aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yangsetara, disertai data-data yaang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material, peralatan, perkakas,
akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari
pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkanpersetujuan dari
Pemilik/Perencana.
IX MATERIAL DAN TENAGA KERJA

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru,
dan material harus tahan terhadapiklim tropis.Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai keterampilanyang
memuaskan,
dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya.Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk
setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personaltersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam
bidang keahlian masing-masing. Klausul disebutkan kembali apabila dalam
Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain,
maka ini bukanberarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar
atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagaipatokan adalah yang
mempunyai bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling
tinggi.Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau
tuntutan terhadap hak- hak khususseperti patent dan lain-lain.

X KOORDINASI PEKERJAAN

Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh


bagian yang terlibat didalam kegiatanproyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dankonflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai
dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, sertaharus mendapat
persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.

XI PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN

Perlindungan terhadap milik umum :


1 Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunandan sebagainya serta memelihara kelancaran
lalulintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki selamakontrak
berlangsung.

2 Orang-orang yang tidak berkepentingan :Kontraktor harus melarang


siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan
tegasmemberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para
penjaga.
3 Perlindungan terhadap bangunan yang ada :Selama masa-masa
pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakanbangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan
dan sebagainya di tempat pekerjaan,dan kerusakan-kerusakan
sejenis yang disebabkan operasi- operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas.
Itusemua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi
Tugas.
4 Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :Kontraktor bertanggung jawab
atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan
yangdianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.Pemberi
Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas
kehilangan ataukerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
5 Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor
harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layakuntuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang
ke lokasi.Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus
memuaskan Pemberi Tugas dan juga harusmenurut (memenuhi) ketentuan
Undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor
wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang
mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling
sedikit seorang petugas yangtelah dilatih dalam soal-soal mengenai
pertolongan pertama.
6 Gangguan pada tetangga :Segala pekerjaan yang menurut Pemberi
Tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan padapenduduk yang
berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akanmenentukannya dan tidak akan ada tambahan penggganti uang
yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia
keluarkan.

XII PERATURAN HAK PATENT

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau


tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan
merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan
peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini Iklan Kontraktor tidak diijinkan
membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah
yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

XIII PERATURAN HAK PATENT

Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana

Kerja dan Syarat-syarat (RKS) iniberlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di

bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni :


1 Peraturan Presiden Nomor : 16 Tahun 2018, Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana yang telah diubah dengan peraturan
presiden nomor 12 tahun 2021;
2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Teknis Aksesibilitas dari Fasilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana
5 Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009 tentang
Sistem Manajemen Mutu (SMM)
7 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman sistem Manajemen Keselamatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3)
dengan perubahannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
02/PRT/M/2018
8 Surat edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 66/SE/M/2015
tentang sistem Manajemen Keselamatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3).

XIV SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Dalam penyelenggaraan SMKK Pihak rekanan wajib menyerahkan


dokumen Penyelenggaraan SMKK berisi :

RINCIAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN SMK KONSTRUKSI

1 Penyiapan RKK terdiri atas :

• Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Izin Kerja & Formulir

• Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP);


2 Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas Papan Informasi K3;
3 Alat Pelindung Kerja terdiri atas:
• Pagar Pengaman (Guard Railling);
• Pembatas Area (Restricted Area);
4 Alat Pelindung Diri terdiri atas:
• Topi Pelindung (safety Helmet);
• Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker);
• Sarung Tangan (Gloves);
• Sepatu Keselamatan (Safety Shoes);
• Rompi Keselamatan (Safety Vest);
5 Asuransi dan Perizinan Terdiri atas: BPJS Ketenagakerjaan
dan Keselamatan Kerja;
6 Personil K3 terdiri atas Ahli K3 dan/atau Petugas K3;
7 Fasilitas Prasarana Kesehatan Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu,
Tabung Oksigen, Obat Luka, Perban, dll)
8 Fasilitas Prasarana Kesehatan Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu,
Tabung Oksigen, Obat Luka, Perban, dll)
9 Rambu-rambu terdiri atas :
• Rambu Petunjuk;
• Rambu Larangan;
• Rambu Peringatan;
• Rambu Informasi;
• Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick);

Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone);
10 Pelaporan dan Peyelidikan Insiden

12. TENAGA AHLI TERAMPIL

Dalam melaksanakan pekerjaannya, penyedia jasa konstruksi wajib menyediakan


tenaga ahli/tenaga terampil sebagai berikut :

No. Posisi Personil Sertifikasi Keahlian Pengalaman

1. Pelaksana SKT Pelaksana Bangunan 2 Tahun


Gedung

2. Petugas K3 SKT Petugas K3 Konstruksi 0 Tahun


Konstruksi

13. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

Peralatan yang dibutukan untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari standard


minimal yaitu :
SEPESIFIKASI JUMLAH
NO JENIS PERALATAN /KAPASITAS
1 Concrete Mixer/Beton Molen 0.3 - 0.6 M3 1 Unit

2 Dump Truck 3,5 Ton 1 Unit

3 Tandon Air 500 – 600 Ltr 1 Unit

4 Generator Set 4500 Watt 1 Unit

5 Stamper 5 – 7 hp 1 unit

6 Gerobak Dorong Artco / Kapasitas 65 Liter 2 Unit

Peralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada Tabel Peralatan di atas adalah

peralatan/fasilitas minimal yang wajib ditawarkan/diajukan/disediakan oleh peserta lelang

dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini.


14. RENCANA KESELAMATAN KERJA

No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat


Resiko
1 2 3 4
1. Pekerjaan Pendahuluan - Terluka oleh alat kerja Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir - Terluka oleh alat kerja Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
- Tertimpa Material
3. Pekerjaan pondasi batu gunung - Terluka oleh alat kerja Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
- Tertimpa Material
-Terluka oleh alat kerja
4. Pekerjaan beton dan rabat - Menghirup Debu/Kotoran dll Kecil
- Kelelahan
- Tertimpa Material
5. Pekerjaan Gapura -Terluka oleh alat kerja Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
- Tertimpa Material
-Terluka oleh alat kerja
6. Pekerjaan Drainase Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
- Tertimpa Material
6. Pekerjaan Pasangan Bata dan
-Terluka oleh alat kerja
Finshing - Menghirup Debu/Kotoran dll Kecil
- Kelelahan
- Tertimpa Material
7. Pekerjaan Akhir -Terluka oleh alat kerja Kecil
- Menghirup Debu/Kotoran dll
. - Kelelahan

15. Dari Uraian di atas diambil 1 Jenis Pekerjaan yang memiliki resiko kecil yaitu
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat
Resiko

1. Pekerjaan Beton dan Rabat -Terluka oleh alat kerja Kecil


- Menghirup Debu/Kotoran dll
- Kelelahan
- Tertimpa Material
16. PENUTUP

Hal-hal yang belum tertuang dan terinci namun merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, dapat diadakan/dikerjakan
dan disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi. Kerangka Acuan Kerja ini menjadi
pedoman secara umum bagi penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal-hal teknis yang dibutuhkan hendaknya dipersiapkan secara matang agar hasil
pekerjaan dapat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan serta kualitas dan kuantitas
yang telah ditetapkan.

Kendari, ….. Juli 2022

Pengguna Anggaran (PA)


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tenggara

Drs. Asrunlio, M.Hum, Ph. D.


Pembina Utama Muda Gol. IV/c
Nip. 19680525 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai