Anda di halaman 1dari 41

PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE

BLUD RUMAH SAKIT UMUM NABIRE


Alamat : Jln. RE Marthadinata Telp. 21846 (Kantor) – 23272 (Fax) Nabire – Papua

SPESIFIKASI TEKNIS

SATUAN KERJA : BLUD RSUD NABIRE KABUPATEN NABIRE

KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM RSUD

LOKASI : KABUPATEN NABIRE

SUMBAR DANA : DAK (DANA ALOKASI KHUSUS) KABUPATEN NABIRE

TAHUN ANGGARAN 2023


BAB I
SPESIFIKASI TEKNIS

A. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan aparat Pemerintahan khususnya Pemerintahan
Kabupaten Nabire dalam bidang pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat di
Kabupaten Nabire, maka dibutuhkan fasilitas berupa Laboratorium PCR. Berdasarkan hal
inilah maka perlu adanya penyelenggaran kegiatan pembangunan Laboratorium PCR di BLUD
RSUD Kabupaten Nabire.

Pembangunan Gedung Laboratorium PCR yang akan dilaksanakan secara integratif dengan
kegiatan teknis lainnya, tentunya sangat membutuhkan perencanaan dan kajian yang
memadai, antara lain :

- Tata letak konstruksi bangunan dan pendukungnya


- Efektivitas kegiatan secara keseluruhan menyangkut alokasi pendanaan, personel, waktu,
dan lain sebagainya.

Penyedia Jasa akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa
aspek mutu, volume,waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggung jawab atas semua
kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Penyedia Jasa bertanggung
jawab kepada Direktur BLUD RSUD Nabire selaku Pengguna Anggaran.
Namun dalam kegiatan operasional, Penyedia Jasa akan mendapat bantuan bimbingan
untuk menetukan arah pekerjaan Pelaksanaan Fisik dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk/pedoman bagi Pelaksana Konstruksi yang
memuat masukan ,azas, kriteria, keluaran serta proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pembangunan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa sebagai Pelaksana Konstruksi dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai dengan Spesifikasi Teknik ini.
3. Maksud dan Tujuan dari Pembangunan Gedung Laboratorium PCR Ini adalah kajian
teknis dari aspek :
- Desain dan Penataan Bangunan
- Material dan Pembiayaan
- Pengadaan peralatan penunjang
4. Tujuan Pekerjaan ini adalah Tersedianya Sarana Pendukung yang memadai yang terdapat
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire untuk meningkatkan kinerja dan
kesejahteraan aparatur Pemerintahan Kabupaten Nabire serta meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat.
C. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG
Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan pengadaan barang adalah :
Satuan Kerja : BLUD RSUD Nabire Kabupaten Nabire
PPK : dr. FRANS F.C. SAYORI, M.Kes

D. SUMBER DANA, PERKIRAAN BIAYA DAN KLASIFIKASI PEKERJAN


Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Kabupaten Nabire tahun Anggaran 2023 dengan rincian sebagai berikut :
Pagu Dana DPA : Rp. 4.000.000.000,000,-
HPS/OE : Rp. 3.999.925.511,000 ,-
Sub.Bidang : Bangunan Gedung Laboratorium Rumah Sakit
Klasifikasi : BG 005 (41015)

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN / LOKASI PEKERJAAN


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender
Masa Pemeliharaan berlaku selama : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Nabire

F. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Penyedia Jasa pada penugasan ini adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan
waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
a. Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan.
b. Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
c. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
d. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
✓ tenaga kerja.
✓ bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
✓ peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
✓ kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
✓ waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
✓ kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
e. Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja),Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termijn;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan
Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
6. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
8. Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

G. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), untuk
dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal
tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas adalah :

I. LAPORAN HARIAN
1. Laporan Harian ini harus dibuat Penyedia Jasa pekerjaan terhitung setelah SPMK
ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara
lain, Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting
dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
menimbulkan konsekuensi keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
2. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
✓ Tenaga kerja;
✓ Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
✓ Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
✓ Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
✓ Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
✓ Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;

II. LAPORAN PELAKSANAAN


Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah
SPMK ditandatangani) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain :
a. Review terhadap rencana kerja kontraktor;
b. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut
c. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
d. Monitor masalah teknis di lapangan;
e. Permasalahan non teknis yang dihadapi
f. Monitor Kendali Mutu
g. Pemeriksaan Gambar Kerja;
h. Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemajuan pekerjaan;
i. Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

H. PRODUKSI DALAM NEGERI


Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa harus mengutamakan pengunaan produksi dalam
negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri
tidak dapat digunakan.

I. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Pembangunan Gedung Laboratorium PCR ini didalam perhitungan
volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi
Nasional maupun Internasional yang mengatur, Standard Umum Bangunan Pemerintah
dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku,
serta Aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI.

J. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk meyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil kegiatan /
satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran.

H. S P E S I F I K A S I T E K N I S S Y A R A T - S Y A R A T U M U M D A N L I N G K U P
PEKERJAAN
1. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
penyedia jasa diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di
dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

3. SARANA KERJA
Penyedia wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang
aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat
tercapai.

4. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan
ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan
dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu
dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita perubahan dan
gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen-
dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai
dengan serahterima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut
akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

5. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


✓ Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,
ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor,
Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
✓ Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Perencana.
✓ Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.Gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana
ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan
tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal
demikian.
✓ Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
✓ Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu
sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat
keindahan.
✓ Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh sampai disetujui.
✓ Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
✓ Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Perencana.
✓ Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah
Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”.Satu salinan ditahan oleh Konsultan
Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor
untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang
bersangkutan lainnya.
✓ Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus
diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama
seperti butir di atas.
✓ Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.

6. JAMINAN KUALITAS
Penyedia Jasa menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan
lain, serta Penyedia Jasa menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan
baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Jasa sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal
tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas,
bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaantetap menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.

7. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis
bahan/komponen, maka Penyedia Jasa menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Penyedia Jasa telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan
menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama.
Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Penyedia Jasa harus memberikan
kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen
ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

8. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Penyedia Jasa dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-
contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang
dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi.
Produk yang disebutkan nama pabriknya , Material, peralatan, perkakas, aksesories
yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Penyedia Jasa harus melengkapi produk
yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti
yang setara, disertai data-data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material, peralatan, perkakas,
akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa harus mengajukan secara tertulis nama negara dari
pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkanpersetujuan dari
Pemilik/Perencana.

9. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilanyang
memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Penyedia Jasa
harus melaksanakannya. Penyedia Jasa harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah
untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam
bidang keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen
Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini
bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek
dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-
hak khusus seperti patent dan lain-lain.

10. KOORDINASI PEKERJAAN


Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek
ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dankonflik satu dengan lainnya
dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail
untuk menghindari gangguan dan konflik, sertaharus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.

11. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN


Perlindungan terhadap milik umum :
1. Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran
lalulintas, baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yang tidak berkepentingan : Penyedia Jasa harus melarang siapapun
yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :Selama masa-masa pelaksanaan
Kontrak, Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas segala kerusakanbangunan
yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan,dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-
operasi Penyedia Jasa, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Penyedia Jasa hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Penyedia Jasa bertanggung jawab atas
penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Penyedia Jasa dan Sub Penyedia Jasa, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang
dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Penyedia Jasa harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugaas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang
yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yangmudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas
yangtelah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
6. Gangguan pada tetangga :Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin
akan menyebabkan adanya gangguan padapenduduk yang berdekatan, hendaknya
dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan
menentukannya dan tidak akan ada tambahan penggganti uang yang akan
diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

12. PERATURAN HAK PATEN


Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “claim” atau
tuntutan, biaya atua kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek
dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
dipergunakan dalam proyek ini Iklan Penyedia Jasa tidak diijinkan membuat iklan
dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan
tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
I. DASAR HUKUM PELAKSANAAN TENDER KEGIATAN
Pelaksanaan tender/lelang kegiatan ini diharapkan agar dapat mengacu pada peraturan
yang berlaku dinegara kesatuan Republik Indonesia pada peraturan otonomi khusus
daerah provinsi Papua :
• Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018, tentang pedoman pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah
• Permen PUPR nomor 14 tahun 2020, tentang pedoman pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah
• Peraturan Presiden nomor 17 tahun 2019, tentang pedoman pelaksanaan pengadaan
barang / jasa pemerintah untuk percepatan pembangunan kesejahteraan diprovinsi
Papua dan Papua Barat
• Peraturan Gubernur Provinsi Papua nomor 14 tahun 2019, tentang pengadaan
barang/jasa di Provinsi Papua.

J. KUALIFIKASI PENYEDIA, TENAGA AHLI / TENAGA TERAMPIL DAN PERALATAN


a. Kualifikasi Penyedia :
• Memiliki SBU (BG 005), mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan,
dan/atau pembangunan kembali bangunan yang dipakai untuk sarana kesehatan,
seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, balai pengobatan, gedung pelayanan
kesehatan dan gedung laboratorium ;
• Tanda Dafta Perusahaan (TDP) yang masih berlaku;
• Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJK yang masih berlaku;
• Pengesahaan Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia;
• Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
• Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan (SPT
Tahunan) tahun pajak 2022;
• Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan:
SKP = 5 – P, dimana P adalah Paket pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan.

Tenaga Ahli ( Profesinal )

BUKTI YANG
PENGALA
NO POSISI JABATAN KUALIFIKASI JML ORG HARUS
MAN
DISERAHKAN
01 Pelaksana Lapangan SKT Pelaksana 1 Orang 2 Tahun SKT Pelaksana
Bangunan Bangunan Gedung+
Gedung Ijazah + KTP+CV
02 Ahli K3 Kontruksi Ahli K3 1 Orang 3 Tahun SKA Muda K3
atau Atau
0 Tahun SKA Madya K3
+ Ijazah + KTP +CV
K. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
Peralatan yang dibutukan untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari standard minimal
yaitu :
NO JENIS PERALATAN JUMLAH KAPASITAS
1 Stamper 1 Unit 5 HP / 3.7 KW
2 Dump Truck 3 Unit ≥ 3.5 Ton
3 Beton Molen 3 Unit 0.3 M3
4 Concrete Vibrator 2 unit 5,5 HP
5 Mesin Las Listrik 1 unit AC 220V
6 Truk Mixer 1 Unit 3 M3

Peralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada Tabel Peralatan di atas adalah


peralatan/fasilitas minimal yang wajib ditawarkan/diajukan/disediakan oleh peserta
lelang dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini. Peralatan harus dalam kondisi
baik dan layak digunakan, jenis peralatan yang diluar kabupaten Nabire wajib
melampirkan jadwal mobilisasi alat.

Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan :


- Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan untuk paket pekerjaan diatas Rp.
2.500.000.000,00 (disyaratkan dalam hal peserta bukan pelaku Usaha Papua
mengikuti tender pekerjaan konstruksi yangdiperuntukan bagi percepatan
pembangunan kesejahteraan di provinsi papua dan papua barat, apabila pelaku
usaha papua tersebut tidak melakuakan KSO dengan pelaku usaha papua maka
harus melakukan subkontrak kepada pelaku usaha papua.
NO Jenis Pekerjaan Yang Wajib Nama dan Alamat Sub Penyedia Pelaku
Disubkontrakkan Usaha Papua Provinsi Setempat
1. Pekerjaan Pagar dan Selasar

L. FORMULIR RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


NO. URAIAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
PEKERJAAN

Jenis Bahaya Dan Resiko : Tingkat


resiko :

I PEKERJAAN AWAL
1 Ukur dan Pasang - Terjatuh,tergelincir,terkena balok/papan 3
Bouwplank
2 Sistem Manajemen - Terjatuh/Tersengat Matahari/Tertimpa alat 3
Keselamatan dan kerja
Kesehatan Kerja
Konstruksi

II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah - Terjatuh, tertimbun,tergelincir,terkena alat 3
Pondasi Telapak tukang
2 Galian Tanah - Terjatuh, tertimbun,tergelincir,terkena alat 3
Pondasi Rabat tukang
3 Urugan Kembali - Terkena alat galian,tergelincir 3
Tanah Galian
Pondasi
4 Urugan Pasir Bawah - Terkena alat galian,tergelincir 3
Pondasi
5 Urugan Sirtu - Terkena alat galian,tergelincir 3
Peninggian Lantai
6 Urugan Sirtu Rabat - Terkena alat galian,tergelincir 3
Keliling
7 Urugan Pasir Bawah - Terkena alat galian,tergelincir 3
Lantai
8 Urugan Pasir Bawah - Terkena alat galian,tergelincir 3
Lantai Rabat

III PEKERJAAN
PONDASI
1 Pas. Rolag Bata - Tertimpa batu, Terkena debu Campuran Semen 3
Merah Rabat pada mata dan terkena alat pertukangan
Keliling
2 Pas. Rolag Bata - Tertimpa batu, Terkena debu Campuran Semen 3
Merah Saluran Air pada mata dan terkena alat pertukangan
Hujan
3 Cor Lantai Kerja - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Pondasi Telapak terkena alat pertukangan
Beton K-175
4 Cor Pondasi Poer 3
20x20 cm Beton
Bertulang Camp. 1 :
2:3
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
8 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 4
terkena alat pertukangan
- Bekisting Kolom - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
5 Cor Pondasi Telapak
Beton Bertulang
(0.8X0.8) M2 Camp.
1 : 2 : 3 t=20 cm
- Pembesian Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
Pondasi tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan

IV PEKERJAAN BETON
1 Cor Sloof 20x30 cm
Beton Bertulang
Camp. 1:2:3
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 3
Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
8 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Sloof - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
2 Cor Kolom 15x20
cm Beton Bertulang
Camp. 1 : 2 : 3
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 3
Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
8 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Kolom - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
3 Cor Kolom 15x20
cm Beton Bertulang
Camp. 1 : 2 : 3 atas
Ring Balk
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 3
Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
8 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Kolom - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
4 Cor Ring Balok
15x20 Beton
Bertulang Camp
1:2:3
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Pokok pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
φ12 mm ringan dan luka berat.
- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4
Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
8 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Ring - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
Balok tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
5 Cor Kolom Praktis - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan
11x11 cm Beton terkena alat pertukangan
Bertulang Camp.
1:2:3
6 Cor Kanopi Beton
Bertulang Camp.
1:2:3

- Pembesian - Kecelakaan/ tergores/ tertusuk pada saat 4


Tulangan Bagi φ pekerjaan pembesian. Sehingga terjadi luka
10 mm ringan dan luka berat.
- Cor beton K-250 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
- Bekisting Lantai - Terkena atau tertusuk sisik kayu pada jari 3
tangan /terjatuh/ tertimpa material pada saat
pengerjaan
7 Cor Kolom Praktis - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
11x11 cm Beton terkena alat pertukangan
Bertulang Camp.
1:2:3 Atas Ring Balk
8 Cor Balok Praktis - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
11x15 cm terkena alat pertukangan

V PEKERJAAN LANTAI
DAN DINDING
1 Cor Lantai 1 : 3 : 5 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
t=10 cm Beton K- terkena alat pertukangan
225
2 Cor Rabat 1 : 3 : 5 - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
t=10 cm Beton K- terkena alat pertukangan
225
3 Pas. Keramik Lantai - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Polish 60x60 cm terkena alat pertukangan
4 Pas. Keramik Rabat - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Unpolish 60x60 cm terkena alat pertukangan
5 Pas. Keramik Lantai - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
KM 30x30 cm terkena alat pertukangan
6 Pas. Keramik - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Dinding Kamar terkena alat pertukangan
Mandi Polos 30x60
cm
7 Pas. Dinding Batu - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Bata 1/2 Batu Camp. terkena alat pertukangan
1:4
8 Plesteran Dinding - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Camp. 1:3 tebal 20 terkena alat pertukangan
mm

9 Plesteran Rolag Bata - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Merah terkena alat pertukangan
10 Acian Plesteran - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
11 Acian Kanopi - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
12 Acian Lantai - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
terkena alat pertukangan
13 Profilan Kanopi - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 4
terkena alat pertukangan
14 Pas. Dinding ACP - Terkena atau tertusuk /terjatuh/ tertimpa pada 6
saat pengerjaan
15 Pas. Vinyl Ex. LG - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 3
HAUSYS T=2,2 mm runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
Anti Bakteri Lantai
dan Dinding
16 Pas. List Vinyl - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 3
Tanggul runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
17 Pas. List Vinyl Jepit - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 3
runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat

VI PEKERJAAN KUSEN,
PINTU DAN
JENDELA
1 Pas. Kusen Pintu - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(P1) terkena alat pertukangan
2 Pas. Kusen Pintu - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(P2) terkena alat pertukangan
3 Pas. Kusen Jendela - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(J1) terkena alat pertukangan
4 Pas. Kusen Jendela - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(J2) terkena alat pertukangan
5 Pas. Daun Pintu - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(P1) terkena alat pertukangan
6 Pas. Daun Pintu KM - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium (P2) tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
terkena alat pertukangan
7 Pas. Sliding - Tertusuk/ tergores ujung alat/ Tersayat bahan 3
Hermetic Automatic yang runcing, terjatuh/ tertimpa material dan
Single Door Small alat
900x2150
8 Pas. Daun Jendela - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(J1) terkena alat pertukangan
9 Pas. Daun Jendela - Terkena atau tertusuk aluminium pada jari 3
Aluminium 4 Inch tangan dan tangan terjepit oleh papan serta
(J2) terkena alat pertukangan
10 Pas. Kunci - Terjatuh/ tertimpa material dan alat 3
Fingerprint Ex.
YALE (Pintu Utama)
11 Pas. Kaca Bening - Tertusuk/ tergores ujung alat/ Tersayat/Teriris 3
Tebal 5 mm kaca

VII PEKERJAAN ATAP


DAN PLAFOND
1 Pas. Rangka Atap - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
Baja Ringan runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
2 Pas. Atap Galvalume - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
BJLS 0.4 mm runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
3 Pas. Nok Seng Plat - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
Galvalume BJLS 30 runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
4 Pas. Talang Air - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
Hujan runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
5 Pas. Rangka Plafond - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
Hollow Galvalum runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
4x4 cm
6 Pas. Penutup - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 3
Plafond PVC 8 mm runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat
7 Pas. Rockwool - Tertusuk/ tergores ujung alat/ bahan yang 4
Peredam Panas runcing, terjatuh/ tertimpa material dan alat

VIII PEKERJAAN
PENGECATAN
1 Cat Air Exterior - Terjatuh/ Terkena Peralatan Kerja/Alat 3
Anti Jamur Sehingga Terjadi Luka ataupu Alergi Akibat
bahan kerja
2 Cat Epoxy Interior - Terjatuh/ Terkena Peralatan Kerja/Alat 3
Sehingga Terjadi Luka ataupu Alergi Akibat
bahan kerja

IX PEKERJAAN
SANITAIR DAN ME
1 Pas. Pipa Air Hujan - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
PVC 3"
2 Cor Lantai Saluran - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Air Hujan Beton K- terkena alat pertukangan
175
3 Tralis Besi Penutup - Tertusuk besi/Tersengat Listrik Las/Tertimpa 3
Saluran Air Hujan besi
4 Pas. Instalasi Pipa - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Air Bersih PVC 1/2"
5 Pas. Instalasi Pipa - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Air Bersih PVC 1"
6 Pas. Pipa - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Pambuangan
Limbah Cair PVC
2.5"
7 Pembuatan - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Septictank dan
Resapan
8 Pas. Bak Cuci Lab - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Stainless Steel
450x300x550 mm
9 Pas. Kran Air - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
Otomatis Ex. TOTO
10 Pas. Wastafel - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3

11 Pas. Cermin - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3


Wastafel
12 Pas. Kloset Duduk - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
13 Pas. Jet Washer - Tergores/Tersayat Peralatan Kerja 3
14 Pas. Pompa Air - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
Pendorong 150 listrik
Watt
15 Pas. Water Tank - Tertusuk besi/Tersengat Listrik Las/Tertimpa 3
2200 Ltr + Menara besi
16 Pas. Water Heater - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
30 Liter listrik
17 Penyambungan - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
IPAL listrik
18 Instalasi Jaringan - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
Induk 1 Phase listrik
19 Saklar Tunggal - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
listrik
20 Saklar Ganda - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
listrik
21 Stop Kontak - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
listrik
22 Stop Kontak AC - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
listrik
23 Lampu Led Panel - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
60x60 Down Light listrik
48 Watt
24 Cadangan Generator - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
Emergency 10 KVA listrik
+ Instalasi
25 Penyambungan PLN - Terkena alat pertukangan/Terjatuh/Tersengat 3
3 Phase listrik

X PEKERJAAN
INSTALASI
VENTILASI
1 Pasangan Pondasi - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
untuk Blower Vent terkena alat pertukangan
2 Pemasangan Rumah - Terkena debu Campuran Semen pada mata dan 3
Blower Plus Hepa terkena alat pertukangan
3 Pemasangan - Tergores/Tersayat alat kerja 3
Ducting untuk
Blower
4 Grill Vent - Tergores/Tersayat alat kerja 3

5 Pas. Magnehelic - Tergores/Tersayat alat kerja 3


Type 2300-60PA
6 Instalasi System - Tergores/Terjatuh/Tertimpa tangga dan alat 3
Hepa Filter Min. kerja
Filter Hepa H14
7 Pemasangan AC unit - Terjatuh/Tersengat Listrik/Tertimpa tangga 3
1PK dan alat kerja
8 Pemasangan Panel - Terjatuh/Tersengat Listrik/Tertimpa tangga 3
Kontrol dan alat kerja
9 Rumah Genset - Terjatuh/Tersengat Listrik/Tertimpa tangga 3
Emergency dan dan alat kerja
Panel Control
10 Penarikan Kabel - Terjatuh/Tersengat Listrik/Tertimpa tangga 3
NYA 4x50 mm ke dan alat kerja
Panel Control +
Cable Duct dari PH
11 Pas. Wireless - Terjatuh/Teriris alat kerja 3
Interkom 10 Ch
12 Pas. CCTV 8 Ch + - Terjatuh/Teriris alat kerja 3
Monitor TV 21"
13 Pas. System Alarm - Terjatuh/Teriris alat kerja 3
Otomatis (Fire
Alarm System) 5
Zone
14 Pas. UPS + - Tertindis/Tersengat listrik 3
Stabilizer 10 KVA
10000 Watt
XI PEKERJAAN
FURNITURE
1 Meja kerja dengan - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan besi 3
rangka hollow
metal, top table
solid surface

2 Kursi kerja net back - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan besi 3
rest five star PU

3 Adm desk plywood - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan papan 3
lapis HPL

4 Loker APD ukuran - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan papan 3
180 x 50 x 80 cm ,
bahan plywood lapis
HPL

5 Pass box dengan - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan besi 3
bahan stailess steel
with window glass
ukuran 30 x 60 x 40
cm

6 Laminary box - Tersayat alat kerja, Tertindis kayu dan besi 3

XII PEKERJAAN PAGAR


DAN SELASAR
1 Pekerjaan Selasar - Tertimpa Kayu dan alat 3
Penghubung kerja/Terjatuh/Tertindis bahan bangunan
2 Pas. Pagar BRC - Tertusuk besi/Tersengat Listrik Las/Tertimpa 3
T.175 cm + Pintu besi

XIII PEKERJAAN AKHIR


1 Papan Nama - Tersayat/Terjatuh/Tertindis tangga 3
Laboratorium +
Papan Nama
Ruangan + Logo
2 Biaya angkut dan - 3
Pembersihan Tertusuk/Teriris/Tergores/Tertindis/Tertimpa
Sampah Bangunan sisa bahan bangunan

BAB II
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

I.1. PENDAHULUAN
Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan.Bagian
pekerjaan yang diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen berikut dibawah ini.
• Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan.
• Perincian volume.
Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini tidak mencakup salah satu
bagian yang disebutkan di atas bisa diterapkan, maka bagian dari persyaratan teknis umum
tersebut dianggap tidak berlaku.

I.2. LINGKUP PEKERJAAN


Dengan tidak mengurangi lingkup pekerjaan yang diberikan pada persyaratan teknis khusus
atau bagian penjelasan lainnya (rapat penjelasan, surat-menyurat dan lain sebagainya)
dibawah ini diperjelas bahwa dalam lingkup pekerjaan termasuk :

I PEKERJAAN AWAL
1 Ukur dan Pasang Bouwplank
2 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi

II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi Telapak
2 Galian Tanah Pondasi Rabat
3 Urugan Kembali Tanah Galian Pondasi
4 Urugan Pasir Bawah Pondasi
5 Urugan Sirtu Peninggian Lantai
6 Urugan Sirtu Rabat Keliling
7 Urugan Pasir Bawah Lantai
8 Urugan Pasir Bawah Lantai Rabat

III PEKERJAAN PONDASI


1 Pas. Rolag Bata Merah Rabat Keliling
2 Pas. Rolag Bata Merah Saluran Air Hujan
3 Cor Lantai Kerja Pondasi Telapak Beton K-175
4 Cor Pondasi Poer 20x20 cm Beton Bertulang Camp. 1 : 2 : 3
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Pembesian Tulangan Bagi φ 8 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Kolom
5 Cor Pondasi Telapak Beton Bertulang (0.8X0.8) M2 Camp. 1 : 2 : 3 t=20 cm
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Pondasi

IV PEKERJAAN BETON
1 Cor Sloof 20x30 cm Beton Bertulang Camp. 1:2:3
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Pembesian Tulangan Bagi φ 8 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Sloof
2 Cor Kolom 15x20 cm Beton Bertulang Camp. 1 : 2 : 3
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Pembesian Tulangan Bagi φ 8 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Kolom
3 Cor Kolom 15x20 cm Beton Bertulang Camp. 1 : 2 : 3 atas Ring Balk
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Pembesian Tulangan Bagi φ 8 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Kolom
4 Cor Ring Balok 15x20 Beton Bertulang Camp 1:2:3
- Pembesian Tulangan Pokok φ12 mm
- Pembesian Tulangan Bagi φ 8 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Ring Balok
5 Cor Kolom Praktis 11x11 cm Beton Bertulang Camp. 1:2:3
6 Cor Kanopi Beton Bertulang Camp. 1:2:3
- Pembesian Tulangan Bagi φ 10 mm
- Cor beton K-250
- Bekisting Lantai
7 Cor Kolom Praktis 11x11 cm Beton Bertulang Camp. 1:2:3 Atas Ring Balk
8 Cor Balok Praktis 11x15 cm

V PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING


1 Cor Lantai 1 : 3 : 5 t=10 cm Beton K-225
2 Cor Rabat 1 : 3 : 5 t=10 cm Beton K-225
3 Pas. Keramik Lantai Polish 60x60 cm
4 Pas. Keramik Rabat Unpolish 60x60 cm
5 Pas. Keramik Lantai KM 30x30 cm
6 Pas. Keramik Dinding Kamar Mandi Polos 30x60 cm
7 Pas. Dinding Batu Bata 1/2 Batu Camp. 1 : 4
8 Plesteran Dinding Camp. 1:3 tebal 20 mm
9 Plesteran Rolag Bata Merah
10 Acian Plesteran
11 Acian Kanopi
12 Acian Lantai
13 Profilan Kanopi
14 Pas. Dinding ACP
15 Pas. Vinyl Ex. LG HAUSYS T=2,2 mm Anti Bakteri Lantai dan Dinding
16 Pas. List Vinyl Tanggul
17 Pas. List Vinyl Jepit

VI PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


1 Pas. Kusen Pintu Aluminium 4 Inch (P1)
2 Pas. Kusen Pintu Aluminium 4 Inch (P2)
3 Pas. Kusen Jendela Aluminium 4 Inch (J1)
4 Pas. Kusen Jendela Aluminium 4 Inch (J2)
5 Pas. Daun Pintu Aluminium 4 Inch (P1)
6 Pas. Daun Pintu KM Aluminium (P2)
7 Pas. Sliding Hermetic Automatic Single Door Small 900x2150
8 Pas. Daun Jendela Aluminium 4 Inch (J1)
9 Pas. Daun Jendela Aluminium 4 Inch (J2)
10 Pas. Kunci Fingerprint Ex. YALE (Pintu Utama)
11 Pas. Kaca Bening Tebal 5 mm

VII PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1 Pas. Rangka Atap Baja Ringan
2 Pas. Atap Galvalume BJLS 0.4 mm
3 Pas. Nok Seng Plat Galvalume BJLS 30
4 Pas. Talang Air Hujan
5 Pas. Rangka Plafond Hollow Galvalum 4x4 cm
6 Pas. Penutup Plafond PVC 8 mm
7 Pas. Rockwool Peredam Panas

VIII PEKERJAAN PENGECATAN


1 Cat Air Exterior Anti Jamur
2 Cat Epoxy Interior

IX PEKERJAAN SANITAIR DAN ME


1 Pas. Pipa Air Hujan PVC 3"
2 Cor Lantai Saluran Air Hujan Beton K-175
3 Tralis Penutup Saluran Air Hujan
4 Pas. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1/2"
5 Pas. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1"
6 Pas. Pipa Pambuangan Limbah Cair PVC 2.5"
7 Pembuatan Septictank dan Resapan
8 Pas. Bak Cuci Lab Stainless Steel 450x300x550 mm
9 Pas. Kran Air Otomatis Ex. TOTO
10 Pas. Wastafel
11 Pas. Cermin Wastafel
12 Pas. Kloset Duduk
13 Pas. Jet Washer
14 Pas. Pompa Air Pendorong 150 Watt
15 Pas. Water Tank 2200 Ltr + Menara
16 Pas. Water Heater 30 Liter
17 Penyambungan IPAL
18 Instalasi Jaringan Induk 1 Phase
19 Saklar Tunggal
20 Saklar Ganda
21 Stop Kontak
22 Stop Kontak AC
23 Lampu Led Panel 60x60 Down Light 48 Watt
24 Cadangan Generator Emergency 10 KVA + Instalasi
25 Penyambungan PLN 3 Phase

X PEKERJAAN INSTALASI VENTILASI


1 Pasangan Pondasi untuk Blower Vent
2 Pemasangan Rumah Blower Plus Hepa
3 Pemasangan Ducting untuk Blower
4 Grill Vent
5 Pas. Magnehelic Type 2300-60PA
6 Instalasi System Hepa Filter Min. Filter Hepa H14
7 Pemasangan AC unit 1PK
8 Pemasangan Panel Kontrol
9 Rumah Genset Emergency dan Panel Control
10 Penarikan Kabel NYA 4x50 mm ke Panel Control + Cable Duct dari PH
11 Pas. Wireless Interkom 10 Ch
12 Pas. CCTV 8 Ch + Monitor TV 21"
13 Pas. System Alarm Otomatis (Fire Alarm System) 5 Zone
14 Pas. UPS + Stabilizer 10 KVA 10000 Watt

XI PEKERJAAN FURNITURE
1 Meja kerja dengan rangka hollow metal, top table solid surface
2 Kursi kerja net back rest five star PU
3 Adm desk plywood lapis HPL
4 Loker APD ukuran 180 x 50 x 80 cm , bahan plywood lapis hPL
5 Pass box dengan bahan stailess steel with window glass ukuran 30 x 60 x 40 cm
6 Laminary box

XII PEKERJAAN PAGAR DAN SELASAR


1 Pekerjaan Selasar Penghubung
2 Pas. Pagar BRC T.175 cm + Pintu

XIII PEKERJAAN AKHIR


1 Papan Nama Laboratorium + Papan Nama Ruangan + Logo
2 Biaya angkut dan Pembersihan Sampah Bangunan

I.3. REFERENSI
Atas seluruh bagian pekerjaan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS) ini,
kecuali jika secara khusus disyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen pelelangan /
pelaksanaan, juga berlaku :
• Undang-Undang R.I.
• Peraturan / Surat Keputusan dari instansi yang berwewenang.
• Peraturan Pemerintah.
• Peratutan Presiden Nomor 16 Tahun 2016
• Peratutan Presiden Nomor 17 Tahun 2019
• Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahunn 2019
• Standard / Normalisasi / Pedoman di Indonesia.
Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk dalam
persyaratan teknis umum / khusus. Maka atas bagian pekerjaan tersebut Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong harus mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut
ini guna di sepakati oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana untuk disepakati
sebagai pedoman persyaratan teknis :
1. Standard / Normalisasi / Kode / Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi / Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi
Produsen / Lembaga Pengujian Nasional dari negara lain, sejauh hal tersebut diperoleh
kesepakatan dengan Konsultan Pengawas.
2. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian yang
diakui Badan Nasional / Internasional.

I.4. PEMAKAIAN UKURAN


a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong tetap bertanggung jawab dalam menepati semua
ketentuan yang tercantum dalam Spesifikasi teknis dan gambar-gambar pelaksanaan.
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mengadakan pemeriksaan menyeluruh
terhadap semua gambar-gambar yang ada dan kondisi lapangan serta kebenaran dari
ukuran ukuran keseluruhan maupun bagian bagiannya dan segera memberitahukan
Konsultan Pengawas tentang setiap perbedaan yang ditemukan didalam pelaksanaan.
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong baru diizinkan membetulkan kesalahan gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun
menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dibawah.
d. Dalam melaksanaan pengukuran, Pelaksana pekerjaan / Pemborong harus tetap
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawasan.

I.5. PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN


a. Semua material bangunan yang akan digunakan harus sepengetahuan Konsultan
Pengawas dan sesuai dengan ketentuan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pelaksanaan (RKS).
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung jawab dan harus memperbaiki dan
apabila perlu, membongkar pekerjaan-pekerjan yang telah dilaksanakan yang tidak
sesuai dengan ketentuan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS)
ini.

I.6. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANAAN


a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menempatkan seorang penanggungjawab
pelaksanaan. Penanggungjawab pelaksanaan harus selalu berada di lapangan yang
bertindak sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan / Pemborong di lapangan dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggungjawab
penuh di lapangan.
b. Penanggungjawab harus terus menerus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam
kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki
Pemberi Kerja di bawah pengawasan Konsultan Pengawas.
c. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin dan
tata tertib yang ketat terhadap semua buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan-bahan
yang berada dibawahnya.
d. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dalam melaksanakan tugasnya senantiasa harus
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.

I.7. TANGGUNGJAWAB ATAS PEKERJAAN YANG CACAT


Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul selama
jangka waktu tanggungjawab dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yang disebabkan oleh
penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai atau cara pengerjaannya yang tidak sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan didalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pelaksanaan (RKS) ini, menjadi tanggungjawab penuh dari Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong untuk mengadakan perbaikan sampai dianggap cukup oleh pemberi
kerja/tugas.

I.8. WEWENANG PEMBERI TUGAS UNTUK MEMASUKI TEMPAT PEKERJAAN


Pemberi Tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempat
pekerjaan dan bengkel kerja atau tempat-tempat lainnya dimana Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong melaksanakan pekerjaan.
I.9. FASILITAS LAPANGAN
a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan atas biaya sendiri fasilitas-
fasilitas penunjang yang dibutuhkan didalam pelaksanaan.
b. Pelaksana Pekejaan / Pemborong harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas -
fasilitas pembantu untuk melaksanakan pekerjaan, seperti :
• Listrik :
Untuk melaksanakan pekerjaan, keamanan dan penerangan didalam bangunan-
bangunan sementara, halaman-halaman dan tempat-tempat pekerjaan yang
dianggap perlu.
• Air bersih :
Yang sesuai untuk kebutuhan, baik untuk pelaksanaan pekerjaan, air minum,
kebersihan, air hydrant dll.
• Alat-alat PPPK :
Harus Lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan
harus selalu berada ditempat pekerjaan.

I.10. PERLENGKAPAN KERJA / ALAT


Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib menyediakan atas biayanya sendiri untuk
melaksanakan tugasnya Pelaksana Pekerjaan / Pemborong seluruh kebutuhan peralatan
dan perlengkapan kerja sesuai kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan fisik di
lapangan.

I.11. PENGATURAN LOKASI KERJA


a. Pengaturan dan penggunaan halaman kerja harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
b. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan tempat kerja
c. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dalam menempatkan barang-barang dan material-
material kebutuhan pelaksanaan, baik di dalam gudang-gudang ataupun dihalaman
terbuka, harus mengatur sedemikian rupa sehingga :
• Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum.
• Tidak menyumbat saluran air.
• Terjamin keamanannya.
• Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Pemberi Tugas.
d. Cara penempatan bahan dan peralatannya harus disesuaikan dengan kondisi yang
disyaratkan oleh produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.
e. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.

I.12. PENGAWASAN DAN JAM KERJA


a. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas yang
telah ditunjuk oleh Pemberi Tugas
b. Pemberi Tugas dalam hal ini diwakilkan oleh konsultan Pengawas berhak pada setiap
waktu yang dianggap perlu tanpa memberitahukan sebelumnya, untuk mengadakan
inspeksi / pemeriksaan :
• terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan didalam atau diluar site
• terhadap gudang penyimpanan bahan-bahan
• terhadap pengolahan material maupun sumber sumbernya.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan
Konsultan Pengawas tetap menjadi tanggung-jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
pekerjaan. Jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk
kepentingan pemeriksaan.

I.13. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA


a. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib mengadakan
segala yang diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan kerja.
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong juga wajib memenuhi segala peraturan tata-tertib,
ordonansi pemerintah ataupun pemerintah setempat.
c. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung-jawab atas biaya, kerugian atau
tuntutan ganti rugi yang diakibatkan adanya kecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan.
d. Semua pekerja yang bekerja didaerah berbahaya harus memakai perlengkapan
pengamanan kerja seperti Safety belt, Helm.

I.14. KETENTUAN-KETENTUAN DARI PEMBERI TUGAS


a. Kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong seperti :
• Tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan seluruhnya
selesai atau apabila tidak mengindahkan segala instruksi yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
• apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaannya secara teratur dan baik,
• atau dalam hal telah menyerahkan bagian yang menjadi tanggung-jawabnya kepada
pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
b. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima instruksi tertulis dari Pemberi
Tugas masih belum ada tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan
instruksi termaksud, maka Konsultan Pengawasakan mengeluarkan peringatan tertulis.
Apabila dalam 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya peringatan tertulis, masih belum
ada perubahan yang berarti maka Pemberi Tugas dapat mengambil tindakan dengan
tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun yang terjadi sebelumnya. Tindakan
tersebut dapat berupa dialihkannya tugas termaksud kepada pihak lain dengan biaya
dibebankan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
c. Apabila ternyata Pelaksana Pekerjaan / Pemborong tersebut mengalami kebangkrutan
(bankrupt) atau telah terjadi pengambil-alihan oleh pihak lain atas perusahaannya
secara hukum atau tindakan-tindakan lain yang senada dengan tindakan tersebut diatas,
maka pekerjaan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dibawah kontrak ini akan diadakan
tindakan lebih lanjut. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak
tersendiri, hanya apabila telah terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak
lain yang telah mengambil-alih semua kegiatan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
tersebut.
d. Apabila dengan tindakan seperti tercantum diatas ternyata pekerjaan tidak dapat
berjalan dengan baik dan lancar, maka :
1. Pemberi Tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan memberikan kepada
pihak lain, dengan menggunakan semua fasiltas dan peralatan yang telah berada di
lapangan seperti bangunan-bangunan darurat, gudang, peralatan-peralatan kerja,
barang-barang, material, termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapi belum
sampai ditempat) yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di
lapangan.
2. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas maka dalam waktu 10 (sepuluh) hari
sesudah dikenakannya suatu tindakan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
tetap menyerahkan barang-barang dan material yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan sesuai dengan isi kontrak ini, melalui supplier
atau Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yang menyerahkan barang-barang dan
material sesuai dengan kontrak ini, yang mana ternyata sebegitu jauh belum dibayar
oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yaitu dengan memotong bagian yang harus
dibayarkan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong sesuai penilaian prestasi.
3. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua barang yang masih tinggal
di lapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang material dan barang-
barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari lapangan dan semua biaya
untuk hal tersebut menjadi beban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Apabila
dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal tersebut diatas tidak dilaksanakan, maka
akan diselesaikan menurut kebijaksanaan Pemberi Tugas, dengan tidak
bertanggung-jawab atas kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut.
Ketentuan tersebut juga berlaku bagi Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yang
karena satu dan lain hal ternyata dihentikan kontrak kerjanya oleh Pemberi Tugas.

I.15. KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN/PEMBORONG


a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan secara lengkap
seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam kontrak.
b. Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) atau selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa belaku Jaminan Penawaran,
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan Jaminan Pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh Bank atau Badan Keuangan lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
Apabila Jaminan Pelaksanaan belum diserahkan kepada Pemberi Tugas didalam jangka
waktu tersebut, maka hal ini berarti Pelaksana Pekerjaan / Pemborong mengundurkan
diri dari pelaksanaan pekerjaan kontrak ini. Demikian pula, apabila dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK), Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong belum mulai melaksanakan pekerjaan di lapangan dan / atau belum
membayar dan / atau belum menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, maka hal ini berarti
Pelaksana Pekarjaan / Pemborong menolak melaksanakan pekerjaan dan
mengundurkan diri dari pelaksanaan pekerjaan tersebut.
c. Apabila ternyata dalam gambar-gambar kontrak terdapat perbedaan-perbedaan atau
penyimpangan-penyimpangan dengan apa yang telah tercantum didalam kontrak
sehingga menimbulkan keragu-raguan dalam pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong harus segera memberitahukan hal ini kepada Pemberi Tugas untuk
diadakan penyelesaian.
d. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan ketentuan-
ketentuan dalam uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS), maka
ketentuan yang paling lengkaplah yang mengikat.
e. Yang dimaksud dengan “gambar” adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja, gambar-
gambar detail dan gambar-gambar lainnya yang dibuat untuk pekerjaan ini sebelum atau
pada saat pelaksanaan pekerjaan. Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar
tersebut, maka gambar yang berskala lebih besarlah yang mengikat.
f. Apabila pada waktu pelaksanaan, oleh Konsultan Perencana diadakan perubahan-
perubahan dalam penggunaan bahan dan ukuran-ukuran, maka pada saat penyerahan
pertama Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan menyerahkan tiga set gambar
perubahan yang dikerjakan diatas gambar cetakan asli dengan tinta berwarna.
g. Biaya pembuatan semua keperluan gambar-gambar yang dibutuhkan selama masa
kontrak, baik gambar asli dan atau gambar perubahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan untuk kepentingan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong maupun gambar-
gambar yang memerlukan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana yang
harus dibuat diatas kertas dan biaya pencetakan gambar-gambar tersebut menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
h. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikelurkannya Surat Perintah Kerja (SPK),
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus telah mulai dengan pekerjaan pembangunan
fisik dalam arti kata yang nyata. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat
dimulainya pekerjaan harus dipenuhi terlebih dahulu.
i. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Persyaratan Umum maupun suplementnya, Persyaratan
Standard Internasional dan persyaratan yang dikeluarkan produsen serta tidak
menyimpang dari ketentuan didalam dokumen pelelangan serta segala petunjuk-
petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
j. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diharuskan menyediakan sedikitnya satu set gambar-
gambar pelaksanaan dan RKS ditempat pekerjaan dalam keadaan yang tetap rapih dan
bersih yang dapat dilihat setiap saat oleh Pemberi Tugas ataupun petugas-petugas
lainnya.
k. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong berhak meminta penjelasan kepada Pemberi Tugas,
Konsultan Perencana atau pihak lain yang ditunjuk Pemberi Tugas bilamana menurut
pendapatnya ada bagian-bagian dari dokumen kontrak, gambar atau hal-hal lainnya
yang kurang jelas.

I.16. TUGAS PELAKSANA PEKERJAAN / PEMBORONG DALAM PELAKSANAAN


a. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong telah mulai dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam arti
kata yang nyata. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya
pekerjaan, harus segera dipenuhi,
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mempunyai dan menyediakan atas biayanya
sendiri semua tenaga dan peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan
sesuai dengan kontrak.
c. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyerahkan :
• Daftar / susunan Staf Pelaksana yang ditempatkan dilapangan.
• Daftar dan schedule peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan.
• Detail rencana waktu penyelesaian pekerjaan (Time Schedule)
• Schedule pengadaan meterial.
• Dan lain-lain yang diperlukan.
d. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mematuhi segala peraturan dan ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku, serta instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh
Pemerintah / Penguasa setempat sehubungan dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
e. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam
kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek terutama berkoordinasi dengan pihak Sub-
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong langsung dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
f. Sub Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus melaksanakan pekerjaannya diselaraskan
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong, yang telah
disetujui Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas. Dalam hal Sub-Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong tidak mengindahkan teguran tertulis dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
dalam hal penyelarasan jadwal dengan pelaksanaan pekerjaan Sub-Pelaksana Pekerjaan
/ Pemborong dapat dikenakan sanksi denda / teguran.
g. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mematuhi segala peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku serta instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh
Pemerintah / Penguasa setempat sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
h. Didalam melaksanakan pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus :
1. Memperhatikan, melaksanakan dan mengikuti semua ketentuan yang dikeluarkan
oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong Utama sehubungan dengan fungsinya
sebagai koordinator pelaksanaan pekerjaan sepanjang ketentuan tersebut
berhubungan dengan pelaksanaan kontrak ini.
2. Bekerja sama dan saling tidak mengganggu dengan pihak lainnya (Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong Utama, Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong lainnya dan
pihak-pihak lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu) didalam melaksanakan pekerjaan yang merupakan bagian dari
pembangunan proyek ini.
3. Menjamin pihak-pihak lainnya sebagaimana tersebut diatas dari segala macam
kerugian yang diderita oleh pihak lain tersebut didalam melaksanakan
pekerjaannya yang disebabkan oleh kelalaian dan kesalahan Sub-Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong.

I.17. KOORDINASI PELAKSANAAN DI LAPANGAN


a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib melakukan koordinasi dengan semua pihak
yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini.
Tugas koordinasi tersebut meliputi :
1. Memberi petunjuk dan pengarahan kepada Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
mengenai saat dimulai dan diselesaikannya suatu bagian / keseluruhan pekerjaan
dengan berpedoman kepada Master Schedule dan keadaan kondisi lapangan.
2. Mengatur dan memberi keleluasaan kerja kepada para Sub-Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong dan memperhatikan urutan-urutan pekerjaan suatu Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong dengan yang lainnya yang saling berkaitan agar
keseluruhan pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
3. Memberi data-data tentang suatu bagian pekerjaan dimana Sub-Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong akan melakukan kegiatan mengenai pengukuran, Gambar
detail dsb, sehingga Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dapat mempersiapkan
serta membuat rencana kerja terperinci yang tepat.
4. Mengadakan rapat koordinasi antara semua Pelaksana Pekerjaan / Pemborong yang
terlibat didalam proyek ini guna mencapai kesepakatan dan konsensus dalam
rencana kerja dan / atau dalam mambahas suatu masalah yang timbul sebelum
diajukan kedalam rapat lapangan.
b. Sub Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung-jawab untuk mengganti kerugian
yang diderita oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dan / atau Sub-Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong lainnya tersebut mengalami gangguan dan / atau kerusakan
yang disebabkan oleh kelalaian Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.

I.18. BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN RENCANA KERJA


a. Satu minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong harus telah siap dengan schema Bagan Kemajauan Pekerajaan (Progress
Schedule) sesuai dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan dalam master
schedule yang telah diajukan dalam penawaran. Progress schedule tersebut harus
disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi:
1. Time Schedule
2. Volume masing-masing pekerjaan
3. S-Curve
4. Gambaran mengenai bobot dan harga setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan
schedule yang dibuat Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
b. Bagan Kemajuan Pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) dan waktu penyelesaian
setiap item pekerjaan, sedangkan didalam rencana kerja dicantumkan secara terperinci
program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga kerja dan target
setiap harinya.
c. Dalam progress schedule, harus juga dibuat S-Curve, gambaran mengenai nilai / harga
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong.
d. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus secara terpisah menyusun "Bagan Pengerahan
Tenaga" dan "Bagan Penyediaan Bahan" yang diperlukan.
e. Bagan-bagan tersebut harus diajukan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuan.
f. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat menyebabkan
ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat penundaan ini sepenuhnya menjadi tanggung-
jawab Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
g. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai
dengan patokan waktu yang telah disetujui bersama didalam menyusun Bagan
Kemajuan Pekerjaan. Demikian juga dengan pengerahan tenaga, peralatan dan bahan.
h. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang merupakan
target prestasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong atas suatu tahap maupun keseluruhan pekarjaan.
Hasil dari penilaian progress kerja ini akan dikaitkan dengan pembayaran kepada
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.

I.19. LAPORAN - LAPORAN


Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan membuat :
a. Laporan harian yang berisi :
• Tahap berlangsungnya pekerjaan.
• Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub-Pelaksana Pekerjaan / Pemborong
(jika diizinkan).
• Catatan dan instruksi Konsultan Pengawas yang disampaikan tertulis maupun lisan.
• Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk dan yang ditolak).
• Keadaan cuaca.
• Jumlah tenaga kerja dan alat.
• Masalah yang terjadi.
Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian dan disampaikan langsung
kepada Konsultan Pengawas. Penugasan-penugasan dan instruksi dari Konsultan
Pengawas baru dianggap berlaku dan mengikat apabila telah dimuat dalam laporan
harian dan telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Foto-foto kegiatan proyek dalam bagian atau tahapan kegiatan penting sebanyak 3 (tiga)
set berikut album yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk setiap tahapan
pelaksanaan.
d. Laporan bulanan yang dibuat berdasarkan laporan mingguan.

I.20. PERUBAHAN RENCANA


a. Atas instruksi dan persetujuan KMK, Konsultan Perencana berhak mengadakan suatu
perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi instruksi tertulis kepada
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong untuk dilaksanakan. Dalam hal ini Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong harus bertanggung-jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan instruksi tersebut.
b. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan (alternatif atau
modifikasi) dari pada design, kwalitas maupun kwantitas dari pekerjaan seperti yang
tercantum didalam gambar-gambar kerja (kontrak). Perubahan tersebut termasuk
penambahan, pembatalan atau penggantian dari suatu pekerjaan, perubahan dari jenis
atau standard dari suatu bahan, peralatan atau mesin yang dipergunakan didalam
pekerjaan.
c. Kuantitas dan nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Pemberi Tugas menurut
ketentuan yang berlaku didalam kontrak ini dan apabila diperlukan, Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat.
Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metode atau cara berikut ini harus dipakai :
1. Harga-harga yang tertera didalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item
pekerjaan yang bersifat sama.
2. Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda maka harga-harga yang tertera
didalam Penawaran merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu perubahan,
sepanjang nilai yang didapat adalah wajar dan hanya untuk sifat yang berbeda saja
yang dinilai perubahannya.

I.21. PENYERAHAN PEKERJAAN


a. Penyerahan pertama dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal yang telah
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan, sesuai dengan penjelasan tentang
waktu penyelesaian yang ditetapkan.
b. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut
sesuai dengan alasan-alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat pelaksanaan (RKS).
c. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Pengawas,
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, dimana Pemberi
Tugas akan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan. Hasil
pemeriksaan ini akan disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Sebelum
penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat
pemeriksaan maupun penyerahan dibuatkan Berita Acara.
d. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan permohonan
perpanjangan waktu penyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah
keadaan-keadaan force majeure.
e. Keadaan force majeure yang dimaksud adalah :
• hujan terus menerus dari hari kehari
• demonstrasi dan pemogokan yang langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan
• dan lain-lain menurut pertimbangan Pemberi Tugas dapat diterima.

I.22. PENYELESAIAN DAN MASA PEMELIHARAAN


a. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100%, maka pihak Konsultan Pengawas dan
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bersama-sama menandatangani suatu Berita Acara
Penyerahan-I. Bertepatan dengan ini berlangsunglah penyerahan pekerjaan pertama.
b. Masa pemeliharaan adalah 180 hari kalender, terhitung sejak tanggal dilakukannnya
penyerahan pertama pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan / Pemborong kepada Pemberi
Tugas.
c. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong bertanggung jawab untuk mengganti atau
memperbaiki cacat-cacat maupun kekurangan-kekurangan yang timbul dalam masa
pemeliharaan yang disebabkan oleh pemakaian bahan-bahan maupun kwalitas
pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan didalam kontrak. Penggantian
ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat setelah ditemukannya cacat-cacat atau
kekurangan-kekurangan tersebut. Apabila hal ini tidak segera dilakukan Konsultan
Pengawas berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut
dan biaya untuk itu merupakan beban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
d. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu ia boleh mengeluarkan instruksi agar Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong memperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang
disebabkan oleh bahan-bahan dan cara-cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan
kontrak.
e. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara.
f. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan-perbaikan
dilaksanakan dengan baik, Konsultan Pengawas akan mengeluarkan Sertifikat
Penyelesaian Pekerjaan Perbaikan (SP3) yang berarti penyerahan kedua dari pihak
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong kepada Pemilik, merupakan berakhirnya masa
pemeliharaan.

I.23. PERATURAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN


Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan-peraturan :
• Semua SNI yang terkait dengan mutu bahan bahan bangunan.
• Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI. –3 / 1956.
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI.- 5.
• Peraturan Umum Listrik (AVE) NI. - 6.
• Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8 / 1972.
• Peraturan Pengecatan NI. - 12.
• Peraturan Muatan Indonesia NI.-18.
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
• Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan Normalisasi di
Indonesia yang belum tercantum diatas dan mendapat persetujuan Pengawas.
• Standard / Normalisasi / Kode / Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan, yang dikeluarkan oleh Instansi / Institusi / Asosiasi Profesi /
Asosiasi Produsen / Lembaga Pengujian Nasional ataupun dari Negara lain, sejauh
mana bahwa atas hal tersebut dianggap relevan.
• Surat Edaran MENKES No. 234 Tahun 2020

3. PERSYARATAN TEKNIS

II.A. PEKERJAAN PERSIAPAN


A.1 PEMBERSIHAN LOKASI
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan melakukan
survei lapangan untuk mengetahui dan mengamankan sistem jaringan air bersih,
saluran air kotor / hujan, listrik, telepon, septic tank dan instalasi lainnya pada tapak
(dibawah tanah). Semua hasil survey dan penyuntikan harus di buat laporannya dan
diserahkan kepada Konsultan Pengawas.
b. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus sudah memperhitungkan adanya penyesuaian
yang perlu dilakukan terhadap jaringan / saluran / instalasi pada tapak yang harus
tetap berfungsi.
c. Pemutusan atau penyesuaian jaringan / saluran / instalasi pada tapak dapat dilakukan
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong setelah ada izin dari Pemilik.

A.2 PENGUKURAN DAN BOWPLANK


a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan mengukur kembali tapak tempat pekerjaan
dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat yang akan ditera.
b. Hasil pengukuran kembali tersebut dituangkan dalam bentuk gambar yang
memperlihatkan secara jelas :
• batas-batas tapak.
• bangunan-bangunan yang ada pada tapak, dilengkapi keterangan mengenai letak
bangunan disekitarnya;
• instalasi-instalasi yang sudah ada, yang perlu diberi tanda yang jelas dan dilindungi dari
kerusakan-kerusakan yang mungkin timbul akibat pelaksanaan pekerjaan ini.

A.5 PENYEDIAAN AIR KERJA DAN LISTRIK KERJA


a. Air dan listrik kerja untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri
oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
b. Penggunaan diesel untuk pengadaan daya listrik harus seizin Pemberi Kerja.

A.6 PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERATAAN TAPAK


a. Sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pemilik, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
membersihkan tapak sehingga bebas dari sampah, barang-barang / bahan-bahan bekas
bongkaran, sisa-sisa beton, peralatan-peralatan. Selain itu, tapak harus dalam keadaan
telah diratakan oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Semua pekerjaan pembersihan
selambat-lambatnya harus sudah selesai pada saat serah terima.
b. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah kewajiban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong untuk
membongkar, kantor Pelaksana Pekerjaan / Pemborong, los kerja, gudang.
c. Kebersihan lapangan / pembuangan sampah dilakuakan oleh Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong struktur sampai dengan serah terima pekerjaan struktur.

A.7 KEBERSIHAN DAN KELELUASAAN HALAMAN


Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dan Sub-sub Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan
menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-barang dan material sedemikian
rupa sehingga :
• memudahkan pekerjaan.
• menjaga kebersihan dari sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing, air
yang menggenang).
• tidak menyumbat saluran-saluran air.

A.8 SHOP DRAWING


Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang
membutuhkan penjelasan-penjelasan, dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam gambar-
gambar kerja, maka Pelaksana Pekerjaan / Pemborong dan Sub-Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, dibuat rangkap-3 (tiga).

A.9 FOTO-FOTO DOKUMENTASI PROYEK


Pelaksana Pekerjaan / Pemborong diwajibkan membuat foto foto doku mentasi proyek
meliputi:
• Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan
peralatan-peralatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, pengerasan jalan
dll.
• Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting.
• Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan
seterusnya sampai dengan 100% (setiap peningkatan progress 10%) dan kondisi pada
waktu selesainya masa pemeliharaan.
• Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (dicetak berwarna) untuk Pemberi Tugas.

II.B PEKERJAAN TANAH


1. Penggalian tanah tidak boleh menggangu stabilitas lereng galian, Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong harus melakukan tindakan pengamanan untuk menjaga stabilitas lereng
galian. Jika pada pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong memandang perlu
diadakan perubahan tahapan ekskavasi sesuai dengan methode kerja dan peralatan yang
dimiliki, maka Pelaksana Kedalaman penggalian harus sesuai dengan peil rencana yang
tertera pada gambar rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari Bench Mark yang
telah dibuat.
4. Patok-patok referensi harus dijaga supaya tetap berdiri sampai pekerjaan selesai.
5. Tanah hasil galian harus ditumpuk pada penimbunan sementara pada area penimbunan
sementara yang dinstruksikan oleh Pemberi Tugas, untuk selanjutnya diangkut keluar
proyek. Pembuangan bekas galian tidak boleh mengotori jalan yang dilalui.
6. Pengurugan kembali bekas galian maupun urugan untuk peninggian tanah
menggunakan tanah atau pasir/sirtu yang telah diisyaratkan dan dipadatkan lapis demi
lapis setiap ketebalan 20 cm.

II.C PEKERJAAN PONDASI


Pada pekerjaan ini menggunakan jenis pondasi menerus dan pondasi Tapak. Pondasi Batu Kali
diletakkan di atas tanah yang telah padat atau keras. Pondasi batu kali menggunakan
campuran 1 PC : 4PS.

II.D. PEKERJAAN KAYU


1. Bahan Kayu:
• Untuk pekerjaan rangka selasar
• Untuk pekerjaan rangka plafond menggunakan kayu lokal dengan mutu kuat kayu lokal
kelas II.
• Pekerjaan List Plank Menggunkan Kayu kelas I
• Sifat dan mutu kayu yang digunakan harus mengikuti standar Peraturan Konstruksi
Indonesia NI-5 PKKI 1961.
2. Sambungan kayu yang sifatnya struktur menggunakan baut sementara sambungan lainnya
mengunakan paku dan lem kayu.
3. Pemasangan dan pengerjaan kayu berdasarkan gambar lelang, baik itu dimensi maupun
ukuran konstruksi.

II.E. PEKERJAAN RANGKA ATAP & ATAP


Pada pekerjaan ini menggunakan rangka atap dari Baja Ringan C75. Dan pada penutup atap
menggunakan atap jenis Galvalume BJLS 0.4 mm. Dalam pekerjaan perlu memperhatikan
kemiringan atap pada saat pemasangan, yaitu mengikuti gambar kerja.

II.F. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG


1. Yang dimaksud dengan pekerjaan kunci dan penggantung adalah pemasangan kelengkapan
dan assesoris pintu dan jendela seperti; kunci tanam, engsel, Grendel, kait anigin dan lainnya.
2. Alat sambung yang digunakan adalah sekrup atau material yang telah disediakan dalam
packing-an bahan tersebut.
3. Penyimpanan material harus terlindung dari cuaca panas dan hujan.
4. Pemasangan kelengkapan dan assesoris pintu dan jendela harus keadaan bersih dan dilakukan
pengecekan terhadap fungsi barang tersebut.
5. Pada Pintu Utama Pintu menggunakan kunci Fingerprint.

II.G. PEKERJAAN BESI


Pekerjaan besi pada pembangunan ini digunakan pada pekerjaan struktur bangunan,
penutup saluran air hujan dan pagar.

II.H. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Bahan Cat
Bahan cat yang dipakai adalah cat epoxy untuk interior dan cat sejenis No Drop untuk sisi
eksterior. warna ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
2. Peralatan
Peralatan kerja yang dipakai sesuai dengan persyaratan teknis yang direkomendir oleh pabrik
cat yang dipakai, pengecatan menggunakan peralatan roller dan system poles.
3. Material atau bagian konstruksi yang akan dilapisi cat harus dibersihkan terlebih dahulu dan
diampelas hingga permukaannya bersih dan halus.
4. Pengecatan dengan cat dasar atau meni atau yang sejenisnya harus betul-betul kering sebelum
dilakukakan pengecatan tahap berikutnya.
5. Bahan-Bahan Lain
Bahan yang diperlukan guna kelengkapan pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti dempul
dan lain-lain bahan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik cat yang dipakai.

II.I. PEKERJAAN SANITASI DAN PEMIPAAN


1. Bahan :
• Pipa yang digunakan adalah pipa PVC tipe AW dengan diameter yang telah ditetapkan
dalam gambar lelang.
2. Pemasangan pipa harus mengikuti persyaratan SNI 03-6481 2000 tentang system plumbing.
3. Alat sambung dan perekat yang digunakan pada penyambungan pipa herus mengikuti
persyarat yang telah ditetapkan oleh pabrik.

II.J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1. Bahan :
• Kabel yang digunakan adalah kabel tegangan rendah dan harus memenuhi persyaratan
PUIL 2000.
• Stop kontak yang digunkan harus memenuhi PUIL 2000 dengan rating minimum
10A/220V dan kabel instalasi berdiameter min. 2.5 mm2.
• Sakeral yang digunakan harus memenuhi PUIL 2000 dengan rating minimum 10A/220V
dan kabel instalasi berdiameter min. 1.5 mm2.
• Lampu yang digunakan adalah lampu berkapasitas 12 watt/220 volt sampai 23 watt/220
volt dengan merk Philips Emergency Lamp.
2. Pemasangan
• Pemasangan instalasi kabel harus tersebunyi didalam dinding dan tidak muncul
dipermukaan dinding dan plafond.
• Sakelar dan Stop Kontak dipasang pada ketinggian 150 cm dari lantai yang sudah jadi dan
tertanam didalam dinding.
• Pemasangan instalasi lampu menggunakan fitting yang tertanam pada plafond atau tidak
tergantung bebas di bawah plafond.
3. Pengetesan/pengujian
• Pekerjaan instalasi listrik dianggap selesai jika sudah diadakan pengujian atau
pengetesan fungsi dari masing-masing alat penerangan. Jika sumber daya belum ada,
maka kontraktor/pemborong/penerima kerja diwajibkan menggunakan genset.

II.J. PEKERJAAN INSTALASI VENTILASI


1. Segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan bahan dan peralatan dalam pengadaan
instalasi ventilasi dan furniture harus sesuai dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
2. Spesifikasi peralatan sesuai dengan standar peralatan laboratorium rumah sakit, dipasang
oleh tenaga ahli dibidangnya.

II.K. PEKERJAAN AKHIR


1. Sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pemilik, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
membersihkan tapak sehingga bebas dari sampah, barang-barang / bahan-bahan bekas
bongkaran, sisa-sisa beton, peralatan-peralatan. Selain itu, tapak harus dalam keadaan telah
diratakan oleh Pelaksana Pekerjaan / Pemborong. Semua pekerjaan pembersihan selambat-
lambatnya harus sudah selesai pada saat serah terima .
2. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah kewajiban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong untuk
membongkar, kantor Pelaksana Pekerjaan / Pemborong, los kerja, gudang.
3. Kebersihan lapangan / pembuangan sampah dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong sampai dengan serah terima pekerjaan.

Demikianlah Spesifikasi Teknis ini dibuat untuk pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

Nabire, 15 Mei 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)

dr. FRANS F.C. SAYORI, M.Kes


Pembina TK I IV/B
NIP. 19710919 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai