A. LATAR BELAKANG
C. TARGET/SASARAN :
Hal - 1
SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu
PPK : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu
E. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pembangunan Gedung Puskesmas sarjo direncanakan pada bulan
Mei 2021 sampai dengan Desember 2021
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
JADWAL PELAKSANAAN
NO URAIAN KEGIATAN
Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Proses Penunjukan
1 Penyedia di LPSE
Penunjukan
2
Pemenang (SPPBJ)
Penandatanganan
3
Kontrak
Pelaksanaan
4
Kontrak
5 Pelaporan
Hal - 2
4) Pelaksana Lapangan harus membuat Laporan Mingguan dan Bulanan
secara rutin. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk bahan monitoring. Semua
laporan tersebut diatas, dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan soft file dengan
menggunakan format yang telah ditentukan.
5) Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Penyedia Jasa harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan
sebenarnya.
Hal - 3
K. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. URAIAN UMUM
4). Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana tidak boleh
disub kontrakkan kepada pihak Lain meliputi pekerjaan :
5). Ukuran-Ukuran.
(2). Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang terdapat didalam gambar
utama dengan ukuran yang terdapat didalam gambar detail, maka yang
mengikat adalah ukuran yang berada di dalam gambar detail.
(3). Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru dan tidak sesuai
dengan gambar perencanaan baik sebelum dan selama pelaksanaan
pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
(5). Ukuran tinggi yang tetap terhadap ukuran pokok (± 0.00) ditentukan oleh
patok yang sudah ada diatas lahan proyek, dan tanda patokan ini harus
Hal - 4
terlindung dan jangan sampai berubah.
1). Air.
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak
mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan
lain yang merusak bangunan, memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang
ditentukan dalam PUBI-1970/NI-3 pasal 10.
Pasir untuk pengurugan, peninggian, dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras
atau memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PUBI-1970/NI-3
pasir laut untuk maksud-maksud tersebut tidak dapat digunakan.
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen, harus
memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-2.
Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari. Kadar
lumpur tidak boleh melebihi 5%. Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan
berlubang 3 mm persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan.
(1). Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan masih
dalam kantong utuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam PBI - 711NI-2.
(2). Bila mengunakan Portland Cement (PC) yang telah disimpan lama harus
diadakan pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
(4). Portland Cement (PC) yang sudah membatu (menjadi keras) tidak boleh
dipakai.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organik lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%.
(1). Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan PBI-1971.
(2). Butiran-butiran split harus dapat melelaui ayakan berlubang persegi 76mm
dan tertinggal diatas ayakan berlubang 20 mm.
Hal - 5
(3). Koral/split hitam mengkilap keabu-abuan.
7). Kayu.
(1). Pada umumnya kayu bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa
segala akibat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakaian tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi,
memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PPKKI-1961.
(2). Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu mutu A dan mutu B.
Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/4 tebal kayu, dan retak-
retak menurut lingkaran tidak melebihi 1/5 tebal kayu.
Miring arah serat (tangensial) tidak melebihi 1/10.
(4). Yang dimaksud dengan kayu mutu B, kayu yang tidak termasuk dalam mutu
A, tetapi memenuhi syarat-syarat Pelaksanaan sebagai berikut :
(1). Pekerjaan ini meliputi beton sloof, kolom praktis, beton ring balok untuk
pekerjaan beton bukan struktur, seperti yang ditunjukan dalam gambar.
(2). Mutu campuran beton yang dicapai dalam pekerjaan non struktur/ struktur
pendukung menggunakan campuran1 Pc ; 2 Psr : 3 Coral Beton . hingga
setara dengan mutu beton K-225, K200, K175 dan harus memenuh persyaratan
dalam PB1-1971.
(1). Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya sesuai yang
ditentukan, yang penting harus dinyatakan oleh test laboratorium resmi dan
Hal - 6
sah.
(2). Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam, alkali dan
bebas dari dari cacat seperti serpi-serpi. Penampung besi harus bulat serta
memenuhi persyaratan NI-2(PBI-1971).
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10
atau dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
(1). Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu kualitas. (2).
Ukuran yang digunakan :
(4). Warna, satu sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna
penampang harus sama merata kemerah-merahan.
(5). Bentuk, bidang-bidang harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau
bersudut 90 derajat. Bidangnya tidak boleh retak-retak.
(7). Pemasangan batu bata setiap maksimal 12 m 2 = (3m x 4m) luas bidang
harus diberi kolom praktis.
11). Multipleks.
Kayu lapis tebal 3 mm, ukuran 120 x 240 cm, potongan tepi multipleks rapih
tidak ada yang retak. Permukaan tidak cacat dan bekas dempulan.
12). Keramik.
13). Kaca
Kaca bening, jenis float glass, tebal 5 mm, produk Sinar Rasa, Asahi Glass atau
setara
Meliputi penggalian tanah untuk pondasi dan pekerjaan lainnya yang memerlukan
penggalian tanah, kemudian mengurug kembali galian disisi kanan-kiri pondasi
atau bagian lain dari bangunan.
Hal - 7
Pengurugan yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis
setiap 10 cm, dan setiap lapisan harus dipadatkan menggunakan alat pemadat (misal
mesin compactor) ataupun dikerjakan secara manual sehingga tidak terjadi penurunan
tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi, seperti pondasi
patah/putus, pondasi menggantung, ataupun kerusakan pada lantai bangunan.
(1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan rapih.
(2). Pengadaan dan pemasangan pondasi batu kali, pelat pondasi beton beton
bertulan, sloof, rollag, stek besi untuk kolom, dibawah pasangan dinding
batu bata dan selasar.
(3). Pengadaan besi beton dan merakit tulangan untuk sloof, pelat fondasi
beton, kolom dan lain-lain komponen yang ditunjukkan pada gambar
antara lain wastafel, meja laboratorium, dan lain-lain
Hal - 8
kait-kait dalam pembuatan sengkang-sengkang harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada PBI-1971 clan SK.SNI.T. T-15. 1991-
03
Pemasangan tulangan besi beton harus sesuai dengan gambar
konstruksi. Tulangan besi beton harus diikat dengan kawat beton untuk
menjamin besi tersebut tidak berubah anyamannya selama pengecoran,
dan tebal selimut beton ± 2cm.
Pengecoran Beton.
Cara pengadukan disyaratkan untuk menggunakan mesin molen
Pekerjaan Bekisting.
Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan dalam gambar.
(1). Bahan didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat.
(2). Bahan harus disimpan ditempat terlindung, kering, tidak lembab clan bersih
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pabrik.
Hal - 9
5). Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
(1). Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
24 jam setelah pengecoran.
(2). Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
(4). Bagian-bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus menerus selama 1 mingu atau lebih sesuai
ketentuan dalam peraturan beton bertulang, PBI-1971 dan SK.T-15.1991-03.
5. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat bantu untuk:
(1). Pekerjaan pasangan batu bata dinding bangunan dan didinding didalam
ruangan,
(2). Pekerjaan pemasangan kolom dan ring balk beton dan kolom beton praktis
dan balok latai,
(3). Plesteran dibagian luar dan dalam ruang serta nat, acian dan sekonengan
di seluruh bagian dinding ruang/bangunan,
(4). Peralatan yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan yang
ditentukan.
Hal - 10
• Setelah batu bata merah terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus
dikorek sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian
disiram air.
Dinding disikat sampai bersih clan disiram air, barulah plesteran lapis
pertama dapat dikerjakan.
Hal - 11
maka bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki.
PELAKSANA ( KONTRAKTOR )bertanggung jawab atas penentuan
prosedur/cara perbaikan dan hal-hal lain yang terjadi selama
pelaksanaan, seperti plesteran retak, rusak selama waktu pelaksanaan.
4). Syarat-syarat Pelaksanaan Pengiriman dan Penyimpanan Barang.
Selain batu bata merah, pasir, batu kali, dan kerikil, bahan bangunan yang
dikirim ke lokasi (site), terutama semen harus dalam keadaan tertutup atau
dalam dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabrik, bertuliskan tipe
dan tingkatannya,
dalam keadaan tidak cacat. Bahan harus diletakan ditempat yang kering,
berventilasi baik, terlindung, bersih. terlindung, bersih. Pelaksana ( Kontraktor )
bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum
dan selama pelaksanaan. Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan
rusak Pelaksana ( Kontraktor ) harus mengganti dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen atau wakil Direksi Teknik yang ditunjuk.
(1). Kusen pintu dan jendela termasuk alat-alat Bantu dalam pemasangannya di
lapangan.
(2). Daun pintu (panel pintu) solid dan panel teakwood dan jendela.
(1). Jenis kayu Kusen yang dipakai adalah Kayu Simpony atau Kayu kelas I
Lokal Sejenisnya , kering (diawetkan), mutu A digunakan untuk seluruh
pekerjaan kayu yang disebutkan diatas.
Jenis kayu Jendela Dan Pintu yang dipakai adalah Kayu Urru atau Kayu
kelas II Lokal Sejenisnya , kering (diawetkan), mutu A digunakan untuk
seluruh pekerjaan kayu yang disebutkan diatas.
(2). Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu, pecah-
pecah, mata kayu, melintang, basah dan lapuk.
Hal - 12
(3). Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI.
Untuk kayu kelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi
12%.
(4). Jenis kayu yang dipakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang
disebutkan diatas, terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti
dinyatakan dalam gambar.
(5). Daun pintu dengan konstruksi lapis teakwood, ukuran disesuaikan dengan
gambar-gambar detail, tidak diperkenankan menggunakan sambungan,
harus utuh untuk dilapis formika, tebal rangka kayu daun pintu minimum 3.20
cm.
(1). Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah
diserut dan difinishing) dan harus lurus tanpa cacat, tidak bengkah dan lain-
lain, yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.
(2). Untuk semua kayu seperti diuraikan diatas, dipotong dan diserut dengan
kualitas terbaik, halus dan licin.
(3). Pelaksanaan pekerjaan harus ditempat yang baik, ruang yang kering dan
terjaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh
benturan.
(4). Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu clan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya, dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang yang
tampak, tidak boleh ada lubang-lubang atau bekas penyetelan.
(6). Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara dipaku.
(7). Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus didempul atau
sejenisnya sehingga permukaan menjadi rata kembali.
(8). Daun pintu teakwood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara
dilem, permukaan jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized
tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.
Khususnya untuk pintu yang dilapis formica, tata cara merekatkan
Hal - 13
digunakan lem pada permukaan bidang clan di press.
(9). Pada bagian daun pintu lapis teakwood harus dipasang rata tidak
bergelombang dan merekat dengan sempurna
(10).Semua pekerjaan kayu harus memenuhi syarat, jika ada yang tidak
memenuhi syarat, maka Pelaksana ( Kontraktor ) harus mengganti atas
tanggung jawabnya.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
cacat/rusak. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik,
terlindung dari cuaca, benturan-benturan dan bersih. Tempat penyimpanan bahan
harus cukup luas, bahan ditimbun dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
7. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang
berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :\
Hal - 14
8Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
Galvalume (AZ100)
Multigrip ( MG )
Hal - 15
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
24 Galvabond Z275
25 Yield Strength 250 MPa
26 Design Tensile Strength 150 MPa
Hal - 16
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung
antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw
sebagai berikut:
31 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
32 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
33 Kepadatan Alur 16 alur/inci
34 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
35 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal
Persyaratan Pra-Konstruksi
Persyaratan Pelaksanaan
46 Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
47 Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
48 Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin
screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
49 Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
desain sistem rangka atap.
Hal - 17
50 Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
51 Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng
yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja
ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi
proyek.
52 Jaminan Struktural
53 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New Zealand
Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads
Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard
1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for
the building and construction industries”(Australian Standard 3566)
8. PEKERJAAN PLAFOND
(1). Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyediaan
bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaaan pekerjaan ini, sehingga pekerjan langit-langit multiplek dapat
dilaksanakan dengan hasif yang baik dan sempurna.
(4). Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainya sesuai dengan
yang tercantum dalam gambar clan RAB.
(5). Kecuali ditentukan lain, dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan
maupun tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
ini adalah menjadi Tanggung Jawab Pelaksana ( Kontraktor ).
(1). Bahan yang digunakan adalah Glasiboard dengan ketebalan 3,5 mm.
Bahan-bahan yang digunakan harus benar-benar halus, bebas dari cacat
yang ada seperti sobek serat, lubang bekas paku, dll.
(3). Spesifikasi bahan lain yang digunakan seperti tercantum dalam syarat-
syarat teknis bahan tentang kayu.
Hal - 18
(4). Bahan rangka penggantung panel Glasiboard, dari Baja ringan
(5). Rangka langit-langit yang digunakan adalah Rangka Baja Ringan untuk
balok pembagi dan balok induk
(3). Tepi, sudut tiap potongan multiplek setelah pemotongan adalah harus rapi
dan halus.
(5). Sisi bawah dari tiap rangka langit-langit tersebut harus halus (diserut), agar
pemasangan panel multiplek menjadi rata.
9. PEKERJAAN LANTAI
Hal - 19
terdapat permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya
dukung tanah yang maksimal, dengan menggunakan alat timbris.
Pasir urug dibawah lantai disyaratkan harus keras, bersih dan bebas
alkali, asam maupun bahan organik lainnya.
Tebal yang diisyaratkan 10 cm atau setebal sesuai dengan gambar
dan disiram dengan air kemudian ditimbris untuk memperoleh
kepadatan yang maksimal.
Diatas pasir urug diberi adukan rabat beton setebal 5 cm dengan
campuran 1pc: 3psr: 5krl.
Untuk pasangan diatas plat beton (lantai tingkat) diberi lapisan plester
(screed) campuran 1 pc: 3 psr setebal 5 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai.
Hal - 20
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus diadakan baru dan berkualitas terbaik dari jenisnya.
(3). Syarat-syarat Pelaksanaan.
(2). Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan penggantung dan pengunci untuk
pintu-pintu, jendela dan tempat lain yang disyaratkan dalam gambar
(3). Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai
Hal - 21
dengan yang tercantum dalam gambar dan Rab
(4). Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini, maka semua pekerjaan
maupun tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Kotraktor
(2). Kunci 2 (dua) slaag dan berkotak baja, baut-baut dan ungkitnya terbuat
dari stainles steel
(4). Pegangan (handle) dari bahan stainles seteel dan solid nylon, engsel-
engsel stainles steel dengan memakai ring nylon ukuran 3x4 inci.
(1). Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam
bidang tersebut
(3). Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat
aslinya setelah dicoba, pemasangannnya dilakukan setelah bangunan
selesai dicat
(4). Sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul
sekrup, cara menyocokkan hanya diputar sampai ujung, sekrup yang
rusak waktu dipasang harus dicat kembali dan diganti
(2). Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan
pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut
sudah dapat dipergunakan.
Hal - 22
2). Kabel Daya
a. Bahan
b. Splice/Pencabangan
c. Bahan Isolasi
d. Penyambungan Kabel
Hal - 23
masing-masing serta sebelum dan sesudah penyambungan
harus dilakukan pengetesan tahanan isolasi
Stop kontak khusus yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, untuk
pemasangan rata dinding dengan ketinggian 120 cm diatas lantai, SKK
harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan.
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe in bouw
dengan rating 250 volt, 10 ampere, single gang, double gang.
Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang
dari 35 mm.
Kontak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box dengan
menggunakan baut atau ditanamkan dalam dinding.
(6). Kabel lnstalasi.
Hal - 24
kontak harus dari kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu
inti atau lebih(kabel jenis NYM).
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2.
Kode warna instalasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut :
(i). Fase 1 : Merah
Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC
klas AW atau GIP.
Pipa, elbow, socket, junction box, klem dan accessories lainnya harus
sesuai antara satu dengan yang lainnya, yaitu dengan diameter
minimal 3/4".
Pipa fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kontak
sambung (junction box) dan armatur lampu.
(8). Pengujian (Testing).
Hal - 25
Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plambing air
bersih secara keseluruhan dan mongadakan pengamatan sampai
sistem berjalan baik sesuai dikehendaki yaitu suatu sistem instalasi
yang sempurna dan terpadu.
Sebelum sistem penyediaanl air bersih atau bagian dari sistem ini
dipakai harus dilakukan cara pengurasan yaitu air yang ada dalam
sistem dibuang lebih dahulu.
(2). Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Kotor
Tata cara pelaksanaan dan petunjuk lain yang berhubungan dengan peraturan
pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia selama pelaksanaan,
kontrak harus betul-betul ditaati.
Pipa air bersih harus menggunakan pipa dari bahan PVC tipe D,
kualitas bik, setara dengan produk Rucika atau Paralon,
Fiting harus dari bahan yang sama dengana pipa diatas (dengan
kualitas baik.
Gantungan-gantungan, klem-klem dan lain-lain, harus terbuat darii
bahan yang sama.
Valve/ Stop Kran untuk instalasi air bersih harus dipakai mutu yang
terbaik I kualitas no 1 atau setara Produk San-Ei.
Kran-kran harus dipakai yang terbaik, setara dengan produk San-Ei.
Hal - 26
Bak kontrol untuk Valve/ Stop Kran dibuat dari pasangan bata dengan
adukan kuat dan ditutup beton
Semua pipa air kotor baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat
dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10 Kg/Cm 2 standar JIS k 674/
kualitas baik, setara dengan produk Rucika atau Paralon.
fiting-fiting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merk yang
sama.
Avur dan leher angsa dari bahan stinless steel kualitas no 1 atau
setara dengan produk San-Ei.
(3). Sistem Pemipaan Air Bersih dan Air Kotor.
Sambungan pipa PVC untuk air bersih dengan sambungan tern PVC
(Solvent) untuk pipa diameter 3" kebawah.
Untuk katupNalve/ Stop Kran yang mempunyai 2" ke bawah
mengunakan katup penutup dengan sistem penyambungan pakai
ulir/screwed.
Selanjutnya untuk katup 3/4" kebawah dipakai katup tipe bola (global).
Yang lebih besar dari 3/4" dipakai katup pintu (Gate Valve/Stop Kran)
yang berkualitas baik.
Pemasangan penyambungan pipa-pipa.
Hal - 27
produksi pabrik (bukan buatan sendiri).
Penggantung atau penumpu pipa diskrup terikat pada bagian
bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau ramset dari fisher.Semua alat-alat
penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pipa dan tidak merusak/meyebabkan turunnya pipa yang
terpasang.
Pipa tegak dalam tembok dan diluar tembok.
Hal - 28
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Pelaksana ( Kontraktor )
harus memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-
kekurangan yang ada kemudian melakukan pengujian kembali
sampai berhasil dengan baik.
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak (listpalnk, list plafond, kosen
pintu/jendela, daun jendela, jalusi), dinding tembok dan plafond, Atap seng serta seluruh
detail yang ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b) Persyaratan Bahan
1. Cat Kayu
o Digunakan cat merk ”Avian” atau cat lain yang setara dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
o Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4
serta sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. o Warna cat akan
ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat berkonsultasi dengan
Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.
2. Cat Dinding/Plafond
o Bahan cat adalah cat tembok merk “Metrolite” atau merk lain yang setara yang disetujui
oleh Direksi/Pengawas.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Cat Kayu
Hal - 29
o Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan
persetujuan.
o Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan yang
tebal, rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam
kemudian dan maksimum 2 hari dari pengecatan awal.
2. Cat Dinding/Plafond
o Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
o Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-retak
dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
o Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-
benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam. Cat Batu Alam
menggunakan coating warna hitam dicat merata sehingga batu alam kelihatan indah,
bersih dan memiliki nilai estetika
PEKERJAAN AKHIR
a) Pembersihan Lokasi Kegiatan Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan
lagi digedung ini agar dibersihkan dan dihilangkan keluar dari gedung ini sehingga tidak
ada satupun menjadi kotoran.
b) Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding Semua jenis keramik lantai dan dinding yang
sudah terpasang harus dibersihkan dari bahan sisa dengan menggunakan pembersih
lantai yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih dan mengkilap.
Hal - 30
c) Pekerjaan Karpet lapis underlayer digunakan dan dipasang dilantai kamar tidur tamu
sekolah, karpet direkatkan diatas lantai keramik dengan menggunakan bahan perekat
sehingga menyatu dengan lantai keramik. Karpet harus dipasang dengan baik dan kuat
serta rapih, dan harus dikerja oleh tukang khusus, dan kontraktor harus berkonsultasi
dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.
d) Dinding untuk kamar tidur tamu harus dilapis dengan wall paper, dikerja dengan baik
rapih dan kuat dan harus dikerja oleh tukang ahli khusus dan kontraktor harus
berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.
Hal - 31