Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

KAK / TOR PER KELUARAN KEGIATAN

Kabupaten : Kabupaten Aceh Tamiang


Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang

Program : Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan


dan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan : Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk


UKM dan UKP Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota

Sub-Kegiatan : Pengembangan Fasilitas Kesehatan Lainnya (Rehab


dan Penambahan Ruang Pustu Ds Alue Lhok Kec.
Karang Baru)

Indikator Kinerja Kegiatan

a. Masukan (Input) : Rp. 485.000.000,- (empat ratus delapan puluh lima


juta rupiah)
Keluaran (Output) : Jumlah Pengembangan Fasilitas Kesehatan Lainnya
b. Hasil (Outcame) : Optimalnya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pembantu (Pustu)

c. Manfaat (Benefit) : Proses Pelayanan kesehatan yang lebih baik

d. Satuan Ukur & Jenis Keluaran : Bangunan Permanen

e. Volume : 1 (Satu) Paket

1
A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat


Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan
Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara;

5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh;

6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

9. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah;

10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

12. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002);

13. Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung (SNI 1728);

b. Gambaran Umum Singkat

Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang


memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah
kerja Puskesmas. Tujuan Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan maka di butuhkan sarana dan
prasarana kesehatan yang mendukung demi kelancaran terhadap proses pelayanan
terhadap masyarakat. Oleh karena itu kebutuhan akan ruang pelayanan pada
Puskesmas Pembantu Ds Alue Lhok Kec. Karang Baru yang representatif dengan
sarana dan prasarananya sangat di perlukan demi menunjang kinerja aparatur
pemerintah dalam hal memberikan pelayanan kesehatan. Adapun ruang pendukung
yang akan dibangun pada Puskesmas Pembantu tersebut adalah Ruang KIA/KB,
Gudang Obat dan perehaban ruang-ruang lainnya.

2
II. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana Konstruksi
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan pembangunan.

b. Tujuan
Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa Konstruksi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.

III. Sasaran

Tersedianya Penyedia Jasa konstruksi dalam proses pekerjaan yang dapat


dipertanggung jawabkan dengan biaya yang wajar yang dapat melaksanakan untuk
pekerjaan Rehab dan Penambahan Ruang Pustu Ds Alue Lhok Kec. Karang Baru.

IV. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

 Perencanaan Pembangunan
 Pelelangan dilaksanakan oleh ULP Kabupaten Aceh Tamiang
 Pembangunan
 Pengawasan
 Penggunaan Gedung

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


 Perencanaan (November s/d Desember 2020)
 Proses Pelelangan (April s/d Mei 2021)
 Pembangunan (Mei s/d Agustus 2021)
 Pengawasan (Mei s/d Agustus 2021)

V. Waktu Pencapaian Keluaran


Waktu yang diperlukan dalam rangka pekerjaan Rehab dan Penambahan Ruang Pustu
Ds Alue Lhok Kec. Karang Baru membutuhkan waktu 120 (seratus dua puluh) hari
kalender terhitung dari keluarnya Surat Perjanjian/Kontrak.

VI. Biaya yang Diperlukan

Biaya yang diperlukan untuk Pekerjaan Rehab dan Penambahan Ruang Pustu Ds Alue
Lhok Kec. Karang Baru ini sebesar Rp. 485.000.000,- (empat ratus delapan puluh
lima juta rupiah) yang dibiayai dari sumber Dana OTSUS 2021.

3
VII. Personil dan Peralatan

Personil yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah :

NAMA
NO PENDIDIKAN PENGALAMAN
PERSONIL

1 Pelaksana Min. D3 Teknik Sipil Min 1 Tahun


(SKT Pelaksana Bangunan Gedung)
2 Petugas K3 SMU/Sederajat Min 1 Tahun
(Sertifikat K3)

Peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah :

NO NAMA PERALATAN JUMLAH

1 Dump Truck 1 Unit

2 Concrete Mixer 1 Unit

3 Mesin Pompa Air 1 Unit

4 Peralatan Tukang 1 Set

VIII. Dokumen Perencanaan


a. Gambar Perencanaan (Terlampir)
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Terlampir)
c. Spesifikasi Teknis (Terlampir)

B. KEGIATAN PEMBANGUNAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi dapat diuraikan
sebagai berikut :

I. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan sudah termasuk pemeliharaan


konstruksi.
II. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis),
dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan
pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar
teknis yang dipersyaratkan).
III. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan,
tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas
hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.

4
IV. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi.
V. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
VI. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja
Pelaksanaan dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita
acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh
panitia penerima pekerjaan. Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan
pengawasan mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Perpres 16 tahun 2018
dan petunjuk teknis pelaksanaannya.

VII. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan
kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
VIII. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.
IX. Masa pemeliharaan bangunan lingkungan ini minimal selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan
konstruksi.
X. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi;
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
1. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings).
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik.
3. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana
konstruksi, pekerjaan pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta
segala perubahan/addendumnya.
4. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir
pengawasan, dan laporan akhir pengawasan berkala oleh pelaksana
pengawasan.
5. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah
terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
6. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.

C. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI

I. Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pelaksanaan


konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
II. Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai berikut:

5
1. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
yang berlaku.
2. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang
diwujudkan.
3. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis konstruksi bangunan yang berlaku.

D. PROGRAM KERJA

Pelaksana konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:


1. Jadwal kegiatan secara terperinci
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga
untuk melaksanakan pekerjaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan pembangunan

E. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana konstruksi
dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa
dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang
telah ditentukan dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan

Karang Baru, 5 April 2021


Pj. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Tamiang
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

( IBNU AZIS, SKM )


Pembina / IV.a
NIP. 19750625 199702 1 001

Anda mungkin juga menyukai