Anda di halaman 1dari 9

TERM OF REFERENCE (TOR)

LAYANAN SARANA DAN PRASARANA INTERNAL


PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
RENOVASI GEDUNG ANNEX LANTAI 3
RSAB HARAPAN KITATAHUN 2022

Kementerian Negara : Kementerian Kesehatan


Unit eselon I/II : Ditjen Pelayanan Kesehatan / RSAB Harapan Kita
Program : Program Dukungan Manajemen
Sasaran Program : Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan manajemen
Kementerian Kesehatan
Indikator Kinerja Program : Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
Kegiatan : Dukungan Manajemen Pelaksanaan di Ditjen
Pelayanan
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan manajemen
Kementerian Kesehatan
Indikator kinerja Kegiatan : 1. Indeks Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan
2. Persentase Kinerja RKA-K/L Kementerian
Kesehatan yang efektif dan efisien pada
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Klasifikasi Rincian Output (KRO) : (6388.EBB) Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Indikator KRO : Prasarana Internal Ditjen Pelayanan Kesehatan
Rincian Output (RO) : (6388.EBB.971) Pembangunan dan Renovasi
Indikator RO : Gedung Perkantoran di Lingkup UPT Vertikal
Luas Gedung Layanan yang dibangun
Volume RO : 1 (satu)
Satuan RO : Paket

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
271/MENKES/SK/II/2005, tanggal 23 Februari 2005, tentang perubahan nama
Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita menjadi Rumah Sakit Anak dan
Bunda HarapanKita;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor : 23 Tahun 2005 tanggal 13
Juni 2005 tentang pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU);

1
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 53 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.

2. Gambaran Umum
1. Renovasi Gedung Anex RSAB Harapan Kita Jl. Let.Jend. S.Parman Kav. 87
adalah Renovasi bagian dalam bangunan gedung yang pemanfaatan ruang
untuk Perkantoran yang dalam perkembangan kegiatan tersebut diharapkan
mampu meningkatkan kenyamanan Bidang Manajemen Pelayanan dibawah
Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang berkegiatan serta memiliki
lingkungan yang memadai sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
kerja sama.
2. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya.

3. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik -


baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.

4. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana


lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

5. Term Of Reference (TOR) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan


secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan
yang sesuai dengan kepentingan proyek sehingga kontraktor dapat
membangun sesuai dengan perencanaan.

3. Maksud dan Tujuan


a. Term Of Reference (TOR) ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor yang
memuat kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan Renovasi Gedung Annex
Lantai 3 sesuai dengan DED, RAB, BOQ, dan RKS + OutlineSpek serta
gambar Isometri.
b. Dengan penugasan ini diharapkan Kontraktor dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran Renovasi
yang memadai dan sesuai DED, RAB, BOQ, dan RKS serta gambar
Isometri dari konsultan perencana pada lampiran TOR.

4. Target dan Sasaran


Target/ sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi adalah
tersedianya ruang Kantor yang memenuhi standar untuk Eselon III dan IV dan
Ruang penunjang ( Ruang Rapat ) yang sesuai dengan Permen PUPR Nomor
22/PRT/M/2018 dan Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2020

B. Uraian Kegiatan
1. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

2
Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi :
a. Ketentuan penggunaan bahan material yang diperlukan.
1) Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam
keadaan baik tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta
dan bebas dari noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun
penampilan.
2) Untuk pekerjaan khusus/ tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
3) Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar
perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
4) Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/ dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum dalam gambar, memenuhi standard spesifikasi
bahan tersebut.
5) Dalam pelaksanaannya, setiap bahan/ material dan komponen jadi
keluaran pabrik harus di bawah pengawasan/ supervisi tenaga ahli yang
ditunjuk.
6) Direksi/ MK berhak menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk pabrik dan/ atau
supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana
7) Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui direksi/
manajemen konstruksi.
8) Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh
direksi/ manajemen konstruksi/ perencana.
9) Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada direksi/
manajemen konstruksi/ perencana sebanyak empat buah dari satu
bahan yang ditentukan untuk menetapkan standard of appearence.
10) Untuk detail-detail hubungan tertentu, penyedia jasa konstruksi
diwajibkan membuat komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan
kepada direksi/ manajemen konstruksi/ perencana untuk mendapat
persetujuan.
11) Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku.
12) Penunjukan supplier dan/ atau sub penyedia jasa konstruksi harus
mendapatkan persetujuan dari direksi/ manajemen konstruksi.
13) Penyedia jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan
atas petunjuk direksi/ manajemen konstruksi/ perencana dengan
penyedia jasa konstruksi bawahan atau supplier bahan.

3
14) Supplier wajib hadir mendampingi direksi/ manajemen konstruksi/
perencana di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai
instruksi pabrik.
b. Ketentuan Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya.
2) Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
3) Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam tapak
bangunan sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.
4) Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pengadaan Konstruksi Renovasi
Gedung Annex Lantai 3 sebagai ruang direksi, ruang dewas, ruang
sekretaris RSAB Harapan Kita dengan item pekerjaan sebagai berikut:
a) Pembersihan Area Pekerjaan.
b) Pembongkaran Eksisting mulai dari AC, bongkaran ME dan
Bongkaran Sipil.
c) Pembuatan atap dengan konstruksi atap baja ringan dengan
peredam dan penutup atap lantai 3 dilaksanakan oleh aplikator,
sertifikat dan garansi 10 tahun.
d) Pemasangan dinding dengan dinding bata finish plester aci dan cat.
e) Pemasangan penutup dinding sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
f) Pemasangan Wallpaper sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
dilaksanakan oleh aplikator dan garansi 5 tahun
g) Pemasangan kaca tempered sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
h) Pemasangan langit-langit sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS.
i) Pemasangan penutup lantai menggunakan Vinyl Plank dan sesuai
dengan BOQ, DED, dan RKS dilaksanakan oleh aplikator, sertifikat
dan garansi 10 tahun
j) Pekerjaan mekanikal elektrikal; terdiri dari plumbing, fire alarm dan
smoke detector, penangkal petir, telepon, sound system, air
conditioning, sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
k) Pekerjaan lain sesuai dengan gambar perencanaan dan pekerjaan
terlampir di Bill of Quantity (BOQ).

c. Prosedur Pelaksanaan Kerja


1) Penyedia jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan
pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan uraian
pekerjaan & persyaratan pelaksanaan teknis dan/ atau khusus sesuai
intruksi pabrik.

4
2) Melakukan dokumentasi foto sebelum dan sesudah renovasi dan serah
terima lahan dengan pihak rumah sakit.
3) Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, penyedia jasa
konstruksi wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait
pekerjaan lain antara lain pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal,
elektrikal, plumbing/ sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari direksi.
4) Semua ukuran dan posisi di lapangan harus tepat sesuai gambar kerja.
5) Kemiringan saluran yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan
menuju ke selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-
persyaratan yang tertera di dalam gambar kerja. Tidak dibenarkan adanya
genangan air.
6) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa konstruksi wajib
meneliti gambar kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
7) Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari direksi/ manajemen konstruksi sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
8) Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus
dilindungi dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
9) Penyedia jasa konstruksi tidak boleh menklaim sebagai pekerjaan tambah
bila terjadi kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran penyedia jasa
konstruksi, penyedia jasa konstruksi harus memperbaikinya sesuai
dengan keadaan semula.
10) Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
berlaku/ gambar pelaksanaan atau dokumen kontrak.
11) Penunjukan tenaga ahli oleh direksi/ manajemen konstruksi yang sesuai
dengan kegiatan suatu pekerjaan.
12) Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di lapangan harus
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi.
13) Penyedia jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi
yang ada/ existing di lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada
instalasi dalam ruangan, pipa air bersih, pipa lainnya yang masih
berfungsi dan kabel bawah tanah apabila ada.
14) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran
untuk pekerjaan lain, maka penyedia jasa konstruksi diwajibkan
memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik
mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, penyedia
jasa konstruksi tidak dapat menklaim sebagai pekerjaan tambah.
15) Penyedia jasa konstruksi wajib melapor kepada direksi/ manajemen
konstruksi sebelum melakukan pembongkaran/ pemindahan segala
sesuatu yang ada di lapangan.

5
d. Ketentuan Gambar Kerja
1) Penyedia jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar kerja serta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan teknis.
2) Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan/ atau
ketidaksesuaian dan keragu-raguan diantara setiap gambar kerja,
penyedia jasa konstruksi diwajibkan melaporkan kepada direksi/
manajemen konstruksi gambar mana yang akan dijadikan pegangan. Hal
tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan dan penyedia jasa konstruksi
untuk memperpanjang/ mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.
3) Penyedia jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/ dokumen
kontrak maupun yang diminta oleh direksi/ manajemen konstruksi/
perencana.
4) Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua
data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan
produk, cara pemasangan dan/ atau spesifikasi/ persyaratan khusus
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
5) Pada dasarnya semua ukuran dalam gambar kerja A3 (Arsitektur) pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
6) Penyedia jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan/ dokumen kontrak
tanpa sepengatahuan direksi.

e. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi.


1) Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan, serta dalam bentuk
kurva S
2) Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat
dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi
rencana dan realisasi pekerjaan harian.
3) Laporan harian berisi:
a) Progress report pelaksanaan pekerjaan
b) Jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
c) Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
d) Jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
e) Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
f) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

6
g) Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
4) Laporan harian dibuat oleh kontraktor, apabila diperlukan dîperiksa oleh
MK dan disetujui oleh PPK.
5) Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang pertu ditonjolkan.
6) Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.

2. Kualifikasi Tenaga Ahli :


Untuk pekerjaan kualifikasi usaha kecil personel manajerial yang disyaratkan
meliputi jabatan Pelaksana dan Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi.

3. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pengadaan ini meliputi:
a. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya.
b. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
c. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak
Bangunan sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.
d. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pengadaan konstruksi Renovasi
Gedung Annex lantai 3 RSAB Harapan Kita dengan item pekerjaan antara
lain :
1. Pembersihan Area Pekerjaan.
2. Pembongkaran Eksisting mulai dari AC, bongkaran ME dan Bongkaran
Sipil.
3. Pembuatan atap dengan konstruksi atap baja ringan dengan peredam
dan penutup atap lantai 3 dilaksanakan oleh aplikator, sertifikat dan
garansi 10 tahun.
4. Pemasangan dinding dengan dinding bata finish plester aci dan cat.
5. Pemasangan penutup dinding sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
6. Pemasangan Wallpaper sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
dilaksanakan oleh aplikator dan garansi 5 tahun
7. Pemasangan kaca tempered sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
8. Pemasangan langit-langit sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS.

7
9. Pemasangan penutup lantai menggunakan Vinyl Plank dan sesuai
dengan BOQ, DED, dan RKS dilaksanakan oleh aplikator, sertifikat dan
garansi 10 tahun
10. Pekerjaan mekanikal elektrikal; terdiri dari plumbing, fire alarm dan
smoke detector, penangkal petir, telepon, sound system, air conditioning,
sesuai dengan BOQ, DED, dan RKS
11. Pekerjaan lain sesuai dengan gambar perencanaan dan pekerjaan
terlampir di Bill of Quantity (BOQ).

4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pengadaan konstruksi yang akan dilaksanakan adalah Gedung Annex
Lantai 3 RSAB Harapan Kita.
Alamat : Jl. Letjen S. Parman No.Kav.87, RT.1/RW.8, Kota Bambu Utara, Kec.
Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420

5. Keluaran
Keluaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah
tersedianya Ruang gedung administrasi perkantoran untuk ruang esselon III dan
eselon IV , kantor dan ruangan Penunjang RSAB Harapan Kita untuk digunakan
sesuai dengan peruntukkannya.

C. Penerima Manfaat
1. Internal
Manajemen Direktorat Medik Keperawatan dan Penunjang
2. Eksternal
Direktorat lainnya

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Tahapan Kegiatan
a. Usulan pengadaan jasa konstruksi Renovasi Gedung Annex Lantai 3
b. Pengadaan jasa konstruksi Renovasi Gedung Annex Lantai 3
c. Pelaksanaan kegiatan.
d. Penyampaian laporan kegiatan.

2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Tahun 2022

TW 2 TW 3 TW 4

a. Usulan pengadaan jasa konstruksi


Renovasi Gedung Annex Lantai 3
b. Pengadaan jasa konstruksi Renovasi
Gedung Annex Lantai 3

8
c. Pelaksanaan kegiatan
d. Penyampaian laporan kegiatan

E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kalender.

F. Biaya yang Diperlukan


Biaya pengadaan jasa konstruksi Renovasi Gedung Annex Lantai 3 sebesar
Rp 1.534.461.137,00 (terbilang: satu miliar lima ratus tiga puluh empat juta
empat ratus enam puluh satu ribu seratus tiga puluh tujuh rupiah) sudah
termasuk beban pajak.
Sumber dana seluruh pekerjaan dibebankan pada :
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BLU Petikan Tahun Anggaran 2022.

G. Penutup
Demikian TOR ini dibuat semoga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
mengambil keputusan, atas perhatian dan bantuannya disampaikan terima kasih.

Jakarta, Maret 2022


Mengetahui,
Direktur Perencanaan, Organisasi Ka. IPSRS
dan Umum

Dr. drg. Viviyanti Azwar, MARS Efvi Miaristi, ST, MM


NIP 196606041993032006 NIP 198211252006042012

Anda mungkin juga menyukai