(KAK)
Penyusunan Dokumen
DED, AMDAL dan ANDALALIN
RSUD Kota Bandung
Tahun Anggaran 2023
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 bahwa
pelayanan kesehatan merupakan hak dasar setiap orang yang dijamin dan harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-
tingginya.
Pembangunan Suatu Rumah Sakit, terutama rumah sakit baru mengacu pada peraturan
legal formal yang berlaku saat ini, yaitu UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
sebagai petunjuk pelaksanaannya Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan
Pemerintah No.47 tahun 2021 tentang penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan dan
Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis
Resiko. Penerbitan peraturan-peraturan tersebut sebagai acuan perencanaan
pembangunan suatu rumah sakit baru.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2021 dan Permenkes No.26 Tahun
2021 Tentang Pedoman Ina-CBG dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan pada tanggal
1 Januari 2023 akan diberlakukan kebijakan kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan
maka rumah sakit perlu telaah untuk mengantisipasi kecenderungan kebutuhan
pelayanan dimasa mendatang.
Mutu pelayanan kesehatan suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana
fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan, sarana penunjang lainnya, proses
pemberian pelayanan dan kompensasi yang diterima serta harapan masyarakat
pengguna. Demikian pula halnya dengan Penyusunan Dokumen DED, AMDAL
sehingga peningkatan kualitas fisik serta faktor-faktor tersebut di atas merupakan
prakondisi yang harus dipenuhi.
2
perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
Selain dari kriteria di atas dalam melaksanakan tugasnya Penyedia Jasa Konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas sebagai berikut : (a). Bangunan
Gedung Pemerintah hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan, (b).
Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada gaya dan kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial
bangunan, dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin, terutama juga sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat, (c). Desain
bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya, (d). Bangunan Gedung
Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
Penyedia Jasa Perencanaan adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan untuk pelaksanaan tugas konsultansi di bidang Jasa Perencanaan Teknis
Bangunan Gedung beserta perlengkapannya; Penyedia Jasa Perencanaan berfungsi
melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan dan
memberikan penjelasan serta saran penyelesaian, terhadap persoalan perencanaan
yang timbul selama tahap konstruksi.
Penyedia Jasa Perencanaan bertugas sejak ditetapkan berdasarkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) mulai dari Tahap Perencanaan sampai Serah Terima ke I (pertama)
pekerjaan oleh pelaksana konstruksi fisik ; Penyedia Jasa Perencanaan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara kontraktual kepada Kuasa
Pengguna Anggaran/Pengguna Anggaran, dalam kegiatan operasionalnya akan
mendapatkan bantuan/bimbingan dari Unsur Teknis yang ditunjuk oleh Pengguna
Jasa.
3
(selanjutnya disebut KAK) ini disusun sebagai acuan bagi para Konsultan dalam rangka
mengikuti proses Seleksi Umum pekerjaan dimaksud.
Proses pembangunan gedung sendiri akan dilakukan secara bertahap yang dimulai
dengan proses perencanaan. Proses perencanaan yang baik dan matang merupakan
kunci untuk menghasilkan pembangunan yang baik. Untuk itu proses perencanaan
akan dilakukan oleh Konsultan Perencana. Hasil kerja konsultan berupa gambar serta
uraian pekerjaan lainnya akan dipakai sebagai pedoman dasar untuk beranjak ke
tingkat pembangunan fisik.
Berdasarkan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau
kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, untuk jenis
kegiatan yang termasuk multisektor dengan luas lahan terbangun ≥ 5 ha dan/atau luas
bangunan terbangun ≥ 10.000 m2 merupakan kegiatan yang berkewajiban memiliki
amdal kategori C. Maka wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Penyusunan dokumen AMDAL mengacu pada PP Nomor 22 Tahun 2021
Berdasarkan uraian yang disebutkan di atas maka dalam rangka pembangunan
Rumah Sakit akan melaksanakan penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL). Dokumen AMDAL tersebut akan memuat kajian
analisis tentang dampak dari kegiatan pembangunan/pengembangan Rumah Sakit
terhadap lingkungan hidup serta memuat langkah-langkah pengelolaan dan
pemantauan untuk mencegah pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Diharapkan dampak lingkungan yang bersifat positif dapat dikembangkan,
sedangkan dampak yang bersifat negatif sedapat mungkin dapat dikurangi sedini
mungkin.
4
Pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL ini, terdiri dari paket pekerjaan, yaitu
meliputi:
1. Penyusunan Studi AMDAL pembangunan/pengembangan Rumah Sakit
2. Pengurusan Persetujuan Teknis yang diperlukan dalam Penyusunan Studi AMDAL
meliputi :
a. Studi ANDALALIN
b. Pembuangan Limbah Cair
c. Pengelolaan TPS Limbah B3
5
untuk dilaksanakan berdasarkan pendekatan teknologi, ekonomi,
kelembagaan dan lingkungan.
Adapun hasil dari studi AMDAL harus mendapat persetujuan lingkungan dari
Komisi Penguji Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kabupaten/Provinsi
setempat.
C. REFERENSI HUKUM
6
Nomor 04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2008 tanggal 30
Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan
Lingkungan;
16. SNI 1727 : 2013 Beban minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain;
17. SNI 1726 : 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung;
18. SNI 2847 : 2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung;
19. SNI 1729 : 2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural;
20. SNI 8640 : 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik;
21. Pekerjaan Elektrikal mengacu pada : IEC 60027; IEC 60034; SNI 03- 6570-2001;
IEC 60059; IEC 60113; PUIL 2011; IEC 60157; IEC 60277; IEC 60287;
22. Pekerjaan Mekanikal dan Plumbing mengacu pada :
a. SNI 03-6390-2000 Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan
Gedung;
b. SNI 03-6572-2001 Tata cara perancangan sistem ventilasi dan
pengkondisian udara pada bangunan Gedung;
23. Pekerjaan Pengelolaan Air Limbah mengacu pada :
a. SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan;
24. Pekerjaan Air Bersih mengacu pada :
a. SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan;
b. SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
25. Sistem Drainase mengacu pada :
a. SNI 03-2453-2002 Tata cara perencanaan teknik sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan;
b. SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan;
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.
27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
28. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
29. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran
30. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
31. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan
32. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
34. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1069 Tahun 2008 tentang
Pedoman Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan
35. Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit, Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2012
36. Pedoman Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Rumah Sakit, Direktorat Bina
7
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Tahun
2012
37. Undang-undang No 11 Kerja Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
38. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 22 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
D. LINGKUP KEGIATAN
1. Detail Engineering Design (DED)
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 22/PRT/M/2018, meliputi tugas- tugas perencanaan bangunan
gedung negara yang terdiri dari :
a. Pekerjaan Persiapan yang meliputi melakukan survei lokasi, melakukan
pengukuran kondisi eksisting, melakukan penyelidikan tanah, mengidentifikasi
kebutuhan ruangan-ruangan, serta mengumpulkan keterangan daerah untuk
penataan bangunan.
b. Penyusunan Pra Rencana seperti rencana tapak, perencanaan bangunan,
termasuk program dan konsep ruang dan site development/utilitas, serta
perkiraan biaya dan ketentuan tentang IMB.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
▪ Rencana Arsitektur berserta uraian konsep dan visualisasi, rencana struktur
beserta uraian dan konsep perhitungan dan rencana utilitas dan berdasarkan
perhitungan perencanaan yang dibuat pada tahap perencanaan terdahulu.
▪ Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya
▪ Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
▪ Perkiraan biaya.
▪ Dalam perhitungan biaya (RAB) sudah termasuk perhituangan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
d. Penyusunan rencana detail, antara lain meliputi :
▪ Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
▪ Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
▪ Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
▪ Laporan Perencanaan
e. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran dalam menyusun dokumen pengadaan dan membantu Panitia
Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
f. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, menyusun kembali dokumen
8
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang (bila ada).
2. AMDAL
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam penyusunan
Dokumen AMDAL adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan dokumen AMDAL mengacu pada PP Nomor 22 Tahun 2021 Maka
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pihak konsultan dalam
penyusunan dokumen AMDAL adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan sosialisasi AMDAL dan konsultasi publik.
Sosialisasi AMDAL dan konsultasi publik dilakukan untuk memenuhi prosedur
penyusunan AMDAL. Sosialisasi akan dilaksanakan melalui pengumuman di
media massa, sedangkan konsultasi publik dilaksanakan bersama-sama
dengan pihak pemrakarsa dan wakil masyarakat terkena dampak. Sasaran
konsultasi publik adalah masyarakat yang terkait di wilayah studi.
b. Menyusun formulir Kerangka Acuan untuk pelaksanaan studi AMDAL.
Formulir Kerangka acuan adalah dasar pelaksanaan studi dan penyusunan
dokumen AMDAL. Formulir Kerangka Acuan akan dibahas bersama Tim
Teknis Penguji AMDAL. Dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai dasar
pelaksanaan studi AMDAL bilamana telah disepakati oleh tim penguji AMDAL
c. Melaksanakan survei lapangan.
Survei lapangan merupakan sarana pengumpulan data-data primer yang akan
dijadikan sebagai bahan kajian dalam rona lingkungan, prakiraan dampak
serta evaluasi dampak. Dalam kegiatan survei, tim penyusun AMDAL akan
melaksanakan pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data-data primer.
Tenaga ahli dalam tim penyusun AMDAL akan melaksanakan survei sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing dan dikoordinir oleh Ketua Tim
serta dibantu beberapa tenaga surveyor dan tenaga pendukung yang
ditugaskan sesuai bidangnya.
d. Mengadakan data-data pendukung.
Kajian lingkungan dalam studi AMDAL memerlukan data-data pendukung
yang memadai untuk bahan kajian. Data-data pendukung di antaranya adalah,
peta-peta, citra satelit, data iklim makro, profil desa, dan lain-lain.
e. Menyajikan rona lingkungan hidup saat ini (dalam dokumen ANDAL).
Rona lingkungan hidup disusun sebagai data awal untuk membuat prakiraan
dampak. Rona lingkungan akan disajikan per wilayah studi yang sebelumnya
telah ditentukan dalam Kerangka Acuan. Data-data primer, sekunder dan
data-data pendukung dari hasil survei akan disajikan untuk menggambarkan
rona lingkungan secara berurutan mulai dari komponen lingkungan fisik
kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya, dan kesehatan masyarakat.
f. Membuat prakiraan dan evaluasi dampak yang akan terjadi (dalam dokumen
9
ANDAL).
Prakiraan dampak disusun untuk setiap kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap komponen lingkungan
hidup. Evaluasi dampak besar dan penting dilakukan secara holistik untuk
rekomendasi alternatif terpilih dan kelayakan lingkungan yang akan dijadikan
sebagai dasar arahan pengelolaan dampak.
g. Menyusun rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL).
Memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak besar dan penting lingkungan hidup yang bersifat negatif dan
meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari rencana
kegiatan.
h. Menyusun rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL).
Memuat metode yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas dan keberhasilan
pengelolaan dampak lingkungan yang telah dilaksanakan serta merumuskan
dan menentukan metode penanganan atau pengelolaan lingkungan
selanjutnya.
i. Menyusun, membahas dan menyempurnakan dokumen ANDAL, RKL dan RPL,
serta bersama Tim Teknis yang ditetapkan instansi yang berwenang dalam
bidang lingkungan hidup.
j. Mempresentasikan hasil kegiatan studi AMDAL di hadapan tim penguji
AMDAL.
k. Melaksanakan perbaikan dokumen AMDAL sesuai hasil pembahasan dalam
tim penguji AMDAL.
l. Menyerahkan formulir Kerangka Acuan, ANDAL, RKL dan RPL yang telah
disahkan oleh instansi berwenang kepada PEMRAKARSA.
10
✓ Pengurusan Persetujuan Teknis Tempat Penyimpanan Limbah B3
E. TAHAPAN PEKERJAAN
1. Detail Engineering Design (DED)
a. Tahap penyusunan konsep perencana/persiapan mencakup :
▪ Survey pengumpulan data dan informasi lapangan, data penyelidikan tanah,
keterangan rencana kota, dll
▪ Interpretasi terhadap KAK mencakup tanggapan dan pemahaman konsultan
terhadap KAK, organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga ahli perencana,
metoda pelaksanaan, apresiasi inovasi serta program kerja perencanaan.
▪ Konsepsi skematik perencanaan termasuk program ruang, besaran ruang,
hubungan ruang, zoning dan skesta gagasan.
▪ Studi literatur mencakup standar teknis yang digunakan serta peraturan
yang terkait dalam perencanaan bangunan gedung.
11
d. Tahap penyusunan rencana detail antara lain :
▪ Membuat gambar detail perencanaan mencakup gambar arsitektur,
struktur, mekanikal, elektrikal sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui
▪ Menyusun uraian detail rencana arsitektur, struktur dan utilitas lengkap
dengan uraian konsep dan perhitungannya
▪ Menyusun dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
▪ Menyusun dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
▪ Melakukan presentasi / pembahasan pada saat penyerahan hasil laporan
2. AMDAL
a. Kajian Literatur
Kajian literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran teoretis dan praktis
yang lebih jelas mengenai segala hal yang berkaitan dengan studi Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan, terutama yang berkaitan dengan rencana
kegiatan pengembangan Penyusunan Dokumen DED, AMDAL dan ANDALALIN.
12
d. Analisis Data dan Interpretasi
Setelah survei dan pengumpulan data dilakukan, maka dilanjutkan dengan
proses kompilasi dan analisis data, lalu diteruskan dengan interpretasi data.
Sebelumnya, kompilasi dilakukan dengan cara melakukan validasi agar data
yang digunakan dalam analisis benar-benar representatif. Selanjutnya, kajian
dan analisis dilakukan berdasarkan data yang dikompilasi sebelumnya. Tujuan
dari pelaksanaan tahapan kajian dan analisis ini adalah untuk mendapatkan
parameter-parameter dasar yang dibutuhkan bagi identifikasi masalah
lingkungan.
3. ANDALALIN
a. Tahap Pemantapan Metodologi
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah merencanakan secara lebih detail
tahap-tahap pelaksanaan kegiatan berikutnya untuk mengefisienkan
penggunaan waktu dan sumber daya serta menetapkan metode dan analisis
yang digunakan untuk mengevaluasi dan menentukan solusi terhadap
permasalahan kemacetan lalu lintas yang terjadi khususnya pada jam-jam
puncak.
13
Data jaringan jalan dan tata guna lahan yang perlu diketahui mencakup
kelas, peruntukan, dan kewenangan jalan serta pengaturan persimpangan
di sekitar lokasi Penyusunan Dokumen DED, AMDAL dan ANDALALIN. Data
rancang bangun (k plan) yang perlu diketahui sebagai bahan pertimbangan
pada tahap pekerjaan antara lain mencakup data lokasi pembangunan,
luasan lahan, luasan bangunan dan peruntukannya serta pengaturan akses
keluar masuk.
c. Tahap Analisis
Analisis yang dilakukan mencakup analisis demand, yaitu analisis terhadap
permintaan jaringan jalan yang berasal dari bangkitan di sekitar kawasan
Penyusunan Dokumen DED, AMDAL dan ANDALALIN, dan analisis supply,
yaitu analisis terhadap kondisi jaringan jalan eksisting. Identifikasi kawasan
studi dalam hal karakteristik lalu lintas, tata guna lahan dan zona yang
memengaruhi kinerja jaringan jalan merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam analisis studi ini. Untuk analisis demand, yang penting untuk
dilihat adalah potensi bangkitan dan tarikan yang memengaruhi kinerja jalan
kawasan studi.
14
F. DATA & FASILITAS PENUNJANG
1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa meliputi;
a. Untuk melaksanakan tugas, Penyedia Jasa harus mencari sendiri data dan
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh
Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
b. Penyedia Jasa harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam
pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun
masukan lain dari luar. Kesalahan Perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
c. Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek ditinjau dan lingkup (besarnya) proyek dan
tingkat kekomplekan proyek yang terikat selama pelaksanaan.
d. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan meliputi :
▪ Lokasi
▪ Luas
▪ Batas-batas
▪ Topografi
▪ Kondisi tanah
▪ Keadaan air tanah
▪ Peruntukan tanah
▪ Koefisien dasar bangunan
▪ Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan bangunan
▪ Daerah milik jalan (DMJ)
2) Pemakaian Bangunan
▪ Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin
▪ Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama, penunjang dan pelengkap
3) Kebutuhan Bangunan
▪ Program bentuk
▪ Keinginan tentang organisasi
4) Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi tugas
maupun instansi terkait
15
alat tulis kantor (tinta, printer, kertas, dll), alat fotocopy, komputer, LCD
proyektor, printer dan plotter, alat komunikasi (telepon dan fax).
b. Peralatan transportasi seperti : kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
c. Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti : theodolite,
kamera digital, water pass, peralatan penyelidikan tanah, dll.
16
I. SUMBER DANA
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen DED, AMDAL,
ANDALALIN ini berasal Anggaran RBA BLUD RSUD Kota Bandung Tahun Anggaran
2023. Pagu anggaran sebesar Rp. 6.028.715.700,00.
17
Elektrikal Konstruksi
Bangunan Gedung Madya
TENAGA PENDUKUNG
1 Asisten Ahli Arsitek S1 Arsitektur 2 th orang
1,00
2 Asisten Ahli Struktur S1 Sipil 2 th orang
1,00
3 Asisten Ahli Mekanikal S1 Mesin 2 th orang
1,00
4 Asisten Ahli Elektrikal S1 Elektro 2 th orang
1,00
5 Asisten Ahli Cost Estimator S1 Sipil/Arsitektur 2 th orang
1,00
6 Asisten Ahli Manajemen RS S2 orang
MARS/MKES/MM/MMRS 1,00
2 th
7 Operator CAD Arsitek S1 Teknik 2 th (minimal 1 orang
orang mempunyai sertifikat 1,00
BIM)
8 Operator CAD Struktur S1 Teknik 2 th (minimal 1 orang
orang mempunyai sertifikat 1,00
BIM)
18
9 Operator CAD MEP S1 Teknik 2 th (minimal 1 orang
orang mempunyai sertifikat 1,00
BIM)
10 Surveyor D3 Semua Jurusan 2 th orang
1,00
11 Administrasi Umum SMA/D1 orang
1,00
TENAGA PENDUKUNG
1 Administrasi Umum SMA/D1 5 th orang
1,00
2 Operator Komputer S1 orang
1,00
Catatan :
• Tenaga Ahli Profesional melampirkan Scan warna ijazah asli atau legalisir, STRA/
SKK/ SKA/ Sertifikat (bagi yang diminta), NPWP, KTP, Surat kesediaan ditugaskan,
Curiculum Vitae (CV) disertai Referensi dari pengguna jasa, bukti potong pajak PPh
Pasal 21 Form 1721 atau Form 1721-A1 (untuk tenaga tetap)
19
• Tenaga Pendukung melampirkan Scan warna ijazah asli atau legalisir, NPWP dan KTP.
L. PROGRAM KERJA
Konsultan pekerjaan Penyusunan Dokumen DED, AMDAL, ANDALALIN dan
Perencanaan Alat Kesehatan harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
1. Rencana jadwal kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh Konsultan pekerjaan Penyusunan Dokumen DED,
AMDAL, ANDALALIN harus mendapatkan persetujuan dari Pengelola Proyek.
NO URAIAN J F M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T V S
1 Persiapan
2 Proses
Pengadaan/tender
3 Kontrak Kerja
4 Pelaksanaan kerja
5 Evaluasi
20
N. KELUARAN
Sesuai dengan uraian pekerjaan, maka keluaran akhir dari pekerjaan Penyusunan
Dokumen DED, AMDAL, ANDALALIN terdiri dari :
2. AMDAL
a. Draft KA ANDAL sebanyak 3 buku
b. Final KA ANDAL sebanyak 3 buku
c. Draft ANDAL, RKL dan RPL sebanyak 3 buku
d. Final ANDAL, RKL dan RPL sebanyak 3 buku
3. ANDALALIN
a. Draft ANDALALIN sebanyak 3 buku
b. Final ANDALALIN sebanyak 3 buku
4. Persetujuan Teknis
a. Draft PERTEK sebanyak 3 buku
b. Final PERTEK sebanyak 3 buku
21
O. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan pekerjaan
Penyusunan Dokumen DED, AMDAL, ANDALALIN dan Perencanaan Alat Kesehatan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan pekerjaan
Penyusunan Dokumen DED, AMDAL, ANDALALIN agar segera menyusun Dokumen
Penawaran sesuai dengan persyaratan yang dimiliki.Hal-hal yang belum jelas/
dijelaskan/ disebutkan dalam KAK ini, bilamana dianggap perlu akan dijelaskan pada
saat penjelasan pekerjaan (Aanwijizing).
22