Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI

KPA : Ir. JUSMAN

SATKER : BALAI BESAR KSDA SULAWESI SELATAN

NAMA PPK : Ir. ANIS SURATIN, M.P

NAMA PEKERJAAN : PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN TAMAN RUSA

DI TAMAN BURU KOMARA

TAHUN ANGGARAN 2022

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PAKET PEKERJAAN : PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN TAMAN RUSA
DI TAMAN BURU KOMARA

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang a. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung
negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana
harus mendapatkan pengawasan secara teknis di
lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan
dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi
dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat
biaya, dan tertib administrasinya.
b. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan
oleh penyedia jasa konsultan pengawasan yang
kompeten, dan dilakukan secara penuh waktu dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di
lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan.
c. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh
kualitas komitmen dan intensitas pengawasan, serta
yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah disepakati.
d. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan dokumen kontrak jasa konstruksi pada
satuan kerja Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan,
maka diperlukan suatu tim kerja yang akan
bertugas sebagai Pengawas Pekerjaan yang
berperan membantu Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) pekerjaan konstruksi Pembangunan Taman
Rusa di Taman Buru Komara.
e. Tim dimaksud adalah Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan Konstruksi Pembangunan Taman Rusa di
Taman Buru Komara.

2. Maksud dan Tujuan a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi Konsultan Pengawas yang memuat masukan,
azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta di interpretasikan ke
dalam pelaksanaan tugas Pengawasan.
b. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan
Pengawas dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memenuhi sesuai KAK ini.

2
3. Sasaran Sasaran pekerjaan Pengawasan adalah mendukung
penyelesaian Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Taman
Rusa di Taman Buru Komara sesuai dengan dokumen
kontrak yang telah disepakati bersama oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dengan Penyedia Jasa Konstruksi,
dan tepat/ tertib administrasi, tepat waktu, tepat mutu,
tepat sasaran dan tepat manfaat serta hasil akhir yang
dicapai sesuai dengan dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama oleh Pejabat Pembuat Komitmen
dengan Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan di Taman Buru Komara Desa Cakura,


Kec. Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar,
Provinsi Sulawesi Selatan.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


APBN DIPA BA. 029 Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 13.000.000,- (Tiga
Belas Juta Rupiah)

6. Nama dan Organisasi PPK Nama PPK: PPK Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan
Satuan Kerja: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Sulawesi Selatan DITJEN KSDAE

Data Penunjang

7. Data Dasar a. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas


wajib melakukan survei faktual yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Dokumen kontrak pekerjaan konstruksi yang menjadi
obyek pengawasan.

8. Standar Teknis Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan


Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut
:
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Pengawasan harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan
memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pemberi Tugas.
b. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan Pengawasan teknis konstruksi
yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik
yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas

3
dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil
kerja Pengawasan yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Pengawasan konstruksi fisik harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi
sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan
pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya.
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan
Pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan
seperti standar, pedoman, dan peraturan yang
berlaku, antara lain :
1) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya,
dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2) Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.

9. Studi-Studi Terdahulu Konsultan Pengawas wajib memperbaharui khasanah


dengan secara keseluruhan mulai dari studi-studi
terdahulu maupun data penunjang lainnya

10. Referensi Hukum a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 Jasa
Konstruksi;
c. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyusunan

4
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
g. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pedoman Pengadaan melalui Penyedia;
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 524/KPTS/M/2022, tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan a. Pengawas Pekerjaan oleh Penyedia Jasa


Pengawasan pekerjaan konstruksi dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi melalui kontrak
jasa konsultansi pengawasan, selanjutnya disebut
Konsultan/ Pengawas Pekerjaan Pembangunan
Taman Rusa di Taman Buru Komara.

b. Lingkup Pengawasan Pekerjaan


1) Kegiatan pengawasan dilakukan untuk
memastikan:
a) terpenuhinya persyaratan keteknikan; dan
b) terpenuhinya persyaratan administrasi
kontrak.
2) Pengawas Pekerjaan bertindak untuk dan atas
nama Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat
Komitmen) sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak kerja konstruksi.
3) Pengawas Pekerjaan dengan tugas paling sedikit:
a) mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu
dan rencana keselamatan konstruksi setiap
kegiatan dalam pelaksanaan;
b) melakukan pengawasan mutu proses dan
mutu hasil pekerjaan; dan
c) melakukan pengawasan penerapan
keselamatan Konstruksi.
4) Pengawas Pekerjaan mempunyai kewenangan
memberikan izin pelaksanaan pekerjaan
yang memenuhi persyaratan dan/ atau
menghentikan setiap pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan
konstruksi.

5
5) Pengawas Pekerjaan memiliki tugas:
a) bertanggung jawab terhadap hasil
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya; dan
b) memberikan laporan secara berkala kepada
Pengguna Jasa sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak kerja konstruksi.

c. Lingkup Kegiatan Pengendalian Mutu (Quality


Control)
Pengawas Pekerjaan melakukan supervisi harian,
yaitu pendampingan kegiatan pengendalian mutu
(quality control/QC) setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh penyedia.
1) Terlibat aktif dalam kajian teknis lapangan (field
engineering), meliputi survey bersama, dan
laporan evaluasi Konsultan atas kajian teknis
lapangan (oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi).
2) Pengendalian pekerjaan konstruksi, antara lain :
 Setiap pekerjaan diawali dengan persetujuan
permohonan pekerjaan (request of work).
 Setiap pelaksanaan pekerjaan wajib diawasi
oleh konsultan pengawas.
 Setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur
kerja dan pengendalian mutu berdasarkan
spesifikasi.
 Menguji kebenaran back up perhitungan
kuantitas dan mutu (selama pelaksanaan dan
hasil pekerjaan) yang diajukan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi.
 Pemantauan jadwal pelaksanaan.
 Memeriksa dan menyetujui semua laporan
penyedia pekerjaan konstruksi.
 Melaksanakan koordinasi dengan PPK dan tim
pendukung PPK.
 Membuat laporan-laporan yang ditentukan di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

d. Lingkup Penjaminan Mutu (Quality


Assurance/QA) Penjaminan mutu menjadi
tanggung jawab Pengawas Pekerjaan. Dalam
menjalankan fungsi QA, Pengawas Pekerjaan
membuat laporan penilaian setiap pekerjaan dalam
hal pemenuhan ketentuan dokumen kontrak, serta
membuat rekomendasi apabila terdapat pekerjaan
tidak memenuhi ketentuan.

6
e. Pemeriksaan Auditor Internal/ Eksternal
Pengawas Pekerjaan harus terlibat aktif pada saat
kegiatan
pemeriksaan pekerjaan oleh APIP/Pengawas Internal
(Inspektorat KLHK) dan/atau Pengawas Eksternal
BPK), antara lain:
1) Melakukan pendampingan pemeriksaan pekerjaan
konstruksi pada masa pelaksanaan dan/atau paska
pelaksanaan pekerjan konstruksi.
2) Menyiapkan argumen/tanggapan atas temuan
pemeriksaan berdasarkan data lapangan yang dapat
diuji kebenarannya dan sesuai ketentuan dokumen
kontrak.
3) Pihak Perusahaan Penyedia Jasa Konsultansi harus
dapat menghadirkan Supervision Engineer dan/atau
personel lain yang diperlukan pada paska pelaksanaan
pekerjaan konstruksi untuk keperluan pemeriksaan
internal/eksternal.
f. Advokasi Personel Konsultan oleh Penyedia
Jasa
Pihak perusahaan penyedia jasa konsultansi wajib
menyediakan advokasi untuk personel konsultan yang
bertugas sebagai Pengawas Pekerjaan, dalam hal
terjadi permasalahan hukum atas pelaksanaan
tugasnya.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas


berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih
lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal
meliputi :
a) Buku harian, yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari Kepala Satuan
Kerja, Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan
Pengawas.
b) Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1) Rencana kerja harian/Metoda Pelaksanaan
2) Shop Drawing
3) Tenaga Kerja,
4) Bahan-bahan yang datang, diterima atau
ditolak,
5) Alat-alat,
6) Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
7) Waktu pelaksanaan pekerjaan.
8) Laporan testing dan commisioning
c) Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume
laporan harian.
d) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
angsuran.

7
e) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
f) Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (as-built
drawings) dan Manual Peralatan -peralatan yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
g) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan
realisasiTime Schedule yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana.
h) Laporan Pengawasan K3 dan Keselamatan Konstruksi.
i) Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan
j) Laporan lainnya terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan (PCM, SCM, rapat di lapangan (site
meeting) dan weekly instruction/weekly
request.Rapat-rapat dan laporan kegiatan lainnya).

13. Peralatan, Material, a. Peralatan dari PPK : Tidak ada .


Personel dan Fasilitas b. Material dari PPK : Tidak ada
dari PPK c. Personil dari PPK : Terdapat penugasan tim
pendukung internal PPK yang dibentuk untuk
Bersama-sama dan berkoordinasi dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan kontrak jasa konsultansi.
d. Fasilitas dari PPK : Tidak ada.

14. Peralatan dan Material a. Peralatan terdiri dari : Waterpass, theodolith, Kamera
dari Penyedia Jasa dan Roll Meter, Komputer dan Printer.
Konsultansi b. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor
roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) yang layak untuk
inspeksi lapangan.
c. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama
pekerjaan lapangan di lokasi proyek sudah termasuk
biaya langsung personil.
d. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf Penyedia Jasa
(Konsultan) ke dan dari proyek / lapangan.

15. Lingkup Kewenangan Melakukan pengawasan pekerjaan dan bertindak sebagai


Penyedia Jasa Pengawas Pekerjaan dengan kewenangan sesuai yang
diatur pada Syarat-syarat Khusus Kontrak serta
bertanggung jawab secara professional atas jasa
Pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode
tata laku profesi yang berlaku.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan


Penyelesaian Kegiatan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yaitu 60
(Enam Puluh) hari kalender.

8
17. Kebutuhan Personel Posisi Kualifikasi Kuantitas Orang
Minimal Bulan
Tenaga Ahli :
Site Inspection S1 Teknik 1 (satu) orang
Engineer Sipil/Arsitektur
pengalaman 1
(satu) tahun

18. Jadwal Tahapan a. Pekerjaan Persiapan.


Pelaksanaan Kegiatan 1. Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi pekerjaan pengawasan.
2. Memeriksa Time Schedule /Bar Chart, S-Curve,
dan Net Work Planning yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Satuan Kerja untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan.
1. Melaksanakan tugaspengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi
satuan kerja-satuan kerja pernbangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
dapat terlaksana sampai dengan serah terima
kedua pekerjaan fisik.
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan
kuantitas bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di
workshop tempat Kerja lainya.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil
Tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu
pelaksanaan dapat dipenuhi minimal sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
4. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang
dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang
mana perubahan tersebut harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja.
5. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan
mutu bahan, sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta
tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada

9
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, dengan
pemberitahuan tertulis serta tembusan
pemberitahuan kepada Pengelola Kegiatan.
6. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada
Penyedia jasa pelaksana konstruksi dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan
pelaksanaan pembangunan.

c. Konsultasi.
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Satuan kerja
untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa pembangunan.
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala,
sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Kepala
Satuan Kerja Sementara, Perencana dan Penyedia
jasa pelaksana konstruksi dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
3. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut
apabila dianggap mendesak.

Laporan

19. Laporan a. Laporan Pendahuluan memuat: jadwal rencana kerja


Pendahuluan/Program dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap
Mutu Konsultan dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing
pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan
yang telah disetujui aktif di lapangan.
b. Laporan Program Mutu Konsultan memuat sekurang-
kurangnya :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) Organisasi kerja Penyedia;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Jadwal penugasan personel inti dan personel
pendukung;
5) Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
6) Prosedur Instruksi Kerja; dan
7) Pelaksana Kerja
c. Laporan disajikan dalam bentuk hardcopy (kertas HVS
dan ukuran A4) dan softcopy (dalam bentuk file
word/excel/PDF dan JPG

10
d. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15
(lima belas) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 2 (dua) buku laporan.

20. Laporan Bulanan a. Laporan Bulanan memuat antara lain :


1) Laporan singkat termasuk rekapitulasi laporan
harian/mingguan mengenai kemajuan kegiatan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, keadaan cuaca ,
2) permasalahan yang dialami oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi /Penyedia Jasa Konsultansi
bila ada (menyangkut pengujian mutu, pelaporan
perubahan kontrak, kronologisnya dan pelaporan
teknis, administrasi atau keuangan) dan
3) memberikan rekomendasi atau saran-saran
bagaimana menanggulangi/ menyelesaikan
permasalahan tersebut.
4) rekomendasi konsultan dan tindak lanjut oleh
Penyedia (apabila ada).
5) Laporan ketidaksesuaian (NCP – Non Conformance
Report) untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan
ketentuan kontrak (apabila ada).
6) Laporan Pengawasan K3 dan Keselamatan
Konstruksi berisi rekaman pengawasan konsultan
terhadap kegiatan K3 dan Keselamatan Konstruksi
yang dilakukan penyedia
7) Lampiran laporan bulanan berupa Foto dokumentasi
kegiatan pengawasan lapangan yang dilakukan oleh
personil terkait pada obyek pekerjaan sesuai yang
terdapat pada laporan bulanan.
b. Laporan disajikan dalam bentuk hardcopy (kertas HVS
dan ukuran A4) dan softcopy (dalam bentuk file
word/excel/PDF dan JPG.
c. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya :
Setiap tanggal 7 (tujuh) pada bulan berikutnya.

21. Laporan Akhir a. Laporan akhir memuat :


1) rekaman pelaksanaan pekerjaan konstruksi, antara
lain metoda pelaksanaan, biaya pekerjaan,
addendum kontrak, sumber material dan pengujian
mutu bahan/ hasil pekerjaan (apabila ada), personal
penyedia.
2) rekaman kegiatan pengawasan.
3) Lampiran laporan akhir berupa Foto dokumentasi
kegiatan pengawasan lapangan yang dilakukan oleh
personil terkait pada obyek pekerjaan.

11
b. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya Pada saat
berakhirnya masa layanan jasa konsultansi sebanyak 2
(dua) buku laporan.
c. Ketentuan lain:
Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built
drawing)
 As built drawing dibuat oleh penyedia pekerjaan
konstruksi.
 Pengawas pekerjaan bertanggung jawab untuk
memeriksa dan menyetujui as built drawing.

Laporan jenis lainnya adalah laporan yang diperlukan


22. Laporan Lain berkaitan dengan kegiatan Pengawas Pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, antara lain laporan PCM,
SCM, Justifikasi Teknis, Rapat-rapat dan kegiatan lainnya.

Hal-Hal Lain

23. Produk Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

24. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi: tidak ada
persyaratan.

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data berikut:
Lapangan a. Pengumpulan data dilakukan bersama-sama dengan
penyedia pekerjaan konstruksi.
b. Data yang dimiliki / dipublikasikan Konsultan dan
Penyedia (pekerjaan konstruksi) harus sama..
c. Data lapangan harus di back-up dengan data sekunder.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personel
proyek/satuan kerja PPK.

Makassar, September 2022


PPK Balai Besar KSDA Sulsel,

Ir. ANIS SURATIN, M.P


NIP. 19670422 199203 2 004

12

Anda mungkin juga menyukai