Anda di halaman 1dari 35

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jl. R. Wijaya No. 60 Telp. 0321 – 321958
MOJOKERTO

SPESIFIKASI TEKNIS

NAMA KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)DI DAERAH
KABUPATEN/KOTA

SUB KEGIATAN : PERLUASAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DI KAWASAN


PERDESAAN

PEKERJAAN : BELANJA HIBAH BARANG KEPADA BADAN DAN


LEMBAGA NIRLABA, SUKARELA BERSIFAT SOSIAL
KEMASYARAKATAN - PERLUASAN SPAM DESA
PERNING KECAMATAN JETIS (DAK)

LOKASI KEGIATAN : DESA PERNING KECAMATAN JETIS


KABUPATEN MOJOKERTO

NAMA PPK : YAYAN ERNES YOSANTO, ST

SUMBER DANA : APBD

TAHUN ANGGARAN 2023


SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA HIBAH BARANG KEPADA BADAN DAN LEMBAGA NIRLABA, SUKARELA
BERSIFAT SOSIAL KEMASYARAKATAN - PERLUASAN SPAM DESA PERNING
KECAMATAN JETIS (DAK)

BAB I
URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS

1.1. PENDAHULUAN
1.1.1. LATAR BELAKANG
Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Air bersih digunakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manusia tidak bisa terlepas dari
kebutuhan akan air, karena air bersih digunakan manusia mulai dari kebutuhan untuk
minum, air bersih untuk masak, air bersih untuk mandi dan kegiatan-kegiatan lain yang
ada hubungannya sama air. Akses Universal bidang Air Minum dan Sanitasi Tahun
2023diharapkan mencapai target 100% dalam hal ini di wilayah perdesaan di seluruh
Kabupaten Mojokerto.Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas) telah menjadi Plat Form dan salah satu program andalan
terutama di daerah perdesaan di Kabupaten Mojokerto dan telah melaksanakan Program
Pamsimas mulai tahun 2014, 2015, 2017 dan 2020 dengan capaian akses Sarana Air
Minum dan pada saat diserahterimakan kepada masyarakat belum mencapai 100%
layanan Air Minum karena keterbatasan dana Pamsimas. Sehingga masyarakat belum
sepenuhnya dapat menikmati air secara merata.
Pengusulan DAK Fisik Bidang Air Minum dengan Sub Bidang Perluasan
SPAM Jaringan Perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity SPAM terbangun akan
sangat mendukung pengembangan ekonomi lokal, pemenuhan dasar dan standar
pelayanan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk implementasi
Visi dan Misi Bupati Mojokerto.
Desa Perning Kecamatan Jetis merupakan salah satu Desa Pasca Pamsimas
yang pencapaian akses air minumnya belum sampai 100 % dan kondisi eksisting jaringan
perpipaannya banyak yang masih belum teratur dan kondisi pipa maupun sambungan
rumahnya dalam kondisi rusak berat. Selain belum mendapatkan distribusi air minum
secara maksimal dan merata, kualitas airnya dalam kondisi tertentu keruh dan tidak dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk itu melalui program DAK Fisik Bidang Air Minum
diharapkan dana yang diterima akan digunakan untuk perbaikan dan pengembangan
pelayanan air minumnnya.Pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Mojokerto sudah
melaksanakan pembangunan, penggantian maupun pengembangan jaringan perpipaan
sepanjang 21.852,20 m’ (terdiri dari Pipa Tranmisi dan Pipa Distribusi) dan 1.180
Sambungan Rumah. Sedangkan realisasi serapan anggaran tahun 2022 sebesar 95,54 %.
Adapun Dokumen Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai pedoman bagi Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga dapat tercapai kinerja yang tinggi dengan hasil sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan, serta memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto
khususnya masyarakat Desa Perning Kecamatan Jetis.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


1.1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD
Adapun maksud Pekerjaan Belanja Hibah Barang kepada Badan dan Lembaga
Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan - Perluasan SPAM Desa Perning
Kecamatan Jetis (DAK) adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih/ air minum
masyarakat Desa Perning Kecamatan Jetis.

B. TUJUAN
Tujuan dari Pekerjaan Belanja Hibah Barang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba,
Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan - Perluasan SPAM Desa Perning
Kecamatan Jetis (DAK) adalah;
a. Untukmemperbaiki, mengganti dan mengembangkan Sistem Penyediaan Air
Minum yang dapat dinikmati oleh seluruh warga masyarakat Desa Perning.
b. Agar semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat
melaksanakan tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya dengan
baik,diselesaikan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu serta sesuai dengan
harapan yang diinginkan.

1.1.3. TARGET/ SASARAN


Target/sasaran untuk Pekerjaan ini adalah tercapainya kumulatif masyarakat yang
rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM Jaringan
Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan terlindungi di dalam sebuah kabupaten. Sedangkan
keluaran dari Pekerjaan ini adalah jumlah rumah tangga terlayani SPAM sebanyak 255
Sambungan Rumah.

1.1.4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI


Nama organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan :
OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mojokerto
Alamat : Jl. Raden Wijaya No. 60 Kota Mojokerto
PPK : YAYAN ERNES YOSANTO, ST

1.1.5. DASAR PELAKSANAAN


a. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6018)
b. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja ( Lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573 )
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
– Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2020 Nomor 107,Tambahan Lembaran Negara Nomor 6494)
Sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 22 tahun 2020 tantang peraturan
pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24,Tambahan Lembaran
Negara republik Indonesia Nomor 6626 ).
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah.
Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Nomor 1
Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
g. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi.
h. Peraturan LKPP No.12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang
/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia.
i. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah ( DPPA-OPD )
Tahun Anggaran 2023.
j. Ketentuan pelelangan lain yang berlaku dan petunjuk – petunjuk yang diberikan oleh
pemberi pekerjaan/ tugas.

1.1.6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN HARGA SATUAN SENDIRI (HPS)


Sumber dana : APBD Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2023
Pagu Anggaran : Rp. 536.537.100,00
HPS : Rp. 522.430.488,00

1.1.7. LOKASI KEGIATAN


Desa Perning Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto

1.1.8. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup Kegiatan untuk Pekerjaan Belanja Hibah Barang kepada Badan dan
Lembaga Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan - Perluasan SPAM Desa
Perning Kecamatan Jetis (DAK) adalah sebagai berikut ;
NO. JENIS PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
C. SARANA & PRASARANA AIR MINUM DESA PERNING
I. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA DISTRIBUSI
II. PEKERJAAN WASH OUT
III. PEKERJAAN CROSSING JALAN
IV. PEKERJAAN REKONDISI
V. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH DARI PIPA DISTRIBUSI

1.1.9. SYARAT TEKNIS IJIN USAHA


1. Memiliki perijinan berusaha di bidang jasa konstruksi / NIB 42212 / 42202
2. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Sub Klasifikasi Jasa PelaksanaKonstruksi Perpipaan
Air Minum Lokal (SI 008)/Konstruksi Bangunan Sipil Pengolahan Air Bersih (BS
005) Kualifikasi Kecil yang masih berlaku.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


1.1.10. MATA PEMBAYARAN UTAMA
NO. JENIS PEKERJAAN KETERANGAN
1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PE-100 PN-10 dia. 2" Analisa Terlampir
2 Water Meter Dia 1/2" Kuningan include coupling -
3 Galian Tanah Analisa Terlampir
4 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Galvanis Medium A; Dia. 1/2 " / 3 mm Analisa Terlampir
5 Penutup Water Meter Hard Plastik (SNI) include baut sekrup -
6 Pemasangan dan Perakitan Sambungan Rumah Analisa Terlampir
7 Stop Kran Air Dia. 1/2" Kuningan -
8 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Analisa Terlampir
9 Pipa Galvanis Medium A; Dia. 3 " / 3 mm -
10 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PE-100 PN-16 dia. 1/2" Analisa Terlampir

1.2. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN

NO. PEKERJAAN SPESIFIKASI MATERIAL KETERANGAN

1 PEKERJAAN UMUM

Semen / Portland Cement Gresik, Tiga Roda


Semen
( PC ) Nilai TKDN 85.14%

Pasir Pasir Pasang Lokal

Batu Pecah Batu Pecah 0,5 cm Lokal

Kayu Papan 3/20 Klas II


Begesting Lokal
Rangka Kayu Meranti

Besi Tulangan Polos Besi beton standart SNI SW BJTS/BJTP 280,


MS BJTS/BJTP 280

Nilai TKDN 48.79%

PENGADAAN DAN
2
PEMASANGAN PIPA DISTRIBUSI

Vinilon, Supralon,

Pipa HDPE PE-100 PN-10 dia. 2" Standart SNI Rucika

Nilai TKDN 42.88%

Vinilon, Supralon,

Coupler HDPE Uk. 2" Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Vinilon, Supralon,

Elbow 90° HDPE PE-100 Uk. 2" Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Vinilon, Supralon,
End Cap HDPE 2" Standart SNI
Rucika

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


NILAI TKDN 45.07%

Vinilon, Supralon,
Tee HDPE PE-100 Uk. 2"
Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 89.43%

Tee PVC Uk. 3"


Standart SNI -

Reducer PVC, Dia. 3" x 2"


Standart SNI

Vinilon, Supralon,
Flange Spigot PVC S-12,5 Uk. 2"
Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 89.43%

Flange Adaptor HDPE PE-100 Uk. Vinilon, Supralon,


2" Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Karet flange Ø 2" -


Standart SNI

Mur baut -
Standart SNI

3 PEKERJAAN WASH OUT

Vinilon, Supralon,
Ball valve HDPE PE-100 Uk. 2 "
Standart SNI Rucika
Include coupler
NILAI TKDN 45.07%

Vinilon, Supralon,
End Cap HDPE 2"
Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

4 PEKERJAAN CROSSING JALAN

Pipa Galvanis Medium A; Dia. 3 " Medium A, 3 mm standart SNI Spindo


/ 3 mm
Nilai TKDN 59.86%

PEKERJAAN SAMBUNGAN
5
RUMAH DARI PIPA DISTRIBUSI

Pemasangan dan Pengadaan Pipa Vinilon, Supralon,


HDPE PE-100 PN-16 dia. 1/2" Standart SNI Rucika

Nilai TKDN 42.88%

Clamp Saddle PVC S-12,5 Uk. 3" Standart SNI Vinilon, Supralon,

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Clamp Saddle HDPE PE-100 Uk. Vinilon, Supralon,


2" x 1/2" Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Vinilon, Supralon,
Male Adaptor HDPE 1/2"
Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Water Meter Dia 1/2" Kuningan Kuningan, Standart SNI Onda, Barindo, Itron
include coupling Multimag II

NILAI TKDN 77.09%

Penutup Water Meter Hard Standart SNI Barindo


Plastik (SNI) include baut sekrup NILAI TKDN 48.84%

Kran Air Dia. 1/2" Kuningan Kuningan, Standart SNI Barindo

NILAI TKDN 93.74%

Stop Kran Air Dia. 1/2" Kuningan Kuningan, Standart SNI Barindo

NILAI TKDN 90.64%

Pemasangan dan Pengadaan Pipa Medium A, 3 mm standart SNI Spindo


Galvanis Medium A; Dia. 1/2 " / 3
mm Nilai TKDN 59.86%

Tee GIP Uk. 1/2 "


Standart SNI -

Knee GIP Dia. 1/2"


Standart SNI -

Sealtape
Standart SNI -

Double Nepel GI, Dia. 1/2"


Standart SNI -

Plug Drat Luar GI Uk. 1/2"


Standart SNI -

Vinilon, Supralon,
Elbow 90˚ HDPE 1/2"
Standart SNI Rucika

NILAI TKDN 45.07%

Female Thread Elbow 90˚ 1/2" Vinilon, Supralon,


Standart SNI
Rucika

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


NILAI TKDN 45.07%

Stiker Cutting Laminasi Vynil


- -

1.3. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN


Daftar Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :

No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan Alat


Minimal
1. Truck 3.908 cc 1 Unit Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa Beli
2. Pickup 970 cc 1 Unit Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa Beli
3. Concrete Mixer 0,3 m3 1 Unit Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa Beli
4. Concrete Vibrator 5,5 Hp 1 Unit Milik Sendiri/ Sewa/ Sewa Beli

1.4. SPESIFIKASI PROSES KEGIATAN


1.4.1. KETENTUAN UMUM
I. RENCANA KERJA
Dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) ditandatangani, Penyedia jasa konstruksi harus mengajukan sebuah rencana
kerja atau action plan tertulis meliputi :
a. Metode kerja ( net work planing, kurva S );
b. Hasil uji material;
c. Hasil uji kondisi lapangan;
d. Gambar kerja ( gambar pelaksanaan/MC 0 );
e. Persiapan-persiapannya peralatan yang dibutuhkan;
f. Pekerja dan tenaga ahli;
Hal hal tersebut di atas harus dijelaskan secara terperinci baik terkait dengan
pekerjaan tersebutmaupun cara melaksanakan.Termasuk hal-hal khusus bila
diperlukanharus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Direksi Lapangan, dan Konsultan
Pengawas.

II. TEMPAT KERJA


Bilamana diperlukan tempat kerja dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya
ganti rugi, maka Penyedia jasa konstruksi harus menyelesaikannya tanpa menuntut
biaya tambahan.

III. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONTRUKSI


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa konstruksi wajib memeriksa kekuatan
konstruksi dan mengkonsultasikan dengan Konsultan Perencana dan Konsultan
Pengawas. Segala sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian Penyedia jasa
konstruksi tidak melaksanakan pemeriksaan kekuatan makahal tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia jasa konstruksi. Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas tidak
berarti membebaskan Penyedia jasa konstruksi atas tanggung jawab pada
pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


IV. TENAGA KERJA
Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli/terlatih
dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
sesuai dengan dokumen pengadaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
dan Direksi Lapangan.

V. SATUAN UKURAN
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan di
dalam pekerjaan adalah standar metric ( m’ , m2, m3 ) dan berat ( kg, ton ).

VI. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas memberikan petunjuk/ perintah kepada
Penyedia jasa konstruksi,baik berbentuk tulisan (dalam bentuk surat atau dalam buku
direksi ) maupun lisan harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-
orang yang ditunjuk untuk mewakili Penyedia jasa konstruksi . Apabila Penyedia
jasa konstruksisetuju/keberatan terhadap perintah maka harus dicatat pada buku
direksi.

VII. LAPORAN
Penyedia jasa konstruksi berkewajiban membuat laporan sebanyak 5 (Lima) rangkap
tanpa biaya tambahan yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas antara lain :
1. LAPORAN HARIAN
Kontaktor harus membuat Laporan Harian terdiri dari :
- Kondisi Cuaca
- Material ( dibuktikan dengan Tiket Pengiriman )
- Tenaga Kerja
- Peralatan
2. LAPORAN MINGGUAN
Kontaktor harus membuat Laporan Mingguanterdiri dari :
- Rangkuman dari Laporan Harian
- Kemajuan fisik pekerjaan
- Backup Data Perhitungan
- Foto dokumentasi pada titik yang sama (0%, 50%, 100%, pelaksanaan kegiatan dan
kondisi khusus)
- Kurva S
3. LAPORANBULANAN
Penyedia jasa konstruksi harus membuatLaporan Bulanan yang berisi sebagai
berikut :
- Rangkuman dari Laporan Mingguan
- Kemajuan fisik pekerjaan
- Backup Data Perhitungan
- Kurva S
4. BUKU DIREKSI
Pihak Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan satu buku Direksi di Direksi Keet
(Kantor di Lokasi Proyek), buku direksi berisi nomor, tanggal, nama, jabatan, uraian
perintah, tanggapan penyedia jasa konstruksi dan tanda tangan.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


5. BUKU TAMU
Pihak Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan satu buku tamu di Direksi Keet
(Kantor di Lokasi Proyek). Tamu adalah orang-orang yang bukan karyawan
Penyedia jasa konstruksi dan Direksi.
6. PELAKSANAAN AUDIT OLEH PROYEK
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas berhak melaksanakan audit bila
diperlukan,seluruh biaya yang dikeluarkan menjadi tannggungjawab penyedia jasa
konstruksi.
7. IJIN TAHAPAN
Untuk setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia jasa konstruksi
diwajibkan mengajukan ijin tahapan pekerjaan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

VIII. GAMBAR GAMBAR DAN UKURAN


1) Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah :
✓ Gambar yang termasuk dalam dokumen pengadaan
✓ Gambar perubahan yang disetujui Konsultan Pengawas
✓ Gambar lain yang disediakan dan disetujui Konsultan Pengawas
2) Penyedia jasa konstruksi menyiapkan semua gambar gambar proyek, dalam bentuk
ukuran A3 yang di simpan oleh Konsultan Pengawas
3) Penyedia jasa konstruksi diharuskan menyimpan satu set di kantor lapangan untuk
dipergunakan setiap saat ketika diperlukan
4) Gambar gambar pelaksanaan (shop drawing) dan detailnya harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan
5) Pada penyerahan terakhir pekerjaan yakni sesudah selesainya masa pemeliharaan
harus disertai gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).
6) Semua ukuran dinyatakan dalam sistem metrik
7) Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah
yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.

IX. WILAYAH KERJA


1. Secara umum penyedia jasa konstruksi dilarang menimbun atau menempatkan
bahan-bahan bangunan di lokasi yang mengganggu lalu lintas, kecuali ada
pertimbangan khusus dan atas persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2. Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk menimbun atau menyimpan
bahan-bahan bangunan di sekitar lokasi proyek, maka bahan bangunan harus
didatangkan dari gudang penyedia jasa konstruksi atau Leveransir setiap hari dengan
jumlah yang cukup untuk pekerjaan satu hari.
3. Apabila di dalam pelaksanaan pekerjaan, terdapat jaringan utilitas penyedia jasa
konstruksi harus berkoordinasi dengan instansi yang terkait sehubungan dengan
jaringan utilitas yang ada.
X. BAHAN BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN
1. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang
berkualitas sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam dokumen pengadaan
masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan bahan
yang terpakai harus diterima dan disetujui Konsultan Pengawas.
2. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah
edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan
Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawassebelum dipergunakan.
3. Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional, apabila
diperlukan, Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia jasa konstruksi untuk
menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang
memproduksi bahan yang bersangkutan.
4. Konsultan Pengawasmenerima copy atau tembusan dari perintah pembelian (faktur)
yang dipesan Penyedia jasa konstruksi kepada leveransir atau distributor untuk
pembelian bahan-bahan yang akan dipakai.
5. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi proyek, Penyedia jasa
konstruksi harus menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Konsultan
Pengawas untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu, berat, kekuatan dan
sifat-sifat penting lainnya dari bahan tersebut.
6. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan
contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya,
maka Konsultan Pengawasberwenang untuk menolak bahan tersebut dan
mengharuskan Penyedia jasa konstruksi untuk memindahkan dalam waktu 2X24 jam
dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa
terdahulu.
7. Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan dilindungi
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses
lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan
tersebut.
8. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Penyedia jasa konstruksi dilarang menyimpan
bahan-bahan berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan
bahan kimia sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan
sekitarnya dapat dijamin.
9. Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman
atau petunjuk dari pabrik yang memproduksinya. Kelalaian dalam hal ini merupakan
tanggung jawab Penyedia jasa konstruksi .
10. Konsultan Pengawas berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu
bahan-bahan yang diajukan oleh Penyedia jasa konstruksi , baik di lokasi proyek
maupun di gudang leveransir atau dilokasi pabrik atau produsen. Konsultan
Pengawas mempunyai wewenang dalam menguji dan menilai bahan-bahan yang
diajukan Penyedia jasa konstruksi.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


1.4.2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) Hari
Kalender tercantum dalam Surat Perjanjian dan Surat Perintah Mulai Kerja.
NO. JENIS PEKERJAAN SISTEM PERLINDUNGAN PROSEDUR KERJA JANGKA WAKTU
A PEKERJAAN a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
PERSIAPAN b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan
7 HARI
c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Pengukuran dilakukan dengan roll meter dan
setiap kelipatan 25 meter atau 50 meter dikasih
tanda patok stationic atau pilok.
B PENERAPAN SISTEM a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
MANAJEMEN b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
KESELAMATAN digunakan
KONSTRUKSI c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Penerapan K3 selama masa pelaksanaan
pekerjaan berlangsung.
C SARANA & PRASARANA AIR MINUM DESA PERNING
I. PENGADAAN DAN a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
PEMASANGAN PIPA b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
DISTRIBUSI digunakan
c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Persiapkan Galian Tanah dengan dimensi
sesuai gambar rencana
d. Distribusikan pipa ke galian terdekat dengan 63 HARI
alat pengangkut (truck / pick up)
e. Pasang pipa lengkap dengan
penyambungannya
f. Urug kembali galian tanah yang sudah
dipasang pipa
II. PEKERJAAN WASH a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
OUT b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan
c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Persiapkan Lokasi yang akan dibangun Bak
14 HARI
Kontrol
d. Persiapkan begisting, besi tulangan dan bahan
campuran beton sesuai dengan gambar dan spek
mutu beton yang disyaratkan.
III. PEKERJAAN CROSING a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
JALAN b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan
c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Persiapkan Lokasi yang akan dibangun crsing
14 HARI
jalan
d. Persiapkan begisting, besi tulangan dan bahan
campuran beton sesuai dengan gambar dan spek
mutu beton yang disyaratkan.
IV. PEKERJAAN a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
REKONDISI b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan
c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Persiapkan Lokasi yang akan dibangun
14 HARI
dikerjakan
d. Persiapkan begisting, besi tulangan dan bahan
campuran beton sesuai dengan gambar dan spek
mutu beton yang disyaratkan.
V. PEKERJAAN a. Pasang rambu lalu-lintas a. Pekerja memakai APD yang standar
SAMBUNGAN RUMAH b. Pekerja memakai APD yang sesuai b. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
DARI PIPA digunakan
DISTRIBUSI c. Menyusun instruksi kerja pekerjaan c. Persiapkan Lokasi yang akan dipasang SR 38 HARI
d. Persiapkan rangkaian SR, begisting dan bahan
campuran beton sesuai dengan gambar dan spek
mutu beton yang disyaratkan.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


1.5. SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia jasa konstruksi harus
melaksanakan pematokan dan pemasangan bouwplank sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas Pekerjaan.
b. Papan bouwplank dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7 atau setara,
tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak
maksimum 2 meter satu sama lain, tidak rusak dan hilang selama pelaksanaan
pekerjaan.
c. Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti atau setara, dengan ukuran tebal 3 cm,
lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
d. Tinggi sisi atas papan patok ukur, harus sama satu dengan yang lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas Pekerjaan dan dipasang sejauh 300 cm
dari as pondasi terluar.
e. Setelah pemasangan papan bouwplank, Penyedia jasa konstruksi harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas Pekerjaan.
f. Papan bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran dan harus dibuat
selebar ukuran pondasi saluran.
g. Papan bouwplank bangunan harus dibuat sejajar dengan dinding tepi bangunan
sejarak tertentu di luar galian pondasi.
h. Elevasi yang tercantum dalam papan bouwplank dan patok akan menjadi
dasar pelaksanaan pekerjaan baik dalam penentuan lebar pondasi, tinggi pondasi
maupun pasangan dan konstruksi lainnya.
i. Untuk pengukuran Panjang pipa yang akan dikerjakan, menggunakan roll meter.
j. Sebelum pengukuran Panjang, harus disiapkan patok stationic dan pilox untuk
menandai Stationic.
k. Pengukuran panjang dilakukan per 25 – 50 m sampai keseluruhan Panjang yang
akan dikerjakan.

2. Pekerjaan Pembersihan Lapangan


a. Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari
pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon, dan
semua material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas Pekerjaan.
b. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali.
c. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia jasa konstruksi, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

3. Papan Nama Proyek


a. Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan papan nama proyek yang
mencantumkan nama kegiatan, nama pekerjaan, lokasi, volume, biaya, manfaat,
waktu pelaksanaan, pelaksana.
b. Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan
Konsultan Pengawas Pekerjaan.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


PEKERJAAN GALIAN, URUGAN

1. Pelaksanaan pekerjaan galian tanah :


Yang dimaksud dengan pekerjaan galian tanah adalah semua pekerjaan galian yang
diperlukan galian untuk pipa ataupun bangunan lainnya yang dibutuhkan, termasuk
perataan permukaan tanah sampai pada permukaan tanah yang ditentukan dalam
gambar kerja.

2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan galian tanah :


a. Semua pekerjaan galian tanah untuk semua lobang galian baru boleh
dilaksanakan setelah papan balok (bowplank) dilaksanakan.
b. Tanah bekas galian yang tidak dibutuhkan untuk peninggian tanah/ urugan
lainya yang harus diangkut keluar dari lokasi pekerjaan menggunakan pick up
atau truck.
c. Segala sesuatu yang tidak lepas dari keadaan tanah setempat menurut
petunjuk/keputusan Konsultan Pengawas.
d. Sumbu kedalaman, serta bentuk galian setelah dilaksanakan harus diperiksa
serta disetujui oleh Konsultan Pengawas.
e. Dasar galian harus dikerjakan teliti, daftar sesuai dengan gambar kerja dan harus
dibersihkan dari kotoran.
f. Bilamana terjadi penggalian yang melebihi kedalaman yang telah ditentukan
dalam gambar kerja, harus diadakan pengurugan untuk menutupi kelebihan
tersebut dengan pasir urug yang dipadatkan dan disiram air pada setiap ketebalan
5 cm, lapis demi lapis sampai mencapai permukaan yang dibutuhkan, semua
biaya yang diakibatkan karenanya menjadi tanggung jawab penyedia jasa
konstruksi dan tidak boleh diajukan sebagai pekerjaan tambah atau ditunjukkan
lain sesuai dengan gambar kerja.
g. Ketebalan tanah bekas galian harus disingkirkan sehingga tidak menggangu
pekerjaan.

1. Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah adalah pengurugan kembali tanah bekas galian
sampai mencapai permukaan yang ditentukan termasuk pula pemadatannya sesuai
dengan gambar kerja.

2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan urugan :


a. Tanah urug yang boleh dipakai adalah tanah bekas galian atau tanah yang
didatangkan dari luar yang tidak mengandung organis.
b. Pemadatan tanah Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis tidak
boleh lebih tebal dari 20 cm sampai rata dan padat sesuai dengan gambar kerja.
c. Bahan-bahan bekas bongkaran sama sekali tidak boleh digunakan sebagai urugan.

PEKERJAAN BETON BERTULANG


LINGKUP PEKERJAAN

1. Spesifikasi ini meliputi semua pekerjaan beton bertulang dan beton tidak bertulang.
Semua pekerjaan ini harus mengikuti Peraturan beton Bertulang (PB’71) sepanjang
tidak diatur lain dalam spesifikasi ini.
2. Beton bertulang struktural memakai mutu beton K. 200 dan untuk pekerjaan rabat
beton lantai sambungan rumah menggunakan mutu beton rendah K. 100.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


3. Untuk pekerjaan beton bertulang harus dipakai baja tulangan sesuai dengan spesifikasi
mutu U.24. Sedang sebagai kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan 
minimum 1 mm.
4. Semua campuran beton bertulang harus di buat Mix Design terlebih dahulu untuk
mendapatkan mutu yang diinginkan dan sedapat mungkin dihindarkan pemakaian
bahan-bahan Additive hanya diperkenankan untuk hal-hal tertentu dan segala sesuatu
yang menyangkut hal ini harus atas sepengetahuan dan seijin Konsultan Pengawas.

BAHAN-BAHAN DAN PENGERJAANNYA

1. Semen
Semua semen yang di pakai harus Semen Portland klas I yang sesuai dengan
pengarahan yang ditetapkan dalam standar NI-8 atau ASTM C-150 type I. Dalam hal
ini yang digunakan adalah Semen PC Gresik atau merk lain sesui dengan syarat-syarat
ini yang telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

a. Penyimpanan
Penyedia jasa konstruksi harus membuat gudang-gudang semen yang baik dan
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Harus menjamin semen terlindungi dari pengaruh iklim dan kelembaban, gudang
harus cukup ventilasi.
2. Lantai harus di buat paling sedikit 30 cm di atas tanah dan betul-betul kedap air
dan tidak terjadi kelembapan.
3. Ukuran gudang harus di buat cukup besar untuk menyimpan stock yang
menjamin kontinuitas pekerjaan.
4. Semen-semen di atas harus di atur sedemikian rupa sehingga semen-semen yang
datang terlebih dahulu dalam gudang dapat di pakai lebih dahulu dan mudah
diperiksa.
5. Semen jangan ditumpuk lebih tinggi dari 2.00 M.
6. Tidak diijinkan lebih dari satu macam/type semen untuk suatu jenis pekerjaan.

2. Agregat Halus dan Kasar


a. Agregat Halus :
Pasir dan kerikil halus yang akan di pakai harus bersih dan bebas dari tanah liat,
karang, serpihan-serpihan mika, bahan-bahan organik dan alkalis, jumlah bahan-
bahan yang merugikan tersebut tidak boleh lebih dari 5%. Bahan harus berbentuk
baik (kubus) keras padat sisi-sisi yang tajam dan awet. Pasir yang dipakai
hendaknya mempunyai gradasi baik sesuai dengan PBI-1971 atau SK I.15/1991-
03.

b. Agregat Kasar :
Yang akan dipakai dapat terdiri koral atau batu pecah. Agregat kasar harus bersih
dan bebas dari bagian yang halus, mudah pecah, tipis, bersih dari bahan-bahan yang
rusak. Banyaknya bahan-bahan yang merusak tersebut, tidak boleh melebihi
persyaratan maksimum, tidak boleh melebihi persyaratan maksimum yang diatur
oleh PBI-1971 atau SK SNI. Agregat yang dipakai hendaknya berbentuk baik,
keras, padat awet dan tidak berpori-pori.
Agregat kasar harus mempunyai gradasi yang baik jika di saring dengan saringan
standar harus sesuai dengan standar Indonesia untuk beton (PBI) 1971 atau SK SNI.
Ukuran Maksimum agregat kasar tidak melebihi yang ditetapkan Direksi. Jika

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


gradasi tidak sesuai, maka Penyedia jasa konstruksi harus menyaring atau mengolah
kembali bahan dan jika diperlukan agregat harus di cuci.
Penimbunan :
Agregat halus dan kasar harus ditimbun pada tempat-tempat terpisah yang
memudahkan pekerjaan pengawasan oleh Konsultan Pengawas.
3. Air
Air yang dipakai untuk pekerjaan beton harus bebas dari lumpur, minyak, asam,
garam, bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran lain-lain dalam jumlah yang
merusak.

4. Baja Tulangan
a. Semua baja tulangan yang dipakai harus baru, bebas karat.
b. Mutu baja tulangan yang dipakai adalah U-24 sesuai dengan standar Indonesia NI
2 PBI-1971 atau SK SNI dan mendapat persetujuan dari Direksi Pemakaian dari
setiap jenisnya lihat gambar.
c. Jika baja-baja Penyedia jasa konstruksi harus dapat memberikan sertfikat dari baja
tulangan yang dipakai, dari laboratorium Pengujian Bahan atau Pabrik yang
bersangkutan. Sebelum baja-baja tulangan tidak sesuai dengan contoh-contoh yang
dimaksudkan, Konsultan Pengawas mengafkir besi-besi tersebut. Segala kerugian
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa konstruksi.
d. Baja tulangan harus dibengkokan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar-gambar beton.
e. Sebelum di pasang, baja tulangan harus bersih dari serpihan-serpihan karat, minyak,
gemuk yang dapat mengurangi daya lekat.
f. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan, besi beton diikat pada
tempatnya dengan kawat-kawat pengikat, klem-klem yang khusus diganjal blok-
blok atau sisi-sisi besi, spacer atau gantungan-gantungan sehingga dijamin tidak
terjadi pengeseran-pengeseran pada waktu pengecoran beton.
g. Penyambungan tulangan harus mengikuti ketentuan-ketentuan pasal : “Ketentuan-
Ketentuan Khusus Pekerjaan Konstruksi” ; Penyambungan tulangan tidak boleh
dilakukan pada satu tempat melebihi sepertiga jumlah tulangan yang ada.

5. Komposisi/Campuran Beton
Untuk campuran ini harus diadakan suatu rencana campuran (Mix Design) untuk
mendapatkan keyakinan akan tercapainya mutu beton yang diharapkan yaitu K.200
dan K 100 pemakaian air semen agar dibatasi seminimum mungkin.

6. Pengujian Beton
Banyak air yang dipakai harus diatur sedemikian rupa dan disesuikan dengan kadar air
dan gradasi dari agregat, sehingga kubus-kubus percobaaan harus dibuat dan diuji
dengan PBI-1971 atau SK SNI.

Penyedia jasa konstruksi harus melakukan pemeriksaan mutu beton pada laboratorium
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan menyediakan peralatan-peralatan
yang diperlukan untuk pembuatan contoh-contoh benda uji dan pembuatannya harus
dilakukan oleh petugas-petugas yang terlatih. Frekwensi pemeriksaan disesuaikan
dengan PBI-1971 atau SK SNI atas petunjuk Konsultan Pengawas.

7. Pencampuran dan Pengadukan Beton


Alat pengukuran bahan-bahan beton harus disediakan dan mempunyai ketelitian yang
cukup untuk mengukur jumlah dari masing-masing unsur bahan pembentuk beton.
Alat-alat pengaduk beton harus disediakan yang baik dan disetujui oleh Konsultan
Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
Pengawas. Bahan-bahan pembentuk harus dicampur dan diaduk dalam Concrete
Mixer, paling sedikit 1,5 menit sesudah semua bahan masuk ke dalam mixer. Waktu
pengadukan harus ditambah jika tidak didapatkan hasil adukan yang merata dan warna
yang seragam. Pengadukan yang berlebih-lebihan dan membutuhkan penambahan air
untruk mendapatkan konsisten beton yang dikehendaki tidak diperbolehkan. Beton
tidak boleh dicampur atau diaduk hanya dengan tangan (Hand Mixing).

8. Pengangkutan Beton
a. Beton harus diangkut dari mixer ke tempat pengecoran dalam container-container
yang kedap air dengan secepatnya dan dituangkan pada bekesting secara hati-hati
tanpa menimbulkan pemisahan-pemisahan bagian-bagian campuran.

Beton-beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga dapat dicegah perubahan


konsisten beton.

b. Beton dapat diangkut dalam gerobak-gerobak dorong dan lain-lain atas persetujuan
Konsultan Pengawas.

9. Pengecoran dan pemadatan Beton


a. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan semua pekerjaan cetakan
(bekesting) baja-baja tulangan, instansi-instansi yang lain yang harus ditanam
dalam-dalam sudah selesai dulu. Hendaknya selambat-lambatnya 24 jam
sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, Penyedia jasa konstruksi harus
memberitahukan pada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan pemeriksaan
dan persetujuanya.
b. Pengecoran hanya boleh dilakukan jika Konsultan Pengawas yang ditunjuk serta
Penyedia jasa konstruksi yang setingkat ada ditempat pekerjaan.
c. Cetakan-cetakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan jalan menyemprotkan
air tawar atau compressor sehingga segala kotoran hilang dari cetakan.
d. Beton harus dicor pada tempat-tempat pekerjaan secepat mungkin setelah
pencampuran dan pengadukan dan dipadatkan dengan Concrete Vibrator. Lama
pemadatan dengan Vibrator tersebut harus disesuaikan dengan type dari alat
yang dipakai (tidak boleh terlalu lama sekitar 30 detik). beton harus sudah di
cor dalam waktu kurang dari 1 jam setalah pengadukan dengan air di mulai.
e. Sambungan-sambungan harus dibersihkan, dibasahi dan kemudian dilapis
dengan air semen sebelum dilakukan pengecoran beton baru.
pencampuran/penumbukan kembali beton yang sudah mengikat tidak
diperkenankan. Adukan beton tidak boleh dituangkan terlalu tinggi sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya pemisahan/segregasi dari agregat (max 1,5 m).
f. Alat-alat penuang harus selalu bersih dan bebas dari lapisan beton yang
mengeras.
g. Pada penyetopan/pemotongan oleh hubungan semua penuangan beton harus
membentuk suatu sudut (lereng terjal) dan tidak boleh vertikal.
h. Selama hujan yang dapat berpengaruh pada campuran beton, maka pengecoran
tidak diperkenankan.

10. Bekesting
a. Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga beton dapat dengan baik
ditempatkan, dipadatkan dan tidak terjadi perubahan bentuk acuan selama
pengerasan beton berlangsung.
b. Rencana (design) seluruh cetakan/acuan menjadi tanggung jawab Penyedia
jasa konstruksi dan untuk acuan tertentu terlebih dahulu harus diajukan ke
Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan sebelum rencana acuan
dilaksanakan.
c. Sesuai dengan persyaratan beton, bahan acuan dapat menggunakan : untuk
papan-papan bekesting digunakan papan dan kayu yang baik sejenis kayu
hutan/campuran dengan ukuran 3/20 dengan penguat dari kayu/balok ukuran
4/6 atau 5/7 dan galam 10 cm, atau cetakan dari plat baja yang dapat
dipergunakan secara berulang-ulang.
d. Permukaan cetakan harus dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian diberi
lapisan minyak (form oil). pertama agar tidak terjadi penyerapan air semen
pada beton yang baru dituangkan dan kemudian untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan.
e. Acuan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan kubus yang
cukup untuk memikul 2 x Berat sendiri. Perlu ditekankan bahwa tanggung
jawab keamanan konstruksi selama pelaksanaan adalah Penyedia jasa
konstruksi. Penyedia jasa konstruksi harus meminta ijin kepada Konsultan
Pengawas bilamana ia bermaksud akan membongkar cetakan.
Segala ijin yang diberikan Pengawas/Direksi sekali-sekali tidak menjadi bahan
untuk mengurangi/membebaskan tanggung jwab penyedia jasa konstruksi dari
adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan
tersebut. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton,
tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah.

11. Pengujian
Pengujian dilakukan sebagai berikut :

a. Pada Beton K.200 dan K. 100 untuk waktu pelaksanaan dibuat minimal 6 benda
uji. Pengujian dilakukan oleh Penyedia jasa konstruksi dan Konsultan
Pengawas. Segala sesuatunya dapat berpedoman dengan PBI 1971.
b. Untuk pemeriksaan langsung mutu beton-beton yang berada di lapangan
pekerjaan setiap harinya penyedia jasa konstruksi harus menyiapkan alat
Hammer Test untuk dipergunakan Konsultan Pengawas selama masa
pelaksanaan.
c. Benda uji digunakan berbentuk kubus dengan ukuran (15 x 15) cm atau (20 x
20) cm atau silinder 16 x 32 cm.
d. Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda harus memenuhi ketentuan-ketentuan
dari PBI 1971/SK SNI-T.151991-03.

12. Pemeliharaan Beton


Waktu dan cara pembukaan cetakan akan diuji oleh Konsultan Pengawas guna
menentukan apakah ketidakteraturan permukaan berada dalam batas-batas toleransi
yang diijnkan.

13. Perbaikan Permukaan Beton.


a. Permukaan-permukaaan beton akan diuji oleh Konsultan Pengawas guna
menentukan apakah ketidakteraturan permukaan berada dalam batas-batas toleransi
yang diijinkan.

b. kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan adalah yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos,
ketidakrataan oleh pengaruh sambungan-sambungan dan bergeraknya cetakan dan
sebagainya.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


14. Penutup Beton
Tebal penutup beton harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada tebal yang
kurang atau lebih diluar toleransi yang diijinkan. Pembuatannya harus betul-betul
direncanakan, tidak mudah berubah ketebalnya sewaktu diadakan pengecoran. Untuk
tebal minimal dari penutup beton ini harus memenuhi persyaratan PBI 1971 Bab 7.

PEKERJAAN PIPA
LINGKUP PEKERJAAN

1. Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah penyedian tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini
sehingga mendapat hasil yang baik.
2. Pekerjaan pemasangan pipa meliputi penggalian, pengurugan, pembuatan semua
konstruksi perlintasan pipa, pemasangan kran, tiang penyangga, jembatan pipa,
pembuatan media saringan dan memperbaiki keadaan lokasi pemasangan pipa sesuai
dengan gambar rencana dan petunjuk Konsultan Pengawas.

PERSYARATAN PEKERJAAN PASANGAN

1. Semua pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari material yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Pemasangan pipa akan dibuat pada lokasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana. Lokasi akhir pemasangan pipa akan diputuskan oleh Konsultan Pengawas di
lapangan dan penyedia jasa konstruksi harus melakukan survey tambahan
sebagaimana diminta oleh Konsultan Pengawas untuk menentukan persyaratan
pemasangan pipa mengenai ketinggian dan lokasinya.

PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL

1. Menggunakan bahan – bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan gambar rencana dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum digunakan.
2. Pipa transmisi menggunakan Pipa HDPE PE-100 PN-10 dengan diameter sesuai
dengan gambar rencana.
3. Pipa distribusi menggunakan Pipa HDPE PE-100 PN-10 dan Pipa PVC SNI S-12,5
RRJ dengan diameter sesuai dengan gambar rencana.
Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka harus
melampirkan surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII/SNI yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Bahan pipa yang digunakan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang digunakan mempunyai kualitas
keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini.
Seluruh pipa dan fitting yang digunakan harus dapat digunakan didaerah tropis dengan
temperatur air yang mengalir antara 15 – 35OC dan pH antara 6 sampai dengan 8.
Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus
yang membutuhkan lain.Semua material yang dikirim harus seratus persen baru
(bukan material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis
yang ditentukan. Barang atau peralatan yang diproduksi didalam negeri atau berasal

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib
memiliki SNI.
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam SNI, maka barang
atau peralatan tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut :
• ISO International for Standardization Organization
• JIS Japanesse Industrial Standard
• BS British Standard
• DIN Deutsche Industrie Norm
• AWW American Water Works Association
• AST A American Society for Testing and Materials
• ANSIM American National Standard Institute

PERSYARATAN PELAKSANAAN

1. Galian Tanah
1.1. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pipa dan peralatannya, serta
bangunan pelengkapnya
1.2. Pekerjaan penggalian dilaksanakan, sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang
dengan posisi yang baik. Pekerjaan penggalian tanah untuk pipa harus segera diikuti
dengan pelaksanaan pemasangan pipa dan perlengkapannya, selanjutnya diikuti
dengan penimbunan kembali dengan segera.
1.3. Bila dijumpai sarana di atas permukaan tanah atau di bawah tanah, maka harus
diadakan pengamanan terhadapnya agar tidak terjadi kerusakan. Perbaikan atas
kerusakan yang terjadi sebagai akibat pekerjaan penggalian menjadi tanggung jawab
Penyedia jasa konstruksi.
1.4. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa berikut
perlengkapannya serta bangunan – bangunan yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini harus dibuat sesuai Gambar Kerja.
1.5. Patokan yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai
permukaan jalan/ tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan tebal lapisan pasir
dibawah pipa.
1.6. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat
pembebanan yang merata dan meneruskan pada dasar galian ( yang tidak terganggu
antara 2 sambungan pipa )
1.7. Bila tidak dinyatakan lain, lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya pipa yang
akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin pekerjaan penyambungan
pipa dengan baik sehingga kebocoran – kebocoran pada sambungan pipa dapat
dihindarkan.
1.8. Bila pada bagian galian parit terdapat galian berlumpur atau penggalian terlalu dalam
maka dapat diurug dengan pasir dan dipadatkan untuk memperoleh permukaan yang
rata pada tempat pemasangan pipa.
1.9. Batu-batu dengan diameter lebih besar dari 40 mm harus dibuang dari parit galian.
1.10. Pada tempat-tempat parit galian yang mudah longsor harus diberi turap-turap
pengaman.
1.11. Galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang harus dipasang atau
pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


2. Pemasangan Pipa
2.1. Pipa dan perlengkapannya yang siap dipasang dijaga baik – baik jangan sampai rusak
atau hilang
2.2. Sebelum dan sesudah dipasang, pipa serta perlengkapannya harus diperiksa lagi atas
retak-retak atau kerusakan dan dijaga kebersihannya.
2.3. Dalam pemasangannya, Pipa sebisa mungkin diangkut dengan truck atau pick up dan
diturunkan disamping lokasi yang sudah siap. Sehingga kondisi pipa tidak rusak
karena ditarik secara kontinyu waktu pelaksanaan.
2.4. Pipa yang akan dipasang/diturunkan kedalam parit galian dengan menggunakan alat-
alat Bantu yang tidak merusak dan menggores pipa, dan dihindari terbantingnya atau
terbenturnya pipa, karena dapat menimbulkan pecah atau retak-retak pada pipa atau
kerusakan pada ujung pipa yang akan menyulitkan pemasangan pipa.
2.5. Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis kotoran. Bagian
luar ujung pipa, semua bagian sambungan yang akan dipasang harus dicuci dan
dikeringkan terlebih dahulu sampai bersih sehingga sambungan pipa jadi stabil dan
baik.
2.6. Perubahan arah perslengkapan pipa ( belokan/ tikungan/ percabangan ) harus
dilaksanakan dengan sambungan yang sesuai dengan gambar rencana.
2.7. Titik dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/ tanah asal harus
diperiksa dengan teliti dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2.8. Setiap pekerjan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam kerja, ujung
– ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat, agar mencegah masuknya kotoran/
benda-benda asing/air kotor kedalam pipa. Material yang digunakan untuk menutup
pipa harus bersih dan bebas dari minyak/oli, ter/aspal atau bahan – bahan minyak
pelumas lainnya.
2.9. Apabila benar-benar diperlukan pemotongan pipa dapat dilakukan dan dilaksanakan
dengan gergaji, dan ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat – alat
yang sesuai.

3. Penyambungan Pipa
3.1. Penyambungan pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari
pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
3.2. Penyambungan pipa dilaksanakan adalah sebagai berikut :
3.3. Pipa Galvanis dengan sambungan Flange.
3.4. Pipa Galvanis dengan sambungan ulir
3.5. Pipa HDPE dengan menggunakan Aksesoris Pipa HDPE
3.6. Pipa PVC dengan sambungan Rubber Ring Joint
3.7. Penyambungan pipa dengan sambungan Flange dipasang dengan menggunakan baut
dan diberi rubber packing yang sesuai, baut-baut sebelum dipasang diberi gemuk
dengan sempurna dan harus diputar dengan kunci yang sesuai,
3.8. Penyambungan pipa dengan ulir dipasang dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga
menjamin kesamarataan sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh
permukaan ulir.
3.9. Penyambungan pipa HDPE dengan menggunakan Aksesoris Pipa HDPE mengikuti
petunjuk dan cara penyambungan yang ditentukan sesuai dengan pemakaian mesin
penyambung.
3.10. Penyambungan pipa PVC dengan Rubber Ring Joint, posisi kedua pipa harus sejajar
dan rapat.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


4. Perlintasan Pipa
4.1. Perlintasan pipa dengan jalan raya dan sungai seperti terdapat pada gambar rencana,
Penyedia jasa konstruksi hendaknya mendapatkan izin-izin yang diperlukan untuk
bangunan perlintasan dan biaya yang timbul mejadi tanggung jawab Penyedia jasa
konstruksi.
4.2. Untuk pipa yang melintasi sungai menggunakan jembatan pipa atau jembatan
gantung pipa dan pipa yang dipakai untuk perlintasan adalah pipa galvanis.

5. Pengurugan/ Penimbunan
5.1. Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan tidak langsung kebagian pipa atau
struktur, urugan baru dapat dilaksanakan setelah pemasangan pipa selesai.
5.2. Bahan urugan tidak boleh mengandung benda-benda, seperti rumput-rumputan, akar-
akar pohon dan lain sebagainya dan tidak merupakan bahan yang melar serta tidak
mengandung benda keras/ batu dengan diameter lebih besar dari 2 cm.
5.3. Semua galian parit bawah pipa harus diurug dengan pasir dari bagian bawah parit
sampai sekeliling pipa, urugan pasir kemudian dipadatkan
5.4. Sistem Pengurugan adalah selapis demi selapis maksimum 20 cm dan dipadatkan,
bahan urugan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH DARI PIPA DISTRIBUSI

Pipa distribusi Sambungan Rumah (SR) dihubungkan dengan pipa induk jalur distribusi
dan dikerjakan sesuai spesifikasi teknis :

1. Pemasangan dimulai dari pemasangan clamp sadle pada jalur pipa distribusi pada
pekerjaan ini.
2. Pemasangan pipa dalam halaman rumah (HDPE ½” dan GI ½”) yang menghubungkan
pipa distribusi dengan water meter.
3. Persiapan dudukan meter air dengan pondasi rabat beton tebal 15 cm.
4. Pemasangan water meter ( ½” ) dari bahan kuningan dan ber SNI.
5. Box penutup water meter dari bahan hard plastik

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Penyedia Jasa Konstruksi harus selalu memegang teguh disiplin, keras dan perintah
yang baik antar pekerjanya dan tidak memperkerjakan orang yang tidak sesuai dengan
bidangnya atau keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
2. Penyedia Jasa Konstruksi menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru, dan bahwa semua pekerjaan akan
berkwalitas baik bebas dari cacat.
3. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap ditolak. Dalam
pengajuan penawaran Penyedia Jasa Konstruksi harus mempertimbangkan biaya - biaya
pengujian / pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah tersebut Penyedia
Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab atas biaya - biaya pengiriman yang tidak
memenuhi syarat -syarat yang dikehendaki.
4. Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Normalisasi Indonesia (SNI). Apabila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standard
Indonesia, maka dapat dipakai British Standard, JIS, ACI yang sesuai dengan spesifikasi
ini.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


5. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci disini atau dicakup oleh
Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama. Konsultan Pengawas
akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk
penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut disertai dengan pengajuan
check list kedatangan barang dari Penyedia jasa konstruksi.

PEKERJAAN TIDAK BAIK

1. Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia Jasa Konstruksi


membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk
mengadakan pengujian bahan - bahan atau barang - barang baik yang sudah maupun
yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk
pengerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi, untuk
disempurnakan sesuai dengan kontrak.

2. Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat


pekerjaan, pekerjaan - pekerjaan, bahan - bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai
dengan kontrak. Pemberi tugas boleh ( tetapi tidak dengan secara tidak adil atau
menyusahkan ) mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari
pekerjaan.

PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

1. Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang di terima menurut
ketentuan dalam kontrak dan menurut gambar - gambar detail yang telah disahkan oleh
pengawas melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian - bagian menurut
persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

2. Pekerjaan tambah kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari pengawas. Selanjutnya penambahan / pengurangan pekerjaan dilakukan atas
dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum daftar harga
upah dan satuan pekerjaan.

3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis, adalah
tidak sah dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.

PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA

a. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalarn kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan
waktu sesuai dengan addendum kontrak pembororong harus segera menyerahkan hasil
pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak Kepada pemimpin proyek secara
tertulis dan pengawas berkewajiban :
1. Membuat evaluasi tentang seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak Penyedia Jasa
Konstruksian.
2. Menengani atau melaporkan kepada pernimpin proyek tentang hasil pekerjaan
Penyedia Jasa Konstruksi tersebut Secara tertulis.
b. Pemimpin proyek akan mengadakan rapat koordinasi mengenai pekerjaan tersebut
diatas berdasarkan :
1. Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi
2. Surat penyerahan pekerjaan kepada Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan dari pekerjaan
tersebut.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM
PENYERAHAN PEKERJAAN YANG KEDUA

a. Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga
360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender adalah pemeliharaan yang masih menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya antara lain :
1. Keamanan dan penjagaan
2. Penyempurnaan dan pemeliharaan
3. Pembersihan.
b. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan
kontrak, maka penyerahan pekeriaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata
cara penyerahan yang pertama.

1.6. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI


a. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi
Daftar Personil Managerial yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Republik Indonesia
No. 12 Tahun 2021 sebagai berikut :

No Jabatan Yang dibutuhkan Pengalaman Profesi/ Keahlian/ Ketrampilan


1 1 Orang Petugas K3 0 Tahun Sertifikat K3 Konstruksi
Konstruksi / Petugas atau Sertifikat Keselamatan
Keselamatan Konstruksi Konstruksi / Petugas
Keselamatan Konstruksi
(MPK.01.002.3)

2 1 Orang Pelaksana 2 Tahun SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT


011 ) / Pelaksana Konstruksi Bangunan
Unit Distribusi SPAM Level 3
(SIP.11.001.3) / Pelaksana Konstruksi
Bangunan Unit Produksi SPAM
(SIP.11.001.7) / Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Perpipaan Muda (TTL. 04.
004. 4) Jenjang 4 / Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Perpipaan Madya (TTL. 04.
005. 5) Jenjang 5

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


BAB II
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)

1) Peraturan Tentang K3 di Indonesia


Dalam rangka terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pada penyelenggaraan
konstruksi di Indonesia, terdapat pengaturan mengenai K3 yang bersifat umum dan yang
bersifat khusus untuk penyelenggaraan konstruksi yakni:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-01/Men/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
masing-masing Nomor Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

2) Ketentuan Administrasi
1. Penyedia Jasa Kontraktor berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,
peralatan lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikan rupa sehingga
tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakan.
2. Penyedia Jasa Kontraktor mejamin bahwa mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat
lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan Keselamatan
Kerja, selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara umum.
3. Penyedia Jasa Kontraktor turut mengadakan :pengawasan terhadap tenaga kerja,
agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan
sehat.
4. Penyedia Jasa Kontraktor menunjuk petugas Keselamatan Kerja yang karena
jabatannya di dalam organisasi kontraktor, bertanggung jawab mengawasi
kordinasi pekerjaan yang dilakukan. untuk menghindarkan resiko bahaya
kecelakaan.
5. Penyedia Jasa Kontractor memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja
sesuai dengsn keahlian umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya.
6. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Kontraktor menjamin bahwa semua
tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masing-
masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Pengurus atau kontraktor dapat
memasang papan-papan pengumuman, papan-papan PERNINGatan serta sarana-
sarana pencegahan yang dipandang perlu.
7. Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua
tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja
dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.
8. Hal-hal yang rnenyangkut biaya yang timbal dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Pengurus dan
Kontraktor.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


3) Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (Full-time)
untuk mengurus dan menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Pengurus dan Kontraktor yang mengelola pekerjaan dengan memperkerjakan
pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang
memeriukan, diwajibkan membentuk unit Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut ini merupakan unit
struktural dari organisasi Kontraktor yang dikelola oleh Pengurus atau Kontraktor.
4. Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut bersama-sama dengan Panitia
Pembina Keselamatan Kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawahkordinasi
Pengurus atau Kontraktor, serta bertanggung jawab kepada Pemimpin Proyek.
5. Kontraktor harus :
- Memberikan kepada Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety
Committee) fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
- Berkonsultasi dengan Panitia Pembina Keselamatan clan Kesehatan
Kerja (Safety Committee) dalam segala hal yang berhubungan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Proyek.
- Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada
rekomendasi dari Safety Committee.
6. Jika 2 atau lebih kontraktor bergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja
sama membentuk kegiatan keselamatan dan Kesehatan kerja.

4) Laporan Kecelakaan
1. Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan
kepada Depnaker dan Departemen Pekerjaan Umum.
2. Laporan tersebut harus meliputi statistic yang akan :
- Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masing-
masing clan,
- Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.

5) Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama pada Kecelakan


1. Tenaga Kerja harus diperiksa kesehatannya.
2. Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali
(Pemeriksaan Kesehatan sebelum masuk kerja dengan penekanan pada kesehatan
fisik dan kesehatan individu),
3. Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut.
4. Tenaga Kerja di bawah umur 18 tahun harus mendapat pengawasan kesehatan
khusus, meliputi pemeriksaan kembali atas kesehatannya secara teratur.
5. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk
Referensi.
6. Suatu rencana organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama harus
dibuat sebelumnya untuk setiap daerah ternpat bekerja meliputi seluruh
pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, aiat-alat
komunikasi alat-alat jalur transportasi.
7. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba -tiba, harus
dilakukan oleh dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan
pertama pada kecelakaan (P.P.P.K.).
8. Alat-alat P.P.P.K. atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di
tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-
lain.
Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
9. Alat-alat P.P.P.K. atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat
untuk kompres, perban, Gauze yang steril, antiseptik, plester, Forniquet, gunting,
splint dan perlengkapan gigitan ular.
10. Alat-alat P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain
selain alat-alat P,P.P.K. yang diperlukan dalam keadaan darurat.
11. Alat-alat P.P.P.K. dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-
keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
12. Isi dari kotak obat-obatan dan alat P.P.P.K. harus diperiksa secara teratur dan
harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
13. Kereta untuk mengangkat orang sakit,(Carrying basket) harus selalau tersedia.
14. Jika tenaga kerjaa dipekerjakan di bawah tanah atau pada keadaan lain, alat
penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
15. Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menyebabkan adanya risiko
tenggelam atau keracunan atau alat-alat penyelemat an harus selalu tersedia di
dekat tempat mereka bekerja.
16. Persiapan-persiapan harus dilaktikan untuk memungkinkan mengangkut dengan
cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke
rumah sakit atau tempat berobat semacam ini.
17. Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik (strategis)
yang memberitahukan :
- Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat alat P.P.P.K. ruang
P.P.P.K. ambulans, kereta untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari
orang yang bertugas untuk urusan kecelakaan.
- Tempat telpon terdekat untuk menelpon/memanggil ambulans,nomor telpon
dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
- Nama, alamat, nomor telpon dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat
segera dihubungi dalam keadaan darurat/ emergency.

6) Pembiayaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


3. Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah
diantisipasi sejak dini yaitu pada saat pengguna jasa mempersiapkan pembuatan
desain dan perkiraan biaya suatu proyek jalan dan jembatan.Sehingga pada saat
pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian evaluasi
dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya penyedia jasa kontraktor harus
melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk
penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan
tersebut dengan biaya yang wajar.
4. Oleh karena itu baik penyedia jasa dan pengguna jasa perlu memahami prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini , agar dapat melakukan langkah
persiapan, pelaksanaandanpengawasannya.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


7) Perlengkapan Keselamatan Kerja
1. Jenis Perlengkapan Keselamatan Kerja
- Safety hat, yag berguna untuk melindungi kepala
dari benturan benda keras selama mengoperasikan
atau memelihara AMP
- Safety shoes, yang akan berguna untuk
menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan
sebagainya.
- Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan
untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan yang
banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
- Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah
tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
- Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
- Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari kebisingan
yang ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.

2. Masalah Umum
- Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak melalui pengujian
laboratorium, sehingga tidak diketahui derajat perlindungannya atau tidak
memenuhi ketentuan keselamatan.
- Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang pemakai merasa terganggu.
- Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas penggunaan
perlengkapan keselamatan kerja
- Pengawasan terhadap keharusan penggunaan perlengkapan keselamatan kerja
sangat lemah.
- Kewajiban untuk memelihara perlengkapan keselamatan kerja yang menjadi
tanggung jawab perusahaan sering dialihkan kepada pekerja.

3. Masalah Pemakaian Perlengkapan Keselamatan Kerja Secara Umum


- Pekerja tidak mau memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan :
o Yang bersangkutan tidak mengerti atas maksud keharusan pemakaian .
o Pemakaian perlengkapan keselamatan kerja dirasakan pekerja tidak nyaman
seperti panas, sesak dan tidak memenuhi nilai keindahan
o Pekerja merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaan.
o Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang dipakai tidak sesuai dengan jenis
bahaya yang dihadapi.
o Tidak dikenakan sanksi terhadap pekerja yang tidak memakai perlengkapan
keselamatan kerja
o Atasannya juga tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja tanpa
dikenakan sanksi.
- Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan alasan:
o Perusahaan tidak mengerti adanya ketentuan pemakaian perlengkapan
keselamatan kerja.
o Rendahnya kesadaran perusahaan atas pentingnya K3 dan secara sengaja
melalaikan kewajibannya untuk menyediakan perlengkapan keselamatan
kerja.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


o Perusahaan merasa sia-sia menyediakan perlengkapan keselamatan kerja,
karena pada akhirnya perlengkapan keselamatan kerja tidak dipakai oleh
pekerja.
- Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang disediakan oleh perusahaan tidak
sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi pekerja.
- Perusahaan mengadakan perlengkapan keselamatan kerja hanya sekedar
memenuhi persyaratan formal tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya dengan
maksud pemakaiannya.

4. Masalah Khusus Perlengkapan Keselamatan Kerja


- Masker
o Sering ditemukan adanya kerusakan atau sumbatan pada filter
o Pemakaian alat ini dirasakan tidak nyaman oleh pekerja.
o Pemakaian alat ini menimbulkan efek psikologis dan kecemasan terhadap
pemakainnya dan meningkatan beban kerja pada jantung dan hati.
o Pemakai alat ini harus menghirup udara yang dihembuskannya.
o Cara pemakaiannya kurang tepat seperti longgarnya/lepasnya tali pengikat
sehingga pengamanan terhadap pemakainnya kurang berdaya guna.
- Alat Perlindung Telinga
o Pemakaian alat ini dapat menimbulkan resiko infeksi telinga.
o Pemakaian alat ini menimbulkan kesulitan berkomunikasi pada pemakainya
o Pemakai merasa tidak nyaman dan terisolasi.
o Jepitan yang terlalu kuan serring menimbulkan sakit kepala pada
pemakainya.
o Kemampuan menduga jarak dari pemakai menurun.
o Sering menimbulkan iritasi kulit pemakinya.
- Sarung Tangan
o Pemakaian alat ini menimbulkan kepekaan tangan dan jari menurun
o Menimbulkan keluarnya keringat berlebihan.
o Sering menyebabkan adanya bahan kimia tertentu tanpa diketahui
pemakainya yang mungkin membahayakan pemakainya.
- Kaca Mata Keselamatan
o Dapat membatasi pandangan pemakainya.
o Adanya noda, kabut dan goresan kecil pada kaca yang mengakibatkan
kaburnya pandangan pemakainya.
o Alat ini menimbulkan kesulitan pada pemakainya untuk melihat kerusakan
secara visual.
o Kondisi kacamata yang tidak baik sering menimbulkan kemungkinan benda
masuk dari samping

8) Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pertolongan Pertama pada Keselakaan (PPPK)
1. Pengertian PPPK
Yang dimaksud dengan PPPK adalah upaya pemberian pertolongan permulaan
yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke tempat yang mempunyai sarana
kesehatan yang memadai , seperti rumah sakit.Pertolongan permulaan ini
memegang peranan penting dalam penyelamatan jiwa penderita, karena
kesalahan dalam penanganan awal ini akan menyebabkan semakin parahnya
konsisi korban atau malah menimbulkan kematian penderita.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


2. Tujuan PPPK
Maksud dan tujuan PPPK adalah :
- Mencegah kematian
- Mencegah bahaya cacat
- Mencegah infeksi
- Meringankan rasa sakit

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatiakn dalam PPPK


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan PPPK adalah :
- Sistem PPPK telah memenuhi standar dan pedoman yang berlaku.
- Petugas PPPK telah ditunjuk dan dilatih sesuai peraturan perundang-undangan.
- Sistem PPPK dilakukan pemeriksaan secara berkala.

4. Kesiapan Menangani Keadaan Darurat


Kesiapan menangani keadaan darurat meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Identifikasi semua keadaan darurat yang potensial, baik di dalam atau di luar
lokasi kerja.
- Prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan disosialisikan kepada
seluruh pekerja.
- Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang
kompeten.
- Semua tenaga kerja telah mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur
keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.
- Pelatihan khusus kepada petugas penaganan darurat.
- Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat ditempatkan di tempat-
tempat yang strategis dan mencolok serta telah diperhatikan dan diketahui oleh
seluruh tenaga kerja.
- Alat dan sistem keadaan darurat diperiks, diuji dan dipelihara secara berkala.
- Kesesuaian,penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan
darurat telah dinilai oleh petugas yang berkompeten.

5. Pengawasan
− Pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan
dengan maan dan mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah
ditentukan
− Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat
risiko tugas.
− Pengawas ikut serta dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya
pengendalian.
− Pengawas didikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat
kerja dan kecelakaan dan wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada
pengurus.

6. Pemantauan Pemeriksaan Bahaya


− Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
− Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang
telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.
− Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang
diperiksa.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


− Daftar simak (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
inspeksi.
− Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan Panitia Pembina K3.
− Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya

7. Pemantauan Lingkungan Kerja


− Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat
dan dipelihara.
− Pemantauan lngkungan kerja meliputi factor fisik, kimia, biologis, radiasi dan
psikologis.

8. Peralatan Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian


− Terdapat sistem yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan untuk alt pemerikasaan, ukur dan uji mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja.
− Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas yang berkompeten.

9. Pemantauan Kesehatan
− Kesehatan tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja yang mengadung bahaya
harus dipantau.
− Peruashaan telah mengidentifikasi keadaan dimana pemeriksaan Kesehatan
perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan
ini.
− Pemeriksan Kesehatan dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
− Catatan mengenai pemantauan Kesehatan dibuat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

10. Pencatatan Data dan Pelaporan Catatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
− Perusahaan mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengarsipkan, memelihara dan menyimpan catatan keselamatan dan Kesehatan
kerja.
− Undang-undang, peraturan. Standar da pedoman tekni yang relevan dipelihara
pada tempat yang mudah didapat.
− Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan
catatan.
− Catatan mengenai meninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara.
− Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan rehabilitasi Kesehatan
dipelihara.

11. Pelaporan Keadaan Darurat


- Terdapat prosedur proses pelaopran sumber bahaya, personil perlu diberitahu
mengenai proses pelaporan sumber bahaya terhadap keselamatan dan
Kesehatan kerja.

12. Pelaporan Kecelakaan Kerja


- Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta kecelakaan di tempat kerja dilaporkan.

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


- Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundangan yang berlaku.

13. Penyelidikan Kecelakaan Kerja


- Perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang dilaporkan.
- Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau
ahli K3 yang telah dilatih.
- Laporan penyelidikan berisi saran-saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha
perbaikan.
- Tanggung jawab diberikan kepada petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan
tindakan perbaikan sehubungan dengan laporan penyelidikan.
- Tindakan perbaikan didiskusikan dengan tenaga kerja di tempat terjadinya
kecelakaan.
- Efektivitas tindakan perbaikan dipantau.

14. Penanganan Masalah


- Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan kerja
yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
- Tenaga kerja diberi informasi mengenai prosedur penanganan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja dan menerima informasi kemajuan
penyelesaian.

9) Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang


Mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi
perancangan dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam
menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat
Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi. Berikut di
bawah ini uraian identifikasi bahaya yang berotensi terjadi pada pekerjaan
konstruksi :

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


IDENTFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PELUANG ( IBPRP )

KEGIATAN : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
SUB KEGIATAN : Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
PEKERJAAN : Belanja Hibah Barang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela Bersifat Sosial Kemasyarakatan - Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)
LOKASI : Desa Perning Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO


PERSYARATAN
PENGENDALIAN NILAI PENGENDALIAN NILAI KETERAN
NO JENIS PEMENUHAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN ( TINGKAT KEMUNGKINAN KEPARAHAN ( TINGKAT
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA AWAL RESIKO LANJUTAN RESIKO GAN
BAHAYA PERATURAN (F) A) RESIKO (F) A) RESIKO
(FXA) (FXA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A Pekerjaan Persiapan
1 Uitzet / Pengukuran ulang Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) Pasang rambu 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Terkena debu peringatan
menyebabkan iritasi
pernafasan
2) Memakai sepatu 2 1 2
, Sarung tangan &
Masker
2 Pembersihan Lokasi Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) Pasang rambu 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Terkena debu peringatan
menyebabkan iritasi
pernafasan
2) Memakai sepatu 2 1 2
, Sarung tangan &
Masker
3 Pemasangan Papan Nama Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Kegiatan linggis menyebabkan luka tangan
tangan/kaki
B Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kontruksi
1 Sistem Manajemen Keselamatan Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) Pasang rambu 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Dan Kesehatan Kerja pengguna jalan, Terkena debu peringatan
menyebabkan iritasi
pernafasan
C Sarana & Prasarana Air Minum
Desa Perning
I Pengadaan Dan Pemasangan
Pipa Distribusi
1 Pipa HDPE PE-100 PN-10 dia. 2"

- Galian Tanah Tergores alat gali Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menyebabkan luka tangan dan tangan dan sepatu
kaki, Tertabrak kendaraan
pengguna jalan
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
- Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
linggis menyebabkan luka tangan
tangan/kaki
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
- Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
HDPE PE-100 PN-10 dia. 2" pengguna jalan, Tergores alat tangan, rompi dan
gali sepatu
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
2 Accessories Pipa HDPE PE-100
dia. 2"
- Coupler HDPE PE-100 Uk. 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Elbow 90° HDPE PE-100 Uk. 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- End Cap HDPE PE-100 Uk. 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Tee HDPE PE-100 Uk. 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Tee PVC Uk. 3" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Reducer PVC, Dia. 3" x 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Flange Socket PVC S-12,5 Uk. 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Flange Adaptor HDPE PE-100 Uk. Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
2" + (Coupler) pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Karet flange Ø 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Mur baut Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
- Ball Valve 2" HDPE include Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
coupler pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
II Pekerjaan Wash Out
1 Galian Tanah Tergores alat gali Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menyebabkan luka tangan dan tangan dan sepatu
kaki, Tertabrak kendaraan
pengguna jalan
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
2 Ball Valve 2" HDPE include Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
coupler pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
3 End Cap HDPE 2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
4 Pembuatan 1 m3 Beton Mutu f’c = Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) Pasang rambu 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
16,9 Mpa (K200) linggis menyebabkan luka peringatan
tangan/ kaki, kaki terkena
adukan beton menyebabkan
luka
2) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
tangan, rompi dan
sepatu
5 Pembesian Tulangan Polos Tergores peralatan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menyebabkan luka tangan/ tangan dan sepatu
kaki, tangan terkena besi
tulangan menyebabkan luka
6 Bekisting Terkena palu dan peralatan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pendukung pekerjaan yang tangan dan sepatu
bisa menyebabkan luka
tangan/ kaki, tangan terkena
paku dan kayu menyebabkan
luka
III Pekerjaan Crossing Jalan
1 Pembongkaran beton Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menggunakan alat linggis, drill beton tangan dan sepatu
menyebabkan luka tangan/
kaki
2 Pembuatan 1 m3 Beton Mutu f’c = Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
16,9 Mpa (K200) linggis menyebabkan luka tangan, rompi dan
tangan/ kaki, kaki terkena sepatu
adukan beton menyebabkan
luka
3 Pipa Galvanis Medium A; Dia. 3 " / Terkena las, tersengat listrik Luka Ringan 1) Pasang rambu 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
3 mm menyebabkan luka peringatan
tangan/kaki, kejatuhan pipa GI
2) memakai sarung 2 1 2
tangan, rompi dan
sepatu

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
PERSYARATAN
PENGENDALIAN NILAI PENGENDALIAN NILAI KETERAN
NO JENIS PEMENUHAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN ( TINGKAT KEMUNGKINAN KEPARAHAN ( TINGKAT
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA AWAL RESIKO LANJUTAN RESIKO GAN
BAHAYA PERATURAN (F) A) RESIKO (F) A) RESIKO
(FXA) (FXA)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
IV Pekerjaan Rekondisi
1 Pembongkaran beton Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menggunakan alat linggis, drill beton tangan dan sepatu
menyebabkan luka tangan/
kaki
2 Pembuatan 1 m3 Beton Mutu f’c = Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
7,4 Mpa (K100) linggis menyebabkan luka tangan, rompi dan
tangan/ kaki, kaki terkena sepatu
adukan beton menyebabkan
luka
3 Pembongkaran dan Pemasangan Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Paving Kembali linggis menyebabkan luka tangan
tangan/kaki
V Pekerjaan Sambungan Rumah
Dari Pipa Distribusi
1 Galian tanah Tergores alat gali Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
menyebabkan luka tangan dan tangan dan sepatu
kaki, Tertabrak kendaraan
pengguna jalan
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
2 Urugan tanah kembali Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
linggis menyebabkan luka tangan
tangan/kaki
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
3 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
HDPE PE-100 PN-16 dia. 1/2" pengguna jalan, Tergores alat tangan, rompi dan
gali sepatu
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
4 Clamp Saddle PVC S-12,5 Uk. 3" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
5 Clamp Saddle HDPE PE-100 Uk. Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
2" x 1/2" pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
6 Male Adaptor HDPE 1/2" Tertabrak kendaraan Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
pengguna jalan, Tergores tangan, rompi dan
peralatan pendukung sepatu
7 Water Meter Dia 1/2" Kuningan Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
include coupling tangan, rompi dan
sepatu
8 Penutup Water Meter Hard Plastik Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
(SNI) include baut sekrup tangan, rompi dan
sepatu
9 Kran Air Dia. 1/2" Kuningan Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
10 Stop Kran Air Dia. 1/2" Kuningan Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
11 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tergores alat snai Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Galvanis Medium A; Dia. 1/2 " / 3 menyebabkan luka tangan, tangan, rompi dan
mm kejatuhan pipa GI sepatu
12 Tee GIP Uk. 1/2 " Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
13 Knee GIP Dia. 1/2" Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
14 Sealtape Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
15 Double Nepel GI, Dia. 1/2" Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
16 Plug Drat Luar GI Uk. 1/2" Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
17 Elbow 90˚ HDPE 1/2" Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
18 Female Thread Elbow 90˚ 1/2" Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu
19 Pekerjaan Galian Tanah Dudukan Tergores alat gali Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Sambungan Rumah menyebabkan luka tangan dan tangan dan sepatu
kaki, Tertabrak kendaraan
pengguna jalan
2) Pasang rambu 2 1 2
peringatan
20 Pekerjaan Rabat beton lantai Tergores cangkul, gancu / Luka Ringan 1) memakai sarung 2 1 2 Kecil Administratif 2 2 2 2
Sambungan Rumah (K100) linggis menyebabkan luka tangan, rompi dan
tangan/ kaki, kaki terkena sepatu
adukan beton menyebabkan
luka
21 Pemasangan dan Perakitan Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
Sambungan Rumah tangan, rompi dan
sepatu
22 Stiker Cutting Laminasi Vynil Tergores peralatan pendukung Luka Ringan 1) memakai sarung 1 1 1 Kecil Administratif 1 1 1 1
tangan, rompi dan
sepatu

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)


10) Tabel Jenis Pekerjaan dan Identifikasi Bahaya yang akan dikompetisikan dalam
tender.

No. Pekerjaan Identifikasi Jenis Tingkat


Bahaya Resiko
1. Pengadaan dan Tertabrak kendaraan Kecil
Pemasangan Pipa pengguna jalan,
HDPE PE-100 PN-10 Tergores alat gali
dia. 2"

Demikian Dokumen Spesifikasi Teknis ini kami buat dengan harapan pekerjaan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hukum. Sehingga dapat memperoleh hasil pekerjaan yang maksimal, tepat
waktu, tepat biaya dan tepat mutu serta dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat.

Mojokerto, 04 April 2023

Mengetahui/ Menyetujui, Ditetapkan Oleh,

Ir. RINALDI RIZAL SABIRIN, ST., M.BA.


Pembina Tk.I
NIP. 19791010 200901 1 011

Spesifikasi Teknis Perluasan SPAM Desa Perning Kecamatan Jetis (DAK)

Anda mungkin juga menyukai