PEKERJAAN KONSTRUKSI
B. Standar rujukan
Daftar standar rujukan spesifikasi teknis pekerjaan sebagai berikut:
SNI 03 – 2847 - 2002 Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
SKBI – 1.4.53.1988 Pedomen Beton 1989
SNI 03-2847-2002 Tata cara pengukuran struktur beton
SNI 2049:2015 Semen Portland
SII.0457-81 Agregat Beton, Cara Uji Butiran Ringan
SII.0052-80 Agregat Beton Mutu dan Cara Uji
SII.0456-81 Agregat Kasar Untuk Beton, Cara Uji Butiran Pipih dan panjang
SII.0087-75 Agregat Kasar Untuk Beton, Cara Penentuan Daya Aus
Gesek, Mempergunakan Bejana Los Angeles
SII.0051-74 Agregat Untuk Aduk Beton, Cara Penentuan Besar Butiran
SII 0013-81 Mutu dan Cara Uji Semen Portland
SNI 0039:2013 Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng
SNI 0311 Cara uji lapis seng
SNI 0308 Cara uji komposisi kimia baja karbon
SNI 0408 Cara uji tarik logam
SNI 0410 Cara uji lengkung tekan
SNI 7509-2011 Tata cara perencanaan teknik jaringan distribusi dan unit
pelayanan sistem penyediaan air minum (SR)
C. Persyaratan Bahan
Spesifikasi bahan yang disyaratkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi teknis ini diuraikan sebagai berikut:
Jenis Produk Sumber produk Acuan
No. Nama Bahan Spesifikasi Bahan
(Olahan/Alam) (Lokal/Impor) spesifikasi
Item pekerjaan beton
1. Semen a. Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Olahan Lokal dalam SNI 2049:2015
Normatif SNI 15-2049-2015. negeri
b. Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi
Teknis/Lapangan dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup
atau dalam tempat lain dari pabrikan yang sudah disetujui.
c. Bilamana dikehendaki oleh Direksi Teknis/Lapangan, Penyedia harus
memberikan pada Direksi Teknis/Lapangan, satu faktur untuk tiap pengiriman
semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim,
bersama dengan sertifikat pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa
semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan
Acuan Normatif.
d. Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus
air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang
membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.
e. Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan
Normatif bila dianggap perlu oleh Direksi Teknis/Lapangan. Direksi
Teknis/Lapangan berhak untuk menolak semen yang tidak memuaskan,
sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan.
f. Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya Penyedia. Penyedia harus menyediakan semua contoh pengujian dan
memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi Teknis/Lapangan
untuk melakukan pengujian.
Jenis Produk Sumber produk Acuan
No. Nama Bahan Spesifikasi Bahan
(Olahan/Alam) (Lokal/Impor) spesifikasi
Penyedia harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen dalam
jumlah yang cukup di lapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan
memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.
2. Agregat Halus a. Mutu agregat halus: butir-butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung Olahan/Alam Lokal dalam SNI 03-2847-
lumpur dan bahan-bahan organis. Jumlah prosentase dari segala macam negeri 2002
(Pasir)
substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5 %
b. Ukuran agregat halus: Sisa diatas ayakan 4 mm harus minimum 2% berat;
sisa diatas ayakan 2 mm harus minimum 10% berat; sisa ayakan 0,25 mm
harus berkisar antara 80% dan 90% berat.
c. Penyimpanan: pasir harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari
pengotoran oleh bahan- bahan lain.
d. Segala pasir yang akan dipakai untuk produksi beton dengan spesifikasi ini
harus pasir alam dan bila dikehendaki harus campuran dalam proporsi
(bandingan) yang tepat dari pasir alam. Pasir harus mempunyai “modulus
kehalusan butir” anatara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan Saringan
Standar, sesuai dengan Standar Indonesia untuk beton PBI 1971 dan PBI
1997 atau dengan ketentuan sebagai berikut:
Ketebalan Dinding
Diameter Nominal Diameter Luar
Minimum
(mm) (mm)
(mm)
100 114,3 4,5
150 168,3 5,0
200 219,1 5,8
250 273,0 6,4
300 323,8 6,4
350 355,6 6,4
400 406,4 6,4
+ 10
Toleransi tebal untuk pipa tipis adalah %
-8
g. Penandaan
Pada bagian luar untuk setiap pipa dan accessories harus ditandai dengan:
a. Logo/merek pabrik pembuat
b. Kelas (Lgh = tipis, Med = medium dan Hvy = tebal)
c. Diameter nominal
d. Panjang
2. Aksesoris dan a. Spesifikasi Valve Olahan Lokal dalam
Fitting Setiap katup pada dasarnya badannya terdiri dari besi cor atau besi ductile negeri
dengan dudukan karet, piringan (disc), sebuah lubang katup dan penggerak
mekanik, dan harus dalam segala hal memenuhi persyaratan “Standards for
Rubber - Seater Butterfly Valves” (AWWA Designation C 504) atau standar
Jenis Produk Sumber produk Acuan
No. Nama Bahan Spesifikasi Bahan
(Olahan/Alam) (Lokal/Impor) spesifikasi
International yang lain yang diakui yang menjamin kwalitas yang sama atau
lebih tinggi dari standar yang disebutkan di sini dan harus direncanakan untuk
tekanan kerja tidak kurang dari 12 bars. Atau disesuikan dengan kondisi
lapangan.
b. Spesifikasi flange, blind flange, elbow/reducer/tee dan flange adaptor sesuai
tabel dibawah:
Spesifkasi Assesories
Flange
Material flange Steel
Standard Presssure Rating PN 10 atau PN 16
Blind Flange
Material Blind Flange Steel
Standard Presssure Rating PN 10 atau PN 16
Elbow/Reducer/Tee
Material Steel
Standard ASTM A-53
Flange Adaptor
Material Cast Iron atau Ductile Iron
Standard Pressure Rating PN 10 atau PN 16
c. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di Proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh
direksi Lapangan adalah :
1 buah kamera
1 buah alat ukur panjang
1 buah personal komputer dan printer
1 set Alat Pelindung Diri (APD)
1 set kotak P3K
1.7 PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dari PDAM. Air harus bersih, bebas dari
debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan rencana.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Konsultan pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk mensuplai kantor
Direksi Lapangan.
c. Segala Biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban Kontraktor.
c. Pemasangan Bouwplank
Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan Bowplank /
pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan bench mark yang
diberikan Konsultan pengawas secara tertulis serta bertanggung jawab atas
ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan
peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.
Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut di atas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong serta wajib
memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut
disebabkan referensi tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan pengawas atau wakilnya tidak
menyebabkan tanggung-jawab Pemborong menjadi berkurang.
Pemborong wajib melindungi semua bench mark, dan lain-lain atau seluruh refferensi
dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.
Bahan dan Pelaksanaan.
1. Tiang Bowplank menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 dipasang setiap jarak
2.00 m1, sedangkan papan bowplank ukuran 2/20 dari kayu meranti dipasang
datar Water Pass.
2. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m1 dari as
tepi bangunan dengan patok - patok yang kuat, bowplank tidak boleh dilepas /
dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat
dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasraam tembok bawah.
2.2. Bahan
1. Semua Portland harus dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
semen Portland.
2. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
tentang besi beton.
3. Semua pasir dan agregat kasar yang digunakan dalam beton, spesi/mortar dan spesi injeksi
dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat yang sudah
diterangkan.
4. Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan didepan.
III K>225 >225 300 IPA Beton, STRUKTURAL Pengujian Pengujian akan
BPT, Reservoir, mendetail diadakan
Pondasi Gense- dengan analisa
Pompa ayakan
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan
yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang berisi 15 cm ( 0,06) pada umur 28 hari.
2.4.5. Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton,
penyokong dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan, lantai kerja) harus bersih dari air yang menggenang, reruntuhan atau bahan
lepas.
3. Permukaan-permukaan Construction Joints harus bersih dan lembab ketika ditutup
dengan beton baru atau adukan; dibersihkan dengan cara-cara yang disetujui dan
kemudian dicuci seluruhnya dengan penyemprotan air dengan tekanan udara sebelum
pengecoran beton baru. Pembersihan dan pencucian harus dilaksanakan pada
kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua genangan-genangan air harus
dibuang dari permukaan Construction Joints sebelum beton baru dicor.
4. Cara-cara dan alat yang digunakan untuk pengangkatan beton harus sedemikian
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa
ketempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan
perubahan nilai slump.
5. Beton dicor hanya pada waktu Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta
pengawas Kontraktor yang setara ada ditempat kerja. Permukaan Construction Joints
harus dilapisi penutup yang terbuat dari adukan semen (air pasta semen) atau ditutup
dengan lapisan spesi/mortar harus mempunyai perbandingan semen dan pasir seperti
campuran beton yang bersangkutan kecuali ditentukan lain, demikian juga konsistensinya.
6. Beton harus segera dicor pada adukan yang baru. Dalam pengecoran beton pada
Construction Joints yang telah terbentuk, penjagaan khusus harus dijalankan dengan
pembobokan dan peralatan dengan memakai alat-alat yang cocok.
7. Tidak diperkenankan pencampuran/pemotongan kembali beton. Beton yang sudah
mengeras harus dibuang dan tidak dibayar untuk pekerjaan itu. Transportasi dari
pengadukan sampai pengecoran beton jangan terlalu jauh.
8. Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan (joints), semua penuangan beton
harus selalu kira -kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya tidak lebih dari 50
cm. Direksi Pekerjaan berhak mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan
tebal lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
9. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras. Selama hujan air semen atau
spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joints dan air semen atau spesi yang
hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Suatu
pengecoran tidak boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai.
10. Ember-ember/backet beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada
slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana mekanisme
pembuangan harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,35 m3 sekali tuang. Ember
beton harus mudah untuk diangkat/diletakkan dengan alat-alat lainya dimana diperlukan
terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
11. Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan lain dari
yang ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi.
12. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum yang mungkin,
sehingga ia bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua
permukaan dari cetakan dan material yang dilekatkan. Dalam pemadatan setiap lapisan
dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan
kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Semua beton harus
dipadatkan dengan alat penggetar type immersion beroperasi dengan kecepatan paling
sedikit 7000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.
Perbandingan Kekuatan
Benda Uji
Tekan
Kubus 15 x 15 x 15 cm 1.00
Kubus 20 x 20 x 20 cm 0.95
Silinder 15 x 30 cm 0.83
3.2 Fitting
Semua fitting baja / steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan dan harus didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya.
3.3 Sambungan
a. Lengkungan dan pipa baja yang akan dipasang di tanah harus mempunyai satu ujung pipa
polos. Ujung pipa yang lain harus berbentuk socket menurut DIN 2461 atau mempunyai
selongsong luar yang dilas. Selongsong luar harus dari mutu Schedule 40 atau standard yang
setara. Selongsong ini boleh dipotong dari pipa yang sesuai atau dibuat dari strip baja karbon.
Tebal dinding dan panjang selongsong minimal harus sesuai dengan tebal minimal pipa.
b. Pipa-pipa baja yang akan dipasang diatas tanah dapat dilas menumpu atau disambung
dengan flens menurut pilihan kontraktor.
3.5.3 Penandaan
Pada bagian luar untuk setiap pipa dan accessories harus ditandai dengan:
a. Logo/merek pabrik pembuat
b. Kelas (Lgh = tipis, Med = medium dan Hvy = tebal)
c. Diameter nominal
d. Panjang
4. VALVE
4.1. Umum
4.1.1. Persyaratan Umum
a. Setiap katup pada dasarnya badannya terdiri dari besi cor atau besi ductile dengan dudukan
karet, piringan (disc), sebuah lubang katup dan penggerak mekanik, dan harus dalam segala
hal memenuhi persyaratan “Standards for Rubber - Seater Butterfly Valves” (AWWA
Designation C 504) atau standar International yang lain yang diakui yang menjamin kwalitas
yang sama atau lebih tinggi dari standar yang disebutkan di sini dan harus direncanakan
untuk tekanan kerja tidak kurang dari 12 bars.
b. Setiap piringan katup berputar dengan sudut 90 derajat antara keadaan terbuka penuh
dengan tertutup seluruhnya, dan piringan berada dalam posisi tertutup, sebuah bidang datar
melalui sumbu perputaran dari piringan katup harus vertikal.
c. Penggerak mekanik harus disertakan pada badan katup dan harus memenuhi standar AWWA
C 504.
d. Setiap penggerak mekanik harus dapat dilepaskan guna pemeriksanaan atau perbaikan dan
dilengkapi dengan perlengkapan untuk penguncian piringan dalam keadaan terbuka penuh
atau tertutup ketika penggerak mekanik dilepas.
e. Semua bagian dari penggerak mekanik harus siap setiap saat untuk pemeriksaan,
penyesuaian, perbaikan dan penggantian.
f. Penggerak mekanik untuk pengoperasian katup dengan tangan harus dapat mengunci
sendiri sedemikian rupa sehingga getaran tenaga air tidak akan menyebabkan piringan
bergerak dari tempatnya.
g. Semua katup yang disediakan menurut persyaratan ini harus cocok untuk pengoperasian
berulang guna mengatur aliran air minum.
4.1.2 Badan Katup
Badan katup dan flens harus terbuat dari besi tuang yang memenuhi persyaratan “Specifications
for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and pipe fittings”, kelas B (ASTM Designation A 126),
dari besi ductlile (ASTM 536), atau dari besi baja yang dipabrikasi.
4.1.7. Lain-Lain
Penentuan syarat semua item asessoris dan fitting dapat dibuktikan dengan sertifikat dari pabrik.
b. Test Mekanikal
Test rentang harus dilakukan pada contoh yang dipilih dari lot yang akan diserahterimakan.
Bila barang-barang yang test hasilnya memenuhi syarat, maka lot tersebut harus diterima
dengan syarat bahwa tidak satupun dari contoh barang yang ditest menunjukkan hasil kurang
dari 10 % dari nilai yang diperlukan.
5.2.3 Prosedure
Untuk prosedure pemeriksaan dan penerimaan barang sementara diterapkan peraturan -
peraturan yang terdapat pada Persyaratan Umum dan Persyaratan Khusus Dokumen Tender
ini.
G. Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Sampolawa Kabupaten Buton Selatan
dilaksanakan dalam jangka waktu 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender terhitung sejak tanggal surat
perintah mulai kerja (SPMK).
Kepemilikan
No Jenis Kapasitas Jumlah
/status
1 Dump Truck 4 M3 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
2 Pick Up 1 M3 2 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
3 Genset 10 KVa 3 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
4 Mesin Las 500 A 3 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
5 Jack Hammer > 50 J 2 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
6 Takel/ Chain Block 3 Ton 2 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
Peralatan yang wajib dimobilisasi selain Peralatan Utama pada saat Pelaksanaan Pekerjaan :
Kepemilikan
No Jenis Kapasitas Jumlah
/status
1 Alat Test Tekanan Pipa Air 20 Bar 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
2 Stamper/ Hand Compactor Standar 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
3 Alat Pemotong Pipa 3” – 12” 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
4 Peralatan Tukang Pipa Campuran 3 Set Milik/ Sewa/ Sewa Beli
5 Trackel Joint - 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
6 GPS - 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
7 Altimeter - 1 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
8 Meter Roll 100 m 2 Unit Milik/ Sewa/ Sewa Beli
Jumlah
Kualifikasi
Orang
Posisi Status
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
Pendidikan
Teknik Sipil/
Manajer Sarjana (S1) Ahli Teknik Air Minum 3 Tahun 1
Lingkungan -
Teknik 1 – Muda (504)
Ahli K3 Konstruksi –
Muda (603) 3 Tahun
Ahli K3 Sarjana (S1) Umum atau Atau - 1
Ahli K3 Konstruksi 0 tahun
Madya (603)
Manager
Admin. dan Sarjana (S1) Umum - 2 Tahun - 1
Keuangan
B. Personil yang dimobilisasi selain Personil Manajerial yang dipersyaratkan pada saat Pelaksanaan Pekerjaan
: *)
Pelaksanaan Diploma 3 Teknik Sipil/ Pelaksana Lapangan 3 Tahun - 1
Lapangan Lingkungan Perpipaan Air Madya
Perpipaan (TT020)
Drafter/ Juru Diploma 3 Teknik Sipil/ Juru Gambar / 3 Tahun - 1
Gambar Lingkungan/ Draftman - Tata
Arsitektur Lingkungan (TT003)
Tukang SLTA Sederajat - Tukang Pasang Pipa 3 tahun
Pasang Pipa (TM038) - 2
1 Pengadaan dan Pemasangan Pipa, 1. Pekerja Terkena percikan api atau terbakar (saat 4 1 4 (Rendah)
Fitting, dan aksesoris pengelasan)
Dari uraian jenis pekerjaan dan jenis bahaya di atas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu identifikasi bahaya yang memiliki tingkat risiko paling tinggi untuk
menjadi persyaratan evaluasi tender sebagai berikut:
L. Gambar Teknik
Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam Detailed Engineering Design (DED) sebagaimana
terlampir dan menjadi bagian dari dokumen spesifikasi teknik ini.
Uraian spesifikasi teknis ini telah direview untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam Dokumen
Persiapan Pengadaan.