SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN
PENINGKATAN SPAM WARURUMA
KONSULTAN PERENCANA :
Page 1
Spesifikasi Teknik
SPESIFIKASI TEKNIS
I. PEKERJAAN TANAH
A.Umum
Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan,
menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk
perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau
segera setelah pengujian pipa sebagai mana yang di perintahkan oleh direksi, semua permukaan yang
terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus di perbaiki
kembali seperti keadaan semula,atau dalam keadaan yang lebih baik . Setelah perbaikan kembali
,kontraktor harus memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat
penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian semula.
C. Daerah berumput
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan
galiannya, dan nantinya di kembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama
dengan kondisi semula. Lempeng rumput daerah yang akan terkena galian ,atau yang akan
terkena peralatan harus disingkirkan,dijaga/di pelihara selama berlansungnya pekerjaan
kontruksi dan di letakkan kembali setelah penyelesaian urugan.
Bilamana karena pekerjaan kontraktor,tanah berumput menjadi rusak untuk di letakan kembali
seperti semula ,kontraktor harus menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau
dengan cara lain, memupuk,menyiangi,dan memelihara area tersebut sampai dipadatkan tunas
baru.
D. Daerah berbatu
Pada daerah yang berbatu,kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk
menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian ,sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan
pemasangan pipa baja yang di letakkan di atas tanah berbatu tersebut.
E. Daerah perkebunan
Untuk pemasangan di daerah perkebunan, kontraktor harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya
yang di kompensasi yang di perlukan di tanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-
saluran air irigasi ,harus di usahakan tidak mengganggu area sawah dan tidak merusak saluran
irigasi tersebut.
Page 2
Spesifikasi Teknik
1.2 PENGGALIAN
Bagian berikut yaitu”PENGGALIAN”harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan
penyambungan semua jenis pipa.
A. Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang di temui termasuk pula semua
hambatan yang akan mempengaruhi semua pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.penyingkiran
bahan tersebutharus sesuai jalur dan kemiringan yang di perlihatkan dalam gambar rencana ataupun
yang di minta oleh direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebgai yang
tidak sesuai untuk pengurugan harus di singkirkan dari lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang
mungkin di perlukan untuk dinding dan sisi galian dan semua pemompaan,pengeringan atau cara lain
yang di setujui untuk penyingkiran atau pengeringan air.termasuk penanganan terhadap air hujan dan
air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya.
Kerusakan pada pekerjaan maupu kepemilikan yang berada di dekatnya. Dinding dan seluruh
permukaan galian dimana pekerja kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus
distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopaan membuat sudut galian yang aman atau cara
lainya. Kontraktor harus menyediakan,memasangdan menjaga turap penopang dan lain-lain,yang perlu
untuk melindungi pekerja,mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebab yang dapat
menyebabkan musibah,tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan bangunan yang ada di
sekitarnya.
1.3 URUGAN
Bagian tersebut mengenai “URUGAN”harus diterapkan semua jenis pekerjaan dan pemasangan
penyabungan pipa.
Page 3
Spesifikasi Teknik
A. Umum
Urugan mencakup menyediakan ,menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk mengisi
atau mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan lainya.
Kecuali di tentukan lain ,bahan yang di gunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih.
Jika urusan pasir tidak di tentukan dalam gambar,tetapi menurut pendapat direksi harus di gunakan
dibgian beberapa pekerjaan ,kontraktor harus menyediakan dan mengurug pasir dan kerikil
sebagaimana di tentukan dan di perintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa
terpasang ,diperiksa dan di setujui oleh direksi.
B.Bahan Urugan
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana,bahan untuk urugan di
tentukan sebagai berikut :
1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah di ambil dengan pengalian atau di angkat yang tidak
mengandung batu atau benda padat yang ukuran nya tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun
dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput,akar,semak atau tumbuhan lainnya,dan tidak
bersifat mengembang (non exrisive nature).
2. Urugan Pasir
Semua pasir yang di gunakan untuk urugan pasir alam berbutir halus hingga sedang,tidak
bergumpal,dan bebas dari kotoran,arang,abu,sampah,atau bahan lainya yang menurut pendapat direksi
dapat di tolak.bahan tersebut tidak mengandung lempung, dan tanah liat lebih dari 10 berat
bahanKeseluruhan.
3. Ukuran Kerikil
Kerikil yang di pakai untuk urugan harus berupa kerikil alam,memiliki partikel yang kuat berbutir
halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran
lebih besar dari 5 cm. bahan tersebut harus bebas dari kotoran ,abu,bahan tak terpakai/buangan atau
bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan lain nya. bahan tersebut tidak boleh mengandung
tanah liat,lempung dan tidak boleh bergumpal.
A. Umum
Page 4
Spesifikasi Teknik
Singkatan GIP yang di gunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar berarti Galvanis
Iron Pipe .
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas peralatan yang sesuai
bagi pengamanan dan pemasangan pipa,valve dan fitting. Cara pemasangan pipa dan pengunaan
perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik dan mengikuti peralatan
direksi.
Bahan
Pipa-pipa harus dibuat dari baja yang menurut analilsa harus mengandung sulfhur tidak lebih dari
0,06 % dan phospor tidak melebihi 9,07 %. Kekuatan tarik harus diantara 34 kg/mm2dan 47 kg/mm2
socketnya harus dibuat dari baja yang sama seperti yang disebutkan diatas atau dari besi tempa.
Dipakai besi tempa maka besi tempa tersebut harus mempunyai kekuatan tarik paling kecil 28/mm 2.
Besi tempa tersebut menurut analisa mengandung makna tidak lebih dari 0,15 dan sulfhur 0,03 %.
Apabila material pipa yang diadakan tidak merujuk/tidak termasuk dalam standar rujukan pasal 1 point
1.4, maka material pipa harus memenuhi Spesifikasi Pipa GI kelas medium dengan spesifikasi dasar
sebagi berikut :
Diameter Diameter Tebal Berat Per meter
Nominal Luar Dinding Ujung Rata Dread dan Tekanan
Inchi mm mm Kgs/m Socket Kgs/m Pengujian
2 60,2 3,5 5,09 5,16 50
B. PemasanganPipa
1. Penurunan Pipa Kedalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh
kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan,. Semua pipa, fitting dan valve harus
diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa
agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan
pelindung dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan
kedalam galian.
Page 5
Spesifikasi Teknik
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat
pipa diletakan pada jalur.selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,
ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang
sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimlantapkan
detempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama
kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran
lainnya masuk ke sambungan.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend” atau “Valve” atau tujuan lainnya, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada
sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan
yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung
pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan
ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada “fitting” seperti “Bend”, “Tee”, dan “flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari dieksi.
1. Umum
Pengelasan pipa galvanis dilapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan
berikut ini. hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman
(code) berikut ini :
a. Codes of Japanes Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakuka dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar
memungkinkan plengelasan sebagaiman diminta.jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang
yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai,
harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian
radiografi kecuali ditentukan lain. penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las tumpul ganda (doubel-
welded butt joint) sesuai yang ditentukan.
Page 6
Spesifikasi Teknik
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk
persetujuan Direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi
pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan badan yang berwenang.
4. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat
dengan menyikat dan mengasah (trinding).
Bila pipa akan dipotong dilapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua
ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang
ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong dilapangan. Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga
selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bvagian atas
pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan dilapangan, Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca
seperti hujan, temperatur, kelembapan dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca
seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan
ketidak rataan.
Page 7
Spesifikasi Teknik
2. Uji Tekan
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang dipasang
katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.
a. Batasan Tekanan
pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama pengujian
2. Tidak melebihi tekan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi >± psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
Page 8
Spesifikasi Teknik
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup atau
hidran. bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi
tekanan yang diijinkan.
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari
bagian uji termasuk plada saat katup tertutup, baik untu gate valves atau katupl buterfly.
b. Tekanan Udara
Setiap bagian pipla yang dipasan katup harus diisi air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan,
berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur lpipla atau bagian yang diuji dan dikoreksi
terhadapl evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke
pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada ekanan differensial
melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji
kebocoran.
c. Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katupl dan
hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus
memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan
pada saat plipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katuk cock harus ditutup dan uji tekan
dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat
sesuai dengan permintaan pemilik.
d. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidra dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat
selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan
harus diperbaiki atau diganti dngan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan pemilik.
3. Uji Kebocoran
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
a. Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang
atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar)sebagai
tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi
dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi
periode waktu pengujian yang ditentukan.
b. Penerimaan Hasil Pemasangan
Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila pada suatu uji pipa
ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang diisyaratkan pada butir 10.3.3.,
kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran
sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.
Rekanan harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggelontoran yang sesuai
dengan petunjuk Direksi. Penggelontoran dengan memancarkan air dari cabang penguras,
dimulai dari bagian hulu secara berturut-turut sampai kebagian hilir. Lamanya pemancaran air
dari tiap-tiap bagian pengurasan harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk.
Page 9
Spesifikasi Teknik
Page 10