Anda di halaman 1dari 10

Spesifikasi Teknik

PEMERINTAH KOTA BAUBAU


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
JLN. DAYANU IKHSANUDDIN. NO. 1 TELP.(0402)….. FAX (0402)

SPESIFIKASI TEKNIK

PEKERJAAN
PENINGKATAN SPAM WARURUMA

TAHUN ANGGARAN 2017

KONSULTAN PERENCANA :

Page 1
Spesifikasi Teknik
SPESIFIKASI TEKNIS

I. PEKERJAAN TANAH

1.1 PENGGALIAN DAN PERBAIKAN

A.Umum
Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan,
menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk
perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau
segera setelah pengujian pipa sebagai mana yang di perintahkan oleh direksi, semua permukaan yang
terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus di perbaiki
kembali seperti keadaan semula,atau dalam keadaan yang lebih baik . Setelah perbaikan kembali
,kontraktor harus memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat
penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian semula.

B. Daerah lansekap / pertamanan


Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan ,
menyimpan dan menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar atau bagian
lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali
daerah tersebut nantinya. Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa .Bila
keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktor sebelumnya harus
mendapatkan ijin menebang pohon dari pemilik atau instansi terkait yang memeliharanya dan
melaporkannya pada direksi, Semua biaya yang di perlukan untuk penebangan pohon termasuk
biaya kompensasi di tanggung oleh kontraktor sendiri.

C. Daerah berumput
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan
galiannya, dan nantinya di kembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama
dengan kondisi semula. Lempeng rumput daerah yang akan terkena galian ,atau yang akan
terkena peralatan harus disingkirkan,dijaga/di pelihara selama berlansungnya pekerjaan
kontruksi dan di letakkan kembali setelah penyelesaian urugan.
Bilamana karena pekerjaan kontraktor,tanah berumput menjadi rusak untuk di letakan kembali
seperti semula ,kontraktor harus menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau
dengan cara lain, memupuk,menyiangi,dan memelihara area tersebut sampai dipadatkan tunas
baru.

D. Daerah berbatu
Pada daerah yang berbatu,kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk
menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian ,sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan
pemasangan pipa baja yang di letakkan di atas tanah berbatu tersebut.

E. Daerah perkebunan
Untuk pemasangan di daerah perkebunan, kontraktor harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya
yang di kompensasi yang di perlukan di tanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-
saluran air irigasi ,harus di usahakan tidak mengganggu area sawah dan tidak merusak saluran
irigasi tersebut.

F. Jalan batu dan bahu jalan


Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang di perkeras harus dengan batu
sebagai mana telah di tentukan.

Page 2
Spesifikasi Teknik

G. Jalan yang di perkeras


Perbaikan kembali jalan yang di perkeras harus sebagaimana yang di perlihatkan dalam gambar
atau sesuai dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan umum setempat.

H. Jalur pejalan kaki


Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang di perlihatkan dalam gambar.

I. Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan


Bingkai saluran dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula
permukaannya harus kembali seperti keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada
garis pemotongan yang terdekat, bila tidak maka perlu digunakan alat pemotong.

1.2 PENGGALIAN
Bagian berikut yaitu”PENGGALIAN”harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan
penyambungan semua jenis pipa.

A. Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang di temui termasuk pula semua
hambatan yang akan mempengaruhi semua pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.penyingkiran
bahan tersebutharus sesuai jalur dan kemiringan yang di perlihatkan dalam gambar rencana ataupun
yang di minta oleh direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebgai yang
tidak sesuai untuk pengurugan harus di singkirkan dari lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang
mungkin di perlukan untuk dinding dan sisi galian dan semua pemompaan,pengeringan atau cara lain
yang di setujui untuk penyingkiran atau pengeringan air.termasuk penanganan terhadap air hujan dan
air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya.
Kerusakan pada pekerjaan maupu kepemilikan yang berada di dekatnya. Dinding dan seluruh
permukaan galian dimana pekerja kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus
distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopaan membuat sudut galian yang aman atau cara
lainya. Kontraktor harus menyediakan,memasangdan menjaga turap penopang dan lain-lain,yang perlu
untuk melindungi pekerja,mencegah pergerakan tanah yang dapat menyebab yang dapat
menyebabkan musibah,tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan bangunan yang ada di
sekitarnya.

B. Perlindungan terhadap bangunan yang ada


Bila perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi bangunan
utilitas,tianglistrik,pepohonan perkerasan ataupun hambatan yang ada.Didaerah atau didekat fasilitas
atau jalur pipa gas,dan bahan bakar kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menhindari
kemungkinan pecah , gangguan,atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut.

C. Penggalian tanpa ijin


Kontraktor tidak di perkenangkan menggali diluar jalur dan ketinggian yang di tujukan dalam
gambar, kecuali di perintahkan oleh direksi.penggalian tanpa ijin harus diurug kembali degan bahan
yang sesuai sebagaimana yang di perintahkan oleh direksi.
Bilamana menurut keputusan direksi ,penggalian yang tidak di ijinkan tersebut memerlukan
penggunaan beton tumbuk atau batu pecah ,kontraktor harus menyediakan dan menempatkan bahan
tersebut dengan baik.

1.3 URUGAN
Bagian tersebut mengenai “URUGAN”harus diterapkan semua jenis pekerjaan dan pemasangan
penyabungan pipa.

Page 3
Spesifikasi Teknik

A. Umum
Urugan mencakup menyediakan ,menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk mengisi
atau mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan lainya.
Kecuali di tentukan lain ,bahan yang di gunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih.
Jika urusan pasir tidak di tentukan dalam gambar,tetapi menurut pendapat direksi harus di gunakan
dibgian beberapa pekerjaan ,kontraktor harus menyediakan dan mengurug pasir dan kerikil
sebagaimana di tentukan dan di perintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa
terpasang ,diperiksa dan di setujui oleh direksi.

B.Bahan Urugan

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana,bahan untuk urugan di
tentukan sebagai berikut :

1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah di ambil dengan pengalian atau di angkat yang tidak
mengandung batu atau benda padat yang ukuran nya tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun
dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput,akar,semak atau tumbuhan lainnya,dan tidak
bersifat mengembang (non exrisive nature).
2. Urugan Pasir
Semua pasir yang di gunakan untuk urugan pasir alam berbutir halus hingga sedang,tidak
bergumpal,dan bebas dari kotoran,arang,abu,sampah,atau bahan lainya yang menurut pendapat direksi
dapat di tolak.bahan tersebut tidak mengandung lempung, dan tanah liat lebih dari 10 berat
bahanKeseluruhan.

3. Ukuran Kerikil
Kerikil yang di pakai untuk urugan harus berupa kerikil alam,memiliki partikel yang kuat berbutir
halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran
lebih besar dari 5 cm. bahan tersebut harus bebas dari kotoran ,abu,bahan tak terpakai/buangan atau
bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan lain nya. bahan tersebut tidak boleh mengandung
tanah liat,lempung dan tidak boleh bergumpal.

4. Urugan di Atas pipa


Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10 cm diatas pipabaja(stell),galian
harus di urug dengan peralatan tangan (manual)atau cara mekanis lainya yang telah disetujuinya.Bahan
dan cara pengurugan harus sebagaimana yang di tunjukkan dalam gambar rencana dan ditempatkan
secara berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan
ketebalan kering maksimum 95%.
Dalam pipa polivinil chloride,galian harus di urug dengan cara konvensional atau cara mekanis yang
telah disetujui pada kedalaman 30 cm di atas puncak pipa dan tidak merusak pipa.

5. Urugan sampai permukaan


Dari kedalaman 10 cm di atas pipa baja sampai permukaan, galian harus diurug dengan peralatan
tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm,
dan di padatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah setelah
penyelesaian pekerjaan pengurugan.

II.PEMASANGAN PIPA GALVANIS

A. Umum

Page 4
Spesifikasi Teknik
Singkatan GIP yang di gunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar berarti Galvanis
Iron Pipe .
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas peralatan yang sesuai
bagi pengamanan dan pemasangan pipa,valve dan fitting. Cara pemasangan pipa dan pengunaan
perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik dan mengikuti peralatan
direksi.

Bahan
Pipa-pipa harus dibuat dari baja yang menurut analilsa harus mengandung sulfhur tidak lebih dari
0,06 % dan phospor tidak melebihi 9,07 %. Kekuatan tarik harus diantara 34 kg/mm2dan 47 kg/mm2
socketnya harus dibuat dari baja yang sama seperti yang disebutkan diatas atau dari besi tempa.
Dipakai besi tempa maka besi tempa tersebut harus mempunyai kekuatan tarik paling kecil 28/mm 2.
Besi tempa tersebut menurut analisa mengandung makna tidak lebih dari 0,15 dan sulfhur 0,03 %.

Apabila material pipa yang diadakan tidak merujuk/tidak termasuk dalam standar rujukan pasal 1 point
1.4, maka material pipa harus memenuhi Spesifikasi Pipa GI kelas medium dengan spesifikasi dasar
sebagi berikut :
Diameter Diameter Tebal Berat Per meter
Nominal Luar Dinding Ujung Rata Dread dan Tekanan
Inchi mm mm Kgs/m Socket Kgs/m Pengujian
2 60,2 3,5 5,09 5,16 50

B. PemasanganPipa
1. Penurunan Pipa Kedalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh
kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan,. Semua pipa, fitting dan valve harus
diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,
derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa
agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan
pelindung dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan
kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebulum Pemasangan


Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada saat
berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.Setiap ujung pipa harus diperiksa
dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau fittingyang rusak/cacat harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang
menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan
bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang.bila ada plrofil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikikan pula benda asing
lainnya dalam plilpa.

Page 5
Spesifikasi Teknik

4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat
pipa diletakan pada jalur.selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,
ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang
sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimlantapkan
detempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama
kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran
lainnya masuk ke sambungan.

5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend” atau “Valve” atau tujuan lainnya, harus
dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada
sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan
yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung
pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan
ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada “fitting” seperti “Bend”, “Tee”, dan “flange dan spigot” dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari dieksi.

C. Penyambungan Pipa Galvanis


Penyambungan pipa galvanis dilakukan dengan memaki sok seperti yang ditentukan sebelum pipa
disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran.
Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukkan secara hati-hati pada sok diputa
sampai kencang betul.

D. Penyambungan Dengan Pengelasan

1. Umum
Pengelasan pipa galvanis dilapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan
berikut ini. hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman
(code) berikut ini :
a. Codes of Japanes Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakuka dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar
memungkinkan plengelasan sebagaiman diminta.jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang
yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai,
harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian
radiografi kecuali ditentukan lain. penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan
sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las tumpul ganda (doubel-
welded butt joint) sesuai yang ditentukan.

1. Juru las (welder)

Page 6
Spesifikasi Teknik
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk
persetujuan Direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi
pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan badan yang berwenang.

2. Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki
kuat tarik yang setara atau lebih baik dari lgam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap lengas
(moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang
diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (lw hydrogenous rod).
Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Mechine) dengan arus AC atau pengelasan
busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima
oleh Direksi.

3. Penyiapan Ujung Pipa]


Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum
pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian
permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada
permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat
dilakukan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang
terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.

4. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat
dengan menyikat dan mengasah (trinding).
Bila pipa akan dipotong dilapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua
ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang
ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong dilapangan. Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga
selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bvagian atas
pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan dilapangan, Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca
seperti hujan, temperatur, kelembapan dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca
seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan
ketidak rataan.

E. Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan di Lapangan.


1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengukian Tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilampangan harus diuji dengan
cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test). Pengujian harus dilakukan oleh
Lembaga Pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa yang diusulkan beserta
pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan
Direksi. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa
merusak pada sambungan dengan pengelasan dilapangan. Kontraktor harus menunjuk kepala
pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan
dengan pengelasan. Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian
sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa
dari pengujian, film, rekaman topografi dan sebagainya; yang ditanda tangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

Page 7
Spesifikasi Teknik

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini
dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali
atas biayanya sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0
mm dan lebih dari ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih (overlap)
Adanya penguatan berlebiha
Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna


Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus
memenuhi rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas
biaya kontraktor sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila
kemampuan pengelasan Kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh
perusahaan pemeriksa yang independen.

F. Pengujian Hidrostatif dan Desinfeksi


1. Umum
Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, “valve”, bangunan khusus jembatan pipa,
penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian
pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk
meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan
tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan
tekanan kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tekanan air dan
pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus
disediakan oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan sumber air
yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini
dilakukan dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus
dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan
sebuah manomete dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji.
Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan
ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1) Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.
2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.

2. Uji Tekan
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang dipasang
katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.
a. Batasan Tekanan
pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama pengujian
2. Tidak melebihi tekan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi >± psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

Page 8
Spesifikasi Teknik
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup atau
hidran. bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi
tekanan yang diijinkan.
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari
bagian uji termasuk plada saat katup tertutup, baik untu gate valves atau katupl buterfly.
b. Tekanan Udara
Setiap bagian pipla yang dipasan katup harus diisi air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan,
berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur lpipla atau bagian yang diuji dan dikoreksi
terhadapl evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke
pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada ekanan differensial
melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji
kebocoran.
c. Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katupl dan
hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus
memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan
pada saat plipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katuk cock harus ditutup dan uji tekan
dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat
sesuai dengan permintaan pemilik.
d. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidra dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat
selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan
harus diperbaiki atau diganti dngan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan pemilik.

3. Uji Kebocoran
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
a. Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang
atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar)sebagai
tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi
dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi
periode waktu pengujian yang ditentukan.
b. Penerimaan Hasil Pemasangan
Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila pada suatu uji pipa
ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang diisyaratkan pada butir 10.3.3.,
kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran
sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya sendiri.
Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

III. PEMBERSIHAN PIPA

Rekanan harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggelontoran yang sesuai
dengan petunjuk Direksi. Penggelontoran dengan memancarkan air dari cabang penguras,
dimulai dari bagian hulu secara berturut-turut sampai kebagian hilir. Lamanya pemancaran air
dari tiap-tiap bagian pengurasan harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk.

Page 9
Spesifikasi Teknik

Page 10

Anda mungkin juga menyukai