Anda di halaman 1dari 9

2.

1 TIMBUNAN BENDUNGAN
2.1.5 Umum
Pekerjaan timbunan akan dilaksanakan adalah timbunan di bendungan utama,
bendungan pengelak, dan lokasi lain yang ditunjukkan Direksi Berikut adalah daftar
berbagai tipe material yang akan digunakan untuk bendungan utama dan bendungan
pengelak:
1. Bendungan Utama:
 Zona inti kedap air (Zona I)
 Zona filter halus (Zona 2)
 Zona transisi/filter kasar (Zona 3)
 Zona random tanah (Zona 4)
 Zona rip-rap/ batu pilihan (Zona 5)
 Zona rock toe (Zona 6)
2. Bendungan Pengelak / Cofferdam:
 Timbunan inti kedap air (Zona 1)
 Zona transisi/filter kasar (Zona 3)
 Timbunan random tanah (Zona 4)
 Zona rip-rap/batu pilihan (Zona 5)

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum pekerjaan timbunan, Kontraktor diharuskan
mengajukan rencana penghamparan timbunan bendungan kepada Direksi guna
mendapatkan persetujuan, disamping pekerjaan yang berkaitan dengannya seperti jalan
masuk, dsb.
Timbunan bendungan harus dilaksanakan sesuai dengan garis, angka dan dimensi seperti
ditunjukkan pada Gambar. Batas antara zona-zona timbunan bisa bervariasi pada setiap
saat sebelum dan atau selama pelaksanaan, dan Kontraktor tidak berhak mengajukan
tambahan harga diatas harga satuan tender seperti yang telah tersebut dalam Daftar
Kuantitas dan Harga Pekerjaan akibat adanya variasi tersebut.
Material timbunan dapat diperoleh dari tempat pengambilan tanah (borrow area) dan
pengambilan random tanah (quarry) seperti ditunjukkan pada Gambar ditunjuk oleh
Direksi.
Dalam hal material hasil galian tersebut tidak pantas dipakai sebagal material timbunan,
maka material tersebut harus diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan (spoil bank)
seperti ditunjukkan pada Gambar atau seperti ditunjuk oleh Direksi.
Kontraktor diharuskan memelihara timbunan dengan cara yang disetujui sampai
pekerjaan dinyatakan selesai dan penyerahan Pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung
jawab terhadap pengawasan terjadinya erosi permukaan timbunan, dan material timbunan
yang hilang akibat erosi tersebut harus diganti atas biaya Kontraktor.
Setiap galian/bukaan yang dibuat di timbunan selama pelaksanaan (untuk
pemasangan instrument, dsb) harus mendapatkan persetujuan dari Direksi dan
galian/bukaan tersebut, harus dilaksanakan sedemikian sehingga lereng permukaan antara
timbunan yang ada dan timbunan yang akan dihampar tidak lebih terjal dari 2 : 1 (dua
mendatar ke satu vertikal) untuk zona inti kedap air/Zona 1, zona filter halus /Zona 2, zona
transisi/filter kasar/Zona 3; dan 1,5:1 (satu setengah mendatar ke satu vertikal) untuk zona
random tanah /Zona 4.
Permukaan ikatan antara timbunan yang lama dengan yang baru harus disiapkan dan dibuat
kasar, dengan kemiringan 4: 1. U timbunan untuk material yang digunakan pada
pelaksanaan timbunan bendungan yang dilakukan sebelum timbunan, harus dibuat sesual
dengan ketentuan, Direksi berhak untuk membuat penyesualan terhadap gradasi,
kandungan air, kepadatan, syarat-syarat penghamparan dan pemadatan yang telah
ditentukan untuk berbagal tipe material timbunan apabila dipandang perlu. Setiap
penempatan material yang dihampar di timbunan, harus dihampar di lokasi yang disetujul
Direksi. Semua bagian timbunan akan diukur dan dibayar berdasarkan "material yang
terhampar" setelah dipadatkan, dimana pemadatan diperlukan.
Material timbunan tidak boleh melewati batas zona-zona melebihi dari toleransi
yang diijinkan, seperti ditunjukkan pada Gambar atau disesuaikan oleh Direksi. Ukuran
untuk pembayaran material timbunan akan dibuat berdasarkan garis seperti ditunjukkan
pada Gambar atau disesuaikan oleh Direksi meskipun ada variasi terhadap garis-garis ini
seperti diijinkan dalam toleransi yang ditetapkan dalam spesifikasi ini. Untuk
meminimalkan kontaminasi material filter dengan material yang lebih halus selama
pekerjaan timbunan, perbedaan permukaan timbunan zona-zona yang berdekatan harus
dijaga dalam batas-batas sebagai berikut:
1. Zona 2 to Zona 1: Zona 2 lebih tinggi satu lapis dari Zona 1
2. Zona 2 to Zona 4: Zona 2 lebih tinggi satu lapis dari Zona 4
3. Zona 1 to Zona 4: Zona 1 lebih tinggi satu lapis dari Zona 4

SKETCH :

KETERANGAN
1. ZONA MATERIAL INTI
2. ZONA MATERIAL FILTER HALUS
4. ZONA RANDOM TANAH
Lapisan-lapisan tiap zona harus dihampar membentang penuh kearah lebar dan
panjang zona sesuai dengan kapasitas alat pemadatan. Perubahan-perubahan permukaan
kearah memanjang semua zona (yaitu sejajar as bendungan) harus berada pada tahap satu
lapis, dimana lebar tiap tahap tidak boleh kurang dari empat kali tingginya.
Direksi dapat memerintah untuk menunda pekerjaan timbunan apabila dipandang
perlu untuk tidak meneruskan pekerjaan karena rendahnya kualitas berkaitan dengan
bagian pekerjaan, alat, material, tenaga dan efisiensi, atau karena kondisi cuaca yang tidak
menguntungkan. Kontraktor tidak berhak mengajukan kompensasi tambahan diatas harga
satuan tender seperti dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan alasan adanya penundaan
pekerjaan yang ditetapkan oleh Direksi.

Apabila pekerjaan dihentikan pada bagian Zona 1 timbunan akibat hujan, maka
permukaan timbunan harus dibuat miring dan dihaluskan untuk fasilitas pengeringan/ drain.
Sebelum pekerjaan dimulai lagi, permukaan timbunan harus digaru dan kandungan air
harus dibuat sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi,
Apabila selama atau setelah menghampar material timbunan di zona manapun
terkontaminasi oleh material dari zona lain atau oleh tanah atau material yang tidak layak
lainnya yang disebabkan oleh lintasan mesin-mesin pemadatan atau oleh sebab lain, maka
semua material terkontaminasi tersebut harus dibuang. dan Kontraktor tidak berhak untuk
mengajukan kompensasi tambahan diatas harga satuan tender seperti tercantum pada Daftar
Kuantitas dan Harga pekerjaan untuk pelaksanaan, dengan alasan adanya kejadian ini.
Kepantasan prosedur Kontraktor untuk pemadatan material timbunan akan
ditetapkan oleh Direksi. Pemadatan tiap lapis material timbunan harus dimulai dengan cara
cara yang sistimatis, berurutan dan berkesinambungan, untuk menjamin tiap bagian lapisan
mendapat kepadatan yang telah ditentukan. Pemadatan harus dilakukan dengan lintasan alat
pemadatan sejajar dengan as bendungan, kecuall dalam hal lintasan tersebut tidak dapat
dilakukan seperti pada daerah perputaran, pada daerah yang berdekatan dengan sandaran
(abutment) atau pada daerah lain yang ditentukan oleh Direksi. Permukaan material
timbunan yang diakibatkan oleh bekas roda dan akibat pemadatan yang tidak rata, harus
diratakan kembali sebelum lapisan yang berikutnya dihampar, dan apabila dipandang perlu
oleh Direksi, harus di padatkan kembali oleh Kontraktor tanpa adanya tambahan biaya dari
Direksi.
Tipe peralatan yang diperlukan untuk pemadatan material timbunan ditentukan
dalam spesifikasi ini; akan tetapi Kontraktor dapat mengusulkan tipe yang lain.
Penggunaan tipe altematif peralatan pemadatan akan dipertimbangkan untuk mendapatkan
persetujuan asalkan pengujian yang dilakukan oleh Kontraktor di lapangan, atas biaya
Kontraktor sendiri, menunjukkan pemadatan yang memuaskan dan syarat lain memenuhi
ketentuan dalam spesifikasi ini. Pengujian-pengujian pemadatan harus dilakukan dengan
simulasi keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan semua peralatan dan metoda yang
diusulkan untuk penghamparan dan pemadatan material timbunan. Dalam pengajuan
usulannya, Kontraktor diminta untuk mengajukan semua detail peralatan pemadatan
termasuk penggunaan sebelumnya pada pekerjaan yang sejenis dan harus menyebut
keuntungan-keuntungannya dari segi waktu dan biaya kepada Direksi.
Jalur tanjakan sementara untuk keperluan pelaksanaan akan dijinkan di luar permukaan
timbunan bendungan, asalkan:
1. Lokasi tanjakan harus disetujui Direksi sebelum pembuatan tanjakan.
2. Tanjakan dibuat dari material yang terdahulu.
Untuk material timbunan yang dihampar dan berhubungan dengan struktur beton,
penghamparannya harus ditunda sampai struktur beton mencapai umur antara 7 sampai 28
hari seperti diperintahkan oleh Direksi. Material timbunan kemudian harus dihampar
sedapat mungkin merata disekeliling bangunan beton untuk meminimalkan ketidak
seimbangan beban pada struktur yang mungkin tidak diperhitungkan dalam desain.
Kontraktor juga harus berhati-hati dalam memadatkan material timbunan yang
berdekatan dengan struktur beton yang lainnya. Kerusakan pada struktur beton yang
disebabkan oleh peralatan Kontraktor harus diperbaiki atas blaya Kontraktor.

2.1.6 Urutan Penimbunan


Pada umumnya bendungan dibangun secara serempak mencakup seluruh lebar dan
panjang bendungan. Bagian atas timbunan harus dibentuk agar cembung miring kedua arah
tepi agar selama musim hujan dapat terdrainasi dengan baik. Kemiringan arah melintang
permukaan timbunan dibuat antara 1 % ~ 5 %. Selama musim kering, tinggi urugan zona
inti (kedap air) boleh melebihi tinggi zona lulus air di bagian kiri dan kanannya sampal
setinggi 1,50 m. Bila cara ini dilaksanakan, maka masing-masing di tepi kiri dan kanan
diberi tambahan timbunan ekstra selebar 1,0 m sampai menutup zona filter. Setelah
timbunan zona inti mencapai ketinggian 1,5 m di atas zona filter, timbunan ekstra di kiri
dan kanan dipotong dan dirapikan, filter dibersihkan dari kotoran dan tanah, baru
dilanjutkan dengan timbunan filter. Pada cara ini, kemiringan zona inti harus lebih landai
dari kemiringan zona filter.

2.1.7 Zona Rip-Rap


A. Umum
Spesifikasi material untuk zona rip-rap adalah batu pilihan seperti ditunjukkan dalam
tabel berikut:
Spesifikasi Material Timbunan Zona 5 (Zona Rip Rap)
1. Diameter batu antara 60 s/d 120 cm.
2. Batu yang berdiameter kurang dan 20 cm yang terdapat dalam timbunan tubuh
bendungan tidak boich meletahi 10%
3. Berat volume sekitar 2,5 g/cm
4. Kekuatan tekan miramal sekitar 400 kg/cm²
5. Kehilangan berat dari test soundness kurang dari 12%
6. Penyerapan (absorbu) kurang dari 10%
7. Los angeles (Abration tes) tidak lelah dan 40%
8. Permeability timbunan 210 m/dt

Kontrol kualitas pengujian


ZONA JENIS PENGUJIAN ACUAN DASAR
Zona 5 (Rip-Rap) Spesific Gravity & Absorbtion ASTM C 127-88
Los Angeles Abration ASTM C 131-96
Soundness ASTM C88-99
Compressive strength ASTM C39-96
Density/Unit weight ASTM C29-97

Frekuensi kontrol kualitas pengujian


Zona Matenal Lokasi Sampling Jenis pengujian Frekuensi
Spesific Gravity &
20.000 m²
Absorbtion
Stock Sebelum
Zona 5 Rip-Rap Los Angeles Abration 20.000 m²
Piling dihampar
Soundness 20.000 m²
Compressive strength 20.000 m²

Material batu yang digunakan untuk Rip-Rap diambil dari Quarry Tritik dan Bendoasri
yang berada didalam lingkup Bendungan Semantok dan lokasi lain apabila kuantitas batu di
quarry tidak mencukupi yang telah disetujul Direksi.
Penyedia jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari Quarry untuk
keperluannya sendiri tanpa mendapat persetujuan dari direksi, jika demikian diperintahkan
oleh direksi material galian dari quarry oleh penyedia jasa digunakan untuk keperluannya
sendiri, dimana material tersebut dapat dipergunakan pada pekerjaan permanen maka harus
diperhitungkan.

B. Penempatan Batuan Rip-Rap


Sebelum penempatan batuan rip-rap, keseluruhan permukaan untuk menerima batu
harus diselesaikan secara menyeluruh sesual batas dan dimensi yang ditunjukkan pada
gambar atau sebagaimana yang diarahkan oleh Direksi. Batuan untuk rip-rap harus
diletakkan dan ditempatkan menggunakan excavator dengan suatu cara sedemikdan bahwa
batu benar-benar stabil pada tempatnya dan ruang yang tidak terisi di dalam rip-rap tidak
boleh melebihi sepuluh (10) persen. Pemasukan batuan kecil tidak boleh lebih dari lima (5)
persen dari volume rip-rap. Operasi Kontraktor dalam pengangkutan, penempatan dan
penyelesaian permukaan kemiringan harus sedemikian sehingga menghasilkan fragmen batu
besar menyebar rata dengan ukuran maksimum membesar ke arah luar kemiringan dan
fragmen batu yang lebih kecil akan mengisi tempat-tempat di antara fragmen batu yang
lebih besar agar menghasilkan ikatan saling mengund dengan baik serta menghasilkan
permukaan yang cukup kasar. Adanya kelompok partikel-partikel yang lebih kecil dan
adanya rongga-rongga yang besar tidak diijinkan.
Timbunan material secara berurutan harus dilakukan sedemikian sehingga
menghasilkan distribusi material yang paling baik dengan mendapat persetujuan dari
Direksi, dan jika dipandang perlu untuk mencapai tujuan ini, Direksi dapat menunjuk
penempatan lokasi material timbunan dimana material timbunan secara terpisah berdasarkan
diameter batu di dekat lokasi pekerjaan sebelum ditempatkan di lokasi rip-rap.
Peralatan yang dipakai minimal terdiri dari :
a. Excavator/back hoe kapasitas 0,9 m3
b. Excavator 1,2 m3
c. Dump truck kapasitas 10 m3

C. Uji Material Riprap


Pada awal pelaksanaan konstruksi, harus dilakukan slake durability test terhadap
material batu yang akan digunakan untuk rip-rap. Sebelum melakukan pelaksanaan
konstruksi penyedia jasa harus melakukan uji kuat tekan batuan untuk material batu yang
akan digunakan sebagai timbunan Rip-Rap untuk mengetahui ketahanan batuan yang
mengalami siklus pembasahan dan pengeringan. Benda uji berupa kubus atau silinder sesuai
petunjuk Direksi.

D. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran Zona rip-rap pada timbunan bendungan dibuat
berdasarkan pada semua material yang sudah terpasang di lapangan pada garis, ukuran dan
dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau seperti ditentukan oleh Direksi.
Pembayaran untuk pelaksanaan Zona rip-rap pada timbunan bendungan akan dibuat
pada harga satuan per meter kubik (m³) seperti tercantum pada kuantitas Pekerjaan. Harga
satuan ini merupakan kompensasi penuh untuk semua tenaga kerja, material dan alat yang
perlu dipakai untuk melaksanakan pekerjaan termasuk pengangkutan material dari stockpile
ke tempat timbunan, penghamparan, dan penyebaran sebagaimana ditunjuk oleh Direksi.

Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pembayaran


Timbunan Zona 5, Riprap Meter kubik (m³)
(batu quary dengan
mekanis, quary-
embankment L=10 km)

Timbunan Zona 5, Riprap


(Material dari luar quary) Meter kubik (m)
Stockpile-embankment 1,5
km
4.2.3 Pekerjaan Timbunan Zona 5

 Cek material

Pada tahap pengecekan material akan dicek ukuran batuan apakah sesuai
dengan spesifikasi yang diisyaratkan yaitu diameter batu antara 60 cm s/d 120 cm.
Apabila ada batuan yang tidak sesuai spesifikasi, seperti ada batuan lebih
kecil dari 60 cm atau lebih besar dari 120 cm maka akan dipisahkan dari material
zona lima yang akan dihamparkan.
 Pemasangan profil layer

Patok layer dipasang ditiap sisi dengan jarak 25 meter, patok layer disini
berfungsi sebagai tanda ketebalan timbunan,untuk zona 5 ketebalan setelah
pemasangan yaitu 1 m.

 Pemasangan

Pemasangan zona 5 dilakukan dengan excavator kapasitas 1,2 m3 disusun satu per
satu hingga kedudukannya stabil sesuai kemiringan pada gambar, pada upstream
kemiringannya 1 : 3 dan untuk downstream kemiringannya sebesar 1 : 2,75.
Setelah pemasangan selesai akan dilakukan tes photogrid. Tes photogrid
menggunakan alat kotak sebesar 10 m x 10 m dan tiap kolom serta baris nya terbagi
tiap 1 m2,alat tersebut diletakan diatas batuan yang sudah terpasang kemudian
dihitung ada berapa persen ruang yang tidak terisi di dalam rip rap pada kotak
tsb,untuk spesifikasi yang diisyaratkan yaitu kurang dari 10%.
Apabila ruang yang tidak terisi di dalam rip rap lebih dari 10% maka akan
dilakukan pemasangan untuk mengisi ruang-ruang yang belum terisi sampai ruang
yang tidak terisi didalam rip rap kurang dari 10% sesuai yang spesifikasi yang
diisyaratkan.

Gambar 4.2.5.1 Pemasangan Zona 5 Menggunakan Excavator

Anda mungkin juga menyukai