Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI UMUM
1.1. Umum
Spesifikasi Teknik ini berisi penjelasan dan atau ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan Pengamanan Sempadan Sungai dalam Rangka Kegiatan
Citarum Harum di lingkungan Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan
Pemeliharaan Sumber Daya Air II Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh Hari) hari Kalender.
Kualitas hasil pekerjaan yang akan dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi teknik yang ada dalam Kontrak.
Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa, wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk ketentuan yang berlaku.
Pekerjaan dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa yang memenuhi syarat
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta
disyaratkan sub klasifikasi jasa pelaksana konstruksi, saluran air Pelabuhan, DAM,
dan prasarana sumber daya air lainnya (SI 001) KBLI 2015 atau Konstruksi
Bangunan Prasarana Sumber Daya Air (BS010) KBLI 2020.

1.2. Standar
Semua mutu bahan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Standar pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat
Bila ada ketentuan-ketentuan yang tidak ada dalam standar Indonesia, maka
dapat memakai standar lain yang disesuaikan dan ditentukan oleh Direksi
pekerjaan.

1.3. Penyerahan Lokasi Pekerjaan.


Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih
dahulu melaksanakan Peninjauan Lapangan Bersama. Peninjauan lapangan
bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan

1
diserahterimakan, serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang
ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.
PPK wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada, yang berhubungan dengan jalan raya berdekatan dengan
lokasi pekerjaan. Penyedia jasa wajib mengembalikan/ memperbaiki kembali
jalan akses yang dipakai apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh lalu
lintas angkutan material dan alat berat lainnya.

2
1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender sejak SPMK

3
1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 (Empat Belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan
lokasi kerja pertama kali, didalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja dan
penetapan tanggal mulai kerja setelah serah terima lapangan dilaksanakan atau
paling cepat dilaksanakan bersamaan dengan tanggal SPMK.

1.6. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak


Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara PPK,
Pengendali Pekerjaan (Direksi dan pengawas pekerjaan), Penyedia Jasa, tim
perencana serta pihak terkait; Rapat persiapan pelaksanaan kontrak atau Pre
Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai maksimal 7 (tujuh) hari setelah
terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan; Tujuan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak :
a. Persamaan pandangan dan pemahaman terkait hal-hal yang mendasar pada
pelaksanaan proyek, seperti: jadwal, alur komunikasi dan koordinasi, alur
persetujuan, kebijakan pengendalian mutu dan Keselamatan Konstruksi serta
mekanisme pelaporan dan pembayaran hasil pekerjaan;
b. Untuk mendapatkan kesepakatan terhadap pelaksanaan kontrak;
c. Penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan-persyaratan
dalam dokumen kontrak;
d. Pemenuhan terhadap kebutuhan data dan informasi terkait proyek;
e. Untuk melakukan perubahan kontrak apabila diperlukan
f. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak;
g. Apabila diperlukan perubahan kontrak, maka diterbitkan adendum kontrak.

1.7. Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


Dalam rangka penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi,
Penyedia Jasa harus menyusun RMPK atau Program Mutu Konsultansi Konstruksi
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
b. Program Mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berkewajiban untuk mempresentasikan
dan menyerahkan RMPK atau Program Mutu sebagai penjaminan mutu dan
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.
d. RMPK atau Program Mutu yang telah disetujui digunakan sebagai acuan
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau Konsultansi Konstruksi.
e. Penyedia Jasa berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK atau Program
Mutu jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
3
Komponen RMPK paling sedikit terdiri atas:
1) Data Umum Pekerjaan Konstruksi;
2) Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi;
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4) Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis;
5) Tahapan Pekerjaan;
6) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (method statement) yang berisi:
a) Metode Kerja;
b) Daftar Personil;
c) Daftar Material;
d) Daftar Peralatan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi;
7) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection And Test Plan/ITP);
8) Pengendalian Sub-penyedia Jasa dan Pemasok.
Komponen Program Mutu paling sedikit terdiri atas:
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) Organisasi kerja Penyedia Jasa;
3) Metode pelaksanaan;
4) Pengendalian pekerjaan;
5) Laporan pekerjaan.

1.8. Pembayaran Uang Muka


Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka (apabila ditentukan dalam dokumen kontrak);
Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain; Besaran uang muka ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak
(SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.

1.9. Papan nama proyek


Pembuatan papan nama proyek dilaksakan oleh penyedia jasa. Papan nama
proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek maksimal 1
(satu) minggu setelah Penyedia Jasa menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta
dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat
dari papan dan tiang kayu berkualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk direksi
pekerjaan.

1.10. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak
diterbitkan SPMK, atau terutama untuk sumber daya (material, alat, tenaga
kerja) yang akan digunakan untuk memulai pekerjaan. Untuk mobilisasi sumber

4
daya yang berhubungan dengan pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dan rencana kerja, meliputi:
a. Mobilisasi peralatan;
b. Mobilisasi personil inti dan pendukung;
c. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, gudang, dan
sebagainya.

1.11. Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)


Pada pelaskanaan pekerjaan dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual
Check/MC-0) dengan cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lapangan, mencakup:
a. Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain
dengan kondisi lapangan;
b. Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain;
dan
c. Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain
yang dilakukan. Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus
dicantumkan dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama dan selanjutnya
dilakukan perubahan/adendum kontrak.
Pada akhir pelaksanaan dilakukan kembali pemeriksaan pengukuran akhir
bersama (Mutual Check/MC-100) untuk diplotkan sebagai gambar As Built
Drawing dan hasil pengukuran dan perhitungan tersebut juga dituangkan kembali
dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama.

1.12. Gambar – gambar yang di miliki Penyedia Jasa


a. Gambar – gambar
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-
gambar yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan, dan apabila
ada perubahan harus diserahkan kembali untuk mendapatkan persetujuan
sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar Kerja (Contruction Drawing)
Semua gambar kerja dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, secara detail/ rinci.
Gambar kerja yang dimaksud antara lain berdasarkan hasil pengukuran
bersama (MC-0) yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
c. Gambar Purna bangun / AS. Built Drawing
Semua gambar purna bangun dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, dibuat
secara detail/ rinci sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan akhir berdasarkan
hasil pengukuran bersama (MC-100) yang telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar purna bangun dalam 3 (tiga) set
cetakan yang dijilid dan soft copy.

5
1.13. Program Pelaksanaan dan Lapangan.
a. Program kerja / program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat Kontrak. Program kerja tersebut harus dibuat dalam bentuk
Kurva S dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
• Mulai tanggal paling awal.
• Mulai tanggal paling akhir
• Waktu yang diperlukan
• Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Penyedia jasa bisa menggunakan tenaga setempat sesuai dengan keahlian
yang diperlukan.
b. Pelaporan
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap
tanggal awal bulan dan akhir minggu, Penyedia Jasa harus menyerahkan
salinan laporan kemajuan progress pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya
harus berisi hal-hal sebagai berikut :
• Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogram pada bulan
tersebut.
• Rencana kegiatan bulan selanjutnya disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan, tanggal permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.

6
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMBOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud yaitu mob demob
peralatan kerja yaitu alat berat, alat pendukung lainnya, dan personil dalam
pengajuan biaya yang bersifat lump sum (ls).
Kebutuhan lain seperti fasilitas pendukung, gudang, tempat tinggal, dan
peralatan penunjang lainnya menjadi tangung jawab Penyedia Jasa dan tidak
ada mata pembayaran.

2.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI


2.2.1 Survey dan Pengukuran
Penyedia jasa melakukan survey dan pengukuran ulang bersama dengan
pengawas dan Direksi sebelum melaksankan pekerjaan.
Hasil dari survey dan pengukuran tersebut diserahkan kepada direksi
pekerjaan berupa gambar dan data ukur yang valid sebagai acuan dalam
memulai pekerjaan.
Segala bentuk biaya dari item pekerjaan survey dan pengukuran ini
menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.2 Pekerjaan angkutan material
Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa harus mengetahui dimana
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan dan menempatkan material
pada posisi yang strategis yang memudahkan para pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan.
Segala bentuk biaya angkut material/ bahan dan perlatan angkutan yang
akan digunakan untuk menuju lokasi pekerjaan, menjadi tanggung jawab
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran pada item pekerjaan ini.
2.2.3 Request dan Check List Pekerjaan
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa harus membuat metode
pelaksanaan pada masing – masing item pekerjaan dan membuat
request dan checklist pekerjaan yang diserahkan kepada direksi
pekerjaan minimal 1 minggu sebelum rencana pekerjaan dimulai.
2.2.4 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam s.d. 1 m untuk volume > 2000 m3
Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan kedalaman pada gambar
kerja yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Pengukuran dan pembayaran Galian Tanah Biasa Sedalam ≤ 1m, dalam
meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai gambar kerja
berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Perapihan dan pengangkatan hasil galian disekitar area kerja harus
dilaksakan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.

7
2.2.5 Bekisting pondasi dan sloof beton menggunakan papan 3/20 cm
a. Material
Material yang digunakan adalah papan 3/20 kayu kelas II, kaso 5/7
kelas III, paku 5 cm & 7 cm, dan Minyak bekisting pada pamakaian
yang ke 2.
b. Pelaksanaan bekisting
Spesifikasi bahan harus memiliki kualitas kayu/ kaso, dan papan
yang baik, kuat, tidak pecah/ belah ketika dilakukan pengecoran dan
sesuai dengan petunjuk dari direksi pekerjaan. Material bekisting
harus lurus dan tidak bengkok. Pemakaianya diperuntukan untuk
dua kali pelaksanaan. Pada saat melakukan pembongkaran
bekisting, penyedia jasa harus melaksanakannya dengan hati – hati
agar material yang akan di pakai kembali tidak rusak, dan apabila
ada kerusakan pada bekisting yang akan dipakai untuk kedua kalinya
maka penyedia jasa harus mendatangkan material bekisting yang
baru dan tidak ada mata pembayaran.
Peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini
seperti klem besi dan yang lainnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume bekisting dalam meter persegi (m2) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Pembongkaran bekisting disekitar area kerja harus dilaksakan oleh
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.6 Beton mutu K225 (Site mix)
a. Material dan perlatan
- Material campuran beton K 225
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton K 225
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis.
Beton mutu f’c = 19.3 mpa (K225), slump (12±2), w/c = 0.58.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus
melampirkan job mix design dan melakukan pengujian tes
lab beton pada beton K 225 ini sesuai dengan arahan dari
direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada Direksi pekerjaan
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada
runtuhan beton 12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan

8
silinder untuk dilakukan uji tes beton dengan umur rencana 7,
14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh direksi pekerjaan maka
penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.7 Penulangan 100 Kg dengan besi Sirip (Pembesian U 32 ulir)
a. Material
Material yang digunakan adalah besi Beton dengan mutu baja
sedang (U-32 ulir)
b. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
- Melakukan pengujian kuat terik besi dengan tegangan leleh
mencapai 3200 kg/cm2
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada direksi pekerjaan.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume pembesian dalam kilogram (Kg) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pekerjaan overstek besi dan pengujian lab menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.8 Pembesian wiremesh U 32 ulir M6
a. Material
Material yang digunakan adalah wiremesh lembar dengan mutu
baja sedang (U-32 ulir)
b. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
- Melakukan pengujian kuat terik besi dengan tegangan leleh
mencapai 3200 kg/cm2
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada direksi pekerjaan.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume pembesian dalam kilogram (Kg) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
9
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pekerjaan overstek besi dan pengujian lab menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.9 Timbunan Tanah didatangkan dan di padatkan
a. Material
Material yang digunakan adalah tanah urug dan stamper 5,0 HP.
b. Pekerjaan Timbunan tanah
Pekerjaan timbunan ini dilakukan pada waktu tanah setempat tidak
bisa memenuhi urugan pada bagian belakang pasangan yang masih
kosong. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter Kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
2.2.10 Lapis Pondasi Agregat Kelas A
a. Material dan peralatan
- Material agregat kelas A.
- Baby roller 1- 2 Ton dan Water Tank 3500 - 5000 Cc
b. Pekerjaan perkerasan/ pemadatan Pondasi agregat Kelas A
Pekerjaan ini bertujuan sebagai lapisan pondasi pada pembuatan
jalan inspeksi.
Jumlah lintasan dalam satu kali pemadatan berjumlah 6 lintasan.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter Kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
2.2.11 Pemasangan paving block
a. Material
Material paving block tebal 8 cm dan pasir beton.
b. Pekerjaan pemasangan paving block
Pasir beton harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak
tercampur dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat
penyimpanan harus mempunyai drainase yang baik dan harus
terlindung dari hujan. Pasir beton harus dihamparkan dan
dipadatkan dengan rata diatas lapisan dasar sampai ketebalan
dengan levasi level yang sama sesuai dengan gamabr dan juga
memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya. Permukaan
10
yang dihasilkan harus rata. Bila paving block telah selesai dipasang
dan terlihat permukaan yang tidak rata maka paving block
tersebut harus diangkat kembali, pasir diratakan lagi sampai
diperoleh hasil yang rata. Pasir beton ini harus mempunyai
kepadatan dan ketebalan yang sama sehingga pemampatan
akibat pemadatan merata. Selama penghamparan, pasir yang
belum dipadatkan tersebut harus dilindungi terhadap segala
bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block selesai
dipasang seluruhnya.
Paving Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya
dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas pasir beton
yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan. Lebar celah
antar block tidak boleh lebih dari 4 mm, celah ini harus
merupakan garis lurus dan saling tegak lurus, untuk itu diperlukan
pemasangan benang pada 2 arah yang saling tegak lurus untuk
mengontrol letak dan ikatan antar block. Dalam memasang paving
block penyedia jasa harus memperhatikan pengisian celah antara
block dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai
jalan, bak kontrol dan lain-lain. Pola pemasangan dan warna agar
dibuat sesuai gambar yang telah diperiksa dan disetuji oleh Direksi
pekerjaan.

c. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter prersegi (m2)
untuk pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan
prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetuji oleh
Direksi pekerjaan.
2.3 PERALATAN UTAMA
Penyedia jasa menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah

1 Water Tank 3500 - 5000 Cc Mesin 1

2 Concrete Mixer 0,3 – 0,45 m3 2

3 Baby Roller 1-2 Ton Operating Weight 1

11
2.4 ORGANISASI PROYEK

2.5 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi, menerangkan melalui tabel penentuan resiko keselamatan
konstruksi berdasarkan harga per satuan waktu bahwa untuk nilai paket
pekerjaan konstruksi yang akan diawasi memiliki nilai Rp. 7 Miliar dan durasi
pekerjaan selama 7 bulan, sehingga dapat ditetapkan bahwa risiko pekerjaan
tersebut termasuk kedalam risiko Kecil.

Bandung, Februari 2023


Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum
Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II

LENI SUKMA PRIHANDANI, ST., MPSDA


NIP. 198306072010122003

12

Anda mungkin juga menyukai