BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kabupaten Nunukan sebagai kabupaten pemekaran di provinsi Kalimantan
Utara khususnya desa Long Bawan dan kecamatan Krayan pada umumnya
merupakan daerah pegunungan belantara yang berbatasan langsung dengan Sabah
dan Serawak (Malaysia) sudah memiliki bandara yaitu bandara Yuvai Semaring.
Bandara ini bermula sebagai kegiatan misi yang kemudian diserahkan kepada
pemerintah dan pada tahun 1984 masyarakat menyerahkan lahan untuk lokasi
bandara. Kondisi bandara masih sangat minim dan sederhana baik secara kualitas
maupun kuantitasnya. Perjalanan untuk mencapai kecamatan ini hanya bisa ditempuh
melalui
transportasi
udara
karena
belum
tersedia
akses
jalan
darat
yang
menghubungkan daerah ini dengan ibu kota kabupaten Nunukan, apalagi kota-kota
lainnya sehingga pembangunan belum dapat berjalan secara optimal.
Mengingat kondisi dan potensi tersebut, sangat perlu adanya penataan dan
pengembangan fasilitas bandar udara Yuvai Semaring agar daerah perbatasan ini
tidak lagi terisolasi dari NKRI dan dapat berperan secara optimal dalam memajukan
masyarakat dan wilayahnya.
Ringkasan Eksekutif berisi tentang pokok pokok dan garis besar isi Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup Bandara Yuvai Semaring yang disusun untuk memenuhi
Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B-14134/MENLH/ KP/12/2013
tanggal 27 Desember 2013 tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 UU Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
menjelaskan bahwa batas waktu penerbitan Surat Teguran tertulis pada tanggal 27
Juni 2015, terhadap bandara yang sudah beroperasi namun belum memiliki dokumen
lingkungan wajib dilengkapi dengan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH).
1.2.
1.2.1. Maksud
Maksud Penyusunan Ringkasan Eksekutif Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup (DELH) Bandar Udara Yuvai Semaring - Long Bawan, yaitu membahas secara
garis besar aktivitas bandara yang berdampak penting untuk menentukan arah dan
kebijakan pengelolaan dan pemantauan bandara agar para pengambil kebijakan dapat
memutuskan dengan segera langkah langkah strategis dalam mengelola bandara
Final Report
Halaman
II - 1
1.3.
SASARAN
a. Mempercepat pelaksanaan RKL dan RPl berdasarkan
Dokumen Evaluasi
1.4.
1.5.
b. Nama Pimpinan
c. Jabatan
d. Jenis Kegiatan
e. Bidang Usaha
: Jasa Kebandar-udaraan.
f.
Alamat
1) Kantor Pusat
2) Lokasi Kegiatan
Final Report
Halaman
II - 2
i.
Nomor Telepon
j.
Nomor Faks
k. E-mail
: satker568657@gmail.com
Nama Personil
Keahlian
Jabatan
Tim Penyusun
1
2
3
4
5
M.Kes
Drs. Sulaeman,MT
Arief Setiawani, ST
Ketua Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Ahli Biologi
Anggota Tim
SEMARING
2.1. Deskripsi Bandar Udara Yuvai Semaring yang telah berjalan
Bandar Udara Yuvai Semaring - Long Bawan yang terletak pada bukit Yuvai
Semaring di wilayah Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Nama bukit ini juga dijadikan nama bandara . Desa Long Bawan merupakan desa yang
terletak di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Lokasi Bandar udara Yuvai Semaring
Final Report
Halaman
II - 3
yang terletak di perbatasan negara menjadikan bandara ini menjadi salah satu fasilitas
strategis untuk Negara indonesia. Keadaan ini membuat pentingnya pengembangan
bandar udara Yuvai Semaring.
2.1.1. Lokasi Bandar Udara Yuvai Semaring
Secara administratif, Bandar Udara Yuvai Semaring masuk dalam administrasi
Desa Liang Butan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan
Utara. Kecamatan Krayan terdiri atas 65 desa. Luas Wilayah Kecamatan Krayan
sebesar 1834,74 Km2
Kecamatan Krayan Memiliki Batas Wilayah sebagai Berikut :
II - 4
II -Halaman
5
II -Halaman
6
: LBW / WALB
2) Kelas
: Kelas III
4) Elevasi
Tabel 2.1. Data Luasan Penggunaan lahan Kawasan Bandar Udara Yuvai
Semaring
No
Uraian
1.
2.
a.
3
4
Satuan
Luas
Konstruksi /
Kondisi
Belum Sertifikat
TANAH BANDARA
LANDASAN, TAXI-WAY, APRON
Landasan ( 04 - 22 )
- Runway
-Taxi way
- Apron
ha
15,24
m
m
m
48.000
1.125
6.800
- Shoulder A
64.000
- Shoulder B
64.000
- RESA R/W 04
5.400
- Air Strip
Terminal
Gedung
- Gedung kantor
- Gedung PKP_PK
- Gedung Workshop
- Gedung Ph
- Gedung NDB
- Rumah Dinas tipe 70
- Rumah Dinas tipe 36
- Rumah Dinas
- Gedung Power House
- Gedung Kantor lama
-
m
m
271.500
250
AC
AC
AC
Rumput / tanah
Padat
Rumput / tanah
Padat
Rumput / tanah
Padat
Asphalt, Rumput /
tanah Padat
Semi Permanen
100
80
70
24
24
70
72
255
32
100
Permanen
Permanen
Permanen
Permanen
Permanen
Permanen
Permanen
Non permanen
Semi Permanen
Non permanen
Final Report
Halaman
II - 7
Uraian
Jumlah
Konstruksi /
Kondisi
Fasilitas
1
Komputer
4 Unit
Baik
Laptop
4 Unit
Baik
Printer
4 Unit
Baik
4 Unit
Baik
Lemari Besi/Arsip
3 unit
Baik
Filling Cabinet
2 Unit
Baik
Kursi Terminal
10 Unit
Baik
AC Split
3 Unit
Baik
Kursi Tamu
1 Set
Baik
10
4 Unit
Baik
11
1 Unit
Baik
12
1 Unit
Baik
Fasilitas Listrik
13
Genset 15 KVA
1 Unit
Rusak
14
Genset 30 KVA
1 Unit
Baik
15
Sollar Cell
8 Unit
Rusak
16
1 Unit
Baik
17
Sirine 2 PK
1 Unit
Rusak
18
19
3 Unit
(1 Rusak)
20
SSB
3 Unit
(1 Rusak)
21
UHF-HT
3 Unit
(3 Rusak)
22
Facsmille
1 Unit
Baik
23
Anemometer
1 Unit
Baik
24
NDB
2 Unit
(1 Rusak)
25
DME
1 Unit
Baik
26
27
PABX 16 Channel
AFIS
5 Unit
Baik
1 Paket
Baik
1 Unit
29
1 Unit
30
Metal Detector
5 Unit
(Rusak Ringan)
(Transportable 50
Kg-Rusak)
(2 Rusak)
31
1 Unit
Baik
Kendaraan
32
1 Unit
Baik
33
Kendaraan Roda 2
8 Unit
( 2 Rusak)
Final Report
Halaman
II - 8
Halaman
II - 9
Final Report
Halaman
II - 10
Final Report
Halaman
II - 11
Pesawat
Penumpang
Datang
1328
1324
1340
Berangkat
1328
1324
1340
Datang
4105
12325
12788
Berangkat
3302
9111
9175
968
968
4632
6015
Bagasi (Kg)
Kargo (Kg)
Datang Berangkat
66207
41782
533847 283324
594056 345186
Datang
37147
164370
354782
Berangkat
22366
16029
58792
52815
42723
30268
70244
Final Report
Halaman III - 12
Aktivitas Perkantoran
Ada perkantoran yang dikelola oleh pihak bandara maupun pihak swasta
(perusahaan dan penyedia jasa operasional penerbangan).
Final Report
Halaman III - 13
Dampak penurunan kualitas udara yang bersumber dari emisi gas buang pesawat
dan kendaraan bermotor serta pengoperasian dari mesin generator, dikelola sebagai
berikut:
1) Membuat Buffer Zone/Green barrier di sekitar bandar udara
2) Penanaman pohon perindang di area parkir, Penanaman tanaman di pinggir
apron (sisi luar bangunan terminal).
2.3.2.
Kebisingan
Dampak aktivitas penerbangan terhadap peningkatan kebisingan dikelola sesuai
lokasinya sebagai berikut:
a. Membuat Buffer Zone/Green barrier di sekitar bandar udara.
b. Pembatasan jam operasi penerbangan sampai dengan jam 17.00 WIB
c. Pemakaian ear plug bagi petugas bandar udara di area apron.
d. Bangunan yang kedap suara di ruang tunggu termina.
.
2.3.3. Kualitas air permukaan
Upaya pengelolaan yang telah dilakukan oleh Pihak bandara adalah:
a. Olie bekas ditampung ke dalam drum.
b. Untuk limbah cair yang dibuang ke saluran drainase sampai saat ini belum
ada upaya pengelolaan dan sangat mengandalkan pengenceran dari
besarnya debit aliran sungai.
2.3.4.
Final Report
Halaman III - 14
Udara Yuvai Semaring dengan total 22 pegawai (12 PNS dan 10 honorer).
Final Report
Halaman III - 15
UPBU Yuvai Semaring memberikan peluang usaha pada masyarakat dan dunia
bisnis untuk mengisi counter-counter di dalam bangunan terminal maupun
membangun rumah makan di luar. Counter counter yang ada di terminal
bandara yaitu 2 kantin, 2 air lines, 4 ground handling.
b.
bandara sudah
Final Report
Halaman III - 16
tidak menanam
pohon /tananam
berbuah/bunga,.
c. Pembersihan semak-semak di sekitar bandar udara dan pagar boundary
d.
Jenis dampak
Kualitas udara
Pengelolaan terhadap
peningkatan emisi gas
buang
Kebisingan
Pengelolaan terhadap
peningkatan kebisingan
Pengelolaan terhadap
Kualitas air permukaan
Limpasan air hujan
Pengelolaan terhadap
Limpasan air hujan
Final Report
Limbah Cair
Pengelolaan terhadap
peningkatan limbah cair
limbah B3
Pengelolaan terhadap
timbulan limbah B3 (olie,
lampu bekas)
10
11
12
Limbah Padat
Pengelolaan terhadap
timbulan sampah / Limbah
Padat
Kelancaran dan
1. Perluasan ruang parkir mobil dan
keselamatan lalulintas
sepeda motor.
Pengelolaan terhadap
2. Pembuatan
rambu-rambu
untuk
Kelancaran dan keselamatan
pengaturan tempat parkir dan jalan
lalulintas
depan bandara.
Keselamatan operasi
penerbangan
Pengelolaan terhadap
keselamatan operasi
penerbangan
Final Report
1. Pemangkasan
pohon
di
area
pendekat .
2. Himbauan kepada penduduk untuk
tidak menanam
pohon/tananam
berbuah/bunga,
3. Pembersihan semak-semak di sekitar
bandar udara dan pagar boundary
4. Pembuatan pagar disekeliling bandara
untuk menghindari hewan masuk ke
bandara.
5. Tersedianya
alat/mobil
pemadam
kebakaran di bandara.
Halaman III - 18
Komponen Kegiatan
1
Kegiatan yang
menimbulkan
dampak
1. Aktivitas fasilitas
sisi udara
(penerbangan)
2. Aktivitas fasilitas
sisi darat
(bangunan
terminal)
3. Aktivitas
pemeliharaan
kawasan
bandara
4. Aktivitas
perbengkelan
5. Aktivitas di
sekitar area
bandara
Final Report
Halaman III - 19
Tabel. 2.7
Jenis, Parameter, Sifat, Jumlah Bahan Pencemar yang Dihasilkan Masing-Masing Sumber Dampak
No
I
1.
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Aktivitas penerbangan
Peningkatan
Aktivitas fasilits
kebisingan
sisi udara
Parameter
Tingkat kebisian (dBA)
Sifat
Dampak
Negatif
Lepas landas
(take off) dan
pendaratan
pesawat (landing)
Jumlah
Runway 04 sebesar
55 dB(A)
Permukiman
penduduk terdekat
dengan bandara
sebesar 64 dB (A)
Penurunan
kualitas udara
Negatif
Ambient
pada
pemukiman terdekat :
Sulfur Dioksida (SO2) =
18 g/Nm3
Karbon
Monoksida
(CO)= 2.979 g/Nm3
Nitrogen
Dioksida
(NO2)= 19 g/Nm3
Oksidan
Final Report
Halaman III - 20
(O3)
Kepmenlh
No.
48/MENLH/II/1996
Tentang Baku Tingkat Kebisingan dan
Permenhub No. KM 11 Tahun 2010
(Baku Tingkat Kebisingan untuk
36
No
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Parameter
Sifat
Dampak
Jumlah
g/Nm3
Hidro Carbon (HC) = 98
g/Nm3
Debu (TSP)= 50 g/Nm3
Limpasan
air
hujan
Persepsi negatif
penumpang
II
1.
2.
Aktivitas
RuangTunggu
Terminal
Final Report
Peningkatan
limbah
cair
domestik
Sikap
dan
persepsi
masyarakat
(penumpang)
Timbulan
limbah
padat
Debit limpasan
Negatif
Keluhan masyarakat
(penumpang)
Negatif
Negatif
Tidak
dilakukan
pengukuran
jumlah
limbah padat domestik
yang dihasilkan
Negatif
Jumlah keluhan
Negatif
Negatif
Tidak
pengukuran
Halaman III - 21
dilakukan
jumlah
--
- UU No. 18 Tahun
Pengelolaan Sampah
2008
tentang
No
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Parameter
Sifat
Dampak
domestik
3.
4.
Aktivitas Ruang
Kedatangan
Terminal
Aktivitas
Perkantoran
Final Report
Peningkatan
limbah
cair
domestik
Timbulan
limbah
padat
domestik
Negatif
Negatif
Peningkatan
limbah
cair
domestik
Negatif
Bangkitan
lintas
lalu
Jumlah
Negatif
Timbulan
limbah
padat
domestik
Negatif
Tidak
diakukan
pengukuran dampak lalu
lintas
Tidak
dilakukan
pengukuran
jumlah
limbah padat domestik
yang dihasilkan
Peningkatan
Negatif
Halaman III - 22
No
Sumber Dampak
Jenis Dampak
limbah
domestik
cair
Parameter
Sifat
Dampak
dihasilkan (m3/hari)
Jumlah
dihasilkan sebesar
1,6 m3/hari
Pengelolaan
Kualitas
Air
Pengendalian Pencemaran Air
dan
Timbulan
limbah B3
Negatif
Positif
--
Sesuai Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun
2001
Negatif
III
Aktivitas
Pemeliharaan
Kawasan Bandara
Peningkatan
kesempatan
kerja
IV
Aktivitas
Perbengkelan
Penurunan
kualitas
permukaan
air
Final Report
Halaman III - 23
No
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Peningkatan
Timbulan
limbah B3
Aktivitas di Sekitar
Bandar Udara
Final Report
Gangguan
keselamatan
operasi
penerbangan
Perubahan pola
penggunaan
lahan
Parameter
Sifat
Dampak
Jumlah
Negatif
Tidak
dilakukan
pengukuran
jumlah
limbah
B3
yang
dihasilkan
- PP No
101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah B3
- PerMenLH No 14 Tahun 2013 tentang
Simbol dan Label B3
- Permen LH 18 Tahun 2009 Tentang
Tata Cara Perizinan Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
- Kep.Ka Bapedal No. 1 Tahun 1995
tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis
Penyimpanan
dan
Pengumpulan
Limbah
Bahan
Berbahaya dan Beracun
Ketinggian bangunan /
gedung baru
Negatif
--
Ketinggian bangunan /
gedung baru
Negatif
--
prasarana/sarana rekreasi
air. Pembudidayaan ikan
tawar peternakan air untuk
mengairi pertamanan dan
atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan
kegunaan tersebut
Jumlah limbah B3 yang
dihasilkan (kg)
Halaman III - 24
. Kualitas Udara
Berdasarkan data hasil uji laboratorium yang diambil di 3 (tiga) lokasi disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.8. Hasil pengambilan sampel kualitas udara tahun 2015
No
.
Paramete
r
1.
Sulfur
Dioksida
(SO2) **
Karbon
Monoksida
(CO)
Nitrogen
Dioksida
(NO2) **
Oksidan
(O3) **)
Hidro
Carbon
(HC) **)
Debu (TSP)
Timbal (Pb)
2.
3.
4.
5
6.
7.
Keterangan
Waktu
Pengukur
an
1 Jam
Baku
Mutu
*)
900
Satua
n
Hasil
1
2
g/Nm3
24
23
18
SNI 197119.7-2005
1 Jam
30.000
g/Nm3
3.414
3.380
2.979
SNI 7119.10 :
2011
1 Jam
400
g/Nm3
25
22
19
SNI 19-7119.2
2005
1 Jam
235
g/Nm3
35
25
36
160
g/Nm3
105
105
98
SNI 19-7119.8
2005
SNI 7119-132009
g/Nm3
g/Nm3
81
0,1
69
0,1
50
0,5
1 Jam
Metode
Gravimetri
SNI 197119.4-2005
: *)
tersebutbbila
dibandingkan
dengan
baku
mutu
tingkat
kebisingan
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan maka tingkat kebisingan yang
dihasilkan masih di bawah baku mutu.
Tabel 2.9. Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Klasifikasi Area
Final Report
Final Report
Halaman III - 26
Parameter
Satuan
Baku Mutu *)
Hasil
Lokasi 1
Metode
Lokasi 2
A. FISIKA
1
Bau(insitu)
Tidak berbau
Tidak berbau
Tidak berbau
Organoleptik
2
Zat padat terlarut (TDS)
mg/L
1.500
110
195
18-6/IK/A
3
Kekeruhan
NTU
25
16
75
SNI 06-6989.25-2005
4
Rasa
Tdk berasa
Tdk berasa
Tdk berasa
Organoleptik
o
5
Suhu (insitu) **)
C
Udara + 3 oC
26
25
SNI 06-6989.23-2005
6
Warna **)
Pt-Co
50
3
4
SNI 6989.80:2011
7
Zat Padat Tersuspensi (TSS) **)
mg/L
<2
100
SNI 06-6989.3-2004
B. KIMIA
1
Arsen (As)
mg/L
0,05
<0,005
<0,005
APHA Ed. 22nd 3114.B - 2012
2
Besi (Fe) **)
mg/L
1,0
<0,003
0,4
APHA Ed. 22nd 3120.B,3030 - 2012
3
Flourida (F) **)
mg/L
1,5
0,3
<0,01
APHA Ed. 22nd 4500-F.D - 2012
4
Kadmium (Cd) **)
mg/L
0,005
<0,002
<0,002
APHA Ed. 22nd 3120.B,3030 - 2012
5
Kesadahan Total (CaCO3) **)
mg/L
500
48
69
SNI 06-6989. 12-2004
6
Klorida (Cl) **)
mg/L
600
22
27
SNI 06-6989. 19-2009
7
Kromium Heksavalen (Cr VI) **)
mg/L
0,05
<0,01
<0,01
SNI 6989. 71-2009
8
Mangan (Mn) **)
mg/L
0,5
<0,003
<0,003
APHA Ed. 22nd 3120.B - 2012
9
Nitrat (NO3-N) **)
mg/L
10
8
8
APHA Ed. 22nd 4500-NO3.E - 2012
10 Nitrit (NO2-N) **)
mg/L
1,0
0,005
<0,002
SNI 06-6989. 9-2004
11 pH (insitu) **)
6,5 9,0
8,6
7,4
SNI 06-6989. 11-2004
12 Selenium (Se)
mg/L
0,01
<0,002
<0,002
APHA Ed. 22nd 3114.B,3030 - 2012
13 Seng (Zn) **)
mg/L
15
<0,008
<0,008
APHA Ed. 22nd 3120.B,3030 - 2012
14 Sianida (CN-)**
mg/L
0,1
<0,005
<0,005
APHA Ed. 22nd 4500_CN.BE- 2012
15 Sulfat (SO4) **)
mg/L
400
5
3
SNI 06-6989. 20-2009
16 Timbal (Pb) **)
mg/L
0,05
<0,004
<0,004
APHA Ed. 22nd 3120.B,3030 - 2012
17 Surfactan anion (MBAS) **)
mg/L
0,5
<0,01
<0,01
SNI 06-6989. 51-2005
C. MIKROBIOLOGI
1
Total Koliform
MPN/100ml
50
43
9
APHA Ed. 22nd 9221.B-2012
Keterangan: *)=Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990- Persyaratan Kualitas Air Bersih **)=Parameter terakreditasi oleh KAN N0. LP-195-IDN
Final Report
Halaman III - 27
No
A.
1
2
3
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Parameter
FISIKA
Suhu (insitu) **)
Zat padat terlarut (TDS)
Zat Padat Tersuspensi (TSS) **)
KIMIA
pH (insitu) **)
Air raksa (Hg)
Arsen (As)
Boron (B)
Oksigen terlarut (D)) (insitu)
Flourida (F) **)
Fosfat total (PO4) **)
Kadmium (Cd) **)
Khromium VI (Cr 6+) **)
Kobalt (Co) **)
Khlorin bebas (Cl2)
Nitrat (NO3-N) **)
Nitrit (NO2-N) **)
Selenium (Se)
Seng (Zn) **)
Sianida (CN-)**
Tembaga (Cu) **)
Timbal (Pb) **)
BOD5
COD **)
Barium (Ba) **)
Amonia Bebas (NH3-N) **)
Klorida (Cl) **)
Final Report
Satuan
Baku Mutu
*)
Hasil Uji
Sungai
Sungai
Palutut
Pabawan
C
mg/L
mg/L
Udara + 3 oC
1.000
50
24
126
88
25
130
40
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
69
0,002
1
1
>4
1,5
0,02
0,01
0,05
0,2
0,03
10
0,06
0,05
0,05
0,02
0,02
0,03
3
25
-
8,6
<0,0005
<0,005
<0,01
5
0,2
<0,01
<0,002
<0,01
<0,004
<0,01
5
<0,002
<0,002
<0,008
<0,005
<0,009
<0,004
5
19
<0,004
0,01
25
8
<0,0005
<0,005
<0,01
5
0,01
<0,01
<0,002
<0,01
<0,004
<0,01
5
0,01
<0,002
<0,008
<0,005
<0,009
<0,004
4
17
<0,004
0,01
25
Halaman III - 28
Metode
No
24
25
26
C.
1
2
Parameter
Sulfat (SO4) **)
Besi (Fe) **)
Mangan (Mn) **)
MIKROBIOLOGI
Fecal coliform
Total Koliform
Satuan
Baku Mutu
*)
mg/L
mg/L
mg/L
MPN/100ml
1000
5000
Hasil
Sungai
Palutut
8
1
<0,003
750
1.200
Uji
Sungai
Pabawan
2
1
<0,003
930
1.500
Metode
SNI 06-6989.20-2009
APHA Ed. 22nd 3120.B, 3030 B-2012
APHA Ed. 22nd 3120.B, 3030 B-2012
APHA Ed. 22nd 9221.E-2012
APHA Ed. 22nd 9221.B-2012
Hasil menunjukkan untuk kualitas airtanah pada titik dua, terdapat satu parameter yang melebihi baku mutu yaitu kekeruhan. Kekeruhan
ini diakibatkan adanya pengaruh material tanah yang ikut tercampur pada airsumur. Lokasi pegambilan sampel air di lokasi kedua ini
diambil pada sumur tanah tanpa adanya pelindung semen atau pentutup sumur sehinga hal ini dapat mempengaruhi kondisi
kekeruhannya. Pengelolaan yang sesuai adalah membuat pentutup sumur atau membuat pelindung tanah pada lubang sumur.
Final Report
Halaman III - 29
Final Report
Halaman III - 30
Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena
pengaruh manusia. Pengujian air limbah dilakukan untuk mengetahui kandungan air
limbah domestik di sekitar bandara. Hasil menunjukkan bahwa dari keempat parameter
utama berdasarkan kepmen LH no.112 tahun 2003 bahwa tidak adanya yang melebih
baku mutu.
Tabel 3.10. Hasil pengujian Kualitas Air limbah
No
Parameter
Satuan
Zat padat
tersuspensi (TSS)
Meotde
SNI 06-6989.32004
2
SNI-06pH (insitu)
6-9
8,0
6989.11-2004
3
SNI 6989.72BOD
Mg/L
100
7
20098
4
Ekstraksi
Minyak dan lemak
Mg/L
10
<0,2
spektrofotometri
Keterangan*) = Kep. MENLH No.112 Tahun 2003: Baku mutu air limbah
domestik
**) = Parameter terakreditas oleh KAN No. LP-195-IDN
< = Lebih Kecil
Mg/L
100
13
Kesimpulan
Pengelolaan perubahan pola penggunaan lahan dan gangguan keselamatan operasi
penerbangan
maka
memenuhi ketentuan RTRW juga harus memenuhi ketentuan KKOP yang berlaku.
Hasil evaluasi ini akan menjadi pertimbangan dalam pembuatan rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan pada bab IV.
Halaman I - 31
3.1.
Pendekatan Pengelolaan
Program pengelolaan lingkungan terhadap komponen lingkungan yang
mengalami perubahan mendasar (dampak besar dan penting) baik positif maupun
negatif sebagai akibat dari adanya aktivitas Bandar Udara Yuvai Semaring di Provinsi
Kalimantan Utara dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu pencegahan dan
penanggulangan dampak. Pencegahan merupakan upaya yang dilaksanakan agar
dampak negatif dapat dicegah sebelum terjadi. Upaya yang dilakukan dapat berupa
penyesuaian proses atau pemilihan peralatan pengelolaan yang ramah lingkungan.
Sedangkan, upaya penanggulangan dampak negatif merupakan tindakan penanganan
untuk memperkecil atau menghilangkan dampak pada saat dampak timbul.
Selain mencegah dan menanggulangi dampak negatif, program pengelolaan
lingkungan juga mencakup pengembangan dampak positif. Program pengelolaan
lingkungan yang akan dilakukan ditinjau melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan
teknologi, sosial-ekonomi-budaya dan pendekatan kelembagaan.
Pengelolaan Bandar Udara Yuvai Semaring dan pemantauannya dilaksanakan
pada area bandara dan sekitarnya khususnya yang termasuk dalam KKB dan KKOP.
Lokasi pengelolaan di bandara dan sekitarnya dijelaskan pada tabel RKL RPL
sebagaimana ditunjukkan Pada Tabel 3.1. RKL RPL pada Lampiran 2. .Pengelolaan
dan pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dikelola baik
secara kualitatif dan kuantitatif khususnya kualitas lalulintas, udara, debu dan
kebisingan.
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan melalui 3 pendekatan yaitu
Penekatan Teknologi; Sosial Ekonomi dan Institusi sebagaimana diuraikan berikut:
3.1.1
Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi adalah cara-cara atau teknologi yang digunakan untuk
Membuat bak penangkap minyak untuk air buangan dari kantin. kemudian
dialirkan ke sumur peresapan air kotor (filtrasi).
Final Report
Halaman I - 32
60-80 cm
60-70 cm
Inlet
40-50 cm
Outlet
Inlet
Ijuk
Pasir
Sumber :
Kerikil
max 3 m
Koral
PDII-LIPI & Swiss
Development Coorp, Panduan Air Dan
Sumur Peresapan Air Kotor
Sanitasi, Edisi 2, 2001
Gambar 3.1. Tipikal Bak Penangkap Lemak dan Peresapan Air Kotor
b. Pengelolaan limbah padat
Pengolahan sampah melalui pengomposan meliputi penghancuran bahan organik
oleh jasad renik aerobik.
Proses pengomposan sampah dapat dilihat pada gambar berikut ini.
dampak
lingkungan
dengan
pendekatan
sosial
ekonomi
Final Report
Halaman I - 33
3.2.
RKL
dalam
Ringkasan Eksekutif ini disajikan pada tabel 3.1 di Lampiran 2, yang kolomnya terdiri
dari. Jenis Dampak; Sumber Dampak; Tolok Ukur Dampak; Tujuan Pengelolaan
Lingkungan; Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup ;Upaya Pengelolaan Lingkungan;
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Pelaksana; Pengawas dan Penerima Laporan.
Adapun Komponen yang dikelola dalam RKL Bandar Udara Yuvai Semaring adalah:
Final Report
Halaman I - 34
a. Komponen fisik-kimia yang terdiri dari : kualitas udara; kebisingan; kualitas air;
limpasan air hujan dan tata ruang. Lokasi secara umum dikawasan BKK dan
KKOP.
b. Komponen sosial: yang terdiri dari kesempatan kerja; peluang berusaha dan
sikap dan persepsi masyarakat,
c. Komponen kesehatan masyarakat: yang terdiri dari: limbah padat (domestik) dan
limbah B3 serta pengelolaan vektor penyakit. .
d. Komponen transportasi: Kelancaran lalu-lintas;
f.
Keselamatan lalul-
Final Report
Halaman I - 35