Anda di halaman 1dari 3

1.

TIPE-TIPE BENDUNGAN
Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :
1. Type bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 type yaitu :
A. Bendungan besar (Large Dams).
Berdasarkan klasifikasi :
 Ketinggian bendungan
 Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter
 Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1juta m3
 Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak tidak kurang
dari 2000 m3/dtk
B. Bendungan kecil (Small Dam)
Semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar.

2. Tipe bendungan berdasar tujuan pembangunannya. Ada 2 (dua) tipe yaitu :


A. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single purpose dam)
adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja,
misalnya untuk PLTA, irigasi, pengendalian banjir dan kebutuhan lain.
B. Bendungan serba guna (multi purpose)
adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan,
misalnya PLTA dan irigasi, Irigasi dan pengendalian banjir dll.

3. Tipe bendungan berdasar penggunaannya. Ada 3 (tiga) tipe yaitu :


A. Bendungan untuk membentuk waduk (storage dam)
adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna
menyimpan air waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu
diperlukan.
B. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dam)
bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga
dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air
C. Bendungan untuk rnernperlambat jalannya air (detention dam)
adalah bendungan yang dibangun untuk rnernperlambat jalannya air,
sehingga dapat rnencegah banjir besar.

4. Tipe bendungan berdasarkan jalannya air. Ada 2 (dua) tipe yaitu :


A. Bendungan untuk dilewati air(overflow dams)
adalah bendungan yang dibangun untuk dilewati air misalnya pada
bangunan pelimpah.
B. Bendungan untuk menahan air (non overflow dam)
adalah bendungan yang sarna sekali tidak boleh dilewati air
5. Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya. Ada 3 (tiga) tipe yaitu :
A. Bendungan urugan (fill type dam)
adalah benduangan yang dibangun dari hasil penggalian bahan tanpa bahan
tambahan lain yang bersifat campuran secara kimia,jadi betul-betul bahan
pembentuk bendungan asli.
dapat dibagi menjadi :
1. Bendungan homogen
Suatu bendungan urugan digolongkan dalam type
homogen, apabila bahan yang membentuk tubuh bendungan
tersebut terdiri dari tanah yang hampir sejenis dan gradasinya
(susunan ukuran butirannya) hampir seragam. Tubuh bendungan
secarakeseluruhannyaberfungsi ganda, yaitu sebagai bangunan
penyangga dan sekaligus sebagai penahan rembesan air.
2. Bendungan zonal
Bendungan urugan digolongkan dalam tyjpe zonal, apabila
timbunan yang membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan
dengan gradasi (susunan ukuran butiran) yang berbeda-beda dalam
urutan-urutan pelapisan tertentu.
Pada bendungan type ini sebagai penyangga terutama
dibebankan kepada timbunan yang lulus air (zone lulus air), sedang
penahan rembesan dibebankan kepada timbunan yang kedap air
(zone kedap air)
Berdasarkan letak dan kedudukan dari zone kedap airnya,
maka type ini masih dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu : ·
 Bendungan urutan zonal dengan tirai kedap air atau
"bendungan tirai" (front core fill type dam)
ialah bendungan zonal dengan zona kedap air yang
membentuk lereng udik bendungan tersebut
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air miring atau
"bendungan inti miring" (inclined- corefill type dam), ialah
bendungan zonal yang zone kedap aimya terletak didalam
tubuh bendungan dan berkedudukan miring ke arah hilir
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air tegak atau
"bendungan inti tegak" (central-core fill type dam), ialah
bendungan zonal yang zona kedap airmya terletak didalam
tubuh bendungan dengan kedudukan vertikal. Biasanya inti
tersebut terletak di bidang tengah dari tubuh bendungan.
3. Bendungan urugan bersekat (bendungan sekat)
Bendungan urugan digolongkan dalam type sekat (facing) apabila
di lereg u.dik tubuh bendungan dilapisi dengan sekat tidak luhls air
(dengan kekedapan yang tinggi) seperti lembaran baja tahan karat,
beton aspal, lembaran beton bertulang, hamparan plastik, susunan
beton blok, dan lain-lain.
B. Bendungan beton (concrete dam)
adalah bendungan yang dibuat dengan konstruksi beton dengan tulang maupun
tidak. Ada 4 tipe bendungan beton :
1. Bendungan beton berdasarkan berat sendiri (concrete gravity
dam) adalah bendungan beton yang direncanakan untuk menahan
beban dan gaya yang bekerja padanya hanya berdasar atas berat
sendiri.
2. Bendungan beton dengan penyangga (concrete buttress dam)
adalah bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk
menyalurkan gaya-gaya yang bekeIja padanya. Banyak dipakai
apabila sungainya sangat lebar dan geologinya baik.
3. Bendunganbeton berbentuk legkung atau busur (concrete arch
dam)
adalah bendungan beton yang direncanakan untuk menyalurkan
gaya yang bekerja padanya melalui pangkal tebing (abutment) kiri
dan kana bendungan.
4. Bendungan beton kombinasi (combination concrete dam atau
mixed type concrete dam)
adalah kombinasi lebih dari satu tipe bendungan. Apabila suatu
bendungan beton berdasar berat sendiri berbentuk lengkung
disebut concrete arch gravity dam dan kemudian apabila
bendungan beton merupakan gabungan beberapa lengkung, maka
disebut concrete multiple arch dam

2. BANGUNAN-BANGUNAN PENUNJANG BENDUNGAN


3. INSTRUMENTASI PADA BENDUNGAN
4. BANGUNAN HYDROMECHANICAL PADA BENDUNGAN
5. INOVASI-INOVASI YANG BISA DITERAPKAN PADA PEKERJAAN
BENDUNGAN

Anda mungkin juga menyukai