Anda di halaman 1dari 18

Nama : Salsa Rahma Fadhilah

NIM : 201821034
Kelas : A
Tugas 1 Rekayasa Bendungan
1. Tipe – tipe bendungan
a. Bendungan berdasarkan ukuran
Berdasarkan ukurannya, bendungan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
bendungan besar dan bendungan kecil. Bendungan besar adalah bendungan yang
memiliki ketinggian lebih dari 15 meter jika diukur mulai dari bagian dasar pondasi
hingga ke puncak bendungan. Sedangkan bendungan kecil adalah bendungan yang
mempunyai ketinggian kurang dari 15 meter. Dalam kondisi tertentu, bendungan kecil
yang mempunyai ketinggian berkisar 10-15 meter layak disebut pula sebagai bendungan
besar apabila ukuran panjang puncaknya mencapai lebih dari 500 meter, daya
kapasitasnya tidak kurang dari 1 juta m3, debit banjir maksimal lebih dari 2.000 m3/detik,
pondasinya mengalami kesulitan khusus, dan desain bendungan tersebut tidak biasa.
b. Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan
Berdasarkan tujuan pembangunannya, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:
1) Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams) dibangun untuk
memenuhi hanya satu tujuan saja. Misalnya yaitu bendungan yang hanya dipakai
untuk sistem saluran irigasi pada lahan pertanian
2) Bendungan serbaguna (Multi Purpose Dams) adalah bendungan yang didirikan untuk
memenuhi beberapa tujuan sekaligus. Bendungan ini mempunyai kegunaan yang
banyak, misalnya untuk irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.
c. Bendungan berdasarkan kegunaan
Berdasarkan penggunaannya, terdapat tiga jenis bendungan, yaitu:
1) Bendungan pembuat waduk (Storage Dams) adalah bendungan yang dibuat secara
khusus untuk membangun waduk sebagai penyimpan air pada waktu kelebihan agar
dapat dipakai pada waktu diperlukan
2) Bendungan penangkap/pembelok air (Diversion Dams) yaitu bendungan yang
berguna untuk menaikkan ketinggian level permukaan air sehingga dapat mengalir
dengan lancar menuju ke saluran drainase.
3) bendungan penghambat aliran air (Distension Dams) adalah bendungan yang
berperan untuk menghambat laju aliran air. Biasanya bendungan jenis ini sengaja
dibangun untuk mencegah terjadinya banjir di suatu wilayah. Bendungan tipe ini
dapat dibedakan lagi menjadi dua macam yaitu bendungan untuk menyimpan air
sementara waktu serta bendungan untuk menyimpan air selama mungkin. Acuan
pembuatannya dilakukan berdasarkan tujuan utama bendungan tersebut.
d. Bendungan berdasarkan jalannya air
1) Bendungan untuk dilewati air (overflow dams) adalah bendungan yang dibangun
untuk untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway).
2) Bendungan untuk menahan air (non overflow dams) adalah bendungan yang sama
sekali tidak boleh di lewati air. Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan
dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.
e. Bendungan berdasarkan konstruksi
1) Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams), adalah bendungan urugan yang
lapisannya sama atau bahan yang membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari
tanah yang hampir sejenis dan gradasinya (susunan ukuran butirannya) hampir
seragam.Tubuh bendungan secara keseluruhannya berfungsi ganda, yaitu sebagai
bangunan penyangga dan sekaligus sebagai penahan rembesan air.
2) Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams),adalah bendungan
urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu lapisan kedap air (water tight layer),
lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering
(filter zones). Bendungan urugan digolongkan dalam type zonal, apabila timbunan
yang membentuk tubuh bendungan terdiri dari batuan dengan gradasi (susunan
ukuran butiran) yang berbeda-beda dalam urutan-urutan pelapisan tertentu. Pada
bendungan type ini sebagai penyangga terutamadibebankan kepada timbunan yang
lulus air (zone lulus air),sedang penahan rembesan dibebankan kepada timbunan
yang kedap air (zone kedap air). Berdasarkan letak dan kedudukan dari zone kedap
aimya, maka type ini masih dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
 Bendungan urutan zonal dengan tirai kedap air atau"bendungan tirai" (front
core fill type dam), ialah bendungan zonal dengan zona kedap air yang
membentuk lereng udik bendungan tersebut
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air miring atau "bendungan inti
miring" (inclined- corefill type dam), ialah bendungan zonal yang zone kedap
aimya terletak didalam tubuh bendungan dan berkedudukan miring ke arah
hilir
 Bendungan urugan zonal dengan inti kedap air tegak atau "bendungan inti
tegak" (central-core fill type dam), ialah bendungan zonal yang zona kedap
airmya terletak didalam tubuh bendungan dengan kedudukan vertikal.
Biasanya inti tersebut terletak di bidang tengah dari tubuh bendungan
3) Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill
dams, dekced rockfill dams), adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang
lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang
biasa digunakan adalah aspal dan beton bertulang.
4) Bendungan beton (concrete dams) adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi
beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi :
 Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete gravity dams), adalah
bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja
padanya hanya dengan berat sendiri saja.
 Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress dams), adalah
bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan gaya-gaya
yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar
sedangkan keadaan geologiya baik.
 Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk busur atau concerete
arch dams), adalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya-
gaya yang bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan.
 Bendungan beton kombinasi (combination concerete dams, mixed type
concerete dams),adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe
bendungan.
f. Bendungan berdasarkan fungsi
1) Bendungan pengelak pendahuluan (Primary coffer dam) adalah bendungn yang
pertama-tama dibangun di sungai pada debit air rendah agar lokasi rencana
bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan pembangunan secara
teknis.
2) Bendungan pengelak (coffer dam) adalah bendungan yang dibangun sesudah
selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan
utama menjadi kering, yang memungkinkan pembanguna secara teknis.
3) Bendungan utama (Main dam) adalah bendungan yang dibangun untuk satu atau
lebih tujuan tertentu.
4) Bendungan (high level dam) adalah bendungan yang terletak disisi kiri atau kanan
bendungan utama, yang tinggi puncaknya juga sarna
5) Bendungan di tempat rendah (sadlle dam) adalah bendungan yang terletak ditepi
waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya
air dari waduk, sehingga air waduk tidak mengalir kedaerah sekitarnya.
6) Tanggul adalah bendungan yang terletak di sisi kiri atau kanan bendungan utama dan
ditempat yang dari bendungan utama yang tingginya maksimum 5 meter dengan
panjang mercu maksimum 5 kali tingginya.
7) Bendungan limbah industri (Industrial waste dam) adalah bendungan yang terdiri
atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal dari industri.
8) Bendungan pertambangan (Main Tailing dam) adalah bendungan yang terdiri atas
timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan
pembuatannya berasal dari hasil galian pertambangan itu
2. 10 contoh bendungan di Indonesia dan keterangannya
a. Bendungan Jatiluhur

Spesifikasi bendungan:
 Nama bendungan : Ir. H. Djuanda/Jatiluhur
 Tipe bendungan : Rock fill with inclined clay core
 Tinggi bendungan : 105 m
 Panjang bendungan : 1.220 m
 Elevasi puncak : +114.,5 m.dpl
 Elevasi normal : +107 m.dpl
 Elevasi banjir max : +111,6 mdpl
 Volume urugan : 9.100.000 m3
Kapasitas :
 Volume tampungan : ± 2.448.000.000 m3
 Luas genangan : 8.300 ha.
Spillway:
 Tipe pelimpah : Morning Glory
 Tinggi pelimpah : 110 m
 Diameter pelimpah : 90 m
 Panjang pelimpah : 151,5 m
 Elevasi puncak pelimpah : +114,5 mdpl
 Elevasi banjir pelimpah : +111,6 mdpl
 Elevasi mercu pelimpah : +107 mdpl
 Jumlah jendela pelimpah : 14 buah
 Kapasitas maksimum : 3.000 m3 /detik di TMA +116,6 m
 Tipe pintu spillway : Hollo jet valve
 Jumlah pintu spillway : 2 buah
 Panjang Pintu spillway : 17 m
 Diameter pintu spillway : 3.850 mm
 Kapasitas pintu spillway : 270 m3 /detik
Manfaat:
Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi
tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh Perum Jasa Tirta II. Selain
dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah
(dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir
yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem
limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang
memadai, seperti hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard,
perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan
olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya
mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.
b. Bendungan Gajah Mungkur
Spek Tinggi :
 Lebar puncak :7m
 Panjang puncak : 830 m
 Tinggi tubuh bendungan : 40 m
 Elevasi puncak : + 142,00 m
 Isi timbunan : 1.223.000 m3
Kapasitas :
 Isi total : 735.000.000 m3
 Isi efektif : 440.000.000 m3
 Isi kantong lumpur : 120.000.000 m3
Spillway :
 Lokasi : tebing kiri
 Tipe : Pelimpah dengan pintu
 Kapasitas : 400 m3/dt
 Elevasi puncak : +131,00 m
Manfaat :
Waduk Gajah Mungkur memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control)
sungai Bengawan Solo. Selain memiliki fungsi utama tersebut waduk ini juga memiliki
banyak fungsi lain. Antara lain sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah Kabupaten
Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen. Kemudian sebagai penyediaan tenaga
listrik untuk daerah Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12,4 MW. Lalu berfungsi juga
sebagai objek wisata.
c. Bendungan Batu Tegi

Spek Tinggi :
 Panjang Puncak : 701,00 m
 Elevasi Puncak : +283,00 m (tepi), +284,50 m (tengah)
 Lebar Puncak : 12,00 m
 Tinggi Bendungan : 122,00 m
 Volume Timbunan : 9.641.071 m3
Kapasitas :
 Kapasitas genangan El.274.0 m : 690x106 m3
 Kapasitas genangan El.226.0 m : 30x106 m3
 Kapasitas genangan El.208.0 m : 25x106 m3
 Kapasitas tampungan efektif El.208 – 274 m : 665x106 m3
Spillway :
 Lokasi : pada tebing kiri
 Jenis : pelimpah bebas
 Panjang mercu : 52,00 m
 Elevasi mercu : 274,00 m
 Debit rencana : 5.350 m/detik
Manfaat :
Bendungan batutegi merupakan bendungan multi purpose yaitu memilki banyak fungsi,
tidak hanya untuk irigasi, berfungsi juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
yang menjadi penyedia bahan baku air minum untuk Kota Bandar Lampung, Metro, dan
daerah Beranti di Kabupaten Lampung Selatan. Bendungan batutegi ini juga
dipergunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 28 MW, selain itu
Bendungan Batutegi ini juga memiiki kegunaan lain seperti untuk air baku (sumber
pengolahan air minum yang memenuhi standar atau baku), untuk pariwisata,
pengendalian banjir, dan perikanan. Dari kegunaan-kegunaan Bendungan Batutegi itulah
yang menjadi dasar bagi Kanwil DJKN Lamkulu untuk dapat meningkatkan dan
memaksimalkan PNBP bagi negara agar dapat menggerakan perekonomian nasional
khususnya di provinsi Lampung. Dan tentunya juga Kanwil DJKN Lamkulu akan terus
berkesinambungan dalam melakukan upaya penggalian potensi utilisasi BMN di masa
mendatang.
d. Bendungan Marangkayu

Data teknis :
 Luas DAS : 243,68 km2
 Luas genangan waduk : 258 ha
 Kapasitas tampungan total : 9,358 juta m3
 Tipe : urugan tanah homogen
 EL. Dasar Bendungan : + 100 EL.m
 El. Puncak bendungan : + 114,4 El. M
 Lebar puncak :6m
 Tinggi bendungan : 14,4 m
Spillway :
 Tipe : free overflow
 Elevasi puncak : +110 m
 Lebar pelimpah : 60 m
Manfaat :
Manfaat pembangunan bendungan Marangkayu, untuk kepentingan pertanian di
Kecamatan Marangkayu hingga ke Muara Badak, sumber air baku untuk kota Bontang,
listrik, pengendalian banjir dan pariwisata.
e. Bendungan Telaga Tunjung

Data teknis :
 Volume tampungan : 1.261.000 m3
 Volume tampungan efektif : 1.000.000 m3
 Volume tampungan mati (50 th) : 261.000 m3
 Luas genangan waduk : 16.5 ha
 Debit banjir rencana waduk (Q 1,5 PMF) : 776.08 m3 /dt
 Elevasi pada banjir maksimum (Q 1,5 PMF) : El. 201,51
 Elevasi pada ketinggian air normal : El. 199,00
 Elevasi pada ketinggian air rendah : El. 190,70
Spillway :
 Lokasi : Abutment kanan
 Tipe : Pelimpah samping tanpa pintu,
dengan saluran peluncur
 Kolam Olak : USBR tipe I dengan ambang hilir
 Elevasi puncak pelimpah : El. 199,00
 Elevasi air maksimum : El. 201,51
 Lebar dan panjang pelimpah : 13,00 – 27,00 m dan 93,00 m
 Lebar dan panjang peluncur : 27,00 m dan 62,85 m
Manfaat :
Pembangunan Bendungan Telaga Tunjung ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah
kekurangan air irigasi areal persawahan yang meliputi Daerah Irigasi Gadungan,
Meliling, dan Sungsang dengan luas total lahan persawahan 2.410 ha. Terdapat potensi-
potensi yang akhirnya direncanakan dikembangkan kearah pariwisata. Konsep pariwisata
yang akan dikembangkan pada Kawasan Bendungan Telaga Tunjung adalah wisata alam,
wisata budaya, dan wisata minat khusus
f. Bendungan Katulampa

Data teknis :
 Tinggi Waduk : 367,005 m
 Luas Waduk : 5000 ha
 Kapasitas maksimum : 6000 liter
Manfaat :
Bendungan Katulampa memiliki manfaat untuk memantau ketinggian air sebagai
peringatan dini kemunngkinan terjadinya banjir di daerah hilir seperti Jakarta. Manfaat
Bendungan Katulampa juga sangat dirasakan oleh warga sekitar. Masyarakat
memanfaatkan saluran irigasi yang mengalir ke tengah pemukiman dengan berbagai
aktifitas diantaranya seperti memancing, mencuci pakaian dan perabotan bahkan
berubah menjadi arena bermain air yang seru untuk anak-anak. Masyarakat disana
juga ramai-ramai berjualan di sepanjang jalan, mereka ikut terlibat dalam
mengembangkan Bendungan Katulampa sebagai salah satu destinasi wisata di Kota
Bogor.
g. Bendungan Gondang

Data Teknis :
Waduk
 MAB : El. 39,81 m
 MAN : El. 38,00 m
 MAM : El. 29,40 m Luas
 MAB : 660 Ha
 Vol. Kotor : 28,80 juta m3
 Vol. Efektif : 23,00 juta m3
 Vol. Mati : 2,90 juta m3 2.
 Bendungan Tipe : Urugan tanah homogen
 Tinggi : 27,00 m
 Panjang Puncak : 903 m
 Lebar Puncak :7m
 El. Puncak : El. 42.00 m
 Vol. Tubuh Bend : 589.000 m3
Spillway :
 Tipe : Ogee tanpa pintu
 Banjir rencana : 821,30 m3 /det
 Kala Ulang banjir : Q1000
 Kapasitas : 243,70 m3 /det
 El. Mercu : EL. 38.00 m
 Panjang mercu : 50,00 m
Manfaat :
Manfaat bendungan gondang sebagai penyedia air baku sebesar 200 liter per detik bagi
masyarakat di Kabupaten Karanganyar dan Sragen, juga bisa mereduksi banjir sebesar
639,22 m3/detik menjadi 596,12 m3/detik, dan memproduksi listrik 0,33 watt.

h. Bendungan Temef

Data Teknis :
 Tipe : Urugan random dengan inti tegak
 Tinggi dasar galian : 323 m
 Lebar puncak : 12 m
 Tinggi dari dasar sungai : 328 m
 Panjang puncak : 339 m
Kapasitas :
 Volume untuk banjir :
 Volume mati : 52.52 m3
 Volume normal : 81.16 m3
 Volume efektif : 28.64 m3
Spillway :
 Tipe : Pelimpah samping
 Lebar mercu : 30 m
 Elevasi mercu : 380 m
Manfaat :
Bendungan Temef bermanfaat untuk memasok air irigasi 4.500 hektar, reduksi banjir
(Area Hilir) 230 m3/detik, dan air baku 0,13 m3/detik. Selain itu, bendungan yang
menggunakan luas tanah 480,46 hektar ini juga memiliki potensi listrik PLTMH sebesar
1 X 2 MW.
i. Bendungan Sei Wampu
Spesifikasi bendungan :
Data teknis
 Tipe : Bendungan Beton Graviti
Elevasi Muka Air di Hulu
 El. Muka air normal (N.H.W.L) : + 419,00 m
 El. Muka air banjir (F.W.L) : + 422,55 m (Q100thn
 El. Muka air maksimal (M.W.L) : + 425,50 m (QPMFx50%)
Elevasi Muka Air di Hilir
 El. Muka air normal (N.H.W.L) : + 367,35 m
 El. Muka air banjir (F.W.L) : + 381,22 m (Q100thn)
 El. Muka air maksimal (M.W.L) : + 389,78 m (QPMF)
 El. Puncak bendungan : + 427,00 m
 Lebar puncak bendungan : 6,9 m
 Kemiringan lereng hulu : 1:0,25
 Kemiringan lereng hilir : 1:0,77
 Panjang bendungan : 86 m
 Tinggi bendungan dari fondasi : 61 m
 Freeboard (MWL) :1m
Kapasitas :
 Luas DAS : 1.143,63km2
 El. Muka air normal (N.H.W.L) : 419,00 m
 Volume tampungan (N.H.W.L) : 1.514.435 m3
 El. Muka air banjir (F.W.L) : + 422,55 m (Q100thn)
 Volume tampungan (F.W.L) : 1.809.706 m3
 El. Muka air maksimum (M.W.L): 425,50 m (QPMFx50%)
 Volume tampungan (M.W.L) : 2.094.225 m3
Spillway :
 Debit banjir : 1.286,1 m3/dt (QPMFx50%)
 El. Puncak ambang (N.H.W.L) : + 419,00 m
 Lebar bersih ambang : 32,0 m (16,00 m×2 EA)
 Lebar total ambang : 36,0 m (32,0 m + 4,0 m)
 Bed elevation of approach channel : EL.379.00 m (crest of upstream cofferdam)
 Kemiringan chute : 1:0,77
 Peredam energi : Straight drop + plunge pool
 Lebar drop :7m
 El. Drop : + 379,00 m
Manfaat :
Bendungan Sei Wampu memiliki manfaat diantaranya irigasi yang bisa mengairi 10.000
Hektare Sawah. Disamping itu, Bendungan Sei Wampu juga dapat dimanfaatkan sebagai
air baku PDAM, pariwisata dan pembangkit listrik tenaga hidro.
j. Bendungan Sengguruh

Lokasi : Malang, Jawa Timur


Spesifikasi bendungan :
 Daerah pengaliran : 1.659 km – 237
 Luas genangan pada kondisi MAT – ha EL. 293,10
 Muka air banjir (MAB) – m EL. 292,50
 Muka air tinggi (MAT) – m EL. 291,40
 Muka air rendah (MAR) – m 21,50 x
 Kapasitas maksimum – 10[1]m[2] – 2,50 x
 Kapasitas efektif106m3 55,20
 Debit sungai rata-rata tahunan m3/dt 2.950
 Debit banjir rencana m3/dt 5.560
 Kemungkinan banjir maksimum(PMF) m3/dt
Manfaat :
Bendungan sengguruh bermanfaat untuk pembangkitkan tenaga listrik dengan daya
terpasang 2 x 14,5 mW dan produksi listrik tahunan sebesar 91,02 x 106 kWh, serta
menjaga umur ekonomis Waduk Sutami. Jumlah sedimen (sediment yield) hasil dari
erosi di waduk akan menghasilkan suatu bentukan (morfologi) tubuh tanah yang
menciptakan bentuk muka Waduk yang baru.
DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta: Bumi Aksara.

https://www.langkatkab.go.id/berita/936/ngogesa-tinjau-pembangunan-bendungan-sei-wampu

Sani, Asrul. 2008. Analisis Kapasitas Waduk dengan Metode Ripple dan Behaviour (Studi
Kasus Pada Waduk Mamak Sumbawa). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

https://www.tribunnews.com/kilas-kementerian/2019/12/10/bendungan-gondang-bisa-jadi-
destinasi-wisata-indah-di-jawa-tengah

Sarono , W dan Asmoro , W. 2007. Evaluasi Kinerja Waduk Wadas Lintang. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai