BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bendungan
bahwa bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, beton, dan
atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat
pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau
Peraturan Menteri Nomor 72/PRT/1997, bendungan adalah setiap bangunan penahan air
buatan, jenis urugan atau jenis lainnya yang menampung air atau dapat menampung air,
termasuk juga bendungan limbah galian, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul.
Sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan
waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk
keperluan, irigasi, air minum, industri atau yang lainnya. Dengan memiliki daya
tampung tersebut sejumlah besar air sungai yang melebihi kebutuhan dapat disimpan
dalam waduk dan baru dilepas mengalir ke dalam sungai lagi di hilirnya sesuai dengan
kebutuhan pada saat diperlukan. Sebuah bendungan dapat dibuat dari bahan bangunan
urugan tanah campur batu berukuran kecil sampai besar atau dari beton. Bila aliran
II-1
Bab II Tinjauan Pustaka
sungai yang masuk ke dalam waduk tersebut melebihi air yang dialirkan ke luar waduk
sesuai dengan kebutuhan, maka isi waduk makin lama makin penuh dan dapat
melampaui batas daya tampung rencananya, sehingga permukaan air dalam waduk akan
naik terus dan akhirnya melimpas. Untuk mencegah terjadinya limpasan air pada sebuah
bendungan, limpasan air itu dilokalisir pada bangunan pelimpah yang lokasinya dipilih
menurut kondisi topografi yang terbaik. Panjang bangunan pelimpah dihitung menurut
debit rencana sedemikian rupa hingga tinggi muka air tidak akan naik lebih tinggi dari
pusat bendungan dan bahkan biasanya direncanakan agar muka air bendungan itu lebih
Tinggi bendungan bervariasi dari sekitar 15 m sampai ratusan meter. Disebut dengan
tinggi bendungan adalah perbedaan elevasi antara puncak bendungan dengan dasar
sungai lama.
II-2
Bab II Tinjauan Pustaka
3) Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m3/det;
mempunyai spesifik;
a. Bendung dengan tujuan tunggal, (single purpose dams), yaitu bendungan dibangun
dengan satu tujuan saja. Misalnya untuk pembangkit listrik, untuk irigasi, dan
pengendali banjir;
untuk memenuhi beberapa tujuan misalnya pembangkit tenaga listrik dan irigasi,
dibangun untuk membentuk waduk yang berguna untuk menyimpan air pada waktu
II-3
Bab II Tinjauan Pustaka
agar permukaan air tinggi sehingga dapat mengalir masuk ke dalam saluran air atau
yang dibangun untuk memperlambat jalannya air sehingga dapat mencegah banjir
besar. Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan dalam saluran air bagian hilir.
Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya.
Apabila dipakai untuk menangkap lumpur dan pasir maka disebut sebagai debris
a. Bendungan untuk dilewati air (overflow dam) adalah bendungan yang dibangun
b. Bendungan untuk menahan air (non overflow dam) adalah bendungan yang sama
a. Bendungan urugan (fill type dam) adalah bendungan yang dibangun dari hasil
penggalian bahan tanpa bahan tambahan lain yang bersifat campuran secara kimia,
II-4
Bab II Tinjauan Pustaka
jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini dapat dibagi
menjadi:
yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan
lebih dari setengah volumenya terdiri atas bahan bangunan yang seragam;
3) Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face
rockfill dams, decked rockfill dams), yaitu bendungan urugan batu berlapis-lapis
yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap
konstruksi beton dengan tulang maupun tidak. Ada 4 tipe bendungan beton:
bendungan beton yang direncanakan untuk menahan beban dan gaya yang bekerja
padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar dan geologinya baik;
II-5
Bab II Tinjauan Pustaka
3) Bendungan beton berbentuk lengkung atau busur (concrete arch dam) adalah
menyalurkan gaya yang bekerja padanya melalui pangkal tebing (abutment) kiri
concrete dam) adalah kombinasi lebih dari satu tipe bendungan. Apabila suatu
(steel dams), bendungan pasangan batas (bricks dams), dan bendungan pasangan batu
(masonry dams).
pertama-tama dibangun di sungai pada debit air rendah agar lokasi rencana
II-6
Bab II Tinjauan Pustaka
teknis.
c. Bendungan utama (main dam) adalah bendungan yang dibangun untuk satu atau
d. Bendungan (high level dam) adalah bendungan yang terletak di sisi kiri atau kanan
e. Bendungan di tempat rendah (sadlle dam) adalah bendungan yang terletak ditepi
waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya
air dari waduk, sehingga air waduk tidak mengalir kedaerah sekitarnya;
f. Tanggul merupakan bendungan yang terletak di sisi kiri atau kanan bendungan
utama dan di tempat dari bendungan utama yang tinggi maksimum 5 m dengan
terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal dari
industri;
II-7
Bab II Tinjauan Pustaka
h. Bendungan pertambangan (main tailing dam) adalah bendungan yang terdiri atas
timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan
Dams).
a. Bendungan urugan tanah (earthfill dams), yaitu bendungan yang lebih dari
direncanakan untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya berdasar
konstruksinya didasarkan pada urugan batu dan sebagai lapisan kedap air memakai
tanah liat, tanah liat bercampur pasir/kerikil, lapisan aspal, beton bertulang atau
geotextile;
padanya;
II-8
Bab II Tinjauan Pustaka
e. Bendungan beton berbentuk lengkung atau busur (concrete arch dam) merupakan
bendungan beton yang direncanakan untuk menyalurkan gaya yang bekerja padanya
f. Bendungan beton kombinasi (combination concrete dam atau mixed type concrete
Bendungan secara umum merupakan tempat pada permukaan tanah yang digunakan
untuk menampung air saat terjadi kelebihan air di musim penghujan sehingga air
tersebut dapat dimanfaatkan saat musim kering. Sumber air bendungan pada umumnya
berasal dari aliran air permukaan ditambah dari air hujan langsung.
1. Irigasi
Hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir ke sungai.
pada saat musim kemarau tiba air tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan
listrik yang dibutuhkan. PLTA bendungan merupakan sistem pembangkit listrik yang
mekanis dari aliran air saat memutar turbin yang kemudian hasilnya akan diubah
II-9
Bab II Tinjauan Pustaka
Air baku atau air bersih yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum
dan air rumah tangga. Bendungan selain sebagai sumber pengairan persawahan juga
dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air baku untuk bahan baku air minum dan
air rumah tangga. Air yang dipakai harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
kegunaannya.
Karakteristik suatu bendungan merupakan bagian pokok dari bendungan yaitu volume
hidup (live storage), volume mati (dead storage), tinggi muka air (TMA) maksimum,
Dari karakteristik fisik bendungan tersebut didapatkan hubungan antara elevasi dan
volume tampungan yang disebut juga liku kapasitas bendungan. Liku kapasitas
umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti
pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke
dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang
disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi
jutaan konsumen.
II-10
Bab II Tinjauan Pustaka
bendungan.
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik
yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
d. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke
dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan
II-12
Bab II Tinjauan Pustaka
5. Kanal (canal)
6. Reservoir
7. Stilling basin
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih
tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka,
mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah
9. Drainage gallery
II-13
Bab II Tinjauan Pustaka
Jumlah bendungan yang dimiliki Indonesia sampai dengan tahun 2019 baru 213 buah .
Bila dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, China dan Jepang, bendungan
yang dimiliki Indonesia masih jauh tertinggal. Dan pada tahun 2017 Indonesia berada di
DAMS (ICOLD).
NO Country Number
1 China 23 841
United States of
2 9 265
America
3 India 5 100
4 Japan 3 119
5 Brazil 1 364
6 Korea (Rep. of) 1 338
7 Canada 1 169
8 South Africa 1 112
9 Spain 1 063
10 Albania 1 008
11 Turkey 974
12 France 709
13 United Kingdom 593
14 Mexico 570
15 Australia 567
16 Italy 541
17 Iran 520
18 Germany 371
19 Norway 335
20 Zimbabwe 254
21 Romania 244
22 Thailand 218
- - -
32 Indonesia 213
Sumber: INTERNATIONAL COMMISSIONON LARGE DAMS (ICOLD)
II-14
Bab II Tinjauan Pustaka
Sejak Pemerintahan Hindia Belanda sampai saat ini Pemerintah Indonesia telah
membangun bendungan sebanyak 213 buah yang tersebar di seluruh Indonesia. Kondisi
bendungan di Indonesia saat ini yang tersebar diseluruh Indonesia, secara umum dari
sisi usia sudah diatas 50 tahun, yang berarti masa layanan serta pengelolaan dari sisi
manfaat sudah sangat menurun.
II-15
Bab II Tinjauan Pustaka
Tabel 2 : Program Pembangunan Bendungan 2014 – 2019 di tiap pulau sebagai berikut:
Biaya-biaya yang termasuk biaya pengeluaran alat berat adalah biaya penyewaan alat,
biaya mobilisasi dan demobilisasi, dan biaya upah tenaga operator. Peralatan konstruksi
yang digerakkan oleh motor bakar (internal combustion engine) memerlukan bahan
bakar, yang juga harus diperhitungkan sebagai biaya operasional. Perhitungan biaya
kebutuhan alat berat didapatkan dari perkalian antara volume masing-masing pekerjaan,
Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perhitungan biaya, yaitu sebagai salah satu faktor pengali untuk harga satuan.
II-16
Bab II Tinjauan Pustaka
khusus yang diperoleh dengan cara menyewa. Biaya penyewaan alat berat
tersebut dihitung dalam biaya per jam. Dalam satu bulan biasanya ditentukan
batas penyewaan minimum per alat berat. Biaya penyewaan alat bervariasi,
tergantung dari jenis dan tipe alat yang akan disewa dan juga tergantung dari
Alat berat yang disewa dari suatu tempat, membutuhkan biaya transportasi alat
tersebut ke lokasi proyek dan biaya transportasi alat tersebut kembali ketempat
asalnya. Untuk alatalat berat tertentu bahkan diperlukan kendaraan khusus untuk
berat yang disewa, dan jauh dekatnya tempat penyewaan ke lokasi proyek. Jadi
masing - masing alat yang disewa dari tempat penyewaan yang berbeda,
Besarnya upah kerja untuk operator alat berat adalah tergantung dari lokasi
Untuk biaya bahan bakar alat berat, jumlah bahan bakar untuk alat berat yang
bahan bakar bensin 0.06 galon per horse-power, sedangkan untuk alat berat yang
berbahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0.04 galon per horse-power
per jam. Nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan faktor pengoperasian.
= F x 0,3 (premium) x h x PK
= F x 0,2 (solar) x h x PK
Dimana:
F = Faktor efisiensi (60% - 80%), (berdasarkan buku manajemen alat berat Ir.
Biaya Operasional
Total Biaya operasional total yang dikeluarkan untuk masingmasing tipe alat
adalah penjumlahan semua biaya yang dikeluarkan untuk penyewaan alat, upah
tenaga operator dan biaya untuk pemakaiaan solar selama waktu pelaksanaan
Total Biaya = b + c + d + e
Dimana:
a = Biaya sewa
b = Biaya mobilisasi/demobilisasi
c = Biaya Operator
d = Biaya bahan bakar
II-18