Anda di halaman 1dari 25

1.

Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Jenis-jenis


Bendungan
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan
batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk
menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk
waduk (Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan).

Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu air sungai
mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan. Bendungan
digunakan untuk keperluan irigasi, air minum industri, tempat rekreasi, tempat penampungan
limbah, cadangan air minum, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan olahraga air.

Fungsi dan Manfaat Bendungan

a. Irigasi

b. Penyediaan Air Baku

c. Sebagai PLTA

d. Pengendali Banjir

e. Perikanan

f. Pariwisata dan Olahraga Air

Jenis-jenis Bendungan

a. Bendungan berdasarkan ukuran

Berdasarkan ukuranya, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan besar (Large Dams). Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur dari
bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.

2. Bendungan kecil (Small Dams). Semua bendungan yang tidak memiliki syarat sebagai
bendungan besar (Large Dams).

B. Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan

Berdasarkan tujuan pembangunannya, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams). Bendungan dengan tujuan
tunggal (Single Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu
tujuan saja misalnya PLTA.

2. Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams). Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams)
adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, misalnya untuk irigasi,
PLTA, pariwisata dan perikanan.
c. Bendungan berdasarkan penggunaannya

Berdasarkan penggunaannya, terdapat tiga jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan membentuk waduk (Storage Dams).

2. Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams).

3. Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams).

d. Bendungan berdasarkan jalannya air

1. Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams),

2. Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams),

e. Bendungan berdasarkan konstruksinya

1. Bendungan serbasama (Homogeneus Dams), adalah bendungan yang lebih dari setengah
volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.

2. Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams), adalah bendungan yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, lapisan kedapan air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock Zones),
lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).

3. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face Rock Fill
Dams), adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakan di
sebelah hulu bendungan . lapisan yang biasanya dipakai adalah aspal dan beton bertulang.

4. Bendungan beton (Concrete Dams), adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton
baik dengan tulangan atau tidak. Pembagian tipe bendungan berdasarkan fungsi.

f. Bendungan berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa jenis bendungan, yaitu: bendungan pengelak


pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike ), bendungan pengelak (Cofferdam), bendungan
utama (Main Dams), bendungan sisi (High Level Dams), bendungan ditempat rendah (Saddle
Dams), tanggul (Dyke, Levee), bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams), dan
bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams).

2.Pengertian Bendungan, Fungsi, Manfaat, Jenis dan


Contoh Bendungan di Indonesia Lengkap
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau atau tempat rekreasi. Selain itu, bendungan juga seringkali digunakan untuk mengalirkan air
ke pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Perbedaan bendung dan bendungan yaitu, bendung merupakan struktur bendungan berkepala
rendah yang berfungsi untuk menaikkan muka air dan biasanya terdapat di sungai. Pengertian
Bendungan Menurut Para Ahli

Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia

bangunan yang berupa tanah, batu, beton atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan
dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Kartasapoetra (1991)

bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di
sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu
sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian.

Peraturan Menteri Nomor 72/PRT/1997

setiap bangunan penahan air buatan, jenis urugan atau jenis lainnya yang menampung air atau
dapat menampung air, termasuk pondasi, bukit/tebing tumpuan, serta bangunan pelengkap dan
peralatannya, termasuk juga bendungan limbah galian, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul.

Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan

bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun
selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung
limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.

Sani (2008)

bangunan yang berfungsi sebagai peninggi muka air dan penyimpanan di musim hujan waktu air
sungai mengalir dalam jumlah besar yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan irigasi, air
minum industri atau yang lainnya.

Fungsi dan Manfaat Bendungan

Irigasi

Penyediaan Air Baku

Sebagai PLTA

Pengendali Banjir

Perikanan

Pariwisata dan Olahraga Air

Jenis-Jenis Bendungan

bendungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis atau tipe diantaranya yaitu:

Jenis Bendungan Berdasarkan Ukuran


Berdasarkan ukurannya, ada 2 jenis bendungan diantaranya yaitu:

• Bendungan besar (Large Dams), yaitu bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur dari
bagian bawah pondasi hingga puncak bendungan.

• Bendungan kecil (Small Dams), yaitu semua bendungan yang tidak bersyarat sebagai
bendungan besar (Large Dams).

Jenis Bendungan Berdasarkan Tujuan Pembangunan

Berdasarkan tujuan penggunaannya, bendungan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

• Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams), yaitu bendungan yang tujuan
pembangunannya untuk memenuhi satu tujuan saja misalnya PLTA.

• Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams), yaitu bendungan yang dibangun untuk
memenuhi beberapa tujuan, seperti untuk irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.

Jenis Bendungan Berdasarkan Penggunaannya

Berdasarkan penggunaanya, bendungan dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

• Bendungan membentuk waduk (Storage Dams), yaitu bangunan yang dibangun untuk
membentuk waduk untuk menyimpan air pada waktu kelebihan agar bisa digunakan pada
waktu dibutuhkan.

• Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams), yaitu bendungan yang dibangun
agar permukaan air lebih tinggi, sehingga bisa mengalir masuk kedalam saluran air atau
terowongan air.

• Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams), yaitu bendungan yang dibangun
untuk memperlambat air sehingga bisa mencegah terjadinya banjir.

Jenis Bendungan Berdasarkan Jalan Air

Berdasarkan jalan airnya, bendungan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu:

• Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams), yaitu bendungan yang dibangun untuk
dilewati air misalnya, pada bangunan pelimpas (Spillway).

• Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams), yaitu bendungan yang sama sekali
tidak boleh dilewati air. Biasanya dibangun berbatasan dan terbuat dari beton, pasangan
batu atau pasangan bata.

Jenis Bendungan Berdasarkan Konstruksinya

Berdasarkan konstruksinya, bendungan dibrdakan menjadi 4 jenis, diantaranya yaitu:

• Bendungan serbasama (Homogeneus Dams), yaitu bendungan yang lebih dari setengah
volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.
• Bendungan urungan berlapis-lapis (Zoned Dams), yaitu bendungan yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu lapisan kedapan air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock Zones),
lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).

• Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (Impermeable Face Rock Fill
Dams), yaitu bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakan di
sebelah hulu bendungan. Lapisan yang biasanya digunakan yaitu aspal dan beton bertulang.

• Bendungan beton (Concrete Dams), yaitu bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik
dengan tulangan atau tidak.

Jenis Bendungan Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, bendungan dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu:

• Bendungan pengelak pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike )

• Bendungan pengelak (Cofferdam)

• Bendungan utama (Main Dams)

• Bendungan sisi (High Level Dams)

• Bendungan ditempat rendah (Saddle Dams)

• Tanggul (Dyke, Levee)

• Bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams)

• Bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams).

3.Fungsi dan Jenis Bendungan


1) Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam waduk. Air ini kemudian
dialirkan ke kota – kota atau pertanian dengan menggunakan pipa atau saluran besar.

2) Bendungan Hydropower, menggunakan air untuk menggerakkan turbin untuk membangkitkan


listrik. Setelah melewati turbin air kemudian dilepaskan kembali ke sungai yang terletak di bawah
bendungan.

3) Bendungan pengendali banjir, menampung air selama hujan deras untuk mengurangi banjir pada
hilir sungai.

4) Bendungan Navigasi, menampung air dan melepaskannya saat air dalam sungai sedang rendah.
Bendungan ini biasanya digunakan untuk memindahkan kapal – kapal yang sedang berlayar yang
melewati bendungan.

5) Bendungan pembagi aliran air, membagi air ke saluran – saluran lain.

6) Bendungan untuk rekreasi, bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi untuk menikmati
keindahan alam.
Sebuah bendungan berbeda dari bangunan-bangunan teknik sipil lainnya.

1) Bendungan adalah suatu massa material bangunan dalam jumlah besar di atas sebuah
tempat yang luasnya terbatas, sehingga karenanya akan terjadi tekanan beban yang sangat
besar terhadap bawah tanah.

2) Dampak destruktif dari air dalam reservoir terhadap pondasi dan tehadap bendungan itu
sendiri, sehingga bisa timbul kebocoran, erosi, dan bahkan ambruknya struktur
bersangkutan.

3) Sebuah bendungan selalu dibangun di sebuah lembah.

Sebuah bendungan yang dibuat dari beton menurut beberapa persyaratan mengenai massa
tanah, karena massa tanah akan memikul hampir semua tegangan – geser yang timbul, dan
tidak boleh menunjukkan penurunan diferensial yang berarti, karena struktur bangunan
yang kokoh itu bisa ambruk.

Jenis-Jenis Bendungan

Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan yaitu :

1) Type bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 type yaitu :

a) Bendungan besar (Large Dams).

Berdasarkan klasifikasi :

• Ketinggian bendungan.

• Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter.

• Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1juta meter kubik

• Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak tidak kurang dari 2000 M3/detik

b) Bendungan keeil (Small Dam)

Semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar.

2) Tipe bendungan berdasar tujuan pembangunannya.

Ada 2 (dua) tipe yaitu :

a) Bendungan dengan tujuan tunggal (Single purpose dam). Adalah bendungan yang dibangun
untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk PLTA, irigasi, pengendalian banjir dan
kebutuhan lain. .

b) Bendungan serba guna (multi purpose) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi
beberapa tujuan, misalnya PLTA dan irigasi, Irigasi dan pengendalian banjir dll.

3) Tipe bendungan berdasar penggunaannya.


Ada 3 (tiga) tipe yaitu :

a) Bendungan untuk membentuk waduk (storage dam) adalah bendungan yang dibangun
untuk membentuk waduk guna menyimpan air waktu kelebihan agar dapat dipakai pada
waktu diperlukan.

b) Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dam) bendungan yang dibangun agar


permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau
terowongan air.

c) Bendungan untuk rnernperlarnbat jalannya air (detention dam) adalah bendungan yang
dibangun untuk rnernperlambat jalannya air, sehingga dapat rnencegah banjir besar.

Masih dapat dibagi lagi menjadi 2 (dua) bagian

• – Untuk rnenyirnpan air sernentara dan dialirkan kedalam saluran alam dibagian hilir.

• – Untuk rnenyirnpanair selama rnungkin agar dapat rneresap didaerah sekitarnya.

4) Tipe bendungan berdasarkan jalannya air.

Ada 2 (dua) tipe yaitu :

a) Bendungan untuk dilewati air(overflow dams) adalah bendungan yang dibangun untuk
dilewati air misalnya pada bangunan pelirnpah.

b) Bendungan untuk rnenahan air (non overflow dam) adalah bendungan yang sarna sekali
tidak boleh dilewati air.

5) Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya.

Keterangan

Apabila 80% dari seluruh bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang bergradasi
hampir sarna. Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi
dilengkapi dengan tirai kedap air di udiknya.

Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi dilengkapi
dengan inti kedap air yang berkedudukan miring ke hilir. Apabila bahan pembentuk tubuh
bendungan terdiri dari bahan yang lulus air, tetapi dilengkapi dengan inti kedap air yang
berkedudukan vertikal. Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dati bahan yang lulus air,
tetapi dilengkapi dengan dinding tidak lulus air di lereng udiknya, yang biasanya terbuat dati
lembaran baja tahan karat, lembaran beton bertulang, aspal beton, lembaran plastik, dll.

4.Pengertian, Fungsi, Macam-Macam dan Komponen


Bendungan
Pengertian Bendungan
Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau
tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit
listrik tenaga air. Kebanyakan dam/bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Fungsi Bendungan

1. Sebagai pembangkit listrik.

2. Untuk menstabilkan aliran air/irigasi.

3. Untuk mencegah banjir.

4. Untuk bangunan pengalihan.

Macam-macam Bendungan

Macam-macam bendungan dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)

2. Bendungan pengelak (cofferdam)

3. Bendungan utama (main dam)

4. Bendungan sisi (high level dam)

5. Bendungan di tempat rendah (saddle dam)

6. Tanggul (dyke, levee)

7. Bendungan limbah industri (industrial waste dam)

8. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)

Komponen Bendungan

1. Badan bendungan (body of dams)

2. Pondasi (foundation)

3. Pintu air (gates)

o Daun pintu (gate leaf)

o Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

o Angker (anchorage)

o Hoist
4. Bangunan pelimpah (spill way), adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air
banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan.
Bagian-bagian penting dari bangunan pelimpah adalah:

o Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures), digunakan untuk


mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit
airnya besar.

o Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way),

o Bangunan peredam energy (energy dissipator), digunakan untuk menghilangkan


atau setidak-tidaknya mengurangi energi air

5. Kanal (canal), digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.

6. Reservoir, digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.

7. Stilling basin, memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.

8. Katup (kelep, valves), fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan
yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). 9. Drainage gallery, digunakan
sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

5.Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk
menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan
melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow).

Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan,
meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau
habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat
industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan
di atas.

Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari 150 m.
Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam sedang antara 30 - 100 m, dan dam tinggi lebih dari
100 m.

Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu tembok
yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir. Bendungan
Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan mengontrol arus
erosi tanah.
Bendungan kering dry dam adalah bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Ia biasanya
kering, dan akan menahan air yang bila dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.

Bendungan Separuh[sunting | sunting sumber]

Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup sungai. sebagian dari
arus ditampuh di danau terpisah, di depan bendungan.

Bendungan kayu[sunting | sunting sumber]

Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di
tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah,
semen mahal dan sulit untuk diangkut.

6.Bendungan Atau Dam, Definisi, Fungsi Dan Jenisnya


Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir)
adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka
air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui
puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di
saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di
negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air.

Fungsi Bendungan

• Bendungan untuk persediaan air dan irigasi,

• Bendungan Hydropower

• Bendungan pengendali banjir

• Bendungan Navigasi

• Bendungan pembagi aliran air

• Bendungan untuk rekreasi

Sebuah bendungan berbeda dari bangunan-bangunan teknik sipil lainnya.

1. Bendungan adalah suatu massa material bangunan dalam jumlah besar di atas sebuah
tempat yang luasnya terbatas,
2. Dampak destruktif dari air dalam reservoir terhadap pondasi dan tehadap bendungan itu
sendiri, sehingga bisa timbul kebocoran, erosi, dan bahkan ambruknya struktur
bersangkutan.

3. Sebuah bendungan selalu dibangun di sebuah lembah.

Sebuah bendungan yang dibuat dari beton menurut beberapa persyaratan mengenai massa
tanah, karena massa tanah akan memikul hampir semua tegangan – geser yang timbul, dan
tidak boleh menunjukkan penurunan diferensial yang berarti, karena struktur bangunan
yang kokoh itu bisa ambruk.

Faktor-faktor geologis yang menentukan pilihan suatu bendungan adalah :

1. Pondasi dan dinding-bahu harus dibuat dari batuan yang berkualitas baik dan dapat
menahan tegangan-tegangan yang diperkirakan akan terjadi (statis maupun dinamis).

2. Massa pondasi harus dapat menahan tegangan-geser dan tifak menunjukkan penurunan
diferensial, sebaiknya keadaan geologi dari lahan pembangunan menunjukkan keseragaman.

3. Material batuan didalam massa tanah harus dapat bertahan terhadap pelapukan, gejala
pembekuan, gejala pelarutan, dan erosi.

4. Batuan di tempat pembangunan harus kedap air.

5. Sifat-sifat teknis-geologis dari batuan di sekelilingnya sebaiknya sesuai untuk pembangunan


berbagai fasilitas seperti saluran pelimpah terowongan pelbagai pusat pembangkit tenaga,
dan sebagainya.

Berbagai gaya yang dapat bekerja terhadap sebuah bendungan adalah :

1). Gaya statis

a. Vertikal

• Massa bendungan

• Air + sedimen yang mengendap di dalam reservoir

• Gaya ke atas dari bagian bendungan yang terletak di bawah air

b. Horizontal

• Tekanan lateral oleh air + sedimen di dalam reservoir

• Es (bukan merupakan masalah besar karena es meleleh secara plastis)

• Tekanan pori-pori, yang bekerja pada pondasi

2). Gaya dinamis

• Aksi gelombang oleh air di dalam reservoir


• Banjir

• Goncangan yang disebabkan oleh gempa bumi

Jenis - Jenis Bendungan

a. Berdasarkan ukuran

b. Berdasarkan tujuan dibangunnya Bendungan

bendungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

• Check Dam

• Dry Dam

• Divertionary Dam

c. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan

Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan diklasifikasikan sebagai berikut :

• Embankment Dam,

• Bendungan Gravitasi (Gravity Dam)

• Bendungan yang dilengkapi dengan penopang (Buttress Dam)

• Bendungan Lengkung (Arch Dam)

7.Fungsi Bendungan Atau Dam


Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung
(weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk
menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan
melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur
kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di
negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian
bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat
digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.

Jenis Bendungan:

Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.


Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai dam
kayu, “embankment dam” atau “masonry dam”, dengan berbagai subtipenya.

Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan,
meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau
habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat
industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan
di atas.

Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari 150 m.
Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam sedang antara 30 – 100 m, dan dam tinggi lebih dari
100 m.

Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu tembok
yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir. Ini mirip
dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi
tanah di sekitarnya dari kebanjiran.

Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan
mengontrol arus erosi tanah.

Bendungan kering dry dam adalah bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Ia biasanya
kering, dan akan menahan air yang bila dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.

Bendungan Separuh

Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup sungai. sebagian dari
arus ditampuh di danau terpisah, di depan bendungan.

Bendungan kayu

Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di
tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah,
semen mahal dan sulit untuk diangkut. Bendungan kayu dulu banyak digunakan, tapi kebanyakan
sudah diganti dengan beton, khususnya di negara-negara industri. Beberapa bendungan dam masih
dipakai. Kayu juga bahan dasar yang digunakan berang-berang, sering juga ditambah lumpur dan
bebatuan untuk membuat bendungan berang-berang.

8.Bendung dan Bagian-Bagiannya


2.1 Pengertian Bendung

Sebuah bendung memiliki fungsi, yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan
sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk mengalirkannya ke
dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi. Fungsi bendung ini berbeda
dengan fungsi bendungan dimana sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan
menyimpannya di musim hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi
kebutuhan.
2.2 Bagian-bagian bendung

Konstruksi sebuah bendung memiliki bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian ini menopang seluruh
konstruksi bendung. Setiap bagian memiliki detail dan fungsi yang khusus. Bagian-bagian inilah yang
akan bekerja agar operasional suatu bendung dapat berjalan dengan baik. Bagian-bagian dari
konstruksi bendung secara umum, yaitu

2.2.1 Tubuh bendung

Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membendung laju aliran sungai
dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan
tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Tubuh bendung umumnya dibuat melintang
pada aliran sungai.

2.2.2 Pintu air (gates)

Pintu air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur, membuka, dan menutup
aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :

1. Daun pintu (gate leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk
membuka, mengatur, dan menutup aliran air.

2. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk
menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

3. Angker (anchorage)

Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka
pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi
beton.

4. Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah.

2.2.3 Pintu pengambilan (intake)

Pintu pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan mencegah masuknya
benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran.

2.2.4 Kolam peredam energi

Untuk meredam kecepatan yang tinggi , dibuat suatu konstruksi peredam energi.

Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4 (empat) tipe, yaitu:
1. Ruang olak tipe Vlughter

Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa batuan besar.

2. Ruang olak tipe Schoklitsch

Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan peredam energi tipe
Vlughter.

3. Ruang olak tipe Bucket

Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler bucket atau
dentated roller bucket, dan sky jump.

4. Ruang olak tipe USBR

Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter.

5. Ruang olak tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)

Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk ruang olakan lain
dimana ruang olakan lain berbentuk melebar.

Pemilihan tipe kolam peredam energi tergantung pada beberapa faktor atau beberapa kondisi,
misalnya keadaan tanah dasar atau kondisi tanah dasar, tinggi perbedaan muka air hulu dan hilir,
dan sedimen yang diangkut aliran sungai.

2.2.5 Pintu penguras

Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung dan kadang-kadang ada
pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak daripada pintu pengambilan. Bila pintu
pengambilan terletak pada sebelah kiri bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula.
Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras pun terletak pada
sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan ada dua buah, mungkin saja
bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila salah satu pintu pengambilan lewat tubuh
bendung.

9.√ Bendungan : Pengertian, Manfaat, Jenis dan


Contoh Terlengkap
Pengertian Bendungan

Bendungan atau dam merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau atau tempat rekreasi. Selain itu, bendungan juga seringkali digunakan untuk mengalirkan air
ke pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya adalah struktur yang berbeda. Perbedaan
bendung dan bendungan yaitu, bendung merupakan struktur bendungan berkepala rendah yang
berfungsi untuk menaikkan muka air dan biasanya terdapat di sungai.

Di negara-negara Eropa, bendung digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran atau
sungai serta sebagai penggerak pengilingan tradisional.

Pengertian Bendungan Menurut Para Ahli

1. Sani

Bendungan ialah bangunan yang berfungsi sebagai peninggi muka air dan penyimpanan di musim
hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan
irigasi, air minum industri atau yang lainnya.

2. Peraturan Menteri Nomor 72/PRT/1997

Bendungan yaitu setiap bangunan penahan air buatan, jenis urugan atau jenis lainnya yang
menampung air atau dapat menampung air, termasuk pondasi, bukit/tebing tumpuan, serta
bangunan pelengkap dan peralatannya, termasuk juga bendungan limbah galian, tetapi tidak
termasuk bendung dan tanggul.

3. Kartasapoetra

Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar
permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat
dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian.

4. Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia

Bendungan yakni bangunan yang berupa tanah, batu, beton atau pasangan batu yang dibangun
selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang
atau lumpur.

5. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan

Bendungan adalah suatu bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau
pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun
untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga
terbentuk waduk.

Contoh Bendungan Di Indonesia

• Bendungan Karangkates (Ir. Soetami) di Jawa Timur


• Bendungan Wonorejo di Jawa Timur

• Bendungan Riam Kanan di Kalimantan Selatan

Manfaat Bendungan:

1. Irigasi

2. Penyediaan Air Baku

3. Sebagai PLTA

4. Pengendali Banjir

5. Perikanan

6. Pariwisata dan Olahraga Air

Jenis – Jenis Bendungan

1. Jenis Bendungan Berdasarkan Ukuran

• Bendungan Besar (Large Dams) yaitu Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur dari
bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.

• Bendungan Kecil (Small Dams) yakni Semua bendungan yang tidak memiliki syarat sebagai
bendungan besar (Large Dams).

2. Jenis Bendungan Berdasarkan Tujuan Pembangunan

• Bendungan Dengan Tujuan Tunggal (Single Purpose Dams) yakni Bendungan dengan tujuan
tunggal (Single Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu
tujuan saja misalnya PLTA.

• Bendungan Serba Guna (Multi Purpose Dams) ialah Bendungan serba guna (Multi Purpose
Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, misalnya untuk
irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.

3. Jenis Bendungan Berdasarkan Penggunaannya

• Bendungan Membentuk Waduk (Storage Dams) ialah Bangunan yang dibangun untuk
membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada
waktu diperlukan.
• Bendungan Penangkap atau Pembelok Air (Diversion Dams) yaitu Bendungan yang dibangun
agar permukaan air lebih tinggi, sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau
terowongan air.

• Bendungan Untuk Memperlambat Air (Distension Dams) yakni Bendungan yang dibangun
untuk memperlambat air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

4. Jenis Bendungan Berdasarkan Jalannya Air

• Bendungan Untuk Dilewati Air (Overflow Dams) ialah bendungan yang dibangun untuk
dilewati air misalnya, pada bangunan pelimpas (Spillway).

• Bendungan Untuk Menahan Air (Non Overflow Dams) yaitu suatu bendungan yang sama
sekali tidak boleh dilewati air. Biasanya dibangun berbatasan dan biasanya terbuat dari
beton, pasangan batu, atau pasangan bata.

5. Jenis Bendungan Berdasarkan Konstruksinya

• Bendungan Serbasama (Homogeneus Dams) adalah salah satu bendungan yang lebih dari
setengah volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.

• Bendungan Urungan Berlapis-lapis (Zoned Dams) yaitu suatu bendungan yang terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, lapisan kedapan air (WaterTight Layer), lapisan batu (Rock Zones),
lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengering (Filter zones).

• Bendungan Urugan Batu dengan Lapisan Kedap Air di muka (Impermeable Face Rock Fill
Dams) ialah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakan di
sebelah hulu bendungan . lapisan yang biasanya dipakai adalah aspal dan beton bertulang.

• Bendungan Beton (Concrete Dams) yakni sebuah bendungan yang dibuat dari konstruksi
beton baik dengan tulangan atau tidak. Pembagian tipe bendungan berdasarkan fungsi.

6. Jenis Bendungan Berdasarkan Fungsi

• Bendungan pengelak pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike )

• Bendungan pengelak (Cofferdam)

• Bendungan utama (Main Dams)

• Bendungan sisi (High Level Dams)

• Bendungan ditempat rendah (Saddle Dams)

• Tanggul (Dyke, Levee)

• Bendungan limbah industry (Industrial Waste Dams)


• Bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams)

10.Bendungan
1. Pengertian Bendungan

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau,
atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air.

2. Bagian-bagian bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

a. Badan bendungan (body of dams)

Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan umumnya
memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu air atau tanggul
digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik.
Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk
menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

b. Pondasi (foundation)

Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.

c. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka
maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :

a. Daun pintu (gate leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk
membuka , mengatur dan menutup aliran air.

b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan
untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

c. Angker (anchorage)

Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka
pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi
beton.

d. Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah.
d. Bangunan pelimpah (spill way)

Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam
waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting
daribangunan pelimpah :

1) Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)

Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya
kecil tetapi debit airnya besar.

2) Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way)

Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di
dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila
kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat
panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya
terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi
setempat.

3) Bangunan peredam energy (energy dissipator)

Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar


tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir
bangunan pelimpah.

e. Kanal (canal)

Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.

f. Reservoir

Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.

g. Stilling basin

Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.

h. Katup (kelep, valves)

Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar,
menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.

i. Drainage gallery

Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

3. Tipe Bendungan

Bendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :

a. Berdasarkan ukuran
1) Bendungan besar (large dams)

Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah :

• Bendungan yang tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian


terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan.

• Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut dengan
bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai
berikut :

1. Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m.

2. Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m³.

3. Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari


2000 m³/detik.

4. Bendungan menghadapi kesulitan - kesulitan khusus pada


pondasinya (had specially ifficult foundation problems).

5. Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design).

2) Bendungan kecil (small dams, weir, bendung)

Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar di sebut
bendungan kecil.

b. Berdasarkan tujuan pembangunannya

1) Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja.

2) Bendungan serbaguna (multipurpose dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan.

c. Berdasarkan penggunaannya

1) Bendungan untuk membuat waduk (storage dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air
pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.

2) Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams)

Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga
dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air.
3) Bendungan untuk memperlamabat jalannya air (detension dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir besar.

d. Berdasarkan konstruksinya

1) Bendungan urugan (fill dams, embankment dams)

2) Bendungan beton (concrete dams)

3) Bendungan lainnya

Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber dams), bendungan besi
(steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams).

e. Berdasarkan fungsinya,BENDUNGAN DIBAGI 8,yaitu:

1) Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)

2) Bendungan pengelak (cofferdam)

3) Bendungan utama (main dam)

4) Bendungan sisi ( high level dam )

5) Bendungan di tempat rendah (saddle dam)

6) Tanggul ( dyke, levee)

7) Bendungan limbah industri (industrial waste dam)

8) Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)

f. Berdasarkan jalannya air

1) Bendungan untuk dilewati air (overflow dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah
(spillway).

2) Bendungan untuk menahan air (non overflow dams)

Adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air.

Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan
bata.
Pemahaman Materi
Bendungan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air di musim hujan yang berasal dari
sungai-sungai dan air limpasan disekitar bendungan. Fungsi dan Manfaat Bendungan antara lain
untuk Irigasi,Penyediaan Air Baku, Sebagai PLTA, Pengendali Banjir, Perikanan, Pariwisata dan
Olahraga Air.

Perbedaan bendung dan bendungan juga memiliki arti yang berbeda , yaitu: bendung
merupakan struktur bendungan berkepala rendah yang berfungsi untuk menaikkan muka air dan
biasanya terdapat di sungai,sedangkan Pengertian Bendungan adalah bangunan yang berupa tanah,
batu, beton atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat
juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Jenis-jenis Bendungan juga berbeda-beda berdasarkan ukuran,tujuan bendungan


dibangun,tujuan penggunaan,berdasarkan jalannya air,konstruksinya ,dan berdasarkan
fungsinya.Sedangkan untuk Komponen Bendungan terdiri dari beberapa hal,antara lain:Badan
bendungan ,Pondasi ,Pintu air, Rangka pengatur arah gerakan ,Angker, Hoist), Bangunan pelimpah,
Kanal,reservoi ,stilling basin,katup.

Kesimpulan
Berdasarkan seluruh pustaka yang telah dipelajari tentang ANALISA FUNGSI BENDUNGAN, maka
dapatlah ditarik kesimpulan bahwa hal-hal berikut ini sangat mempengaruhi :

Bendungan memiliki fungsi yang sangat banyak Fungsi dan Manfaat Bendungan antara lain
untuk Irigasi,Penyediaan Air Baku, Sebagai PLTA, Pengendali Banjir, Perikanan, Pariwisata dan
Olahraga Air.

Namun jika melihat fungsinya berdasarkan typenya ,BENDUNGAN DIBAGI 8,yaitu:

1) Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)

2) Bendungan pengelak (cofferdam)

3) Bendungan utama (main dam)

4) Bendungan sisi ( high level dam )

5) Bendungan di tempat rendah (saddle dam)

6) Tanggul ( dyke, levee)

7) Bendungan limbah industri (industrial waste dam)

8) Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)


Saran

Kekurangan-kekurangan yang dijumpai pada kesimpulan adalah INFORMASI FUNGSI BENDUNGAN


SEBAGAI BAHAN/SARANA PENELITIAN MENGENAI TEKNOLOGI YANG MEMUNGKINKAN
PERKEMBANGAN DAN MODERNISASI BENDUNGAN UNTUK MASA MENDATANG Untuk memperjelas
pemahaman terhadap aspek yang masih kurang, maka disarankan agar terhadap aspek tersebut
perlu dilakukan pengumpulan pustaka yang akan dicari dengan menggunakan kata kunci:

- FUNGSI BENDUNGAN
- PENELITIAN
- PERKEMBANGAN DAN MODERNISASI BENDUNGAN

Muchlisin Riadi. https://www.kajianpustaka.com/2018/12/pengertian-fungsi-manfaat-dan-jenis-


bendungan.html .(diakses april 2020)

si manis. https://www.pelajaran.co.id/2019/08/pengertian-bendungan-fungsi-manfaat-jenis-dan-
contohbendungan-di-indonesia.html .(diakses april 2020)

Taufiqullah. https://www.tneutron.net/blog/fungsi-dan-jenis-bendungan/ .(diakses april 2020)

Moldy Ramadhan. https://www.asdar.id/pengertian-fungsi-macam-macam-dan-komponen-


bendungan/ .(diakses april 2020)

wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan .(diakses april 2020)

admin. https://tukangbata.blogspot.com/2013/01/definisi-bendungan-fungsi-dan-jenisnya.html .
(diakses april 2020)

tekniksipil411. https://tekniksipil411.wordpress.com/2016/04/17/fungsi-bendungan-atau-dam/ .
(diakses april 2020)

Putu Sukma Kurniawan. https://putusukmakurniawan.blogspot.com/2010/08/bendung-dan-bagian-


bagiannya.html .(diakses april 2020)

Guru PendidikaN https://seputarilmu.com/2019/08/bendungan.html .(diakses april 2020)

http://digilib.unila.ac.id/10710/16/BAB%20II.pdf (SALAH)

Komar Udin. https://komarudinkjn.blogspot.com/2012/04/bendungan.html .(diakses 7 mei 2020)


(KOREKSI)

Catatan:
1. Pustaka dituliskan dibawah judul jurnal/thesis
2. Resume jangan asal copy paste dari web/jurnal/thesis. Baca, pelajari, tulis resume
3. Pustaka jangan hanya dari web saja. Masukkan pustaka dari thesis/jurnal yang sesuai
dengan topik yang diambil
4. Perdalam lagi kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai