BENDUNGAN
NAMA
: DESI WARYANI
NIM
: 121101168
KELAS
Bendungan
A. Pengertian
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan
tetapidapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap
perencanaannya perlu dilakukanstudi-studi yang seksama supaya didapat tujuan
yang optimal. Tujuan pembuatan bendungan iniyaitu sebagai sarana untuk
mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air
sertapengendalian erosiTahapan dalam perencanaan dalam pembuatan bendungan
meliputi : studi kelayakanpendahuluan (Pre Feasibility Study ), studi kelayakan
(Feasibility Study), perencanaan teknis (Detailed Design) dan pelaksanaan
pembangunan (Contruction).
Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutanurutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal
kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di
lapangan. Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal
dansistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan
suatupemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan
pengkajian secaradetail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif
dan efisien untuk digunakansebagai masukan analisis lebih lanjut.
B. Bagian-bagian bendungan
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Badan bendungan (body of dams)
Tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan
umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain
seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah
aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan
listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk
menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
2. Pondasi (foundation)
Bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya
bendungan.
3. Pintu air (gates)
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran
baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air
adalah:
a. Daun pintu (gate leaf)
Bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan
untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air.
b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)
Alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan
yang direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan
muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist
Alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah.
e. Bangunan pelimpah (spill way)
Bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk
ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan.
Bagian-bagian penting dari bangunan pelimpah :
1) Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)
Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar
kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.
2) Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute,
discharge carrier, flood way). Semakain tinggi
bendungan,makin besar perbedaan antara permukaan air
tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di
sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran
pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat
panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena
itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya
disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
3) Bangunan peredam energy (energy dissipator)
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya
mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan,
2) Cofferdam
3) Mein Bandungan
4) Dimensi, dimensi bendungan merupakan ukuran ketinggian, lebar
mercu, panjang, kemiringan bagian hulu dan hilir, tinggi jagaan, volume,
dari bendungan serta parameter-parameter hidroulis lainnya.
5) Pondasi, pondasi sebagai penahan gaya berat dari tubuh bendungan dan
gaya-gayahidrostatik harus memenuhi persyaratan. Persyaratan
tersebut adalah mempunyai daya dukung, penghambat aliran filtrasi
dan tahan terhadap terjadinya sufosi (piping).
c. Perhitungan Stabilitas, untuk mendapatkan tingkat stabilitas dari
bendungan perlu dilakukan analisis gaya-gaya yang akan bekerja
pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada bendunganadalah
akibat berat sendiri tubuh bendungan, beban hidrostatis, tekanan air
pori, dan beban seismis. Analisis stabilitas bendungan biasanya dilakukan
terhadap lereng bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi.
d. Bangunan pelengkap, operasional bendungan perlu ditunjang oleh bangunan
pelengkap agar fungsi dari bendungan dapat dicapai dengan baik. Tanpa adanya
bangunan pelengkap memungkinkan akan membahayakan konstruksi atau
bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapaun bangunan
pelengkap yang diperlukan adalah:
1) Bangunan pelimpah, tujuannya adalah untuk mengalirkan air
banjir agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Dimensi
dari bangunan pelimpah perlu diperhitungkan secara matang
sehingga diharapkan dapat mengantisipasi debit banjir yang besar.Jenis dan
model bangunan pelimpah biasanya disesuaikan dengan kondisi
geologi dan tipe bandungan.
Kesimpulan
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.