Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

Bangunan Pantai
KL-4111
Dosen : Andojo Wurjanto Ph.D

Nama : Rida Desyani


Nim : 15511016

Teknik Kelautan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung

1. Buat narasi (uraian) tentang tanggul laut Belanda


a. Alasan utama dibangunya
Di Belanda seringkali terjadi banjir di muara sungai Rhine, Meuse, dan Scheldt,
puncak luapan air ini terjadi pada tahun 1953. Gelombang setinggi 4.2 m dari Laut
Utara ini menyebar hingga ke Belgia dan Inggris dan menyebabkan 2000 orang
tenggelam, sehingga pemerintah Belanda membentuk rencana pembangunan Delta
Act. Delta Act ini adalah proyek tentang pengurangan zona pesisir pantai dengan
menutup beberapa inlet pasut dan memperkuat tanggul-tanggul yang sebelumnya
telah dibuat
b. Manajemen (elevasi) air
Air dari daerah yang lebih rendah di Belanda dipompa ke daerah yang lebih tinggi
dengan energi dari kincir angin. Air ini mengalir lewat parit-parit menuju sungaisungai, lalu dialirkan ke danau buatan, baru dikeluarkan melalui pintu air ke Laut
Utara. Pembuangan air ke laut utara dilakukan 2 kali dalam seminggu melalui 2 pintu
air besar. Permukaan air maksimum di dalam barrier adalah 1.5m. Pintu air ditutup
ketika muka air laut meningkat 2m diatas muka air laut rata-rata dan buangan air
dari sungai kurang dari 6000 m3/s. Pintu air dibuka ketika elevasi dari air sungai dan
air laut sama/ air sungai lebih tinggi dari air laut, pembukaan pintu air ini
berlangsung selama 90 menit.

Gambar 1. Barrier Island


http://www.water-technology.net/projects/delta-works-flood-netherlands/

c. Manajemen kualitas air


Danau-danau yang menjadi reservoir penampung air menjadi salah satu sumber air
tawar di Belanda. Sekitar 30% dari air bersih yang ada berasal dari air dari danaudanau tersebut. Salah satu danau yang paling besar adalah Danau Ijssel. Pengolahan
air Varsseveld adalah salah satu membran bioreaktor di Belanda. Air limbah datang
dari Varsseveld, Marienvelde, Heelweg, Halle, dan Westendorp. Air limbah ini

memasuki pengolahan air dengan bantuan pompa air. Pengolah air ini dapat
menghasilkan 755000 liter air besir setiap jamnya, cukup untuk memenuhi
kebutuhan air bersih untuk 25000 orang setiap harinya. Pengolah air ini
menggunakan membran dan bakteri yang akan memakan sisa-sisa air buangan.
Pengolah air ini sudah berjalan sejak tahun 2004 oleh Rhine & IJssel
Water Board, DHV dan STOWA.
d. Struktur Tanggul
Tanggul laut Ijssle menjadi struktur utama yang dibangun dalam Proyek Delta
(1958). Danau ini melindungi daerah barat Belanda, Randstad yang merupakan
daerah dengan populasi tertinggi di Belanda
Dua DAM, Zandcreek dan Veerse Gat menutup aliran air dari Laut Utara di tahun
1961 sehingga membuat Danau Veer yang menyediakan air tawar. DAM Haringvliet
selesai dibangun pada tahun 1971. DAM ini terdiri dari 17 pintu air kecil yang
mengatur aliran air dari sungai Rhine dan Maas ke Laut Utara, dan melindungi
sungai-sungai tersebut dari luapan air dari Laut Utara. DAM ini juga melindungi
sungai sungai dari pembekuan dan mengontrol masuknya air asin dari laut ke
sungai. DAM ini mempunyai panjang 5km, dan lebar 56 meter
DAM Browers (1972) dibuat dari caisson dan membentuk Danau Grevelingen. DAM
Volkarek dibuat sebagai pelengkap dari konstruksi barrier Oosterschelde, DAM
Browers, dan DAM Harindvliet. Maeslantkering Barrier terdiri dari 2 pintu baja dan
selesai dibangun tahun 1997, di Maeslantkering terdapat pintu air raksasa setinggi
22m dan lebar 210m sebagai alur masuk air dan kapal dari pelabuhan Rotterdam,
namun pada saat air laut mencapai ketinggian 3 m, pintu ini ditutup.
Oosterschelde barrier adalah yang terbesar dari 13 DAM dalam proyek
Delta.TangLokasi barrier ini berada diantara Schouwen-Duivelend dan NoordBeveland. Awalnya tanggul ini dibuat tertutup, tetapi akhirnya dibuat pintu air
karena adanya industri perikanan di daerah sekitar. Tanggul ini mempunyai 62 pintu
baja selebar 42 m untuk mengatur regulasi air.
Seluruh tanggul selesai pada tahun 1986 dan diekspetasikan mempunyai umur layan
selama 200 tahun. Diatas tanggul ini dibangun jalan raya yang menghubungkan
wilayah-wilayah Belanda yang terpisah lautan.

Gambar 2. Struktur Tanggul Belanda


http://www.water-technology.net/projects/delta-works-flood-netherlands/

2. Ulangi pertanyaan nomor 1 dengan bahasan tentang Saemangeum Tanggul and Dikes
Pada tahun 1991, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memulai proyek Saemangeum
yang berada di muara sungai Donjin dan Mangyeong, sepanjang pesisir barat laut Korea Selatan.
Tujuan awal proyek ini adalah untuk membuka lahan pertanian dari lahan reklamasi seluas
40,100ha dan membuat danau untuk air bersih. Area reklamasi ini dilindungi oleh bendungan
sepanjang 21 mil, karena range pasang surut yang tinggi (6m). bagian atas bendungan ini dipakai
juga sebagai jalan raya. Namun karena ketersediaan beras yang berlebihan dang menurunya
sektor agricultural, Saemangeum berubah menjadi kawasan industrial dan wisata.

Gambar 3. Semangeum
http://nespal.cpes.peachnet.edu/southkorea.html

Elevasi air di area reklamasi dikontrol dengan membuka pintu air raksasa yang berada diantara
bendungan tersebut. Dua pintu air besar dibangun diantara bendungan, satu pintu berada di
depan Sungai Sinsi yang terdiri dari 10 pintu baja otomatis dengan lebar 30m dan tinggi 15 m,
satu lagi berada di depan Sungai Garyok yang memiliki 8 pintu baja otomatis dengan ukuran
yang sama. Dengan dibukanya pintu air pada saat surut, air akan mengalir dari sungai Dongjin
dan Mangyeong ke Laut Kuning. Teknik ini sudah terbukti efektif untuk mencegah banjir di areal
reklamasi, dan sudah dipakai beratus-ratus tahun yang lalu oleh Belanda. Kedalaman air di
sepanjang tanggul laut berkisar 4m-27m dibawah MSL. Saluran pasang surut dibuat di 3 bagian,
selatan pulau Sinsi, timur pulau Yami, dan diantara pulau Duri dan burgaryok. Reklamasi
digunakan dengan tanah pasir, tangul dibuat dari bronjong, 1 brongjong terdiri dari 4 batu
seberat 3 kg.

Gambar 4. Saemangeum Embankment


http://ics2013.org/papers/Paper3786_rev.pdf

Masalah lain muncul akibat pembangunan Saemanggeum ini, seperti tercemarnya air, rusaknya
habitat burung, hilangnya area penangkapan ikan, dll. Pencemaran air telah terjadi di area
reklamasi dan di muara sungai Dongjin dan Mangyeong. Area reklamasi yang sangat besar tidak
sebanding dengan alur keluar dan masuk air di pintu air, hal ini menyebabkan perputaran
pembuangan air kotor menjadi terhambat di area reklamasi. Saat ini level kualitas air di area
reklamasi adalah 5, lebih rendah dari ketentuan lingkungan kualitas air (level 4). Saat ini belum
ada penanganan yang efektif dari pemerintah, namun ada beberapa usulan yang dapat
dipertimbangkan yaitu :

Mengurangi pengembangan industri di kawasan reklamasi


Membangun fasilitas pembuangan sampah yang baik
Mengurangi pemupukan di daerah pertanian

Empat tanggul laut sepanjang 21mil dibangun di sekitar pesisir Gunsan City, Gimje City, dan Buan
County di provinsi Jeolla selatan seluas 40.100ha. Tinggi tanggul laut rata-rata adalah 22m,
dengan titik tanggul laut tertinggi mencapai 54m dan lebar tanggul laut sebesar 290-535m.
Tanggul laut Saemangeum membentang sepanjang 33 km, diatasnya terdapat jalan raya dan 2
pintu air yang besar. Tanggul laut ini menyambungkan beberapa pulau, diantaranya sebagai
berikut :

Tanggul 1, menyambungkan pulau Daehang-ri ke pulau Garyeok (4.7km)


Tanggul 2, menyambungkan pulau Garyeok ke pulau Sinsi (9.9 km)
Tanggul 3, menyambungkan pulau Sinsi ke pulau Yami (2.7 km)
Tanggul 4, menyambungkan pulau Yami ke pulau Bieng (11. 4 km)

Berikut adalah informasi struktur Saemangeum :

a. Tanggul laut
i. Panjang Total
ii. Elevasi Atas
iii. Tinggi rata-rata
iv. Lebar bagian bawah
b. Reservoir (danau fresh water)
i. Normal water level
ii. Dead water level
iii. Kapasitas Penyimpanan
iv. Luas

: 33 km
: 8.5-11 m diatas MSL
: 22 m
: 290 m
: 1.5 m dibawah permukaan air laut
: 6.5 m dibawah permukaan air laut
:535.4 juta m3
:96.7 km2

Gambar 5. Saemangeum Seadikes


https://www.flickr.com/photos/benthichi/5134555955/in/photostream/

3. Ulangi pertanyaan nomor 1 dengan bahasan tentang NCICD


Permukaan tanah Jakarta Utara diprediksikan akan turun 5 meter dibawah permukaan air
laut pada tahun 2050, dan 7 meter di tahun 2080. Turunya permukaan tanah ini akan
mengakibatkan debit banjir yang semakin besar setiap tahunya. Padahal, Jakarta adalah
provinsi dari Indonesia yang merupakan tempat tinggal dari 10 juta warga negara Indonesia.
Jakarta adalah salah satu provinsi dengan perkembangan ekonomi tercepat di Indonesia,
maka dari itu penurunan permukaan tanah ini akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
Seperti tanggul laut Belanda dan Saemangeum, tanggul laut Jakarta ini menggunakan sistem
polder. Air akan dialirkan melalui pompa-pompa ke daerah penampungan air di area danau
reklamasi.

Gambar 6. Desain proyek NCICD


http://en.ncicd.com/

Jakarta bagian utara dan sekitarnya telah dibagi ke dalam sistem yang terdiri atas 7 lingkaran
tanggul yang melindungi daerah-daerah yang berada di dalamnya dari genangan. Untuk 5
sungai dan kanal 2 , DPU telah menyiapkan pembangunan stasion pompa baru yang akan
menyekat kelima sungai ini dari Teluk Jakarta, air tidak akan mengalir lagi secara alami tetapi
akan dipompakan ke teluk ini.
7 sungai dan kanal di Jakarta bagian barat akan mengalirkan airnya ke waduk raksasa
(retensi penahan di belakang Tanggul Laut Luar), termasuk Cengkareng Drain and Banjir
Kanal Barat. Setelah menutup teluk ini, muka air akan diturunkan sedalam 1,5 m menjadi 0,90 ketika musim kemarau. Permukaan minimum ini ditentukan berdasarkan kedalaman
sungai dan teluk saat ini. Menurunnya muka air akan segera meningkatkan laju aliran sungai
selama banjir.
Waduk retensi seluas total 75km2 berfungsi sebagai waduk raksasa. Waduk untuk sementara
menyimpan air sungai yang dialirkan ke dalamnya sebelum air ini dipompakan ke luar. Muka
air di dalam waduk retensi ini berfluktuasi 2.5 meter, yang menciptakan ruang untuk
penyimpanan. Stasiun pompa terbesar di dunia akan dibangun untuk mempertahankan
muka air di dalam batas yang ditetapkan.
Merancang daerah perkotaan selengkapnya memberi kesempatan untuk membentuk sistem
air yang terkemuka dan berkelanjutan pada Garuda Megah. Daripada mempertimbangkan
solusi secara teknik saja, pendekatan gabungan atas unsur-unsur alami dan buatan manusia
merupakan solusi yang paling sesuai untuk membangun sistem pengelolaan air yang
tangguh yang digabungkan dengan kualitas lingkungan yang tinggi.
Semua air limbah di Garuda ini akan dikumpulkan dan diolah. Limpasan dari jalan aka
disaring sebelum air limpasan ini mencapai air permukaan, atau akan dikumpul sekaligus
untuk diolah. Sistem terpisah dirancang untu air hujan. Air yang relatif bersih ini tidak
dicampur dengan air selokan, air hujan ini digunakan sebagai pasokan untuk aliran air
permukaan pada Garuda dan disalurkan ke taman-taman, zona hijau dan daerah hutan
bakau. Akhirnya, air ini sebisa mungkin mengalir secara gravitasi ke danau retensi atau ke
laut. Tangkapan air di sisi jalan dan drainase sengkedan, kolam peredaman air, dan
permukaan yang berpori dapat diintegrasikan ke dalam perancangan ini dan manfaat atap

hijau dan teknik-teknik lain untuk memperlambat limpasan air harus digalakkan. Satu isu
mengenai pengelolaan air di Garuda adalah rembesan air asin hingga 3 M3/detik, yang
terjadi melalui tanggul laut luar. Karena hal ini relatif tinggi, dapat saja dipertimbangkan
untuk membangun polder di Garuda dan menangkap rembesan air asin ini dalam satu sistem
drainase.
Tanggul laut luar ini merupakan struktur yang impresif karena panjangnya 25 km dan pada
titik terdalam, tingginya 24 meter dimana 7.7 meter akanberada di atas muka air laut (+ 7,7
LWS-2012). Pada bagian terlebar waduk ini, dasarnya akan seluas 380 meter. Kemiringan
bagian luar waduk inisekitar 1:7 karena kestabilan geoteknik dan gelombang. Untuk
melindungi lereng sebelah dalam dan sebelah luar tanggul laut ini,akan dipasang lapisan
pelindung yang terbuat dari batu. Pelat pancangakan dipasang pada lereng sebelah dalam
yang dikombinasikan denganpengembangan perkotaan. Tanggul laut luar ini akan
memberikan perlindungan hingga tahun 2080(pada laju penurunan muka tanah 2,5
cm/tahun di bawah tanggul laut luardan kenaikan muka air laut pada laju 0,8 cm/tahun).

Gambar 7. Potongan Melintang Tanggul NCICD


http://en.ncicd.com/

4. Susun narasi mengenai road map (langkah demi langkah) yang realistis dapat
dilaksasnakan untuk mencapai target ( menjawab alasan utama pembangunan NCICD)
realisasi NCICD.
NCICD memiliki 3 master plans yang terdiri dari rencana dan konsep desain, diantaranya :
Fase A : memperbaiki tanggul dalam, tanggul sungai, sistem drainase, dan sanitasi
yang sudah ada saat ini
Fase B : membuat tanggul laut dan area reklamasi
Fase C : pengembangan Jakarta Bay
Untuk merealisasikan proyek NCICD , fase A akan dimulai pada 20 tahun pertama. Fase A ini
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanggul-tanggul laut dan sungai yang sudah ada
dan meningkatkan kemampuan pompa-pompa tanggul. Selain itu untuk waktu dekat ini
lebih baik untuk memperbaiki sanitasi air dan melakukan resettlement. Pemugaran di fase A

ini dapat berjalan bersama-sama dengan pembangunan tanggul di fase B, karena tanggul
akan sangat penting untuk dibangun secepatnya. Pencarian dana untuk fase B dapat dimulai
pada saat ini.
Selanjutnya reklamasi di fase B dapat dimulai, pembuatan reklamasi ini dapat terus
dikembangkan sampai waktu yang tidak terbatas. Selain itu bagian atas dari tanggul laut
juga dapat dibuat sebagai jalan raya.

Gambar 8. Rencana Pembangunan NCICD

DAFTAR PUSTAKA
http://green-korea.tistory.com/29
http://ics2013.org/papers/Paper3786_rev.pdf
http://sws.kunsan.ac.kr/
http://en.ncicd.com/
http://www.water-technology.net/
http://ec.europa.eu/environment/life/project/Projects/index.cfm?fuseaction=home.showFile&rep=f
ile&fil=LIFE02_ENV_NL_000117_LAYMAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai