Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang mempunyai dampak besar

bagi kelangsungan hidup manusia. Bencana ini selalu datang saat musim
penghujan. Banjir sering terjadi di dataran rendah atau daerah yang berada di
sekitar sungai.
Banjir terjadi karena adanya dua faktor utama, yaitu faktor manusia dan
faktor alam. Dari faktor manusia, antara lain disebabkan oleh penebangan hutan
secara besar-besaran, perubahan daerah resapan menjadi daerah pemukiman,
perawatan sistem drainase yang kurang baik dan seringnya masyarakat membuang
sampah tidak pada tempatnya. Sedangkan faktor alam, antara lain disebabkan oleh
intensitas curah hujan yang tinggi, sedimentasi di sepanjang aliran sungai, luas
daerah tangkapan sungai, tekstur tanah dan morphologi sungai.
Sungai Lusi adalah sebuah sungai yang melintas di tengah-tengah
Kabupaten Grobogan, yang mengalir dari Bulu Kabupaten Rembang hingga
bertemu dengan Sungai Serang di Penawangan Kabupaten Grobogan Jawa
Tengah. Sungai ini terletak di antara pegunungan Kapur Utara dan pegunungan
Kendeng. Sungai Lusi memiliki panjang 161,13 km.
Sungai Lusi melewati berbagai wilayah di Kabupaten Rembang dan
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Daerah aliran sungainya meliputi; Bulu
Kabupaten Rembang ke selatan hingga Kabupaten Blora. Dari Kabupaten Blora
terus ke barat melalui Banjarejo, Kunduran, Ngaringan, Winosari, Tawangharjo,
Purwodadi hingga bertemu dengan Sungai Serang. Sungai Serang sendiri ke Utara
berhilir pada percabangan Sungai Wulan dan Juwana dan ke Selatan berhulu di
Waduk Kedungombo Jawa Tengah.
Banjir di Sungai Lusi seringkali terjadi karena debit banjir lebih besar dari
daya tampungnya. Secara umum tampungan berkurang karena adanya sedimentasi
fluvial pada dasar sungai yang mengakibatkan tampungan menjadi kecil, sehingga

debit sungai akhirnya melimpas. Selain itu, banjir juga disebabkan oleh debit yang
bertambah besar, tanpa adanya sedimentasi, banjir akan tetap terjadi.
Banjir sudah menjadi masalah klasik di Kabupaten Grobogan. Hampir
setiap musim penghujan tiba, luapan air Sungai Lusi senantiasa menggenangi
beberapa kawasan, terutama daerah sekitar Kabupaten Grobogan. Dengan kondisi
ini, banjir yang terjadi akan cukup mengganggu aktivitas kehidupan yang ada.
Selain itu banjir juga menyebabkan kerugian materi bagi penduduk. Untuk
menghindari hal tersebut diperlukan perbaikan dan pemeliharaan sungai, sehingga
dapat mendayagunakan sungai sebagai alur pembuangan secara efisien.
1.2.

Lokasi Studi
Secara administrasi Sungai Lusi mencakup 26(dua puluh enam) kecamatan

yang mayoritas wilayahnya termasuk dalam dua kabupaten, yaitu: Kabupaten


Grobogan dan Kabupaten Blora. Dimana secara spesifik batas-batas administrasi
DAS Lusi sebagai berikut:
Utara
: Berbatasan dengan kabupaten Pati dan kabupaten Rembang
Selatan
: Berbatasan dengan kabupaten Sragen
Timur
: Berbatasan dengan Jawa Timur
Barat
: Berbatasan dengan kabupaten Boyolali
Lokasi studi pada tugas akhir ini lebih dikhususkan pada Sungai Lusi
bagian hilir, yaitu berada pada daerah Kabupaten Grobogan. Lokasi studi dapat
dilihat pada Gambar 1.1, Gambar 1.2 dan Gambar 1.3

Kebijakan dan Strategi Penanganan Pengembangan & Pengelolaan SDA


di SubDAS LUSI

Lokasi Studi
Rehabilitasi Bangunan
Tandon Air

Konservasi
Lumbung Air

Lumbung Air
Check Dam

Tanggul
DAM Pengendali

Normalisasi

Parapet

Pengaman Tebing

Short cut
Longstorage
Check Dam

Sungai Lusi

Batas DAS Lusi

Gambar 1.1. Peta Lokasi Studi


Sumber : BBWS Pemali-Juana

470000

480000

490000

500000

510000

540000

550000

560000

570000

580000

Wiso Gelis

JEPARA

9240000

9240000

530000

9250000

9250000

520000

S
PATI

REMBANG
9230000

9230000

KUDUS
DEMAK

EKALONGAN
9220000

9220000

J ratunseluna
KENDAL
KOTA SEMARANG

DASLUSI

SEMARANG

9200000

9200000

BLORA

GROBOGAN

TEMANGGUNG

9210000

9210000

Bodri K uto

BOJONEGORO

KOTA SALATIGA

WONOSOBO
9190000

470000

480000

KOTA MAGELANG

490000

500000

KEMENTERIAN
PEKERJAAN
UMUM
DIREKTORAT
JENDERAL
SUMBER
DAYA
AIR
BALAI
BESAR WILAYAH SUNGAI
PEMALI
JUANA
SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA

Pekerjaan :

510000

520000

530000

540000

Keterangan :

550000

NGAWI

560000

570000

580000

Gambar :
Jalan negara

DAS Lusi

Jalan propinsi
Sungai

Jratunseluna

Studi PengembangandanPengelolaanSDA di SubDASLusi

9190000

SRAGEN

BOYOLALI

DA
S

US I
L

PETA LOKASI DAS LUSI


Skala :
0

10

15

20

25

30

35 Kilometers

Gambar 1.2. Peta Lokasi DAS Lusi


Sumber : BBWS Pemali-Juana

Lokasi Studi

Gambar 1.3. Skema Sistem Sungai Wilayah Seluna


5

1.3

Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan peninjauan pokok permasalahan yang

muncul dan harus diatasi untuk mendapatkan alternatif penyelesaiannya.


Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang ada, beberapa permasalahan
pokok yang menyebabkan terjadinya banjir pada daerah sekitar aliran Sungai Lusi
adalah :
a. Semakin berkurangnya daerah resapan air hujan pada hulu Sungai Lusi. Hal
ini disebabkan oleh adanya pembukaan daerah pemukiman baru tanpa
memperhatikan konservasi dan keseimbangan tata guna lahan yang ada.
Tanpa adanya daerah resapan air hujan yang baik, maka presipitasi akan
langsung menjadi aliran air permukaan (surface run off).
b. Kemiringan anak-anak Sungai Lusi relatif curam. Hal ini dapat menyebabkan
gerusan dasar sungai dan mempercepat aliran sungai
c. Meandering di sepanjang Sungai lusi, terutama di Midle stream (tengah) dan
downstream (hilir). Longsoran terjadi di hulu, tengah dan hilir, terutama di
tikungan luar. Longsoran tebing Sungai Lusi pada bagian hilir dapat dilihat
pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4. Longsoran Tebing Sungai Lusi


Sumber : BBWS Pemali-Juana

d. Banjir terjadi karena kapasitas eksisting sungai tidak mampu menampung


limpasan air. Kapasitas sungai ini berhubungan dengan perubahan penampang
sungai (memanjang dan melintang) serta keberadaan sistem pengendalian
banjir sebelumnya yang sudah tidak sesuai.
1.4

Maksud dan Tujuan


Maksud dari perencanaan tanggul banjir Sungai Lusi hilir ini adalah untuk

mengurangi genangan air didaerah yang terjadi luapan banjir pada alur Sungai
Lusi, sehingga kerugian akibat banjir dapat berkurang.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pada Sungai Lusi, agar
tidak terjadi luapan. Peningkatan kapasitas Sungai Lusi dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu dengan perbaikan penampang, perencanaan tanggul,
peninggian tanggul eksisting, perencanaan parapet beton dan perkuatan lereng
atau tebing yang rawan terhadap longsor.
1.5

Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


Dalam Tugas akhir Perencanaan Tanggul Banjir Sungai Lusi Hilir, hanya

merencanakan tanggul dan perbaikan penampang pada alur Sungai Lusi di bagian
hilir saja, yaitu dari pertemuan dengan anak Sungai Glugu hingga pertemuan
dengan Sungai Serang. Sedangkan ruang lingkupnya adalah :
a.

Mengadakan evaluasi terhadap kapasitas existing sungai bagian hilir yang ada
saat ini dan membandingkannya dengan debit rencana yang diperoleh dari

b.

analisis hidrologi pada daerah tangkapan.


Menitikberatkan pada perencanaan tanggul banjir dari segi teknis berdasarkan

c.

data-data yang ada.


Menghitung analisis harga satuan dan biaya pekerjaan (RAB).

1.6

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini sistematika laporan terdiri atas

10 bab, dengan pokok bahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, lokasi perencanaan, perumusan masalah,
maksud dan tujuan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, serta
sistematika penulisan pada laporan ini.

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI


Berisi tinjauan umum, kondisi morfologi Sungai Lusi, kondisi alam
berupa topografi, jenis tanah geologi dan geografi.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Menguraikan secara global teori-teori dan dasar-dasar perhitungan
yang akan diterapkan untuk memecahkan masalah yang ada sesuai
perumusannya, mulai dari analisis data sampai dengan perhitungan
teknis perencanaan.

BAB IV METODOLOGI
Metodologi berupa uraian tentang tata cara pengerjaan dan urutan
evaluasi kapasitas penampang sungai Lusi , metode pengumpulan
data, pengolahan data, pemecahan masalah, hingga perencanaan.

BAB V ANALISIS HIDROLOGI


Analisis data-data hidrologi yang telah diperoleh baik analisis data
curah hujan, analisis debit banjir yang terjadi, maupun analisis data
lainnya.

BAB VI ANALISIS HIDROLIKA


Bab ini menguraikan tentang desain penampang saluran dengan
bantuan software HEC-RAS.

BAB VII PERENCANAAN TEKNIS


Bab ini menguraikan tentang perhitungan stabilitas alur, stabilitas
lereng dan perkuatan tebing.

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Berisi tentang besarnya anggaran biaya yang dilengkapi dengan harga


satuan upah dan bahan, daftar analisis harga satuan, perhitungan
volume serta time schedule dan network planning.

BAB IX RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT


Berisi tentang rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) untuk
pelaksanaan pekerjaan tanggul banjir Sungai Lusi Kabupaten
Grobogan.

BAB X PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang dapat diambil
berdasarkan hasil perencanaan.

10

Anda mungkin juga menyukai