Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HIDROLOGI

Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

BAB V
ANALISIS BANJIR
Analisis debit banjir dilakukan untuk menghitung banjir rancangan guna mengevaluasi
bendungan, khususnya kapasitas pelimpah dan elevasi puncak bendungan apakah
aman terhadap banjir yang mungkin terjadi.
5.1. ANALISIS DATA HUJAN
Besaran banjir dihitung berdasar rerata dari 4 pos hujan yaitu Camming, Bancee,
Marrada dan Camba yang berada di luar lokasi area bendungan sebagai data yang
paling sesuai untuk mengevaluasi dengan asumsi bahwa banjir maksimum tahunan
terjadi karena hujan maksimum tahunan dan probabilitasnya juga diasumsi sama.
Sedangkan data hujan di Ponre ponre masih terbatas karena baru didirikan.
Pada perhitungan desain, banjir rencana dihitung berdasar pos hujan Camba dan
Pallatae yang berada di luar catchment area berjarak sekitar 10 km, hal ini dilakukan
karena pos Ponre-ponre baru didirikan dan belum memenuhi syarat untuk dasar
perhitungan.
5.1.1. Hujan Harian Maksimum
Hujan harian maksimum adalah hujan yang terjadi selama 24 jam maksimum dalam
periode tertentu. Karena data yang tersedia cukup panjang yaitu 24 tahun, maka
dapat diambil periode tahunan. Seri data ini disebut hujan harian maksimum tahunan
(annual maximum daily rainfall). Seri data hujan harian maksimum tahunan rata-rata
DAS Ponre-Ponre disajikan dalam Tabel 5.1. berikut.

V-1

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.1.
Data Hujan Harian Maksimum Tahunan Rata-Rata Daerah

V-2

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

5.1.2. Distribusi Hujan Maksimum


Analisis frekuensi bertujuan untuk mengetahui hubungan besaran banjir/hujan
dengan kemungkinan (probabilitas) keterjadiannya, sering juga ditampilkan sebagai
hubungan antara besaran dan kala-ulang-nya. Kala ulang (return period) didefinisikan
sebagai waktu hipotetik ketika suatu populasi (hujan/debit) dengan suatu besaran
tertentu akan disamai atau dilampaui sekali dalam jangka waktu tersebut. Analisis
frekuensi didasarkan pada sifat statistik sampel (data) yang tersedia untuk
memperoleh probabilitas besaran suatu populasi (hujan/debit).
Dalam teori statistik terdapat banyak tipe sebaran (distribusi) dari bermacam
populasi. Populasi hujan ataupun debit maksimum tahunan dari suatu daerah juga
mempunyai pola sebaran yang khas yang dapat didekati dengan tipe sebaran
teoritis. Pemilihan tipe sebaran biasanya didasarkan atas harga parameter statisrtik
dengan indikator seperti yang tersaji dalam Tabel 5.2.
Tabel 5.2.
Indikator Pemilihan Tipe Sebaran
No
1.

Tipe Sebaran
Normal

Indikator
Cs 0

Keterangan
Jika harga parameter tidak ada

2.

Log Normal

Cs / Cv 3

yang mendekati indikator tersebut,

3.

Gumbel Type I

Cs 1,1396

maka

Ck 5,4002

digunakan

sebaran

Log

Pearson Type III

Sumber : Harto, 1993 : 245


Hitungan parameter statistik dari data hujan harian maksimum adalah tersaji dalam
Tabel 5.3.

V-3

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.3.
Metode Pemilihan Analisa Distribusi Frekuensi DAS Ponre-Ponre

V-4

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Dari parameter statistik data, harganya tidak mendekati suatu tipe sebaran dengan
ciri khas, sehingga dipakai tipe sebaran Log Pearson type III.
Untuk menghitung dengan tipe sebaran tipe Log Pearson III, nilai statistiknya kembali
dihitung dari seri log data dan diplot dalam grafik. Untuk memastikan bahwa tipe
sebaran yang dipilih adalah sesuai, dilakukan uji dengan Smirnov-Kolmogorov Test
dan Chi Square Test. Berikut ini hubungan kala ulang dan besaran hujan rancangan
untuk catchment area Bendungan Ponre-Ponre:
R
1.25
=
78.908
R
2
=
105.046
R
5
=
142.162
R
10
=
167.708
R
20
=
189.279
R
25
=
201.084
R
50
=
226.676
R
100
=
253.027
R
1000
=
348.161
R
PMP*
=
583.263
(*dihitung pada sub bagian setelah ini)

mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm

Gambar 5.1.
Grafik Log Pearson Type III DAS Ponre-Ponre

V-5

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Sebagai pembanding hasil analisis desain adalah sebagai berikut :


Tabel 5.4.
Hasil Analisis Studi Terdahulu
Kala Ulang

ST. CAMBA

ST. Pallatae

(Tahun)

(Desain)

(Desain)

121

120

164

161

10
20

193
220

188
214

25
50

229
256

223
248

100
200

283
309

273
298

500
1000
10000

344
371
459

332
357
440

PMP

650

650

Sumber : Design Review Report for Ponre ponre DAM

5.1.3. Analisa PMP


Curah hujan yang mungkin terjadi di suatu daerah pengaliran sungai dalam suatu
periode tertentu akan merupakan data yang sangat vital untuk menaksir besarnya
Probable Maximum Precipitation dan dihitung dengan persamaan Hersfield.
Berbeda dengan hujan normal yang terpengaruh orografis, hujan Maksimum Boleh
Jadi (CMB) atau Probable Maximum Precipitation (PMP) terjadinya dipengaruhi oleh
badai (storm) yang mengumpulkan dan mengangkat awan di atas suatu wilayah
sehingga terjadi hujan yang luar biasa. Badai terjadi karena perbedaan tekanan
yang sifatnya global dan dapat terjadi disembarang tempat dan dapat berpindah.
Dengan demikian, curah hujan PMP dapat terjadi di suatu wilayah dengan
kemungkinan yang sama, sehingga besaran PMP dpat berlaku secara regional.
Berikut ini hitungan CMB berdasar hujan harian maksimum tahunan rerata :

Jumlah Data

28

Jumlah Data (n-m)

27

V-6

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Rerata (n)

119.59

mm/hari

Rerata (n-m)

119.59

mm/hari

Rasio

1.00

Faktor Koreksi Data Terukur

1.05

Faktor Koreksi Panjang

0.88

Data Terkoreksi

110.51

Standar Deviasi (n)

44.03

Standar Deviasi (n-m)

35.43

Rasio

0.80

Faktor Koreksi Data Terukur

0.99

Faktor Koreksi Panjang

1.07

Data Terkoreksi

46.64

Koefisien Statistik

15.00

PMP

810.09

Faktor Reduksi Luas

mm

0.72

PMP

583.26

mm

5.1.4. Distribusi Hujan Jam - Jaman


Pada perencanaan sebuah bendungan, untuk memperkirakan hidrograf banjir
rancangan dengan cara hidrograf satuan (unit hydrograph) perlu diketahui dahulu
sebaran hujan jam-jaman dengan suatu interval tertentu.
Dalam studi ini, karena data pengamatan sebaran hujan tidak tersedia maka untuk
perhitungannya digunakan rumus Mononobe, sebagai berikut:
RT

R24 t
.

t T

Dimana :
RT

intensitas hujan rerata dalam T jam

R24

curah hujan dalam 1 hari (mm)

waktu konsentrasi hujan (jam)

waktu mulai hujan

Lamanya hujan terpusat di Indonesia berkisar antara 5 7 jam/hari. Untuk


Bendungan Ponre ponre diperkirakan sebesar 6 jam/hari. Setelah didapatkan sebaran
hujan jam-jaman tersebut, kemudian dapat dihitung ratio sebaran hujan sebagai
berikut :

V-7

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Rt = t.RT (t-1).R(T-1)
dimana :
Rt

= curah hujan pada jam ke T

RT

= intensitas hujan rerata dalam T jam (mm/jam)

= waktu hujan dari awal sampai dengan jam ke T

R(t-1
T

= rerata hujan dari awal sampai dengan jam ke (t-1)


= waktu mulai hujan
Tabel 5.5.
Distribusi hujan dengan periode tertentu

Sumber: Hasil Perhitungan

5.1.5. Hujan Efektif


Yang dimaksud hujan efektif di sini adalah besaran hujan yang menjadi banjir, yaitu
curah hujan yang jatuh dikurangi kehilangan. Selama hujan turun, sebagian dari
hujan akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir sebagai aliran
permukaan. Besarnya kehilangan hujan dan distribusinya sukar untuk diperkirakan
dengan teliti, sebagai pendekatan diperkirakan menggunakan nilai koefisien pegaliran
yang didapat dari tabel. Nilai koefisien dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:
factor intensitas hujan, topografi, tampungan permukaan, infiltrasi dan penutup lahan.

Tabel 5.6.
Hitungan Hujan Efektif

V-8

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Sumber: Hasil Perhitungan

5.2. HITUNGAN DEBIT BANJIR


5.2.1. Hidrograf Satuan
Pada aliran inflow ke waduk Ponre-Ponre tidak terdapat stasiun pengukur aliran,
maka hitungan debit banjir dipakai metode hidrograf satuan sintetik. Ada banyak
metode hitungan, untuk pekerjaan ini diambil cara yang populer digunakan yaitu
Metode Nakayasu yang dianggap sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Guna mendukung analisis banjir maksimum dari data hujan maksimum, berikut ini
disajikan rangkuman parameter DAS hasil hitungan hidrograf satuan.
Luas DAS

78.274

km2

Panjang sungai utama

19.020

km2

Unit Hujan Efektif , Ro

1.000

mm

Parameter Hidrograf (a)

4.000

Tg, waktu konsentrasi

1.503

jam

tr = (0,5 sd. 1,0) tg

1.127

jam

Tp = tg + 0,8 * tr

2.405

Jam

T 0,3 = a * tg

6.013

Jam

0,5 T 0,3

3.006

Jam

1,5 . T0,3

9.019

Jam

2 . T0,3

12.025

Jam

Tp + T0,3

8.418

Jam

Tp+T0,3+1,5T0,3

17.437

Jam

Qp =A*Ro/(3,6*(0,3*Tp+T0,3))

3.229

m3/dt

V-9

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.7.
Hidrograf Satuan

V - 10

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

5.2.2. Inflow Banjir


Berdasar distribusi hujan jam jaman dengan durasi hujan 6 jam dan hidrograf
satuan metode Nakayasu didapat hidrograf inflow banjir seperti tersaji pada tabel
dan garfik berikut.
Tabel 5.8.
Rekapitulasi Perhitungan Debit Banjir Rancangan Metode HSS Nakayasu
DAS Bendungan Ponre-Ponre

V - 11

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Gambar 5.2.
Grafik Rekapitulasi Perhitungan Debit Banjir Rancangan Metode HSS Nakayasu
DAS Bendungan Ponre-Ponre
Rangkuman kala ulang hujan dan puncak banjir hasil analisis dan dibandingkan
dengan hasil analisis studi sebelumnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5.9.
Rangkuman Kala Ulang, Hujan dan Puncak Banjir
Hujan (mm)
Design
Studi
161
151

Debit (m3/det)
Design
Studi
394
339

Kala Ulang (tahun)


5

188

178

460

397

10

223

213

545

474

25

248

240

607

533

50

273

268

668

600

100

357

368

873

816

1000

1590

1270

PMF

650
621
Sumber : Perhitungan

V - 12

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

5.3. PENELUSURAN BANJIR


Debit yang masuk ke waduk akan mengisi ruang tampungan waduk sehingga
meningkatkan level muka air, selanjutnya level muka air mempengaruhi debit yang
keluar dari tampungan. Hitungan besarnya debit yang keluar dari waduk akibat
adanya debit masuk dan faktor tampungan disebut routing (penelusuran). Kegunaan
dari hitungan ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi genangan dan debit yang
keluar, selanjutnya untuk menentukan dimensi bendungan, sistem pelimpah dan
sistem pengelakan aliran. Dalam studi ini, hitungan routing banjir hanya untuk
mengecek apakah kapasitas pelimpah (spillway) berkait dengan elevasi puncak
bendungan aman terhadap bahaya overtopping.
5.3.1. Debit Melalui Pelimpah Utama
Bangunan Pelimpah atau Spillway dipakai setelah waduk beroperasi untuk
melimpahkan banjir yang tidak tertampung. Dimensi pelimpahnya direncanakan
dengan debit kala-ulang 1000 tahun (Q-1000) tetapi juga harus dapat dilewati debit
maksimum boleh jadi (PMF) tanpa mengalami overtopping.
Debit melalui pelimpah dihitung dengan rumus-rumus berikut.
Q = C.B.H3/2
C = 2.2 0.0416 ( H / p )0.99
Dengan :
Q : Debit (m3/det)
C : Koefisien debit,
B : Panjang efektif pelimpah (m)
H : Beda elevasi muka air waduk dan elevasi mercu (m)
p

: Tinggi mercu pelimpah dari apron (m)

HWL
H
p

V - 13

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Sedangkan panjang efektif pelimpah dihitung dengan rumus berikut.


B = B 2(n.Kp + Ka).H
Dengan :
B = Bentang efektif bendung pelimpah (m)
B = Bentang sebenarnya (m)
n

= Jumlah pilar diatas mercu bendung pelimpah

Kp = Koefisien konstruksi pilar, diambil 0,03


Ka = Koefisien konstraksi tumpuan/abutment diambil 0,10
H = Tinggi total air limpasan di mercu bendung (m)
5.3.2. Prinsip Hitungan Penelusuran
Hitungan penelusuran banjir menggunakan metode ISD (Inflow Storage Discharge)
yang dikembangkan oleh Raghunath, 1985. Prinsip dasar hitungan penelusuran banjir
akibat tampungan waduk dikembangkan dari persamaan kontinuitas, yaitu :

I-O=

ds

dt

dengan :
I

= aliran masuk ke waduk (m3/dt)

= aliran keluar melalui pelimpah (m3/dt)

ds

dt

= perubahan tampungan terhadap waktu (jam)

I1 I 2
O1 + O 2

t +
t = S 2 - S1

2
2

dengan :
S1 = tampungan waduk pada permulaan waktu t
S2 = tampungan waduk pada waktu t
I1

= Inflow ke waduk pada permulaan waktu t

I2

= Inflow ke waduk pada waktu t

O1 = Outflow melalui pelimpah pada permulaan waktu t


O2 = Outflow melalui pelimpah pada waktu t

V - 14

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Untuk penelusuran banjir melalui waduk / bendungan, persamaan di atas dapat


dikembangkan sebagai berikut :

I1 I2 S1 O1 S2 O2

+

+ =
2 t 2 t 2

dan

S1 O1


t 2
S2 O2

2
t
dengan :
I1 I 2

inflow sesaat masuk ke waduk (m3/dt)

= fungsi inflow dan perubahan tampungan (m3/dt)

= fungsi outflow dan perubahan tampungan (m3/dt)

Hitungan routing dimulai dengan asumsi pada awal banjir waduk dalam kondisi penuh
dengan aliran dasar (base flow) melimpah di atas mercu.
5.3.3. Faktor Tampungan Waduk
Besarnya fator tampungan berubah tergantung dari air yang tertampung di waduk dan
besarnya debit yang keluar. Dalam hitungan ini dan dirumuskan sebagai
persamaan hubungan terhadap level muka air waduk.
Hitungan debit, dan adalah sebagai berikut :
Bendungan
Elevasi crest Bendungan

219,78 m

Elevasi ambang pelimpah

216

Panjang ambang (net) B

30,5

Faktor kontraksi pilar Kp

0.03

Faktr kontraksi ambang Ka

0.10

Jumlah pilar

B - 2 (N.Kp+Ka) H

S + Q2.dt / 2

S Q1.dt / 2

Rumus lebar efektif

B'

Rumus faktor tampungan:

V - 15

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.10.
Hubungan Elevasi Muka Air, debit pelimpah, dan
Elevasi

B'

(m)

(m)

(m)

Cd

Q Pelimpah
(m3/det)

Tampungan
(m3)

216,00

30,50

2,20

0,000

48071600,000

216,10

0,10

30,48

2,18

2,102

48372580,000

216,20

0,20

30,46

2,18

5,940

48673560,000

216,30

0,30

30,44

2,18

10,905

48974540,000

216,40

0,40

30,42

2,18

16,776

49275520,000

216,50

0,50

30,40

2,18

23,427

49576500,000

216,60

0,60

30,38

2,18

30,771

49877480,000

216,70

0,70

30,36

2,18

38,746

50178460,000

216,80

0,80

30,34

2,18

47,267

50479440,000

216,90

0,90

30,32

2,17

56,288

50780420,000

217,00

1,00

30,30

2,17

65,793

51081400,000

217,10

1,10

30,28

2,17

75,752

51382380,000

217,20

1,20

30,26

2,17

86,139

51683360,000

217,30

1,30

30,24

2,16

96,932

51984340,000

217,40

1,40

30,22

2,16

108,111

52285320,000

217,50

1,50

30,20

2,16

119,656

52586300,000

217,60

1,60

30,18

2,15

131,568

52887280,000

217,70

1,70

30,16

2,15

143,816

53188260,000

217,80

1,80

30,14

2,15

156,390

53489240,000

217,90

1,90

30,12

2,15

169,275

53790220,000

218,00

2,00

30,10

2,14

182,458

54091200,000

218,10

2,10

30,08

2,14

195,920

54392180,000

218,20

2,20

30,06

2,14

209,660

54693160,000

218,30

2,30

30,04

2,13

223,679

54994140,000

218,44

2,44

30,01

2,13

243,760

55295120,000

218,50

2,50

30,00

2,13

252,518

55596100,000

218,60

2,60

29,98

2,13

267,311

55897080,000

218,70

2,70

29,96

2,13

283,251

56198060,000

(m3/det)
13353,2
2
13436,8
3
13520,4
3
13604,0
4
13687,6
4
13771,2
5
13854,8
6
13938,4
6
14022,0
7
14105,6
7
14189,2
8
14272,8
8
14356,4
9
14440,0
9
14523,7
0
14607,3
1
14690,9
1
14774,5
2
14858,1
2
14941,7
3
15025,3
3
15108,9
4
15192,5
4
15276,1
5
15359,7
6
15443,3
6
15526,9
7
15610,5
7

Q/2

m3/det

(m3/det)
13353,22
2
13435,77
7
13517,46
3
13598,58
7
13679,25
7
13759,53
7
13839,47
0
13919,08
8
13998,43
3
14077,52
8
14156,38
1
14235,00
7
14313,41
9
14391,62
8
14469,64
5
14547,47
7
14625,12
7
14702,60
8
14779,92
7
14857,09
0
14934,10
4
15010,97
9
15087,71
5
15164,31
0
15237,87
5
15317,10
2

(m3/det)

0,000
1,051
2,970
5,452
8,388
11,713
15,386
19,373
23,633
28,144
32,896
37,876
43,070
48,466
54,055
59,828
65,784
71,908
78,195
84,638
91,229
97,960
104,830
111,840
121,880
126,259
133,655
141,625

15393,311
15468,94
7

V - 16

13353,222
13437,879
13523,404
13609,491
13696,032
13782,963
13870,241
13957,834
14045,700
14133,816
14222,174
14310,759
14399,558
14488,560
14577,755
14667,134
14756,695
14846,425
14936,317
15026,366
15116,562
15206,899
15297,374
15387,990
15481,636
15569,620
15660,622
15752,198

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

218,80

2,80

29,94

2,13

298,932

56499040,000

218,90

2,90

29,92

2,13

314,878

56800020,000

219,00

3,00

29,90

2,13

331,083

57101000,000

219,10

3,10

29,88

2,13

347,541

57401980,000

219,20

3,20

29,86

2,13

364,249

57702960,000

219,30

3,30

29,84

2,13

381,200

58003940,000

219,40

3,40

29,82

2,13

398,391

58304920,000

219,50

3,50

29,80

2,13

415,817

58605900,000

219,60

3,60

29,78

2,13

433,473

58906880,000

219,70

3,70

29,76

2,13

451,356

59207860,000

219,80
3,80
29,74
Sumber: Hasil Perhitungan

2,13

469,461

59508840,000

15694,1
8
15777,7
8
15861,3
9
15944,9
9
16028,6
0
16112,21
16195,8
1
16279,4
2
16363,0
2
16446,6
3
16530,2
3

149,466
157,439
165,541
173,771
182,124
190,600
199,195
207,908
216,736
225,678
234,731

15544,71
2
15620,34
4
15695,84
8
15771,22
4
15846,47
6
15921,60
5
15996,61
6
16071,50
8
16146,28
6
16220,95
0
16295,50
3

Dari tabel di atas dibuat hubungan antara atau (S + Q2.dt / 2) dengan elevasi,
dalam bentuk tabel detail yang nantinya dipakai untuk menghitung elevasi dari harga
.
5.3.4. Hitungan Penelusuran
Hitungan penelusuran dilakukan dengan spreadsheet seperti di bawah ini dengan
menggunakan hubungan yang telah dibuat sebelumnya, meliputi:

Hubungan antara atau (S + Q2.dt / 2) dengan elevasi, dibuat dalam rumus


VLOOKUP.

Hubungan antara elevasi dengan debit pelimpah, dibuat dengan rumus


pelimpah, melimpah sempurna

Hubungan antara elevasi dengan debit pelimpah darurat, dibuat dengan


rumus pelimpah darurat, melimpah tidak sempurna.

Pelimpah mulai bekerja ketika muka air waduk melampaui + 216,00 m, sedangkan
pelimpah darurat mulai bekerja ketika elevasi melebihi +219,80 m.
Contoh hitungan penelusuran banjir Q - 1000 ditampilkan pada tabel berikut.

V - 17

15843,644
15935,222
16026,930
16118,765
16210,724
16302,806
16395,007
16487,325
16579,759
16672,306
16764,964

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.11.
Penelusuran Banjir Q - 1000 melalui Pelimpah
Periode
(jam)
0,00
1,00
2,00
2,41
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00

Inflow

Inflow rata2

Q Pelimpah

(m /dt)

(m /dt)

(m /dt)

(m)

2,898
24,573
115,088
365,344
679,859
810,222
752,990
643,918
533,892
437,920

13353,222
13356,049
13379,942
13490,363
13826,159
14406,897
15019,647
15485,881
15780,253
15930,830

13356,121
13380,622
13495,030
13855,707
14506,017
15217,119
15772,636
16129,799
16314,144
16368,750

0,036
0,340
2,333
14,774
49,560
98,736
143,378
174,773
191,657
196,748

0,003
0,032
0,167
0,583
1,320
2,111
2,722
3,112
3,312
3,372

(m)
216,00
216,00
216,03
216,17
216,58
217,32
218,11
218,72
219,11
219,31
219,37

359,632
299,572
255,875
222,139
193,903
169,597
148,403
129,857
113,667
99,469
86,777
73,146
54,855
36,160
22,781
13,981
8,475
5,137
3,114
1,888
1,144
0,694
0,420
0,255
0,154
0,094

15975,254
15947,705
15876,299
15782,197
15677,246
15567,427
15456,415
15346,578
15233,790
15130,049
15030,163
14934,426
14840,986
14745,113
14646,350
14549,209
14456,905
14371,259
14292,966
14221,979
14157,883
14100,028
14047,822
14000,715
13958,041
13919,414

16334,886
16247,277
16132,174
16004,336
15871,149
15737,024
15604,818
15476,435
15347,457
15229,518
15116,941
15007,572
14895,841
14781,273
14669,131
14563,190
14465,380
14376,396
14296,080
14223,866
14159,028
14100,721
14048,242
14000,970
13958,195
13919,508

193,591
185,489
174,989
163,545
151,861
140,305
129,120
121,323
108,704
99,677
91,257
83,293
75,364
67,461
59,961
53,143
47,061
41,715
37,051
32,991
29,500
26,450
23,764
21,465
19,391
17,628

3,335
3,240
3,115
2,975
2,830
2,683
2,539
2,432
2,255
2,125
2,000
1,879
1,755
1,627
1,502
1,384
1,274
1,174
1,083
1,002
0,929
0,862
0,803
0,749
0,700
0,659

219,33
219,24
219,11
218,98
218,83
218,68
218,54
218,43
218,26
218,13
218,00
217,88
217,75
217,63
217,50
217,38
217,27
217,17
217,08
217,00
216,93
216,86
216,80
216,75
216,70
216,66

(m /dt)
0,00
5,80
43,35
186,83
543,86
815,86
804,59
701,39
586,44
481,34
394,50

10,00
324,77
11,00
274,38
12,00
237,37
13,00
206,91
14,00
180,90
15,00
158,29
16,00
138,51
17,00
121,20
18,00
106,13
20,00
92,81
25,00
80,75
30,00
65,54
35,00
44,17
40,00
28,15
45,00
17,41
50,00
10,55
55,00
6,40
60,00
3,88
65,00
2,35
70,00
1,42
75,00
0,86
80,00
0,52
85,00
0,32
90,00
0,19
95,00
0,12
100,00
0,07
Sumber: Hasil Perhitungan

(m /dt)

El. MAW

V - 18

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Pada tabel di atas dapat diperhatikan puncak banjir pada inflow terjadi pada jam ke 4
sebesar 815,86 m3/det, dan outflow puncaknya bergeser 5 jam yaitu pada jam ke 9
sebesar 196,748 m3/det dengan elevasi puncak + 219,37 m. Reduksi puncak banjir
adalah 24% karena melalui pelimpah yang cukup besar.

Gambar 5.3.
Hidrograf Inflow dan Outflow Q - 1000

V - 19

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 5.12.
Penelusuran Banjir Q100 melalui Pelimpah
Periode

Inflow

(jam)
0,00
1,00
2,00
2,41
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
65,00
70,00
75,00
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00

(m3/dt)
0,000
4,213
31,505
138,304
406,066
600,354
582,402
506,393
423,460
347,574
284,867
234,522
198,395
171,790
149,739
130,918
114,557
100,242
87,715
76,808
67,164
58,470
47,313
31,529
20,114
12,443
7,542
4,572
2,771
1,680
1,018
0,617
0,374
0,227
0,137
0,083
0,051

Inflow
rata2
(m3/dt)

(m3/dt)

Q
Pelimpah
(m3/dt)

(m3/dt)

(m)

2,106
17,859
84,904
272,185
503,210
591,378
544,398
464,926
385,517
316,221
259,695
216,459
185,093
160,765
140,328
122,738
107,400
93,978
82,261
71,986
62,817
52,891
39,421
25,822
16,279
9,993
6,057
3,672
2,226
1,349
0,818
0,496
0,300
0,182
0,110
0,067

13353,222
13355,276
13372,641
13454,561
13707,620
14146,257
14608,603
14965,112
15197,343
15328,189
15379,735
15375,564
15335,863
15273,281
15200,491
15124,438
15045,139
14964,720
14884,697
14806,184
14729,913
14656,243
14583,893
14509,318
14432,370
14356,557
14284,271
14216,874
14154,928
14098,355
14046,909
14000,252
13957,841
13919,365
13884,287
13852,337

13355,329
13373,135
13457,545
13726,746
14210,830
14737,636
15153,000
15430,039
15582,859
15644,410
15639,429
15592,023
15520,956
15434,046
15340,819
15247,176
15152,539
15058,698
14966,958
14878,170
14792,730
14709,135
14623,314
14535,140
14448,649
14366,549
14290,329
14220,545
14157,154
14099,705
14047,727
14000,748
13958,141
13919,547
13884,398
13852,404

0,026
0,247
1,492
9,563
32,286
64,516
93,944
116,348
127,335
132,338
131,933
128,080
123,837
116,778
108,191
101,018
93,910
87,000
80,387
74,128
68,243
62,621
56,998
51,385
46,046
41,139
36,727
32,809
29,399
26,398
23,737
21,454
19,388
17,630
16,030
14,635

0,002
0,024
0,123
0,435
0,987
1,579
2,040
2,363
2,515
2,582
2,577
2,525
2,467
2,369
2,248
2,145
2,040
1,936
1,834
1,735
1,640
1,547
1,451
1,352
1,255
1,163
1,077
0,998
0,926
0,861
0,802
0,749
0,700
0,656
0,616
0,580

El.
MAW
(m)
216,00
216,00
216,02
216,12
216,44
216,99
217,58
218,04
218,36
218,51
218,58
218,58
218,52
218,47
218,37
218,25
218,14
218,04
217,94
217,83
217,74
217,64
217,55
217,45
217,35
217,26
217,16
217,08
217,00
216,93
216,86
216,80
216,75
216,70
216,66
216,62
216,58

Sumber: Hasil Perhitungan

V - 20

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Pada tabel di atas, puncak inflow terjadi pada jam ke 4 yaitu 600,354 m 3/det. Puncak
outflow terjadi pada jam ke 9 yaitu 132,338 m 3/det dengan elevasi puncak 218,58 m.
Pergeseran puncak banjir cukup lama yaitu 5 jam dengan reduksi debit puncak banjir
yaitu 22 %.

Gambar 5.4.
Hidrograf Inflow dan Outflow banjir Q100
Untuk penelusuran banjir dengan Q PMF jika elevasi melebihi +219,80 maka
sebagian debit dilewatkan ke pelimpah darurat yang dapat mengalirkan debit maks 63
m3/det.
Dengan cara yang sama dilakukan penelusuran untuk masing-masing kala ulang
hingga didapat hasil seperti tersaji dalam tabel berikut. Dan dibandingan dengan studi
sebelumnya yaitu :
Tabel 5.13.
Resume Penelurusan Banjir lewat Pelimpah
Kala
Ulang
50
100
1000
PMF

Debit inlow
(m3/det)
Design
Studi
533
668
600
873
816
1590
1352

Debit outflow (m3/det)


Design
199
278
563

Studi
117
132
197
235

Elevasi Maksimum
(m)
Design
Studi
218,37
217,98
218,58
218,44
219,37
219,80
219,80

Sumber: Hasil Perhitungan

V - 21

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

5.3.5. Tinggi Jagaan


Elevasi puncak bendungan ditetapkan berdasarkan Elevasi muka air banjir rancangan
ditambah tinggi jagaan. Tinggi jagaan untuk berbagai kondisi muka air waduk
ditetapkan sebagai berikut :
Pada kondisi Normal Water Level
H1 = Hw + Hr + Hs + He + hu
Pada kondisi High Water Level
H2 = Hw + Hr + Hs + hu
Dengan :
Hw : tinggi gelombang menurut rumus Molitov Stenvensons,
Hr : tinggi rayapan gelombang akibat akibat wave run up
Hs : kenaikan muka air waduk akibat gelombang angin menurut rumus Zuider
Zee,
He : kenaikan muka air waduk akibat gelombang gempa menurut rumus Seiichi
Sato
hu : tambahan tinggi akibat penurunan tak terduga 1.0 m
A. Hw : Tinggi gelombang menurut rumus Stevenson
hw = 0.17 { V F }
hw = 0.17 { V F } +2.5 - F

untuk F > 20 miles


untuk F 20 miles

hw = 2/3 hw
Dengan ;
hw :

tinggi gelombang dari lembah dalam feet

hw :

tinggi gelombang dari muka air diam / tenang

Tinggi maksimum adalah 1.33 h dihitung dari lembah untuk slope vertical.
Tinggi maksimum adalah1.50 h dihitung dari lembah untuk slope yang naik.
V

kecepatan angina miles/jam

diambil dari panjang bebas danau dalam mile

Data:
V

= 0,27 m/det = 0,604 mile/jam


(1m

= 2800 m

= 0.0006214 mile)
= 1,742 mile

Slope upstream = 1 : 1,4

V - 22

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Didapat:
hw = 0,264 feet = 0.0805 m
( 1 feet

= 0.3048 m)

Hw = 0,0536 feet= 0.016 m


Hr = 0.024 m
B. Hs : Water level rise as the effect of wind by Zuider Zee
Hs = {V2 F / ( 1,400 d )} cos
Dengan ;
Hs :

tinggi muka air di atas normal dalam feet.

kecepatan angina dalam mile/jam

diambil dari panjang bebas danau dalam mile

kedalaman rata-rata reservoir dalam feet

sudut antara lembah dan arah angin

Data:
V

= 0,27 m/det= 0,604 mile/jam


(1m

= 0.0006214 mile)

= 2800 m

= 1,742 mile

= 82.021 feet

= 300

25 m

Cos300 = 0.5

Didapat:
Hs = 0.009 feet = 0.003 m
(1m

= 3.2808 feet)

C. He : Wave height of seismic by Seiichi Sato


He = [ { K } / ] { g Ho }
Dengan ;
He :

tinggi gelombang dari muka air reservoir akibat gempa bumi dalam m

koefisien gempa = 0.15

periode gempa dalam detik, ditentukan 1 detik

Ho :

kedalaman air dalam NWL dalam m

percepatan grafitasi (9.80 m/det2).

V - 23

LAPORAN HIDROLOGI
Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Didapat :
He :

0.33

D. Cek tinggi jagaan Bendungan Ponre Ponre :


a. Tinggi jagaan muka air normal
H1 = 1,369 m
b. Tinggi jagaan muka air banjir rencana (Q1000)
H2 = 1.039 m
c. Tinggi jagaan muka air banjir PMF (pelimpah tanpa pintu)
H3 = 0.750 m
E. Kesimpulan
a.
b.
c.

Tinggi muka air normal


=
Elevasi puncak bendungan
=
Tinggi muka air banjir (Q1000)
=
Elevasi puncak bendungan
=
Tinggi muka air banjir PMF
=
Elevasi puncak bendungan
=
Elevasi puncak bendungan desain =

216,00 m
216,00 + 1,369
218,44 m
218,44 + 1.039
219,78 m
219,78 + 0.75
+ 220,50 m

= 217,369 m
= 219,479 m
= 220,53 m
masih aman

V - 24

Anda mungkin juga menyukai