30-May-18 ZAIN 3
KONSEPSI KEAMANAN
BENDUNGAN
30-May-18 ZAIN 4
I. PENDAHULUAN
1.1 Perlunya OP bendungan
• Pembangunan bendungan memerlukan investasi yang sangat besar baik
berupa: dana, maupun pengorbanan masyarakat. Sudah seharusnya
bendungan sebagai hasil pembangunan tersebut dikelola dengan baik baik
agar investisai yang sangat besar tersebut tetap dapat memberi manfaat
bagi masyarakat.
• Pasal 74 Permen PUPR 27/PRT/M/2015:
• Pengelolaan bendungan beserta waduknya ditujukan untuk menjamin:
• a. kelestarian fungsi dan manfaat bendungan beserta waduknya;
• b. efektivitas dan efisiensi pemanfaatan air; dan
• c. keamanan bendungan.
• Pasal 76
• (1) Pengelolaan bendungan beserta waduknya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 74 dan Pasal 75 dapat berupa tahapan:
• a. operasi dan pemeliharaan;
• b. perubahan atau rehabilitasi; dan
•
•
c. penghapusan fungsi bendungan.
(
30-May-18 ZAIN 5
I. PENDAHULUAN.
30-May-18 ZAIN 8
Agar masalah-masalah yang sedang berkembang pada suatu
bendungan dapat diketahui sedini mungkin, bendungan
harus selalu dipantau kemudian bila terjadi kerusakan segera
dilakukan perbaikan serta dioperasikan dengan benar.
30-May-18 ZAIN 9
Secara garis besar kegiatan pokok OP meliputi a.l:
30-May-18 ZAIN 10
1.2 Panduan Operasi dan Pemeliharaan
Setiap bendungan adalah merupakan bangunan yang unik, oleh
karenanya setiap bendungan harus dilengkapi dengan:
“PANDUAN OPERASI dan PEMELIHARAAN ” yang secara
khusus dipersiapkan untuk bendungan tersebut.
Isi panduan paling tidak mencakup:
- Ketentuan/Petunjuk umum
- Organisasi OP
- Petunjuk operasi
- Petunjuk pemeliharaan
- Petunjuk pemantauan atau pengamatan
bendungan
- Sistem pelaporan
- Perkiraan biaya
- Lampiran
Selain itu bendungan juga harus dilengkapi dengan Rencana
Tindak /Tanggap Darurat (RTD) yang memberikan petunjuk
bagaimana cara melakukan upaya-upaya/tindakan pencegahan
selama terjadinya kondisi darurat
30-May-18 ZAIN 11
a). Petunjuk umum.
Isinya paling tidak mencakup:
• Penjelasan mengenai: fungsi, manfaat, gambaran
bendungan dan komponen-komponennya (lihat contoh).
• Revisi/pemutakhiran dan distribusi panduan : minimal
setiap 5 th atau bila terjadi perubahan yang mendasar
Panduan harus direvisi.
• Peralatan komunikasi pada kondisi normal & darurat :
tilpun, HP, radio, intranet, internet, dll. Harus ada prosedur
baku, dan pengamanan dari pengguna yg tdk ber-hak.
• Jalan masuk: menuju bendungan, kebagian yang perlu
dioperasikan dipelihara dan dipanatau, jalan alternatif pada
kondisi darurat, dll., dilengkapi dg gambar dan peta
• Prosedur peringatan bahaya: saat pembukaan pintu
pelimpah, saat bendungan dalam kondisi bahaya yg
mengarah pd keruntuha, dll.
• Dan lain-lain
30-May-18 ZAIN 12
Keterangan :
1. Lereng Hulu
2. Puncak
3. Lereng Hilir
4. Pelimpah Utama
5. Pelimpah Darurat
6. Bangunan Pengeluaran
7. Rumah Pengendali
8. Pemecah Energi
9. Kolam Olak
10.Saluran Air Keluar
11. Waduk
12. Jaring Apung
13. Papan Duga
14. Patok geser
15. Patok Tetap/bench mark
16. Pisometer pipa terbuka
17. Drainase Kaki dan Terjunan
18. Rembesan pd Tebing Tumpua
19. Alat ukur rembesan V-notch
20. Saluran pengumpul rembesan
21. Jalan Masuk
PETUGAS OP HARUS PAHAM 22. Pintu Masuk
BENAR THD BENDUNGANNYA 23.Tempat untuk memutar
SECARA RINCI TERMASUK
30-May-18
FUNGSI SETIAP KOMPONENNYA ZAIN 13
30-May-18 ZAIN 14
DESAIN POTONGAN MELINTANG
BENDUNGAN JATI GEDE
30-May-18 ZAIN 16
b). Organisasi OP, Pelaporan, Dokumentasi, dll.
Mencakup antara lain:
1). Organisasi:
• Bagan organisasi
• Tugas dan tanggung jawab petugas, lengkap dengan
bagan alir tanggung jawab OP dan
• Kaitannya dengan instansi lain seperti: Organisasi induk
(BBWS/BWS/ Dinas SDA/PU), UMB/SPB Propinsi dan
Pusat atau instansi yang bertanggung jawab dalam
bidang OP, PPTPA/Dewan SDA, Balai Bendungan, dll.
• Hubungan (administrasi) dg instansi lain sperti: Pemda,
Dinas Pertanian, Perikanan, Lingkungan Hidup,
Kepolisian (security) pengelola PLTA, Pengelola
bendungan lain, swasta, dll.
• Kebutuhan pelatihan bagi petugas OPP.
30-May-18 ZAIN 17
b). Organisasi OP, Pelaporan, Dokumentasi, dll. (lanjutan)
2). Pelaporan:.
• Jenis laporan (lap pelaks O, lap pemeliharaan, lap keam
bdgn/Pemantauan) , frekwensi, distribusi, format
• Perkiraan biaya OP
• Lampiran: gambar desain, gambar purna konstruksi,
format isian, grafik.
3). Dokumentasi:
• Jenis dokumen bendungan(desain, konstr, OP)
• Penyimpanan (kantor lapangan, Pengelola, Pemilik,
Komisi Keamanan Bendungan/Balai Bendungan).
• Kewajiban Pemilik/Pengel untuk memutakhirkan
dokumen tersebut diatas.
• .
30-May-18 ZAIN 18
c). Petunjuk operasi
Isinya paling tidak mencakup:
1). Pola operasi, rencana operasi tahunan dan
evaluasinya.
2). Operasi harian rutin; dilengkapi dengan prosedur
operasi yg dibuat dg mempertimbangkan
ketersediaan air waduk, kebutuhan (jumlah &
waktu), pengendalian banjir, dll.
3). Perkiraan air masuk (pengumpulan data hidrologi) &
lap m.a tinggi
4). Operasi bangunan pelengkap dan peralatan
mekanik-listrik mencakup rencana operasi
keseluruhan, urutan operasi/pembukaan pintu/klep,
operasi alternatif, pembatasan operasi untuk
melindungi peralatan.
5.). Prosedur operasi pintu-pintu air selama, banjir, dg
mempertim-bangkan perubahan m.a hulu dan hilir
serta tujuan pengendalian
30-May-18 ZAIN 19
6). Prosedur operasi khusus/darurat,
diluar operasi rutin/normal
7). Pembatasan dalam operasi:
(pengisian, pengeluaran, penurunan
m.a waduk) terkait dengan keamanan
bendungan, dll.
8). Penjelasan mengenai operasi pintu
yang memerlukan izin khusus.
9). Uji operasi utk semua peralatan yang
terkait dg keamanan bendungan
10. Penjelasan (peringatan) perlunya
mematuhi prosedur operasi, dan
bahaya bila dilanggar, seperti:
kerusakan pada peralatan,
membahayakan keselamatan operator
atau keselamatan daerah hilir
30-May-18 ZAIN 20
d). Petunjuk pemeliharaan
Antara lain, menjelaskan mengenai:
• Pekerjaan pemeliharaan bangunan dan sistem yg ada,
mencakup: peralatan mekanik, listrik, hidrolik dan sipil
agar tetap dlm kondisi aman dan berfungsi baik.
• Rencana/program pemeliharaan, yang harus dilakukan
secara rutin, berkala (terjadwal) dan tak terduga (extra
ordinary maintenance)/diluar jadwal utk bendungan, bang
pelengkap dan peralatan (sesuai referensi pabrik), serta
bahan dan peralatan khusus yg diperlukan.
• Catatan pemeliharaan; menjelaskan mengenai catatan
atau laporan pemeliharaan yang hrs dibuat oleh petugas,
mencakup: kondisi bangunan, periode pemeliharaan,
bagaimana pek pemeliharaan dilaksanakan.
• Pemeliharaan dalam rangka pencegahan dan perbaikan,
seperti tabel dibawah (lihat bab Pemeliharaan).
30-May-18 ZAIN 21
e).Petunjuk Pemantauan
Antara lain, menjelaskan mengenai:
1). Pengukuran/Pembacaan instrumen dan
evaluasi datanya
2). Pemeriksaan (rutin, berkala biasa,
pemeriksaan besar, luar biasa, khusus)
3). Uji operasi
30-May-18 ZAIN 22
II. ORGANISASI OP
2.1 Umum
• Syarat utama agar OP dpt dilaksanakan dengan efektif
efisien adalah :
- Adanya wadah berupa organisasi dengan tugas dan
tanggung jawab yang jelas
- Memiliki prosedur kerja yang jelas
- Memiliki sistem pelaporan yg baku (format, waktu,
distribusi).
- Didukung oleh staf yang memadai ditinjau dari kwantitas
dan kwalitasnya; untuk itu perlu program pelatihan serta
dukungan sarana, peralatan dan dana yang memadai
utk pelaksanaan tugas
• Kebutuhan minimal personil OP tergantung pada ukuran
dan komplek-sitas bendungan.
30-May-18 ZAIN 23
CONTOH TIPIKAL ORGANISASI OP BENDUNGAN DAN
KEBUTUHAN PERSONIL (bendungan berukuran sedang)
ENJINER SENIOR / SUPERVISOR
Sarjana Teknik Sipil, pengalaman bidang
rekayasa dan OP bendungan
5 – 10 tahun
PENGAMAT BENDUNGAN
Minimal Sarjana Muda Teknik Sipil, telah
mengikuti pelatihan rekayasa dan OP
bendungan, pengalaman OP minimal 5 tahun
Juru Bendungan Bidang Operasi Juru Bendungan Bidang Pemeliharaan Juru Bendungan Bidang Pemantauan
(Operator) SMU/SMK dan pengalaman bidang SMU, pelatihan khusus di bidang
SMU/SMK dan pengalaman pemeliharaan bendungan, katup dan pintu- instrumentasi, pembacaan dan
bidang operasi SDA pintu air pencatatan
30-May-18 ZAIN 24
Skip 32 Operasi
2.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
30-May-18 ZAIN 25
b). PENGAMAT BENDUNGAN
- Bertanggung jawab terhadap program dan pelaksanaan O&P
bendungan, berikut revisinya, sesuai aturan dan kebutuhan yang
telah ditentukan di dalam Panduan O&P Bendungan.
- Bertanggung jawab terhadap program dan pelaksanaan
pemantauan perilaku bendungan, termasuk interpretasi dan atau
evaluasi awalnya.
- Bertanggung jawab terhadap pengarsipan, dokumentasi dan
distribusi laporan hasil pemantauan, pengamatan dan O&P
Bendungan kepada instansi-instansi terkait.
- Memberikan masukan atau informasi kepada Enjiner Supervisi
mengenai komponen atau bagian-bagian yang memerlukan
pemeliharaan dan atau perbaikan untuk perhitungan biaya
O&P-nya.
- Bertindak dan bertanggung jawab di dalam mengkoordinasikan
kegiatan O&P bendungan-bendungan yang berada di bawah
pengawasannya.
- Mengkoordinasikan personil dan bertanggung jawab terhadap
sekuriti bendungan dan bangunan-bangunan pelengkap/fasilitas.
30-May-18 ZAIN 26
c). JURU BENDUNGAN – BIDANG OPERASI
30-May-18 ZAIN 27
d). JURU PEMELIHARAAN
30-May-18 ZAIN 28
e). JURU BENDUNGAN – BIDANG PEMANTAUAN
- Melaksanakan pemeriksaan visual bendungan beserta bangunan
pelengkapnya secara rutin, harian, mingguan dan bulanan serta
9/15
9/14
mempersiapkan laporan-laporan yang perlu untuk dikirimkan
kepada unit yang menangani monitoring.
- Membantu pemeriksaan rutin 3 bulanan yang dilakukan oleh
Enjiner Supervisi.
- Membuat daftar kebutuhan komponen-komponen atau peralatan
pemantauan dan atau perbaikannya dan dilaporkan kepada
Enjiner Supervisi untuk perhitungan pembiayaannya.
- Melakukan pembacaan instrumentasi bendungan serta
mengakomo-dasikan ke dalam catatan data bendungan.
- Mempersiapkan kurva (plotting) hasil pengukuran dan pembacaan,
segera setelah pembacaan instrumen, sebagai dasar dan bahan
analisa untuk menetapkan tindak lanjutnya.
- Mempersiapkan laporan hasil pembacaan
instrumentasi/pemantauan untuk segera dikirimkan kepada unit
pemantauan bendungan untuk keperluan penafsiran.
30-May-18 ZAIN 29
TUGAS POKOK MASING-MASING PERSONIL
DALAM PEMANTAUAN BENDUNGAN
30-May-18 ZAIN 30
III. OPERASI WADUK
3.1 Umum
Pada dasarnya operasi waduk dilakukan dengan cara mengatur
pengeluaran air waduk melalui pintu-pintu atau katup pada
bangunan pelengkap, yang terdiri dari:
- Bangunan sadap/intake
- Bangunan pelimpah
- Fasilitas pengeluaran darurat (emergency release) yang dapat
berupa bangunan pengeluaran bawah (bottom outlet) atau pintu
emergensi.
Jenis operasi waduk (2), dibedakan menjadi:
- Operasi normal/operasi harian rutin, yaitu: operasi sehari-hari
sesuai prosudur standar untuk melayani kebutuhan air dihilir.
- Operasi darurat, yaitu: operasi waduk untuk merespon suatu
kejadian yang dapat mengancam keamanan dan keutuhan
bendungan dilakukan dengan menurunkan m.a.w dg cepat.
- Operasi banjir, yaitu: operasi yang dilakukan pada saat banjir
pada bendungan yang dilengkapi pelimpah berpintu, untuk
menjaga/mempertahankan muka air waduk pada elevasi yang
aman/sesuai pola operasi waduk.
30-May-18 ZAIN 31
Operasi waduk, dilakukan berdasar “rencana operasi
tahunan”.
Rencana operasi tahunan dibuat berdasar, “pola
pengusahaan /operasi waduk” yang dibuat untuk
jangka 5 tahunan.
30-May-18 ZAIN 33
3.2 Penyusunan Pola Operasi Waduk
3.2.1 Umum
Pola operasi waduk adalah kerangka dasar operasi waduk untuk
jangka panjang (umumnya 5 tahunan) yang menjadi patokan dalam
penyusunan rencana tahunan operasi waduk. Pola operasi waduk
biasanya diwujudkan dalam bentuk rule curves zona operasi yang
dibatasai oleh lengkung batas operasi normal atas dan lengkung
batas operasi normal bawah. à prinsipnya mengandung jadwal
pengisian dan pengeluaran air (lihat contoh dilembar berikut).
Bila dalam kegiatan operasi, muka air waduk masih berada didalam
zona operasi, pada prinsipnya operasi/pengeluaran air waduk masih
dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Bila muka air waduk berada diluar batas atas dan bawah, maka
rencana pengeluaran air waduk perlu disesuaikan.
Secara berkala setiap 5 tahun, pola operasi harus ditinjau kembali.
Untuk waduk pengendali banjir yang memiliki pelimpah berpintu
seperti Bendungan Wonogiri bentuk lengkung operasinya berbeda
dengan pola operasi diatas (lihat contoh dibawah)
30-May-18 ZAIN 34
PP Bendungan: Pola operasi normal,
tahun basah, tahun kering.
30-May-18 ZAIN Skip 39 35
ILUSTRASI PEMBGIAN ALOKASI AIR WADUK
BENDUNGAN WONOGIRI
30-May-18 ZAIN 36
POLA OPERASI WADUK BENDUNGAN WONOGIRI SESUAI KEPEMEN PU
NO.229/KPTS/1986
- Periode banjir 1 Desember – 15 April: elevasi muka air waduk tidak boleh melebihi
CWL (Control Water Level) el.+134,5 m
- Periode recovery 16 April – 30 April: elevasi muka air waduk tidak boleh melebihi
NHWL (Normal High Water Level) el+136,0 m.
- Periode tidak banjir 1 Mei – 30 Nopember: elevasi muka air waduk tidak boleh
melebihi el+136,0 m.
30-May-18 ZAIN 37
3.2.2 Pertimbangan dlm penyusunan pola operasi waduk
1).Kondisi aliran sungai pada “tahun basah” untuk grafik batas atas
dan “tahun kering” untuk batas bawah à berdasar hasil
pengamatan debit bulanan jangka panjang.
2).Kebutuhan air yang harus terpenuhi sesuai Rencana Pokok
Penyediaan Air. Untuk irigasi, biasanya ada keputusan dari
Gubernur/Pemda tentang rencana tanam musim tanam rendeng
dan gadu pada setiap tahun. Rencana penyediaan air disusun
berdasar kebutuhan air irigasi dan berbagai kebutuhan lain
seperti PLTA, air baku dll.
3).Pengeluaran air dari waduk dihulu untuk kondisi musim basah dan
kering. Untuk bendungan kaskade seperti bendungan Jatiluhur
harus mempertimbangkan pengeluaran air dari waduk Cirata dan
Saguling.
4).Kapasitas palung sungai di daerah hilir. Pengeluaran air waduk
melebihi kapasitas palung sungai akan menimbulkan banjir,
khususnya didaerah rendah.
5).Program pemeliharaan sarana-sarana hidromekanik dan listrik
seperti: unit PLTA, katup dan pintu, tail race,dll
6).Keamanan bendungan, seperti adanya potensi longsoran akibat
penurunan air waduk yang terlalu cepat atau terlalu rendah.
Untuk bendungan dengan pelimpah berpintu, penetapan CWL
(control water level) yang terlalu tinggi atau penetapan awal masa
recovery yang tidak tepat waktu
30-May-18 ZAINdapat menyebabkan over 38
topping.
3.3 Pembuatan Rencana Tahunan Operasi
Waduk
Recana operasi waduk tahunan, disusun setiap tahun berdasar
pola operasi waduk jangka panjang. Rencana operasi tahunan
dibuat lebih rinci dan mendekati kenyataan. Faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan dalam penyusunan a.l :
1). Prakiraan ketinggian muka air pada awal tahun.
2). Informasi ramalan musim yang dihadapi, dari BKMG.
3). Prakiraan lengkung debit sungai.
4). Kondisi/kesiapan unit pembangkit listrik dan prasarananya (bila
bendungan memiliki PLTA).
5). Rencana tahunan kebutuhan air (irigasi, air baku, PLTA)
6). Sasaran khusus produksi listrik/padi (seperti: pada tahun 2007
pemerintah mentargetkan kenaikan produksi padi sebesar 2 juta
ton).
7). Kebutuhan ketinggian muka air untuk menunjang olah raga atas
usulan KONI untuk kegiatan pertandingan nasioanal,
internasional.
30-May-18 ZAIN 39
30-May-18 ZAIN 40
AM= Air masuk
AK= Air keluar
Hil= Air yang hilang
PL= Produksi listrik
DMA= m.a. waduk
30-May-18 ZAIN 41
PENGUSAHAAN WADUK IR. H. DJUANDA
SEBELUM DIBANGUN SAGULING DAN CIRATA
30-May-18 ZAIN 42
Saguling
645.00
642.5
645
642.5
CONTOH POLA OPERASI
642.50
640.00
0 640
0
WADUK KASKADE
DMA (m El.)
CITARUM
635.00 635
630.00 630
625.00 625
TAHUN 2001
620.00 620
01/01/2001 01/04/2001 01/07/2001 01/10/2001 01/01/2002
Cirata
222 222
219.5 219.5
217 217
DMA (m El.)
212 212
207 207
202 202
01/01/2001 01/04/2001 01/07/2001 01/10/2001 01/01/2002
Ir. H. Juanda
112 112
107 106.5 107
106.5 0
102 102
0
DMA (m El.)
97 97
92 92
87 87
82 82
77 77
72 72
Jan-01
Nov-01
Jan-02
Feb-01
Mar-01
Apr-01
Jun-01
Jul-01
May-01
Aug-01
Sep-01
Oct-01
Dec-01
30-May-18 ZAIN 43
Normal Kering Maks Kenyataan
Gambar - 1
POLA PENGUSAHAAN WADUK SERI CITARUM
TAHUN 2004
640
Apr
AprApr
Apr
MMar1ar5 10
Apr
MM
25
1520
5eiM
10
ei15
eiM
2025
MeiJun
5 10
eiJun
1520
Jun
Jun25
Jun1 5 10
6 4 3 .0
OPERASI WADUK
KASKADE
Jun
Jul 1520
MMarar25 Jul
Jul 25
Jul 15
636 MMarar1520 Jul
Jul 10 15
Feb5 10
Feb Agu
Agu 20
Feb251 Agu
Agu 25
15
Feb Agu
632 Feb1520
Feb Agu
Sep1015 6 3 0 ,17
10 Sep
Sep20 25
5 Sep 1 5 10
1 Sep 615220
9
25.6
CITARUM TH
25 Sep
Okt 1520 Nop
Nop Nop1Des
Nop
Des
25 5Des
10
Jan15
Jan 20 Okt
Okt 25
Okt
Okt Nop
Nop
5 10 20
15
628 10
15 6 2 5.4
6 2 5.0
624
2004
620
A M N Rata-2 138.9 152.0 152.6 173.9 114.4 62.3 43.3 38.0 32.4 63.4 128.5 87.6 M 3/det
A KN Rata-2 109.5 107.3 107.0 130.1 113.2 83.8 71.9 66.5 66.2 82.3 116.7 88.1 M 3/det
A M K Rata-2 104.0 105.5 109.1 129.9 77.5 37.2 25.7 15.4 13.2 24.9 55.9 74.8 M 3/det
A KK Rata-2 92.6 78.1 79.2 87.2 89.5 59.8 59.7 38.1 25.2 23.9 58.6 75.3 M 3/det
A M Real&Ren M 3/det
A K Real&Ren M 3/det
Cirata
222.0
1 5Jan
10
Jan
Jan
15
12520Peb
10
5Peb
Peb
15
12520
10
M5Mar
Mar
Mar
15
ar
MA2ar
A
15
pApr10
pr15
1r252
M
0
10M
5ei
Mei15
ei
1250
2
Jun
10Jun
5Jun
15
12520Jul
10
5Jul
Jul
152
1250A
5
10
AgAgsgs15
1s2
5Sep
2
10
0Sep
5Sep
Sep
15
Sep
2
Sep
2
Okt
015
Okt
5Okt
10
Okt
15
Okt
2Okt
2015
N5No10
NopNopN2
opD2
o0
pD1
es
5
pD5
es
2 10
es
215
02 2
.0
05
218.0
TMA ( m dpl. )
214.0
2 0 9 ,0
210.0
2 0 8 ,9
240 6 .5
206.0 1 5Jan
10
Jan
Jan
15
12520Peb
10
5Peb
Peb
15
12520
10
M5Mar
Mar
Mar
M
15
ar
Mar
A
2ar
A15
pA
5pr10
pr15
1r252
M
0
10M
5ei
Mei15
ei
1250
2
Jun
10Jun
5Jun
15
12520Jul
10
5Jul
Jul
152
1250A
5
10
AgAgsgs15
1s2
5Sep
2
10
0Sep
5Sep
Sep
15
Sep
2
Sep
2
Okt
015
Okt
5Okt
10
Okt
15
Okt
2Okt
20
N15
No5Nop10
NopN15
opN2
opD2
o0
pD1
es
5
pD5
es
2 10
es
015
62 2
05
.0
202.0
A M N Rata-2 233.0 218.2 232.1 238.7 196.6 123.3 101.9 90.7 90.6 137.9 199.9 173.8 M 3/det
A KN Rata-2 204.4 161.0 173.1 183.2 194.3 150.1 137.6 132.1 132.3 160.3 183.4 166.7 M 3/det
A M K Rata-2 188.8 169.0 172.4 172.9 156.2 85.9 76.5 31.0 38.4 57.4 115.4 138.5 M 3/det
A KK Rata-2 160.8 132.6 137.4 158.4 147.8 110.2 121.6 72.7 56.3 59.2 115.4 134.8 M 3/det
A M Real&Ren M 3/det
A K Real&Ren M 3/det
Ir. H. Djuanda
108.0 15Jan
10
Jan
Jan
15
120
525
Peb
10
Peb
Peb
15
20
525
Mar
10
Mar
Mar
15525
Apr
10
Apr
Apr
15
120
525
Mei
10
Mei
Mei
1520
525
Jun
10
Jun
Jun
15
120
525
Jul
10
Jul
Jul
15
20
125
5Ags
10
Ags
Ags
115
20
5Sep
10
25
Sep
Sep
15
120
525
Okt
10
Okt
Okt
15
120
525
10
Nop
Nop
120
525
Des
10 10 15
Des
Des 7.0
20
25
104.0
100.0
96.0
9 2 .7
92.0
9 0 ,74
88.0 8 7.9
84.0
80.0 79 .9
76.0
72.0
Jan P eb M ar A pr M ei Jun Jul A gs Sep Okt No p Des
Maksimum Minimum Normal
Kering Realisasi
A M N Rata-2 231.4 184.1 184.3 194.8 206.2 210.1 163.1 148.1 138.1 137.7 170.4 204.5 M 3/det
A KN Rata-2 95.4 87.5 95.8 112.4 207.9 210.0 210.0 210.0 210.0 210.0 178.4 178.7 M 3/det
30-May-18
A M K Rata-2
A KK Rata-2
177.4
95.4
249.4
87.5
152.8
96.8
174.7
112.4
159.1
161.2
117.6
206.1
126.9
138.5
75.5
123.6
58.8
70.3
64.7
168.8
128.0
178.4
148.4
129.5
M 3/det
M 3/det ZAIN 44
KP Rata-2 95.4 87.5 96.8 112.4 161.2 206.1 188.5 123.6 70.3 168.8 178.4 129.5 M 3/det
A M Real&Ren M 3/det
A K Real&Ren M 3/det
A K Ho llo wJet M 3/det
3.4 Evaluasi pelaksanaan operasi waduk
• Rencana tahunan operasi waduk, dibuat berdasar prakiraan dan
asumsi-asumsi. Kenyataan, sering berbeda dengan rencana, secara
rutin kenyataan yang terjadi perlu dipantau dan dievaluasi guna
penyesuian bagi rencana tahunan operasi waduk.
• Langkah-langkah yang perlu diambil bila terjadi ketidak sesuaian
kenyataan dengan rencana:
1) Bila ketinggian muka air waduk tidak sesuai dengan rencana,
tetapi masih berada didalam batas-batas zona operasi, pelaksana
operasi pada prinsipnya masih dianggap sesuai dengan rencana
operasi; penyesuaian-penyesuaian jangka pendek dapat dilakukan
sesuai keperluan.
2) Bila muka air waduk berada diatas “garis operasi normal atas”,
berarti ada kelebihan air yang harus dibuang kehilir. Pengeluaran air
tambahan tersebut sedapat mungkin dilewatkan turbin (bila ada PLTA).
Bila pengeluaran lewat turbin sudah tidak mungkin, pengeluaran dapat
dilakukan lewat pintu pengeluaran lain seperti pintu untuk irigasi.
- Sebelumnya diputuskan untuk pembukaan pintu, lebih dulu perlu
koordinasi kepengelola waduk di hulu untuk mengurangi pengeluaran
air diwaduknya.
- Demikian pula bila air waduk melimpas dipelimpah, juga perlu
dilakukan langkah koordinasi kepengelola waduk dihulu seperti diatas.
Bila kondisi ini terjadi perlu dilakukan evaluasi efektifitas rencana
30-May-18 ZAIN 45
operasi yang ada.
3). Bila muka air dibawah “garis operasi
normal bawah”
pengeluaran air harus dikurangi, dengan mengambil langkah-
langkah sbb:
- Pertama, teliti apakah kondisi tersebut akibat penahan air di
waduk-waduk hulu. Bila benar demikian, koordinasikan dengan
pengelola waduk diatas untuk menambah pengeluaran air.
- Bila penurunan muka air waduk diakibatkan kondisi musim
(kering), maka perlu dilakukian pengurangan pengeluaran air
dibawah rencana tahunan.
Besar pengurangan tergantung kebutuhan dan keadaan, dengan
dilaksanakan secara bertahap (dengan menggunakan metode
empirik praktis) dan diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan
minimum yang disepakati, misal 80% kebutuhan.
Bila pengeluaran terpaksa harus lebih kecil dari kebutuhan
pengairan, maka harus dilakukan koordinasi dengan insatansi
terkait untuk persiapan pengaturan distribusi air pada saluran-
saluran pengairan dilapangan.
30-May-18 ZAIN 46
3.5 Operasi pada kondisi darurat
• Setiap bendungan harus dilengkapi dengan Rencana Tindak Darurat (RTD)
yang disusun berdasar kondisi spesifik bendungan dan daerah setempat. RTD
harus dilengkapi antara lain dengan: petunjuk mengenai indikasi keadaan
darurat serta tindakan perlindungan dan pencegahannya (penjelasan rinci, lihat
pada konsepsi tindak darurat).
• Kondisi darurat adalah kondisi/kejadian yang dapat mengancam keamanan
dan keutuhan bendungan, dapat terjadi akibat: hujan badai, banjir besar,
gempa, keluaran air yang tak terkendali, longsoran besar, perilaku abnormal,
sabotase, serangan/perang.
• Tindak perlindungan dan pencegahan, dari urutan yg terendah dapat berupa:
- tindakan observasi/pemantauan intensif thd indikasi keadaan darurat dan
evaluasi,
- upaya pencegahan dengan perbaikan, rehabilitasi, pengosongan waduk
sebagian, pengosongan waduk secara total dan
- pada kondisi terburuk berupa evakuasi penduduk didaerah genangan bajir.
• Penanganan kondisi darurat termasuk operasi waduknya, tidak dibenarkan
dilakukan dengan cara coba-coba tetapi sejak awal harus sudah direncanakan
dengan matang kemudian dituangkan dalam Petunjuk Operasi Darurat atau
Rencana Tindak Darurat.
• Petugas OP harus memahami benar RTD dan secara berkala perlu dilakukan
pelatihan penyegaran
30-May-18 ZAIN 47
• Selama operasi waduk, debit keluaran air
waduk dari waktu untuk berbagai
keperluan (irigasi, air baku, PLTA, dll)
perlu dicatat dan datanya diarsipkan.
30-May-18 ZAIN 48
IV. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan: merupkan pekerjaan rutin yg diperlukan
untuk memelihara bangunan dan sistem yg ada,
mencakup: peralatan mekanik, listrik, hidrolik dan sipil
agar tetap dlm kondisi aman dan berfungsi baik.
• Setiap bendungan harus memiliki rencana/program
pemeliharaan, yang harus dilakukan secara rutin atau
berkala bagi: bendungan, bang pelengkap dan peralatan
(sesuai referensi pabrik), serta bahan dan peralatan
khusus yg diperlukan.
• Petugas OP wajib membuat catatan / laporan
pemeliharaan yang isinya mencakup: kondisi bangunan,
periode pemeliharaan, bagaimana pek pemeliharaan
dilaksanakan, dll.
• Contoh jenis-jenis pemeliharaan dalam rangka
pencegahan dan perbaikan, disajikan pada tabel
dibawah.
30-May-18 ZAIN 49
CONTOH BENDUNGAN YANG DIPELIHARA DENGAN BAIK
30-May-18 ZAIN 50
• Pemeliharaan pencegahan (Preventive maintenance)
dilakukan untuk menjaga agar bendungan selalu dalam kondisi baik, dapat
berfungsi dengan baik, dan mencegah terjadinya kondisi yang memburuk
(secara cepat diluar rencana).
• Pemeliharaan rutin tipikel yang biasa dilakukan
dibendungan, a.l: :
- pemotongan rumput,
- Pembersihan semak dan pepohonan yang berakar dalam,
- Pembersihan sampah dan debris,
- Pemeliharaan puncak dan jalan ases.
- Perbaikan pagar untuk mencegah binatang ternak masuk ke bendungan,
- Pembersihan liang binatang,
- Pengoperasian dan pelumasan pintu/katup,
- Penambahan rip-rap (bila diperlukan),
- Pemasangan perapat pada permukaan sambungan beton (sealing joints in
concrete facings),
- Pembersihan bangunan pelimpah dan pipa pengeluaran (outlet conduits),
- Pemeliharaan patok/titik-titik pemantauan (patok geser, CM)
- Penjagaan keamanan peralatan operasi (maintaining security of operating
equipment)
- Penanaman dan pemupukan rumput.
30-May-18 ZAIN 51
• Kebutuhan pekerjaan pemeliharaan/ perbaikan dari
hasil temuan pemeriksaan/inspeksi, harus dibuat
daftarnya secara rinci dan dibuat program
pemeliharaan pencegahannya.
• Perbaikan bendungan harus dijadwalkan berdasar:
tingkat keparahan kerusakan, ketersediaan sumber
daya (biaya, alat, SDM) yang tersedia dan kondisi
cuaca.
Contoh: temuan adanya penurunan yang besar pada
puncak bendungan, harus diprioritaskan untuk segera
diperbaiki karena penurunan yang berkelanjutan
dapat memicu terjadinya rekahan pada tubuh
bendungan akibat aliran air waduk. Perbaikan minor
terhadap alur kecil akibat erosi di lereng hilir, dapat
ditempatkan pada prioritas yang rendah karena tidak
secara langsung mengancam keamanan bendungan.
30-May-18 ZAIN 52
Pekerjaan pemeliharaan yang perlu segera dilakukan
• Remove all underbrush and trees from the dam, and establish a good
grass cover.
• Fill animal burrows.
• Repair livestock trails and fences (pagar), to keep livestock off dam.
• Restore and reseed eroded areas, and gullies on embankment dams.
• Repair defective spillways, gates, valves, and other appurtenant
features.
• Repair any concrete or metal, parts that have deteriorated.
Pekerjaan pemeliharaan pencegahan yang dilakukan
secara kontinyu
• Routine mowing and general maintenance.
• Maintenance and filling of any cracks and joints on concrete dams and
in concrete spillways.
• Observation of any springs or areas of seepage, comparing quantity
and quality (clarity) with prior observations.
• Routine technical inspection of the dam.
• Monitoring of development in the watershed that would materially
increase runoff from storms.
• Monitoring of development downstream and updating the emergency
notification plan to include new houses or other occupied structures
within the area.
30-May-18 ZAIN 53
Erosi pada tubuh bendungan
Erosion merupakan salah satu
problem yang paling sering terjadi
dalam pemeliharaan tubuh
bendungan. Erosi adalah proses alami
yang terjadi secara terus menerus
yang akan merusak permukaan tubuh
bendungan. Pemeliharaan secara
berkala sangat penting untuk
mencegah terjadinya kerusakan dan
kemungkinan keruntuhan bendungan.
30-May-18 ZAIN 56
30-May-18 ZAIN 57
30-May-18 ZAIN 58
RETAKAN MEMANJANG MENGAKIBATKAN PERGESERAN LINING
30-May-18 ZAIN 59
Large slide on embankment require immediate repair
30-May-18 under the direction of aZAIN
professional engineer 60
Pemeliharaan Spillway
• Erosion/scouring at the spillway outlet, whether it be a pipe or
overflow spillway, is one of the most common spillway problems
encountered. Severe undermining of the outlet can displace
sections of pipe, cause slides in the downstream slope of the
dam as erosion continues, and eventually lead to complete
failure of a dam.
The following four factors, often interrelated, contribute to
erosion at the spillway outlet.
• Outlet at an elevation above the stream channel: If the outlet
flows emerge at the correct elevation, tailwater in the stream
channel can absorb a substantial amount of the high velocity
flow.
• Sediment Carrying Capacity: Flows emerging from the
spillway are generally free of sediment and therefore have
substantial sediment-carrying capacity. In obtaining the
potential sediment load, the moving water will scour soil
material from the channel and leave eroded areas. Such
erosion is difficult to estimate and requires that the outlet be
protected for a safe distance downstream from the dam.
30-May-18 ZAIN 61
BANGUNAN PELIMPAH
4/4
Hambatan aliran di
saluran pengarah
bangunan
pelimpah
30-May-18 ZAIN 65
Maintaining & Repairing Dam Slopes with Riprap
• A serious erosion problem called benching can develop on the
upstream slope of a dam. Waves caused by high winds or high-speed
boats can erode the exposed face of an embankment by repeatedly
striking the surface just above the pool elevation, rushing up the slope,
then tumbling back into the pool. This wave action erodes material
from the face of the embankment and displaces it down the slope,
creating a “bench.” Erosion of unprotected soil can be rapid and, during
a severe storm, could lead to complete failure of a dam.
• The upstream face of a dam is commonly protected against wave
erosion and resultant benching by placement on the face of a layer of
rock riprap over a layer of filter material. Sometimes, materials such as
bituminous or concrete facing, bricks, or concrete blocks are used for
this upstream slope protection. Protective benches are sometimes
actually built into small dams by placing a berm (8 - 10 ft wide) along
the upstream face a short distance below the normal pool level,
supplying a surface on which wave energy can dissipate. Generally,
however, rock riprap offers the most economical and effective
protection.
• Nonetheless, benching can occur in existing riprap if the embankment
surface is not properly protected by a filter. Water running down the
slope under the riprap can erode
30-May-18 ZAIN 66
Pengendalian Vegetasi/Controlling
Vegetation
It is vital to keep the entire dam clear of unwanted
vegetation such as brush or trees. Excessive
growth may cause several problems:
• Obscured view of the surface of an embankment,
preventing thorough inspection of the dam.
• Large holes due to uprooting of trees by high wind
or erosion, which could lead to a dam breach.
• The creation of passageways for water by root
systems that decay and rot.
• Lifting of concrete slabs or structures by growing
root systems.
• Prevention of the growth of desirable grasses.
• Development of rodent habitats
30-May-18 ZAIN 67
30-May-18 ZAIN 68
30-May-18 ZAIN 69
30-May-18 ZAIN 70
30-May-18 ZAIN 71
30-May-18 ZAIN 72
Pengendalian binatang
ternak/Controlling
Livestock
Livestock should not be
allowed to graze on an
embankment surface. When
soil is wet, livestock can
damage vegetation and
disrupt the uniformity of the
surface.
Moreover, they tend to walk in
established paths and thus
can promote severe erosion.
Such paths should be
regraded and seeded, and
the livestock permanently
fenced out of the area.
30-May-18 ZAIN 73
Controlling and Repairing Animal Damage
• Burrowing animals (beaver, muskrat, groundhogs, and others) are
naturally attracted to the habitats created by dams and lakes; however,
their presence can endanger the structural integrity and proper
performance of embankments and spillways.
• The burrows and tunnels of these animals generally weaken earthen
embankments and serve as pathways for seepage from the lake. This
kind of damage has resulted in several failures of dams. Controlling
burrows is an essential maintenance item.
• Methods of repairing rodent damage depend upon the nature of the
damage but in all cases extermination of the population is the crucial first
step. If the damage consists mostly of shallow holes scattered across an
embankment, repair may be necessary to maintain the appearance of the
dam, to keep runoff waters from infiltrating the dam, or to discourage
rodents from subsequently returning to the embankment. In these cases,
tamping of earth into the rodent hole should be sufficient repair. Soil
should be placed as deeply as possible and compacted with a pole or
shovel handle.
• Large burrows on an embankment should be filled by “mud-packing”.
This simple, inexpensive method involves placing one or two lengths of
metal stove or vent pipe vertically over the entrance of the den with a
tight seal between the pipe and den. A mud-pack mixture is then poured
into the pipe until the burrow and pipe are filled with the earth-water
mixture.
30-May-18 ZAIN 74
30-May-18 ZAIN 75
30-May-18 ZAIN 76
Pengendalian kerusakan akibat lintasan kendaraan
(Controlling Damage from Traffic)
• Vehicles, except for maintenance, should be banned from
dam slopes and kept out by fences or barricades. Vehicles
driving across an embankment dam can create ruts in the
crest if it is not surfaced with roadway material.
30-May-18 ZAIN 77
Pembersihan (Cleaning)
• Regularly clean and remove debris from
spillways, sluiceways, approach channels,
inlet and outlet structures, stilling basins,
discharge conduit, dam slopes, trash
racks, and debris-control devices.
Cleaning is especially important after
upstream storms, which tend to send more
debris into the lake.
30-May-18 ZAIN 78
Pemeliharaan beton (Maintaining Concrete)
• Concrete is most easily repaired in its early stages.
Deterioration can accelerate and, if left unattended,
can result in serious problems or dam failure. Consult
an experienced engineer to determine both the extent
of deterioration and the proper method of repair. Seal
joints and cracks in concrete structures to avoid
damage beneath the concrete.
• Knowledge of the locations and change in widths of
cracks and joints in concrete dams, in concrete
spillways, and other concrete appurtenances of
embankment dams are important because of the
potential for seepage through those openings. Various
crack and joint measuring devices are available, and
most allow very accurate measurement.
• The measurement of the crack widths and lengths is
an indication of the amount of movement. Concrete
cracks can be measured
30-May-18 ZAIN 79
Maintaining Outlet Gates
• The simplest procedure to ensure the smooth operation of
outlet gates is to operate all gates through their full range at
least once and preferably twice annually. In fact, many
manufacturers recommend operating gates as often as four
times a year.
30-May-18 ZAIN 80
Pemeliharaan jaringan listrik (Electrical
Maintenance)
• Electricity is typically used at a dam for lighting
and to operate outlet gates, spillway gates,
recording equipment, and other miscellaneous
equipment. It is important that an electrical system
be well maintained, including a thorough check of
fuses and a test of the system to ensure that all
parts are properly functioning. The system should
be free from moisture and dirt, and wiring should
be checked for corrosion and mineral deposits.
Carry out any necessary repairs immediately, and
keep records of the work. Maintain generators
used for auxiliary emergency power— change the
oil, check the batteries and antifreeze and make
sure fuel is readily available.
30-May-18 ZAIN 81
Pemeliharaan komponen logam (Maintaining Metal
Components)
• All exposed, bare ferrous metal on an outlet
installation, whether submerged or exposed to air, will
tend to rust.
• To prevent corrosion, exposed ferrous metals must be
either appropriately painted (following the paint
manufacturer’s directions) or heavily greased. When
areas are repainted, ensure that paint does not get on
gate seats, wedges, or stems (where they pass
through the stem guides), or on other friction surfaces
where paint could cause binding.
• Use heavy grease on surfaces where binding can
occur. Because rust is especially damaging to contact
surfaces, remove existing rust before the periodic
application of grease.
30-May-18 ZAIN 82
Vandalism
• Vandalism is a common problem for all dam owners. Particularly susceptible to
damage are the vegetated surfaces of the embankment, mechanical equipment,
manhole covers, and rock riprap. Every precaution should be taken to limit
access to the dam by unauthorized persons and vehicles. “No trespassing” signs
are commonly used to restrict access.
• Dirt bikes (motorcycles), off-road-vehicles, and four-wheel drive vehicles can
severely damage the vegetation on embankments. Worn areas can lead to
erosion and more serious problems. Constructed barriers such as fences, gates,
and cables strung between poles are effective ways to limit access of these
vehicles to the dam. A highway metal guardrail constructed immediately
adjacent to the toe of the downstream slope is an excellent means for keeping
vehicles off embankments.
• Fishing from embankments can also create problems. Fishermen will often build
fires which can kill adjacent vegetation. Fishermen also create paths and may
tend to kill the vegetation in areas of repeated use.
• Mechanical equipment and its associated control mechanisms should be
protected. Buildings containing mechanical equipment should be sturdy, have
protected windows and heavy-duty doors, and should be secured with dead bolt
locks or padlocks.
• Detachable controls such as handles and wheels should be removed when not
in use and stored inside. Other controls should be secured with locks and heavy
chains, where possible. Manhole covers are subject to removal and are often
thrown into the lake or spillway by vandals.
30-May-18 ZAIN 83
Kemanan umum (Public Safety)
• Owners should be aware of their
responsibility for public safety, including
the safety of people not authorized to use
the facility. “No Trespassing” signs should
be posted and fences and warning signs
should be erected around dangerous
areas.
30-May-18 ZAIN 84
30-May-18 ZAIN 85
30-May-18 ZAIN 86
30-May-18 ZAIN 87
BANGUNAN PELIMPAH
4/4
30-May-18 ZAIN 89
LERENG HILIR
EROSI LERENG
HILIR 4/4
30-May-18 ZAIN 90
30-May-18 ZAIN 91
30-May-18 ZAIN 92
30-May-18 ZAIN 93
30-May-18 ZAIN 94
Contoh Daftar Simak Pemeliharaan Perbaikan
Perihal Tindakan
i Bendungan dan bangunan pelimpah dari beton
a. Gerusan kecil (lapis muka bangunan Memakai pasta beton khusus, beton serat baja,
pelimpah, kolam olak, blok peredam energi) shortcrete, dsb
a.Jalan pada puncak dan saluran pembuang air Pemeliharaan teratur terhadap jalan dan saluran
permukaan pembuang air permukaan
30-May-18 ZAIN 95
Perihal Tindakan
a.Konstruksi baja, pintu, tangga, pagar bordes, palka, Perlindungan terhadap karat atau lapis pelindung
dan sebagainya. (pembersihan, pengecatan, galvanisir)
b.Pengepasan, penyekat (seal) pada pintu kedap air, Perbaiki kerusakan
kabel listrik
c. Semua sistem kelistrikan Pemeliharaan sesuai dengan rekomendasi pabrik
dan Panduan Operasi & Pemeliharaan
d. Engsel pada bagian bergerak Pelumasan
e.Peralatan perancah Penjagaan agar tetap dalam kondisi baik
f. Kisi sampah dan peralatan tak bergerak lainnya Pembersihan, pencucian dan pengecatan
a.Semua bagian bergerak dalam kotak roda gigi tertutup, Jaga tetap bersih dan rapi, pelihara lapisan
rangkaian roda gigi terbuka, bantalan poros dan pekerjaan pelindung
presisi, kumparan katup dan lain-lain.
b.Semua pintu tipe drum, radial, angkat, katup pengatur, Diberi gemuk atau dilumasi sesuai dengan
penguras, dan pintu pipa pesat; pompa penyediaan air rekomendasi pabrik dan Pedoman Operasi dan
bersih, pintu darurat tipe rol; pembangkit tenaga hidro; Pemeliharaan
saringan sampah, papan penahan, balok sekat dan bagian
struktur lainnya.
-Kopeling dan motor Pemeliharaan kekencangan dan kelurusan bautnya
-Rem motor, pompa mekanik dan hidrolik dan sebagainya Pemeliharaan dan pemeriksaan teliti secara berkala
sesuai dengan rekomendasi pabrik
30-May-18 ZAIN 96
Perihal Tindakan
30-May-18 ZAIN 97
vi Alat Pengangkat (untuk pintu air, katup, korok, Pemeliharaan bantalan, roda gigi, suku
instalasi saringan) : cadang, tali (sling) baja;
Mesin derek, lift, monorel dan sebagainya
vii Peralatan pembersih kimiawi, Air minum / bersih Pemeliharaan Instalasi (Plant Maintenance)
(Dosing Equipment)
30-May-18 ZAIN 98
Perihal Tindakan
30-May-18 ZAIN 99
V. PEMANTAUAN PERILAKU
BENDUNGAN
5.1 Umum
Tujuan:
Untuk mengetahui sedini mungkin problem yang sedang
berkembang sebelum menjadi ancaman yang nyata terhadap
keamanan bendungan, dan mengetahui kondisi bendungan
(status keamanan bendungan) .