BAGIAN 1
UMUM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 UMUM
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.3 RUANG LINGKUP
1.4 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.5 VALIDITAS DAN KETERBATASAN
1.6 PENGERTIAN
UMUM
Secara keseluruhan, Pedoman Operasi Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan terdiri dari
5 (lima) bagian, yakni :
Bagian 1, Umum; merupakan petunjuk umum tentang penyusunan Panduan Operasi, Pemeliharaan,
dan Pengamatan Bendungan, mencakup ketentuan umum, prosedur atau tata cara operasi,
pemeliharaan dan pengamatan bendungan.
Bagian 2, Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan; memuat uraian rinci mengenai pelaksanaan
pengelolaan kegiatan pemeliharaan/operasi dan pemeliharaan bendungan/waduk beserta fasilitasnya,
termasuk uraian mengenai kebutuhan dananya.
Bagian 3, Sistem Instrumentasi dan Pemantauan; menguraikan dasar pengertian sistem dan
jenis-jenis instrumentasi yang sesuai untuk bendungan urugan dan bendungan beton berikut tata cara
pelaksanaan pemantauannya.
Bagian 4, Inspeksi Keamanan Peralatan Hidromekanikal & Elektrikal; mengenai pokok-
pokok dan sasaran inspeksi dan tata caranya.
Bagian 5, Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Hidromekanikal & Elektrikal Bendungan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan umum bagi Pemilik/Pengelola Bendungan di dalam
menyiapkan panduan untuk pelaksanaan kegiatan Operasi, Pemeliharaan, Pengamatan dan
Pemantauan Bendungan dalam rangka menghindari atau memperkecil risiko terjadinya
kegagalan bendungan sehingga fungsi bendungan dapat lestari dan berkelanjutan
sesuai yang diharapkan.
RUANG LINGKUP
Pedoman ini menguraikan tentang tata cara pengelolaan (manajemen) operasi dan pemeliharaan
bendungan, mencakup :
Penyusunan program
Organisasi dan pelaksanaannya
Metoda perhitungan biaya operasi dan pemeliharaan (pendanaan)
Sistem pengendalian operasi, pengelolaan dan pemeliharaannya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pedoman ini merupakan petunjuk umum mengenal pengelolaan, operasi dan pemeliharaan suatu
bendungan. Oleh karena itu, untuk setiap bendungan harus tersedia Panduan Operasi &
Pemeliharaan tersendiri yang sesuai dengan karakteristika masing-masing bendungan. Pedoman
OP tersebut hendaknya disusun oleh Pendesain bendungan bersama-sama dengan ahli yang
berpengalaman di bidang Operasi dan Pemeliharaan Bendungan.
BAB II OPERASI DAN PEMELIHARAAN
1I.1 UMUM
1I.2 KETENTUAN & SYARAT-SYARAT
1I.3 OPERASI WADUK
1I.4 PEMELIHARAAN
UMUM
Tujuan utama pembangunan bendungan adalah untuk menjamin tersedianya air guna menunjang
dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan prioritas, seperti
1. Irigasi
2. PLTA
3. Air baku
4. dll.
Seiring berjalanya waktu dan berbagai factor urutan prioritas tersebut dapat berubah. Salah satu
factor penyebab perubahan prioritas penggunaan air adalah berubahnya kondisi hilir bendungan.
Sehingga diperlukan Pola Penyusunan Operasional yang dapat diperbaharui sesuai kebutuhan.
Maksud dari Pedoman OP Bendungan sendiri adalah sebagai panduan memelihara, mengendalikan
atau mengoperasikan, serta memanfaatkan SDA berikut sarana dan prasarananya, agar dapat
berfungsi optimal
Secara umum, panduan OP Bendungan minimal mencakup
1. Ketentuan atau syarat umum
2. Operasi waduk dan petunjuk operasi
3. Organisasi dan Prosedur Pemeliharaan
4. Sistem Instrumentasi dan Pemantauan
5. Sistem Pelaporan
6. Perkiraan Biaya
7. Lampiran-lampiran meliput grafik, table/format, laporan, gambar purna konstruksi pekerjaan
sipil, hidromekanikal dan instrumentasi
KETENTUAN DAN SYARAT
Selain ke dua hal di atas, hendaknya juga dilengkapi dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Gambaran dan manfaat
a. Kegunaan dan besarnya manfaat dari bendungan
b. Sejarah pembangunan bendungan, perubahan design, keterkaitan dengan bendungan lain.
c. Data teknis bendungan dan pelengkapnya,
a. Bendungan utama, pengelak dan sadel
b. Pelimpah dan Pelimpah darurat
c. Bangunan Pengambilan dan Pengeluaran Bawah
d. Pembangkit Tenaga Listrik
e. Pipa Pesat
f. Pelepas Tekanan
g. Instrumentasi
h. Pintu air
d. Kateori kelas bahaya bendungan
2. Revisi dan Distribusi Panduan OP
Panduan OP harus dikaji ulang dan direvisi secara periodik, misal 5 tahunan. Revisi harus dilakukan
oleh tim ahli atau Unit Monitoring Bendungan.
Hasil revisi yang diperoleh harus segera didistribusikan kepada pihak yang terkait dengan OP
Bendungan.
Harus ditentukan personil yang menangani dan bertanggung jawab terhadap revisi dan distribusi.
3. Penetapan Tanggung Jawab
a. Operasional
a. Operasional waduk dan bangunan pelengkap
b. Perhitungna jumlah air yang masuk ke dalam waduk
c. Petunjuk tentang pengendalian banjir
d. Sekuriti bendungan
b. Pemeliharaan dan perawatan
a. Segala jenis pemeliharaan dan perawatan
b. Pencatatan data, kronologi permasalahan dan perbaikan termasuk dokumentasi
c. Pemantauan dan pengamatan
a. Pencatatan data yang berkaitan dengan pemantauan dan pengamata
4. Peralatan Komunikasi
a. Fasilitas Telepon
b. Radio gelombang pendek dan walky talky
c. Radio umum
5. Petunjuk Pelaksanaan dan Laporan
Hal-hal penting perlu mendapatkan laporan harus dicantumkan di dalam Panduan OP Bendungan
dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan yang jelas dan rinci antara lain
a. Tipe dan format laporan
b. Frekuensi laporan
c. Siapa yang membuat laporan
d. Untuk siapa laporan ditujukan
Khusus untuk mengenai laporan Hidrometeorologi, hendaknya dilengkapi informasi mengenai :
1. Lokasi dan nomor stasiun-stasiun pengamatan
2. Peralatan yang digunakan serta jenis data yang dilaporkan
3. Cara-cara pengoperasianya, manual atau otomatik
4. Kondisi perlatan dan keandalan/keakurasian pembacaan
5. Frekuensi pembacaan dan pengumpulan data
Sedangkan laporan hidrologi
1. Elevasi muka air waduk
2. Kapasitas tampungan waduk
3. Debit air yang keluar dan masuk ke waduk
4. Keadaan cuaca/iklim
5. Kualitas air waduk
6. Jalan Masuk ke Lokasi
Panduan OP harus dilengkapi Peta Situasi yang dilengkapi
a. Kondisi jalur jalan menuju ke lokasi-lokasi penting
b. Keterangan lain seperti ada tidaknya lokasi pendaratan helikopter
7. Hubungan dengan Instansi Lain
8. Prosedur Peringatan Umum
Perencanaan dan Pengaturan mengenai pengamanan terhadap berbagai gangguan seperti sabotase,
peperangan, vandalism dan atau kondisi darurat lain nya.
Segala jenis kondisi dan bentuk gangguan yang dapat mengancam keamanan bendungan harus
diantisipasi dan dimasukan kedalam Rencana Tindak Darurat (RTD)
Program keamanan RTD didukung oleh system peralatan Telemetri untuk prakiraan banjir dan
peringatan dini atau Flood Forecasting and Warning System (FFWS)
OPERASI WADUK
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam panduan O & P Bendungan terkait pengoperasian
waduk :
Panduan OP memuat banjir desain, tipe, dan debit banjir yang digunakan pada bangunan bendungan,
hidrograf banjir desain, desain pengendalian banjir.
3. Prakiraan air masuk
Diperlukan kegiatan pengamatan secara teratur, penilaian dan perkiraan aliran masuk kedalam waduk.
Dalam panduan OP meliputi prosedur administrasi dan data teknik.
Sumber gambar :
http://sda.bantulkab.go.id/berita/4
48-saluran-sudimoro
Perawatan jalan dan drainase
Sumber gambar :
http://sdad.banjarmasinkota.
go.id/2016/07/grup-2-
kegiatan-pemeliharaan-
rutin_1.html
Sumber gambar :
http://www.antarafoto.com/bisni
s/v1483347907/pembersihan-
bendungan-gerak-waruturi
Sumber gambar :
http://www.cendananews.com/2017/01/ha
ri-libur-pns-dinas-pu-lamsel-bersihkan-
sungai.html
Sumber gambar :
http://polrespangkajenekepulauan.com/20
16/10/personil-polsek-mandalle-bersama-
warga-manggalung-melakukan-
pembersihan-bendungan-air/
2. Pekerjaan perbaikan
Sitem perbaikan didasarkan pada situasi, dan skala prioritas yang ditentukan, yaitu :
Kerusakan pada tubuh bendungan dan kedua ukit tumpuannya
Kerusakan pada bangunan pelimpah, pengambilan, dan bangunan pelengkap, termasuk pengecatan
pada pintu, stop log, dan kerekan
Kerusakan di kawasan daerah sibuk hijau dan daerah pengairan waduk
Dan lain-lain.
3. Evaluasi Pemeliharaan
Adalah kajian terhadap efektif tidaknya pekerjaan pemeliharaan yang telah dilakukan, baik secara partial
maupun keseluruhan.
Evaluasi pemeliharaan dilakukan dengan cara :
Pemantauan
Pengecekan rutin
BAB III ORGANISASI OPERASI &
PEMELIHARAAN
III.1 UMUM
III.2 STRUKTUR ORGANISASI
III.3 TENAGA PERSONEL
III.4 PELATIHAN PERSONEL
III.5 LAPORAN DAN ALUR LAPORAN
UMUM
Sebaiknya memenuhi
O&P kriteria :
BENDUNG LAYAK
AN EFEKTIF
EFISIEN
Diperlukan suatu support system berupa organisasi, yang mana staf pelaksananya harus
memadai secara kuantitas maupun kualitas
Ditunjang dengan program pelatihan praktis yang terjadwal dan disertai dengan peralatan yang
dibutuhkan, guna menjaga dan meningkatkan skill personil dalam melaksanakn tugas O&P di
lapangan.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur dan kebutuhan minimal serta kualitas personil O&P menentukan tingkat keefektifan
dan efisiensi dari organisasi.
Kebutuhan minimal personil mengacu pada bendungan tipikal.
Setiap kegiatan O&P harus mencakup kegiatan keamanan bendungan seperti pemantauan dan
pengamatan.
Data/Laporan kegiatan O&P dikirim ke Unit Monitoring Bendungan, sebagai bahan analisa untuk
kegiatan inspeksi berikutnya.
Cakupan Kegiatan, Jenis dan Alur Laporan Kegiatan O&P Bendungan
Ada 2 bentuk struktur organisasi O&P Bendungan
Berlaku di lingkungan
Berlaku di lingkungan
Dinas Pekerjaan
Swasta
Umum
(Non-KIMPRASWIL)
(KIMPRASWIL)
Enjiner supervisi (Supervisor)
meruapakan enjiner senior yang telah
berpengalaman dalam teknik rekayasa
bendungan
- Bagian Operasional
(termasuk Sekuriti Bendungan)
- Bagian Pemeliharaan
Bangunan dan
Peralatan
- Bagian Pemantauan dan
Tipikal struktur organisasi O&P bendungan di lingkungan Dinas PU
Pengamatan
Pengairan Bendungan dan Bangunan
Struktur, Interkoneksi dan Arus Pelaporan O&P Bendungan, Kaitannya
dengan Program Keamanan Bendungan
TENAGA PERSONIL
Kebutuhan personil O&P bendungan tergantung pada jenis, dimensi, dan karakteristik masing
masing bendungan.
Tipikal Organisasi dan Kebutuhan Personil O&P Bendungan
Secara umum, personil O&P dikelompokkan menjadi 2 kelompok personil
PERSONI
PERSONI
L TIDAK
L TETAP
TETAP
Untuk bendungan milik pemerintah, disamping iuran jasa tirta, dana O&P dianggarkan dari dana APBD dan
atau APBN
BAB V EVALUASI PELAKSANAAN O&P
V.1 UMUM
V.2 KEGUNAAN SISTEM POP
V.3 MANUAL SISTEM POP
V.4 EVALUASI PELAKSANAAN OP
V.5 DOKUMENTASI DAN REKOMENDASI
UMUM
SISTEM POP
POP
Jadwal
Pekerjaa
Pelaksan
n Khusus
Manual aan POP
sistem
POP
Kartu Daftar
Catatan Simak
POP POP
1. Program POP
Perpaduan program pengamatan, pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
Tersedianya format rencana tugas dan Analisa (Lampiran F)
2. Jadwal POP
jadwal disesuaikan dengan ketersediaan personil, dana, prioritas, keadaan cuaca, toleransi masa
guna peralatan.
5. Pekerjaan Khusus
Merupakan pekerjaan pemeliharaan tambahan atau penggantian peralatan yang tida dijadwalkan
sehingga diperlukan permintaan khusus. (Lampiran H)
EVALUASI PELAKSANAAN OP
Evaluasi dapat dilakukan secara internal setiap tahun oleh personil OP atau Unit Monitoring
Bendungan (UMB) Pusat atau Tim Panel Bebas guna mendapatkan gambaran yang lebih objektif.
1. EVALUASI TAHUNAN
Evaluasi yang dilakukan setiap tahun terhadap kinerja dan kondisi komponen-komponen setelah
pelaksanaan OP bendungan.
Harus mencakup rangkuman hasil inspeksi 3 bulanan atau setengah tahunan
Dilakukan dengan cara pemantauan dan pengamatan rutin, lalu identifikasi komponen yang
perlu pemeliharaan/perawatan/perbaikan
Hasil evaluasi dibahas bersama dalam rapat
2. EVALUASI 5-TAHUNAN/EVALUASI
FORMAL
Fungsinya untuk meninjau dan mengevaluasi keamanan bendungan secara menyeluruh
Dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan besar (minimal 5 kali dalam setahun)
Pengelola bendungan mengirimkan hasil inspeksi dan evaluasi kepada KKB
Pokok pemeriksaan mengikuti Pedoman Inspeksi Bendungan
Tim evaluasi terdiri dari seorang ahli bendungan umum sebagai Kepala Tim, perencana
bendungan, ahli geoteknik, serta ahli EM.
DOKUMENTASI DAN REKOMENDASI
FORMAT LAPORAN PEMERIKSAAN