MODUL 09
2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Desain Peralatan Hidromekanik sebagai Materi
Substansi dalam Pelatihan Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar. Modul ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di bidang Sumber Daya Air.
Modul Desain Peralatan Hidromekanik ini disusun dalam 6 (enam) bab yang terbagi
atas Pendahuluan, Materi Pokok dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami desain
peralatan hidromekanik dalam perencanaan bendungan. Penekanan orientasi
pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Tim Validasi Sistem Diklat, sehingga modul ini dapat disajikan dengan
baik. Perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan
mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus
terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi
ASN di bidang Sumber Daya Air.
DAFTAR ISI
GLOSARIUM .............................................................................................................. 69
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Persyaratan
Metode
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI vii
MODUL 9 DESAIN PERALATAN HIDROMEKANIK
viii PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
MODUL 9 DESAIN PERALATAN HIDROMEKANIK
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
JENIS DAN FUNGSI PINTU/ KATUP
2.1 Pintu
2.1.1 Jenis-jenis Pintu dan Katup
a) Pintu air:
1) Pintu Sorong (Slide Gate)
2) Pintu Bonet (Boneted Gate)
3) Pintu Roda Tetap (Fixedwheel Gate)
4) Pintu Aliran Pancar (Jet Flow Gate)
5) Pintu Radial Pelimpah (Spillway Radial Gate)
6) Pintu Engsel bawah (Flape Gate/Tilting Gate)
7) Balok Sekat (Stoplog)
8) Pintu Sekat (Bulkhead)
9) Pintu Mangkok (Hemispherical Gate)
b) Katup (Valves):
1) Katup Jarum (Needle Valve)
2) Katup Lubang Pancar (Hollow Jet Valve)
3) Katup Kerucut Tetap (Fixed Cone Valve)
4) Katup Sorong (Gate Valve)
5) Katup Kupu-kupu (Butterfly Valve)
Pembatasan desain:
Jika alat penggerak diletakkan pada ujung dibelakang pintu, maka
torsi yang diperlukan sangat besar sehingga menjadi tidak ekonomis.
Disamping itu perletakan alat penggerak pada mercu dibelakang pintu
maka konstruksi mercu lebih rumit
Permasalahan yang biasanya terjadi
Korosi terjadi pada pelat luar pada daerah batas permukaan air
Ventilasi udara dihilir pintu kapasitasnya tidak cukup
Bocor pada seal
Getaran yang berlebih terjadi saat dioperasikan
Pintu Roda Tetap (Fixed Wheel) ini umumnya digunakan untuk fungsi:
Pengaturan keluaran air waduk, (pintu di spillway)
Pintu darurat (head tinggi), posisi bisa didepan bendungan atau dalam
tunnel.
Pada dasarnya pintu bonnet ini adalah pintu luncur yang terdiri dari
daun pintu berbentuk segi empat atau kubus terbungkus dalam rumah
dari pelat baja dengan konstruksi las.Rumah bagian atas merupakan
bonnet yang dilengkapi tutup dimana diatas tutup diletakkan alat
penggerak.
Tes Operasi :
Tes operasi untuk pintu ini dilakukan pada kondisi tekanan air
seimbang, diusahakan tidak ada aliran. Kemudian diamati apakah
pintu bergerak lancar
Katup Pengaman
Katup Sorong (Gate Valve)
1) Pembatasan desain
Operasi Katup Kupu-kupu kadang-kadang dibatasi oleh factor desain
sebagai berikut:
Jika katup ini digunakan sebagai pengatur maka bukaan parsial akan
menimbulkan aliran bergolak (turbulen) sehingga terjadi getaran
berlebih. Karena sayap selalu berada dalam aliran saat katup dibuka
maka terjadi kehilangan tenaga potensial (head losses) cukup besar.
Katup bola seperti katup butterfly tidak dapat dipakai sebagai pengatur
karena tidak boleh dibuka sebagian (parsial).
Katup Kerucut Tetap dapat dipasang pada ujung akhir pipa pesat atau
pada bangunan peredam tenaga. Badan silinder yang dapat digerakkan
sangat pas dengan rusuk dalam,dan gerakannya sejajar dudukan
menghadap ke bagian kerucut. Badan silinder ini agak panjang yang
dapat menutup rapat celah laluan air antara silinder dalam dan bagian
kerucut. Gerakan aksial silinder luar ini mengtur keluaran air .
Alat penggerak silinder ini terpasang diluar badan katup . Jenis alat
penggerak dari vale ini yaitu:
Tipe batang berulir, dengan sepasang batang berulir dan roda gigi
yang digerakkan motor listrik terpasang diatas katup atau penggerak
motor hidrolik.
Tipe sepasang silinder hidrolik yang terpasang pada sisi bersebelahan
badan katup, dimana pompa hidrolik digerakkan dengan motor listrik.
Air yang keluar dari katup ini memancar dengan pancaran berbentuk
kerucut. Jika pancaran kerucut ini tidak bisa ditolerir, maka perlu dipasang
kap pelindung atau bangunan pengarah pancaran guna membatasi/
mengarahkan keluran air yang dapat ditolerir. Katup Kerucut Tetap sangat
baik untuk mengatur keluran air karena dapat meredam tanaga air dan
dapat melakukan pengisian angin sebagai ventilasi. Tetapi untuk sebagai
pengaturan keluaran air pada bangunan keluaran yang rendah/ dekat
dengan permukaan air dihilir maka jenis katup ini jarang digunakan.
Permasalahan yang ada pada alat angkat sistim manual ini adalah
masalah efisiensi, Jika pelumasan kering atau kurang maka operasinya
menjadi berat. Demikian pula jika batang berkarat maka opersi akan berat.
Untuk itu alat angkat sistim ini harus dilumasi secara baik/ pelumasnya
selalu ada dan tidak sampai kering.
8
7 5
6
g 3 2 1
PLAN
7 2 13
9
8
1
11
Alat angkat stoplog untuk pintu radial biasanya berupa gantry crane.
b) Bulkhead Gate
Pintu sekat adalah satu unit pintu yang ditempatkan sementara waktu
pada bangunan intake atau oulet dalam rangka menutup/ menahan air
dihulu guna keperluan perawatan,, perbaikan , pemeriksaan pintu, katup
serta pipa.
teliti dan tidak rata/ flat maka kemungkinan akan bocor. Pemilihan jenis
pintu ini sangat tergantung dari penentuan alat angkatnya. Jika dengan
hanya satu pintu maka untuk mengangkatnya membutuhkan alat angkat
kapasitas besar, sehingga menjadi tidak ekonomis maka sebagai gantinya
dipilih stop-log yang lebih ekomamis.
Keterangan :
e) Generator Set
Pada umumnya sumber tenaga untuk mengoperasikan.Peralatan
Hidromrkanik Bendungan adalah tenaga listrik PLN atau tenaga listrik dari
produksi hydropower yang ada pada bendungan bersangkutan. Untuk
bendungan yang sumber tenaganya dari PLN, perlu dilengkapi dengan
sumber tenaga cadangan yaitu Genset.
Genset terdiri dua komponen utama yaitu komponen mesin penggerak dan
komponen generator pembangkit tenaga listrik. Mesin penggerak
umumnya mesin diesel berbahan bakar minyak solar.
f) Kompressor Udara
Kompressor udara digunakan untu membersihkan sponing pintu agar
sponing selalu dalam keadaan bersih dari endapan lumpur sehingga pintu
tidak terganjal saaat opers terutama saat pintu menutup.
2.2 Latihan
Jawablah soal-soal berikut ini!
1. Apa fungsi katup pengaman?
2. Apa fungsi katup pengatur?
3. Sebutkan 3(tiga) jenis katup pengatur!
4. Sebutkan 3(tiga) jenis katup/pintu pengaman!
2.3 Rangkuman
Fungsi Pintu Air dan Katup adalah untuk menyetop aliran air saat tertutup dan
mengalirkan air dari hulu ke hilir saluran pembawa bendungan
Pintu Air dapat dikelompokkan berdasar: Tekanan, Fungsi dan Konstruksinya.
Pintu Air adalah terdiri dari: daun pintu, alat angkatnya, rangka pengarah
(guide frame).
2.4 Evaluasi
1. Pintu mana yang termasuk tipe pintu engsel …..
a. Pintu radial
b. Pintu vertikal beroda
c. Pintu sorong
3. Katup tipe apa yang tidak cocok dipasang pada ujung pipa pengeluaran
masih dalam terowongan …..
a. Katup kupu-kupu
b. Katup lubang pancar
c. Katup kerucut tetap
BAB III
PEMILIHAN PINTU DAN KATUP
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan pemilihan
pintu dan katup.
Perawatan pintu radial lebih mudah karena tidak diperlukan sponing/tidak ada
bagian yang masuk sponing, sedangkan roda pada pintu vertical yang berada
dalam sponing sulit perawatannya
Pengaruh aliran pada dasar pintu radial agak lebih streamline, karena pelat
luar melengkung sehingga getaran kecil, sedangkan pada pintu vertikal ada
olakan yang dapat menimbulkan getaran saat mulai dibuka.
Pintu radial membutuhkan pier lebih panjang karena ada lengan pintu/ arm
yang bertumpu pada trunion yang tertanam/ terikat pada pier. Utnuk pintu
vertikal tidak ada lengan jadi tidak membutuhkan pier panjang.
Untuk jenis tilting gate permasalahannya adalah kerena bidang geser seal
samping sangat luas dibandingkan pintu radial dan vertikal. Disamping itu
pertemuan seal bawah dan samping sering bacor.
Dari faktor konstruksi, pintu radial lebih sulit karena ada bagian pelat luar
bentuk busur, dan lengan yang miring tehadap gelagar horisonatal maupun
tumpuan tronion.
Beban angkat pada pintu radial lebih kecil (ringan) dibanding tipe vertical,
karena sebagian beban ditumpu oleh pier, sedang untuk pintu vertikal beban
total langsung diteruskan kepada alat angkat.
Faktor head rendah < 30 m dapat dipakai gate valve, butterfly dan bonneted
gate.
Sebagai referensi dibawah ini disajikan tabel tipe serta penggunaan yang
cocok dari alat pengangkat pintu.
Wier О Δ Δ Δ Δ О
Large size
Fixed wheel Slu gate О X X Δ Δ О
Gate ce
wa
y Medium size
gate О Δ Δ Δ Δ О
Small size
О X X Δ Δ Δ
gate
Dam main gte Δ Δ X О X
Hig pressure Dam guard gate О X X Δ Δ
roller gate
Intake О Δ X Δ X Δ
Radial
Dam О X X Δ Δ
gate
High
Pressure Dam Δ Δ X О X X
radia gate
Medium
Δ О О Δ Δ Δ
Sluice size
Slide gate way
Small size
X О О Δ X X
High
pressure Bottom outlet X О X О X X
slide gate
3.4 Latihan
Jawablah soal-soal berikut dengan benar!
1. Jelaskan pengaruh aliran pada dasar pintu radial agak lebih streamline!
2. Jelaskan alasan pintu radial membutuhkan pier lebih panjang!
3. Jelaskan faktor karakteristik operasi katup/ pintu pengaman!
3.5 Rangkuman
Tipe pintu atau katup yang dipilih untuk ditempatkan pada bangunan
pelengkap mempertimbangkan: Fungsinya, strukturnya, head yang bekerja
padanya, pengaruh hidrolika dan struktur bangunan pelengkap dimana pintu/
katup akan dipasang
Dalam memilih tipe alat angkat untuk pintu/ katup, perlu mempertimbangkan
secara teliti mengenai ukuran, kegunaan dan frequensi pemakaian dan lokasi
penggunaannya.
3.6 Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut ini, dengan melingkari jawaban yang Anda
anggap tepat !
1. Tipe pintu yang yang tidak umum digunakan di bangunan spillway.....
a. Pintu Radial
b. Pintu Vetikal Beroda
c. Pintu Sorong Bonet
2. Katup yang tidak bisa digunakan untuk Katup Pengatur pada head
tinggi.....
a. Katup Bola
b. Katu Lubang Pancar
c. Katup Jarum
3. Tipe alat angkat apa yang dipilih untuk tipe pintu spillway ukuran span x
tinggi = (8 x 15)m.....
a. Kabel baja drum
b. Drat stang
c. Sistem Hidrolik
BAB IV
BAHAN-BAHAN PINTU/ KATUP
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan bahan-bahan
pintu/ katup.
b) Baja; adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon
sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% berat mencegah dislokasi bergeser pada kisi
kristal (crystal lattice) atom besi. Unsur paduan lain yang biasa
ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom
(chromium), vanadium, dan tungsten, dengan memvariasikan sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras
dengan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis
kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja
dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile
strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya.
c) Baja karbon
Baja karbon rendah :
Kandungan karbonnya < 0,25%C :
Tidak responsif terhadap perlakuan panas yang bertujuan membentuk
martensit
Metode penguatannya dengan “cold working” ìstruktur mikronya terdiri
ferit dan perlit
Relatif lunak dan lemah ìulet dan tangguh
Mampu mesin dan mampu lasnya baik
Murah
Aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil i, l, c, h), pipa saluran
f) Baja anti karat (stainless steel); adalah baja campuran yang memiliki
kandungan Chrome ( Cr ) 11% sampai 18 %. Baja ini mempunyai sifat
tahan terhadap karat.
seperti yang dikeluarkan oleh Jepang. Namun untuk bahan yang sifatnya
konstruksi umum digunakan standar SNI. Sebagai referensi dapat dilihat
dalam tabel berikut ini yang berisi nama bahan, standar dan simbul untuk
bahan pintu/ katup.
Tabel 4.1. Bahan Standar Dan Simbol yang Digunakan
Nama Standar Simbul Penggunaan
Daun pintu, balok
Baja giling untu
penyangga, ramgka
(Rolled steel for general
JIS G 3101 SS 41, dudukan alat angkat,
structure)
angker pengikat.
Daun pintu, balok
Baja giling untuk etruktur
SM 41 A ( B, C ) penyangga, ramgka
yang dilas (Rolled steel for JIS G3i06
SM 50 A ( B ) dudukan alat angkat,
welded structure)
angker pengikat.
Baja karbon untu struktur
Roda gigi, as roda gigi, as
mesin (Carbon steel for JIS G4051 S 25 C, S 45 C,
transmisi.
machine structure)
Baja as/ bulat anti karat SUS 304, SUS 403, As roda, as sheave,
JIS G4303
(Stainless steel bar) SUS 410 As piston hidrolik
Baja pelat anti karat (Hot Landasan seal, landasan
SUS 304, SUS 403,
rolled stainless steel sheets JIS G3404 roda, landasan luncur
SUS 410
and plates) pintu.
Besi cor abu-abu (Grey Cast Bagian/ komponen alat
JIS G3501 FC 20, FC 25
iron) angkat, sheave
Baja Karbon Cor (Carbon Roda,hoist, silinder
JIS G 5101 SC 42, SC 46
steel casting ) hidrolik,sheave, drum
Bronze Cor (Bronze Pelat luncur, pelat
JIS H5111 BC 2, BC 3, BC 6
casting) perapat, bushing
Bronze Pospor Cor
Bushing, roda gigi cacing
(Phosphorus Bronze JIS H5113 PBC2, PBC2B, PBC3B
(worm gear)
Casting)
SIFAT NILAI
2
Tegangan tarik 210 kg/cm
Ultimit Elongation 450 % minimum
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
atau
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat
besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan
bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai
faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
ini pintu/ katup, harus mempertimbangkan kodisi lingkungan dan air yang
dapat mempengaruhi/ bisa mengakibatkan terjadinya dan atau mempercepat
proses korosi pada bahan. Dalam perancangan pintu air yang perlu
diperhatikan dalam mempertahankan umur konstruksi adalah :
a) Hindarkan semua sel korosi dwilogam yang tidak perlu. Konstruksi yang
menggandengkan dua logam yang berbeda dimana disekitarnya ada sel-
sel aerrasi maka karena karakteristik dua logam tadi dengan adanya
kantong aerasi maka proses korosi akan terjadi. Dua logam yang satu
menjadi anode dan yang lain menjadi katode sedangkan dalam kantong
aerasi adaa air/ udara sebagai elektrolit masuk ke bagian sambungan dua
logam maka akan terjadi proses korosi.
b) Hindarkan sel-sel aerasi. Diatas telah dijelaskan bahwa adanya sel/
kantong aerasi dapat menampung air atau udara yang dapat
mempercepat proses korosi. Oleh sebab itu, segala upaya harus
dilakukan guna mencegah menggenangnya embun atau air dipermukaan
yan cukup lama. Semua bagian yang dapat memerangkap embun atau air
perlu disumbat, dilenglapi lubang-lubang pengering, atau diberi aliran
udara yang lancar unruk menguapkan air. Permukaan yang mengalami
kontak langsung dengan air harus dilindungi dengan cat atau sistim
proteksi katodik.
Tabel 4.3. Semua Daun Pintu dan Permukaan Gauide Frame yang Tidak
Tertanam Dipier Beton
Coating D.F.T Coating Thiner
Process Place Paint Name Color
Method (microns) Interval (name & ratio)
Zinc-rich
Min16
epoxcy SD Zinc Pimer
Primer Shop Grey Airless Spray 20 hours
Primer ZE Thiner
(Organic)
Min.6
Coaltar Black & Eposeal
1st Coat Shop Airless Spray 150 hours
epoxcy resin Brown Thinner
Min.6
Coaltar Black & Eposeal
2nd Coat Shop Airless Spray 150 hours
epoxcy resin Brown Thinner
Min.6
Coaltar Black & Eposeal
3rd Coat Shop Airless Spray 150 hours
epoxcy resin Brown Thinner
Min.16
2nd Coat Chlorinated Airless Rabamarine
Shop Blue 35 hours
(under coat) rubber paint Spray Thiner
4.5 Latihan
1. Sebutkan bahan utama yang digunakan untuk konstruksi pintu air!
2. Jelaskan alasan besi yang paling banyak dan paling beragam
kegunaannya!
3. Jelaskan secara lengkap kenapa pintu air membutuhkan perlindungan
(permukaaan) dengan pengecatan. Sebutkan pula susunan lapisan cat
yang disyaratkan untuk bagian pintu yang selalu terendam air.
4.6 Rangkuman
Bahan-bahan utama yang digunakan untuk konstruksi Pintu Air adalah
logam: baja, Bronze, dan non logam: karet, teflon. Jenis baja: Baja karbon,
baja campuran (kelemahan baja adalah mudah korosi jika berhubungan
langsung dengan bahan-bahan yang mudah berreaksi secara kimiawi dengan
logam berbahan dasar besi (Fe)).
Untuk mencegah terjadinya proses korosi pada baja maka permukaan baja
harus dilapisi sehingga bahan penyebab korosi tidak bisa berhubungan
langsung dengan permukaan baja.
4.7 Evaluasi
1. Mengapa bahan-bahan pintu air dibuat dari baja.....
a. Karena baja kuat
b. Karena baja bisa dilas
c. Karena baja kesediaannya dipasar cukup banyak
BAB V
DASAR PERENCANAAN
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan dasar
perencanaan pintu/ katup.
b) Baja Cor
STEEL CASTING STEEL FORGING
STRESS
SC 46 SF 45
2 2
1.Axial Tensile stress 1350 kg/cm 1350 kg/cm
2 2
2.Axial compressive stress 1350 kg/cm 1350 kg/cm
2 2
3.Bending stress 1350 kg/cm 1350 kg/cm
2 2
4.Shearing stress 800 kg/cm 800 kg/cm
2 2
5.Bearing stress 1900 kg/cm 1900 kg/cm
b) Faktor Keamanan
Faktor keamanan
Type
Tension Compression Shearing
Bronze 8 8 10
d) Efisiensi
Roda gigi lurus (Spur gear : gear and pinion) , terbuka 0.95
Roda gigi lurus (Spur gear : gear and pinion), tertutup 0.97
Roda gigi cacing (worm gear ) anti self locking type 0.75
dapat menggunakan per sepiral guna menekan roda, sehingga roda selalu
menempel ke rangka pengarah untuk dapat mengurangi goyangan pintu.
d) Rangka pengarah (Guide frame); struktur rangka pengarah harus
didesain cukup kuat menahan beban tekanan air yang diteruskan oleh
roda utama dan roda pengarah. Oleh karena pemeliharaan rangka
pengarah cukup sulit (karena lokasi dan kondisi air), maka pemilihan
material untuk rail roda harus mempunyai kekerasan yang lebih tinggi dari
roda utama. Untuk mengatisipasi kerusakan karena korosi maka raial roda
maupu landasan untuk seal dipakai material baja antikorosi.
e) Bagian seal; bahan seal dapat dibuat dari metal (bronze, stainless steel)
dan karet. Pemilihan seal dari karet lebih menguntungkan karena mudah
penggantiannya, gesekan tidak begitu besar saat operasi, kerapatan
terhadap permukaan lebih baik, katahanan cukup. Bentuk seal karet
umumnya : datar (flat), note balok, caisson.
b) Kecepatan operasi
Kecepatan angkat pintu air umumnya berkisar antara 0,3 – 0,5 m/menit
teragantung dari pengaruh di hulu dan dihilir akibat pengeluaran air. Untuk
katup dengan tekanan tinggi umumnya berkisar 0,05 sampai 0,1 m/menit.
Sedang untuk penutupan emergency berkisar 1.0 sampai 5.0 m/menit.
b) Beban sedimen
Beban sedimen adalah yang sedimen berada didepan pintu.
P = Ce. W1 d
Dimana:
Pe = Gaya horizontal akibat tekanan sedimen ( tf/m2 )
Ce = Faktor tekaan sedimen ( 0.4 - 0.6 )
We = Berat jaenis sedimen ( tf/m3) ( 1.5 - 1.8 ) ( tf/m3)
D = tinggi endapan sedimen (m)
dimana :
he = setengah tinggi gelombang
k = intensitas gempa desain
= periode gempa (s)
g = kecepatan gravitasi (m/s2)
H = tinggi muka air dari dasar sungai
Dimana:
Pd = Tekanan dinamik ( tf/m2 )
ωo = Berat jenis air ( tf/ m3 )
k = Intensitas gempa dari desain
H = Tinggi muka air waduk dari dasar pondasi bendungan
h = Tinggi muka air waduk dari titik yang ditentukan
5.3.4 HOIST
Beban angkat :
G = W + Fs + Fb
Dimana :
G = beban angkat
W = berat pintu
Fs = beban gesek seal
Fb = beban gesek bronze sepatu luncur
Torsi
Spesifikasi draat stang:
Nominal diameter : TR 50
Diameter luar :d
Effektif diameter : d1
Diameter dalam : d2
Pitch :p
Lead :l
Sudut uluir : 300 β = Cos ( /2)
Tr = W.
Ratio x
x< 4 pakai satu bevel gear
4 < x < 12 pakai dua bevel gear
5.4 Latihan
1. Sebutkan syarat kondisi desain pintu/ katup !
2. Gaya yang bekerja pada saat pintu dioperasikan untuk memenuhi kondisi
desain pintu adalah?
3. Jelaskan hal yang perlu dipertimbangkan pada gelagar/ balok penumpu!
5.5 Rangkuman
Kondisi pintu yang diinginkan oleh perencana adalah:
Aman menahan beban yang telah diperhitungkan
Kerapatan/ kedap air yang cukup
Dari hasil perhitungan berat daun pintu dan gaya gesek roda dan seal serta
gaya apung maka dapat dihitung beban angkat pada alat angkat.
5.6 Evaluasi
1. Salah satu kondisi yang tidak diinginkan dalam merencana pintu air
adalah…..
a. Pintu daun ringan
b. Pintu mudah terapung
c. Pintu bocor
2. Beban yang paling dominan bekerja pada daun pintu pelimpah adalah…..
a. Beban angin
b. Tekanan air statis
c. Berat pintu
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Pintu memiliki fungsi yang vital di dalam pengamanan bendungan karena
pintu mengatur pengendalian banjir dan memenuhi fungsi sebagai pelepas air
waduk dalam kondisi tubuh bendungan mengalami gejala yang
mengakibatkan keruntuhan tubuh bendungan.
Dalam kaitan ini, pemilihan peralatan yang sesuai dengan fungsi, penggunaan
dan pengamanan bahan sangat perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Technical Standard for Gates and Penstocks, Hydraulic Gates and Penstocks
Associates, Anonim, Japan.
TEKSBOOK & LEAFLET: Painting Guideline for steel, Korosi, Pengelasan Listrik,
Tabel propil baja kostruksi, Mekanika Fluida & Hidraulika oleh Ronald
V.Giles & Ir Herman Widodo
GLOSARIUM
Pintu Air : dalam hal ini termasuk daun pintu, rangka pengarah,
angker, alat angkat dan componen terkait yang dibuat dari
baja
Pintu Air : alat yang dipasang pada saluran terbuka atau tertutup
untuk menutup dan membuka aliran air,dan saat membuka
aliran daun pintu berada diluar aliran.
Katup : pintu yang umumnya dipasang pada saluran air berupa
pipa yang fungsingnya untuk menutup dan membuka
aliran dan saat membuka bagian yang bergerak masih
berada dalam aliran.
Alat angkat/ alat : alat yang didesain untuk menggerakkan pintu atau katup
penggerak dalam operasi menutup dan membuka pintu atau katup
sesuai kebtuhan.
Pipa bypass : pipa yang dipasang memanjang pipa conduit baja yang
dilengkapi dengan katup dimana satu bagian ujung pipa
baypass disambung di hulu dekat katup atau pintu dan
ujung lainnya di sambung dihilir dekat pintu atau katup.
Pipa baypass berfungsi menyeimbangkan tekanan air
dihulu dan dihilir pintu/ katup dengan mengalirkan air dari
hulu pintu/ katup hilirnya.
Ventilasi udara (Air : sistem lubang penghubung udara luar (atmospher) dengan
Vent) ruang dalam pipa, bisa dibuat dari pipa baja yang
dilengkapi katup udara atau tanpa katup udara.
Katup Uadara (Air : katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran
Vent) udara dari atmospheer ke dalam pipa conduit yang
operasinya tergantung dari tekanan udara dalam pipa
conduit. Jika tekanan dalam pipa conduit negatip maka
katup membuka sehingga udara luar masuk kedalam pipa,
demikain sebaliknya.
Pipa Conduit : pipa baja yang berfungsi untuk menyalurkan air dari waduk
kehilir waduk.
KUNCI JAWABAN
2. Gaya yang bekerja pada saat pintu dioperasikan untuk memenuhi kondisi
desain pintu adalah?
Jawaban:
Pada saat pintu dioperasikan maka gaya-gaya yang bekerja adalah gaya
gesek roda dan seal, gaya tarik kebawah (down pull force), berat pintu.