Anda di halaman 1dari 14

METODE KONSTRUKSI BENDUNGAN KARET

Metode Pelaksanaan Konstruksi

Kelompok 7 :
Nur Azitah 1740301007
Suhardi 1740301012
Selwi Resky A. 1740301015
Tri Andika 1740301019
Yoel Masarrang 1740301038

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Bendungan karet
Bendung karet merupakan hasil pengembangan jenis bendung tetap
menjadi bendung gerak dengan membuat tubuh bendung dari tabung karet
yang dikembangkan. Bendungan karet berfungsi meninggikan muka air
dengan cara menggembungkan tubuh bendung dan menurunkan muka air
dengan cara mengempiskannya. Pembukaan bendung bisa dilakukan secara
otomatis dengan pengempisan tabung karet tersebut, sedangkan
pengembangannya hanya bisa dilakukan secara manual. Dibandingkan dengan
bendung tetap dan bendung gerak pintu, bendung karet memiliki kelebihan di
samping kekurangan yang ada. Bendung karet pertama kali dibangun tahun
1957 di Amerika Serikat dengan menggunakan bahan tekstil untuk membentuk
tubuh bendung. Pada tahun 1978 bahan tersebut dikembangkan menjadi
serabut nilon yang dibungkus dengan karet sintetis. Pembangunan bendung
karet di Indonesia dimulai tahun 1990. Pada penerapannya di lapangan banyak
dijumpai berbagai masalah yang berakibat rendahnya kinerja bendung.
Masalah tersebut diakibatkan oleh kurangnya dukungan teori dan pengalaman.
Selain itu, belum ada pedoman yang bisa dipakai sebagai acuan untuk
perencanaan bendung karet. Oleh karena itu, disusun pedoman perencanaan
bendung karet. Pedoman ini memuat garis besar tentang dasar pertimbangan
untuk membangun bendung karet, persyaratan lokasinya, struktur bendung
karet, dan perencanaan teknis.
Bendungan karet di bagi menjadi 2 yaitu bendungan karet isi udara dan
bendungan karet isi air.bendungan karet isi udara adalah bendung karet yang
menggunakan udara sebagai media pengisi tabung karet,sedangkan bendungan
karet isi air Adalah bendung karet yang menggunakan media air sebagai media
pengisi tabung karet. Pemilihan bendung karet harus mempertimbangkan
beberapa hal yaitu, Alternatif penerapan bendung jenis lain yang lebih murah
tanpa mengabaikan efektifitasnya bagi tujuan dibangunnya bendung, Bendung
karet hanya diterapkan pada kondisi yang apabila digunakan bendung tetap
akan menimbulkan peningkatan ancaman banjir yang sulit diatasi dan
Alternatif bendung karet dipilih apabila bendung gerak jenis lain tidak bisa
menjamin kepastian pembukaan bendung pada saat banjir datang, mengingat
daerah yang harus diamankan terhadap ancaman banjir merupakan kawasan
Penting
Adapun persyaratan bendungan karet yang harus di perhatikan adalah
Kondisi Alur Sungai, Memiliki aliran subkritik, Tidak terjadi sedimentasi yang
sedemikian berat sehingga mengganggu mekanisme kembang-kempisnya
tabung karet, Tidak mengangkut sedimen kasar, Aliran sungai tidak
mengangkut sampah yang besar dan keras, Air sungai tidak mengandung
limbah kimia yang bisa bereaksi dengan karet,bahan, Perencanaan bahan karet
baik jenis, kekuatan maupun dimensi hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan produsen untuk menyediakannya,dan Tabung karet terbuat dari
bahan yang elastis, kuat, kedap udara, tidak mudah terabrasi, dan tahan lama.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

A. Alat dan Bahan


1. tabung karet terbuat dari bahan yang elastis, kuat, kedap udara, tidak
mudah terabrasi, dan tahan lama.
2. perencanaan bahan karet baik jenis, kekuatan maupun dimensi hendaknya
disesuaikan dengan kemampuan produsen untuk menyediakannya.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Pekerjaan persiapan area lokasi kerja.


2. Pada area kerja dilakukan normalisasi sungai dan pengukuran untuk
menentukan As Bangunan dan batas-batas segmen konstruksi.
3. Menyiapkan semua material diarea sekitar lokasi pekerjaan (stockyard) agar
mudah dalam pengambilan material saat dibutuhkan.

4. Pembuatan Cofferdam sebagai area kerja.


Dalam hal ini pembuatan cofferdam dilakukan pada sisi tanggul kiri dari arah
datangnya arus
5. Cofferdam yang digunakan adalah Steel Sheet Pile
6. Ketinggian Cofferdam disarankan menggunakan Elevasi Muka Air Banjir yang
sering terjadi yaitu Q2 atau Q5 tahunan sehingga saat sungai terjadi banjir area
kerja tetap aman.
7. Setelah proses pembuatan Cofferdam selesai, dilakukan proses pengeringan air
(Dewatering).
8. Kebutuhan pompa untuk dewatering disesuaikan dengan besarnya volume air
agar proses pengeringan dapat berjalan lebih cepat.

Steel sheet pile

9. Setelah pekerjaan Cofferdam selesai, maka dilakukan Pekerjaan Pemancangan


dan Pemasangan Plat Sheet Pile (Spesifikasi dapat dilihat pada spesifikasi
teknis).
10. Setelah pekerjaan Cofferdam selesai, maka dilakukan Pekerjaan Pemancangan
dan Pemasangan Plat Sheet Pile (Spesifikasi dapat dilihat pada spesifikasi
teknis).
11. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pembuatan pilar bendung dan retaining wall
pada tanggul sisi hulu dan hilir bendung.
Tiang pancang

12. Setelah proses pemancangan selesai, dilakukan pekerjaan pemasangan


bekisting untuk struktur segmen bendung.
13. Dilanjutkan pekerjaan pemasangan tulangan sesuai dengan gambar desain.
14. Selalu dicek ketinggian bekisting agar tidak ada kesalahan elevasi saat
pengecoran.
15. Pemasangan perpipaan untuk aliran angin ke bendung harap diperhatikan
sebelum proses pengecoran segmen.
16. Instalasi pemasangan angker dan plat embadded.
Pemasangan bekisting
dan pembesian
17. Setelah proses pemasangan bekisting, penulangan, pipa saluran angin dan
angker selesai tahap selanjutnya adalah proses pengecoran segmen.
18. Proses pengecoran hanya dapat dilakukan bila sudah mendapat persetujuan dari
pengawas.
19. Pada bagian dilatasi segmen dapat dipasang stopcor guna menghindari
rembesan air masuk ke dalam celah segmen.
20. Mutu beton readymix harus sesuai desain karena mutu yang tidak sesuai dapat
mengurangi kekuatan struktur.
21. Pengecoran dimulai dari segmen I, Segmen II dan Segmen III.
22. Bila dalam sehari pengecoran tidak selesai maka batas akhir cor diusahakan
pada tempat dengan gaya minimal atau berada di as pancang untuk
menghindari retak.
23. Pengambungan cor selanjutnya dapat digunakan calbond untuk menyatatukan
beton lama dengan beton baru.

Pengecoran segmen
bendung guntur

24. Setelah proses pengecoran segmen selesai maka dilakukan proses perawatan
beton.
25. Setelah beton sudah mencapai umur maksimal dapat dilakukan persiapan
pemasangan komponen bendung karet.
Segmen telah
selesai di cor

26. Pemasangan tabung karet pada angker dan plat embadded di segmen bendung
27. Memasang semua komponen bendung sesuai dengan skema instalasi yang
sesuai dengan gambar desain.

Pemasangan tabung
karet bendung

28. Pemindahan plat baja menggunakan alat berat karena bobot baja yang besar.
29. Memastikan instalasi sambungan plat baja, tabung karet dan pipa saluran
angin sesuai dengan gambar.
30. Setelah tabung karet terpasang selanjutnya memasang plat baja pada angker
yang sudah tersedia
31. Memastikan posisi sudah sesuai dengan gambar rencana
32. Cek proses penguncian/pembautan pada angker agar menjamin komponen
terpasang dengan kuat.
33. Jika instalasi sudah selesai maka pembongkaran cofferdam dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan pengawas. Pekerjaan dapat dilanjutkan pada sisi
lain

Pemasangan plat baja

34. Jika sudah selesai instalasi semua komponen maka Bendung Guntur dapat
dilakukan uji coba pertama kali (Comissioning) agar mengetahui apakah semua
komponen sudah terpasang dengan baik atau belum.
Dampak dari pembangunan bendungan karet :

a. Dampak Positif Pembangunan Bendung Karet


Manfaat Bendung Karet antara lain untuk:
 Penyediaan air baku daerah pedesaan
 Pencegah intrusi air laut
 Pengendalian banjir, dan
 Penyediaan air irigasi
b. Dampak Negatif Pembangunan Bendung Karet
Pembangunan bendung dan bendungan selain bermanfaat untuk menampung
air dan menaikkan level air untuk saluran irigasi, perikanan, maupun tempat
wisata, dll. Pembangunan bendung yang melintang di sungai jika ditinjau dari
segi restorasi sungai mempunyai dampak negatif bagi kehidupan biotik dan
abiotik di sungai. Beberapa dampak tersebut antara lain sebagai berikut.
 Mengubah Keseimbangan Angkutan Sedimen
Dengan dibangunnya bendungan atau bendung di sungai, akan terjadi
perubahan keseimbangan angkutan sedimen (sediment balance) .Dengan
bendung atau bendungan maka proses degradasi dan agradasi di sepanjang
sungai akan terganggu. Di bagian hulu akan terjadi surplus sedimen
sedangkan di bagian hilir terjadi defisit sedimen. Defisit sedimen di bagian
hilir akan berpengaruh pada penggerusan di bagian hilir bendung atau
bendungan. Terganggunya keseimbangan sedimen akan dapat menginisasi
terjadinya erosi dan sedimentasi di berbagai tempat yang sulit diprediksi.
Dengan bendung atau bendungan permanen, maka akan terjadi pemutusan
ekosistem alur sungai secara drastis dari ekosistem yang bersifat terbuka
dari hulu hingga hilir, menjadi ekosistem yang terpisah. Sungai bukan lagi
sebagai ekosistem terbuka tapi suatu ekosistem yang semi terbuka atau
tertutup. Penanggulangan dampak negatif dari ketidakseimbangan
angkutan sedimen ini adalah dengan cara membangun bendung semi
permanen atau bendung karet. Untuk konstruksi bendungan sampai saat
ini belum ada teknologi yang efektif untuk dapat menjamin keseimbangan
sedimen hulu – hilir. Teknologi pipa pengurasan (culvert) juga belum bisa
menanggulangi masalah ini.
 Merubah Elevasi Muka Air Tanah
Dengan pembendungan maka akan terjadi perubahan muka air tanah.
Peningkatan muka air tanah ini tidak mesti berdampak positif bagi vegetasi
di tempat yang bersangkutan. Karena banyak vegetasi yang tidak sesuai
hidup pada kondisi muka air tanah tinggi. Dengan demikian perlu
diupayakan konservasi dan kompresinya.
 Pengurangan Debit Air Pada Sungai Utama
Pada pembangunan bendung, sering sungai utama akan menderita defisit
sungai.
 Peningkatan Luas Genangan
Pembangunan bendung atau bendungan di suatu sungai biasanya
menimbulkan perluasan area genangan. Perluasan area genangan ini selain
berdampak positif terhadap meningkatnya konservasi air, juga dapat
berdampak negatif terhadap ekosistem wilayah sungai yang tergenangi.
Panjang daerah yang terkena dampak negatif terhadap ekosistem sungai di
bagian hulu pembendungan adalah sepanjang back water effect. Pada
prinsipnya dengan penggenangan ini akan menyebabkan terjadinya
penurunan kecepatan air (mendekati tidak bergerak) dan kedalaman air
bertambah. Perubahan kecepatan dan kedalaman air ini jelas akan
berdampak pada flora dan fauna di bagian hulu bendung atau bendungan
tersebut. Penyelesaian masalah ini adalah dengan cara memperkecil areal
genangan. Dalam perencanaannya harus dipilih suatu tempat yang
mempunyai head cukup dengan areal genangan seminimal mungkin.
 Penurunan Dinamika Alamiah Sungai
Sungai sebagai suatu sistem alamiah mempunyai derajat dinamika tinggi.
Dalam arti, dengan heterogenitas fisik sungai alamiah yang tinggi,
mendorong terjadinya dinamisasi sungai yang tinggi. Dinamisasi sungai
tersebut akan berkurang jika di sungai dibangun bendung misalnya
untuk hydropower plant. Dengan bendung dan saluran buatan, kondisi
sungai menjadi homogen. Misalnya kecepatan air akan menjadi nol, maka
air akan relatif tetap (homogen), profil melintang dan memanjang
berbentuk trapesium atau segiempat (homogen). Dengan kondisi homogen
ini maka diversifikasi vegetasi dan fauna akan menurun. Penyelesaian
masalah ini dapat dilakukan dengan membangun bendung gerak. Jika hal
ini tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan cara kompensasi
lingkungan, yaitu mengganti kondisi heterogen sepanjang back water
tile yang ada di tempat lain.
 Memutus Daur Hidup Jenis Ikan Tetentu
Dampak biotik dari pembangunan bendung dan bendungan adalah
memutus daur hidup jenis ikan tertentu. Pada umumnya suatu sungai
memiliki berbagai macam jenis ikan, sebagian dari ikan tersebut biasanya
juga mempunyai perilaku migrasi dari hulu ke hilir atau dari hilir ke hulu.
Dengan dibangunnya bendung atau bendungan melintang sungai maka
kemungkinan terjadinya migrasi dalam sungai sangat kecil atau tertutup.
Ikan tidak dapat bermigrasi lagi, akhirnya ikan-ikan dengan sifat migrasi
ini akan punah. Jenis fauna yang bermigrasi ini tidak hanya ikan saja,
namun banyak dari beberapa jenis fauna lainnya seperti kepiting, udang,
dan belut. Penyelesaian masalah ini adalah dengan membangun bangunan
kemenerusan sungai misalnya fishway (tangga ikan).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35964127/SKETSA_PEMASANGAN_BENDUNG_G
ERAK_KARET_BERPELINDUNG_BAJA?auto=download

Anda mungkin juga menyukai