A.Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan Lapangan Dan Perataan
Pembersihan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara
membersihkan tanaman semak belukar yang ada disekitar lokasi agar dalam
pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
B. Pekerjaan Pondasi
1. Pemasangan Bronjong
Bronjong adalah batu-batu yang diisi ke dalam jaring berbentuk keranjang yang
terbuatdari besi yang telah digalvanisir yang digunakan untuk menstabilkan tanah
dan mencegaherosi. Keranjang dari jaring tersebut mempunyai berbagai ukuran tapi
pada prinsipnyauntuk menciptakan suatu kepadatan, fleksibel, permeable dan
membentuk suatu batu yang besar yang disatukan oleh sebuah jaring. Bronjong
digunakan untuk menstabilisasikan slope untuk mencegah longsor yang disebabkan
oleh erosi atau berdasarkan desain perencanaan tangga slope. Contohnya digunakan
untuk tepi sungai, timbunan jalan, timbunan rel, dinding tepi laut dan dinding
penahan dari erosi dan kontrol banjir.
Langkah kerja pemasangan bronjong :
a. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah penggalian
untuk pemasangan bronjong berdasarkan dimensi jaring dan desain. Termasuk
tempat ruangan untuk pemadatan merial pada bagian luar penenpatan bronjong,
pastikan kemiringan yang tepat dibuat pada saat penggalian, pastikan daerah
penggalian selalu kering dengan menggunakan pompa air listrik dan generator.
b. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai
pembentukan jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk memanjang.
Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagian tepinya
menggunakan kawat yang telah digavanisir, jepit dan ikatkan serta dipotong
dengan menggunakan tang.
c. Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan dan ikatkan
semua sesuai dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian dalam di dapat,
maka bronjong semakin kuat, karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan
secara bersama-sama dengan sebelumnya secara sejajar. Bronjong yang
diletakkan diatas untuk setiap susunan harus dihubungkan juga dengan yang
lainnya.
d. Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemiringan bekas galian
harus ditimbun kembali dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan material.
e. Ketika struktur bronjong telah selesai, pastikan semua celah disekeliling bronjong
ditimbun kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua sambungan diikatkan
dengan baik.
2. Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.
3. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03. Penimbunan kerikil
dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur
untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum
5. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek dengan mutu baja
polos BJTP 24 dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus
dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus
disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka
dalam jangka waktu panjang. Besi beton digunakan pada pondasi tapak, sloof,
kolom, ring balok, dan ditempat yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar
dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
Adapun jenis pekerjaan beton bertulang ini meliputi :
a. Sloof 20 x 20
b. Kolom KP 15x15
c. Kolom K2 15x15
d. Kolom K1 20x20
e. Ring Balok 15/20
f. Ring Balok 20/50
g. Plat Lantai Beton Bertulang t : 20 Cm.
D.Pekerjaan Pasangan Bata
1. Pekerjaan Pembongkaran Pasasangan Bata Existing
Melakukan pembongkaran pasangan bata yang ada untuk selanjutnya dilakukan
pekerjaan pemasangan bata yang baru sesuai dengan yang telah ditentukan.
3. Plesteran 1 Pc : 4 Ps tebal 15 mm
Pekerjaan plesteran dilakukan pada permukaan beton, kolom, sloof, dan ring balok
atau sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Sebelum
pekerjaan plesteran dimulai, pada bidang-bidang dinding yang akan diplester harus
disiram, dibasahi dengan air bersih, bebas dari kotoran dan lain-lain atau sesuai
dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Permukaan plesteran harus rapi dan
rata. Pekerjaan plesteran dilakukan menggunakan pasir yang halus dengan
permukaan yang rapi dan tidak bergelombang.
4. Acian
Pekerjaan acian merupakan bagian dari pekerjaan dinding yang berfungsi sebagai
bahan pelapis atau untuk melindungi dinding dari rembesan air maupun dari kondisi
cuaca, menambah kekuatan dinding, serta memperhalus permukaan dinding.
Pekerjaan acian dilakukan sebagai lapisan akhir dari struktur dinding.
Bahan yang digunakan pada pekerjaan acian hanyalah semen yang dicampurkan
dengan air dengan komposisi atau perbandingan yang tertentu pula.
E. Pekerjaan Atap
1. Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Baja ringan adalah baja yang berkualitas tinggi dan ringan, namun kekuatan baja
tersebut tidak kalah dengan baja konvensional. Ketebalan pada baja ringan
ditentukan oleh fungsinya.
Langkah kerja :
a. Tahap persiapan
Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan kuda-kuda kemudian
mengecek peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja.
b. Levelling dan marking
Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku dengan menggunakan alat
waterpass, kemudian memastikan rangka dasar ring balok mengikat semua bagian
bangunan dan mengukur jarak yang dibutuhkan antara kuda-kuda dan meteran,
langkah terakhir dari levelling dan marking yaitu memberikan tanda untuk
meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan gambar atap yang sudah
dibuat.
c. Perakitan dan pemasangan kuda-kuda
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai dengan nomor ring balok
kemudian memastikan sisi kanan dan kiri pada rangka kuda-kuda tidak terbalik
dan setelah itu mengencangkan ring balok supaya posisi kuda-kuda tidak berubah,
langkah selanjutnya :
1) Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
2) Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
3) Memasang balok nok
4) Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
5) Memasang reng
6) Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpuh
pada ring balok
7) Kemudian memasang ceillng battens untuk memperkuat ikatan antara kuda-
kuda.
d. Tahap akhir pemasangan
Memeriksa kembali apakah pemasangan kuda-kuda sudah sesuai dengan gambar,
kedataran nok pada semua sisi atap dan memastikan overhang sudah terpasang
dengan benar atau belum.
F. PEKERJAAN PENGECATAN
Sebelum melakukan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan
dibersihkan terlebih dahulu permukaan dinding dihaluskan dahulu dengan
menggunakan amplas kasar untuk menutupi permukaan yang berpori dilakukan
pekerjaan plamir. Permukaan dihaluskan dengan menggunakan amplas halus dan
kemudian melakukan pengecatan dengan cat dasar.
Nurhayati
Direktur Utama