c. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak mengandung minyak, asam, alkohol,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan .
Dalam pemakaian air sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum, apabila terdapat
keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air itu kelaboratorium untuk
diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton atau
baja tulangan..
jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran
berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya untuk menghasilkan beton yang berkualitas
baik.
d. Pekerjaan Plesteran
Untuk menutup permukaan pasangan batu bata biasanya dilakukan Finishing dengan cara
diplaster, terdapat dua macam plesteran, yaitu plesteran biasa dan plesteran trasram, plesteran
transram digunakan untuk tempat-tempat yang diharapkan kedap air. Pada pekerjaan plesteran
dinding harus sesuai dengan yang telah direncanakan dan harus betul-betul kelihatan halus, rata
dan tidak bergelombang, bahan-bahan yang digunakan adalah sama seperti pada pekerjaan beton.
Setelah semua tulangan dirangkai kemudian diangkat keatas untuk dimasukan dan diletakkan di
dalam bekisting ring balk.kemudian disatukan dengan cara diikat pada besi kolom yang
dilebihkan, hal ini agar tulangan menyatu dengan tulangan kolom dan beton yang dihasilkan
menyatu dengan baik, kemudian tiap tiga meter dipasang besi yang dilebihkan, besi ini berfungsi
sebagai angker untuk mengikat kuda-kuda atap.
Pengadukan campuran beton ini dilakukan dengan menggunakan mesin molen agar campuran
tersebut dapat merata. Untuk membuat beton menjadi padat, pemadatannya dilakukan dengan
cara mengetuk-ngetuk bekisting dengan palu dan menusuk-nusuk kayu kedalam campuran beton
agar beton menjadi padat, pengecoran ini dilakukan sampai semua ring balk selesai dicor dengan
sempurna.
e. Pekerjaan Pembukaan Bekisting Ring Balk
Setelah beton dicor kemudian dilakukan perawatan beton dengan cara menyiram beton dengan
air, hal ini dilakukan beberapa hari sampai beton cukup keras, setelah beton sudah betul-betul
keras maka baru boleh untuk pembukaan bekisting, alat-alat untuk pembukaan bekisting antara
lain adalah linggis, palu dan tang, pembukaan bekisting dilakukan secara pelan-pelan agar beton
dan bekisting tidak rusak, dalam pembukaan bekisting ini yang pertama dibuka adalah balok
penahan kemudian baru dibuka papan bekistingnya. Hal ini dilakukan secara pelan-pelan agar
papan bekistingnya dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, pekerjaan pembukaan bekisting
dilakukan sampai semua dibongkar secara keseluruhan.
Sebelum memulai pekerjaan tersebut harus terlebih dahulu dibersihkan lantai yang akan diurug,
untuk mencegah terjadinya pembusukan di dalam tanah, sehingga nantinya lantai tidak mudah
retak dan rusak, misalnya yang harus kita bersihkan adalah sampah plastik, dan kayu-kayu kecil,
Pada bagian pintu atau bagian terbuka lainnya harus di paadang bata dan plesteram bata tapi
harus kuat, se hingga membentuk tanggul / agar urugan tidak keluar.
Urugan harus menggunkan tanah yang baik bebas dari dampai organik maupun non
organik,setelah urugan tanah selsai harus di lakukan pemadatan dengan alat stemper ato yang
lainnya, baru kemudian di urug dengan pasir urug 10 cm sesuai dengan gambat detail.