Anda di halaman 1dari 29

METODOLOGI PENELITIAN

PENDEKATAN KUALITATIF
Metodologi kualitatif
PENELITIAN KUALITATIF
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-
variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel
tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi
variabel masing-masing dan pemahaman dari luar (outward).

Pendekatan kualitatif menekankan pada makna dan


pemahaman dari dalam (verstehen), penalaran, definisi suatu
situasi tertentu (dalam konteks tertentu)
Masalah kualitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat
variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.
Masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang
sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki
kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan


pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena.
Membuat suatu gambaran kompleks, meneliti laporan terinci
dari pandangan responden, dan melakukan pada situasi alami

Penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui makna


yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data,
dan meneliti sejarah
Orientasi Teoritik
Terdapat lima ciri penelitian kualitatif, yaitu
a. Riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang
merupakan alat penting adalah daya sumber data langsung.
b. Riset kualitatif bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan
berbentuk kata atau gambar. Data tersebut meliputi transkip
wawancara, catatan lapangan, foto, rekaman, video dll.
Deskripsi penelitian sering kali berisi kutipan-kutipan dan
bermaksud memberikan dalam bentuk narasi situasi tertentu.
c. Peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada hasil
atau produk.
d. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif.
e. Makna merupakan soal esensial untuk pendekatan kualitatif.
Peneliti mempelajari cara bagaimana orang-orang
mengartikan, atau memberi makna kepada hidupnya atau
dikenal sebagai perspektif pelibatan.
Pendekatan Penelitian Kualitatif

1. Pendekatan Fenomelogis

Peneliti yang menggunakan pendekatan fenomelogis


berusaha untuk memahami makna peristiwa serta
interaksi pada orang-orang biasa dalam situasi tertentu.

Peneliti berusaha memahami subjek dari sudut pandang


sudjek itu sendiri, dengan tidak mengabaikan membuat
penafsiran, dengan membuat skema konseptual.

Para peneliti kualitatif dikuasai oleh angan-angan, yang


mengandung hal-hal yang lebih bersifat simbolis dari
pada konkret.
2. Interaksi Simbolis

Pendekatan interaksi simbolis adalah asumsi yang


menyatakan bahwa pengalaman manusia itu diperoleh
dengan perantara interpretasi. Interpretasi sangat
esnsial, interaksi simbolis menjadi paradigm konseptual
dari pada dorongan internal, sifat kepribadian, motif,
peran, persepsi budaya, mekanisme pengendalian
sosial, atau lingkungan fisik.
Konsep interaksi simbolik berdasarkan tujuh proposisi dasar, yaitu:

1. Bahwa perilaku manusia itu mempunyai makna di balik yang


menggejala sehingga diperlukan metoda untuk mengungkap
perilaku yang terselubung.
2. Pemaknaan kemanusiaan manusia perlu dicari sumbernya
pada interaksi.
3. Bahwa manusia itu merupakan proses yang berkembang
holistik, tidak terpisahkan, dan tidak linier.
4. Perilaku berdasarkan penafsiran fenomelogik, yaitu
berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan bukan
didasarkan atas proyek mekanik atau otomatik, perilaku
manusia bertujuan dan tidak terduga
5. Konsep mental manusia itu berkembang dialektik, mengakui
adanya tesis, antithesis dan sintetis
6. Perilaku manusia itu wajar dan konstruktif kreatif.
7. Perlu digunakan pendekatan intuitif untuk menangkap makna.
3. Kebudayaan/ Etnografi

Usaha untuk mendeskripsikan budaya atau aspek-aspek budaya


disebut etnografi. Beberapa antropolog mendefinisikan
kebudayaan sebagai “pengetahuan perolehan yang digunakan
untuk menafsirkan pengalaman dan membuahkan tingkah laku”.

Tujuan etnografi adalah mengalami bersama pengertian bahwa


pemeran serta kebudayaan memperhitungkan dan
menggambarkan pengertian baru untuk pembaca.

Kebudayaan sebagai alat pengorganisasi dan konseptual yang


pokok untuk menafsirkan data yang berarti dan memberi ciri pada
etnografi.
4. Studi Kasus
Ada beberapa jenis studi kasus yaitu sebagai berikut:

a. Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, studi kasus ini dipusatkan


pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu.
b. Studi kasus observasi, yang mengutamakan teknik pengumpulan datanya
melalui observasi peran serta pelibatan, sedangkan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu atau beberapa segi organisasinya.
c. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang
dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama.
d. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi tentang kasus
kemasyarakatan yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar.
e. Studi kasus analisa situasi jenis studi kasus ini mencoba untuk menganalisa
situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu.
f. Mikro etnografi merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit
organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau
suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang
sedang belajar menggambar.
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu
masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan
data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi.

Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
5. Studi Multi-situs

Studi multi-kasus di dalam mengamati suatu kasus berangkat dari


kasus tunggal kekasus-kasus berikutnya, sehingga kasus yang
diteliti memiliki dua atau lebih.
Sedangkan studi multi-situs yang dipentingkan adanya tempat
atau situs ganda. Pendekatan studi multi-situs, ada 2 jenis yaitu:
1. Induksianalitis.
Merupakan suatu pendekatan untuk mengumpulkan dan
mengolah data maupun suatu cara untuk mengembangkan
teori dan mengujinya.
2. Metode komparatif konstan.
Merupakan rancangan penelitian untuk sumber multi-data yang
sama dengan induksianalitis karena analisa formalnya dimulai
pada awal studi dan hampir selesai pada akhir pengumpulan
data.
6. Grounded theory

Studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman


untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory
adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori
yang berhubungan dengan situasi tertentu .

Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau


terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu
peristiwa.

Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan


suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
Sistematika Penelitian Kualitatif
Judul
Bab I Pendahuluan
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
Daftar pustaka
Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian


kualitatif, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah


wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview)
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
2. Observasi

Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),


pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan
perasaan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran


realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut.
Observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu:

 Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer
atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
 Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau
pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya
dalam mengamati suatu objek.
 Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah


topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon,
stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan
kualitas perilaku.
3. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk
surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya.

Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
pernah terjadi di waktu silam.

Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu


otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial,
klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk,
data tersimpan di website, dan lain-lain.
4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang


umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok.

Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu


kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu.

FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari


seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif
1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti
tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap
kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau
seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang
dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi
sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah,
kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang
berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan
dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.
2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran
menyeluruh tentang fenomena.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh
responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada
awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama.
d. Semua pernyataan di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran
tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena
tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi
pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana
fenomena itu terjadi).
f. Memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari
gambaran tersebut ditulis.
3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang
peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki
kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap
kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan
mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan
suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi
ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.
4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa
kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan
generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk
penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.
Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena


beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti

Penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara


dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara
terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang
kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.

Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan


data, yaitu:
1. Kredibilitas
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti,
serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan
yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis,
dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan
pada situasi yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada
kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan
menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk
menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan
kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang
dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini
dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang
tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan
agar hasil dapat lebih objektif.
Reliabilitas

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu


suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut
pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi
dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden,
serta hubungan peneliti dengan responden.
Daftar Pustaka

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.


Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California.

Anda mungkin juga menyukai