Anda di halaman 1dari 23

RENCANA ANGGARAN BIAYA

&
PERIZINAN
M3
Gambar rancangan adalah hasil terjemahan dari hasil survey
lapangan dan hasil desain dalam bentuk gambar-gambar teknis
guna memudahkan dalam perhitungan teknis dan perhitungan
anggaran biaya bangunan serta kemudahan penerapan pelaksanaan
fisik.
Kebutuhan gambar kerja:
menjadi dasar perhitungan perkiraan biaya konstruksi.
Perkiraan biaya meliputi :
1. Tenaga kerja,
2. Pembelian material bangunan, dan
3. Biaya-biaya lain ditimbulkan selama proses pembangunan berlangsung

(pengadaan alat, peminjalan alat dst).


RAB berfungsi:
1. Dokumen proyek tender
2. Dokumen pengajuan kredit
3. Kadang sebagai dokumen IMB
4. Rab kadang dibuat sebagai pembanding dari harga suatu proyek

Jenis biaya, dibagi menjadi dua:


1. Biaya langsung (direct cost)
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
1. Biaya Langsung (direct cost)
Biaya yang menjadi komponen permanen proyek, terdiri dari:
 Biaya material bangunan
 Biaya tenaga kerja
 Biaya peralatan

2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)


Biaya untuk menunjang terlaksananya proses pembangunan, terdiri:
 Biaya overhead (biaya operasional dan kantor)
 Biaya contingencies (biaya untuk menutup hal-hal tidak terduga,
misal: kecalakaan kerja, dll.
 Biaya lain-lain (misal: biaya pakaian kerja, pajak berjalan dll)
Tahapan menghitung RAB:
1. Menyiapkan gambar kerja yang lengkap,
2. Menghitung volume masing-masing pekerjaan,
3. Membuat daftar harga, (harga bahan dan harga upah)
4. Membuat daftar analisis satuan pekerjaan ( sesuai jenis pekerjaan),
5. Membuat daftar satuan pekerjaan,
6. Membuat daftar anggaran biaya,
7. Membuat rakapitulasi biaya keseluruah.
SURAT PERIZINAN BANGUNAN
Acuan UU RI No: 28 tahun 2002, tentang Bangunan Gedung.
Bahwa kegiatan kontruksi membutuhkan dokumen pengurusan
administrasi dan teknis sesuai fungsi bangunan.

Persyaratan adiministrasi, meliputi:


1. Status hak atas tanah,
2. Status kepemilikan bangunan,
3. Izin mendirikan bangunan (IMB).
SURAT PERIZINAN BANGUNAN
Acuan UU RI No: 28 tahun 2002, tentang Bangunan Gedung.
Bahwa kegiatan kontruksi membutuhkan dokumen pengurusan
administrasi dan teknis sesuai fungsi bangunan.

Persyaratan teknis, persyaratan tata bangunan:


a. Persyaratan peruntukan,
b. Intensitas bangunan gedung,
c. Arsitektur bangunan gedung,
d. Persyaratan pengendalian dampak lingkungan,
e. Persyaratan keandalan bangunan gedung.
Dokumen perizinan dalam proyek, antara lain:
1. Izin pemanfaatan ruang (IPR)
2. Izin mendirikan bangunan (IMB)
3. Sertifikat laik fungsi (SLF)
1. Izin Pemanfaatan Ruang (IPR)

Memberi kepastian hukum tentang lokasi yang akan dibangun.


Domimen ini harus ada sebelum mengajukan IMB

Berkas-berkas:
2.Bukti kepemilikan tanah
3.Lunas PBB
4.KTP pemohon
5.Peta lokasi
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin yang diberikan untuk mendirikan bangunan sesuai fungsi yang ditetapkan
berdasarkan rencana teknik bangunan gedung.

Berkas-berkas prinsip:
1. Gambar teknis bangunan
2. Perhitungan struktur
3. Rekomendasi dari departemen terkait
4. Dokumen analisis dampak dan gangguan lingkungan, misal Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
5. Surat keterangan tanah tidak dalam sengketa Proses permohonan IMB
diajukan ke Dinas Tata Kota/ Dinas Tata bangunan
Syarat Mengurus IMB
 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon yang masih berlaku.
 Dokumen IPPR/IKPR/IPR.
 Membawa dokumen asli seluruh persyaratan.
 Fotokopi tanda bukti lunas PBB lahan yang dimohon tahun berjalan.
 Formulir Permohonan IMB diisi dengan benar dan lengkap serta ditandatangani.
 Surat kuasa penunjuk batas.
 Permohonan dengan luas di atas 10.000 m2, selain persyaratan di atas juga harus
melampirkan neraca keuangan yang diaudit oleh akuntan publik; dana jaminan (apabila
diperlukan); dan Proposal (rancang bangun).
 Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Dokumen rencana teknis (Perencanaan arsitek dan konstruksi).
 Gambar arsitektur bangunan, kecuali untuk kegiatan rumah sangat kecil, rumah kecil,
rumah sedang, dan kegiatan rumah besar tidak diperlukan.
 Fotokopi surat bukti kepemilikan lahan.
 Fotokopi akte pendirian badan hukum bagi pemohon berbadan hukum.
 Rekomendasi dari Kepala SKPD bidang penanaman modal bagi yang mendapatkan
fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

retribusi IMB di DKI Jakarta


Prosedur Mengurus IMB Secara Konvensional
1. Pengajuan permohonan IMB dengan membawa berkas-berkas yang
dibutuhkan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan tempat
pemohon akan mendirikan bangunan.
2. Di loket, petugas akan memeriksa kelengkapan berkas.
3. Apabila berkas sudah lengkap, akan ada penilaian administrasi apakah
sudah memenuhi atau tidak.
4. Jika penilaian administrasi sudah terpenuhi, maka petugas akan melakukan
pemeriksaan lapangan ke tempat pemohon akan mendirikan bangunan.
5. Apabila tidak ada pelanggaran saat petugas melakukan pemeriksaan
lapangan, maka akan ada penilaian teknis. Jika penilaian teknis sudah
terpenuhi maka ada persetujuan teknis.
6. Pemohon membayar retribusi IMB.
7. Pemohon menyerahkan bukti pembayaran retribusi IMB ke pemerintah
daerah.
8. Pemerintah daerah akan mengeluarkan IMB dari 7 hari sejak pemohon
memberikan tanda pembayaran.

retribusi IMB di DKI Jakarta


Prosedur Mengurus IMB Online
1. Daftar melalui laman dcktrp.jakarta.go.id, lalu login dengan akun yang sudah
terdaftar.
2. Pilih salah satu antara IMB rumah tinggal atau non-rumah tinggal lalu
lampirkan gambar bangunan.
3. Unggah semua dokumen yang telah di-scan dan isi data yang diminta di laman
tersebut.
4. Membayar retribusi ke Bank DKI.
5. Scan bukti pembayaran dan unggah ke laman tadi.
6. Tunggu pemberitahuan melalui email.

retribusi IMB di DKI Jakarta


Biaya Pengurusan IMB Jakarta
• Besarnya tarif atau harga satuan retribusi Bangunan Gedung (HSbg) dinyatakan per
satuan luas lantai bangunan gedung yang nilainya ditetapkan sama untuk semua jenis
dan kategori bangunan gedung, yaitu sebesar Rp 25.000 per meter persegi, kecuali
bangunan rumah tinggal (fungsi hunian sederhana) berupa rumah tinggal sederhana
tunggal dan rumah tinggal sederhana deret ditetapkan Rp 0, dengan kriteria bangunan
rumah tinggal dengan ketinggian maksimal 2 lantai tanpa mezzanine, rongga atap,
basement. Kemudian, luas bangunan dan luas tanah maksimal 100 meter persegi,
kepemilikan bangunan perorangan bukan badan usaha kecuali apabila kepemilikan
perorangan memiliki lebih dari 1 unit dalam satu lingkungan yang sama.
• RPP (retribusi pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung) paling sedikit yang
dikenakan terhadap pelayanan IMB ditetapkan sebesar Rp500.000.

retribusi IMB di DKI Jakarta


IMB
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan perizinan dari
Pemerintah Daerah atau Pemda yang diberikan bagi pemilik
bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas
dan/atau mengurangi bangunan gedung sesuai peraturan yang
berlaku. Di Jakarta, untuk rumah tempat tinggal pun juga wajib
memiliki IMB.

retribusi IMB di DKI Jakarta


Berikut ini 14 SECARA UMUM BERKAS persyaratan yang harus
dipersiapkan:
1. Formulir data pemohon
2. Dokumen identitas pemohon (KTP)
3. Surat bukti status hak atas tanah
4. Data kondisi atau situasi tanah
5. Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa
6. Fotokopi Keterangan Rencana Kota (KRK)
7. Surat pernyataan untuk mengikuti ketentuan dalam KRK
8. Surat pernyataan menggunakan perencana konstruksi bersertifikat
9. Surat pernyataan menggunakan pelaksana konstruksi bersertifikat
10. Surat pernyataan menggunakan pengawas /manajemen konstruksi
11. Formulir data umum bangunan gedung
12. Dokumen rencana teknis arsitektur
13. Dokumen rencana teknis struktur
14. Dokumen rencana teknis utilitas
ALUR PENGURUSAN PERIZINAN IMB
ALUR PENGURUSAN PERIZINAN IMB

retribusi IMB di DKI Jakarta


3. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
• Sertifikat yang diterbitkan untuk
bangunan yang telah selesai konstruksi
dan memenuhi persyaratan kalaikan
fungsi.
• Masa berlaku SLF: 5 tahun untuk
bangunan umum, dan 10 tahun untuk
bangunan tinggi.
• Sebelum masa berlaku habis harus
mengajukan permohonan perpanjangan
SLF
• Perpanjangan SLF dilengkapi laporan
hasil pengkajian bangunan.
Laik fungsi:
 Berfungsinya persyaratan tata bangunan dan
 menjamin persyaratan keselamatan.
Berkas-berkas SLF:
1. Berita acara selesai pembangunan,
2. Laporan direksi pengawas:
a. surat penunjukkan pemborongan
b. Tanda daftar rekanan/ surat izin usaha jasa kontruksi/ surta izin bekerja/
surat tekniks bangunan dan direksi pengawas.
3. Foto copy IMB
4. Rekomendasi dan berita acara dari terkait tentang hasil uji coba instalasi dan
perlengkapan bangunan, meliputi:
a. Instalasi listrik
b. Kebakaran
c. Transportasi gedung
d. Tata udara
e. Instalasi air bersih dan kotor
5. Foto bangunan
6. Foto perkuatan dan keamanan parkir
7. Foto resapan dan pengendalian air hujan disertai ukuran dan perhitungan
kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai