Hery Riyanto
2022
Sertifikat Laik Fungsi, SLF
• (SLF) merupakan sertifikat terhadap bangunan yang telah selesai
dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan teknis sesuai
fungsi bangunan. Tanpa SLF, gedung tidak bisa digunakan secara
legal.
• Begitu pentingnya SLF sehingga pengembang yang tidak memiliki
sertifikat ini tidak dapat menerbitkan Akta Jual Beli (AJB), tidak
dapat membuka cabang bank di gedung tersebut, dan tidak dapat
memungut biaya layanan dari penghuni.
• Dengan kepemilikian SLF, pengembang bisa melakukan proses
penyerahan hak milik kepada pembeli, memulihkan masing-
masing unit dan membuat akta akuisisi.
Dasar hukum SLF
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 3
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung
Persyaratan SLF
1. Surat permohonan mengajukan SLF
2. Fotokopi indentitas pemohon atau penangung Jawab (WNI : Kartu Tanda Penduduk
(KTP) WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA / Paspor)
3. Jika bukan perseorangan, fotokopi akta Badan Hukum atau Badan Usaha (Akta
pendirian dan perubahan (Kantor Pusat dan Kantor Cabang), SK pengesahan pendirian dan perubahan
yang dikeluarkan oleh instansi terkait dan NPWP Badan Hukum)
4. Fotokopi Bukti Kepemilikan Tanah (Sertifikat Hak Milik/Sertifikat Hak Guna Bangunan
/Sertifikat Hak Pakai dan Surat Perjanjian Kerjasama antara pemilik tanah atau bangunan dan
pengelola bangunan, yang telah disahkan notaris)
5. Fotokopi IMB, Ijin Mendirikan Bangunan (Surat Keputusan IMB, Peta Ketetapan Rencana
Kota (KRK) dan Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB) / Blokplan Lampiran IMB dan Gambar
arsitektur, Struktur dan Instalasi Bangunan lampiran IMB)
6. Berita acara telah disetujui selesainya pelaksanaan bangunan dan sesuai IMB
Persyaratan SLF
7. Laporan Direksi Pengawas (Fotokopi Surat Penunjukan Pemborong dan Dewan Pengawas yang
diikuti Anggota Dewan Pengawasnya, Fotokopi TDR / SIUJK Pemborong dan surat izin bekerja / SIPTB
Direktur Pengawas, Laporan Lengkap Direksi dan Surat Pernyataan dari Koordinator Dewan Pengawas
bangunan telah selesai dilaksanakan dan sesuai IMB
8. Hardcopy dan softcopy gambar as build drawing
9. Untuk bangunan sedang dan tinggi, harus dilengkapi dengan Rekomendasi dan Berita
Acara dari Instansi terkait tentang hasil uji coba instalasi dan kelengkapan bangunan
(Instalasi Listrik Arus Kuat dan Pembangkit Listrik Cadangan / Genset, Instalasi Kebakaran (alarm sistem,
instalasi pemadaman api, hydran, dsb.), Instalasi Transportasi Dalam Gedung (Lift), Instalasi Tata Udara
Dalam Gedung (AC), Instalasi Penyalur Petir, dsb.
9. Foto bangunan
10. Foto Sumur Resapan Air Hujan yang telah diselesaikan dengan gambar SRAH, ukuran
dan perhitungan kebutuhan dan pelaksanaannya
Masa Berlaku SLF
Tim Profesional Tim yang terdiri atas Profesi Ahli yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota
Ahli (TPA) dari basis data SIMBG untuk memberikan Pertimbangn Teknis dalam
Penyelenggaran Bangunan Gedung
Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota yang terdiri atas instansi terkait
Tim Penilai
penyelenggara BG untuk memberikan pertimbangan teknis dalam proses penilaian
Teknis (TPT)
dokumen rencana teknis BG rumah tinggal serta pemeriksaan dokumen permohonan
SLF perpanjangan
Penilik Orang Perseorangan yang memiliki kompetensi dan diberi tugas oleh Pemerintah
Daerah untuk melakukan Inspeksi terhadap penyelenggaraan BG
Tim atau perseorangan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Teknis untuk mengelola
Sekretariat
pelaksanaan tugas TPA, TPT dan Penilik.
Tenaga Teknis Kementrian dan/atau organisasi perangkat daerah yang bertanggung
Pengelola
Teknis BGN
jawab dalam pembinaan BGN yang ditugaskan untuk membantu
kementrian/lembaga dan/atau oraganisasi perangkat daerah dalam pembangunan
BGN
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)
PB SL SLF KT RTB
Lai Tidak
G F n
k Laik
Pembanguna
n
KI Pelestari KT
Keterangan
an
PBG : Persetujuan Bangunan Gedung
SLF : Sertifikat Laik Fungsi
SLFn : Sertifikat Laik Fungsi (Perpanjangan)
RTB : Rencana Tata Letak Bangunan
KI : Kajian Identifikasi
KT : Kajian Teknis
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)
• Pemeriksaan pemenuhan Standar Teknis dilakukan melalui tahap:
pemeriksaan dokumen rencana arsitektur; dan
pemeriksaan dokumen rencana struktur dan MEP
• Hasil pemeriksaan dituangkan dalarn berita acara yang dilengkapi
kesimpulan Tim Profesi Ahli yang memuat:
rekomendasi penerbitan surat Pernyataan Pemenuhan Standar Teknis; atau
rekomendasi pendaftaran ulang PBG.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 255
(*5)
(*2) (*3) (*4)
(*1) Proses Proses Pelaksanaan
Mulai Pemeriksaaan Sesuai Penerbita
Dokumen dan Pengawasan
Retribusi n Konstruksi
PBG
Tidak Sesuai
Penjelasan:
(*1) : Pemohon (tidak ada durasi waktu) melengkapi dokumen Standar Teknis. (*3) :1. Kepala Dinas (Dinas Teknis) melakukan penetapan retribusi. Operator (D inas
Perizinan} melakukan penagihan retribusi kepada pemohon.
(*2) : 1. Sekretariat (Dinas Teknis) (1 hari kerja) melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen. 2. Pemohon melakukan pembayaran retribusi. durasi waktu pada tahap Penerb1tan PBG
Dalam hal dokumen tidak sesuai, maka akan dikembalikan kepada pemohon. maks1mal 2 han keria lldak termasuk waktu pembayaran
2. TPT & TPA (Dinas Teknis} (3-25 hari kerja} melakukan pemeriksaan oleh pemohon
kebenaran dokumen rencana ars1tektur, struktur, mekanikal elektrikal, dan perpipaan. Dalam (*4) : Kepala Dinas (Dinas Teknis) melakukan pengesahan PBG.
hal apabila dokumen tidak sesuai, maka akan dikembalikan kepada pemohon.
3. Sekretariat (Dinas Teknis) (1 hari kerja} melakukan perh1tungan teknis
(*5) :Proses ini dijelaskan pada Bagan Proses Pelaksanaan dan Pengawasan
untuk retribusi.
4. Kepala Dinas Teknis (Dinas Teknis} (1 hari kerja)melakukan pengesahan Konstruksi serta Pemanfaatan
"Surat Pemenuhan Standar Teknis".
Penyelenggaraan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
Penerbitan SLFdan SBKBG dilakukan bersamaan melalui SIMBG.
Demi menjaga kelaikan fungsi sepanjang pemanfaatan BG, SLFharus diperpanjang dalam jangka waktu:
a. 20 (dua puluh) tahun untuk rumah tinggal tunggal dan deret; dan
b. 5 (lima) tahun untuk Bangunan Gedung lainya
SLFdidahului dengan pemeriksaan kelaikan fungsi.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 297
Penyelenggaraan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Fase Konstruksi