Anda di halaman 1dari 11

Laporan Hukum Pranata Pembangunan

“Izin Mendirikan Bangunan (IMB)”


Dosen Pengampu : Ir.Irika Widiasanti,M.T.

Disusun Oleh :

1.AISYAH QONITAH (5423162922)


2.M.SYAMSU RIZAL (5423164200)
3.DIMAS RAKHA A (5423164614)
4.BAIHAQI AL FAQIH ((5423164765)
5.SAFIRA MICHEL (5423164877)
6.REGA PRIMA(5423165064)

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2018
Pengertian IMB
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah produk hukum yang berisi persetujuan atau
perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah Setempat (Pemerintah kabupaten /
kota) dan wajib dimiliki / diurus pemilik bangunan yang ingin membangun,
merobohkan, menambah / mengurangi luas, ataupun merenovasi suatu bangunan.

Kehadiran IMB (izin mendirikan bangunan) pada sebuah bangunan sangatlah


penting, karena bertujuan untuk menciptakan tata letak bangunan yang aman dan
sesuai dengan peruntukan lahan. Bahkan keberadaan IMB juga sangat dibutuhkan
ketika terjadi transaksi jual beli rumah. Pemilik rumah yang tidak memiliki IMB
nantinya akan dikenakan denda 10 persen dari nilai bangunan, rumah pun juga bisa
dibongkar.

A.IMB Untuk Rumah Tinggal

1.Syarat IMB Rumah Tinggal

Sebelum menjalankan proses pembuatan IMB, setiap pemohon diwajibkan untuk


melengkapi beberapa persyaratan IMB, diantaranya adalah

1. foto kopi identitas pemilik,


2. foto kopi SPPT dan Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Tahun
Berjalan,
3. foto kopi surat kepemilikan tanah,
4. surat kuasa (bila dikuasakan),
5. surat pernyataan kepemilikan tanah.

SPPT adalah surat pemberitahuan pajak terhutang adalah surat


keputusan Kepala KPP mengenai pajak terhutang yang harus dibayar
dalam satu tahun pajak.
2. Alur Pengajuan IMB Rumah Tinggal ( untuk luas dibawah 500 m2 )

Datang ke loket LTSP di kecamatan

Isi Formulir Pengajuan Pengukuran Tanah

Menyerahkan syarat-syarat dan dokumen

Petugas datang dan mengukur luas


rumah lalu menggambar denah

Gambar dijadikan Blue print untuk IMB

4.Lama Proses Pembuatan IMB Rumah Tinggal

Setelah gambar denah selesai, baru proses pengajuan IMB bisa dilaksanakan,
jangka waktu lama pembuatan IMB sendiri bisa memakan waktu 15 hari kerja.

5.Biaya Pengurusan IMB Rumah Tinggal

Biaya pengurusan IMB sendiri dihitung berdasarkan luasan rumah tersebut, yakni
per meter persegi dikenakan biaya Rp 2.500.
Contoh Surat IMB untuk Rumah tinggal :
B.IMB Non Rumah Tinggal atau Bangunan Umum

1. Persyaratan / Syarat IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal s/d 8 lantai)

Untuk membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (s/d 8 lantai) pemohon
harus melengkapi beberapa syarat mengurus IMB berupa :

1. Formulir permohonan IMB


2. Surat pernyataan tidak sengketa (bermaterai)
3. Surat Kuasa (jika dikuasakan)
4. KTP dan NPWP ( pemohon dan/yang dikuasakan)
5. Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran Dokumen
6. Bukti Pembayaran PBB
7. Akta Pendirian (Jika pemohon atas nama perusahaan/badan/yayasan)
8. Bukti kepemilikan tanah (surat tanah)
9. Ketetapan Rencana Kota (KRK)/RTLB
10. SIPPT (untuk luas tanah > 5.000 m2)
11. Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas gambar situasi, denah, tampak,
potongan, sumur resapan) direncanakan oleh arsitek yang memiliki IPTB,
diberi notasi GSB, GSJ dan batas tanah)
12. Gambar konstruksi serta perhitungan konstruksi dan laporan penyelidikan
tanah (direncanakan oleh perencana konstruksi yang memiliki IPTB)
13. Gambar Instalasi (LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
14. IPTB (Izin Pelaku Teknis Bangunan) arsitektur, konstruksi dan instalasi (
legalisir asli )
15. IMB lama dan lampirannya (untuk permohonan merubah/menambah
bangunan)
2.Tahap Pengajuan IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal s/d 8 lantai) :

Datang ke loket LTSP di kota administrasi


wilayah bangunan tersebut

Isi Formulir Pengajuan IMB

Menyerahkan syarat-syarat dan dokumen

Berkas diperiksa dan Petugas survey lokasi

Petugas menghitung retribusi

Pemohon menyerahkan bukti


pembayaran di loket PTSP

IMB diserahkan kepada pemohon

3.Biaya Membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (8 Lantai)

Untuk biayanya membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah tinggal sendiri
disesuaikan dengan Perda No 1 tahun 2015 dengan berdasarkan Rumus :

luas bangunan x indek bangungan x harga satuan


retribusi

4.Lama Proses Pembuatan IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (8


Lantai)

Lama pembuatan IMB sendiri adalah 25 hari kerja, sejak dokumen teknis disetujui.
Jika sudah jadi IMB bisa langsung diambil di loket PTSP Kota Administrasi
setempat.
C.IMB Untuk Bangunan Umum (non rumah tinggal) 9 lantai atau
lebih

1.Syarat IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal) 9 lantai lebih

Hampir sama seperti syarat-syarat membuat IMB Bangunan Umum untuk non
rumah (s/d 8 lantai), untuk bangunan setinggi sembilan lantai lebih pun, harus
memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini :

1. Formulir Pendaftaran IMB


2. Fotokopi KTP dan NPWP Pemohon
3. Fotokopi Sertifikat Tanah, yang telah dilegalisir Notaris,
4. Fotokopi PBB Tahun terakhir
5. Menyertakan Ketetapan Rencana Kota (KRK) dan Rencana Tata Letak
Bangunan (RTLB/ Blokplan) dari BPTSP
6. Mencantumkan fotokopi Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT)
dari Gubernur, apabila luas tanah daerah perencanaan 5.000 M2 atau lebih.
7. Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas gambar situasi, denah, tampak,
potongan, sumur resapan) direncanakan oleh arsitek yang memiliki IPTB,
diberi notasi GSB, GSJ dan batas tanah)
8. Rekomendasi hasil persetujuan Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK),
apabila luas bangunan 9 Lantai atau lebih,
9. Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh Konsultan,
10. Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila ketinggian bangunan 9 lantai atau
lebih dan atau bangunan dengan basement lebih dari 1 lantai, atau bangunan
dengan struktur khusus.
11. Gambar Instalasi (LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
12. Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai
dengan 10.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL apabila luas bangunan lebih
dari 10.000 M2.
13. Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan
dari Pemilik Bangunan.
14. Surat Kuasa (jika dikuasakan)
2.Alur Membuat IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal) 9 Lantai atau lebih
1. setiap pemohon yang berdomisili di Jakarta terlebih dahulu mengisi formulir
pendaftaran di loket Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kantor
Provinsi DKI Jakarta.
2. pemohon juga diwajibkan untuk menyertakan persyaratan-persyaratan yang
telah ditentukan, kemudian berkas-berkas yang telah masuk akan diteliti dan
disidangkan oleh Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK).
3. Setelah lulus maka akan disidangkan kembali berdasarkan Pencanaan
Struktur oleh Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB) dan Perencanaan
Instalasi dan M&E ke Tim Penasehat Instalasi Bangunan (TPIB).
4. Kemudian petugas akan menghitung besarnya retribusi/biaya IMB, setelah itu
pemohon harus segera membayar biaya retribusi IMB melalui Bank DKI dan
meminta tanda bukti pembayaran yang kemudian diserahkan ke loket BPTSP
di kantor Provinsi DKI Jakarta,
5. setelah itu maka berkas permohonan IMB dapat diterbitkan.

IMB yang telah diterbitkan akan diinformasikan melalui SMS atau telepon kepada
pemohon dan IMB dapat diambil oleh pemohon di loket PBTSP.

Loket BPTSP provinsi DKI Jakarta


3.Biaya Pembuatan IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (9 Lantai Lebih)

Retribusi atau biaya pembuatan IMB diatur beradasarkan beberapa aspek,


perhitungannya adalah sebagai berikut:
Luas Bangunan x indek x Harga Satuan Retribusi

4. Lama Waktu Pembuatan

Berdasarkan SK Gubernur No.129 tahun 2012, IMB bisa selesai dikerjakan selama
25 hari kerja, terhitung sejak dokumen teknis disetujui.

Perbedaan Persyaratan IMB Masing-masing Klasifikasi Bangunan

Klasifikasi IMB
Non Rumah
No. Syarat IMB Non Rumah
Rumah Tinggal 9
Tinggal s/d 8
Tinggal lantai atau
lantai
lebih
1 Formulir Permohonan IMB √ √ √
2 Fotokopi Identitas pemilik √ √ √
3 Fotokopi SPPT √
Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan
4 √ √ √
Bangunan Tahun Berjalan
5 Foto kopi Surat Kepemilikan Tanah √
6 Surat Kuasa (bila dikuasakan) √ √ √
7 Surat pernyataan kepemilikan tanah √ √ √
Surat pernyataan tidak sengketa
8 √
(bermaterai)
Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran
9 √
Dokumen
Akta Pendirian (Jika pemohon atas nama
10 √
perusahaan/badan/yayasan)
11 Bukti kepemilikan tanah (surat tanah) √
12 Ketetapan Rencana Kota (KRK)/RTLB √ √
13 SIPPT (untuk luas tanah > 5.000 m2) √ √
Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas
gambar situasi, denah, tampak, potongan,
14 sumur resapan) direncanakan oleh arsitek √ √
yang memiliki IPTB, diberi notasi GSB,
GSJ dan batas tanah)
Gambar konstruksi serta perhitungan
konstruksi dan laporan penyelidikan tanah
15 √
(direncanakan oleh perencana konstruksi
yang memiliki IPTB)
Gambar Instalasi
16 √ √
(LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
IPTB (Izin Pelaku Teknis Bangunan)
17 arsitektur, konstruksi dan instalasi (legalisir √
asli)
IMB lama dan lampirannya (untuk
18 permohonan merubah/menambah √
bangunan)
Rekomendasi hasil persetujuan Tim
19 Penasehat Arsitektur Kota (TPAK), apabila √
luas bangunan 9 Lantai atau lebih,
Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD
apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan
20 √
10.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL
apabila luas bangunan lebih dari 10.000 M2.
Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi
21 Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari √
Pemilik Bangunan.
Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila
ketinggian bangunan 9 lantai atau lebih dan
22 atau bangunan dengan basement lebih dari 1 √
lantai, atau bangunan dengan struktur
khusus.
Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh
23 √
Konsultan
PENUTUPAN

KESIMPULAN

 IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah perizinan yang diberikan


Pemerintah Daerah kepada pemilik untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi dan/atau merawat bangunan gedung sesuai
dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
 Syarat IMB Rumah Tinggal yaitu :
- foto kopi identitas pemilik,
- foto kopi SPPT dan Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan
Tahun Berjalan,
- foto kopi surat kepemilikan tanah,
- surat kuasa (bila dikuasakan),
- surat pernyataan kepemilikan tanah.
 Prosedur izin mendirikan secara umum adalah pemohon melengkapi
persyaratan, berkas yang telah dilengkapi diberikan kepada bagian front
office kantor untuk dilakukan rapat survey lapangan guna menentukan
kelayakan pembangunan tersebut.
 Cara menghitung besarnya biaya retribusi yang dikenakan adalah dengan
cara mengalikan semuanindeks perhitungan.

SARAN

Saran kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu :

 Dalam pengurusan izin mendirikan bangunan sebaiknya lebih


memaksimalkan pelayanan yang diberikan terutama memaksimalkan
pelayanan situs online.
 Dalam prosedur pengurusan izin mendirikan bangunan lebih
mensosialisasikan keada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai