Disusun Oleh :
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2018
Pengertian IMB
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah produk hukum yang berisi persetujuan atau
perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah Setempat (Pemerintah kabupaten /
kota) dan wajib dimiliki / diurus pemilik bangunan yang ingin membangun,
merobohkan, menambah / mengurangi luas, ataupun merenovasi suatu bangunan.
Setelah gambar denah selesai, baru proses pengajuan IMB bisa dilaksanakan,
jangka waktu lama pembuatan IMB sendiri bisa memakan waktu 15 hari kerja.
Biaya pengurusan IMB sendiri dihitung berdasarkan luasan rumah tersebut, yakni
per meter persegi dikenakan biaya Rp 2.500.
Contoh Surat IMB untuk Rumah tinggal :
B.IMB Non Rumah Tinggal atau Bangunan Umum
1. Persyaratan / Syarat IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal s/d 8 lantai)
Untuk membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (s/d 8 lantai) pemohon
harus melengkapi beberapa syarat mengurus IMB berupa :
Untuk biayanya membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah tinggal sendiri
disesuaikan dengan Perda No 1 tahun 2015 dengan berdasarkan Rumus :
Lama pembuatan IMB sendiri adalah 25 hari kerja, sejak dokumen teknis disetujui.
Jika sudah jadi IMB bisa langsung diambil di loket PTSP Kota Administrasi
setempat.
C.IMB Untuk Bangunan Umum (non rumah tinggal) 9 lantai atau
lebih
Hampir sama seperti syarat-syarat membuat IMB Bangunan Umum untuk non
rumah (s/d 8 lantai), untuk bangunan setinggi sembilan lantai lebih pun, harus
memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini :
IMB yang telah diterbitkan akan diinformasikan melalui SMS atau telepon kepada
pemohon dan IMB dapat diambil oleh pemohon di loket PBTSP.
Berdasarkan SK Gubernur No.129 tahun 2012, IMB bisa selesai dikerjakan selama
25 hari kerja, terhitung sejak dokumen teknis disetujui.
Klasifikasi IMB
Non Rumah
No. Syarat IMB Non Rumah
Rumah Tinggal 9
Tinggal s/d 8
Tinggal lantai atau
lantai
lebih
1 Formulir Permohonan IMB √ √ √
2 Fotokopi Identitas pemilik √ √ √
3 Fotokopi SPPT √
Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan
4 √ √ √
Bangunan Tahun Berjalan
5 Foto kopi Surat Kepemilikan Tanah √
6 Surat Kuasa (bila dikuasakan) √ √ √
7 Surat pernyataan kepemilikan tanah √ √ √
Surat pernyataan tidak sengketa
8 √
(bermaterai)
Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran
9 √
Dokumen
Akta Pendirian (Jika pemohon atas nama
10 √
perusahaan/badan/yayasan)
11 Bukti kepemilikan tanah (surat tanah) √
12 Ketetapan Rencana Kota (KRK)/RTLB √ √
13 SIPPT (untuk luas tanah > 5.000 m2) √ √
Gambar rancangan arsitektur (terdiri atas
gambar situasi, denah, tampak, potongan,
14 sumur resapan) direncanakan oleh arsitek √ √
yang memiliki IPTB, diberi notasi GSB,
GSJ dan batas tanah)
Gambar konstruksi serta perhitungan
konstruksi dan laporan penyelidikan tanah
15 √
(direncanakan oleh perencana konstruksi
yang memiliki IPTB)
Gambar Instalasi
16 √ √
(LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
IPTB (Izin Pelaku Teknis Bangunan)
17 arsitektur, konstruksi dan instalasi (legalisir √
asli)
IMB lama dan lampirannya (untuk
18 permohonan merubah/menambah √
bangunan)
Rekomendasi hasil persetujuan Tim
19 Penasehat Arsitektur Kota (TPAK), apabila √
luas bangunan 9 Lantai atau lebih,
Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD
apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan
20 √
10.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL
apabila luas bangunan lebih dari 10.000 M2.
Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi
21 Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari √
Pemilik Bangunan.
Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila
ketinggian bangunan 9 lantai atau lebih dan
22 atau bangunan dengan basement lebih dari 1 √
lantai, atau bangunan dengan struktur
khusus.
Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh
23 √
Konsultan
PENUTUPAN
KESIMPULAN
SARAN