Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suku Dinas P2B Jakarta Pusat merupakan instansi yang melaksanakan dan
mengawasi seluruh pekerjaan teknis di Kota Jakarta yang mempunyai tujuan :
Mewujudkan Tertib Penyelenggaraan Bangunan Gedung di DKI Jakarta
yang Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
Suku Dinas P2B Jakarta Pusat bertugas mengurus bangunan dibawah 8 lantai.
Suku Dinas P2B memiliki beberapa bidang didalamnya , diantaranya adalah :
Bidang Perizinan
Bidang Perizinan bertugas untuk membantu masyarakat dalam

mengurus izin mendirikan bangunan serta mengeluarkan SKIMB.


Bidang Pengawasan & Penertiban Pembangunan
Bidang Pengawasan & Penertiban bertugas untuk mengawasi &
menertibkan proses pembangunan dari sebelum bangunan didirikan
sampai bangunan tersebut berdiri.

Seksie Dinas Kecamatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, diantaranya adalah :


1. Gambir

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

2. Tanah Abang

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

3. Menteng

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

4. Senen

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

5. Cempaka Putih

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 1

Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan


6. Johar Baru

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

7. Kemayoran

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

8. Sawah Besar

: Seksie Dinas Perizinan Bangunan


Seksie Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan

B. MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN


Maksud
Pembuatan laporan ini guna memaparkan kegiatan yang mahasiswa lakukan
selama kegiatan pendampingan Tahap III yang ditempatkan di Suku Dinas Jakarta
Pusat dan Kecamatan.
Tujuan
Pembuatan laporan ini adalah, agar mahasiswa dapat menerapkan ketentuanketentuan :
1. Penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap peraturan bangunan
gedung di DKI Jakarta.
2. Memberikan penjelasan kepada masyarakat yang tidak mengerti tentang
peraturan-peraturan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 2

Kegiatan pelatihan dan pendampingan oleh mahasiswa di Suku Dinas P2B


maupun di Kecamatan Jakarta pusat mahasiswa dibagi di dua bidang yang ada di Suku
Dinas maupun kecamatan , yaitu Bidang Perijinan dan Pengawasan Penertiban
Pembangunan. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pelatihan dan
pendampingan oleh mahasiswa adalah :
A. Bidang Perizinan Bangunan
Menghitung intensitas bangunan menggunakan program autocad
Menghitung biaya rumah tinggal dengan harga satuan
Memeriksa dan memproses data masuk untuk prosedur pembuatan
IMB
Penyusunan data pemohon dalam pembuatan syarat pembanguan
yang sesuai dengan tahapan dan waktu, sehingga tidak terpisah
melainkan perkelompok
Memeriksa kelengkapan dokumen pemohon
Menggambar bangunan rumah tinggal 3 lantai sesuai KRK
B. IMB
IMB adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun yang
dapat diterbitkan jika rencana bangunan dinilai telah memenuhi ketentuan yang
meliputi aspek pertanahan, aspek planologis, aspek teknis, aspek kesehatan,
aspek kenyamanan dan aspek lingkungan.
1. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan adalah surat permohonan untuk
mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan.
2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah perizinan yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru,
mengubah, memperluas dan/atau mengurangi bangunan gedung sesuai dengan
persyaratan administratif dan teknis yang berlaku.
3. Izin Pendahuluan (IP) adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan
membangun sesuai tahapan kegiatan pelaksanaan pembangunan sambil
menunggu terbitnya izin definitif.
Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 3

IMB dipersyaratkan untuk setiap kegiatan sebagai berikut:


1. mendirikan bangunan gedung baru;
2. menambah luasan dan jumlah lantai bangunan gedung;
3. merubah klasifikasi dari fungsi bangunan gedung
4. merubah tampak bangunan gedung; dan
5. merubah tata ruang/penggunaan ruang yang menggunakan dinding
permanen.
C. Persyaratan Persyaratan IMB
Persyaratan Persyaratan IMB (dalam bentuk dokumen elektronik) yaitu :
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP);
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3. Surat bukti kepemilikan tanah berupa:
* Sertifikat Tanah
* Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh pejabat yang
berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut;
* Surat Persetujuan/Penunjukan Gubernur/Walikota untuk bangunan gedung
bersifat sementara, bangunan gedung di atas/bawah prasarana, bangunan
gedung di atas/bawah air atau bangunan gedung khusus dan penampungan
sementara;
* Surat Pernyataan dari instansi pemerintah khusus untuk bangunan gedung
milik Pemerintah.
4. surat pernyataan (di atas meterai) dari pemohon diketahui Lurah yang
menyatakan bahwa tanah yang dikuasai tidak dalam keadaan sengketa untuk
pengajuan IMB pagar yang dimohon tersendiri;
5. SIPPT untuk lahan yang memiliki luas lebih dari 5.000 m2 (lima ribu meter
persegi) atau yang dipersyaratkan;
Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 4

6. Ketetapan Rencana Kota (KRK);


7. Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB) bagi yang disyaratkan;
8. rancangan arsitektur ditandatangani oleh Arsitek yang memiliki IPTB bagi yang
dipersyaratkan (format *.dwg);
9. perencanaan struktur bangunan gedung beserta lampiran hasil penyelidikan
tanah yang ditandatangani oleh perencana struktur yang memiliki IPTB bagi
yang dipersyaratkan (format *.dwg);
10. rencana dan perhitungan mekanikal dan elektrikal bangunan gedung yang
ditandatangani oleh perencana mekanikal dan elektrikal yang memiliki IPTB bagi
yang dipersyaratkan (format *.dwg);
11. fotokopi yang dilegalisir IPTB penanggung jawab perencana arsitektur, struktur,
mekanikal dan elektrikal bangunan gedung bagi yang dipersyaratkan;
12. persyaratan yang diatur oleh ketentuan lain (mis. kewajiban-kewajiban sesuai
klausul SIPPT, Rekomendasi Andal atau UKL/UPL dsb);
13. surat persetujuan dari Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) bagi
bangunan gedung yang sudah memiliki pertelaan;
14. SK dan gambar IMB lama untuk kegiatan penambahan dan/atau perubahan
bangunan;
15. Surat Persetujuan Prinsip Gubernur untuk mendirikan baru bangunan ibadah;
16. Surat Persetujuan Gubernur untuk bangunan gedung yang direncanakan berada
di atas dan/atau di bawah tanah dan/atau air yang melintasi prasarana dan
sarana umum

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 5

D. WAKTU PENYELESAIAN IMB


1. Waktu penyelesaian penerbitan IMB untuk lingkup Kecamatan diterbitkan
selambat-Iambatnya 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak persetujuan
dokumen rencana teknis diberikan.
2. Waktu penyelesaian penerbitan IMB untuk lingkup Suku Dinas dengan ketentuan
sebagai berikut:
- untuk bangunan gedung fungsi hunian rumah tinggal diterbitkan selambatIambatnya 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak persetujuan dokumen
rencana teknis diberikan;
- untuk bangunan gedung selain fungsi hunian rumah tinggal dengan ketinggian
sampai dengan 4 (empat) lantai diterbitkan selambat-Iambatnya 15 (lima belas)
hari kerja terhitung sejak persetujuan dokumen rencana teknis diberikan;
- untuk bangunan gedung selain fungsi rumah tinggal dengan ketinggian sampai
dengan 8 (delapan) lantai selambat-lambatnya 25 (dua puluh lima) hari kerja
terhitung sejak persetujuan dokumen rencana teknis diberikan; dan
- untuk prasarana dan sarana bangunan gedung selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) hari kerja terhitung sejak persetujuan dokumen rencana teknis diberikan.
3. Waktu penyelesaian penerbitan IMB untuk permohonan yang diterima melalui
loket Dinas adalah sebagai berikut :
- untuk bangunan gedung dengan ketinggian lebih dari 8 (delapan) lantai
selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak persetujuan
dokumen rencana teknis diberikan: dan
- untuk prasarana dan sarana bangunan gedung selambat-lambatnya 25 (dua
puluh lima) hari kerja terhitung sejak persetujuan dokumen rencana teknis
diberikan.
Penyelesaian permohonan IMB dapat ditangguhkan apabila :
1. terdapat perbaikan maupun penyempurnaan hasil penilaian teknis yang belum
dipenuhi oleh pemohon;
Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 6

2. terdapat sengketa tanah dan/atau yang sedang dalam proses pengadilan;


3. pemohon memberikan data yang tidak benar; dan/atau
4. adanya keputusan status quo dari instansi yang berwenang.

E. Bidang Pengawasan dan Penertiban Bangunan


Melakukan survey untuk mengawasi bangunan rumah tinggal yang
melanggar atau tidak tidak mentaati peraturan.
Contohnya ; Tidak ada ijin membangun, Melanggar KDB (Koefisien
Dasar Bangunan, KLB, GSJ (Garis Sempadan Jalan) atau GSB (Garis
Sempadan Bangunan dan lain lain.
Dan melakukan tindakan seperti: Memberikan SP (Surat Peringatan),
Menyegel, SPB (Surat Perintah Bongkar), dan Bongkar
Menghitung KDB dan KLB dari para pemohon
Memeriksa laporan pengkaji bidang struktur pemohon, agar sesuai
dengan gambar pemohon
Melakukan penilaian teknis terhadap pengajuan IMB online
Turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi bangunan yang akan
dibangun
Pelayanan Suku Dinas yaitu :
Pelayanan IMB dan pelayanan SLF bangunan gedung dengan kriteria sebagai
berikut:

bangunan gedung fungsi hunian rumah tinggal selain lingkup kecamatan;

bangunan gedung bukan fungsi hunian rumah tinggal pelestarian golongan A,


golongan B, golongan C dan golongan D;

bangunan gedung yang memiliki batasan ketinggian yang ditetapkan dalam


rencana tata ruang sampai dengan 8 (delapan) lantai; dan/atau

sarana dan prasarana bangunan gedung yang dimohon tersendiri.

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 7

F. Fungsi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan


Fungsi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan, antara lain :
1. Rencana kerja dan anggaran Dinas.
2. Kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan penertiban bangunan
3. Pemeriksaan, penelitian, penilaian dokumen teknis perencanaan, pelaksanaan
bangunan dan pemeliharaan pengkaji teknis dan rencana teknis pembongkaran
termasuk bangunan pelestarian.
4. Pemeriksaan dan penilaian kelaikan dan persyaratan teknis bangunan pada
tahap pemanfaatan termasuk bangunan pelestarian
5. Pemberian pertimbangan teknis dan persyaratan bangunan menjadi bangunan
pelestarian
6. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan, pemeliharaan dan pembongkaran
bangunan gedung
7. Penegakan peraturan perundang-undangan penyelenggaraan bangunan gedung
8. Penyediaan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan bongkar bangunan
gedung
9. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian persetujuan teknis, standarisasi dan
perizinan bangunan gedung

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penulis dalam laporan ini adalah mendapatkan banyak
pengetahuan dan wawasan bagi penulis yang mengikuti kegiatan ini, sehingga
penulis dapat mengerti dan memahami terhadap peraturan dalam membangun
suatu bangunan, dimana nantinya akan bermanfaat bagi penulis.
Serta menambahkan nilai sosial penulis dalam berinteraksi langsung dengan
masyarakat.
B. Saran dan Kritik
Walaupun IMB Online memudahkan masyarakat dalam pembuatan IMB, tapi
masih banyak masyarakat atau pemohon yang masih awam dalam penggunaan
internet
Masih banyak yang belum tahu mengenai persyaratan dalam pembuatan IMB
Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya IMB sehingga menurut
kami IMB lebih harus disosialisasikan lagi.

Kelompok 4 (Jakarta Pusat)

Page 9

Anda mungkin juga menyukai