Anda di halaman 1dari 27

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya


Direktorat Bina Penataan Bangunan

PERSETUJUAN BANGUNAN
GEDUNG
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
DEFINISI

FUNGSI

PENYELENGGARAAN

PENYELENGGARAAN PBG

PENYELENGGARAAN SLF

OUTLINE
DEFINISI

 Persetujuan Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat PBG


adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik Bangunan
Gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas,
mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung sesuai
dengan standar teknis Bangunan Gedung.
 Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang selanjutnya
disingkat SLF adalah sertifikat yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk menyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung
sebelum dapat dimanfaatkan.
 Surat Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung yang selanjutnya
disingkat SBKBG adalah surat tanda bukti hak atas status
kepemilikan Bangunan Gedung.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 1
DEFINISI

IMB PBG
Persyaratan Administratif Standar Teknis
 Status hak tanah  standar perencanaan dan
 Status Kepemilikan Bangunan perancangan BG;
Gedung  standar pelaksanaan dan
 Izin Mendirikan Bangunan pengawasan konstruksi BG;
Persyaratan Teknis  standar Pemanfaatan BG;
 Persyaratan Tata Bangunan  standar Pembongkaran BG;
 Persyaratan Arsitektur  ketentuan Penyelenggaraan BGCB
yang dilestarikan;
 Persyaratan pengendalian dampak
lingkungan  ketentuan Penyelenggaraan BGFK;
 Persyaratan keandalan  ketentuan Penyelenggaraan BGH;
 Persyaratan Bangunan Gedung  ketentuan Penyelenggaraan BGN;
Fungsi Khusus  ketentuan dokumen; dan
 ketentuan pelaku Penyelenggaraan
Bangunan Gedung

UU 28 Tahun 2002 PP 16 Tahun 2021 Pasal 13


FUNGSI

 PBG dilakukan untuk membangun Bangunan Gedung atau


prasarana Bangunan Gedung baru, mengubah, memperluas,
mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung atau
prasarana Bangunan Gedung.
 SLF harus diperoleh oleh Pemilik sebelum Bangunan Gedung
dapat dimanfaatkan.
PENYELENGGARAAN

 Persetujuan dimohonkan kepada pemerintah pusat atau


Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melalui
sistem elektronik yang diselenggarakan oleh pemerintah Pusat.
UU 11 Tahun 2021 Pasal 24

 Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung dilaksanakan oleh


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui SIMBG.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 326

 Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung yang


selanjutnya disingkat SIMBG adalah sistem elektronik berbasis
web yang digunakan untuk melaksanakan proses
penyelenggaraan PBG, SLF, SBKBG, RTB, dan Pendataan
Bangunan Gedung disertai dengan informasi terkait
Penyelenggaraan Bangunan Gedung.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 1
Penyelenggaraan Bangunan Gedung

PBG SLF SLFn KT RTB


Laik Tidak Laik

Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan Pembongkaran

Pembangunan

KI Pelestarian KT

Keterangan
PBG : Persetujuan Bangunan Gedung
SLF : Sertifikat Laik Fungsi
SLFn : Sertifikat Laik Fungsi (Perpanjangan)
KI : Kajian Identifikasi
KT : Kajian Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
PENYELENGGARAAN PBG

 Dokumen rencana teknis diajukan kepada Pemerintah Daerah atau


Pemerintah Pusat (dalam hal bangunan gedung fungsi khusus) untuk
memperoleh PBG sebelum pelaksanaan konstruksi.
 PBG diselenggarakan dengan proses :
a. Konsultasi perencanaan;
b. Penerbitan.
 Proses konsultasi perencanaan meliputi:
a. pendaftaran;
b. pemeriksaan pemenuhan Standar Teknis; dan
c. pernyataan Pemenuhan Standar Teknis.
 Pendaftaran dilakukan oleh Pemohon atau Pemilik melalui SIMBG.
 Penjadwalan Konsultasi diberikan kepada pemohon melalui SIMBG.
 Konsultasi perencanaan diselenggarakan tanpa dipungut biaya
PP 16 Tahun 2021 Pasal 253
PENYELENGGARAAN PBG

 Konsultasi perencanaan dilakukan melalui pemeriksaan terhadap dokumen


rencana teknis yang dilakukan oleh Tim Penilai Teknis (untuk rumah tinggal)
atau Tim Profesi Ahli (Untuk Bangunan lainnya).
 Pemeriksaan dilakukan paling banyak 5 (lima) kali daiam kurun waktu paling
lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 254
PENYELENGGARAAN PBG

 Pemeriksaan pemenuhan Standar Teknis dilakukan melalui tahap:


a. pemeriksaan dokumen rencana arsitektur; dan
b. pemeriksaan dokumen rencana struktur dan MEP
 Hasil pemeriksaan dituangkan dalarn berita acara yang dilengkapi kesimpulan
Tim Profesi Ahli yang memuat:
a. rekomendasi penerbitan surat Pernyataan Pemenuhan Standar Teknis;
atau
b. rekomendasi pendaftaran ulang PBG.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 255

 Surat Pernyataan Pemenuhan Standar Teknis digunakan untuk memperoleh


PBG dengan dilengkapi perhitungan teknis untuk retribusi.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 258
PENYELENGGARAAN PBG

 Penetapan nilai retribusi dilakukan oleh Dinas Teknis berdasarkan


perhitungan teknis untuk retribusi
 Nilai retribusi ditetapkan berdasarkan indeks terintegrasi yang ditentukan
berdasarkan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung, dan harga satuan
retribusi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 261

 Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah pemberian izin untuk


mendirikan suatu bangunan.
 Tidak termasuk objek Retribusi adalah pemberian izin untuk bangunan milik
Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
UU 28 Tahun 2009 Pasal 142
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Kepentingan Umum

Catatan:

(*): Seluruh waktu inspeksi yang dilakukan Dinas Teknis berdasarkan Notifikasi dari Pemohon
Keterangan:
(*1): Dokumen teknis dilengkapi oleh pemohon dengan mengikuti Ketentuan dokumen Bangunan gedung kepentingan umum
Pemohon (*2): Pemeriksaan Kesesuaian dokumen rencana arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal.

(*3): PBG dibekukan selama 5 tahun sampai dengan ada klarifikasi mulai konstruksi dari pemilik bangunan gedung. Dalam hal tidak ada klarifikasi dalam 5 tahun, PBG dibatalkan.
Dinas teknis
(*4): Pemilik menyampaikan informasi melalui SIMBG apabila pelaksanaan pekerjaan sudah selesai. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara gambar rencana teknis (DED)
dengan gambar rencana kerja (shop drawing) akibat penyesuaian kondisi lapangan, pemilik harus membuat catatan justifikasi teknis kepada Pemda.
DPMPTSP
Justifikasi teknis penyesuaian desain terhadap kondisi lapangan tidak boleh melanggar:
a. ketentuan tata bangunan khususnya fungsi bangunan, sempadan, KDB, KLB, KTB, KDH, dan ketinggian bangunan.
b. ketentuan keandalan bangunan gedung khususnya kemampuan struktur menahan beban muatan, proteksi kebakaran, dan akses evakuasi.
Penyelenggaraan Prasarana

Catatan:

(*): Seluruh waktu inspeksi yang dilakukan Dinas Teknis berdasarkan Notifikasi dari Pemohon
Keterangan:
(*1): Dokumen teknis dilengkapi oleh pemohon dengan mengikuti Ketentuan dokumen Bangunan gedung kepentingan umum
Pemohon
(*2): Pemeriksaan Kesesuaian dokumen rencana arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal.

Dinas teknis (*3): PBG dibekukan selama 5 tahun sampai dengan ada klarifikasi mulai konstruksi dari pemilik bangunan gedung. Dalam hal tidak ada klarifikasi dalam 5 tahun, PBG dibatalkan.

(*4): Pemilik menyampaikan informasi melalui SIMBG apabila pelaksanaan pekerjaan sudah selesai. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara gambar rencana teknis (DED)
DPMPTSP dengan gambar rencana kerja (shop drawing) akibat penyesuaian kondisi lapangan, pemilik harus membuat catatan justifikasi teknis kepada Pemda.

Justifikasi teknis penyesuaian desain terhadap kondisi lapangan tidak boleh melanggar:
a. ketentuan tata bangunan khususnya fungsi bangunan, sempadan, KDB, KLB, KTB, KDH, dan ketinggian bangunan.
b. ketentuan keandalan bangunan gedung khususnya kemampuan struktur menahan beban muatan, proteksi kebakaran, dan akses evakuasi.
PENYELENGGARAAN SLF

 Penerbitan SLF dan SBKBG dilakukan bersamaan melalui SIMBG.


 Proses penerbitan SLF dan SBKBG dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari kerja
sejak surat pernyataan kelaikan fungsi diunggah melalui SIMBG.
 Untuk Bangunan Gedung Baru, SLF diterbitkan berdasarkan proses inspeksi
pada saat konstruksi oleh penilik Bangunan
 Untuk Bangunan Gedung Eksisting, SLF diterbitkan berdasarkan hasil
pemeriksaan kelaikan fungsi oleh Pengkaji Teknis
PP 16 Tahun 2021 Pasal 276
PENYELENGGARAAN SLF

 Penerbitan SLF untuk Bangunan Gedung yang sudah ada (existing) terdiri
atas:
a. pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung yang sudah ada
(existing);
b. permohonan surat pernyataan pemenuhan Standar Teknis; dan
c. penerbitan SLF dan SBKBG
 Pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung yang sudah ada (existing)
dilakukan oleh:
a. Pemilik yang bersertifikat pengkajian teknis atau memiliki unit atau
tenaga internal yang bersertifikat pengkajian teknis; atau
b. penyedia jasa Pengkaji Teknis yang bersertifikat pengkajian teknis.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 282
PENYELENGGARAAN SLF

 Demi menjaga kelaikan fungsi sepanjang pemanfaatan BG, SLF harus


diperpanjang dalam jangka waktu:
a. 20 (dua puluh) tahun untuk rumah tinggal tunggal dan deret; dan
b. 5 (lima) tahun untuk Bangunan Gedung lainnya.
 Perpanjangan SLF didahului dengan pemeriksaan kelaikan fungsi.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 297
PENYELENGGARAAN SLF
(Bangunan Eksisting)

Penerbitan SLF untuk Bangunan Gedung yang sudah ada (existing) terdiri atas:
• pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung yang sudah ada (existing);
• permohonan surat pernyataan pemenuhan Standar Teknis; dan
• penerbitan SLF dan SBKBG.
Pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung yang sudah ada (existing) dilakukan
oleh:
• Pemilik dengan kompleksitas sederhana yang bersertifikat pengkajian teknis;
• Pemilik dalam hal memiliki unit atau tenaga internal yang bersertifikat pengkajian
teknis; atau
• penyedia jasa Pengkaji Teknis yang bersertifikat pengkajian teknis.
PP 16 Tahun 2021 Pasal 282
PENYELENGGARAAN SLF
(Bangunan Eksisting)

Pemeriksaan Kelaikan Fungsi BG Pemeriksaan Kelaikan Fungsi BG


Baru: Eksisting:

 Pemeriksaan Kelaikan Fungsi dilaksanakan oleh  Pemeriksaan Kelaikan Fungsi dilaksanakan oleh
Pengawas/MK Pengkaji Teknis
 Substansi pemeriksaan kelaikan fungsi adalah  Kesesuaian dokumen PBG dengan kondisi
kesesuaian terhadap dokumen rencana teknis eksisting diperiksa oleh pengkaji teknis
yang telah mendapatkan PBG yang memenuhi  Dokumen kelengkapan sebagai dasar
ketentuan Aspek Keselamatan, Kesehatan, penerbitan SLF BG baru:
Kenyamanan, dan Kemudahan  identitas Pemilik;
 Kesesuaian pelaksanaan konstruksi di inspeksi  kondisi Bangunan Gedung;
oleh Penilik Bangunan pada setiap tahapan  kesesuaian dengan KRK;
konstruksi  dokumen PBG atau rencana teknis atau
 Dokumen kelengkapan sebagai dasar gambar terbangun (as built drawing)
penerbitan SLF BG baru:  informasi pelaksanaan Pemeliharaan dan
 Hasil laporan penilik Perawatan Bangunan Gedung
 As built drawing final  As Built Drawing paling sedikit meliputi Aspek
 Surat Pernyataan Pengawas/MK kepada Keselamatan (dimensi balok/kolom, evakuasi,
Pemilik proteksi kebakaran, proteksi petir, instalasi
Lampiran V PP 16 Tahun 2021
 Surat Pernyataan dari Penilik ke Pemda listrik)
Penyelenggaraan SLF
(Fase Konstruksi)
• Penyedia jasa pengawasan
konstruksi atau manajemen
konstruksi membuat daftar
simak hasil pemeriksaan
kelaikan fungsi berdasarkan
laporan pengawasan, hasil
inspeksi, dan hasil pengujian
(commissioning test).
• Surat pernyataan kelaikan
fungsi dikeluarkan oleh
penyedia jasa pengawasan
konstruksi atau manajemen
konstruksi atau Penilik
berdasarkan daftar simak.
(PP no.16 Tahun 2021 Pasal 272)

• Dinas Teknis menindaklanjuti


surat pernyataan kelaikan
fungsi dengan penerbitan SLF
dan surat kepemilikan
Bangunan Gedung
(PP no.16 Tahun 2021 Pasal 274)
Penyelenggaraan SLF
(Bangunan Eksisting)
• Untuk bangunan eksisting,
pemeriksaan kelaikan fungsi
untuk proses penerbitan SLF
dilakukan dengan memeriksa
kesesuaian dokumen:
a. identitas Pemilik,
b. kondisi Bangunan Gedung;
c. kesesuaian dengan KRK;
d. dokumen PBG; dan
e. informasi pelaksanaan
Pemeliharaan dan
Perawatan.

• Dalam hal tidak ada dokumen


PBG, pemeriksaan dilakukan
dengan dokumen rencana
teknis atau as built drawing
yang memuat aspek
keselamatan bangunan
gedung

(PP no.16 Tahun 2021 Pasal 282)


Penyelenggaraan SLF (Perpanjangan)

● Perpanjangan SLF
didahului dengan
pemeriksaan kelaikan
fungsi

● Pemeriksaan Kelaikan
fungsi untuk bangunan
gedung eksisting
mempertimbangkan
kesesuaian kondisi
lapangan, dan/atau
gambar terbangun (as-built
drawings) terhadap SLF
terakhir serta Standar
Teknis

(PP no.16 Tahun 2021 Pasal 297)


Penyelenggaraan SLF (Perpanjangan)

Pengkaji Pengkaji Teknis adalah orang perseorangan atau badan usaha,


baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum,
Teknis yang mempunyai sertifikat kompetensi kerja kualifikasi ahli atau
sertifikat badan usaha untuk melaksanakan pengkajian teknis
Definisi atas kelaikan fungsi Bangunan Gedung.

PP no.16 Tahun 2021 Pasal 1 nomor 32


Tugas Pengkaji Teknis

Penyedia jasa pengkajian teknis


● Bangunan Gedung yang sudah ada
memberikan layanan (existing) dan telah memiliki PBG untuk
pemeriksaan kelaikan fungsi penerbitan SLF pertama;
Pemeriksaan Bangunan Gedung dan/atau ● Bangunan Gedung yang sudah ada
melakukan pemeriksaan berkala
Kelaikan (existing) yang belum memiliki PBG untuk
Tugas Pengkaji Teknis

Bangunan Gedung yang


Fungsi penerbitan SLF pertama;
dituangkan dalam surat
pernyataan kelaikan fungsi atau ● Bangunan Gedung perpanjangan SLF; dan
laporan pemeriksaan berkala. ● Bangunan Gedung pasca bencana.
PP no.16 Tahun 2021 Pasal 203 Ayat (7) dan 210

Pemeriksaan berkala Bangunan Gedung yang dilakukan oleh Pengkaji Teknis dilakukan
untuk:
● memastikan keandalan seluruh atau sebagian Bangunan Gedung, komponen, bahan
Pemeriksaan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana; dan/atau
Berkala ● memverifikasi catatan riwayat kegiatan operasi, Pemeliharaan, dan Perawatan
Bangunan Gedung.
Pemeriksaan berkala dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan dengan rentang
waktu tertentu, untuk menjamin semua komponen Bangunan Gedung dalam kondisi laik
fungsi. PP no.16 Tahun 2021 Pasal 70 dan 205
Persyaratan menjadi Pengkaji Teknis

Pengkaji Teknis perseorangan:


● sarjana bidang teknik Arsitektur dan/atau sipil;
● pengalaman 3 (tiga) tahun melakukan pengkajian teknis,
Penyedia Jasa Orang Pemeliharaan, Perawatan, pengoperasian dan/atau
Perseorangan pengawasan konstruksi Bangunan Gedung; dan
Penyedia Jasa Pengkajian Teknis

● memiliki keahlian pengkajian teknis bidang Arsitektur,


RPP Bangunan Gedung Pasal 204
struktur dan/atau utilitas yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi kerja kualifikasi ahli.

Pengkaji Teknis badan usaha :


● pengalaman perusahaan 2 (dua) tahun melakukan
Penyedia Jasa Badan
pengkajian teknis dan/atau pengawasan konstruksi BG; dan
Usaha
(Berbadan Hukum/ Tidak ● memiliki tenaga ahli pengkaji teknis di bidang Arsitektur,
Berbadan Hukum) struktur, mekanikal, elektrikal, dan tata ruang luar yang
masing-masing paling sedikit 1 (satu) orang.

PP no.16 Tahun 2021 Pasal 204, 206, 207


Kualifikasi Dasar Pengkaji Teknis

Kemampuan dasar yang perlu dimiliki meliputi:


● pengecekan kesesuaian as-built drawings terhadap dokumen PBG;
● pengecekan kesesuaian fisik BG terhadap as-built drawings;
Kemampuan Dasar
● pemeriksaan komponen arsitektural, struktural, utilitas, dan tata
ruang luar Bangunan Gedung.
Kualifikasi Dasar Pengkaji Teknis

Pengetahuan dasar paling sedikit meliputi :


● desain prototipe/purwarupa BG sederhana 1 (satu) lantai;
Pengetahuan ● persyaratan pokok tahan gempa BG sederhana 1 (satu) lantai;
Dasar ● inspeksi saat pelaksanaan konstruksi;
● pengisian daftar simak pemeriksaan kelaikan fungsi;
● pemeriksaan BG secara visual; dan
● pemeriksaan BG dengan peralatan nondestruktif.

PP no.16 Tahun 2021 Pasal 208


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai