Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KELAIKAN

FUNGSI BANGUNAN
Lokasi: Kelurahan Labuan Bajo - Kec. Komodo - Kab. Manggarai Barat

SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)


BANGUNAN KOMERSIAL DAN HOTEL

Tahun
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1. PENDAHULUAN
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan kegiatannya, memiliki peran
yang sangat penting dalam pembentukan watak, perwujudan produktivitas serta jatidiri.
Selain itu juga bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya baik untuk hunian atau tempat tinggal, keagamaan, berusaha, sosial budaya
maupun kegiatan khusus.
Penyelenggaraan penataan bangunan gedung dan peningkatan kehidupan serta
penghidupan dan penghidupannya serta mewujudkan bangunan yang fungsional serta
seimbang, selaras dan selaras dengan lingkungannya, perlu adanya pengaturan yang
sesuai, terlebih bangunan tersebut bersifat publik yang melibatkan banyak orang
didalamnya, sehingga kelaikan fungsi gedung sangat penting untuk menghindari hal – hal
yang tidak diinginkan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung (SLF) adalah untuk


melakukan pemeriksaan tahap awal terhadap persyaratan administrasi maupun teknis
kalaikan bangunan, untuk selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten
Manggarai Barat dalam melakukan Pemeriksaan kelaikan bangunan gedung yang lebih
lengkap.
Tujuan : 1. Terlaksananya pemeriksaan kelaikan bangunan gedung, pengamatan
visual, ditinjau dari persyaratan administrasi teknis, terhadap kesesuaian
pemanfaatan Ruang.
1. Terindikasinya tingkat kelaikan dan rekomendasi upaya perbaikan dalam
rangka penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.
2. Terciptannya bangunan gedung yang layak sesuai yang diamanatkan
dalam UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan sesuai
dengan Peraturan Pelaksanannya PP No. 36 Tahun 2005 di daerah.

1.3. DASAR HUKUM


2|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

1. Uu No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyatakan bahwa pengaturan


bangunan gedung bertujuan untuk;
a. Mewujudkan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung
yang serasi dan selaras dengan lingkungannya
b. Mewujudkan penyelenggaraan – penyelenggaraan bangunan yang menjamin
kelaikan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan
dan kemudahan
c. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
2. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang No. 28 tahun
2022 tentang Bangunan Gedung.
3. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung
4. Permen PU No. 25/PRT/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung
5. Permen PU No. 11/PRT/M/2018 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis
dan Penilik Bangunan.

1.4. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

1. Pengecekan komponen bangunan:

Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung

a. Data Umum
- Nama Bangunan
- Lokasi/Alamat
- Fungsi
- Luas/Jumlah Lantai
- Pemilik
b. Data Penunjang
- Tahun Pembangunan
- Sejarah Kepemilikan, kerusakan dan fungsi bangunan gedung

3|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

- Perencana
- Kontraktor
- Pengawas
- Gambar Bangunan
- Nomor IMB/PBG
- Data Arsitektur
● Permen PU 26/PRT/2008 (Perencana Arsitektur & Elektricakal)
● Standart Penyandang Cacat Permen PU 30/PRT/2006 (Perencana Arsitektur)
● Permen PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksesibilitas pada Bangunan gedung dan Lingkungan.
c. Data Struktur
- Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk rumah dan gedung SNI
1726;2012,
- Beban minimum untuk merancang bangunan gedung dan struktur lain
SNI1727;2013,
- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 2847/2013,
d. Data Utilitas
- Permen PU 26/PRT/2008, Tentang persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya
- Permen PU 26/PRT/2008 (Perencana Arsitektur dan Elektrikal)
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Secara umum pemeriksaan kelaikan bangunan bangunan gedung dilakukan dengan


cara pengamatan visual kondisi fisik bangunan terhadap fisik bangunan, terhadap
komponen Arsitektur, Struktur, Utilitas dan pemenuhan fasilitas aksesibilitas bagi
penyandang cacat. Untuk pemeriksaan struktur beton pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan hammer test.

Untuk pemeriksaan utilitas bangunan pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan


infrared thermographic thermal imaging radiometers. Setiap komponen pemeriksaan wajib
disiapkan gambar rencana atau asbuild drawings untuk kebutuhan pemeriksaam

4|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

dilapangan. Bila gambar - gambar yang dimaksud tidak tersedia, konsultan wajib membuat
gambar sesuai dengan kebutuhan.

1. Data Arsitektur

a. Menyiapkan gambar-gambar arsitektur yang diperlukan

b. menyiapkan formulir isian data lapangan

c. Periksa dan cara kondisi fisik komponen arsitektur, sesuai formulir yang telah dibuat

2. Struktur

a. Menyiapkan gambar-gambar struktur yang diperlukan

b. Menyiapkan formulir isian lapangan

c. Periksa dan catat kondisi fisik komponen struktur

3. Utilitas

a. Menyiapkan gambar - gambar Utilitas gedung, seperti Utilitas Plumbing, sistem


penghawaan buatan, penerangan buatan, transportasi vertikal(lift, eskalator),
jaringan listrik, jaringan komunikasi, sanitasi dan peralatan lain yang menunjang
fungsi bangunan gedung.

b. Menyiapkan formulir isian data lapangan

c. periksa dan catat komponen utilitas yang ada baik didalam bangunan maupun diluar
bangunan

d. Menyiapkan (gambar-gambar prasarana dan sarana kebakaran pada bangunan


gedung seperti ; hidran, springkler, tangga darurat, dll, sesuai dengan Permen PU
No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Prototipe Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.

e. Menyiapkan formulir isian data lapangan.

f. Perangkat dan cara komponen prasarana dan sarana kebakaran

5|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

g. Menyiapkan gambar-gambar aksesibilitas penyandang cacat pada bangunan gedung


sesuai dengan Permen PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungannnya.

h. Menyiapkan rekomendasi elemen aksesibilitas dan persyaratan untuk bangunan


gedung.

1.5. BATASAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan diutamakan pada :
a. Bangunan Gedung Negara/Kantor Pemerintahan
b. Bangunan Gedung Komersial (pabrik dan ruko)
c. Bangunan Gedung pelayanan umum seperti : rumah sakit, hotel, pusat
perbelajaan, terminal, stasiun dan bandara
2. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengamatan visual terhadap komponen
Arsitektur, Struktur dan Utilitas
3. Untuk pemeriksaan struktur beton, pemeriksaan dilakukan dengan Hammer Test serta
berpedoman pada dokumen hasil pelaksanaan lapangan terhadap rencana struktur.
4. Pemeriksaan kelaikan bangunan dilakukan pada komponen :
a) Arsitektur
Pemeriksaan Arsitektur dilaksanakan pada finishing bangunan baik yang berada
pada bagian dalam bangunan gedung maupun yang berada pada bagian luar
bangunan gedung., mencakup
● Fungsi bangunan gedung terhadap kesesuaian peruntukan lahan
● Interior, antara lain: finishing lantai/selubung bangunan, dinding, pintu, plafond,
jendela, kaca dan meubeler terpasang.
● Eksterior, antara lain: finishing dinding, lantai, pagar dan penataan lanscape.
b) Struktur
Evaluasi dilakukan terhadap sistem struktur, pondasi, kolom, balok, dinding, core,
shear-wall dan atap.
c) Utilitas/Mekanikal dan Elektrikal

6|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

- Evaluasi dilakukan terhadap sistem trasportasi vertikal (STV), sistem utilitas


plambing, sistem utilitas listrik, sistem utilitas tata udara, sistem utilitas
penangkal petir, sistem utilitas komunikasi dan tata suara, sistem pembuangan
sampah dan sistem BAS (Building Automatic System)
- Persyaratan pencegahan dan penanggulangan kebakaran, dilakukan evaluasi
pada sistem proteksi pasif dan aktif yang terdapat pada objek bangunan gedung,
termasuk pemeriksaan terhadap peralatan pemadam kebakaran, material
insulator kebakaran.
- Aksesibilitas penyandang cacat, dilakukan evaluasi pada elemen aksesibilitas
yang terdapat pada bangunan gedung, sesuai dengan ketentuan Permen PU No.
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.

1.6. INDIKATOR KELUARAN

1.6.1. INDIKATOR KELUARAN (KUALITATIF)


1. Pemilihan bangunan gedung diprioritaskan kepada bangunan gedung yang sudah
memiliki IMB/PBG atau bangunan gedung yang belum memiliki IMB/PBG tetapi
pemanfaatan ruangnnya sesuai dengan ketentuan Tata Ruang.
2. Meningkatnya kinerja pembinaan teknis bangunan gedung didaerah; meningkatnya
kelaikan bangunan gedung dan perlengkapannya dalam menunjang fungsi bangunan
gedung dan tercapainya unsur-unsur keselamatan, kenyamanan, kesehatan,
komunikasi dan mobilisasi didalam bangunan gedung tersebut.
3. Mengurangi kegagalan struktur yang diikuti oleh runtuhnya sebagian atau seluruh
gedung dan mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam seperti angin
kencang, gempa, tanah longsor perubahan fungsi dan lain sebagainya.
4. Terbinanya aparat Pemerintah Daerah dalam persiapan pemberlakuan SLF

1.6.2. KELUARAN (KUANTITATIF)

7|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan audit kelaikan bangunan gedung Hotel Marina
dan Bangunan Gedung Komersial berupa laporan pemeriksaan kelaikan bangunan
gedung (SLF)

1.6.3. LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

8|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Gedung ini dilaksanakan di Kawasan ASDP-


Hotel MARINA dan gedung Komersial yang beralamat di Labuan Bajo, Jl. Soekarno-
Hatta - Kelurahan Labuan Bajo - Kec. Komodo - Kab. Manggarai Barat.

9|Bangunan Gedung Hotel Marina dan Fasilitas Komersial


PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

BAB II METODOLOGI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1. PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN

Secara umum pemeriksaan kelaikan bangunan gedung dilakukan dengan cara


Pengamatan Visual kondisi fisik bangunan, terhadap komponen Arsitektur, Struktur, Utilitas,
Kebakaran dan pemenuhan fasilitas aksesibilitas bagi penyandang cacat.

Untuk pemeriksaan struktur beton, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan


Hammer Test atau pemeriksaan terhadap dokumen kesesuaian pelaksanaan dari dokumen
perencanaan yang dibuat.

Untuk pemeriksaan instalasi bangunan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan


alat pemantau suhu ruangan dan alat lainnya yang diperlukan.

Setiap komponen pemeriksaan wajib disiapkan gambar rencana atau as built drawings
untuk kebutuhan pemeriksaan dilapangan. Bila gambar yang dimaksud tidak tersedia
konsultan/pengkaji teknis wajib membuat gambar sesuai dengan kebutuhan.

2.2. PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG


Proses penyelenggaraan bangunan gedung secara garis besar dibagi menjadi dua
bagian yaitu bangunan gedung pada umumnya dan bangunan gedung tertentu.

Diagram 1. Alur Pelayanan PBG secara umum

10 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

4.1. Tata Cara Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.

Diagram 2. Alur Pelayanan SLF secara umum

11 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

2.3. TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI


Sertifikat Laik Fungsi bangunan gedung yang diberikan oleh Pemerintah Kota untuk
bangunan gedung, kepada pemilik/pengguna bangunan gedung meliputi :

- Penerbitan SLF untuk pertama kali; dan


- Perpanjangan SLF selanjutnya.

1. Penyelenggaraan Bangunan Gedung

a. Lingkup penyelenggaraan bangunan gedung; sebagai satu kesatuan sistem dalam


pelaksanaan urusan wajib pemerintahan dibidang bangunan gedung meliputi :
Pembangunan, Pemanfaatan, Pelestarian dan Pembongkaran bangunan gedung.

b. Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung; dilakukan dengan:

- Penerbitan IMB/PBG

- Penerbitan SLF bangunan gedung, perpanjangan SLF bangunan gedung; dan

- Persetujuan Rencana Teknis Pembongkaran (RTB) bangunan gedung.

c. Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung; diberikan untuk bangunan gedung yang telah
selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan gedung
sebagai syarat untuk dapat dimanfaatkan.

2. Prinsip-prinsip pemberian SLF Bangunan Gedung

a. Pelayanan Prima

b. Tanpa Pungutan Biaya

3. Persyaratan Penerbitan SLF Bangunan Gedung

a. Pemenuhan Persyaratan Administratif

1. Pemeriksaan pada proses penerbitan SLF bangunan gedung untuk menilai


pemenuhan persyaratan administratif meliputi;

12 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

a) Kesesuaian data aktual dengan data dalam dokumen status hak atas lahan.

b) Kesesuaian data aktual dengan data IMB/PBG, dan/atau dokumen ststus


kepemilikan bangunan gedung yang semula telah ada/dimiliki; dan

c) Kepemilikan dokumen IMB/PBG

2. Pemeriksaan pada proses perpanjangan SLF dengan bangunan gedung untuk


menilai pemenuhan persyaratan administratif meliputi:

a) Kesesuaian data aktual dan/atau individu adanya perubahan dalam dokumen


status kepemilikan bangunan gedung berdasarkan pada perubahan
kepemilikan;

b) Kesesuaian data aktual dan/atau adanya perubahan dalam dokumen status


kepemilikan tanah;dan

c) Kesesuaian data aktual dan/atau adanya perubahan data dalam dokumen


IMBberdasarkan antara lain adanya pemecahan IMB/PBG atas permohonan
pemilik bangunan.

b. Pemenuhan Persyaratan Teknis

1. Pemeriksaan dan pengujian pada proses penerbitan SLF Bangunan Gedung untuk
menilai pemenuhan persyaratan teknis meliputi;

a) Kesesuaian data aktual dengan data dalam dokumen pelaksanaan konstruksi


bangunan gedung termasuk as built drawing, pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan/perawatan bangunan gedung, peralatan serta perlengkapan
mekanikal dan elektrikal bangunan gedung serta dokumen-dokumen
pendukung lainnya.

b) pengujian/test dilapangan (onsite) dan/atau laboratorium untuk aspek


keselamatan, kesehata, kenyamanan dan kemudahan, pada struktur peralatan
dan perlengkapan bangunan gedung serta prasarana bangunan gedung pada
komponen konstruksi atau peralatan yang memerlukan data teknis yang
akurat; dan
13 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

c) Pengujian/test sebagaimana dimaksud pada butir b.1) b) dan b.1) c) dilakukan


sesuai dengan pedoman teknis dan tata cara pemeriksaan kelaikan fungsi
bangunan gedung.

2. Pemeriksaan dan pengujian pada proses perpanjangan SLF bangunan gedung


untuk menilai pemenuhan persyaratan teknis meliputi;

a) Kesesuaian data aktual dengan data dalam dokumen laporan hasil


pemeriksaan berkala, laporan pengujian struktur, peralatan dan perlengkapan
bangunan gedung serta prasarana bangunan gedung, laporan hasil perbaikan
dan/atau penggantian dalam kegiatan perawatan, termasuk dengan adanya
perubahan fungsi pada bangunan gedung, intensitas, arsitektur bangunan
gedung dan dampak lingkungan yang ditimbulkan;

b) Pengujian/test lapangan (on site) dan/atau dilaboratorium untuk aspek


keselamatan, kesehatan kenyamanan dan kemudahan, pada struktur,
peralatan dan perlengkapan bangunan gedung prasarana bangunan gedung
pada struktur, komponen konstruksi bangunan gedung dan peralatan yang
memerlukan data akurat, termasuk adanya perubahan fungsi bangunan
gedung, peruntukan dan intensitas, arsitektur bangunan gedung serta dampak
lingkungan yang ditimbulkan; dan

c) Pengujian/test sebagaiman dimaksud dalam butir b) dilakukan sesuai dengan


pedoman teknis dan tata cara pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung

d) Lingkup dan metode pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung.

1. Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung meliputi :

a. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administratif, pemeriksaan


mengidentifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaaran/kesesuaian
data dalam dokumen.

b. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis meliputi pemenuhan


persyaratan tata bangunan, dan persyaratan keandalan bangunan
gedung. Tata cara pemeriksaan pemenuhan persyaratan tata bangunan
14 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

dan persyaratan keandalan bangunangedung meliputi persyaratan


keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan lebih rinci diatur
dalam pedoman teknis kelaikan.

15 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

2.5. PENGOLAHAN DATA DAN PENENTUAN PENILAIAN

Kondisi fisik yang dicatat dalam formulir untuk masing-masing komponen


digunakan untuk proses pengolahan dan penentuan nilai kelaikan dari segi arsitektur,
struktur, utilitas, kebakaran dan aksesibilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan dan kesesuaian dan penyimpangan hasil pemeriksaan kondisi fisik


terhadap gambar desain arsitektur yang terkait.

2. Menentukan nilai kelaikan arsitektur berdasarkan hasil pemeriksaan.

3. Menyusun rekomendasi

4. Langkah penanganan bangunan gedung selanjutnya, yaitu apakah bangunan


gedung tersebut perludilakukan penelitian detaillebih lanjut, perawatan,
perbaikan, perkuatan dan sebagainya untuk mencapai kondisi prima atau laik yang
wajib dilakukan oleh pemilik / pengguna bangunan gedung.

16 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

BAB III HASIL DAN ANALISIS


3.1. DESKRISPSI LOKASI PEKERJAAN

Bangunan Hotel Marina yang berfungsi sebagai Hotel dan Kawasan Komersial beralamat di Jl.
Soekarno-Hatta Labuan Bajo, Kelurahan Labuan Bajo - Kecamatan Komodo - Kabupaten
Manggarai Barat.

Gambar 3.1.
Peta Lokasi Bangunan

SITE HOTEL

17 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3.2. PEMERIKSAAN ARSITEKTURAL BANGUNAN GEDUNG

1. Luas Penguasaan Lahan

Berdasarkan keterangan yang telah dihimpun dari pihak pengelola keteknisan gedung, luas
lahan total Hotel Marina adalah kurang lebih 810 m2.

Tabel.3.1
Luas Hasil Survei Penggunaan Lahan

No Penggunaan Lahan Luas Bangunan Percentase Keterangan


M2 %
1 Lantai I 4919,67 100 %

Jumlah 4919,67 100 %

2. Luasan Bangunan

Pemeriksaan luasan pada bangunan Hotel Marina dilakukan dengan mengkaji data yang
didapat dengan hasil pemeriksaan lapangan

Berikut adalah hasil pemeriksaan lapangan

Tabel.3.2
Luas Hasil Survei Luasan Bangunan

No Penggunaan Lahan Luas Bangunan Percentase Keterangan


M2 %
1 Lantai I 4919,67 34,85
2 Lantai 2 4316,37 30,58
3 Lantai 3 1717,90 12,17
4 Lantai 4 1717,90 12,17
5 Lantai 5 1445, 00 10,24
Jumlah 14116,84 100

18 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Gambar 3.2.
Site Plan Hotel Marina

3.2.1. Aspek Keselamatan.

Aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting pada setiap bangunan gedung
terutama pada bangunan dengan tingkat aktivitas dalam ruangan yang tinggi karena
berkaitan dengan jiwa manusia yang berada didalamnya.

1. Tangga Darurat
Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan bangunan gedung ini memiliki fungsi
tangga darurat yang masih menyatu dengan fungsi tangga umum. Tangga berada
samping gedung terkoneksi dengan area publik tetapi dengan lebar tangga yang cukup
(selebar 2,5m) cukup untuk mengakomodir kondisi darurat.

Gambar 3.3.Tangga Akses Darurat & Akses Umum


19 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

2. Jumlah Tangga Darurat.

Dengan luas bangunan kurang lebih 16.143,94 m2 dan beban manusia harian
terhitung di angka kurang lebih 50 s/d 60 orang per-hari, bangunan Hotel dan
bangunan komersial memiliki total 1 titik anak tangga darurat dan publik yang dinilai
cukup untuk mengakomodir kondisi darurat.

3. Ukuran Tangga Darurat.

Ukuran tangga darurat (dapat termasuk tangga akses umum) mengikuti standard yang
diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang
persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.
Dari hasil pemeriksaan lapangan didapatkan data sebagai-berikut:

No Pengguna Standar Pemeriksaan Keterangan

1 Lebar Tangga Min 120 cm Rata-rata 70cm Sesuai (bersyarat)


2 Pijakan Maks 20 20 anak tangga Sesuai

3 Lebar Injakan Maks 27 cm Rata-rata 27cm Sesuai (bersyarat)

4 Tinggi injakan Maks 20 cm Rata-rata 18cm Sesuai

4. Jalur Keluar/Pintu Darurat

Tangga darurat memiliki jalur keluar yang mengarah ke ruang luar titik berkumpul
(assembly poin). Jenis dan kondisi pintu darurat dapat dilihat pada gambar berikut;

Gambar 3.5. Jalur Keluar Pada Tangga Darurat


20 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

5. Bukaan Pintu

Pada bangunan Hotel dan banguan komersial Marina ini ditemui beberapa jenis
bukaan pintu/kusen (berdasarkan perbedaan penggunaan material). Dari hasil
pengamatan langsung dilapangan diketahui penggunaan material pada bukaan pintu
dapat dibedakan berdasarkan letaknya. Ditemukan beberapa persamaan karakteristik
bukaan pintu pada masing-masing area publik dan privat.

Pada area publik jenis bukaan pintu dipakai cenderung menggunakan kaca karena
mengutamakan transparansi antar-ruangan. Sedangkan pada area privat jenis bukaan
pintu yang dipakai cenderung lebih solid.

Gambar 3.5.
Bukaan Pintu Pada Area Publik

21 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Gambar 3.5.
Bukaan Pintu Pada Area Privat
6. Kebersihan Situasi

Dinilai secara keseluruhan setiap jalur evakuasi (ruangan dan koridor) yang ada
kondisinya tidak terganggu (terbebas) oleh keberadaan barang yang menghalangi.
Untuk koridor kondisinnya sangat terjaga, begitupun dengan kondisi pada area tangga
darurat.

Gambar 3.5.
Kondisi Area Koridor dan area Tangga

7. Penggunaan Jalur Evakuasi dan signage (Rambu)

Untuk penggunaan jalur evakuasi sesuai dengan standart yaitu terdapat rencanajalur
evakuasi saat keadaan darurat. Pada setiap sudut koridor bangunan, akses-akses jalur

22 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

darurat dan ruang-ruang dengan intensitas aktifitas pada bangunan Hotel dan
bangunan komersial Marina Hotel.

Gambar 3.5.
Rencana Jalur Evakuasi

Disamping itu, kelengkapan signage (rambu) yang dimiliki oleh Bangunan Hotel dan
Bangunan Komersial pun dinilai sangat lengkap. Papan penunjuk arah ruang
disediakan pada koridor dan setiap jalur persimpangan, seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.3.
Signage

8. Assembly Point

Syarat untuk titik Assembling Point adalah lokasi yang terbuka, lokasi yang strategis
diluar bangunan gedung. Terdapat satu titik assembly Point (titik kumpul) dibangunan
Hotel dan Bangunan Komersial Marina yaitu didekat area parkir.

23 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini pada masing – masing kamar
memiliki Jalur Keluar/Pintu Darurat yang mengarah langsung dengan ruang luar
berkumpul (assembly point)

Gambar 3.5.
Rambu Assambly Point

Gambar 3.5.
Denah Titik Kumpul Pada Bangunan

24 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3.2.2. Aspek Kesehatan

1. Sistem Penghawaan

Hasil pemeriksaan pada gedung Hotel dan gedung komersial diketahui untuk
sistem pengkondisian udara (penghawaan) lebih diutamakan menggunakan sistem
mekanik (AC split). Namun demikian pada setiap ruangan yang terhubung langsung
dengan ruang luar pun dilengkapi dengan jendela hidup untuk alternatif
penghawaan secara alami.

Gambar 3.5.
Sistem penghawaan Buatan

Gambar 3.5.
Sistem penghawaan Alami

25 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

2. Sistem Pencahayaan

Hasil pemeriksaan pada gedung Hotel dan gedung komersial Marina diketahui
untuk sistem pencahayaan lebih diutamakan menggunakan sistem pencahayaan
alami. serta pada setiap ruangan yang terhubung langsung dengan ruang luar pun
dilengkapi dengan bukaan-bukaan yang lebar sebagai tambahan alternatif
pencahayaan secara alami, sedangkan bagian koridor (dalam bangunan) cenderung
menggunakan pencahayaan buatan.

Gambar 3.5.
Sistem pencahayaan Buatan

Gambar 3.5.
Sistem Pencahayaan Alami

26 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3. Tempat Pembuangan Sampah (TPS)


Hotel Marina menggunakan tempat penampungan sampah yang portabel agar
mudah untuk diangkut ke tempat pembuangan sampah. Selain itu untuk dibagian
dalam bangunan pada setiap titik selalu tersedia tempat sampah kecil.

Gambar 3.5.
Tempat Penampungan Sampah
Tempat Penampungan
Sampah Sementara diluar
bangunan
Tempat Penampungan
Sampah Sementara
didalam bangunan

3.2.3. Aspek Kemudahan

1. Hubungan Sirkulasi Horizontal dan Vertikal

Sirkulasi Pada bangunan secara horizontal alur-alur sirkulasinya sangat luas serta
penempatan perabotannya tidak menghalangi sistem sirkulasinya serta dengan
jarak yang cukup sehingga tidak membatasi ruang gerak pengunjung maupun
pelayan hotel. Dengan kesimpulan hasil pemeriksaan dilapangan sirkulasi
horizontal dinilai sangat memadai, terlihat dari dimensi jalur yang lebih dari cukup
untuk mengakomodir kebutuhan. Demikian juga dengan akses vertikal dinilai
sangat memadai selain lebarnya yang cukup juga tidak ada aksesories atau
meubeler yang menghalangi akses sirkulasi vertikal tersebut.

27 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Gambar 3.5.
Gambar Alur Sirkulasi Horizontal

Gambar 3.5.
Gambar Alur Sirkulasi Vertikal

2. Jalan Keluar/Masuk Sesuai Fungsi (Dimensi, Penempatan, Jarak Tempuh)

Hasil pengamatan untuk jalan keluar/masuk sesuai fungsi (Dimensi, Penempatan,


Jarak Tempuh) sangat luas serta sangat memadai dan juga dapat memudahkan
akses pemadam kebakaran pada bangunan.

Gambar 3.5.
Gambar Akses Keluar Masuk Menuju Hotel Marina Labuan Bajo

28 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3. Area Parkir

Area parkir kendaraan pada kawasan bangunan Hotel dan Bangunan Komersial
Marina telah diperhitungkan untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda
dua. Ketersediaan lahan parkir cukup memadai yaitu untuk kendaraan roda empat
dan kendaraan roda dua.

Berdasarkan keterangan dari pengelola parkir, bahwa untuk parkir roda 4 bisa
menampung lebih dari 10 roda 4 serta lebih dari 30 roda dua

Gambar 3.5.
Gambar Area Parkir Kendaraan

3.2.4. Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Bangunan Gedung

1. Toilet Bangunan

Toilet Bangunan Hotel dan Bangunan Komersial Marina terdapat beberapa titik
toilet dengan jumlah yang sudah disesuaikan dengan kapasitas pengunjung dan
juga karyawan. Secara keseluruhan kondisi toilet cukup bersih dan terawat juga
sudah terpisah antara toilet pria dan toilet wanita, serta ketersediaan air bersih
yang cukup sehingga siapapun yang menggunakannya merasa nyaman.

Gambar 3.5.Gambar Toilet Bangunan

29 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3. Sarana / Papan Informasi

Sarana Informasi Bangunan Hotel dan Bangunan Komersial Kawasan Marina cukup
lengkap serta mudah ditemui disetiap lantai bangunan. Tanda-tanda tersebut
sebagai sarana menginformasikan fungsi-fungsi ruang setiap lantainya sehingga
memudahkan orang atau pengunjung untuk menemukan tempat tujuannya.

Gambar 3.5.
Gambar Papan Informasi

4. Pola Penghijauan dan Ruang Terbuka

Lahan Kawasan Marina sebagian besar didominasi oleh bangunan, namun ruang
terbuka juga cukup luas yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau serta sebagai
area resapan. Persentase ketersediaan ruang terbuka untuk area resapan air
berada diangka ± 30%.

Gambar 3.5.
Gambar Ruang Terbuka Hijau Kawasan Marina

30 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3.3. PEMERIKSAAN STRUKTURAL BANGUNAN GEDUNG


3.3.1. Pengamatan Visual Struktur
Struktur Bangunan utama Gedung Hotel dan Gedung Komersial Kawasan
Marina terbangun dari Struktur Beton Bertulang. Adapun fungsi bangunan tersebut
adalah Hotel serta plaza-plaza pada gedung komersialnya. Hasil pengamatan visual
pada bangunan tersebut dapat ditampilkan pada gambar berikut.

Gambar 3.5.
Gambar Struktur Bangunan

31 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

3.3.2. Tinjauan Struktur


Sebelum didirikannya, Bangunan Hotel Marina telah memenuhi beberapa
prosedur dalam membangun, salah satunya adalah melakukan perencanaan terhadap
bangunan dengan memahami perilaku yang terjadi pada struktur bangunan yang
ditinjau untuk memperoleh hasil perencanaan yang optimal, akurat dan tidak
menimbulkan kegagalan struktur. Namun perlu dianalisa kembali guna untuk
mengetahui perhitungan pada struktur tersebut. Analisa ini mengacu pada gambar AS
BUILD DRAWING (analisa terlampir)

32 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

BAB IV

KELAIKAN BANGUNAN

Dari hasil pemeriksaan terhadap Bangunan Gedung Hotel dan Gedung Komersial Kawasan
Marina dilakukan kajian dengan standard dan peraturan, kemudian disusun dengan kelaikan
bangunan gedung berdasarkan 3 (tiga) kriteria teknis yaitu teknis Arsitektur, Teknis Struktur
dan Teknis Utilitas.

Adapun penilaian ketiga teknis tersebut dapat dilihat dibawah ini.

4.1. PENILAIAN ARSITEKTUR

Dari segi teknis arsitektur penilaian kelaikan bangunan dibagi lagi menjadi 3 (tiga) sub
utama kriteria, yaitu aspek keselamatan, aspek kesehatan serta aspek kemudahan. Detail
hasil penilaian teknis arsitektur dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 3.
Penilaian Arsitektur

No. Komponen Yang dinilai Standart Hasil Kesesuaian Penilai


Pemeriksaan an
Aspek Keselamatan
1 Pintu Darurat Ada Ada sesuai 3
2 Ukuran Pintu Darurat Lebar Min = 90 cm 120 cm sesuai 3
3 Bukaan Pintu Darurat Ada ada sesuai 3
4 Jalur Evakuasi Ada ada sesuai 3
5 Kebersihan Jalur Evakuasi Bebas Hambatan Tersedia sesuai 3
6 Penggunaan Jalur Evakuasi ada Ada sesuai 3
7 Signage (rambu) ada Ada sesuai 3
8 Assembling Point ada Ada sesuai 3
Aspek Kesehatan
9 Sistem Penghawaan Alami dan Buatan Ada sesuai 3
10 Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan Ada sesuai 3
Aspek Kemudahan
11 Area Parkir Tersedia dan Ada sesuai 3
33 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Memadai
12 Toilet Bersih dan tidak Ada sesuai 3
berbau
13 Air Bersih dan tidak Ada sesuai 3
berwarna
14 Akses dan Peralatan untuk Ada ada sesuai 3
petugas apar

Ket : 1= Tidak Layak ; 2= Layak dengan syarat


Perbaikan ; 3=Layak

Merujuk dari tabel penilain tersebut dapat disimpulkan bahwa, Bangunan ini mempunyai
persentase penilain sebagai berikut :

Penilaian 1 = 0% Penilaian 2 = 15% Penilaian 3 = 85%

Dari hasil penilaian tersebut bangunan ini memperoleh Penilaian 3 sebesar 85% yang
adalah hasil penilaian baik karena telah memenuhi semua aspek yang dinilai. Sehingga bisa
diambil kesimpulan jika Bangunan Gudang ini masuk dalam kategori “Layak”.

4.2. PENILAIAN STRUKTUR

Berdasarkan Penilaian teknis terhadap Struktur Bangunan melalui analisa dan perhitungan,
maka dapat disimpulkan bahwa : Struktur pada bangunan ini telah sesuai dengan ketentuan
teknis yang telah dominan dipakai pada bangunan-bangunan pada umumnya, dari Berat
Jenis serta Ukuran Besi sesuai dengan Standart Nasional Indonesia.

Berdasarkan penilaian Visual tersebut bahwa Bangunan hotel dan komersial ini dinilai
dalam kategori “Layak”

4.3. PENILAIAN UTILITAS

34 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Berdasarkan hasil pemeriksaan visual dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat
dilihat untuk penilaian teknis mekanikal, elektrikal dan plumbing bangunan pada tabel
dibawah ini.

Tabel. 4.
Penilaian Utilitas Plumbing

Hasil
No. Komponen Yang dinilai Kriteria Penilaian Pemeriksaan Nilai Rekomendasi

Sistem Pemadam Kebakaran


1 Apar Ada/berfungsi 4
2 Smoke Detector Keandalan, Melindungi Ada/berfungsi 4
dan Aman
Sistem Penyediaan Air Bersih
3 Sumber Air Bersih Biaya OP dan Sumber Air 4
Maintenance rendah Bersih PDAM
4 Water Tank serta mudah Ada/berfungsi 4
dikembangkan/Up to
date
Sistem Penyediaan Air Kotor
5 Fixture Plumbing : Sink, Kehandalan Ada/berfungsi 4
Lavatory, Kloset, Urinoir, Bath
6 Septictank Permorma Sedang Ada/berfungsi 4
Kondisi Aman dan
Hasil Pemeriksaan 100% Melindungi

Tabel. 4.
Penilaian Utilitas Mekanikal

35 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

Hasil
No. Komponen Yang dinilai Kriteria Penilaian Pemeriksaan Nilai Rekomendasi

Sistem Penghawaan
1 Alami Berfungsi, Handal, Ada/berfungsi 4
2 Buatan Melindungi & Nyaman Ada/berfungsi 4
Sistem Penerangan
3 Alami Berfungsi, Handal, Ada/berfungsi 4
4 Buatan Melindungi & Nyaman Ada/berfungsi 4
Sistem Transportasi Vertikal(Lift)
5 Lift Barang Berfungsi, Handal, Ada/berfungsi 4
6 Lift Manusia Melindungi & Nyaman Ada/berfungsi 4
Kondisi Aman dan
Hasil Pemeriksaan 100% Melindungi

Dari hasil penilaian terhadap utilitas di bangunan ini berdasarkan bidang


Sistem Plumbing dan Sistem Mekanikal dapat dilihat dibawah ini :
Sistem Plumbing = 100 %
Sistem Mekanikal = 100 %
Berdasakan metode skoring dengan pendekatan likert, hasil dari penilaian Sistem

Plumbing dan Sistem Mekanikal adalah “Layak”.

36 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pemeriksaan bangunan dari persyaratan administrasi dan


persyaratan teknis dapat disimpulkan untuk masing – masing Teknis Arsitektur, Teknis
Struktur Dan Teknis Utilitas sebagai berikut :

5.1.1 Teknik Arsitektur


Berdasarkan hasil Pengamatan di lapangan untuk Teknis Arsitektur meliputi aspek
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, Bangunan ini telah memenuhi semua poin penilaian
dengan baik. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa bangunan ini telah memenuhi dan
direkomendasikan untuk mendapatkan predikat “Laik Fungsi”.

5.1.2 Teknik Struktur


Berdasarkan hasil pengamatan visual struktur Bangunan gedung Hotel dan Bangunan
Komersial ini, yang telah dilakukan pada Bulan Oktober Tahun 2022, struktur gedung sangat
kuat dan kokoh dan Layak Digunakan.

5.1.3 Teknik Utilitas


• Sistem Pencahayaan berfungsi dengan baik serta layak digunakan.
• Sistem Pemadam kebakaran Hydrant,
• A i r bersih menggunakan sumber air dari PDAM dengan disalurkan ke bak penampung.
• Sistem air kotor dari Toilet disalurkan ke Sistem Pengolah Limbah Portabel (IPAL)
• Sistem Tata udara menggunakan sistem penghawaan alami dan buatan berfungsi dengan
baik dan layak

37 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG HOTEL MARINA DAN BANGUNAN GEDUNG KOMERSIAL

5.2 REKOMENDASI
5.2.1 Teknik Arsitektur

Hal-hal yang menjadi perhatian rekomendasi terkait kelayakan Fungsi bangunan


Hotel dan Komersial adalah :
a. Pengecekan rutin terkait jalur evakuasi
b. Pemeliharaan secara rutin terhadap alat-alat kelengkapan terkait aspek keselamatan,
Kenyamanan, dan Kesehatan.
c. Pada area-area Koridor dan area komunal agar diperhatikan untuk tidak diletakan
barang-barang atau tidak menumpuk barang-barang disekitar area tersebut.

5.2.2 Teknik Struktur

Berdasarkan hasil Pengamatan se r ta Perhitungan yang telah dilakukan, B a h w a S t r u k t u r


Bangunan ini sangat baik dan kokoh serta “LAIK FUNGSI”

5.2.3 Teknik Utilitas


• Melakukan maintenance dan kebersihan pada semua sistem Utilitas secara berkala.

38 | B a n g u n a n G e d u n g H o t e l M a r i n a d a n F a s i l i t a s K o m e r s i a l

Anda mungkin juga menyukai