Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT.

MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

1.1 PENDAHULUAN
Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan
kegiatannya, mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembentukan watak, perwujudan produktivitas, serta jatidiri. Selain itu
juga bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, keagamaan,
usaha, sosial budaya maupun kegiatan khusus.

Dalam menjamin kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta


penghidupan penghuninya serta mewujudkan bangunan gedung yang
fungsional, andal, serta seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya, perlu adanya suatu pengaturan yang menjamin
kelayakan bangunan gedung, terlebih bangunan tersebut bersifat
publik yang mana melibatkan banyak orang didalamnya, sehingga
kelaikan fungsi gedung sangat penting untuk menghindari hal – hal
yang tidak di inginkan.

1-1
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :

Maksud kegiatan Pemeriksaan/Audit Kelaikan Bangunan Gedung (SLF)


PT. Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (MARKTEL) adalah untuk
melakukan pemeriksaan awal terhadap persyaratan administrasi
maupun teknis kelaikan bangunan gedung, untuk selanjutnya dapat
ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kota Bandung dalam melakukan
Pemeriksaan/Audit kelaikan bangunan gedung yang lebih lengkap.

Tujuan :

1. Terlaksananya pemeriksaan kelaikan bangunan gedung,


pengamatan visual, ditinjau dari persyaratan administrasi teknis.

2. Terindikasikannya tingkat kelaikan dan rekomendasi upaya


perbaikan dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.

3. Terciptanya bangunan gedung yang layak sesuai yang diamanatkan


dalam UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan
sesuai dengan peraturan pelaksanaannya PP No. 36 Tahun 2005 di
daerah.

1.3 DASAR HUKUM


1. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyatakan
bahwa pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk :

 Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai


dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan
lingkungannya;

 Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang


menjamin kelaikan teknis bangunan gedung dari segi
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;

 Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan


bangunan gedung.

1-2
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

2. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


Undang No. 28 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung, Pasal 16
ayat (1) menyatakan bahwa kelaikan bangunan gedung adalah
keadaan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan
gedung sesuai dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan.

3. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


Undang No. 28 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung, Pasal 119
dengan berlakunya peraturan ini maka dalam jangka waktu paling
lambat 5 (lima) tahun bangunan gedung yang telah di dirikan
sebelum dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ini wajib memiliki
sertifikat laik fungsi.

4. Memperhatikan hal tersebut di atas serta yang di isyaratkan dalam


UU No. 28 Tahun 2002 dan PP No. 36 Tahun 2005 perlu dilakukan
tindak lanjut kondisi tersebut, dalam bentuk pemeriksaan kelaikan
bangunan gedung untuk mengetahui, tingkat kelaikan sebagai
dasar alat pertimbangan lebih lanjut dalam menerbitkan Sertifikat
Laik Fungsi bangunan gedung oleh Pemerintah Kabupaten.

5. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis


Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.

6. Permen PU NO. 25/PRT/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik


Fungsi Bangunan Gedung.

7. Permen PUPR No. 11/PRT/M/2018 Tentang Tim Ahli Bangunan


Gedung, Pengkaji Teknis dan Penilik Bangunan.

8. Permen PUPR No. 19/PRT/M/2018 Tentang Penyelenggaraan Izin


Mendirikan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung Melalui Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektonik.

9. Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan


Bangunan Gedung Negara.

1-3
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

1.4 KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


1. Mempelajari dan menggunakan Model Teknis Pemeriksaan Kelaikan
Bangunan Gedung, dan melakukan penyesuaian terhadap aspek
teknis seperti yang diamanatkan dalam Permen PU No.
29/PRT/M/2006.

2. Penyedia jasa agar membuat formulir untuk pengecekan komponen


bangunan, sekurang-kurangnya berisi :

a. Data Umum

 Nama Bangunan

 Lokasi/Alamat

 Fungsi

 Luas/Jumlah Lantai

 Pemilik

b. Data Penunjang

 Tahun Pembangunan

 Sejarah kepemilikan, kerusakan, dan fungsi bangunan


gedung

 Perencana

 Kontraktor

 Pengawas

 Gambar Bangunan

 Nomor IMB

 Data Arsitektur

 Permen PU 26/PRT/2008 (Perencana Arsitektur &


Elektrikal)

 Standar penyandang cacat Permen PU 30/PRT/2006


(Perencana Arsitektur).

1-4
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

 Permen PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman


Teknis Fasilitas dan Aksesibditas pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.

c. Data Struktur

 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah


dan Gedung SNI 1726;2012

 SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan


bangunan gedung dan struktur lain.

 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan


Gedung SNI 2847; 2013

d. Data Utilitas

 Permen PU 26/PRT/2008 (Perencana Arsitektur &


Elektrikal)

 Permen PU no 26/PRT/M/2008 Tentang persyaratan Teknis


Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.

 Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan.

Secara umum pemeriksaan kelaikan bangunan gedung dilakukan


dengan cara pengamatan visual kondisi fisik bangunan terhadap
komponen Arsitektur, Struktur, Utilitas dan pemenuhan fasilitas
Aksesibilitas bagi penyandang cacat. Untuk pemeriksaan struktur
beton pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan hammer test.

Untuk pemeriksaan utilitas bangunan pemeriksaan dilakukan dengan


menggunakan infrared thermographic thermal imaging radiometers.
Setiap komponen pemeriksaan wajib disiapkan gambar rencana atau
as built drawings untuk kebutuhan pemeriksaan dilapangan. Bila
gambar yang dimaksud tidak tersedia, Konsultan wajib membuat
gambar sesuai dengan kebutuhan.

1-5
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

1. Arsitektur

a. Menyiapkan gambar-gambar arsitektur yang diperlukan.

b. Menyiapkan formulir isian data lapangan.

c. Periksa dan cara kondisi fisik komponen arsitektur, sesuai


formulir yang telah dibuat.

2. Struktur

a. Menyiapkan gambar-gambar struktur yang diperlukan.

b. Menyiapkan formulir isian data lapangan.

c. Periksa dan catat kondisi fisik komponen struktur.

3. Utilitas

a. Menyiapkan gambar-gambar utilitas gedung, seperti : utilitas


plumbing, sistem penghawaan buatan, penerangan buatan,
transportasi verlikal (lif, eskalator), jaringan listrik, jaringan
komunikasi, sanitasi, dan peralatan lain yang menunjang fungsi
bangunan gedung.

b. Menyiapkan formulir isian data lapangan.

c. Periksa dan catat komponen utilitas yang ada baik di dalam


maupun di luar.

d. Menyiapkan (gambar-gambar prasarana dan sarana kebakaran


pada bangunan gedung seperti: hidran, sprinkler, tangga
darurat, d1l, sesuai dengan Permen PU No. 26/PRT/M/2008
tentang Persyaratan Teknis Sistem Prototipe Kebakaran Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan

e. Menyiapkan formulir Isian data Lapangan.

f. Perangkat dan cara komponen prasarana dan sarana


kebakaran.

g. Menyiapkan gambar-gambar aksesibilitas penyandang cacat


pada bangunan gedung sesuai dengan Permen PU Nomor

1-6
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan


Aksesibditas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

h. Menyiapkan rekomendasi elemen aksesibilitas yang


dipersyaratkan untuk bangunan gedung.

1.5 BATASAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan di utamakan pada :

 Bangunan Gedung Negara/Kantor Pemerintahan.


 Bangunan Komersil (pabrik dan ruko).
 Bangunan Gedung pelayanan umum.
(Contoh: rumah sakit, hotel, pusat perbelanjaan, terminal,
stasiun, bandara)
2. Pemeriksaannya dilakukan dengan Cara pengamatan visual
terhadap komponen Arsitekitur, Struktur, dan Utilitas.

3. Untuk pemeriksaan struktur beton, pemeriksaan dilakukan dengan


menggunakan hammer test.

4. Pemeriksaan kelayakan bangunan dilakukan pada komponen :

a) Arsitektur
Pemeriksaan, arsitektur dilaksanakan pada finishing bangunan
baik yang berada pada bagian dalam bangunan gedung,
maupun yang berada pada bagian luar bangunan gedung,
mencakup :

 Fungsi bangunan gedung terhadap kesesuaian peruntukan


lahan.

 Interior, antara lain: finishing Lantai/selubung bangunan,


dinding, pintu, plafond, jendela, kaca dan mebeul
terpasang.

 Eksterior, antara lain: finishing Binding, lantai, pagar, dan


lingkungan pendukung.

1-7
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

b) Struktur
Evaluasi dilakukan terhadap sistem struktur, pondasi, kolom,
balok, dinding, core, shear-wall, plafond dan atap.

c) Utilitas/Mekanikal dan Elektrikal

 Evaluasi dilakukan terhadap sistem transportasi vertikal


(STV), sistem transportasi vertical eskatator, sistem utilitas
plambing (air bersih, air kotor dan limbah, dan air hujan),
sistem utilitas listrik sistem utilitas tata udara, sistem
utilitas penangkal petir, sistem utilitas komunikasi dan tata
suara, sistem pembuangan sampah, dan sistem BAS
(Building Automatic System)

 Persyaratan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran,


Evaluasi dilakukan pada sistem proteksi pasif dan aktif yang
terdapat pada obyek bangunan gedung, termasuk
pemeriksaan terhadap peralatan pemadam kebakaran,
material insulator kebakaran.

 Aksesibilitas penyandang cacat, Evaluasi dilakukan


terhadap elemen aksesiblitas yang terdapat pada bangunan
gedung, sesuai dengan ketentuan pada Permen PU No. 30/
PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksesiblitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

1.6 INDIKATOR KELUARAN

1. Pemilihan bangunan gedung diprioritaskan kepada bangunan


gedung yang sudah memiliki IMB dan memiliki kelengkapan
gambar rencana atau As Built Drawings (gambar dapat diperoleh
dari pemilik bangunan gedung maupun instant pemerintah terkait);

2. Meningkatnya kinerja pembinaan teknis bangunan gedung di


daerah; Meningkatkan kelaikan bangunan gedung dan
perlengkapannya dalam menunjang fungsi bangunan gedung dan

1-8
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

tercapainya unsur-unsur keselamatan, kenyamanan, kesehatan,


komunikasi dan mobilisasi di dalam bangunan gedung tersebut.

3. Mengurangi kegagalan struktur yang diikuti oleh runtuhnya


sebagian atau seluruh gedung dan mengurangi dampak yang di
timbulkan akibat bencana alam seperti angin kencang, gempa,
tanah longsor, perubahan fungsi dan sebagainya.

4. Terbinanya aparat Pemerintah Daerah dalam persiapan


menyongsong pemberlakuan SLF.

Laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan audit kelaikan bangunan


gedung (SLF) PT. Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (MARKTEL)
berupa laporan pemeriksaan kelaikan bangunan gedung (SLF).

Kegiatan Pemeriksaan Kelaikan Gedung ini dilaksanakan di gedung


yang ditentukan yaitu PT. Manunggaling Rizki Karyatama Telnics
(MARKTEL) yang berlokasi di Jl. Sanggar Kencana XXVII No.32 Kota
Bandung.

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Sistematika penyusunan Laporan Pemeriksaan Kelaikan Bangunan
Gedung (SLF) PT. Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (MARKTEL)
ini disusun menjadi 6 bab yang berisikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini dibahas tentang latar belakang, maksud, tujuan,
indikator keluaran, metode pelaksanaan, tempat pelaksanaan,
sistematika pembahasan.

BAB 2 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pada bab 2 akan dibahas tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan
Pemeriksaan Kelaikan Gedung.

1-9
PEMERIKSAAN KELAIKAN BANGUNAN GEDUNG PT. MANUNGGALING
RIZKI KARYATAMA TELNICS (MARKTEL)

BAB 3 HASIL SURVEI DAN ANALISA


Pada bab 3 akan dibahas mengenai hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan terhadap bangunan PT. Manunggaling Rizki Karyatama
Telnics (MARKTEL) berdasarkan teknis arsitektur, struktur dan
mekanikal elektrikal dan plumbing.

BAB 4 REKOMENDASI DINAS/INSTANSI


Pada bab 4 akan dibahas tentang pembahasan rekomendasi
dinas/instansi yang dikeluarkan terhadap bangunan PT. Manunggaling
Rizki Karyatama Telnics (MARKTEL).

BAB 5 KELAIKAN BANGUNAN


Pada bab 5 akan dibahas tentang penilaian kelaikan bangunan
berdasarkan hasil survei lapangan dan pembahasan hasil survei.

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Pada bab 6 akan dibahas mengenai kesimpulan dan rekomendasi
terhadap hasil survei dan analisa, rekomendasi dinas/instansi terkait
serta penilaian kelaikan bangunan PT. Manunggaling Rizki Karyatama
Telnics (MARKTEL).

1 - 10

Anda mungkin juga menyukai