Anda di halaman 1dari 20

BAB III

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


ARSITEKTUR

III.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

PEKERJAAN PLESTER DINDING

A. Umum
Lingkup pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam
dan luar serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

B. Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi standar NI-8 (dipilih hanya satu produk untuk
seluruh pekerjaan).
2. Pasir harus memenuhi HI-3 pasal 14 ayat 2.
3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
4. Penggunaan adukan plesteran :
a. Adukan 1 pc : 3 psr dipakai untuk plesteran rapat air/trasraam.
b. Adukan 1 pc : 4 psr dipakai untuk seluruh plesteran dinding yang lainnya.
c. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.
C. Pelaksanaan Persiapan
1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas Lapangan, dan persyaratan
tertulis lainnya dalam uraian dan syarat pekerjaan ini.
2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bila pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, sesuai
syarat dan uraian pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama pada gambar detail dan potongan mengenai ukuran tebal,
tinggi, peil, dan bentuk profilnya.
4. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi (listrik, telepon dll) dan plumbing untuk seluruh bangunan.
5. Untuk beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian di ketrek (scratch) terlebih dahulu dan semua lubang-
lubang bekas pengikat harus tertutup adukan plester.
6. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plesterannya).
7. Semua bidang yang akan menerima bahan finishing pada permukaannya diberi
alur garis horizontal atau discrath, untuk memberi ikatan yang lebih baik pada
bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.
8. Pasangan kepalaan plesteran dibuat pada setiap jarak 1 m, dipasang tegak dan
menggunakan keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 1


Pekerjaan Plesteran
1. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Untuk bidang air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan
tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari
permukaan lantai KM/WC dan daerah basah lainnya memakai adukan
plesteran trasraam 1 pc : 3 pasir.
b. Untuk adukan kedap air, harus ditambah dengan daily bond, dengan
perbandingan 1 pc : 1 daily bond.
c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 4 pasir.
d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran air dan PC sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran
berumur 8 hari (kering sekali)
e. Semua jenis aduk perekat di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan
agar jarak pencampuran aduk perekat dengan pemasangannya tidak lebih
dari 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

2. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/ kolom yang


dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil yang diminta gambar. Tebal plesteran
maksimal 2.0 cm, jika ketebalannya melebihi 2.0 cm harus diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian pekerjaan
yang dIIIjinkan Konsultan Pengawas
3. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya dan bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran 0.5 cm dan
dalamnya 0.5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain dalam gambar.
4. Untuk permukaan yang datar harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m, jika melebihi maka
Kontraktor wajib memperbaiki dengan biaya sendiri.
Perlindungan dan pemeliharaan.
1. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
dan tidak tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan dilindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencegah penguapan air secara cepat.
2. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar dan diperbaiki kembali sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan Pengawas dengan biaya tanggungan kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari
setelah pengacian selesai, kontraktor harus selalu menyiram dgn air, sampai
jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
3. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish,
kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan
dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggungan
pihak kontraktor dan wajib diperbaiki.
4. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 hari.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 2


III.8. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI

A. Umum
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja
dan RKS.
2. Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tekstur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/sub-kontraktor
kepada Pemberi Tugas untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai
dengan jangka waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.
4. Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan lantai keramik.
 Pekerjaan lantai vinyl.

B. Submittal
Shop Drawing
1. Buatkan shop drawing secara lengkap, jelas, dan terperinci yang dapat menjelaskan
:
 Pola pemasangan dan Titik Awal (Setting Out).
 Detail-detail sambungan.
 Detail pemasangan fixtures dan assesoris (sanitair dan lain-lain).
 Detail pertemuan keramik dengan komponen bangunan lainnya yang
berhubungan.
2. Ukuran-ukuran harus lengkap dan jelas. Lakukan pembuatan detail dalam skala
yang jelas/cukup (1:1, 1:2, 1:5, atau 1:10).
3. Tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum ada persetujuan (approval) dari
Shop Drawing ini.

Masing-masing pekerjaan lantai tersebut di atas uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Lantai Keramik


a. Umum
 Ajukan data produksi seperti : spesifikasi teknis, cara-cara
pengerjaan/pemasangan, dan saran-saran teknis lainnya yang
mungkin akan diperlukan untuk dijadikan bahan pertimbangan
bagi Pemberi Tugas, Konsultan Perencana maupun Konsultan
Pengawas. Bersama dengan pengajuan Shop Drawing maka
dilampirkan :
Contoh Keramik ukuran 40 x 40 cm, garansi terhadap coating yang
sesuai dengan spesifikasi maupun gambar.
 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis dari pabrik sebagai
informasi bagi Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas
 Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi di-
butuhkan untuk penyelesaian pekerjaan dalam bagian ini, harus
baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pemberi
Tugas dan Konsultan Pengawas.

b. Bahan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 3


Lantai Keramik yang digunakan adalah:
Jenis : Roman atau setara
Ukuran : Menyesuai gambar-gambar,
Produk : Roman, Mulia atau setara
Ketebalan minimum : 7 mm atau sesuai gambar.
Ukuran : Sesuai Gambar
Bahan pengisi : Grout semen berwarna grout
Bahan perekat : adukan spesi 1 PC : 4 psr pasang ditambah
bahan perekat/Carofix/AM-42
Warna dan Type : standard dan ditentukan kemudian.

Perekat (Adhesive) Keramik :


Jenis : AM 40 & 30 setara
Produk : AM

Grout Keramik :
Jenis : 50 setara
Produk : AM
Warna : menyesuaikan warna keramik dengan
persetujuan Perencana.

Plint
Plint yang dipakai untuk pertemuan dinding tembok dengan lantai
keramik adalah plint lengkung (Hospital Plint) sesuai dengan gambar
rencana dan dengan bahan dasar adukan 1 pc : 3 ps finishing acian,
dengan ukuran 10 x 20 cm.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan ASTM,
peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PUBI 1982.

c. Pelaksanaan
c.1. Persiapan
 Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat
shop drawing mengenai pola keramik.
 Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
(tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
 Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat, ataupun bernoda
 Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan pabrik.

c.2. Pemasangan Lantai Keramik


 Adukan pasangan/pengikat dengan produk dari AM yaitu AM40
untuk area dalam ditambah perekat seperti yang dipersyaratkan.
 Khusus untuk keramik lantai KM/WC, Kontraktor harus
memperhatikan jenis lay-out KM/WC masing-masing
 Kontraktor harus memperhatikan perletakan features sanitair
maupun floor drain seperti yang diperlihatkan dalam gambar kerja.
 Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan kering.
 Pola, arah, dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai
gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Perhatikan lubang instalasi sanitair dan drainage/ bak kontrol
sebelum pekerjaan dimulai.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 4


 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-
siar), harus sama lebarnya, maksimum 5 mm yang membentuk
garis-garis sejajar dan lurus yang sama dalamnya untuk siar-siar
yang berpotongan dan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar dengan warna yang
hampir sama dengan warna keramik.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda pada permukaan keramik hingga betul-betul bersih.
 Plint terpasang lengkung seperempat lingkaran terhadap lantai
(sesuai gambar kerja) dengan bahan finishingnya adalah adukan
semen 1 pc : 3 ps yang diaci hingga halus.

c.3. Pemasangan Dinding Keramik


 Adukan pasangan/pengikat dengan Produk dari AM yaitu AM 40
untuk area dalam ditambah bahan perekat seperti yang
dipersyaratkan.
 Hasil pemasangan dinding keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata dan tidak bergelombang.
 Pemasangan keramik untuk dinding ini harus memperhatikan
perletakan features sanitair yang ada seperti diperlihatkan dalam
gambar.
 Pola, arah, dan awal pemasangan dinding keramik harus sesuai
gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-
siar), harus sama lebarnya, maksimum 5 mm yang berbentuk garis-
garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya sama dalamnya untuk
siar-siar yang berpotongan harus berbentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi dengan warna yang hampir
sama dengan warna keramik.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda pada permukaan keramik hingga betul-betul bersih.

c.4. Perlindungan dan Pemeliharaan


Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain
selama 1 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lain.

2. Lantai Ubin Paving dan Grass Block (Perkerasan Eksterior)


a. Pada jalan masuk dan seluruh area perkerasan di luar dipasang ubin
paving, sedangkan jalan parkir dll digunakan tegel/ubin paving dan grass
block dengan tebal 6 cm dengan bentuk, ukuran dan cara pelaksanaan
sesuai dengan rencana gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Persyaratan Pelaksanaan.
1. Sebagai dasar digunakan pasir urug dengan tebal minimal 20 cm
atau sesuai dengan rencana gambar/petunujk-petunjuk pengawas
lapangan.
Pekerjaan urugan pasir harus betul-betul padat dengan direndam air
hingga jenuh.
2. Pemasangan ubin paving dan grass block baru boleh dilakukan
setelah dapat ijin dari Konsultan Pengawas

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 5


Pemasangan dengan menggunakan pola-pola tertentu sesuai
rencana gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas, spesi yang
digunakan 1Pc : 4Ps.
3. Nat belum boleh dikolot dahulu sebelum mendapat ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas.
c. Bahan-bahan yang digunakan.
1. Ubin paving dan Grass Block tebal 6 cm ex lokal/setara.
2. Pasir pasang ex lokal.

III.9. PEKERJAAN PLAFOND

A. Plafond Gypsum Board


1. Umum
Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang meliputi:
a. Pekerjaan plafond yang meliputi pemasangan rangka dan penutup plafond
gypsum 9 mm.
b. Pemasangan list plafond dengan bahan profil gypsum profil ukuran 5 x 5
cm

2. Submittal
a. Shop Drawing
 Buatkan shop drawing secara lengkap, jelas, dan terperinci yang
dapat menjelaskan :
- Pola pemasangan dan Titik Awal (Setting Out).
- Detail-detail sambungan.
- Detail pemasangan fixtures dan assesoris (elektrikal dan
lain-lain).
 Ukuran-ukuran harus lengkap dan jelas. Lakukan pembuatan detail
dalam skala yang jelas/cukup (1:1, 1:2, 1:5, atau 1:10).
 Tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum ada persetujuan
(approval) dari Shop Drawing ini.

b. Data Produksi Material


 Umum
- Ajukan data produksi seperti : spesifikasi teknis, cara-cara
pengerjaan/pemasangan, dan saran-saran teknis lainnya yang
mungkin akan diperlukan untuk dijadikan bahan
pertimbangan bagi Pemberi Tugas, Konsultan Perencana
maupun Konsultan Pengawas. Bersama dengan pengajuan
Shop Drawing maka dilampirkan :
Contoh tripleks dan asbes semen sesuai dengan spesifikasi
maupun gambar.
- 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis dari pabrik
sebagai informasi bagi Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan dalam bagian ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas.
Bahan
- Penutup plafond gypsum 9 mm kualitas baik.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 6


- Rangka plafond memakai hollo 2x4 dan 4x4.
- Modul kerangka plafond adalah 60 cm x 60 cm
- List plafond menggunakan list gypsum ukuran 6,5 cm.
Pelaksanaan
- Persiapan
 Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
membuat shop drawing mengenai pola plafond.
 Gibsum yang akan dipasang harus dalam keadaan
baik, tidak retak, cacat, ataupun bernoda
 Pemotongan unit-unit harus menggunakan alat pemo-
tong khusus sesuai persyaratan pabrik.
- Pemasangan
 Rangka plafond induk dipasang dengan urutan
pertama, yang dipakukan pada balok kuda-kuda
(balok tarik), gording dengan menggunakan
penggantung kayu reng 4/6. Setelah rangka induk
terpasang baru kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan kerangka pembagi.
 Rangka Pemasangan rangka semua jenis plafond ini
harus rapi dan waterpass. Pelaksana bertanggung
jawab atas kerapian pemasangan rangka ini.
 Kontraktor harus memperhatikan perletakan features
elektrikal maupun mekanikal seperti yang
diperlihatkan dalam gambar kerja.
 Hasil pemasangan plafond harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak
bergelombang.
 Pola, arah, dan awal pemasangan harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan.
 Jarak antara unit-unit pemasangan plafond satu sama
lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 5
mm yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus
yang sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan
dan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesesamanya.
 Plafond yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda pada permukaan hingga betul-
betul bersih.
 Bila ada kerusakan pada saat pemasangan, maka harus
diganti dengan bahan baru. Dan ini menjadi
tanggungan kontraktor.
 Penempatan manhole sesuai gambar rencana atau
ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.

III.10. PEKERJAAN PENGECATAN

A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan diberi pelapis cat/politur.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan,
permukaan tersebut dirinci sebagai berikut :

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 7


 Pengecatan dinding, kolom, balok dan bagian lainnya sesuai
gambar
 Pengecatan plafond dan list plafond ruangan berbahan gibsum
board dan calsi board
 Pengecatan kayu untuk kusen, daun pintu dan jendela, list kayu
plafond, ban dinding, ban pintu, listplank, ventilasi kayu
 Meni kayu untuk bidang kusen yang melekat ke tembok,
sambungan-sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-
lain.
 Politur kayu untuk kusen, daun pintu dan jendela, ban dinding, ban
pintu.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar atau yang
tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan sesuai dengan
petunjuk Konsultan Perencana.

2. Standar Pengerjaan (Mock-Up)


a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-
bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material,
dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas
b. Kontraktor juga harus membuat mock-up untuk pekerjaan pengecatan
dengan media kayu dengan beberapa ukuran untuk ditunjukkan kepada
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana, maka bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standar minimal untuk seluruh pekerjaan
pengecatan.

3. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat
pada bidang-bidang transparan berukuran 30 x 30 cm 2. Dan pada bidang-
bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas keterangan warna,
formula cat, jumlah lapisan, dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai
lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Perencana dan
Pemberi Tugas serta Konsultan Pengawas Lapangan, baru Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan Mock Up.
c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas, minimal 5 galon tiap warna dari jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan
dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan untuk perawatan oleh Pemberi Tugas.

B. Pekerjaan Cat Dinding


1. Umum
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh permukaan
vertikal dengan bahan dasar plester atau bagian-bagian lain yang ditunjukkan
dalam gambar.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 8


2. Bahan
a. Dinding Dalam Bangunan : ICI atau setara
b. Dinding Luar ( Eksterior ) : ICI atau setara
c. Warna : ditentukan kemudian

3. Pelaksanaan
Umum
a. Sebelum dinding diplamuur, plesteran sudah harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
b. Pekerjaan plamuur dilaksanakan dengan pisau plamuur dari plat baja tipis
dan lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata. Sesudah 7 hari plamuur terpasang, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan
menggunakan roller cat.
c. Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.

Dinding Interior
a. Lapisan dasar yang digunakan adalah ICI untuk interior atau setara
sebanyak satu lapis.
b. Lapisan dalam digunakan ICI atau setara Acrylic Wall Filler A- 931 -
49001
c. Lapisan akhir dengan 3 (tiga) lapis ICI atau setara dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
 Lapis I encer.
 Lapis III kental.
 Lapis IIII encer.

Dinding Eksterior
a. Untuk lapisan dasar dan lapisan dalam sama dengan dinding interior pada
pasal di atas.
b. Untuk lapisan akhir (finish) menggunakan ICI /setara.

Pemeliharaan
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang, dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

C. Pekerjaan Cat Plafond


1. Umum
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan cat plafond adalah pengecatan seluruh permukaan
dengan bahan dasar asbes semen, tripleks atau bagian-bagian lain yang
ditunjukkan dalam gambar.

2. Bahan
a. Cat plafond ruangan : ICI atau setara
b. Warna : ditentukan kemudian

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 9


3. Pelaksanaan
Umum
a. Sebelum dicat, pada sambungan plafond tidak boleh ada keretakan,
diamplas halus, bebas debu. Dan sebelum pelaksanaan, Kontraktor
meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas
b. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller cat dengan terlebih
dahulu dilakukan pembersihan permukaan dinding.
c. Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.

Pemeliharaan
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang plafond merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, dan tidak ada bagian yang belang.

D. Pekerjaan Cat Kayu


1. Umum
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan cat adalah pelapisan seluruh bagian-bagian kayu
lisplank pada canopy atap dan pelapisan bagian-bagian kayu kusen, daun pintu
dan jendela, ban kayu untuk dinding dan pintu.

2. Bahan
a. Sebagai lapisan dasar digunakan Glotex atau setara sebanyak satu lapis.
b. Lapisan dalam digunakan dua lapis Glotex atau setara
c. Cat yang dipakai adalah Glotex atau setara baik untuk semua kayu sesuai
dengan perencanaan yang ada.

3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas
halus dan bebas debu, oli, dan lain-lain.
b. Setelah kering sesudah 8 jam, dan diamplas kembali maka dicat 1 lapis.
Setelah 16 jam mengering baru lapisan akhir Glotex atau setara sebanyak
2 lapis.
c. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas.
d. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak
ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
e. Untuk pekerjaan politur, pelapisan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali hingga
warna akhir sama dengan contoh pengerjaan dalam mock-up.

III.11. PEKERJAAN PELAPIS KEDAP AIR


A. Umum
1. Sebelum memulai pekerjaan, bidang-bidang yang akan dilapis/dicat harus sudah
disiapkan dengan baik. Bidang harus mempunyai permukaan yang rata dan
lurus atau mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar rencana, bebas dari
segala macam kotoran, tidak retak atau pecah dan tidak lembab.
2. Pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah bagian tersebut diperiksa
dan diijinkan oleh Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan
Pengawas.
3. Pemborong harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh
Pengawas, bahan yang digunakan harus sesuai dikemas dalam kaleng-kaleng
yang masih disegel, serta tidak pecah atau bocor.

B. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan bagian-bagian yang akan dipasang lapisan kedap air dan
vapour barrier sesuai dengan ketentun, termasuk bahan dan peralatan pembantu.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 10


C. Bahan
Lapisan kedap air.
Digunakan “membrane water proofing” system torching dari bahan campuran non
woven polyester base dengan Elastomeric modified bitumen and sand, tebal 3 mm,
untuk lantai dan dinding :
 Recervoir
Type Bitumen 2000 membrane
 Dinding dalam tanah
Type Coating
 Lantai kamar mandi
Type Coating
 Lantai atap beton
Type Bitumen 2000 membrane

D. Pelaksanaan
Pelapis kedap air digunakan pada reservoir air, plat atap, toilet dan bagian lain yang
disyaratkan.
Pemasangan membrane harus dimulai dari bidang yang mempunyai permukaan yang
paling rendah dan overlap pada setiap sambungan minimal selebar 8 cm. Pertemuan
dengan dinding atau lisplank membrane harus dinaikkan sampai 30 cm dan ujung
membrane harus dilindungi tali air.
Pemasangan harus sesuai dengan petunjuk/persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnanya dan harus dilakukan oleh Sub Pemborong khusus yang ahli dan
berpengalaman serta mendapat rekomendasi dari pabrik. Bila diperlukan untuk
melindungi lapisan kedap air terhadap benturan atau pada saat pembersihan, maka
lapisan harus dilindungi dengan plesteran trasram setebal minimal (3 – 5 cm)
diperkuat wire mesh diameter 1,6 mm jarak (25 x 25) mm.

III.12. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA ALUMINIUM

1. Umum
Menyediakan tenaga kerja, suplai bahan-bahan, detail teknis, pengiriman, peralatan
dan alat bantu lainnya, dan instalasi hingga lengkap terpasang seperti yang
direncanakan sesuai dokumen.
Melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela aluminium seperti yang
dinyatakan/ditujukan dalam gambar.

2. Submittal
Mock Up
a. Buatkan 1 (satu) buah mock up pada tempat yang akan disepakati
konstruksinya.
b. Mock up meliputi pekerjaan terkait, antara lain :
 Kusen Aluminium
 Panel daun pintu dan jendela beserta pekerjaan kaca
 Sambungan kusen terhadap dinding (angkur).
c. Mock up adalah untuk :
 Memperlihatkan sistem pemasangan, finishing, dan lain-lain detail yang
dipersyaratkan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 11


 Memperlihatkan pemakaian bahan-bahan yang terkait. Sehingga
memenuhi kriteria rancangan dalam spesifikasi teknis setiap pekerjaan
terkait.
 Pelaksana tidak diperkenankan melakukan kegiatan sebelum mock up
terakhir dapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

Shop Drawing
Buatkan shop drawing secara lengkap, jelas, dan terperinci yang dapat menjelaskan :
a. Type dan Tampak
b. Detail-detail sambungan Alumunium dengan Alumunium, Alumunium dengan
Kayu, Alumunium dengan Kaca, dan Alumunium dengan Dinding.
c. Detail Angkur dan Gasket

Ukuran - ukuran harus lengkap dan jelas. Lakukan pembuatan detail dalam skala yang
jelas ( 1:1, 1:2, 1:5 atau 1:10 ).
Tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum ada persetujuan Shop Drawing.

3. Bahan
Profil Aluminium adalah produk YKK, Intalan atau setara dengan ketebalan 2mm
Warna adalah natural, harus merata, tidak boleh ada belang. Ketebalan profil / anodasi
harus sesuai persyaratan teknis bahan. Permukaan profil tidak boleh penyok dan
bergores. Kontraktor harus memberikan garansi atau jaminan tentang mutu secara
tertulis yang diberikan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, dan Konsultan
Pengawas

4. Pelaksanaan
Pekerjaan plesteran pada dinding disekeliling kosen yang akan dipasang minimal
harus sudah diplester halus.
Penandaan yang meliputi posisi, as dan elevasi kosen harus dilaksanakan seakurat
mungkin.
Harus tersedia peralatan kerja dan peralatan bantu minimal satu buah, misalnya mesin
potong aluminium, mesin bor listrik, mesin las, waterpass aluminium dan unting-
unting.
Bidang kosen terpasang tidak boleh melenceng, penyimpangan yang dIIIjinkan
terhadap garis vertikal muka belakang dan kiri kanan tidak lebih besar 1.

Semua angker harus dilas dengan sempurna, kokoh dan kuat. Tampak terpasang harus
baik, batang vertikal maupun horizontal tidak boleh menyimpang lebih dari 1 (satu).
Kontraktor tidak diperkenankan untuk mengerjakan pekerjaan ini di site bila kondisi
site tidak memungkinkan. Bila terdapat kesalahan ukuran atau jenis kusen, maka
Pengawas berhak menolak dan Kontraktor harus mengganti atau memperbaiki
kesalahan tanpa ada pengurangan mutu pekerjaan. Dan beban biaya penggantian ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 12


III.13. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI (HARDWARE)

A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci yang dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu/kaca, daun jendela
kayu/kaca/aluminium seperti yang ditunjukan/ dipersyaratkan dalam
detail gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau
hardware akibat dari pemilihan merk dan ketidak-cocokan di lapangan,
Kontraktor wajib melapokan hal tersebut kepada Pengawas Lapangan
untuk mendapatkan persetujuan.
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci.
c. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan`Becked Enamel
Finish’ yang dilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap
dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi = 40 x 50
cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan
handle aluminium.

3 3. Submittal
Mock Up
a. Buatkan 1 (satu) buah mock up pada tempat yang akan disepakati
konstruksinya.
b. Mock up meliputi pekerjaan kayu dengan pemasangan hardware yang
ditentukan.
c. Mock Up adalah untuk :
 Memperlihatkan sistem pemasangan, finishing, dan lain-lain detail
yang diisyaratkan.
 Pelaksanaan tidak boleh melakukan kegiatan sebelum mock up
terakhir dapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

Shop Drawing
a. Buatkan shop drawing secara lengkap, jelas, dan terperinci yang dapat
menjelaskan :
 Type dan tampak
 Detail-daetail sambungan
 Detail pertemuan logam dengan komponen bangunan lainnya yang
berhubungan.
b. Ukuran-ukuran harus lengkap dan jelas.
c. Tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum ada persetujuan dari
Shop Drawing ini.

Data Produksi Material


a. Umum

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 13


Ajukan data produksi seperti: spesifikasi teknis, cara-cara
pengerjaan/pemasangan dan saran-saran teknis lainnya yang mungkin
akan diperlukan untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi perencana
maupun pengawas.
b. Bersama pengajuan Shop Drawing maka dilampirkan pula data-data
mengenai bahan-bahan yang terkait berkenaan dengan perhitungan
kontruksi, garansi, dimensi, dan lain-lain.

Sertifikat
Pernyataan bahwa pelaksanaan dan penggunaan baik material/bahan adalah asli,
baru, maupun metode pengerjaan sudah sesuai dengan yang diisyaratkan oleh
pihak pabrik.

Petunjuk Perawatan
Jelaskan serta tuliskan secara mendetail dan sistematis tentang cara-cara
perawatan dan perbaikan dari setiap komponen pekerjaan ini.

Jaminan/Garansi
a. Berikan jaminan bahwa hasil pekerjaan baik dan tidak terdapat bagian-
bagin yang rusak atau cacat baik karena penyimpanan maupun karena
pengerjaan.
b. Jaminan/garansi diterbitkan untuk kepentingan Pemberi Tugas pada dan
terhitung sejak tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

4. Quality Control/Pengujian
a. Seluruh perangkat kunci harus bisa dipakai dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar maupun halus.
b. Pengujian dimaksud adalah untuk mengetahui apakah Pekerjaan
Penggantung dan Pengunci dalam hal sistem pemasangan material
hardware, handle, dan perlengkapan lainnya yang dipersyaratkan dalam
Dokumen Kontrak sudah tepat dan baik sehingga tidak goyang atau
sambungan-sambungan yang terbuka pada seluruh bagian dan sistem dari
pekerjaan ini. Pengujian ini dilaksanakan sebelum Pekerjaan dimulai dan
pekerjaan pengujian ini bukan dimaksud untuk meniadakan
jaminan/garansi yang wajib dikeluarkan Kontraktor.
c. Badan Pengujian ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan pengujiannya,
termasuk bila diperlukan uji ulang, adalah beban Kontraktor.

B. Bahan
1. Perlengkapan Pintu Dan Jendela
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
Semua pintu dan jendela aluminium menggunakan peralatan kunci lengkap
dengan asesorisnya sesuai ketentuan pabriknya dan dari kualitas yang terbaik.
Semua pintu kayu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :
Lockcase merk SES (lokal) atau setara
Cylinder merk SES (lokal) atau setara
Handle & Backplate merk SES (lokal) atau setara
Engsel (Butt hinges) merk NYLON atau setara

Beberapa jenis pintu serta pekerjaan besi dan penggantung mengacu pada hal-
hal berikut :
a. Pada pintu masuk utama yang terdiri dari 2 (dua) pasang daun pintu dan
pintu masuk kedua yang terdiri dari 1 (satu) pasang daun pintu, maka
untuk setiap daun pintu dipasang kunci tersebut
b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk SES atau setara

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 14


c. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas,
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas

2. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu-pintu panel dan pintu KM/WC menggunakan engsel pintu
merk NYLON atau setara, dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun pintu dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 kg.
b. Untuk jendela digunakan engsel merk NYLON atau setara dengan
kemampun daya pikul maksimal 15 kg

C. Pelaksanaan
1. Engsel diatas dipasang sekitar 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel
bawah dipasang sekitar 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah
dipasang di tengah-tengah kedua engsel tersebut.
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang sekitar 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
3. Pemasangan lockcase, handle, dan back plate, serta door closer harus rapi, lurus
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas
Apabila hal tersebut tidak tercapai, maka kontraktor wajib memperbaikinya atas
tanggungan kontraktor sendiri.

III.14. PEKERJAAN KACA

A. Umum
Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan kaca yang lengkap dan sesuai dengan
yang dipersyaratkan dalam perencanaan
2. Pekerjaan lain yang terkait :
a. Pekerjaan komponen pintu/ jendela.
b. Pekerjaan sanitair untuk kaca cermin.
c. Pekerjaan lain yang mengikuti spesifikasi ini :
Standar Dan Persyaratan Bahan
1. Standar
a. ANSI (American National Standard Institute). 297.1-1975-Safety
Material Used in Building
b. ASTM (American Society for Testing and Materials). E6-P3 Proposed
Specification for Sealed Insulating Glass Units.

2. Persyaratan Bahan
a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
memiliki ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses tarik tembus cahaya, gilas, dan pengembangan
(Float Glass)
b. Toleransi lebar dan panjang; ukuran panjang dan lebar tidak boleh
melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
c. Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai
sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 15


d. Cacat-cacat,
 Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik
 Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang yang
terisi gas yang terdapat pada kaca)
 Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan
 Kaca harus bebas dari keretakan (garis pecah pada kaca baik
sebagian atau seluruh tebal kaca)
 Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (benjolan pada sisi panjang
dan lebar ke arah luar/masuk)
 Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave). Benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan
 Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud), dan goresan
(scratch)

B. Submittals
Shop Drawing
1. Gambar kerja yang lengkap dan jelas menunjukkan :
Detail dalam skala besar untuk setiap jenis profile sistem sambungan, sistem
pemasangan setiap jenis kaca dan komponen lain yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan yang sempurna. Perubahan dimungkinkan hanya
karena hasil review dan evaluasi atas test mock-up yang harus diadakan,
perubahan harus disetujui Konsultan Pengawas
2. Sistem pemasangan.
Gambar kerja dan pelaksanaan yang menunjukkan :
a. Sistem konstruksi penyangga kaca dan penempatannya terhadap kusen
ataupun panel pintu.
b. Jenis kaca dan tebal kaca.

Data Produk
Spesifikasi teknis dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.

Contoh Bahan
3 (tiga) buah untuk setiap jenis dan tipe yang dipersyaratkan dengan ukuran 30 x 30
cm2.
Petunjuk Pemeliharaan
Memuat petunjuk terinci mengenai :
1. Pemeriksaan berkala
2. Perawatan seluruh bagian dinding kaca.

Garansi dan Jaminan


Bahwa pekerjaan tersebut telah watertight (kedap air) dan bebas dari cacat bahan dan
kerusakan akibat pengerjaan dimana jaminan berlaku selama 5 (lima) tahun.

Penanganan Bahan
1. Pengiriman.
Hasil fabrikasi dan komponennya dikirim ke site dalam keadaan sudah diberi
pengenal/identifikasi sesuai dengan identifikasi gambar Shop Drawing/Erection
Drawing. Bahan dikirim tanpa cacat dan harus diperiksa, disetujui, dan diterima
oleh Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
2. Penyimpanan.
Tidak diperkenankan disimpan dalam site.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 16


3. Perlindungan.
Bahan dilindungi selama pengiriman pemasangan dari pengaruh cuaca.
Bahan/hasil pekerjaan yang rusak/cacat tidak dapat diterima.

Penjadwalan
Koordinasi pekerjaan dengan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait dengan pekerjaan
dinding kaca untuk pekerjaan yang sempurna, dan tidak menghambat jadwal
pekerjaan lain. Beri tanda pada bidang/ tempat kerja dari setiap pekerjaan yang terkait
(bila perlu)
1. Pekerjaan Mock-up
2. Pekerjaan Komponen dinding kaca

C. Bahan
1. Spesifikasi Bahan.
a. Bahan kaca & cermin harus sesuai SIII 0189/78 dan PBVI 1982
b. Bahan harus bebas cacat dan noda, bebas sulfida, maupun bercak lainnya
c. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan dari Pengawas.
d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus
digerinda/dihaluskan hingga tidak tajam dan berbahaya.
e. Jenis : Kaca
f. Type finishing permukaan : On Line
g. Produksi : Asahimas atau setara
h. Ketebalan : sesuai gambar rencana
i. Bahan pengisi siar : disesuaikan
j. Type : Float, clear dan berwarna
k. Ukuran : gambar Shop Drawing
l. Posisi : Jendela dan Pintu

2. Fabrikasi
a. Kaca.
Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada
Shop Drawing berdasarkan hasil pengukuran di lapangan.
a. Cutting/Pemotongan.
Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di lapangan.

D. Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian, dan
syarat pekerjaan dalam spesifikasi teknis
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan
kapur namun menggunakan potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem aci
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus
6. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan rangka/kusen, minimal 10 mm
masuk ke dalam alur kaca pada kusen
7. Pembersih akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca setara merk Windex
8. Cermin dan kaca harus terpasang dengan rapi serta sisi tepi harus lurus dan rata,
bebas dari noda, dan bekas goresan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 17


III.15. PEKERJAAN ATAP BETON

A. PEKERJAAN ATAP BETON


1. Umum
Lingkup Pekerjaan :
Meliputi penyiapan bagian yang akan dipasang, pembuatan atap beton sesuai
dengan gambar rencana dan ketentuan-ketentuan pekerjaan beton yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis Struktur, khususnya untuk pekerjaan Beton
dan penyelesaian permukannya termasuk penyediaan material dan peralatan
pembantu.

2. Bahan
 Atap beton
Seperti yang disyaratkan pada gambar perencanaan dan spesifikasi teknik
pada pekerjaan struktur khususnya pekerjaan beton
 Water Proofing
Digunakan pelapis kedap air jenis membrane seperti yang dijelaskan
dalam spesifikasi teknik pada pekerjaan Lapisan Kedap Air

3. Pelaksanaan
Pekerjaan atap beton harus mengikuti persyaratan yang tersebut dalam
persyaratan teknik ini. Water Stop dipasang pada semua delatasi atap, lisplang
dan bagian-bagian lain yang disyaratkan.
Pasangannya harus cukup kuat dan apabila diperlukan sambungan, maka
penyambungannya harus dilakukan dengan sistem las sesuai petunjuk pabrik
pembuatannya.

Pada saat pengecoran, water stop harus dalam keadaan bersih, bebas dari segala
macam kotoran, minyak, cat dan lemak.

III.16. PEKERJAAN SALURAN BUANGAN

A. Umum
Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pelaksanaan saluran buangan air hujan dari atap datar dak
beton,dan taman menuju saluran buangan air keliling sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam perencanaan.
2. Pekerjaan yang terkait adalah Pembuatan Saluran Pembuangan Air Hujan.

B. Bahan
1. Pipa PVC diameter 4’ untuk saluran Pembuangan Air Hujan (PAH) dari atap dak
beton sepanjang 30 cm dengan gantungan rantai plastik sepanjang atap hingga
permukaan tanah.
2. Bahan saluran buangan air adalah buis beton setengah lingkaran dengan diameter
30 cm
3. Untuk saluran kecil, permukaan atasnya ditutup dengan plat beton yang dicetak di
tempat.
4. Saluran buangan air eksisting yang terkena perletakan bangunan baru digeser
dengan jarak seperti ditunjukkan dalam gambar kerja teknis.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 18


C. Pelaksanaan
1. Perletakan saluran buangan air hujan dan air bekas ini disesuaikan dengan gambar
kerja teknis.
2. Untuk saluran buangan air hujan sekitar bangunan, kontraktor menyerahkan
contoh buis beton dengan diameter 30 cm dengan bahan penutup plat beton atau
seperti tercantum dalam gambar untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
3. Pelaksanaan saluran air hujan ini harus sesuai dengan cara pelaksanaan yang
tercantum pada pasal-pasal terdahulu mengenai pasangan batukali, pasangan
bata, dan pekerjaan beton. Pasangan pipa-pipa beton harus memperhatikan
sambungannya agar tidak bocor dilindungi dengan adukan semen pasir 1 pc : 3
ps. Pasangan pipa beton jangan ditimbun dulu sebelum adukan sembungan
benar-benar kering dan sudah diuji pengaliran airnya.

III.17. PEKERJAAN HALAMAN / LINGKUNGAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan halaman dan lingkungan disekitar
pekerjaan renovasi, agar gedung dapat berfungsi sesuai yang diinginkan serta
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak dan gambar kerja.
2. Pekerjaan yang terkait adalah Pembuatan Saluran Pembuangan, Taman,
Jalan/Parkir, Selasar, Pembersihan dan lain-lain
B. Pelaksanaan
1. Pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja teknis dan kondisi lapangan atau
sesuai petunjuk Pemberi Tugas, Konsultan Perencanaan dan Konsultan
Pengawas.
2. Kontraktor diharapkan dapat membuat shopdrawing dan menyerahkan contoh
material untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3. Pelaksanaannya harus sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan pasal-pasal
terdahulu mengenai urugan, pasangan batu kali, pasangan bata, pekerjaan beton
dan pekerjaan lain yang relevan.

III.18. PEKERJAAN LANDSCAPE/ PERTAMANAN

A. Lingkup Pekerjaan
Penataan halaman dengan pembuatan taman dan penenaman berbagai tanaman berupa
tanaman semak/perdu,rumput dan tanaman hias.

Penanaman Semak/Perdu
Tanah harus disiapkan terlebih dahulu dari rumput-rumput liar,dan sisa-sisa konstruksi
sebelum penanaman dilakukan dan sesuai dengan rencana. Kedalaman galian untuk
tanaman adalah 30-40 cm dengan lebar/panjang disesuaikan dengan rencana tanaman
disi dengan tanah merah dan diberi pupuk seculupnya beserta air.

Penanaman Rumput
Tanah harus disiapkan terlebih dahulu dari rumput-rumput liar,dan sisa-sisa konstruksi
sebelum penanaman dilakukan dan sesuai dengan rencana. Kemudian tanah
digemburkan sedalam 20-25 cm,dan lapisan atas setebal 5 cm dicampur dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 80% tanah asal dan 20% pupuk kandang .Setelah tanah
diratakan dengan menggunakan papan, lempengan rumput sudah dapat ditanam.
Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 19


B. Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan pekerjaan, Pemborong harus melakukan pengukuran dan
pematokan bagian lansekap sesuai dengan gambar rencana serta disetujui oleh
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
2. Pemborong harus menentukan “Bench Mark” terlebih dahulu sebelum membuat
patokan permukaan lansekap dan bertanggung jawab atas ketepatannya.
3. Pelaksanaan pekerjaan ini baru dapat dimulai setelah pekerjaan halaman dan
bangunan selesai dikerjakan dan dapat ijin dari Pengawas.
4. Pengolahan tanah yang akan ditanami harus dilakukan setelah kepadatan dan
evaluasi tanah sudah benar-benar sesuai dengan rencana dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
5. Pada daerah-daerah yang tidak dibuat kontur/berpola,permukaan harus dibuat
kemiringan 0,5% untuk menghindari genangan air.
6. Penanaman pohon harus memperhatikan adanya titik-titik lampu penerangan
luar,instalasi dan saluran-saluran yang ada.
7. Pemborong harus membuat gambar kerja yang memperlihatkan letak
pohon,titik-titik lampu,insatalasi dan saluran yang ada.
8. Penempatan elemen – elemen lansekap harus sesuai dengan gambar
rencana,apabila ada perubahan maka harus membuat gambar revisi dari
perubahan yang dilakukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis III - 20

Anda mungkin juga menyukai