berulang, untuk itu perlu adanya lapisan tambahan yang terletak antara tanah dan
roda atau lapisan paling atas dari beban jalan. Lapisan tambahan ini dibuat dari
bahan khusus yang mempunyai kualitas yang lebih baik dan dapat meyebarkan
beban roda yang lebih luas di atas permukaan tanah, sehingga tegangan yang
terjadi karena beban lalu lintas menjadi lebih kecil dari tegangan ijin tanah. Bahan
ini selanjutnya disebut bahan lapis perkerasan.
Pada perkerasan dengan lapisan beraspal tipis, kesalahan kecil dalam evaluasi
tanah dasar dapat menyebabkan pengurangan masa pelayanan menjadi hanya
satu per sepuluh masa pelayanan yang direncanakan. Untuk perkerasan dengan
lapis beraspal tebal, walaupun jumlah pengurangan masa pelayanan tidak
sebesar itu tetapi pengurangan yang terjadi masih cukup berarti. Oleh sebab itu,
penentuan daya dukung tanah dasar secara akurat dan desain fondasi perkerasan
merupakan syarat penting untuk menghasilkan perkerasan berkinerja baik. Dari
segi pelaksanaan, persiapan tanah dasar yang benar mutlak dilakukan dan
dengan demikian harus menjadi perhatian kontraktor pelaksanan dan pengawas
lapangan.Berikut adalah data hasil perhitungan CBR Lapangan berdasarkan data
DCPyang telah di lakukan.
PROJECT
SOIL INVESTIGATION DYNAMIC CONE PENETROMETER
DED Peningkatan Jalan Sumur-Ujungjaya
DCP 1 DCP 2
ko mulatif 1/3 ko mulatif 1/3
N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR
0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00
1 1 45 45 45 45.0 5.4 78.90 1 1 23 23 23 23.0 11.0 51.20
5 6 75 30 30 6.0 45.4 267.60 5 6 75 52 52 10.4 25.4 220.50
5 11 173 128 98 19.6 13.0 406.80 5 11 134 111 59 11.8 22.2 376.60
5 16 253 208 80 16.0 16.1 638.80 5 16 185 162 51 10.2 25.9 547.40
5 21 356 311 103 20.6 12.3 821.80 5 21 319 296 134 26.8 9.3 670.80
5 26 468 423 112 22.4 11.3 1050.20 5 26 517 494 198 39.6 6.2 949.80
5 31 633 588 165 33.0 7.5 1239.10 5 31 687 664 170 34.0 7.3 1332.70
5 36 750 705 117 23.4 10.8 1657.80 5 36 842 819 155 31.0 8.0 1684.00
5 41 967 944 125 25.0 10.1 2090.30
DCP 3 DCP 4
ko mulatif 1/3 ko mulatif 1/3
N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR
0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00
1 1 21 21 21 21.0 12.1 48.20
Laporan1 Desain
1 3
Perkerasan
3 3
Jalan Sumur
3.0
–94.6
Ujung jaya
13.70
2
5 6 70 49 49 9.8 27.1 210.30 5 6 53 32 50 10.0 26.5 158.00
5 11 80 59 10 2.0 145.1 420.40 5 11 80 59 27 5.4 50.8 296.30
5 16 146 125 66 13.2 19.7 394.30 5 16 90 69 10 2.0 145.1 472.90
5 21 192 171 46 9.2 28.9 589.20 5 21 100 79 10 2.0 145.1 525.50
5 26 224 203 32 6.4 42.4 781.10
DYNAMIC CONE PENETROMETER PROJECT
SOIL INVESTIGATION D. C. P. DED Peningkatan Jalan Sumur-Ujungjaya
100 100
200 200
300 300
400 400
500 500
600 600
700 700
800 800
900 900
1000 1000
100 100
200 200
300 300
Komulatif Penetrasi (δD)
400 400
500 500
600 600
700 700
800 800
900 900
1000 1000
Pada pekerjaan ini struktur perkerasan yang akan digunakan adalah perkerasan
Beton Semen sehingga umur rencana yang akan digunakan adalah 10 tahun.
Tanah dasar adalah salah satu faktor yang paling penting dalam perencanaan
perkerasan jalan, tanah dasar perkerasan harus memenuhi kriteria berikut:
Harus mempunyai nilai CBR rendaman rencana minimum
Dibentuk dengan benar, sesuai dengan bentuk geometrik jalan
Dipadatkan dengan baik pada ketebalan lapisan sesuai dengan persyaratan
Tidak peka terhadap perubahan kadar air
Mampu mendukung beban lalu lintas pelaksanaan konstruksi
Dalam semua kasus, selain yang diuraikan untuk lapis penopang, tingkat
kepadatan yang
disyaratkan pada timbunan dan tanah dasar harus dicapai.
Dari hasil analisa lalu lintas pada ruas jalan yang ada maka dengan CBR desain
sebesar 11.00 %, maka menurut tabel bagan desain pondasi diatas maka tanah
dasar tidak memerlukan perbaikan.
1.5 PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA
KOMPONEN (SNI – 1732 – 1989 – F)
LET = (LEP+LEA)/2
463.1994902
D1 25 CM
D2 10 CM
D3 ? CM
D3 = 3 CM
D3 = 2.92 CM
25 Beton K- 300
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah di lakukan di atas , maka di dapatkan
untuk tebal perkerasan beton semen k – 300 = 25 cm dan agreggat B (CBR
minimal 80 %) = 10cm dan agreggat B perbaikan exsisting tebal mengikuti kondisi
jalan yang ada.