Anda di halaman 1dari 14

Tanah saja biasanya tidak cukup untuk menahan deformasi akibat beban roda

berulang, untuk itu perlu adanya lapisan tambahan yang terletak antara tanah dan
roda atau lapisan paling atas dari beban jalan. Lapisan tambahan ini dibuat dari
bahan khusus yang mempunyai kualitas yang lebih baik dan dapat meyebarkan
beban roda yang lebih luas di atas permukaan tanah, sehingga tegangan yang
terjadi karena beban lalu lintas menjadi lebih kecil dari tegangan ijin tanah. Bahan
ini selanjutnya disebut bahan lapis perkerasan.

1.2 STANDAR ACUAN DAN PEDOMAN

Standar dan pedoman Perencanaan desain perkerasan Beton Semen pada


pekerjaan Jalan Sumur-ujung jaya adalah sebagai berikut :
1. Pedoman Desain Perkerasan Dengan Metode Analisa Komponen (Sni – 1732
– 1989 – F)

1.3 PARAMETER PERENCANAAN PERKERASAN

1.1.1. LALU LINTAS


Parameter yang penting dalam analisis struktur perkerasan adalah data lalu lintas
yang diperlukan untuk menghitung beban lalu lintas rencana yang dipikul oleh
perkerasan selama umur rencana. Beban dihitung dari volume lalu lintas pada
tahun survei yang selanjutnya diproyeksikan ke depan sepanjang umur rencana.

Data Survei lalu-lintas untuk mendesain perkerasan jalan pada Pekerjaan


Preliminary Report Proyek Jalan Sumur-Ujung jaya ini adalah memakai data
Primer dan data Sekunder yaitu diambil dari lapangan langsung dan study
perencanaan terdahulu pekerjaan DCP yang telah selesai dilaksanakan..

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 1


1.1.2. ANALISA GEOTEKNIK (DCP)
Salah satu faktor penting dalam desain perkerasan jalan adalah tanah dasar
karena posisi perkerasan adalah berada pada tanah dasar itu sendiri jenis tanah
dilapangan biasanya bervariasi tergantung dari hasil pengujian baik itu pengujian
lapangan maupun pengujian laboratorium. Karena karakteristik tanah yang
berbeda-beda sehingga diperlukan analisis yang tepat untuk menghasilkan
perkerasan dengan kinerja yang diharapkan.

Pada perkerasan dengan lapisan beraspal tipis, kesalahan kecil dalam evaluasi
tanah dasar dapat menyebabkan pengurangan masa pelayanan menjadi hanya
satu per sepuluh masa pelayanan yang direncanakan. Untuk perkerasan dengan
lapis beraspal tebal, walaupun jumlah pengurangan masa pelayanan tidak
sebesar itu tetapi pengurangan yang terjadi masih cukup berarti. Oleh sebab itu,
penentuan daya dukung tanah dasar secara akurat dan desain fondasi perkerasan
merupakan syarat penting untuk menghasilkan perkerasan berkinerja baik. Dari
segi pelaksanaan, persiapan tanah dasar yang benar mutlak dilakukan dan
dengan demikian harus menjadi perhatian kontraktor pelaksanan dan pengawas
lapangan.Berikut adalah data hasil perhitungan CBR Lapangan berdasarkan data
DCPyang telah di lakukan.
PROJECT
SOIL INVESTIGATION DYNAMIC CONE PENETROMETER
DED Peningkatan Jalan Sumur-Ujungjaya

Location : Jalan Sumur - Ujung Jaya G.W.L :


No Lembar : 01 Tested By : Cahya Hidayat, ST
Date : '- Chacked By : Syapril Janizar, ST.,MT

DCP 1 DCP 2
ko mulatif 1/3 ko mulatif 1/3
N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR
0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00
1 1 45 45 45 45.0 5.4 78.90 1 1 23 23 23 23.0 11.0 51.20
5 6 75 30 30 6.0 45.4 267.60 5 6 75 52 52 10.4 25.4 220.50
5 11 173 128 98 19.6 13.0 406.80 5 11 134 111 59 11.8 22.2 376.60
5 16 253 208 80 16.0 16.1 638.80 5 16 185 162 51 10.2 25.9 547.40
5 21 356 311 103 20.6 12.3 821.80 5 21 319 296 134 26.8 9.3 670.80
5 26 468 423 112 22.4 11.3 1050.20 5 26 517 494 198 39.6 6.2 949.80
5 31 633 588 165 33.0 7.5 1239.10 5 31 687 664 170 34.0 7.3 1332.70
5 36 750 705 117 23.4 10.8 1657.80 5 36 842 819 155 31.0 8.0 1684.00
5 41 967 944 125 25.0 10.1 2090.30

Jumlah = 2753.0 Jumlah = 6161.00 Jumlah = 3749.0 Jumlah = 7923.30


NILAI CBR = 11.21 NILAI CBR = 9.44

DCP 3 DCP 4
ko mulatif 1/3 ko mulatif 1/3
N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR N ΔN D Tumbukan ΔD SPP CBR D x CBR
0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.00
1 1 21 21 21 21.0 12.1 48.20
Laporan1 Desain
1 3
Perkerasan
3 3
Jalan Sumur
3.0
–94.6
Ujung jaya
13.70
2
5 6 70 49 49 9.8 27.1 210.30 5 6 53 32 50 10.0 26.5 158.00
5 11 80 59 10 2.0 145.1 420.40 5 11 80 59 27 5.4 50.8 296.30
5 16 146 125 66 13.2 19.7 394.30 5 16 90 69 10 2.0 145.1 472.90
5 21 192 171 46 9.2 28.9 589.20 5 21 100 79 10 2.0 145.1 525.50
5 26 224 203 32 6.4 42.4 781.10
DYNAMIC CONE PENETROMETER PROJECT
SOIL INVESTIGATION D. C. P. DED Peningkatan Jalan Sumur-Ujungjaya

Location : Jalan Sumur - Ujung Jaya Tested By : Cahya Hidayat, ST


No Lembar : 01 Chacked By : Syapril Janizar, ST.,MT
Koordinat : Date : '-

GRAFIK DCP 1 GRAFIK DCP 2

Komulatif Tumbukan (δN) Komulatif Tumbukan (δN)


0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 0

100 100

200 200

300 300

Komulatif Penetrasi (δD)


Komulatif Penetrasi (δD)

400 400

500 500

600 600

700 700

800 800

900 900

1000 1000

GRAFIK DCP 3 GRAFIK DCP 4

Komulatif Tumbukan (δN) Komulatif Tumbukan (δN)


0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 0

100 100

200 200

300 300
Komulatif Penetrasi (δD)

Komulatif Penetrasi (δD)

400 400

500 500

600 600

700 700

800 800

900 900

1000 1000

Gambar 5.1 Grafik CBR

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 3


CBR TERKOREKSI CBR STANDAR CBR DESAIN = CBR
NO STA CBR- LAPANGAN
IKLIM (0,7) RATA - RATA DEVIASI (SD) RATA_RATA -1,3 SD
1 0+000 11.21 7.85 0.00 1.44 -1.87
2 0+100 9.44 6.61 13.16 1.44 11.29
3 0+200 17.59 12.31 13.16 1.44 11.29
4 0+300 91.01 63.71 13.16 1.44 11.29
5 0+400 8.60 6.02 13.16 1.44 11.29
6 0+500 6.38 4.47 13.16 1.44 11.29
7 0+600 6.48 4.54 13.16 1.44 11.29
8 0+700 6.63 4.64 13.16 1.44 11.29
9 0+800 9.16 6.41 13.16 1.44 11.29
10 0+900 8.68 6.08 13.16 1.44 11.29
11 1+000 8.43 5.90 13.16 1.44 11.29
12 1+100 7.79 5.45 13.16 1.44 11.29
13 1+200 6.56 4.59 13.16 1.44 11.29
14 1+300 8.32 5.82 13.16 1.44 11.29
15 1+400 30.87 21.61 13.16 1.44 11.29
16 1+500 33.53 23.47 13.16 1.44 11.29
17 1+600 26.93 18.85 13.16 1.44 11.29
18 1+700 26.29 18.40 13.16 1.44 11.29
19 1+800 24.36 17.05 13.16 1.44 11.29
20 1+900 22.95 16.07 13.16 1.44 11.29
21 2+000 12.04 8.43 13.16 1.44 11.29
22 2+100 30.36 21.25 13.16 1.44 11.29
23 2+200 25.01 17.51 13.16 1.44 11.29
24 2+300 50.65 35.46 13.16 1.44 11.29
25 2+400 17.20 12.04 13.16 1.44 11.29
26 2+500 16.99 11.89 13.16 1.44 11.29
27 2+600 17.16 12.01 13.16 1.44 11.29
28 2+700 15.64 10.95 13.16 1.44 11.29
29 2+800 17.29 12.10 13.16 1.44 11.29
30 2+900 18.23 12.76 13.16 1.44 11.29
31 3+100 17.35 12.15 13.16 1.44 11.29
32 3+200 16.39 11.47 13.16 1.44 11.29
33 3+300 15.11 10.58 13.16 1.44 11.29
34 3+400 14.73 10.31 13.16 1.44 11.29
35 3+500 14.78 10.35 13.16 1.44 11.29
36 3+600 17.63 12.34 13.16 1.44 11.29
37 3+700 17.15 12.01 13.16 1.44 11.29
38 3+800 16.97 11.88 13.16 1.44 11.29
39 3+900 15.00 10.50 13.16 1.44 11.29
40 4+000 15.35 10.75 13.16 1.44 11.29

Gambar 5.2 Tabel Perhitungan CBR

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 4


1.1.3. UMUR RENCANA
Umur rencana jalan adalah jangka waktu sejak jalan itu dibuka hingga saat
diperlukan perbaikan berat atau telah dianggap perlu untuk memberi lapisan
pengerasan baru. Ramainya lalu-lintas kendaraan yang melewati sesuatu jalan itu
dapat diteliti dengan menghitung jumlah (volume) kendaraan yang lewat sesuai
dengan masing-masing jenis kendaraan. Sesuai dengan manual desain
perkerasan Dengan Metode Analisa Komponen (Sni – 1732 – 1989 – F) umur
rencana perkerasan baru maupun lapis tambah (overlay) dapat dilihat pada tabel
diabwah ini.

Pada pekerjaan ini struktur perkerasan yang akan digunakan adalah perkerasan
Beton Semen sehingga umur rencana yang akan digunakan adalah 10 tahun.

1.1.4. PEMILIHAN TIPE STRUKTUR PERKERASAN


Pemilihan jenis perkerasan akan sangat menentukan dimana lokasi pekerjaan
tersebut akan dilaksanakan. Pemilihan jenis perkerasan akan bervariasi
berdasarkan volume lalu lintas, umur rencana, dan kondisi fondasi jalan. Sesuai
Manual Desain Perkerasan Jalan. untuk pemilihan tipe perkerasan berdasarkan
nilai adalah, pada pekerjaan ini cocok memakai perkerasan kaku dengan lalu
lintas rendah, AC atau Beton diatas lapis fondasi berbutir, burtu atau burda dan
lapis fondasi soil cement, tetapi yang digunakan pada pekerjaan itu yaitu Beton
dengan lapis fondasi berbutir aggregat kelas B dengan CBR 80%..

1.4 DESAIN PONDASI JALAN/PERBAIKAN TANAH DASAR

Tanah dasar adalah salah satu faktor yang paling penting dalam perencanaan
perkerasan jalan, tanah dasar perkerasan harus memenuhi kriteria berikut:
 Harus mempunyai nilai CBR rendaman rencana minimum
 Dibentuk dengan benar, sesuai dengan bentuk geometrik jalan
 Dipadatkan dengan baik pada ketebalan lapisan sesuai dengan persyaratan
 Tidak peka terhadap perubahan kadar air
 Mampu mendukung beban lalu lintas pelaksanaan konstruksi
Dalam semua kasus, selain yang diuraikan untuk lapis penopang, tingkat
kepadatan yang
disyaratkan pada timbunan dan tanah dasar harus dicapai.

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 5


Umur rencana fondasi untuk jalan baru dan pelebaran minimum 40 tahun dengan
pertimbangan sebagai berikut:
 Fondasi perkerasan tidak dapat ditingkatkan selama masa pelayanan, kecuali
dengan
 cara rekonstruksi menyeluruh.
 Perkerasan lentur dengan desain fondasi di bawah standar mungkin
memerlukan
 perkuatan dengan lapisan aspal tambahan berulangkali selama masa
pelayanannya
 sehingga biaya total perkerasan (lifecycle cost) menjadi lebih mahal
dibandingkan
 dengan perkerasan yang didesain dengan baik.
 Perkerasan kaku di atas tanah lunak dengan desain fondasi di bawah standar
(under design) cenderung mengalami keretakan dini yang dalam kasus terburuk
mungkin
 memerlukan penggantian pelat beton.

Dari hasil analisa lalu lintas pada ruas jalan yang ada maka dengan CBR desain
sebesar 11.00 %, maka menurut tabel bagan desain pondasi diatas maka tanah
dasar tidak memerlukan perbaikan.
1.5 PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA
KOMPONEN (SNI – 1732 – 1989 – F)

Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan Proyek Jalan Sumur – Ujung Jaya


Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Untuk Data Lalulintas Berdasarkan
Asumsi Jumlah Kendaraan Yang Akan Melintasi Jalan Utama Yaitu Kendaraan
Dengan Beban Maxsimum Truk 2 As 20 Ton. Berikut adalah hasil perhitungan
tebal perkerasan jalan berdasarkan metode analisa komponen.

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 6


Perhitungan tebal perkerasan dengan
data lalu lintas ( seharusnya di hitung dengan melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah
kendaraan yang melintas)
DATA LAIN HARUS BENAR DIHITUNG DAN DI TES
No Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan
1 Mobil penumpang( 1+1) 700.00
2 Bus 8 ton (3+5) 70.00
3 Truk 2 as 10 ton (4+6) 350.00
4 Truk 3 as 13 ton (5+8) 140.00
5 Truk 2 as 20ton (6+7,7) 10.00
6 Pertumbuhan lalu lintas setelah jalan dibuka untuk
0.05
umum
7 Klasifikasi Jalan kolektor
8 Pertumbuhan lalu lintas selama pelaksanaan 0.03
9 Jumlah Jalur 1

Lebar perkerasan jalan 6 m


CBR tanah dasar n (hasil pengujian) 11 %
Umur rencana jalan 10 thn
curah hujan 900 mm/thn

Material perkerasan yang ada adalah sebagai berikut :


Untuk lebar jalan 6 m
Laston MS340
Batu pecah / base coarse B CBR 80%
Sirtu/ base coarse B CBR 50%

LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2015)


LHR awal  LHR pada awal tahun pelaksanaan x (1  i) n
dimana : i  angka pertumbuhan lalu lintas selama masa pelaksanaan (%)
n  waktu pelaksanaan (tahun)

mobil penumpang 2 ton( 1+1) = .12000 x (1+0.04)^0 700.00


bus 8 ton (3+5) = .600 x (1+0.04)^0 70.00
Truk 2 as 10 ton (4+6) = .100 x (1+0.04)^0 350.00
Truk 3 as 13 ton (5+8) = .80x (1+0.04)^0 140.00
Truk 2 as 20ton (6+7,7) = .40 x (1+0.04)^0 10.00

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 7


LHR pada awal umur rencana jalan (LHR 2020)
LHR awal  LHR pada awal tahun pelaksanaan x (1  i) n
dimana : i  angka pertumbuhan lalu lintas selama masa pelaksanaan (%)
n  waktu pelaksanaan (tahun)
mobil penumpang 2 ton( 1+1) = .12000x (1+0.08)^10 1,511.25
bus 8 ton (3+5) = .600 x (1+0.08)^10 151.12
Truk 2 as 10 ton (4+6) = .100x (1+0.08)^10 755.62
Truk 3 as 13 ton (5+8) = .80x (1+0.08)^10 302.25
Truk 2 as 20ton (6+7,7) = .40 x (1+0.08)^10 21.59
Daftar I

Tabel 4.1.2.1, Jumlah Jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan

Tabel 4.1.2.2, Koefisien Ditribusi Kendaraan (C)

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 8


Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
n
LEP   LHRj x CjxEj
i 1

dimana : E  angka ekivalen masing - masing kendaraan


C  koefisien distribusi kendaraan
j  jenis kendaraan yang melintasi jalan
ctt : LHR yang dipergunak an adalah LHR awal pelaksanaa n

untuk lebar 12 m jumlah jalur= 1 Daftar I


Koefisien distribusi kendaraan Daftar II
mbl penumpang ringan 1
truk berat 1

angka ekivalen beban sumbu [E) tabel 7.7

mobil penumpang 2 ton( 1+1) 0.0004


bus 8 ton (3+5) 0.1593
Truk 2 as 10 ton (4+6) 0.35
Truk 3 as 13 ton (5+8) 1.064
Truk 2 as 20ton (6+7,7) 1.0373

mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0.28


bus 8 ton (3+5) = 11.15
Truk 2 as 10 ton (4+6) = 122.50
Truk 3 as 13 ton (5+8) = 148.96
Truk 2 as 20ton (6+7,7) = 10.37
LEP 293.26

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 9


Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
n
LEA   LHRj (1  i) UR
x CjxEj
j1

dimana : E  angka ekivalen masing - masing kendaraan


C  koefisien distribusi kendaraan
j  jenis kendaraan yang melintasi jalan
UR  Umur Rencana,
catatan : LHR yang dipergunak an adalah LHR akhir

untuk lebar 12 m jumlah jalur = 1 Daftar I


Koefisien distribusi kendaraan Daftar II

mbl penumpang ringan 1


truk berat 1
angka ekivalen beban sumbu [E) tabel 7.7
mobil penumpang 2 ton( 1+1) 0.0004
bus 8 ton (3+5) 0.1593
Truk 2 as 10 ton (4+6) 0.35
Truk 3 as 13 ton (5+8) 1.064
Truk 2 as 20ton (6+7+7) 1.0373

mobil penumpang 2 ton( 1+1) = 0.60


bus 8 ton (3+5) = 24.07
Truk 2 as 10 ton (4+6) = 264.47
Truk 3 as 13 ton (5+8) = 321.59
Truk 2 as 20ton (6+7,7) = 22.39
LEA 633.13

Lintas Ekivalen Tengah (LET)

LET = (LEP+LEA)/2
463.1994902

Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = LET x FP FP faktor penyesuain


463.1994902 .Umur rencana/10

Indeks Tebal Perkerasan

CBR sub Grade 11% DDT: 8.20


gambar 3.2, atau 3.3

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 10


Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 11
Indeks Permukaan Akhir (IP) 2.00
daftar V
Faktor Regional (FR) 1.50
tabel 7.8

Indeks Permulaan awal (Ipo) 4.00


Daftar VI

Grafik 4.1.2.2, penarikan garis untuk ITP


ITP 6.65
dari nomogram 3, karna Ipt 2.0, Ipo
.4

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 12


Tabel 4.1.2.3, Koefisien kekuatan relatif

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 13


Tabel 4.1.2.5, Batas-batas minimum
tebal lapis perkerasan

penentuan nilai D (koefisien kekuatan relatif)


mempergunakan tebal minimum daftar VIII

D1 25 CM
D2 10 CM
D3 ? CM

ITP = a1 x D1 +a2 x D2 +a3 x D3


5.5= 0.30X5+0.12X20+0.12XD3

D3 = 3 CM
D3 = 2.92 CM

25 Beton K- 300

10 Batu Pecah Kelas B CBR Min 80 %

Gambar 4.1.2.1, Tebal Perkerasan

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah di lakukan di atas , maka di dapatkan
untuk tebal perkerasan beton semen k – 300 = 25 cm dan agreggat B (CBR
minimal 80 %) = 10cm dan agreggat B perbaikan exsisting tebal mengikuti kondisi
jalan yang ada.

Laporan Desain Perkerasan Jalan Sumur – Ujung jaya 14

Anda mungkin juga menyukai