Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .............................................................................................................3

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN ..............................................................................3

PERMASALAHAN ..............................................................................................................3

MAKSUD DAN TUJUAN ...................................................................................................4

Maksud...........................................................................................................................4

Tujuan ............................................................................................................................4

RUANG LINGKUP ..............................................................................................................5

Lingkup Pekerjaan .........................................................................................................5

Lingkup Substansi..........................................................................................................6

Lokasi Kegiatan .............................................................................................................7

SISTEMATIKA LAPORAN ................................................................................................7

DATA DAN KONDISI OBJEK BANGUNAN................................................................8

DATA ADMINISTRASI......................................................................................................8

DATA TEKNIS BANGUNAN ..........................................................................................10

Data Teknis Arsitektur.................................................................................................10

STRUKTUR ORGANISASI/TIM PENGKAJI DAN PENANGGUNG JAWAB ............25

TEAM PENYUSUN ...........................................................................................................26

CHECK LIST PEMERIKSAAN DOKUMEN ...................................................................28

KAJIAN TEKNIS ARSITEKTURAL ............................................................................32

DATA TEKNIS BIDANG ARSITEKTUR........................................................................33

Identifikasi Bangunan ..................................................................................................33

ANALISA TATA BANGUNAN GEDUNG......................................................................33

Analisa Peruntukan Bangunan Gedung.......................................................................33

Analisa Intensitas Bangunan Gedung..........................................................................34

Analisa Arsitektur Bangunan Gedung.........................................................................35

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 1


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

KAJIAN TEKNIS ARSITEKTURAL BANGUNAN........................................................36

AREA “B” ...................................................................................................................36

REKOMENDASI................................................................................................................38

REKOMENDASI DAN KESIMPULAN AKHIR ..........................................................39

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 2


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


Perkembangan kecerdasan manusia terus mendorong PT. SMELTING untuk
menciptakan pabrik yang terus menerus berkembang dan mengembangkan teknologi
melebihi batasnya, dengan menerapkan keseimbangan antara manajemen lingkungan hidup
dan keselamatan kerja secara terus-menerus dan kamipun tetap peduli untuk kehidupan
umat manusia yang lebih baik.
Semangat untuk terus berkembang yang ditanamkan oleh para Pelopor Kontinyu
Proses yang telah digunakan PT. Smelting, telah menginspirasi PT. Smelting untuk terus
mengembangkan hasil karyanya secara terus menerus. Produksi awal yang dirancang untuk
mencapai 200.000 ton/tahun berhasil ditingkatkan menjadi 255.000 ton/tahun pada tanggal
15 April 2004. Peningkatan kapasitas produksi tahap kedua telah dicapai pada tanggal 19
Agustus 2006 dengan kapasitas produksi sebesar 270.000 ton/tahun. Diharapkan target
peningkatan kapasitas produksi tahap ketiga sebesar 300.000 ton/tahun dapat dicapai pada
tahun 2009.
Kemajuan yang terus menerus ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain
terkemuka dalam pasar tembaga global, sekaligus menjadikan PT. Smelting sebagai salah
satu katalis perkembangan ekonomi nasional. Lebih lanjut lagi, teknologi ramah lingkungan
yang digunakan PT. Smelting membuat PT. Smelting menerima penghargaan bergengsi -
penghargaan PROPER peringkat Hijau - selama beberapa tahun terakhir. Penghargaan ini
diberikan oleh pemerintah Indonesia terhadap pabrik yang andal, bersih dan ramah
lingkungan, dan hal ini memotivasi PT. Smelting untuk terus menjadi "Pabrik Peleburan
Terus Berkembang dan Ramah Lingkungan".

PERMASALAHAN
Dengan adanya pembangunan Bangunan Industri PT. SMELTINGyang memiliki
beberapa kompleksitas baik secara arsitektural, struktur dan mekanikal perlu diantisipasi
dengan peraturan dan pembinaan pembangunan gedung yang seimbang antara peraturan
bersifat administrative dan teknis sejalan dengan kebijakan operasional pembangunan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 3


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

daerah, sehingga proses pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung yang andal,
serasi dan selaras dengan lingkungannya serta berkepastian hukum.
1) Sering ditemuinya penurunan layak fungsi bangunan akibat kurangnya biaya
perawatan, perubahan fungsi, serta kelalaian pemeliharaan dan perawatan rutin
Bangunan Gedung.
2) Masih terbatasnya kapasitas Pemerintahan Kabupaten/Kota dalam memberikan
arahan terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, berjati diri, produktif, dapat
menjamin keselamatan masyarkat, keandalan bangunan dan kelestarian lingkungan,
baik melalui mekanisme perizinan, maupun pengawasan, sehingga diperlukan
adanya kegiatan Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud
Maksud kegiatan Pemeriksaan Keandalan Bangunan P T . S M E L T I N G adalah
melakukan pemeriksaan teknis keandalan bangunan gedung.

Tujuan
Tujuan kegiatan pemeriksaan keandalan bangunan gedung adalah :
 Terlaksananya pemeriksaan keandalan bangunan gedung dengan cara
pengamatan visual, ditinjau dari persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.
 Terciptanya bangunan gedung yang andal sesuai yang dimanfaatkan dalam UU
No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan sesuai dengan peraturan
pelaksanaannya PP No.36 Tahun 2005 di daerah

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 4


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

RUANG LINGKUP

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dari kegiatan pemeriksaan keandalan Bangunan Gedung adalah
sebagai berikut :
a) Mempelajari Data Gambar Perencanaan dan Gambar As Built Drawing serta
Kesesuaiannya dengan Dokumen Gambar IMB.
b) Melakukan Tinjauan dan Pemeriksaan dilapangan dengan menggunakan Model
Teknis Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung, dan melakukan penyesuaian
terhadap aspek teknis seperti yang diamanatkan dalam Permen PU
No.29/PRT/M/2006.
c) Pembuatan formulir isian atau Check List Pemeriksaan Bangunan sesuai yang
disarankan dalam Permen PU No.25 Tahun 2007, yang meliputi :
A. Check List Dokumen Rencana Teknis
1) Data Umum Bangunan
2) Data Rencana Arsitektur
3) Data Rencana Struktur
4) Utilitas (MEP)
B. Check List Keandalan Bangunan Gedung
1) Persyaratan Keselamatan
2) Persyaratan Kesehatan
3) Persyaratan Kenyamanan
4) Persyaratan Kemudahan.
C. Check List Pemeriksaan Visual di Lapangan
1) Pemeriksaan terhadap Pemenuhan Persyaratan Keselamatan
2) Pemeriksaan terhadap Pemenuhan Persyaratan Kesehatan
3) Pemeriksaan terhadap Pemenuhan Persyaratan Kenyamanan
4) Pemeriksaan terhadap Pemenuhan Persyaratan Kemudahan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 5


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Lingkup Substansi
Pemeriksaan keandalan bagunan gedung dilakukan dengan cara pengamatan
kondisi fisik bangunan terhadap komponen Struktur, Mekanikal, Elektrikal, Utilitas,
Kebakaran, Aksesibilitas dan Lingkungan.
Setiap komponen pemeriksaan wajib disiapkan gambar rencana atau as built drawings
untuk kebutuhan pemeriksaan di lapangan. Bila gambar yang dimaksud tidak tersedia,
Konsultan wajib membuat gambar sesuai dengan kebutuhan.

a) Arsitektur
Evaluasi terhadap Penataan Bangunan apakah sudah sesuai dengan SKRK, Penataan
Ruangan tiap-tiap lantai apakah sudah sesuai dengan IMB, sirkulasi serta fasilitaas
untuk disabilitas, serta dimensi dan persyaratan ruang apakah sudah sesuai dengan
standart yang ada.

b) Struktur
Evaluasi dilakukan terhadap sistem struktur, pondasi, kolom, balok, dinding, core,
shear wall, plafond, dan atap.

c) Utilitas
Evaluasi dilakukan terhadap sistem transportasi vertical (lift), sistem transportasi
vertical eslakator, sistem instalasi plumbing (air bersih, air kotor, limbah, dan air hujan,
drainase ke lingkungan), sistem instalasi listrik, sistem instalasi komunikasi dan tata
suara, sistem pembuangan sampah, dan sistem Building Automation System (BAS).

d) Kebakaran
Evaluasi dilakukan pada sistem proteksi pasif dan aktif yang terdapat pada obyek
bangunan gedung, termasuk pemeriksaan terhadap peralatan pemadam kebakaran,
material insulator kebakaran.
Kondisi fisik yang dicatat dalam form ceklist untuk masing-masing komponen digunakan
untuk proses pengolahan dan penentuan nilai keandalan dari segi arsitektur, struktur,
utilitas, kebakaran dan aksesbilitas.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 6


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah Bangunan Industri PT. SMELTING, yang beralamat
di Desa. Roomo, Kec. Manyar, Gresik-Jawa Timur

SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika penyusunan laporan untuk pekerjaan ini adalah sebagaimana berikut ini :

BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Penyusunan Laporan Pemeriksaan Keandalan
Fisik Bangunan Gedung, Permasalahan, Maksud, Tujuan Ruang Lingkup
Kegiatan, dan Sistematika Penyusunan.
BAB 2 DATA DAN KONDISI OBYEK BANGUNAN
Berisi tentang Data Administrasi serta Data Teknis Bangunan
BAB 3-5 KAJIAN TEKNIS
Berisi tentang Kajian Teknis Objek Bangunan dari sisi Arsitektural, Struktur
bangunan dan MEP bangunan serta Metode pengkajiannya.
BAB 6 KESIMPULAN
Berisi rangkuman tentang hasil kajian teknis dari bidang Arsitektural,
Struktural, dan MEP terhadap Objek Bangunan.
BAB 7 PENUTUP
Berisi rangkuman kata penutup.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 7


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

DATA DAN KONDISI OBJEK BANGUNAN

DATA ADMINISTRASI
1 Nama Bangunan : Bangunan Industri PT. SMELTING
2 Peruntukan Secara Umum : Bangunan Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan Besi
3 Lokasi Bangunan : Desa. Roomo, Kec. Manyar, Gresik-Jawa Timur

4 Nama Direktur : IRJUNIAWAN P. RADJAMIN


5 Alamat Direktur : Jl. Kertajaya Indah Timur 8/55, RT.001/RW.005, Kel.
Gebang Putih, Kec. Sukolilo-Surabaya
6 Nama Pengelola : PT. SMELTING
7 Ijin dan Legalitas Yang Dimilik :

TAHUN
JENIS REKOMENDASI/ IJIN PENERBIT REKOMENDASI NO. REKOMENDASI/ IJIN TAHUN TERBIT
BERAKHIR
INS. PENANGKAL PETIR
Penangkal Petir Dinas Tenaga Kerja, Kab. D.018/115.JT/IPP/IX/1999 30 September 1999
Gresik
LIFT
Elevator Dinas Tenaga Kerja, Kab. 0492/I.Pm-Lf/13-C/98 02 September 1998 Uji Berkala
Gresik
Elevator 0567/I.Pm-Lf/13-C/2001 27 Februari 2001 Uji Berkala

INS. LISTRIK
SLO Listrik PT. Andalan Mutu Energi C71.P.06.428.3525.0000.20 23 Maret 2020 23 Maret 2030
SLO Listrik PT. Konsuil Perdana Indonesia 9000.201.8.3525.JQ65.20 06 Maret 2020 06 Maret 2035
Jatim
Motor Diesel Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/67/437.58/2011 06 Juli 2011 Uji Berkala
Gresik
Motor Diesel Dinas Tenaga Kerja, Kab. 176/MD./403.58/XI/2002 Uji Berkala
Gresik
Pengesahan Penggunaan Instalasi Listrik di Departemen Tenaga Kerja D.028/0140-JT/LIST/IX/1999 30 September 1999 Uji Berkala
Tempat Kerja Jatim
PESAWAT ANGKUT
Pesawat Angkut Dinas Tenaga Kerja dan 566/....../PAA/108.5-GSK/VI/2020 Juni 2020 Uji Berkala
Transmigrasi Jatim
PROTEKSI KEBAKARAN
Instalasi Hydrant (In Door Hydrant) Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/14/437.58/2009 24 Agustus 2009 Uji Berkala
Gresik
Instalasi Hydrant (Out Door Hydrant) Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/15/437.58/2009 24 Agustus 2009 Uji Berkala
Gresik
Instalasi Alarm Heat Detector Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/17/437.58/2009 28 September 2009 Uji Berkala
Gresik
Instalasi Smoke Detector Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/18/437.58/2009 28 September 2009 Uji Berkala
Gresik
Mobil Skylift Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/48/437.58/2016 28 Desember 2016 Uji Berkala
Gresik
BEJANA
Ijin Bejana Tekan Dinas Tenaga Kerja dan 566/199/BT/108.5-GSK/II/2020 28 Februari 2020 Uji Berkala
Transmigrasi Jatim

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 8


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Ijin Katel Uap Dinas Tenaga Kerja, Kab. 566/68/437.58/2016 29 Desember 2016 Uji Berkala
Gresik
Ijin Bejana Tetap Departemen Tenaga Kerja D.543/0570-JT/BT-U/VIII/1998 25 Agustus 1998 Uji Berkala
Jatim
Nomor Induk Berusaha (NIB) Pemerintah Republik 8120004920251 05 September 2018
Indonesia
IJIN USAHA INDUSTRI
Ijin Usaha Industri Perluasan Pemkab Gresik 2/3525/T/INDUSTRI/2005 29 Agustus 2005
Ijin Usaha Perluasan Badan Koordinasi Penanaman 20/1/IU/II/PMA/INDUSTRI/2012 27 Januari 2012
Modal (BKPM)
Ijin Usaha Industri Badan Koordinasi Penanaman 469/T/INDUSTRI/2020 18 Juli 2020
Modal (BKPM)
Ijin Lingkungan Pemerintah Republik 13 November 2018
Indonesia
Ijin Lokasi Pemerintah Republik 13 November 2018
Indonesia
Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) Dinas Penanaman Modal dan 509.4.1/34/437.74/2019 29 Januari 2019
PTSP
Izin Pengelolaan Limbah B3 Dinas Penanaman Modal dan 503.62/30/437.74/2021 08 Juni 2020
PTSP
Izin Pembuangan Limbah ke Laut Kementrian Lingkungan Hidup SK. 22 Februari 2018 22 Februari 2023
dan Kehutanan 100/Menlhk/Setjen/PKL.1/2/2018
Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Badan Pengawas Tenaga 028540.017.22.1331120 13 November 2020 16 November
Nuklir 2023

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 9


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

DATA TEKNIS BANGUNAN

Data Teknis Arsitektur

Identifikasi Bangunan
Aktivitas PT. SMELTING terdiri dari produksi dan penyimpanan hingga
pengangkutan. Untuk mendukung aktivitas tersebut maka dibutuhkan sejumlah
fasilitas yang kompleks diantaranya :
a) Unit Produksi berupa bangunan Plant
b) Unit Penyimpanan berupa Gudang tertutup dan terbuka
c) Unit Penunjang, berupa administrtion office, pos pengamanan, area parkir,
laboratorium, canteen, dll
d) Unit Utility, berupa gardu listrik, unit pengolahan limbah, dll

Block Plan Bangunan Industri PT. SMELTING


Dalam mempermudah pengidentifikasian, maka Bangunan Industri PT. SMELTING
kita bagi menjadi beberapa area diantaranya sebagai berikut:

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 10


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “A”

AREA A
A1 Wisma Smelting dan Workshop
A2 Parkir Motor
A3 Centra Pujasera
A4 Sampling Building

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 11


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “B”

AREA B B8 Administration Office


B1 Masjid B9 Walk Way
B2 Tempat Wudlu B10 Canopy Parkir Mobil
B3 Gedung Parkir B11 Canteen
B4 Pos Security Gedung Parkir B12 Change House
B5 Pos Security B13 Laboratory
B6 Main Gate Roof Building B14 Calibration Room Building
B7 Kantor Bea Cukai B15 Pos Security Masjid

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 12


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “C”

AREA C
C1 New Liquid Oxygen Plant
C2 Oil Storage
C3 Bangunan Trafo
C4 PLN Connection

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 13


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “D”

AREA D
D1 Workshop
D2 Warehouse
D3 Bangunan Pom Bensin
D4 Bangunan WBS 832 Fuel Operator
D5 Bangunan Parkir Truck Crane
D6 Fire and Plant Water Stroge Tank
D7 Substantion Extension 030 Building

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 14


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “E”

AREA E E4 Compressor Room


E1.1 Smelter E5 Pneumatic Air Compressor Building
E1.2 Refractory Workshop Smelter E6 New Sludge Dryer
E1.3 Oil Storage Smelter E7 New B2 Area
E1.4 Belt Fabrication Smelter E8 Anoda Storage
E2 Mechanical Workshop Smelter E9 Cooling Tower Smelter
E3.1 Desalination Building E10 Anoda Scrube
E3.2 SWRO E11 STP Smelter
E3.3 General Chemical Storage E12 Toilet Umum

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 15


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “F”

AREA F F5 Catoda Scrube


F1.1 Refinery Plant (Tank House) F6 Bangunan Tempat Sampah
F1.2 Mechanical Workshop Refinery F7 Bangunan Tempat Sludge
F1.3 Cathoda Storage F8 Substantion 400
F1.4 Bangunan Atap Tangki H2SO4 F9 Toilet Umum
F2 Pos Security Refinery F10 Rectifire dan Trafo
F3 Rectifier Liberator A+B F11 Water Softener Building
F4 PLN Incoming Switchgear

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 16


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “G”

AREA G
G1 Gypsum Building
G2 WWTP
G3 Acid Plant
G4 Acid DCS&MCC Room Building
G5 Mechanical Workshop AP/WWTP
G6 Main Gas Blower Building
G7 Casox SO2 Analyzer Room
G8 Toilet Umum

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 17


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “H”

AREA H H5.3 Mesin Asam Sulfat


H1 B3 Building H5.4 Gudang Pipa
H2 Workshop Alat Berat H6 Cooper Concentrate Storage Building
H3 Tempat Istirahat Sub Con H7 Coal Crushing Plant
H4 Operator Room H8.1 Flux storage Building
H5.1 Acid Tank H9 Lumpy Material Building
H5.2 Pengisian Truck Tanki H10 Electrical Room Building RMBA

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 18


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

AREA “I”

AREA I
I1 Reuse Material Building
I2 Water Storage Tank
I3 Parkir Alat Berat

AREA “J”
AREA J
J1 Weighing & Sampling Building
J2 Slag Storage Area
J3 Storm Water Pond
J4 Mooring Dolphin dan Cat Walk

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 19


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Fungsi dan Peruntukan Bangunan

Jumlah Fungsi Bangunan


Jenis Bangunan Luas Dasar Luas Lantai
No Code Lantai Klasifikasi Kompleksitas
Gedung Bangunan Bangunan Fungsi Fungsi
Bangunan
Utama Penunjang
1 A1 Wisma Smelting 4 lantai 852,67 m² 1.843,39 m² Permanen-Tidak Sederhana Office, Office,
dan Workshop workshop workshop, R.
Ganti
2 A2 Parkir Motor 2 lantai 1.721,25 m² 3.401,30 m² Permanen-Tidak Sederhana Parkir Motor KM,
Musholla
3 A3 Centra Pujasera 2 lantai 188,00 m² 374,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM,
Penunjang Musholla, R.
Mini Lab,
R. Kantor
4 A4 Sampling Building 2 lantai 45,00 m² 90,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Penunjang
5 B1 Masjid 1 lantai 557,40 m² 557,40 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Tempat
Penunjang Wudlu
6 B2 Tempat Wudlu 1 lantai 40,60 m² 40,60 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM
Penunjang Tempat
Wudlu
7 B3 Gedung Parkir 2 lantai 3.508,20 m² 7.057,72 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit R. Istirahat
Penunjang sopir, KM
8 B4 Pos Security 1 lantai 6,75 m² 6,75 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Gedung Parkir Penunjang
9 B5 Pos Security 3 lantai 289,49 m² 359,57 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM, R.
Penunjang Kantor
10 B6 Main Gate Roof 1 lantai 168,00 m² 168,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Building Penunjang
11 B7 Kantor Bea Cukai 2 lantai 73,50 m² 147,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM,
Penunjang Musholla, R.
Kantor
12 B8 Administration 3 lantai 1.275,38 m² 2.494,49 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Office Penunjang
13 B9 Walk Way 1 lantai 386,48 m² 386,48 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit R. Kontrol
Penunjang R. Panel

14 B10 Canopy Parkir 1 lantai 136,00 m² 136,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Parkir Mobil
Mobil Tamu

15 B11 Canteen 1 lantai 529,00 m² 529,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Pantry


Penunjang

16 B12 Change House 1 lantai 1.039,50 m² 1.039,50 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM, R. Ganti
Penunjang
17 B13 Laboratory 1 lantai 1.721,28 m² 1.721,28 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM,
Penunjang
18 B14 Calibration Room 1 lantai 43,31 m² 43,31 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Building Penunjang
19 B15 Pos Security Masjid 1 lantai 39,28 m² 39,28 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit KM
Penunjang
20 C1 New Liquid Oxygen 1 lantai 204,00 m² 204,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Plant Penunjang
21 C2 Oil Storage 1 lantai 148,00 m² 148,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

22 C3 Bangunan Trafo 1 lantai 135,50 m² 135,50 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Penunjang
23 C4 PLN Connection 2 lantai 114,24 m² 151,67 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
24 D1 Workshop 2 lantai 2.576,78 m² 3.116,98 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
25 D2 Warehouse 2 lantai 2.520,75 m² 2.610,75 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

26 D3 Bangunan Pom 1 lantai 6,00 m² 6,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Bensin Penunjang

27 D4 Bangunan WBS 832 1 lantai 6,00 m² 6,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Fuel Operator Penunjang

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 20


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

28 D5 Bangunan Parkir 1 lantai 96,00 m² 96,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Truck Crane Penunjang
29 D6 Fire and Plant 1 lantai 82,50 m² 82,50 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Water Stroge Tank Penunjang
30.A D7 Substantion 2 lantai 249,56 m² 310,36 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Extension 030 Penunjang
Building
30.B E1.1 Smelter 7 lantai 5.573,40 m² 12.674,65 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
E1.2 Electrical and 4 lantai 624,73 m² 3.254,39 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Control Room Penunjang
Smelter
E1.3 S Boiler 1 lantai 278,25 m² 278,25 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
E1.4 C Boiler 1 lantai 278,25 m² 278,25 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
30.C E1.5 Refractory 1 lantai 476,60 m² 476,60 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Workshop Smelter Penunjang
E1.6 Refractory 1 lantai 172,50 m² 172,50 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

E1.7 Gudang 1 lantai 60,20 m² 60,20 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

30.D E1.8 Oil Storage Smelter 1 lantai 29,28 m² 29,28 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
31 E1.9 Belt Fabrication 1 lantai 150,89 m² 150,89 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Smelter Penunjang
32 E2 Mechanical 2 lantai 178,35 m² 234,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Workshop Smelter Penunjang
33 E3 Bangunan Clarifier 1 lantai 54,00 m² 54,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
34 E4 SWRO 1 lantai 142,31 m² 142,31 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
35 E5 General Chemical 1 lantai 20,00 m² 20,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Storage Penunjang
36 E6 Compressor Room 1 lantai 670,00 m² 670,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
37 E7 Pneumatic Air 1 lantai 67,79 m² 67,79 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Compressor Penunjang
Building
38 E8 New Sludge Dryer 3 lantai 163,05 m² 489,14 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
39 E9 New B2 Area 1 lantai 1.444,74 m² 1.444,74 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
40 E10 Anoda Storage - - - Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

41 E11 Cooling Tower 1 lantai 395,14 m² 395,14 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Smelter Penunjang
41.A E12 Anoda Scrube 1 lantai 180,00 m² 180,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
41.B E13 STP Smelter 1 lantai 75,00 m² 75,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
E14 Bunker C Storage 1 lantai 386,16 m² 386,16 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
E15 Recycle Pit - 131,75 m² 131,75 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
E16 Elektrostatic 1 lantai 435,56 m² 435,56 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Precipitator (EP) Penunjang
E17 Booster Fan Area 1 lantai 226,84 m² 226,84 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
41.C E18 Toilet Umum 1 lantai 5,64 m² 5,64 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
41.D F1.1 Refinery Plant 2 lantai 16.497,39 29.346,67 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
(Tank House) m² Penunjang
43 F1.2 Mechanical 2 lantai 335,15 m² 540,18 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Workshop Refinery Penunjang
44 F1.3 Cathoda Storage 1 lantai 2.893,41 m² 2.893,41 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
45 F1.4 Bangunan Atap 1 lantai 50,00 m² 50,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Tangki H2SO4 Penunjang
46 F2 Pos Security 1 lantai 112,32 m² 112,32 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Refinery Penunjang
47 F3 Rectifier Liberator 1 lantai 108,45 m² 108,45 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
A+B Penunjang

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 21


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

48 F4 PLN Incoming 1 lantai 124,36 m² 124,36 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Switchgear Penunjang
49 F5 Catoda Scrube 1 lantai 96,00 m² 96,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
50 F6 Bangunan Tempat 1 lantai 21,26 m² 21,26 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Sampah Penunjang
51 F7 Bangunan Tempat 1 lantai 26,00 m² 26,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Sludge Penunjang
52 F8 Substantion 400 1 lantai 209,02 m² 209,02 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
53 F9 Toilet Umum 1 lantai 15,00 m² 15,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
F10 Rectifire dan Trafo 1 lantai 147,52 m² 147,52 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
F11 Water Softener 1 lantai 74,52 m² 74,52 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Building Penunjang
54 G1 Gypsum Building 2 lantai 1.993,76 m² 1.993,76 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
55 G2 WWTP 1 lantai 2.484,14 m² 2.484,14 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
56 G3 Acid Plant 1 lantai 1.608,76 m² 1.608,76 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
57 G4 Acid DCS&MCC 1 lantai 855,47 m² 855,47 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Room Building Penunjang
58 G5 Mechanical 1 lantai 212,31 m² 212,31 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Workshop Penunjang
AP/WWTP
59 G6 Main Gas Blower 1 lantai 234,00 m² 234,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Building Penunjang
60 G7 Casox SO2 Analyzer 1 lantai 8,10 m² 8,10 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Room Penunjang
61 G8 Toilet Umum 1 lantai 12,25 m² 12,25 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
62 G9 Gudang Hidrogen 1 lantai ,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang
Peroxide
62 H1 B3 Building 1 lantai 396,35 m² 396,35 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

63 H2 Workshop Alat 1 lantai 213,12 m² 213,12 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Berat Penunjang
64 H3 Tempat Istirahat 2 lantai 46,75 m² 46,75 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Sub Con Penunjang
65 H4 Operator Room 1 lantai 67,00 m² 67,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
66 H5.1 Acid Tank 1 lantai 4.708,76 m² 4.708,76 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

H5.2 Pengisian Truck 2 lantai 41,10 m² 41,10 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Tanki Penunjang
H5.3 Mesin Asam Sulfat 1 lantai 55,00 m² 55,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
H5.4 Gudang Pipa 1 lantai 251,05 m² 251,05 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

67 H6 Cooper 1 lantai 9.525,25 m² 9.525,25 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang


Concentrate
Storage Building
68 H7 Coal Crushing Plant 1 lantai 875,00 m² 875,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

69 H8.1 Flux storage 1 lantai 4.323,24 m² 4.323,24 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang
Building
H8.2 Hopper Blending 1 lantai 51,46 m² 51,46 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
Penunjang
H8.3 Gudang Belt 1 lantai 105,00 m² 105,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang

H8.4 Mechanical 1 lantai 270,49 m² 270,49 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit


Workshop RMBA Penunjang
H8.5 Sparepart Room 1 lantai 185,26 m² 185,26 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit
and Enviroment Penunjang
Monitoring
Meeting
70 H9 Lumpy Material 1 lantai 975,00 m² 975,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang
Building
71 H10 Electrical Room 1 lantai 154,00 m² 154,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Utility
Building RMBA
72 I1 Reuse Material 1 lantai 3.225,00 m² 3.225,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Gudang
Building

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 22


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

73 I2 Water Storage Tank 1 lantai 961,62 m² 961,62 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit Utility -

74 I3 Parkir Alat Berat 1 lantai 301,50 m² 301,50 m² Permanen-Tidak Sederhana Tempat -


parkir alat
berat
75 J1 Weighing & 4 lantai 220,61 m² 616,43 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit R. Sampling,
Sampling Building Penunjang KM
J2 Slag Storage Area - 7.616,44 m² 7.616,44 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Penunjang
J3 Storm Water Pond - 4.965,45 m² 4.965,45 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
Penunjang
76 J4 Mooring Dolphin 1 lantai 60,00 m² 60,00 m² Permanen-Tidak Sederhana Unit -
dan Cat Walk Penunjang

TOTAL 98.694,48m² 130.799,67 m²

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 23


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Penggunaan Material Bangunan

AREA “B”

a) Bangunan Gedung Parkir


 Atap:
Atap pada bangunan Gedung Parkir adalah berupa Zincalum Roof
 Dinding
Dinding pada bangunan Gedung Parkir adalah berupa pasangan dinding
bata lapis plesteran dan acian dengan finishing cat
 Lantai
Lantai pada bangunan Gedung Parkir berupa lantai beton finishing floor
hardener.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 24


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

STRUKTUR ORGANISASI/TIM PENGKAJI DAN PENANGGUNG JAWAB

Penyusunan struktur Tim Kerja Evaluasi beranggotakan staf teknik yang berkompeten
terhadap bidang dan aspek bangunan yang akan melakukan kajian serta analisa yang
meliputi bidang struktur, arsitektur serta instalasi dan kelengkapan bangunan dan juga
menginventaris data administrasi teknis dan gambar perencanaan yang diperlukan.

METODOLOGI KERJA TIM SERTIFIKASI LAYAK FUNGSI


BANGUNAN INDUSTRI PT. SMELTING

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 25


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

TEAM PENYUSUN
Team Penyusun dari Laporan Kajian Teknis Bangunan Bangunan Industri PT.
SMELTING, adalah sebagai berikut :
TENAGA AHLI ARSITEKTUR : AVAN RISNA WAHONO, ST
AHLI MADYA
TENAGA AHLIS TRUKTUR : WIBISONO, ST
AHLI MADYA
TENAGA AHLI MEP : BURHAM, ST
AHLI MADYA

SKA MADYA ARSITEKTUR

Gambar 2.1 Sertifikat Keahlian Arsitektur

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 26


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

SKA MADYA STRUKTUR

Gambar 2.2 Surat Keahlian Struktur

SKA MADYA MEP

Gambar 2.3 Surat Keahlian MEP

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 27


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

CHECK LIST PEMERIKSAAN DOKUMEN


PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRATIF PT. SMELTING
NO URAIAN
KETERSEDIAAN CATATAN
A STATUS HAK ATAS TANAH
1 Status Hak Atas Tanah  Ada  Tidak Ada
2 Data Kondisi/Situasi Tanah  Ada  Tidak Ada
3 Letak/Lokasi  Ada  Tidak Ada
4 Surat Pernyataan Tanah Tidak Dalam  Ada  Tidak Ada
StatusSengketa
5 Perjanjian Tertulis Antara Pemegang Hak Atas  Ada  Tidak Ada
Tanah dengan Pemilik Bangunan (Dalam Hal
Tanah Milik Pihak Lain)

PEMERIKSAAN KELENGKAPAN& KESESUAIAN DOKUMEN RENCANA TEKNIS


PT. SMELTING
NO URAIAN
KESESUAIAN CATATAN
A DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG
1 Kesesuaian Fungsi/Klasifikasi Bangunan  Sesuai
Gedung Terhadap Peruntukan Lokasi  Tidak Sesuai
2 Kesesuaian Luas Lantai Dasar Bangunan  Sesuai
Gedung Terhadap KDB Maksimuma  Tidak Sesuai
3 Kesesuaian Total Luas Lantai Bangunan  Sesuai
Gedung Terhadap KLB Maksimum  Tidak Sesuai
4 Kesesuaian Total Luas Daerah Hijau Terhadap  Sesuai
Persyaratan Minimum  Tidak Sesuai

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 28


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

CHECK LIST IMB

NO CODE BANGUNAN NO IMB


1 A1 Wisma Smelting dan Workshop IMB 503.5.1/68/437.74/2021
2 A2 Parkir Motor IMB 503.5.1/68/437.74/2021
3 A3 Centra Pujasera IMB 503.5.1/68/437.74/2021
4 A4 Sampling Building IMB 503.5.1/68/437.74/2021
5 B1 Masjid 503.608/319/403.15/1999
6 B2 Tempat Wudlu Tidak Ada IMB
7 B3 Gedung Parkir 503.03/389/437.74/2016
0 B4 Pos Security Gedung Parkir 503.03/55/437.74/2016
8 B5 Pos Security 503.03/389/437.74/2016
9 B6 Main Gate Roof Building Tidak Ada IMB
18 B7 Kantor Bea Cukai 503.5.1/172/437.74/2020
10 B8 Administration Office 503.648/2401/403.15/1996
11 B9 Walk Way 503.5.1/93/437.74/2017
12 B10 Canopy Parkir Mobil 503.608/319/403.15/1999
13 B11 Canteen 503.648/2401/403.15/1996
14 B12 Change House 503.648/2401/403.15/1996
15 B13 Laboratory 503.648/2401/403.15/1996
221 TAHUN 2003
503.03/367/437.74/2016
16 B14 Calibration Room Building Tidak Ada IMB
17 B15 Pos Security Masjid Tidak Ada IMB
19 C1 New Liquid Oxygen Plant Tidak Ada IMB
20 C2 Oil Storage 23 TAHUN 2004
21 C3 Bangunan Trafo Tidak Ada IMB
22 C4 PLN Connection 503.5.1/93/437.74/2017
23 D1 Workshop 503.648/2401/403.15/1996
24 D2 Warehouse 503.648/2401/403.15/1996
25 D3 Bangunan Pom Bensin 503.608/319/403.15/1999
26 D4 Bangunan WBS 832 Fuel Operator 503.608/319/403.15/1999
27 D5 Bangunan Parkir Truck Crane Tidak Ada IMB
28 D6 Fire and Plant Water Stroge Tank 503.648/2401/403.15/1996
29 D7 Substantion Extension 030 Building 503.648/2401/403.15/1996
503.5.1/93/437.74/2017
30 E1.1 Smelter 503.648/2401/403.15/1996
0 E1.5 Refractory Workshop Smelter Tidak Ada IMB
0 E1.8 Oil Storage Smelter Tidak Ada IMB
0 E1.9 Belt Fabrication Smelter Tidak Ada IMB
31 E2 Mechanical Workshop Smelter 503.03/55/437.74/2016
32 E3 Bangunan Clarifier 503.5.1/317/437.74/2017
33 E4 SWRO 503.5.1/317/437.74/2017

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 29


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

34 E5 General Chemical Storage Tidak Ada IMB


35 E6 Compressor Room 503.608/319/403.15/1999
36 E7 Pneumatic Air Compressor Building Tidak Ada IMB
37 E8 New Sludge Dryer 503.03/452/437.74/2014
38 E9 New B2 Area 503.03/452/437.74/2014
39 E10 Anoda Storage 503.03/452/437.74/2014
40 E11 Cooling Tower Smelter 503.608/319/403.15/1999
41 E12 Anoda Scrube 503.608/319/403.15/1999
42 E13 STP Smelter 503.608/319/403.15/1999
47 E18 Toilet Umum Tidak Ada IMB
48 F1.1 Refinery Plant (Tank House) 503.648/2401/403.15/1996
503.648/2401/403.15/1996
0 F1.2 Mechanical Workshop Refinery 503.5.1/691/437.74/2020
0 F1.3 Cathoda Storage 503.03/170/437.74/2016
0 F1.4 Bangunan Atap Tangki H2SO4 Tidak Ada IMB
49 F2 Pos Security Refinery 503.03/55/437.74/2016
50 F3 Rectifier Liberator A+B Tidak Ada IMB
51 F4 PLN Incoming Switchgear 503.03/55/437.74/2016
52 F5 Catoda Scrube Tidak Ada IMB
53 F6 Bangunan Tempat Sampah Tidak Ada IMB
54 F7 Bangunan Tempat Sludge Tidak Ada IMB
55 F8 Substantion 400 503.608/319/403.15/1999
56 F9 Toilet Umum Tidak Ada IMB
59 G1 Gypsum Building 503.648/2401/403.15/1996
60 G2 WWTP 503.608/319/403.15/1999
61 G3 Acid Plant 503.608/319/403.15/1999
62 G4 Acid DCS&MCC Room Building 503.608/319/403.15/1999
63 G5 Mechanical Workshop AP/WWTP Tidak Ada IMB
64 G6 Main Gas Blower Building 503.608/319/403.15/1999
65 G7 Casox SO2 Analyzer Room Tidak Ada IMB
66 G8 Toilet Umum Tidak Ada IMB
68 H1 B3 Building 503.648/2401/403.15/1996
69 H2 Workshop Alat Berat 503.648/2401/403.15/1996
70 H3 Tempat Istirahat Sub Con Tidak Ada IMB
71 H4 Operator Room 503.648/2401/403.15/1996
72 H5.1 Acid Tank 503.648/2401/403.15/1996
73 H6 Cooper Concentrate Storage Building 503.648/2401/403.15/1996
503.03/31/403.74/2009
74 H7 Coal Crushing Plant 503.648/2401/403.15/1996
75 H8.1 Flux storage Building 503.648/2401/403.15/1996
76 H9 Lumpy Material Building 503.648/2401/403.15/1996
77 H10 Electrical Room Building RMBA 503.648/2401/403.15/1996
78 I1 Reuse Material Building 503.03/452/437.74/2014

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 30


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

79 I2 Water Storage Tank 503.03/408/437.74/2009


80 I3 Parkir Alat Berat 503.03/31/403.74/2009
81 J1 Weighing & Sampling Building 503.648/2401/403.15/1996
503.608/319/403.15/1999
82 J2 Slag Storage Area Tidak Ada IMB
83 J3 Storm Water Pond Tidak Ada IMB
84 J4 Mooring Dolphin dan Cat Walk 503.03/408/437.74/2009

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 31


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

KAJIAN TEKNIS ARSITEKTURAL

Bangunan Industri PT. SMELTING sebagai salah satu pabrik peleburan tembaga terbesar
di Jawa Timur harus didukung dengan standarisasi yang tinggi . Oleh sebab itu, perlu
dipastikan bahwa bangunan sesuai dengan standar kenyamanan , kelayakan dan
keamanan yang berlaku. Untuk itu pengkajian khusus pada bagian-bagian tersebut dilakukan
melalui evaluasi dan kajian teknis. Kajian tersebut mengacu kepada standar peraturan dan
regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan melakukan pengamatan kondisi riil
dilapangan

Adapun peraturan-peraturan dasar yang dipergunakan sebagai acuan dan standard evaluasi
antara lain :
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat yang berlaku
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
 Peraturan Bangunan Nasional 1978
 Peraturan Daerah yang berlaku
 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
 Peraturan Menteri Pemerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
 Keputusan Menter Pekerjaan Umum No.441/K.PTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
 Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman No.58/K.PTS/DM/2002 Tentang
Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung
 Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia No.1405/Menkes/SK.IXI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
 SNI 03-1735-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses
Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 32


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

 SNI 03-1736-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-1746-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Ke
Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
 RSNI 03-2396-2000 Tentang Tata Cara Perancangn Sistem Pencahayaan Alami Pada
Bangunan Gedung.
 SNI 03-6197-2000 Tentang Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan
 SNI 03-6575-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada
Bangunan Gedung
 SNI 03-6575-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian
Udara Pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-6390-2000 Tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
 SNI 03-6573-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi Vertikal Dalam
Gedung (Lift)
 SNI 03-7012-2004 Tentang Sistem Manajemen Asap Dalam Mal, Atrium,dan Ruangan
Bervolume Besar
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRTIM/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan
dan Perawatan Gedung

DATA TEKNIS BIDANG ARSITEKTUR

Identifikasi Bangunan
Aktivitas PT. SMELTING terdiri dari produksi dan penyimpanan hingga pengangkutan.
Untuk mendukung aktivitas tersebut maka dibutuhkan sejumlah fasilitas diantaranya seperti
yang tertulis pada tabel berikut :

ANALISA TATA BANGUNAN GEDUNG

Analisa Peruntukan Bangunan Gedung


Secara garis besar Analisa Peruntukan Bangunan Gedung dibagi menjadi 3 (tiga)
pokok bahasan yaitu:

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 33


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Fungsi Bangunan Gedung


Bangunan Industri PT. SMELTING berdiri di area kawasan dengan Fungsi kawasan
Perdagangan dan Jasa dan Permukiman berdasarkan Izin Pemanfaatan Ruang
509.4.1/34/437.74/2019 Tanggal 29 Januari 2019. Secara fungsional Bangunan
Industri PT. SMELTING telah sesuai dengan Fungsi Kawasan yang berlaku.

Pemanfaatan Ruang Dalam Bangunan Gedung


Pemanfaatan ruang dalam pada Bangunan Industri PT. SMELTING dimanfaatkan
sebagai unit produksi (plant), Gudang (Storage) dan kantor oparasial

Pemanfaatan Ruang Luar bangunan Gedung


Pemanfaatan ruang luar Bangunan Industri PT. SMELTING sebahagai sarana dan
prasarana penunjang kegiatan utama berupa pwerkerasan jalan dan taman

Analisa Intensitas Bangunan Gedung


Bangunan Bangunan Industri PT. SMELTING berdiri diatas lahan seluas
297.504,00 m² yang terdiri dari 2 (dua ) buah area lahan, dengan jumlah bangunan
sekitar 77 bangunan dengan total Luas Dasar Bangunan seluas m² dan Luas Lantai
Bangunan m². Berdasarkan IMB No.
503.648/2401/403.15/1996, 503.608/319/403.15/1999, 503.647/1453/403.15/1999,
503.647/63/HK/403.15/2001, 110 TAHUN 2003, 221 TAHUN 2003, 23 TAHUN
2004, 503.03/31/403.74/2009, 503.03/408/437.74/2009, 503.03/452/437.74/2014,
503.03/55/437.74/2016, 503.03/170/437.74/2016, 503.03/367/437.74/2016,
503.03/389/437.74/2016, 503.5.1/93/437.74/2017, 503.5.1/317/437.74/2017,
503.5.1/268/437.74/2019, 503.5.1/172/437.74/2020, 503.5.1/691/437.74/2020,
503.5.1/692/437.74/2020 yang telah diterbitkan batasan Luas Dasar Bangunan
Maksimal sebesar 60% luas lahan untuk lahan utama dan 70% luas lahan untuk
lahan tambahan bagian depan area industri atau seluas 171.314,40 m² untuk lahan
utama dan 2.324 m² untuk lahan tambahan bagian depan area industri. Garis
Sempadan Pagar (GSP)=30m untuk lahan utama dan (GSP)=15m untuk lahan
tambahan bagian depan area industri. Garis Sempadan Bangunan (GSB)=45m untuk
lahan utama dan (GSB)=20m untuk lahan tambahan bagian depan area industri

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 34


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Berdasarkan Analisa lapangan bahwa Bangunan Industri PT. SMELTING sebagian


ada yang melanggar Batas Garis Sempadan Bangunan.

Analisa Arsitektur Bangunan Gedung

Pemeriksaan Penampilan Bangunan Gedung


Secara garis besar tampak bangunan telah sesai dengan IMB yang diajukan dan telah
sesuai dengan fungsinya.

Pemeriksaan Tata Ruang-Dalam Bangunan Gedung


Secara garis besar penataan ruang dalam telah sesai dengan IMB yang diajukan dan
telah sesuai dengan fungsinya, namun ada beberapa bagian bangunan ditemuai
adanya penambahan lantai dan ruangan

Analisa Pengendalian Dampak Lingkungan


Dalam pengendalian dampak lingkungan PT. SMELTING telah menyediakan unit
penampungan limbah B3 dan Pengelolaan limbah cair, dimana telah mendapat izin
dan rekomendasi dari Dinas terkait.
PENAMPUNGAN SEMENTARA LIMBAH B3

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 35


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

KAJIAN TEKNIS ARSITEKTURAL BANGUNAN

AREA “B”

1) Bangunan Gedung Parkir

Fungsi Bangunan : Bangunan berfungsi sebagai Gedung tempat


parkir mobil dan motor
Kesesuaian dengan IMB : Sesuai dengan IMB melanggar GSB
Ramp difable : Belum tersedia
KM difable : Belum tersedia
R. Laktasi : Tidak dipersyaratkan
Fasilitas : KM, R. Istirahat

Tanda Arah Evakuasi : Perlu penambahan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 36


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Hubungan vertikal lantai : Tangga, lebar sesuai standard


bangunan

Rekomendasi :
 Penambahan sign tanda arah evakuasi
 Menyediakan tempat parkir difable 2% dari kapasitas parkir yang ada.
 Menyediakan ramp dan KM khusus difable

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 37


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

REKOMENDASI

1) Menambahkan Ramp pada bangunan Wisma Smelting dan area-area umum (masjid,
area parkir) disesuaikan dengan standart ramp sebagai akses bagi para disabilitas
dengan kemiringan 7°
2) Menyediakan toilet untuk disabilitas di area-area umum terutama bagian office, masjid
dan gedung parkir dengan ukuran dan bukaan pintu sesuai dengan standart yang telah
ditentukan.
3) Perlu penyediaan parkir difable dengan rasio 2% dari total kapasitas parkir yang ada

4) Menyediakan R. Laktasi (Ibu Menyusui) disediakan khusus


5) Penambahan tanda evakuasi pada interior bangunan
6) Titik kumpul harus terbebas dari barang dan kendaraan.
7) Menambah tangga darurat pada bagian belakang Bangunan Wisma Smelting

8) Merubah arah bukaan pintu yang dipakai untuk evakuasi membuka keluar.

9) Jalur/ koridor yang dipakai untuk jalur evakuasi terbebas dari barang/perabot yang
sekiranya dapat mengganggu proses evakuasi
10) Memperbaiki tanda batas jalur sirkulasi manuasia, kendaraan dan alat berat yang telah
memudar
11) Mengurus dan memperbaharui ijin IMB sesuai kondisi terbangun.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 38


BAB IV
TINJAUAN KAJIAN KEANDALAN DAN KELAIKAN DI BIDANG
STRUKTUR DAN METODOLOGI PENYELESAIANNYA

4.1. UMUM
 Sistem struktur secara umum menggunakan system rangka pemikul momen
dimana beban gravitasi ( beban hidup, beban mati ) dipikul oleh balok-balok
struktur dan kolom, termasuk beban horizontal (beban angina, beban gempa)
juga dipikul oleh balok-balok strtruktur dan kolom selanjutnya ditransfer ke
system pondasi yang membagi secara merata (balance) melalui pilecap dan
balok-balok (sloof/tiebeam) ke tiang pondasi.
 Secara umum produk beton yang digunakan adalah beton redy mix dengan
standar mutu kuat tekan serta slump maupun mix design sesuai dengan
perencanaan dan jenis elemen konstruksi.
 Pembebanan :
 Beban tetap vertical (beban mati/hidup)
 Beban gempa
 Beban angin
 Adapun peraturan-peraturan dasar yang dipergunakan sebagai acuan dan standard
evaluasi antara lain :
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat yang berlaku
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
 Peraturan Bangunan Nasional 1978
 Peraturan Daerah yang berlaku
 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
 Peraturan Menteri Pemerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No,29/PRTIM/2006 Tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
 Keputusan Menter Pekerjaan Umum No.441/K.PTS/1998 Tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
 Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman No.58/K.PTS/DM/2002
Tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan
Gedung
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1405/Menkes/SK.IXI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
 SNI 03-1735-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses
Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-1736-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-1746-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan
Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
 RSNI 03-2396-2000 Tentang Tata Cara Perancangn Sistem Pencahayaan Alami
Pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-6197-2000 Tentang Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan
 SNI 03-6575-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
Pada Bangunan Gedung
 SNI 03-6575-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung.
 SNI 03-6390-2000 Tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan
Gedung
 SNI 03-6573-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi Vertikal
Dalam Gedung (Lift)
 SNI 03-7012-2004 Tentang Sistem Manajemen Asap Dalam Mal, Atrium,dan
Ruangan Bervolume Besar
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.24/PRTIM/2008 Tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
4.2. ASPEK TINJAUAN KAJIAN TEKNIS BANGUNAN
4.2.1. Bangunan Gedung Parkir
A. Lower Struktur ( Struktur Bangunan Bagian Bawah )
 Pondasi tiang pancang Ø 300 mm dengan kedalaman 18 m
Pile Cap konstruksi beton bertulang
 P2-800x1500x600 mm
 P3-1380x1500x600 mm
 P4-1500x1500x600

Gambar P2 Gambar P3 Gambar P4

Dengan dimensi yang cukup untuk menyalurkan beban dari kolom ke tiang
pancang serta untuk memikul geser friksi dan pons yang ditimbulkan akibat
reaksi grouping tiang pancang
 Sloof/tie Beam menggunakan konstruksi beton bertulang dengan dimensi S1
300x650, S2 300x600, S3 300x500, S4 300x650,yang digunakan untuk
menghubungkan antara satu kolom dengan kolom lainnya, sehingga menjadi
satu kesatuan yang rigid. Dimensi sloof/tie beam direncanakan berdasarkan
beban tumpu kolom berat dinding dan timbunan di atasnya serta
kemungkinan defleksi atau overbending moment akibat pergeseran ataupun
settlemen pondasi.
Gambar Detail
B. Upper Structure ( Struktur Bangunan Bagian Atas )
 Kolom
Menggunakan Konstruksi kolom beton dan nbaja dengan dimensi :
Kolom beton :
 K1-500x500 mm
 K2-500x500 mm
 K3-500x500 mm
 K4-400x400 mm
 K5-150x150 mm
 K6-250x250 mm
Gambar kolom

Sesuai perencanaan untuk memikul beban langsung, beban gempa serta


memiliki kekakuan yang cukup.
 Struktur atap
Atap menggunakan dak beton
 Plat Lantai
 Konstruksi beton bertulang dengan ketebalan 200 mm
 Beban rencana Plat lantai adalah 2000kg/m2 dilapisi dengan floor
hardener.

 Dokumentasi Foto

Kondisi kolom Kondisi balok


Tampak visual plat lantai Tampak visual plat lantai

4.3. ASPEK TINJAUAN KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG


Dibagi dalam beberapa kategori bidang elemen konstruksi vital yang
menentukan hasil studi layak fungsi (hasil tes/uji coba disampaikan dalam lampiran
terpisah), adalah
 Perhitungan Teknis Sederhana untuk menganalisa beban-beban yang
bekerja pada bangunan atau yang mempengaruhi keseimbangan bangunan.
 Pengamatan visual untuk melihat kondisi struktur baik elemen, rangka,
maupun portal
Seperti halnya hasil tes/uji coba di atas, penyajian hasil survey dan evaluasi
program pemeliharaan yang dilaksanakan difokuskan 2 kategori bidang elemen
konstruksi vital yang menentukan hasil studi layak fungsi ( program pemeliharan secara
detail disampaikan dalam lampiran terpisah ) adalah :
 Rehabilitasi dan perawatan struktur dan pasangan dinding, termasuk
pekerjaan concrete repair, rekonstruksi, rescimcoat, plester ulang. Setiap 3
bulan dan rutinitas sesuai kondisi lapangan.
 Rehabilitasi dan perbaikan kebocoran dak / atap / toilet / plumbing termasuk
akibat kegagalan waterproofing. Frekuensi : setiap 6 bulan dan rutinitas
sesuai kondisi lapangan.
Secara umum bebab-beban yang bekerja masih belum melampaui batas beban.
Secara umum penggunaan sesuai dengan IMB dan beban rencana, termasuk
hasil rekonstruksi kolom, balok dan plat . hal ini dapat dilihat dari kondisi lantai dengan
keadaan yang baik serta dengan penggunaan sesuai dengan IMB.
Beban—beban titik terpusat yang dikhawatirkan dapat timbul dan mengakibatkan
tekanan yang melampaui batas tegangan tekanan pada lantai beton tidak ada.
Pada saat pengamatan dilapangan tidak terjadi indikasi kerusakan permanen
structural akibat perbedaan penurunan. Tidak terlihat adanya kelainan-kelainan struktur
sepertii :
 Retak-retak struktur pada bangunan yang melebihi toleransi optimal
 Kemiringan/penurunan bangunan
 Lendutan plat lantai
 Lendutan balok induk dan anak

4.4. HASIL EVALUASI ( BUILDING PERFORMANCE )


4.4.1. Bangunan Gedung Parkir
Berdasarkan evaluasi dari hasil pengamatan, pengukuran, pencatatan data yang
diperoleh di lapangan dan bertitik tolak dari dokumen yang ada ( IMB ), peraturan yang
berlaku serta wawancara dengan pengelolahan bangunan Gedung Parkir pada
kompleks industry PT. SMELTING dapat disampaikan hasil evaluasi bidang struktur
sebagai berikut :
1 Kemungkinan kelainan struktur Tidak ada
2 Pengamatan struktur -Tidak ada retak pada elemen beton
-Tidak ada lendutan pada plat lantai maupun
balok
-Dimensi profil masih sesuai
-Tidak ada korosi pada elemen baja
-Untuk bangunan yang sudah berumur
puluhan tahun tidak ada penurunan,
kemiringan atau pergeseran akibat gempa
3 Tingkat keamanan struktur layak

Kesimpulan
1. Secara visual, komponen struktural mulai dari pondasi, kolom balok, plat
lantai sampai penutup atap tidak terlihat kerusakan.
2. Kemiringan / kelurusan bangunan secara vertikal dan horizontal sangat
kecil dan tidak mempengaruhi kinerja bangunan.
3. Bangunan yang sudah berumur puluhan tahun sanggup menahan gempa
yang telah terjadi sebelumnya, tidak ada kerusakan, penurunan, kemiringan
pada bangunan
Rekomendasi
Ada beberapa bangunan yang perlu perawatan secara berkala. Terutama
pada bangunan yang menggunakan material baja yang sudah lama untuk
dilakukan pengecatan ulang pada permukaan baja untuk menghindari
korosi yang bias melemahkan material baja
LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

KAJIAN TEKNIS MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN


PERPIPAAN

KERANGKA ACUAN DAN STANDAR EVALUASI


Tim kerja dalam melakukan tugasnya yaitu melakukan evaluasi dan kajian teknis
mengacu kepada standar, peraturan, dan regulasi yang telah ditetapkan dengan melakukan
penyesuaian terkait kondisi nyata di lapangan serta perkembangan yang akan datang dengan
mempertimbangkan keandalan sistem mekanikal, elektrikal dan elektronik pada bangunan
tersebut.
Adapun peraturan-peraturan dasar untuk Mekanikal, Elektrikal dan Elektronik yang
dipergunakan sebagai kerangka acuan dan standar evaluasi antara lain, sebagai berikut:

5.1.1. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

• Peraturan Daerah Kota Gresik tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam


Wilayah Kota Gresik.
• Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Timur tentang Ketentuan Persyaratan dan
Standar Hidran Kebakaran.
• PerMen P.U. Nomor: 20/Prt/M/2009 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang
Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan.
• Kepmen P.U. No.10/KPTS/2000 tentang ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No.Kep.186/Men/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran Ditempat.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.4 Tahun 1980 tentang
Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
• SNI 03–1736-2000 1 dari 46 Tata cara perencanaan system proteksi pasif untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 1


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• SNI 03-1745-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan
silang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada gedung.
• SNI 03-3989-2001 : Tata cara perencanaan dan pemasangan system Sprinkler
otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
• SNI 03-6570-2001 : Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
• Standard Industri Indonesia.
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
• Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2006 no
10, 17, 2012, Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran.

5.1.2. Sistem Fire Alarm

• SNI 03-3985-200 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan
slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
• Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000.
• Data teknis dari produk di bidang peralatan Fire Alarm System yang dibuat oleh
pabrik-pabrik dari berbagai negara.

5.1.3. Sistem Perpipaan (Plambing)

• SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing 2000.


• SNI 03-7065-2005 Tata cara perencanaan sistem plambing.
• National Plumbing Code (NPC).
• ICC, BOCA, ICBO, SBCCI : INTERNATIONAL PLUMBING CODE,2000.
• Perancangan dan pemeliharaan sistem plambing/ Soufyan M.Noerbambang, Takeo
Morimura (Peter).

5.1.4. Sistem Elektrikal (Kelistrikan)

• SNI 0225:2011 Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL2011).


• Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PLN.
• SNI 03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan
sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 2


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• SNI 03-6575-2001 : Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada


bangunan gedung.
• Peraturan-peraturan / standar internasional yang umum dan berlaku di Indonesia
seperti : IEC, IES, NFPA, NEC dan lain-lain.

5.1.5. Sistem Tata Suara

• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.


• Siemens Catalog TS 1, part 4, 2nd edition.
• Buyer, A Guide to electro acoustic.
• TOA, design public addres system.

5.1.6. Sistem Telephon

• Peraturan Perumtel No.5, 1977.


• PUIL 2000.

5.1.7. Sistem Tata Udara & Ventilasi

• SNI 03-6572-2001 : Tata cara perancangan ventilasi dan pengkondisian udara


pada Bangunan gedung.
• SNI 03-6571-2001: Sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung.
• Kepmen No.10/2000.

5.1.8. Sistem Penyalur Petir

• Permen Tenaga Kerja RI No. :Per. 02/Men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi


Penyalur Petir.
• Permen Ketenagakerjaan RI No 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.02/Men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir.
• SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung.

5.1.9. Sistem Boiler (Pesawat Uap dan Bejana Tekan)

• Undang-Undang Uap Tahun 1930.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 3


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Peraturan Uap Tahun 1930.


• Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan.
• Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat
Uap.

5.1.10. Sistem Transportasi Vertikal Lift Crane

• SNI 03-6573-2000, Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi Vertikal Dalam


Gedung (Lif).
• SNI 19-4127-1996 tentang Bahasa Isyarat Pengoperasian Pesawat Angkat (crane).
• Permen No. 03/Men/1999 tentang Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk Lift Pengangkutan Orang dan Barang.
• Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut.

LINGKUP PEKERJAAN DAN TEKNIS MEP

5.2.1. Instalasi Hidran (proteksi kebakaran)


a. Sistem Hidran Kebakaran disediakan di setiap Bangunan Pabrik
b. Sistem Alarm Kebakaran Otomatis di setiap Bangunan Pabrik
1. Detector jenis Smoke (Optik) dipasang di setiap Bangunan Pabrik, ruang panel,
perkantoran dan daerah rawan lainnya.
2. Detector panas (heat detector) dipasang di daerah parkir menggunakan tipe
kombinasi serta ruang dapur menggunakan detektor panas tipe temperatur
konstan, untuk memberikan indikasi yang segera dan akurat kepada petugas
pemadam kebakaran.
3. Sistem yang diterapkan menggunakan sistem alarm otomatis tipe “Semi
Addressable” Dimana lokasi sumber kebakaran ditunjukkan berdasarkan area
lokasi kebakaran. Sentral fire alarm (MCPFA) ditempatkan di Receptionist atau
di R. Security
c. Pembagian daerah zone kebakaran, didasarkan atas pertimbangan :

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 4


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Memudahkan petugas menentukan route gerak yang cepat menuju daerah


kebakaran.
• Membantu petugas mengetahui ada atau tidaknya personil di tempat kebakaran.
• Memudahkan petugas menentukan lokasi kebakaran.
• Membantu petugas mengetahui bekerja atau tidaknya alat pemadam kebakaran..
d. Manual pull station ditempatkan di lintasan umum pada jarak 25 meter, dipasang
tangga yang memungkinkan orang memberitahukan adanya api ke sentral sambil
berlari menghindari api.
e. Alarm bell mempunyai level suara minimum 6 dB di atas level suara pada saat
keadaan mulai gawat. Dipasang didekat manual pull station
f. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) untuk di setiap Bangunan Pabrik.

5.2.2. Sistem Plumbing


a. Sistem penyediaan & distribusi air bersih
b. Sistem drainasi sanitair
c. Sistem drainasi lantai parkir dan atap bangunan
d. Sistem pengolahan air kotor

5.2.3. Sistem Kelistrikan


Sumber daya listrik utama akan diambil/diperoleh dari tegangan jala-jala PLN.
Tegangan Sistem distribusi daya listrik Normal (PLN), diturunkan melalui transformator
penurun tegangan,.
Sumber daya listrik cadangan diambil dari diesel generator dengan Sistem
distribusi normal dimulai dari saluran Tegangan Menengah, sistem 3 fasa, 50 Hz dari
jaringan PLN terdekat, dengan penyediaan Ruang PLN (gardu PLN). Dari ruang PLN
tersebut, layanan distribusi daya listrik akan disambungkan ke panel penerima layanan
Tegangan Menengah dari Pabrik, yang terletak pada Ruang Cubicle. Dari Panel
Tegangan Menegah pabrik tersebut, tegangan sistem distribusi daya listrik tersebut akan
diturunkan menjadi tegangan sistem melalui beberapa unit Transformator penurun
tegangan (step-down) yang terletak didalam Ruang Trafo. Daya listrik dengan Tegangan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 5


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

sistem yang dihasilkan tersebut akan ditransfer kesetiap Panel Utama Tegangan Rendah
(MDP) yang terletak pada ruang Panel.
Dari setiap MDP tersebut, maka penyaluran daya listrik ke seluruh bangunan
gedung akan diteruskan ke masing-masing titik beban listrik pada tegangan sistem
melalui panel-panel distribusi di setiap bangunan pabrik.
Pembagian Panel pada lantai-lantai dengan ketinggian yang berbeda,
dimaksudkan untuk mengurangi jatuh tegangan (Drop Voltage) yang akan terjadi
terhadap beban-beban panel listrik perlantainya.
Sumber daya listrik cadangan dari Diesel Generator Set juga akan ditransfer
kesetiap Panel Utama Tegangan Rendah (MDP) yang ter-interlock secara mekanis dan
elektris.
Sistem distribusi daya listrik keseluruh titika beban akhir pada bangunan gedung
menggunakan tipe Radial pada tegangan sistem, dengan pembagian beban listrik
berdasarkan atas kebutuhan. Tegangan Sistem 380/220 V, 50 Hz. Sistem Penyalur petir,
dengan kebutuhan radius proteksi disesuaikan area bangunan.

5.2.4. Sistem Tata Suara


a. Tata Suara untuk Public Address
b. Tata Suara untuk Emergency paging
c. Tata suara untuk Car Call

5.2.5. Instalasi Telepon


Fasilitas komunikasi telepon yang dibutuhkan adalah :
a. Internal dalam Kantor Pabrik(untuk managemen dan Teknis)
b. Hubungan keluar lokal (dalam kota)
c. Hubungan keluar interlokal (DDD = Domestic Direct Dialling)
d. Hubungan keluar International (IDD = International Direct Dialling)

5.2.6. Instalasi Tata Udara & Ventilasi


a. Sistem pendinginan ruangan.
b. Sistem ventilasi mekanis.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 6


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

5.2.7. Sistem Boiler (Pesawat Uap dan Bejana Tekan)


a. Sistim Instalasi perpipaan
b. Parameter Tekanan

KAJIAN KELAYAKAN DI BIDANG MEP

5.3.1. KETENTUAN UMUM


Tujuan dari kajian kelayakan sistem Mekanikal, Elektrikal & Elektronik dan Plumbing
ini agar diperoleh suatu kepastian sistem MEP yang benar dari segi sistem/fungsi serta
peraturan yang berlaku. Kajian MEP ini, diharapkan akan memperoleh Ijin Layak Huni
dari Dinas terkait.

5.3.2. PEDOMAN DAN STANDAR PERENCANAAN


Bangunan gedung PT. SMELTING yang beralamat di Desa Roomo, Kec. Manyar,
Gresik-Jawa Timur merupakan sasaran yang dikaji mengenai peralatan-peralatan dan
instalasi Mekanikal Elektrikal dan Plambing/perpipaan yang telah terpasang (eksisting),
ditinjau secara teknis, standar dan peraturan yang berlaku pada gedung-gedung:
1. Wisma Smelting dan Workshop
2. Parkir Motor
3 Centra Pujasera
4. Sampling Building
5. Masjid
6. Tempat Wudlu
7. Gedung Parkir
8. Pos Security Gedung Parkir
9. Pos Security
10. Main Gate Roof Building
11. Kantor Bea Cukai
12. Administration Office
13. Walk Way
14. Canopy Parkir Mobil
15. Canteen
16. Change House
17. Laboratory
18. Calibration Room Building
19. Pos Security Masjid
20. New Liquid Oxygen Plant
21. Oil Storage

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 7


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

22. Bangunan Trafo


23. PLN Connection
24. Workshop
25. Warehouse
26. Bangunan Pom Bensin
27. Bangunan WBS 832 Fuel Operator
28. Bangunan Parkir Truck Crane
29. Fire and Plant Water Stroge Tank
30. Substantion Extension 030 Building
31. Smelter
32. Refractory Workshop Smelter
33. Oil Storage Smelter
34. Belt Fabrication Smelter
35. Mechanical Workshop Smelter
36. Desalination Building
37. SWRO
38. General Chemical Storage
39. Compressor Room
40. Pneumatic Air Compressor Building
41. New Sludge Dryer
42. New B2 Area
43. Anoda Storage
44. Cooling Tower Smelter
45. Anoda Scrube
46. STP Smelter
47. Toilet Umum
48. Refinery Plant (Tank House)
49. Mechanical Workshop Refinery
50. Cathoda Storage
51. Bangunan Atap Tangki H2SO4
52. Pos Security Refinery
53. Rectifier Liberator A+B
54. PLN Incoming Switchgear
55. Catoda Scrube
56. Bangunan Tempat Sampah
57. Bangunan Tempat Sludge
58. Substantion 400
59. Toilet Umum
60. Gypsum Building
61. WWTP
62. Acid Plant
63. Acid DCS&MCC Room Building
64. Mechanical Workshop AP/WWTP
65. Main Gas Blower Building
66. Casox SO2 Analyzer Room

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 8


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

67. Toilet Umum


68. B3 Building
69. Workshop Alat Berat
70. Tempat Istirahat Sub Con
71. Operator Room
72. Acid Tank
73. Cooper Concentrate Storage Building
74. Coal Crushing Plant
75. Flux storage Building
76. Lumpy Material Building
77. Electrical Room Buildng
78. Reuse Material Building
79. Water Storage Tank
80. Parkir Alat Berat
81. Weighing & Sampling Building
82. Slag Storage Area
83. Storm Water Pond
84. Mooring Dolphin dan Cat Walk

5.3.1. DESKRIPSI DAN KRITERIA SISTEM MEP

Instalasi Pencegah Kebakaran

1. Pemasangan APAR
Klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran di Pabrik PT. SMELTING
, Klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang III, dengan ketentuan setiap
alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat
dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian
tanda pemasangan. Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus
sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran. Luas area yang disyaratkan
APAR adalah 139 m2, dengan jarak antar APAR 15 m.

2. Instalasi Hidran
Klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran di Pabrik SMELTING ,
Klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang III. Berdasarkan peraturan
untuk bangunan kelas D, minimum sebuah Hidran kebakaran untuk setiap
luas area 800 m².

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 9


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Masing–masing Hidran gedung dilengkapi dengan penyediaan slang


kebakaran/ hosereel (bahan tahan api) U 1.1/2” panjang 30m + nozzle dan
FDV/landing valve dia 2.1/2” ( kopling penyambung dinas kebakaran).
Disediakan kopling penyambung yang mempunyai tipe dan ukuran sama dengan
kopling dari unit Pemadam Kebakaran Gresik. Bak penampung air khusus untuk
sistem Hidran kebakaran mempunyai kapasitas yang cukup untuk pemakaian
selama 60 menit.
Pemakaian pompa untuk system pemadam kebakaran,memenuhi
kebutuhan instalasi Hidran. Untuk pompa pemadam kebakaran terdiri dari tiga
buah pompa yaitu Jockey pump, Electrical pump dan Diesel pump.
Kapasitas Ground tank Pemadam Kebakaran direncanakan untuk
pemadaman selama 60 menit.

3. Instalasi Fire Alarm


Setiap indikasi dari detektor, titik panggil manual, akan diteruskan ke
Panel Kontrol Sistem tanda Bahaya Kebakaran.
Dengan adanya indikasi ini maka Panel Kontrol akan membunyikan
Tanda Bahaya dimana alat ini ditempatkan, membunyikan bel elektronik buzzer
di Panel Kontrol.
Petugas yang telah ditunjuk dapat menghentikan untuk sementara bunyi
Bel Tanda Bahaya dan Bel Elektronik tersebut dengan menekan tombol
SILENCE dan selanjutnya petugas harus memeriksa keadaan, Jika api berada
dilokasi kebakaran, maka petugas akan segera bergerak mengikuti petunjuk
route yang paling efektif dan cepat menuju ke lantai yang bersangkutan.Setelah
berada pada arah zone alarm kebakaran yang tepat maka petugas dapat langsung
menuju lokasi dimana terjadi kebakaran, mengambil tindakan pemadaman dan
melaporkan situasi ke sentral melalui intercom atau handy talki. Bila keadaan
tidak dapat dikuasai barulah dibunyikan general alarm.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 10


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Instalasi Plumbing

1. Penyedian air bersih


Dalam evaluasi ini, sumber air utama yang diharapkan ialah dari PDAM
Kabupaten Gresik dan air hasil pengolahan SWRO. Jumlah kebutuhan air
maksimum setiap hari untuk bangunan ini dihitung berdasarkan jumlah
perkiraan orang dari seluruh luas lantai efektif seperti perincian (terlampir).

2. Penentuan Kapasitas Pompa


Pada bangunan ini direncanakan untuk distribusi air bersih, secara gravitasi dari
Elevated tank atau roof tank yang didistribusikan ke setiap lantai. Distribusi air
bersih sebagian disalurkan secara hydropressure melalui pompa distribusi
(booster pump) dan sebagian lain secara gravitasi. Dan pada lantai tertentu
disediakan katub penurun tekanan untuk menjaga tekanan air tetap pada batas-
batas yang ditentukan antara 1,5 bar s/d 4 bar maksimum. Kapasitas pompa
transfer diambil berdasarkan pemakaian air jam puncak.

3. Kapasitas Elevated Tank


Elevated tank dimaksudkan untuk menampung kebutuhan puncak, dan biasanya
disediakan dengan kapasitas cukup untuk jangka waktu kebutuhan puncak.
Dalam keadaan tertentu dapat terjadi bahwa kebutuhan puncak dimulai pada saat
muka air terendah dalam Elevated Tank, sehingga perlu diperhitungkan jumlah
air yang dapat ditransfer dalam waktu 60 menit oleh pompa angkat ( yang
memompakan air dari Ground Tank ke Roof Tank )

4. Pengolahan Air Kotor dan Buangan ( Drainase )


Kriteria Perencanaan
Buangan air kotor dan air bekas dan alat-alat sanitari harus ditampung dan
diolah di PABRIK + KANTOR ( Waste Water Treatment Plant ) sebelum
keluar ke saluran air kotor.
Sistem Air Kotor

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 11


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Sebelum Setelah
diolah diolah
BOD 300 mg/l 20 mg/l
COD 600 mg/l 50 mg/l
SS 300 mg/l 30 mg/l

Ukuran-ukuran pipa air kotor ditentukan berdasarkan besarnya aliran puncak


dari alat plambing yang terpasang.

5. Pembuangan Air Hujan


Perhitungan Volume Limpahan Air Hujan. Jika limpahan air hujan yang jatuh
dikawasan gedung (atap) harus tertahan selama hujan terjadi, maka volume
yang harus ditampung adalah sebagai berikut :
V = I x A x T/1000 dimana :
V = Volume air tertampung ( m3 )
I = Intensitas hujan rencana per jam ( mm )
A = Luas daerah tangkapan ( m2 )
T = Lama hujan ( jam )

Instalasi Listrik
Sumber Daya Listrik

1. Kondisi Operasi Beban Normal


Sistem kelistrikan pada kondisi operasi beban normal ini dimulai dari
saluran tegangan tinggi PLN 150 kV, sistem 3 fasa, 50 Hz dari Gardu Tegangan
Tinggi (GTT) 150 kV. Tegangan 150.000 V disalurkan pada JTT untuk
operasional mesin pabrik berukuran besar.
Kemudian tegangan dari GTT ini diturunkan menjadi tegangan menegah
20 Kv menggunakan transformator step down 150 kV/20 kV pada gardu
distribusi. Dari gardu distribusi tersebut, layanan distribusi daya listrik 20 kV
akan disambungkan ke panel penerima layanan Tegangan Menengah, yang
terletak pada ruang cubicle pada tiap unit.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 12


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Dari Panel Tegangan Menengah 20 kV pemilik tersebut, tegangan sistem


distribusi daya listrik tersebut akan diturunkan menjadi tegangan sistem 380/220
V melalui beberapa unit Transformator penurun tegangan ( step-down) 20
kV/380 V yang terletak didalam Ruang Trafo.
Daya listrik dengan TeganganSistem 380 V yang dihasilkan tersebut akan
ditransfer kesetiap Panel Utama Tegangan Rendah (MDP) yang terletak pada
ruang Panel.
Dari setiap MDP tersebut, maka penyaluran daya listrik ke seluruh
bangunan gedung akan diteruskan ke masing-masing titik beban listrik pada
tegangan sistem 380/220 V melalui panel-panel distribusi per-lantai.
Pembagian Panel pada lantai-lantai dengan ketinggian yang berbeda,
dimaksudkan untuk mengurangi jatuh tegangan (Drop Voltage) yang akan
terjadi terhadap beban-beban panel listrik perlantainya.
Sumber daya listrik cadangan dari Diesel Generator Set juga akan
ditransfer kesetiap Panel Utama Tegangan Rendah (LMVDP) yang ter-
interlock secara mekanis dan elektris.
Sistem distribusi daya listrik keseluruh titik beban akhir pada bangunan
gedung parkir tambahan tersebut akan menggunakan tipe Radial pada tegangan
sistem 380/220 V, dengan pembagian beban listrik berdasarkan atas penerangan
dan kotak kontak, motor-motor, lift , peralatan Ventilasi dan AC, dan lain-lain.

2. Kondisi Operasi Beban Darurat/Emergency


Selain sumber daya normal dari PLN, disediakan pula sumber daya listrik
cadangan yang dihasilkan oleh Diesel Generator Set, yang berada di Ruang
Genset.
Sumber daya listrik cadangan dari Diesel Generator Set tersebut
disalurkan melalui setiap panel kontrol genset kesetiap Panel Utama Tegangan
Rendah dan akan ter interlock secara mekanis dan elektris. Diesel Generator set
akan segera beroperasi untuk mensuplai daya listrik cadangan keseluruh
bangunan gedung, setelah mendapat sinyal dari AMF (Automatic Mains

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 13


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Failure) yang mengindifikasi bahwa suplay daya listrik normal dari PLN
mengalami pemutusan atau mengalami gangguan.

3. Kondisi Operasi Beban Kebakaran


Setiap beban-beban listrik yang dimaksudkan untuk penanganan kondisi
kebakaran, seperti Pompa-pompa Hidran, Exhaust Fan, dan lain-lain,
dikoneksikan pada Panel Utama Tegangan Rendah yang terpisah dengan beban-
beban listrik kondisi operasi normal.

a) Penerangan
Tingkat penerangan diambil seperti terlihat pada tabel berikut ini : Jenis-
jenis lampu yang dipakai adalah :
• Wisma Smelting dan Workshop : TL 20W, Downlight, Highbay
• Parkir Motor : TL 20W
• Centra Pujasera : TL 20W
• Sampling Building :-
• Masjid : TL 20W
• Tempat Wudlu : TL 20W
• Gedung Parkir : TL 20W, PJU
• Pos Security Gedung Parkir : TL 20W
• Pos Security : TL 2x20W
• Main Gate Roof Building : TL 20W
• Kantor Bea Cukai : TL 20W, Downlight
• Administration Office : TL 2x20W
• Walk Way : TL 20W
• Canopy Parkir Mobil :-
• Canteen : TL 2x20W
• Change House : TL 20W
• Laboratory : TL 2x20W, Downlight
• Calibration Room Building :

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 14


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Pos Security Masjid : TL 2x20W, Explosion Proof


• New Liquid Oxygen Plant :-
• Oil Storage : TL 2x20W
• Bangunan Trafo : TL 20W
• PLN Connection : TL 20W
• Workshop : TL 2x20W, Highbay
• Warehouse : TL 2x20W, Highbay
• Bangunan Pom Bensin : Downlight
• Bangunan WBS 832 Fuel Operator : Downlight
• Bangunan Parkir Truck Crane : Highbay
• Fire and Plant Water Stroge Tank :-
• Substantion Extension 030 Building : TL 2x20W
• Smelter : TL 2x20W, Highbay
• Refractory Workshop Smelter : Highbay, Flood Light
• Oil Storage Smelter : Flood Light
• Belt Fabrication Smelter : LED, Highbay
• Mechanical Workshop Smelter : TL 2x20W, Highbay
• Desalination Building : Highbay
• SWRO : PJU
• General Chemical Storage : Highbay
• Compressor Room : TL 20W, Highbay
• Pneumatic Air Compressor Building : Highbay
• New Sludge Dryer : Highbay
• New B2 Area : Highbay, Flood Light
• Anoda Storage :-
• Cooling Tower Smelter :-
• Anoda Scrube : TL 2x20W
• STP Smelter :-
• Toilet Umum :

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 15


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Refinery Plant (Tank House) : TL 2x20W, Downlight, Highbay


• Mechanical Workshop Refinery : TL 2x20W, Downlight, Highbay
• Cathoda Storage : TL 20W, Downlight, Highbay
• Bangunan Atap Tangki H2SO4 :-
• Pos Security Refinery : TL 2x20W
• Rectifier Liberator A+B :
• PLN Incoming Switchgear : TL 20W
• Catoda Scrube :-
• Bangunan Tempat Sampah :-
• Bangunan Tempat Sludge :-
• Substantion 400 : TL 2x20W
• Toilet Umum :
• Gypsum Building : TL 20W, Highbay
• WWTP :-
• Acid Plant :-
• Acid DCS&MCC Room Building : TL 20W, Downlight
• Mechanical Workshop AP/WWTP : TL 20W, Highbay
• Main Gas Blower Building : Highbay
• Casox SO2 Analyzer Room : TL 2x20W
• Toilet Umum :
• B3 Building : TL 20W, Downlight, Highbay
• Workshop Alat Berat : LED
• Tempat Istirahat Sub Con : TL 20W
• Operator Room : Downlight
• Acid Tank :-
• Cooper Concentrate Storage Building : TL 2x20W, Highbay
• Coal Crushing Plant : TL 20W, Highbay
• Flux storage Building :
• Lumpy Material Building : Highbay, Flood Light

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 16


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Electrical Room Buildng :


• Reuse Material Building : Flood Light
• Water Storage Tank :-
• Parkir Alat Berat : LED
• Weighing & Sampling Building : TL 2x20W, Downlight
• Slag Storage Area :-
• Storm Water Pond :-
• Mooring Dolphin dan Cat Walk :-

b) Sistem Proteksi
Sistem proteksi yang akan digunakan untuk mengurangi/ menghilangkan
bahaya dari suatu gangguan yang terjadi pada peralatan dan sistem distribusi
daya listrik, untuk menjamin adanya keamanan dan keselamatan terhadap
manusia maupun untuk peralatan-peralatan itu sendiri meliputi :
• Proteksi arus hubung singkat (Short Circuit Protection)
• Proteksi beban lebih ( Over Load Protection)
• Proteksi gangguan tegangan (Over/Under Voltage Protection)
• Proteksi gangguan arus tanah ( Earth Fault Protection)
• Proteksi gangguan naik/turun frekuensi (Over/Under Frequency
Protection)
• Proteksi gangguan ketidakseimbangan fasa (Positif/Negatif Sequence)
• Proteksi daya balik (Power Reverse Protection )
• Proteksi Transformator (Relay Protection)

c) Grounding
Grounding sistem listrik akan digunakan sistem PEN Grounding system
dilengkapi untuk :
• Penerangan dan Kotak Kontak
• Motor- motor listrik
• Transformator

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 17


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

• Peralatan-peralatan Utama elektrikal dan Elektronik,


• Dan lain-lain.

Instalasi Tata Suara


a. Program : Car Call, Emergency / Evacuation, Paging
b. Sentral Sound System di Ruang Kontrol kantor manajemen. Sentral Sound
System diruang kontrol digunakan untuk panggilan darurat (Emergency Paging)
c. Tanda Bahaya dan Pengumuman Keadaan Darurat.
d. Keadaan darurat/bahaya misalnya karena adanya gejala sumber kebakaran,
gangguan keamanan atau huru-hara. Informasi yang disampaikan berupa penjelasan
mengenai situasi, pengarahan untuk penyelamatan (evakuasi) atau tanda bahaya
bila keadaan telah betul- betul gawat. Cara menyampaikan bisa secara selektif atau
all-call. Selektif dipilih bila untuk menghindari kepanikan dan kemacetan pada satu
pintu atau jalan keluar. All-call dipilih bila keadaan sudah tak terkendali lagi.
Emergency call merupakan prioritas pertama yang dapat mengoverride semua
siaran.
e. Car Call System
f. Suara Speaker terdengar diseluruh daerah parkir mobil.

Instalasi Telepon
a. Sistem instalasi telepon yang dijelaskan disini adalah dimulai dari Terminal
Box PT.TELKOM sampai ke pesawat-pesawat cabang. Pada bangunan ini hanya
ada 1 buah kotak hubung induk (MDF) dan dari MDF ini kabel telepon disalurkan
ke pesawat-pesawat telepon cabang melalui JB (Junction Box Kotak hubung
cabang yang berada pada tiap-tiap lantai).
b. Saluran telepon masuk dari Terminal Box Perumtel ditampung lebih dahulu pada
MDF baru disalurkan kepesawat-pesawat telepon cabang melalui JB (Junction Box)
ke setiap lantai.
c. Instalasi telepon menggunakan kabel ITC (Indoor Telephone Cable) yang
dimasukkan dalam pipa PVC.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 18


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

d. Agar mutu suara pembicaraan baik, diusahakan tahanan tanah dari unit-unit
sentral telepon cukup rendah, sedangkan isolasi kabel instalasi terhadap tanah
cukup tinggi (0,5 Ohm).
e. Untuk keamanan sistem instalasi, maka pentanahan (Grounding) sistem terpisah
jauh dari pentanahan listrik dan penangkal petir.

Instalasi Tata Udara & Ventilasi

a) Uraian Sistem
Pengkondisian udara di dalam gedung ini meliputi usaha-usaha sebagai berikut :
• Menjaga dan mengatur temperature udara didalam ruangan pada suatu harga
yang relative konstan sesuai dengan standard kenyamanan yang belaku bagi
penghuni atapun kebutuhan bagi peralatan.
• Menjaga dan mengatur kelembaban relative udara didalam ruangan pada batas-
batas yang masih memenuhi sesuai dengan standar kenyamanan yang berlaku bagi
penghuni atapun kebutuhan bagi peralatan.
• Membuat aliran udara didalam ruangan, dalam jumlah, kecepatan, tingkat
kebersihan serta distribusi dan memenuhi tingkat kenyamanaan dan kebutuhan.
• Menambahkan udara luar yang segar dan bersih dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan.
• Menjaga dan mengusahakan agar kebisingan maupun getaran-getaran yang
ditimbulkan oleh instalasi tata udara dan ventilasi mekanis, berada pada tingkat
kebisingan yang rendah sesuai dengan noise lavel yangditentukan bagi ruang- ruang
tersebut.
Untuk memeriksa kebutuhan AC sesuai dengan volume ruangan sbb :
(LxWxHxlxE)/60 =kebutuhan BTU
L = Panjang Ruang (dalam feet)
W = Lebar Ruang (dalam feet)
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan
ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 19


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

E = Nilai panas pada dinding terpanjang yang terkena matahari.


Nilai 16 jika menghadap utara;
Nilai 17 jika menghadap timur
Nilai 18 jika menghadap selatan; Nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
• AC 1/2 PK = ± 5.000 BTU/jam
• AC 3 PK = ± 7.000 BTU/jam
• AC 1 PK = ± 9.000 BTU/jam
• AC 11/2 PK = ±12.000 BTU/jam
• AC 2 PK = ±18.000 BTU/jam
• AC 4 PK = ±36.000 BTU/jam
PK atau Paard Kracht (Daya Kuda) adalah sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan BTU/jam. Sedangkan BTU atau British Thermal Unit per hour
adalah penentu tingkat kesejukan udara yangdihasilkan. Untuk menghasilkan BTU
yang besar memerlukan PK yang besar pula, oleh karena itu tingkat dingin AC yang
dihasilkan ditentukan berdasarkan PK-nya.

b) Sistem ventilasi mekanis yang dirancang untuk bangunan ini antara lain adalah
berupa :
• Mengadakan pertukaran udara secara mekanis / natural di ruang– ruang seperti
ruang bangunan pabrik, toilet / WC, dapur, dengan tujuan menambah oxygen dan
membuang bau yang tidak sedap, menambahkan O2 serta menurunkan akumulasi
panas ( temperatur ) di ruang M & E.
• Memberikan tekanan lebih pada tangga kebakaran saat terjadi kebakaran. Dengan
maksud agar asap tidak masuk kedalam tangga saat terjadi evakuasi.
• Melakukan pengendalian terhadap asap pada saat tejadi kebakaran pada lantai yang
bersangkutan maupun lantai lainya.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 20


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Penyalur Petir

• Penyalur petir dari jenis non radioaktif dengan radius tertentu sesuai kebutuhan
area proteksi dan dilengkapi dengan Lightning Counter dan Obstruction Light.
• Ketentuan ukuran resistansi atau tahanan tanah harus menunjukan < 5 Ohm maka
atau bila menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahan titik
grounding lagi di sebelahnya dan di pararelkan dengan grounding pertama agar
resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.
• Kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas bangunan,
dengan mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan menghindari banyak
belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi
dapat efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC
(Bare Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat–tempat tertentu sebaiknya di beri
pipa pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.
• Memastikan head terminal petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur
tersebut sampai ke grounding system.

KAJIAN TEKNIS MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING

5.4.1. INSTALASI LISTRIK


Sumber daya listrik pada seluruh kawasan PT. Smelting ada 2 yaitu sumber utama untuk
supply kondisi beban normal dan sumber cadangan untuk supply kondisi operasi beban
darurat/emergency.
1. Sumber Utama
Sumber listrik utama diperoleh dari PLN dari tegangan menengah 20 kV, 3 fasa, 50
Hz. Sistem kelistrikan pada kondisi operasi beban normal ini dimulai dari saluran
tegangan menengah PLN 20 kV, sistem 3 fasa, 50 Hz. Kemudian tegangan menegah
20 kV menggunakan transformator step up/down pada gardu distribusi. Dari gardu
distribusi tersebut, layanan distribusi daya listrik 20 kV akan disambungkan ke panel
penerima layanan Tegangan Menengah, yang terletak pada ruang cubicle pada tiap
unit.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 21


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Dari Panel Tegangan Menengah 20 kV pemilik tersebut, tegangan sistem


distribusi daya listrik tersebut akan diturunkan menjadi tegangan sistem 380/220 V
melalui beberapa unit Transformator penurun tegangan ( step-down) yang terletak
didalam Ruang Trafo.
Daya listrik dengan Tegangan Sistem 380 V yang dihasilkan tersebut akan
ditransfer kesetiap Panel Utama Tegangan Rendah (MDP) yang terletak pada ruang
Panel.
Dari setiap MDP tersebut, maka penyaluran daya listrik ke seluruh bangunan
gedung akan diteruskan ke masing-masing titik beban listrik pada tegangan sistem
380/220 V melalui panel-panel distribusi.
Berikut ini data teknis instalasi tegangan menengah yang digunakan pada
kawasan PT. Smelting :
a. Daya tersambung : 15000 kVA
b. Panel hubung bagi tegangan menengah : 160 unit
c. Panel hubung bagi tegangan rendah : 83 unit
d. Kapasitas trafo :
◼ 1x20000 kVA
◼ 3x15000 kVA
◼ 2x15000 kVA
◼ 1x5000 kVA
◼ 1x2500 kVA
◼ 1x2000 kVA
◼ 3x2000/2600 kVA
◼ 2x1650 kVA
◼ 8x1600 kVA
◼ 2x1013 kVA
◼ 2x6455 kVA
◼ 1x3700 kVA
Berikut ini data teknis instalasi tegangan rendah yang digunakan pada kawasan
PT. Smelting :

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 22


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

a. Daya tersambung : 15000 kVA


b. Panel hubung bagi utama : 0 buah
c. Panel hubung bagi 3 phase : 9 buah
d. Jumlah titik kontak : 1227 buah
e. Jumlah titik lampu : 4314 buah
f. Jumlah titik saklar : 78 buah

2. Sumber Cadangan
Genset digunakan sebagai energi listrik cadangan apabila sumber energi listrik utama
dari PLN mengalami gangguan. Operasional Genset dioperasikan secara otomatis,
dimana Genset akan menyala apabila sumber listrik utama tiba-tiba mengalami
pemadaman. pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan kapasitas 13,7 Hp.

5.4.2. INSTALASI HIDRAN UTAMA

Bangunan PT. Smelting menggunakan 2 tipe hidran yaitu outdoor hidran yang
terpasang di halaman luar bangunan dan indoor hidran yang terpasang di area dalam bangunan.
Terdapat 31 titik hidran outdoor untuk seluruh kawasan PT Smelting. Kebutuhan air jalur pipa
fire hidran utama di supply oleh pompa fire fighting yang terletak di fire and plant water
storage. Untuk pompa pemadam kebakaran terdiri dari tiga buah pompa yaitu Jockey pump,

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 23


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Electrical pump dan Diesel pump. Kapasitas Ground tank Pemadam Kebakaran direncanakan
untuk pemadaman selama 60 menit.

5.4.3. AREA “B”


1) Gedung Parkir (B3)

Gambar kondisi fisik bangunan gedung parkir tampak depan.

Instalasi Penerangan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 24


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Jenis penerangan (alami/buatan) : Alami & Buatan


Tipe lampu/penerangan : Tipe lampu penerangan yang digunakan
ialah lampu TKO TL di lantai 1,
sedangkan di lantai 2 menggunakan lampu
PJU.

Kondisi fisik : Baik dan terawat


Kondisi fungsional : Berfungsi dengan normal

Instalasi Proteksi Kebakaran

Proteksi kebakaran aktif : Proteksi kebakaran yaitu APAR dry chemical


6 kg, IHB (lantai 1) dan OHB (lantai 2).
Proteksi kebakaran pasif : -

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 25


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Kondisi fisik : Tekanan APAR dalam kondisi normal (posisi


jarum di warna hijau), segel pengaman dan
tutup tabung terpasang kuat.
Box Hydrant: Satu Nozzle, dua hose, kunci
pilar, kondisi baik.
Fire Hose Reel : Selang, rak gulungan dan
nozzle dalam kondisi baik.

Titik peletakan : Terpasang dibeberapa titik ruangan maupun


koridor, diletakkan di tempat strategis
sehingga semua orang bisa mengakses

Kelengkapan : Proteksi kebakaran aktif lengkap dengan


tanda APAR, checklist riksa bulanan dan
petunjuk pemakaian.

Instalasi Fire Alarm

Jenis fire alarm : break glass push button, indicator lamp dan
bell alarm

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 26


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

Kondisi fisik : Baik


Titik peletakan : Terpasang di lantai 1 menjadi 8 zona

Instalasi Tata Udara

Jenis ventilasi (mekanik/alami) : Alami (Bangunan Terbuka dan semi terbuka)


Tipe ventilasi : -
Kondisi fisik : Baik dan terawat.

HASIL EVALUASI
a. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan telah memenuhi syarat dan standar serta dilengkapi izin pemanfaatan
tenaga listrik dengan no. C71.P.06.428.3525.0000.20 dan izin pemanfaatan tenaga listrik
tegangan rendah dengan no. 9000.201.8.3525.JQ65.20 tanggal 10 Desember 2015 oleh
Kementrian ESDM.
b. Sistem Proteksi Kebakaran
Perangkat Pencegah kebakaran Hidran, APAR dan fire alarm telah memenuhi syarat
dilihat dari penempatan alat, sisi kuantas dan fungsinya serta dilengkapi ijin Pengesahan
Pemakaian Instalasi Proteksi Kebakaran (Instalasi In Door Hydran, Instalasi Out Door
Hydrant, Instalasi Alarm Heat Detector, Instalasi Alarm Smoke Detector, dan Mobil Skylift)
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan nomor :

Nomor Rekom Tanggal Pengesahan


566/14/437.58/2009 24 Agustus 2009
566/15/437.58/2009 24 Agustus 2009
566/17/437.58/2009 28 September 2009
566/18/437.58/2010 28 September 2009
566/43/437.58/2016 28 Desember 2016

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 27


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

c. Sistem Air Bersih


Memenuhi syarat hingga air bersih bisa di distribusikan dengan merata ke semua tempat,
dari tangka vertical di distribusikan ke gedung disekitarnya.
d. Sistem Tata Suara
Telah sesuai peraturan dan standar untuk keperluan koordinasi dengan para satuan
pengamanan/security dan pengaturan lalu lintas truck dan pemberitahuan bila terjadi
bahaya kebakaran, peringatan bahaya gempa dan bahaya lainnya.
e. Sistem Telepon
Telah sesuai keperluan dan fungsinya untuk berkomunikasi antar manajemen dan karyawan.
f. Sistem CCTV dan Kamera
Telah sesuai peraturan dan standar dan dipasang pada lokasi untuk mempermudah
pengawasan operasional dan pengamanan lingkungan pabrik.
g. Sistem Tata Udara
Dari data yang sudah dikumpulkan dan dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian sistem
mekanikal, elektrikal dan elektronik pada PT. SMELTING , Gresik dengan persyaratan
dalam pedoman-pedoman serta standard perencanaan yang dipergunakan sebagaimana telah
ditentukan sebelumnya.
h. Sistem Penyalur Petir
Perangkat Instalasi Penyalur Petir telah memenuhi syarat dilihat dari penempatan alat, sisi
kuantas dan fungsinya serta dilengkapi ijin Pengesahan Pemakaian Instalasi Penyalur Petir
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik dengan nomor :
Nomor Rekom Tanggal Pengesahan
D.018/115-JT/IPP/IX/1999 30 September 1999
566/310/PETIR/108.5-GSK/VII/2020 3 Juli 2020

i. Sistim Pesawat Uap dan Bejana Tekan


Instalasi Pesawat Uap dan Bejana Tekan telah memenuhi syarat dilihat dari data teknis dan
fungsinya serta dilengkapi Akte Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pesawat Uap dan
Ketel Uap Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik dengan nom o r :
Nomor Rekom Tanggal Pengesahan

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 28


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

D.543/0570.JT/BT-U/VIII/1998 25 Agustus 1998


566/437.58/XII/2016 29 Desember 2016
566/199/108.5-GSK/II/2020 28 Febuari 2020

j. Sistem Pesawat Angkut


Instalasi Pesawat Angkut telah memenuhi syarat dilihat dari data teknis dan fungsinya serta
dilengkapi Akte Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pesawat Angkut oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik dengan nomor :
Nomor Rekom Tanggal Pengesahan
0492/I,Pm-Lf/13-C/98 2 September 1998
0567/I.Pm-Lf/13-E/2001 27 Febuari 2001
566/253/LIFT/108.5-SBY/XI/2020 30 Nopember 2020
566/705/PAA/108.5-GSK/VI/2019 18 Juni 2019
566/788/PAA-GONDOLA/108.5-GSK/VI/2020 22 Juni 2020

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 29


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

KESIMPULAN DAN SARAN


Secara keseluruhan sistem Mekanikal, Elektrikal dan Elektronik telah memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan, dan hasil survey menunjukkan semua sistem MEP telah berfungsi dan
beroperasi dengan baik sebagaimana mestinya. Disarankan seluruh peralatan MEP dilakukan
perawatan secara rutin sesuai maintenance operation dari pabrik pembuat, terutama peralatan
yang jarang sekali dipakai (contoh : pompa dan instalasi hidran ).

5.7.1. GAMBAR AS BUILD DRAWING (terlampir)

5.7.2. DOKUMEN PERIJINAN (terlampir)

5.6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi dari hasil pengamatan, pengukuran, pencatatan data yang diperoleh
di lapangan dan bertitik tolak dari dokumen yang ada (IMB), peraturan yang berlaku, As Build
Drawing, serta wawancara dengan pengelola PT. SMELTING , dapat disampaikan hasil
evaluasi MEP sebagai berikut:
• Sistem Kelistrikan Memenuhi Kriteria
• Sistem Proteksi Kebakaran Memenuhi Kriteria
• Sistem Plumbing Memenuhi Kriteria
• Sistem Penyalur Petir Memenuhi Kriteria
• Sistem Tata Suara Memenuhi Kriteria
• Sistem Telephone & Data Memenuhi Kriteria
• Sistem CCTV Camera Memenuhi Kriteria
• Sistem Tata Udara Memenuhi Kriteria
• Sistem Pesawat Uap Memenuhi Kriteria
• Sistem Pesawat Angkut Memenuhi Kriteria

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 30


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

5.6.2. REKOMENDASI

Rekomendasi untuk peralatan Mekanikal

1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


Seluruh APAR di gedung gedung dalam area Pabrik PT. SMELTING , telah sesuai,
tetapi tetap harus memperhatikan hal hal sebagai berikut:
• Penempatan APAR harus mudah di akses, disekitar APAR harus bebas dari barang
– barang / benda sehingga APAR mudah diambil.
• Penempatan APAR outdoor perlu dilengkapi dengan tambahan box APAR agar
media pemadam api yang ada di dalam tabung APAR terlindungi dari paparan cuaca
ekstrim yang ada sehingga tabung tidak cepat mengalami korosif dan media di
dalam tabung APAR juga tidak menggumpal karena paparan cuaca.
• Setiap APAR dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan yang sesuai.
• APAR dengan bahan dry chemical perlu untuk dikocok setiap 3 hari sekali
sehingga dapat terhindar dari pengerasan.
• Periksa kondisi fisik tabung APAR dengan melihat jarum indikator tekanan pada
leher atas tabung. Jika terjadi penurunan tekanan, kemungkinan besar terjadi
kebocoran.
• Periksa kondisi fisik selang semprot, nozzle, dan tuas trigger. Pastikan tidak
adanya retakan atau robekan pada selang semprot. Pastikan nozzle dalam kondisi
baik, tidak retak dan tidak tersumbat kotoran. Pastikan tuas trigger dalam kondisi
baik dan tidak berkarat dan patah.
• Periksa kondisi fisik pin pengunci tuas trigger. Pastikan dalam kondisi baik dan
terpasang sempurna.
• Periksa selalu masa berlaku APAR. Pastikan APAR masih dalam masa
berlakunya, tidak kadaluarsa.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 31


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

2. Sistem Hydran Kebakaran


Seluruh Hydrant box indoor, hidran box outdoor, serta hidran pillar di gedung gedung
dalam area Pabrik PT. SMELTING, telah sesuai fungsi dan penempatannya, tetapi tetap
harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
1. Periksa Valve Handle, jika patah/rusak segera di ganti, bersihkan bagian luar dan
dalam box hydrant.
2. Periksa fungsi Hose Coupling connect to Valve.
3. Pengecekan baut pada Valve Handle, Fire Hose pastikan ada di dalam box hydrant
dan hydrant nozzle.
4. Pastikan Box Hydran tidak terhalang oleh benda yang menghalangi petugas
pemadam untuk menjangkaunya.
5. Bersihkan box hydrant bila terpapar debu untuk mencegah korosi.
6. Pastikan hose coupling tidak rusak, selang tidak kotor dan rapuh.
7. Buka valve hingga udara dalam selang dapat keluar dan tutup kembali valve
dengan rapat.
8. Lakukan pengecekan dengan menghidupkan pompa, lakukan pengetesan pada
setiap valve, flange, dan selang serta bagian nozzle, pastikan setiap sambungan
tidak terjadi kebocoran. Bila ada kebocoran segera lakukan perbaikan.
9. Lakukan flushing untuk menghindari pengendapan lumpur pada instalasi hydrant.
10. Lakukan pelumasan pada bagian bagian yang diperlukan.
11. Perbaikan hydrant membutuhkan peralatan khusus, lakukan perbaikan kepada
tenaga ahli yang terpercaya.

3. Rekomendasi untuk peralatan Plumbing Air bersih dan air kotor


Seluruh Perpipaan air bersih dan Air Kotor yang terhubung antar gedung gedung dalam
area Pabrik PT. SMELTING, telah sesuai fungsi dan penempatannya, tetapi tetap harus
memperhatikan hal hal sebagai berikut :
1. Perlu diadakan flashing pada perpipaan air bersih dengan tekanan tinggi dengan
zat kimia pembersih sumbatan secara berkala (2-3 tahun sekali) , dan dengan
memberi desinfektan, sehingga jalur perpipaan terhidanar dari lumut cacing e-coly,

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 32


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

kuman penyakit, virus,bakteri dan penyakit kulit yang tidak terlihat secara kasat
mata, organik tersebut tentunya tidak akan selamanya hidup didalam pipa, mereka
akan ikut mengalir bersamaan air yang kita pakai untuk menggosok gigi, mandi,
mencuci sayuran, buah-buahan dan memasak, sehingga tidaklah aneh jika kita
sering sakit perut, diare, gatal-gatal akibat unsur organik tersebut masuk dan
tertelan oleh kita.
2. Flushing dengan soda api atau dengan Hydro dinamic system juga perlu
dilakukan pada perpipaan air kotor untuk mengatasi masalah sumbatan pada
perpipaan air kotor.
3. Perawatan Pompa – Pompa
a) Pembersihan
b) Pemberian Grease ( gemuk )
c) Penggantian bearing motor dan pompa

4. Rekomendasi untuk Pipe Rack


Perlu dilakukan pemeriksaan berkala instalasi Pipe Rack terutama pada kawasan yang
mengandung zat kimia asam.

5. Rekomendasi untuk peralatan Instalasi Listrik


Seluruh Instalasi Listrik yang melayani dan yang terhubung antar gedung gedung dalam
area Pabrik PT. SMELTING, telah sesuai fungsi dan penempatannya
Perawatan Genset
a) Penggantian oli
b) Penggantian filter oli
c) Penggantian filter solar
d) Pembersihan
e) Pengisian air accu
f) Pengisian solar
g) Check oli
h) Check level air accu harus selalu berada di level atas
i) Running genset seminggu 2 kali

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 33


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

j) Check Temperatur
k) Check Voltage accu
l) Check air radiator
m) Check solar (Tank solar yang berada di unit harus selalu terisi)
Cubicle
a) Fuse
b) Conection
Perawatan Panel Listrik
a) Pembersihan
b) Check Connection ( Ampere & Tegangan)
c) MCB (Tegangan, Voltage 220 V / 380 V, Ampere)
d) Check kabel ( Connection & Fisik kabel)
Perawatan Instalasi Listrik
a) Penge-checkan Connection
b) Pembersihan Cover lampu

6. Rekomendasi untuk Sistem Penerangan


Hampir keseluruhan Sistem Penerangan dalam bangunan di area Pabrik PT.
SMELTING, telah sesuai tingkat pencahayaannya terhadap fungsi bangunan, kecuali
beberapa bangunan berikut masih memiliki tingkat penerangan yang masih kurang dan
direkomendasikan untuk melakukan penambahan titik lampu. Bangunan yang dimaksud:
a) Cooper Concentrate Storage Building (Area Gudang)
b) Coal Crushing Plant (Plant Area)
c) Weighing and Sampling Building (Plant Area)

7. Rekomendasi untuk peralatan Fire Alarm


Seluruh Fire Alarm yang terhubung antar gedung gedung dalam area Pabrik PT.
SMELTING, telah sesuai Fungsi dan penempatannya Perawatan Panel alarm
a) Pembersihan
b) Penge-checkan connection
c) Bel

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 34


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

d) Heat detector
e) Smoke detector

8. Rekomendasi untuk peralatan Tata Suara


Seluruh Peralatan Tata Suara yang terhubung antar gedung gedung dalam area Pabrik
PT. SMELTING, telah sesuai Fungsi dan penempatannya
a) Lakukan Pembersihan
b) Check signal

9. Rekomendasi untuk peralatan Telephone & Data


Seluruh Telephone yang terhubung dalam dan antar gedung gedung dalam area Pabrik
PT. SMELTING, telah sesuai Fungsi dan penempatannya
Perawatan Telepon dan PABX
a) Pembersihan
b) Penge-checkan connection

10. Rekomendasi untuk peralatan CCTV Camera


Seluruh CCTV yang terhubung dalam dan antar gedung gedung dalam area Pabrik PT.
SMELTING , telah sesuai Fungsi dan penempatannya
Perawatan Telepon dan PABX
a) Pembersihan
b) Penge-checkan connection

11. Rekomendasi untuk peralatan Tata Udara


Seluruh peralatan Tata udara yang terhubung dalam dan antar gedung gedung dalam
area Pabrik PT. SMELTING, telah sesuai Fungsi dan penempatannya
Perawatan AC ( Air Conditioning )
Service meliputi
a) Pembersihan body unit indoor outdoor
b) Pembersihan Condensor outdoor unit
c) Pembersihan Evaporator indoor unit

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 35


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

d) Penge-checkan tekanan Freon secara periodik

12. Rekomendasi untuk peralatan Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) / PABRIK
KANTOR ( Waste Water Treatmant Plan)
a) Seluruh IPAL yang terhubung dalam dan antar gedung gedung dalam area
Pabrik PT. SMELTING , telah sesuai Fungsi dan penempatannya
b) Pembersihan
c) Penggantian oli pompa
d) Pemberian Grece ( gemuk )
e) Penggantian Bearing Motor dan pompa
f) Pemberian Chemical
• HCL
• Soda api
• Kaporite
• Asam sulfat

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 36


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

REKOMENDASI DAN KESIMPULAN AKHIR

Berdasarkan hasil Kajian dan Analisis terhadap data yang diperoleh serta hasil pengamatan
/visualisasi di lapangan sebagaimana diuraikan pada BAB 3 Kajian Teknis Bidang
Arsitektur, BAB 4 Kajian Teknis Bidang Mekanikal Elektrikal, BAB 5 Kajian Teknis
Bidang Struktur beserta kesimpulan dan Rekomendasi masing-masing bidang, maka
Rekomendasi dan kesimpulan Akhir dari Laporan Kajian Teknis untuk Sertifikat Layak
Fungsi ( SLF ) dari Bangunan Industri PT. SMELTING yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut :
1. Bidang Arsitektur Fisik Bangunan adalah “ Laik Fungsi “ dengan syarat :
a) Menambahkan Ramp pada bangunan Wisma Smelting dan area-area umum
(masjid, area parkir) disesuaikan dengan standart ramp sebagai akses bagi para
disabilitas dengan kemiringan 7°
b) Menyediakan toilet untuk disabilitas di area-area umum terutama bagian
office, masjid dan gedung parkir dengan ukuran dan bukaan pintu sesuai
dengan standart yang telah ditentukan.
c) Perlu penyediaan parkir difable dengan rasio 2% dari total kapasitas parkir
yang ada
d) Menyediakan R. Laktasi (Ibu Menyusui) disediakan khusus
e) Penambahan tanda evakuasi pada interior bangunan
f) Titik kumpul harus terbebas dari barang dan kendaraan.
g) Menambah tangga darurat pada bagian belakang Bangunan Wisma Smelting
h) Merubah arah bukaan pintu yang dipakai untuk evakuasi membuka keluar.
i) Jalur/ koridor yang dipakai untuk jalur evakuasi terbebas dari barang/perabot
yang sekiranya dapat mengganggu proses evakuasi
j) Memperbaiki tanda batas jalur sirkulasi manuasia, kendaraan dan alat berat
yang telah memudar
k) Mengurus dan memperbaharui ijin IMB sesuai kondisi terbangun.

2. Bidang Struktur Fisik Bangunan adalah


a) Berkomitmen membuat lampirkan log perawatan bangunan.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 39


LAPORAN KAJIAN TEKNIS UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
PT. SMELTING-(Bangunan Industri PT. SMELTING)

b) Berkomitmen untuk melakukan perawatan/pemeliharaan berkala “pipe rack”


dan pipanya
3. Bidang Elektrikal Mekanikal Bangunan adalah “ Laik Fungsi “ dengan syarat
a) Perlu penambahan jumlah APAR sesuai dengan local regulation bahwa setiap
23 meter suatu area bangunan harus terdapat APAR
b) Semua Hydrant Box harus dilengkapi dengan lamp, alarm bell, dan manual
break glass.
c) Surat pernyataan kesanggupan dari pihak pemilik bangunan untuk
melaksanakan hasil dari rekomendasi pengkajiteknis dan melaksanakan
pemeliharaan berkala serta menurus perijinan dari dinas terkait secara periodik
sesuai standart dinas perijinan terkait.
Merekomendasikan agar Owner PT. SMELTING menindak lanjuti rekomendasi/
saran-saran yang tertuang dalam dokumen IMB No.

503.648/2401/403.15/1996 503.03/55/437.74/2016
503.608/319/403.15/1999 503.03/170/437.74/2016
503.647/1453/403.15/1999 503.03/367/437.74/2016
503.647/63/HK/403.15/2001 503.03/389/437.74/2016
110 TAHUN 2003 503.5.1/93/437.74/2017
221 TAHUN 2003 503.5.1/317/437.74/2017
23 TAHUN 2004 503.5.1/268/437.74/2019
503.03/31/403.74/2009 503.5.1/172/437.74/2020
503.03/408/437.74/2009 503.5.1/691/437.74/2020
503.03/452/437.74/2014 503.5.1/692/437.74/2020

Dengan demikian apabila seluruh aspek yang menjadi Rekomendasi dan Kesimpulan
akhir sebagaimana tersebut diatas dipenuhi oleh PT. SMELTING. maka Sertifikat Laik
Fungsi ( SLF ) oleh tim pengkaji teknis direkomendasikan dapat diterbitkan.

TIM PENGKAJI TEKNIS Page 40

Anda mungkin juga menyukai