Anda di halaman 1dari 8

 PEKERJAAN BORE PILE

- Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan tersebut meliputi:

a. Pembuatan Direksi Keet dan Work Shop.


Direksi keet atau kantor lapangan dibuat dari kontainer yang dilengkapi
perlengkapan meja, kursi, papan tulis dan alat tulis. dan work shop
khususnya disiapkan untuk perakitan besi / rebar yang ditempatkan
ditempat terbuka.
b. Perakitan Besi / Rerbar
Pekerjaan besi lebih awal dikerjakan sebelum pekerjaan pengeboran
dimulai, meliputi pembuatan spiral, pengikatan tulangan utama dan spiral
pemasangan spacer serta pembuatan hook.
- Penentuan Titik Bor (Surveying)
Pekerjaan survey ditujukan untuk membuat titik-titik yang akan dibor.
Penandaan titik bor dipakai potongan besi atau kayu, titk-titik ini merupakan
hasil perhitungan dan pengukuran dari gambar kelapangan dengan
menggunakan alat theodolite. Titik-titik yang telah dibuat dijaga agar tidak
bergerak atau bergeser, maka sebaiknya patok tersebut ditanam rata tanah
dan diikat rafia/tambang sehingga titik tersebut dapat dengan mudah didapat
kembali.

Pada pekerjaan bor pile ini sistem drainase yang baik perlu mendapat
perhatian karena pengeboran dilaksanakan dalam keadaan basah, sehingga
akan mengotori badan jalan. Sebelum pengeboran dilaksanakan maka harus
diberi batas lokasi pile cap dengan pasangan bata setinggi +/- 10 cm
sehingga air kotor tidak mengalir mengotori badan jalan. Air kotor hasil
pemboran dipompa ke suatu tempat untuk dibuang.

- Pekerjaan Pengeboran
a. Mobilisasi alat bor kelapangan dan set up alat.
b. Tempatkan mata auger pada titik yang akan dibor, dan cheek verticality
dari pada kelly bar.
c. Lakukan Preboring pada kedalaman sampai maximum 5 meter jika belum
terjadi keruntuhan.

Page |1
d. Preboring dilanjutkan tanpa mengambil tanah, hanya menghancurkan
tanah.
e. Pemasangan casing disesuaikan dengan kebutuhan atau sampel pada
tanah yang tidak longsor.
f. Pemasangan casing digunakan dengan menggunakan crane service dan
dibantu dengan vibro kemudian jacking dengan jack hydraulic dari mesin
AF-6. Pada pemasangan casing harus dichek verticalitynya karena hal ini
yang menentukan kelurusan hasil pengeboran.
g. Setelah casing terpasang sempurna, maka dilanjutkan dengan
pengeboran.
h. Pengeboran dilakukan dengan auger, apabila tanah kondisi lepas, maka
dilakukan dengan bucket bor.
i. Pengeboran dilanjutkan sampai kedalaman yang diharapkan.
j. Selama pengeboran dilakukan pengambilan sampel tanah untuk
dilaporkan pada pengawas (interval 2 meter atau apabila tanah sudah
cukup keras).

Drilling dikerjakan dengan auger bit atau bucket bit dengan diameter yang
sesuai dalam hal ini 150 cm. Hasil drilling kemudian dibuang ke disposal area
segera setelah drill diangkat dari lubang. Setelah kedalaman untuk
memasukan casing dicapai sekurangnya 50 cm maka casing segera
dimasukkan. Casing ini penting sebagai suatu cara untuk menghindari
collapsnya lubang akibat distribusi tegangan beban diatasnya. Driiling
dilanjutkan sampai mencapai kedalaman desain.
Setelah drilling mencapai kedalaman desain maka dasar dari lubang harus
dibersihkan dengan cleaning bucket untuk mengangkat Lumpur atau material
sedimentasi. Selama drilling dikerjakan posisi vertical dari drilling rig harus
dicheck, dan muka air tanah di lubang harus dijaga tetap stabil untuk
menghindari terjadinya longsor pada tanah bagian dalam akibat perbedaan
tekanan muka air tanah.
KELLY BAR

AUGER BIT

Water table Water table


Water table

Gambar 1 Gambar.3

Gambar .2

AUGER BIT

AUGER BIT

casing

Bucket auger

Tip elevation
Gambar 4

Gambar 5
- Pemasangan Tulangan
Penulangan mulai diturunkan ke lubang pemboran dengan crane 10 ton,
selama penurunan tulangan harus dijaga agar tidak berdeformasi pada saat
dimasukan ke dalam lubang. Untuk besi tulangan yang terdiri dari dua bagian
maka besi untuk bagian bawah dimasukan lebih dulu, setelah itu besi bagian
kedua menyusul berikutnya. Sambungan antara besi bagian bawah dengan
bagian atas, dilakukan dengan menggantung besi bagian bawah dan besi
bagian atas yang kemudian di las. Pada saat penurunan tulangan ke dalam
lubang harus dijaga agar tulangan tersebut tidak merusak dinding lubang.

Setelah besi dipasang maka pipa tremi mulai dimasukan ke dalam lubang
bor, dasar dari tremi harus mencapai dasar lubang bor atau harus berada 20
cm dari lubang bor dalam kasus terjadi sedimentasi yang tinggi pada lubang
bor. Tremi ini harus memiliki hopper untuk menerima concrete dari truk mixer.
Segera setelah tremi dipasang pengukuran akhir kedalaman dilakukan.
Masukan sebuah bola kedalam tremi sehingga concrete tidak bercampur
dengan air atau lumpur pada pengecoran awal. Beton akan mendorong bola
sampai mencapai dasar tremi.

Steel cage
Casing
Rounded concrete decking

Detail A

Steel pipe
as hanger

Steel
Steel cage
cage

See detail A

Tip elevation Tip elevation

Pemasukan “ rebar cage” pertama


Pemasukan “rebar cage” kedua
- Pengecoran (Pouring Concrete)
a. Setelah proses pembuatan ;lubang bor dinyatakan selesai maka proses
pengecoran dapat segera dimulai.
b. Stel cage yang telah dirakit di workshop dan dipasang spacer dimasukan
secara pelan-pelan agar tidak merusak lubang yang sudah jadi.
c. Pada ujung-ujung atas dipasang hook, untuk dikaitkan pada casing agar
tidak jatuh atau lepas.
d. Kemudian dilanjutkan pemasangan tremic, panjang tremic bervariasi
sesuai kebutuhan.
e. Tremi dipasang sesuai kedalaman yang direncanakan.
f. Ujung atas dari ntermi dipasngkan corong.
g. Pada kondisi ini pengecoran sudah siap dimulai.
h. Setelah truck mixer datang maka segera dimuat test slump dan kubus
beton, slump 20 cm ± 2 cm
i. Selanjutnya pengecoran segera dimulai dengan menuangkan concrete
kedalam bucket concrete pump.
j. Pengecoran dilanjutkan secara bertahap, apabila sudah terasa berat
maka pipa tremie dapat dipotong sesuai kebutuhan, dengan tetap
menjaga agar ujung bawah tremi tetap tenggelam dalam concrete ± 2
meter.
k. Setelah concrete penuh atau meluap, ditunggu sampai didapatkan fresh
concrete sehingga dipastikan lobang telah penuh concrete.
l. Segera pipa tremie dan casing dicabut dengan vibro, maka proses
pembuatan bored pile dinyatakan telah selesai.

Pengecoran disarankan dengan mengalirkan beton ke dalam pipa tremi


sampai pipa tremi dan hopper penuh. Kemudian angkat tremi sekitar 30 cm
untuk mengeluarkan beton. Pada saat tremi diangkat beton terus dialirkan
masuk ke dalam hopper tanpa menunda, yang akan mengakibatkan
terjadinya segregasi pada beton.

Pipa tremi yang masuk kedalam beton dijaga agar tidak lebih dari 2 meter
untuk menjaga terjadinya segregasi beton akibat gangguan saat penarikan
tremi yang terlalu jauh.
Tremmie pipe TRIM
MARGIN 1M'
Cut of level
(OVER CAST)

Temporary steel casing

2M'

Steel cage

Pump

See detail B

Tip elevation

2M'

Penempatan pipa “tremmie” Pengecoran Beton


Lift up
the steel COMPLETE PILE
casing

Lift up Back filling


the tremmie without
pipe compacting

Cut of level

TRIM MARGIN
(OVER CAST)

Fresh concrete

Tremmie pipe
Detail B

Steoroform
Ball
Peralatan yang Digunakan
- Drilling m / c (IMT AF – 6 Hydraulic System)
- Kelli bar
- Auger
- Bucket Bor
- Bucket Cleaning
- Steel Casing
- Vibro Hammer 60 KW
- Service Crane, crawler 50 ton
- Stel plate,
- Pipa tremi + corong tremi L = 18 m’
- truck (transport soil disposal, material lainnya)
- Excavator
- Dump Truck
- Pick Up
Pembuangan Tanah
a. Selama pekerjaan pengeboran berjalan, maka tanah hasil pengeboran
dikumpulkan dengan menggunakan alat excavator pada lokasi yang
memungkinkan.
b. Untuk lumpur yang kental dapat dicampurkan dengan tanah pengeboran
yang kering.
c. Setelah tumpukan tanah cukup untuk dibuang, maka segera dikeluarkan
dari lokasi dengan menggunakan dump truck.

Anda mungkin juga menyukai