A. PENDAHULUAN
- Pembangunan proyek yang akan dilaksanakan ini adalah : Pembangunan
Gedung Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya yang akan dilaksanakan meliputi : Lantai Dasar, Lantai 1, Lantai
2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5 – sampai dengan Lantai 9 dan Lantai Atap
dan lingkup pekerjaannya meliputi : struktur, arsitektur, dan M/E. Adapun
gedung – gedung yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah / Urugan
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Upper Structure
5. Pekerjaan Reservoir dalam Basement
6. Pekerjaan Pit Lift
7. Pekerjaan Pembuatan Tandon Baru
8. Pekerjaan Tangga Beton
9. Pekerjaan Ramp Basement
10. Pekerjaan Lantai I sd Lantai 8 Atap
11. Pekerjaan Lantai 9 / Helipad
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
I. Peninjauan Kondisi Lapangan
a. Pengeplotan kondisi lapangan untuk memastikan ketepatan informasi dari
gambar. Pekerjaan ini meliputi :
- Topografi di dalam dan sekitar lokasi proyek
- Kondisi di sekitar lokasi proyek
- Posisi dan lokasi bangunan yang telah ada
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 1
- Jalan masuk ke lokasi proyek
b. Mengetahui kondisi lapangan yang belum tercantum dalam gambar, yang
meliputi :
- Lokasi dan kondisi jalan di sekitar lokasi proyek sebagai jalan masuk
ke proyek untuk dapat mengetahui peralatan apa saja yang dapat
diangkut masuk ke proyek dan bagaimana caranya.
- Mendeskripsikan keadaan permukaan tanah asli proyek, diantaranya
mengetahui jenis tanah (keras, berbatu, lunak, dsb), ditumbuhi
tanaman atau kondisi beraspal. Mengetahui kondisi dan tinggi muka
air tanah dan drainase yang ada, meliputi arah aliran serta ukuran
drainase.
- Menyiapkan dan membuat rute jalan untuk lalu lintas pelaksanaan
pekerjaan, sehingga tidak mengganggu operasional dari kegiatan
operasional gedung existing.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 2
- Pembuatan pagar proyek dimana bahan dan bentuk serta dimensi
disesuaikan dengan gambar dari konsultan.
- Penyediaan air kerja.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 3
Pembersihan Topsoil
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 4
peralatan kondisi baik, tenaga kerja yang mencukupi. Setelah itu dilakukan
pengecoran dengan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
6. Bila sudah selesai dan cukup umur maka dilakukan pembongkaran
bekisting untuk dilanjutkan dengan pekerjaan pengurugan tanah kembali
dari tanah hasil galian kedalam lubang pondasi sisanya ditimbun ketempat
lain atau dibuang keluar.
7. Pekerjaan sloof dilakukan dengan fabrikasi bekisting diatas tanah yang
ditopang oleh balok kayu dibagian bawah untuk mendapatkan levelling.
Ukuran , dimensi dan arah posisi diukur serta disesuaikan dengan gambar,
untuk masing – masing bangunan berbeda type sloofnya. Kedudukan
bekisting diperkuat dengan steger dan stud kayu penopang untuk
kekokohan, bersamaan itu juga dilaksanakan fabrikasi tulangan dan
penyetelan didalam bekisting setelah dilanjutkan dengan pengecoran beton
dengan tetap berpegang pada prosedur yang telah berjalan.
8. Pekerjaan kolom, untuk pelaksanaannya melalui tahapan pekerjaan
pengukuran levelling, fabrikasi bekisting dimensi, ukuran dan
pendukungnya, fabrikasi tulangan yang diset untuk ukuran, jumlah, panjang
serta diameter tulangan yang sesuai dengan gambar kerja dan diberi beton
decking untuk space yang kokoh dan dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Sebelum dicor dicek sekali lagi kekuatan dan kekokohan bekisting serta
elevasi dan kelurusan vertikality dengan tim survey. Pengecekkan dan
ceklist tentang material yang harus lolos uji inspeksi dan tes, alat yang
digunakan serta tenaga yang harus mencukupi. Kemudian dilakukan
pengecoran yang dilakukan tetap dengan prosedur yang telah dilaksanakan.
Selama pelaksanaan pekerjaan bekisting dilakukan pengukuran atau
pengecekkan dengan alat waterpass untuk elevasi dan kelurusan
(vertikality) dengan alat theodolite.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 5
Pembuatan Kolom Struktur
9. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan balok dan bersamaan dengan
pengecoran beton plat dak untuk lantai 2, untuk balok dimana type dan
dimensinya berbeda untuk masing – masing area atau as, untuk pelaksanaan
dan urutannya sesuai dengan pekerjaan pengecoran sebelumnya dengan
tetap melakukan prosedur yang telah ada.
10. Juga dilakukan pengetesan mutu beton melalui tes slump untuk setiap mulai
melakukan pengecoran dengan adukkan diambilkan langsung dari mixer,
serta tes kubus / silinder untuk menentukkan kekuatan karateristik kekuatan
beton berdasarkan umur beton.
11. Jika pengecoran balok dan plat dak lantai 2 sudah selesai maka dilakukan
pekerjaan pembongkaran bekisting , diusahakan membongkar dengan hati
– hati agar tidak merusak bekisting, karena bekisting yang masih baik bisa
digunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan curing dilakukan sehari (
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 6
24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan meletakkan karung
goni yang dibasahi dengan air dan dijaga / dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.
12. Pekerjaan tangga beton untuk dilaksanakan segera karena sebagai sarana
transportasi ke lantai atasnya. Pekerjaan dimulai dengan pembuatan pondasi
dan struktur atasnya. Ukuran, type, serta jenisnya sesuai dengan gambar
kerja. Dimensi tangga, tulangan yang dipakai jumlah dan ukurannya sesuai
dengan gambar dari konsultan. Dan pelaksanaannya mulai tahapan dan
pengetesannya sesuai dengan prosedur yang ada dan telah dilaksananakan.
13. Untuk pekerjaan struktur diatas lantai 2, urutan atau tahapanannya sesuai
dengan pekerjaan struktur yang sudah pernah dilakukan, baik untuk kolom,
balok dan plat dak atap. Untuk lantai atap menggunakan dak beton.
14. Jika pekerjaan struktur beton selesai dan dilakukan pembongkaran
bekisting balok, kemudian dilakukan pembersihan terhadap material atau
sampah dibuang jika tidak digunakan, dipilah dan diindentifikasi untuk
material yang akan digunakan lagi, setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan
struktur atap.
15. Ada sebagian gedung yang menggunakan pondasi batu kali. Jika ada maka
diteruskan dengan pelaksanaan pasangan pondasi batu kali dengan
tahapan : penggalian dimana hasil galian sementara ditaruh ditepi area
penggalian untuk bahan urug kembali, penggelaran pasir urug dengan
ketebalan 10 cm’ dan dipadatkan dengan stamper, pemasangan batu kosong
aanstamping, pemasangan pondasi batu kali dengan campuran sesuai
spesifikasi dan dilakukan pengadukkan secara manual (molen) dan
kemudian diurug kembali dengan tanah bekas galian dan sisanya tanah
dibuang keluar atau diurugkan kelokasi yang membutuhkan.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 7
16. Struktur atap menggunakan baja WF untuk kuda–kuda, dimana ukuran
untuk rangka menggunakan WF 300.150.6,5.9 sedangkan gording
menggunakan Canal 150.65.20.3,2. Ikatan angin besi dia. 12 mm. Untuk
bentang, jumlah, penempatan dan jenis material, kekuatan atau spesifikasi
yang dilaksanakan disesuaikan dengan gambar kerja yang disetujui oleh
konsultan pengawas. Fabrikasi kuda–kuda set di bawah atau workshop
kemudian penyetelan dilakukan diatas balok dengan dibantu tim survey
untuk menentukan elevasi, posisi, kedudukan agar tidak melenceng atau
meleset dari rencana. Setelah rangka kuda – kuda baja selesai maka
dilanjutkan dengan pemasangan usuk kayu uk. 5/7 dan reng kayu uk. 2/3
serta pemasangan papan reuter untuk jenis sesuai dengan gambar kerja.
17. Bila struktur rangka kuda - kuda telah selesai maka dilakukan penutupan
dengan penutup atap dari Genteng termasuk bubungan dari Genteng.
Penutupan dengan atap genteng digunakan untuk atap dan konsul. Dibagian
tepi ujung dibuatkan lisplank yang dibuat dari kayu. Talang menggunakan
talang seng dari BJLS ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar konsultan.
18. Pekerjaan pasangan batu bata adalah kelanjutannya yang akan dilakukan,
dilakukan tim survey untuk menentukan kedudukan pasangan yang akan
dilaksanakan dan kelurusan agar tidak meleset dari rencana. Pasangan batu
bata menggunakan pasangan 1 : 3 dan 1 : 4, untuk penempatannya
pasangan sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari
konsultan. Tim survey membuat titik awal dan ditanda dengan benang
sebagai panduan. Sebelum dilakukan batu bata disiram atau direndam agar
jenuh, dan spesi atau bata yang digunakan dicek lolos uji inspeksi baik.
19. Pasangan batu bata dilakukan bertahap dan berhenti setelah mencapai
ketinggian 1 meter, serta dibuatkan untuk area lubang opening untuk
kedudukan pintu maupun jendela semua dilakukan dengan tetap dipantau
oleh survey agar kedudukan dan ketepatan pasangan tidak melenceng dan
lurus dari rencana.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 8
Pekerjaan Pasangan Bata Dinding
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 9
sebelum ditutup gypsum diusahakan tidak merubah kedudukan elevasi
rangka ceiling.
25. Setelah itu dilakukan pemasangan penutup ceiling dari gypsum board
dimana penempatan spesifikasinya sesuai dengan gambar kerja, tetapi
sebelum ditutup kedudukkan elevasi rangka ceiling dicek lagi terlebih dulu
untuk kemungkinan berubah selama pekerjaan penggelaran kabel electrik
dan tidak perlu difinish cat dulu. Serta pemasangan list gypsum.
26. Pemasangan kaca pada kusen luar, fabrikasi kusen dari kayu dilakukan
diworkshop dan setelah itu disetel dilokasi sesuai dengan gambar.
Kelurusan dan ketegakkan dipantau oleh survey, bila sudah selesai maka
untuk kaca diberi tanda dari cat atau plester yang mudah dihapus sebagai
tanda agar tidak pecah tertabrak.
27. Pengecatan ceiling dilakukan, sarana pelaksanaan dengan perancah
scafolding untuk pengecatan ceiling tetapi diberi alas kayu agar tidak
menggores lantai keramik, sebelumnya gypsum diplamir, setelah itu
diamplas untuk meratakan permukaan dan selanjutnya dicat dengan cat
dasar berbasis air menggunakan rol, bila sudah kering maka dilanjutkan
dengan cat penutup dari bahan cat acrilyc berbasis air dengan menggunakan
rol, pengecatan penutup dilakukan sebanyak dua kali lapisan.
28. Bersamaan dengan itu dilakukan pekerjaan pemasangan pintu dan jendela
dibagian dalam. Pelaksanaan fabrikasi dilakukan diworkshop yang diset
sesuai dengan gambar atau kondisi dilapangan. Frame kusen distel diposisi
dan jumlah sesuai dengan yang diminta serta disetujui oleh konsultan
pengawas. Kedudukkan rangka kusen dipantau untuk ketepatan posisi dan
kelurusan, diberi pengganjal atau dudukkan untuk memperkokoh terhadap
lubang openning. Setelah itu daun pintu, daun jendela, atau kaca mati distel
dan diberi grouting untuk merapatkan kedudukkan kaca terhadap rangka
frame. Lubang berongga antara openning dan frame ditutup dengan spesi
dan dirapikan serta diplester dan plamir untuk landasan permukaan
pengecatan dinding.
29. Pekerjaan pemasangan lampu dilakukan di posisi yang telah ditentukan
baik jenis maupun spesifikasinya.
30. Pekerjaan plambing dilakukan di posisi yang telah ditentukan pada gambar
baik jenis maupun spesifikasinya.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 10
31. Pemasangan keramik anak tangga dilakukan setelah dilakukan pembersihan
area tangga dan dilakukan pengukuran agar kelurusan dan levelling sesuai
dengan gambar, dibuatkan zona making untuk menentukan titik awal
pemasangan. Material yang digunakan harus terpilih dan ukuran yang
dipakai termasuk area bordes. Pelaksanaan dilakukan screed lebih dulu
kemudian pemasangan keramik. Dilakukan secara bertahap sampai selesai
dan dipantau oleh tim survey.
32. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan handrailing dan dipasang untuk
material jenis dan spesifikasinya sesuai dengan gambar kerja.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 11
- Urug galian dengan pasir +10 cm dan beri pelindung kabel dengan
batu bata kemudian urug dengan tanah, beri tanda jalur kabel setiap3
meter,
- Kabel siap disambung dengan panel.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 12
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Palu, tang, obeng, bending conduit, benang, cat, kapur, dan spidol.
III. URUTAN PEMASANGAN KONDUIT DALAM PLAT LANTAI
(INBOW)
- Marking jalur instalasi,
- Tandai lokasi tee dos,
- Wire mesh Layer 1,
- Pasang Conduit,
- Wire mesh Layer 2,
- Ikat Conduit pada Layer 2,
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 13
- Pasang lampu dengan melepas kap lampu,
- Kencangkan kawat gantungan,
- Sambung ke instalasi,
- Pasang TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
o TL Ceiling Mounted
- Marking plafon dengan kapur/spidol, dan pasang kawat gantungan,
- Tarik kabel instalasi & kawat gantungan keluar plafon,
- Pasang lampu jika plafon telah difinish,
- Gunakan skrup untuk mengikat lampu,
- Sambung ke instalasi.
o Lampu Taman dan Jalan
- Marking posisi lampu,
- Buat tiang pondasi,
- Dirikan tian lampu,
- Pasang lampu pada tiangnya,
- Sambung ke instalasi.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 14
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN KABEL TRAY DAN LADDER
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Kabel tray, kabel ladder, gantungan/hanger, fitting dan jointing,
dynabolt/dynaset, dan kabel NYA.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Kunci pas, tang, obeng, bor tangan listrik, dan kapur tulis.
III. URUTAN PELAKSANAAN
- Marking jalur tray sesuai Shop Drawing, tandai lokasi pengeboran untuk
gantungan,
- Bor lokasi gantungan,
- Pasang gantungan tray/ladder sesuai dengan ketinggian yang diminta,
- Pasang kabel tray/ladder,
- Pada setiap sambungan, pasang penghubung grounding dengan kabel
NYA 2,5 mm.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 15
o Pasang ducting BJLS untuk penghubung ke attenuator,
o Pasang grill attenuator,
o Pasang silencer genset,
o Pasang pemipaan exhaust,
o Pasang tangki solar,
o Pasang pemipaan bahan bakar,
o Pasang pompa dan valve-valve.
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN FIRE FIGHTING
MATERIAL YANG DIPERLUKAN
o Pompa-pompa
o Pipa gip/ black steel
o Hydrant box & Accessories
o Hydrant pillar
o Siamese connection
o Head sprinkler
o Fire extinguisher
o Material bantu
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
o Mesin las
o Gerinda tangan
o Bor duduk & bor tangan
o Takel
o Kunci pipa, kunci pas
URUTAN PELAKSANAAN
PEMASANGAN PIPA INDOOR
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, air kotor, fire fighting, cable tray dll,
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan,
- Lapisi gip dengan cat dasar (zincromate),
- Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah,
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking,
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 16
- Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambungan pipa
diameter kurang dari 2,5 inchi dengan draft dan diameter 2,5 inchi ke atas
dengan las,
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa,
- Lakukan pengerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa,
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku,
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik dan sanitary,
- Lakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang.
PEMASANGAN PIPA OUTDOOR
- Marking jalur pipa,
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya,
- Sambung pipa di atas galian,
- Lapisi pipa dengan zincromate,
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang
berlaku
- Beri lapisan pasi pada dasar galian,
- Turunkan pipa ke dalam galian,
- Lapisi kembali galian dengan pasir,
- Urug galian.
PEMASANGAN HYDRANT BOX INDOOR
- Marking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian atas
150 cm,
- Bobok dinding bata sesuai ukuran marking,
- Pasang hydrant box pada posisinya,
- Pasang instalasi pipa yang menuju hydrant box,
- Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat,
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 17
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.
PEMASANGAN POMPA
- Marking lokasi penempatan pompa,
- Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & rata pondasi,
- Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu,
- Pasang pompa dan valve-valvenya,
- Sambung instalasi daya ke pompa,
- Atur pressure switch pompa sebagai berikut,
- Lakukan running test pompa.
TEST HYDRANT
- Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar,
- Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya,
- Posisikan pengatur pompa pada auto,
- Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar.
TEST SPRINKLER
- Buka valve pada instalasi fire extinguisher,
- Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang ditest,
- Posisikan pengatur pompa pada auto,
- Panasi head sprinkler dengan api,
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 18
- Setelah sprinkler pecah dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada
instalasi yang menuju daerah test,
- Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 19
4. PEMASANGAN PEKERJAAN PEMIPAAN DI RUANG MESIN /
RUANG CHILLER / POMPA
- Marking dan pembuatan support dan hanger pipa di R. Mesin.
- Fabrikasi pipa chiller, pipa header dan pengecatan pipa dengan cat
dasar.
- Pemasangan hanger, support dan instalasi pipa chiller, pipa header.
- Pelaksanaan hydrostatic test untuk pipa chiller dan pipa header.
- Bilamana tidak ada kebocoran, pipa chiller dapat diisolasi sesuai
kebutuhan.
- Fabrikasi dan pemasangan pipa drain pada chiller pompa chiller.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN DUCTING
o Marking hanger untuk ducting supply, ducting return, ducting frens
air ducting exhaust.
o Fabrikasi ducting supply, ducting return, ducting exhaust dan
ducting fresh air
o (Khusus ducting fabrikasi kami lakukan di work shop).
o Pemasangan hanger ducting supply, ducting return, ducting fresh
air dan ducting exhaust.
o Assembling ducting supply, ducting return, ducting fresh air dan
ducting exhaust.
o Khusus untuk ducting supply dan ducting return perlu diisolasi
sedangkan untuk
o ducting exhaust dan ducting fresh air tidak perlu diisolasi.
o Pemasangan ducting supply, ducting return, ducting fresh air dan
ducting exhaust.
o Pemasangan diffuser dan grille dilaksanakan bilamana pekerjaan
plafond sudah siap.
6. PELAKSANAAN INSTALASI LISTRIK UNTUK AC
o Pemasangan instalasi pipa conduit untuk kabel-kabel kontrol.
o Pemasangan kabel tray untuk kabel power AHU, pompa chiller
dan mesin-mesin chiller.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 20
o Penarikan kabel power dan kontrol untuk AHU, pompa chiller dan
mesin chiller
o (apabila peralatan tersebut telah terpasang).
o Pemasangan panel-panel AHU, pompa chiller dan mesin chiller.
o Pelaksanaan testing tahanan isolasi untuk kabel power AHU,
pompa chiller dan
o mesin- mesin AC.
o Konek kabel-kabel power ke unitnya masing-masing.
6. PENYETELAN MESIN-MESIN AC
- Transportasi unit-unit AHU dari lokasi penyimpanan ke ruangan AHU.
- Perakitan AHU di masing-masing ruangan AHU, konek dengan instalasi
pipa AHU dan instalasi ducting supply, dan ducting return
- Transportasi pompa chiller dari tempat penyimpanan ke atap lantai 6
(dengan crane atau tower crane)
- Penyetelan pompa chiller, pada pondasinya masing-masing dan konek
dengan instalasi pipanya (khusus untuk body pompa chiller perlu
diisolasi)
- Pemasangan perlengkapan untuk pompa chiller seperti valve-valve,
strainer, pressure gauge dan thermometer.
- Test isi air terhadap kebocorannya, bilamana tidak terjadi kebocoran,
konek pada instalasi pipanya.
- Persiapan transportasi mesin chiller ke atap lantai atas.
- Menyiapkan alat pengangkut dari tempat penyimpanan ke lokasi
(memakai forklift, crane yang kapasitasnya sesuai dengan berat mesin
chiller).
- Setelah sampai di lantai atap dipergunakan alat penggeser ubit chiller ke
pondasinya di ruang chiller.
- Melaksanakan leveling untuk masing unit dan pasang anker bolt.
- Konek dengan instalasi pipa chiller. C/W Accessories
- Melaksanakan pem-vakuman, pengisian oli, dan pengisian refrigrant pada
chiller unit.
8. PERSIAPAN TESTING
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 21
- 1.Daya listrik untuk kebutuhan semua peralatan harus tersedia minimal
24 jam sebelum dilaksanakan start
- Air bersih (PDAM) harus tersedia minimal 24 jam sebelum
dilaksanakan start.
9. TESTING PERALATAN AC
- Testing kontrol panel AHU, panel chiller dan pompa chiller.
- Pengisian air expantion tank chiller di atap.
- Start pompa chiller dan sirkulasikan air di sistem pemipaannya
- Lakukan flushing untuk air yang ada di sistem pemipaan chiller, buang
air seluruhnya (pada pemipaan chiller)
- Isi lagi air bersih pada sistem pemipaan chiller.
- 6. Testing running untuk unit AHU di masing-masing lantai
damper harus pada posisi terbuka, setel damper dan sesuaikan aliran
udara supplynya (sesuai spesifikasi)
- Testing running unit chiller:
- Start pompa chiller sambil membuang udara di dalam sistem pipa,
habis atau hilang.
- Melaksanakan pemrograman
- Start unit chiller
- Melaksanakan balancing dan commissioning.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 22
METODE PENGEDALI MUTU
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 23
METODE PENGENDALI TEKNIS
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 24
METODE PENGENDALI WAKTU
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 25
METODE PENGENDALI BIAYA
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 26
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 27
TATA TERTIB MEMASUKI LOKASI PROYEK
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 28
Peraturan yang berlaku bagi semua karyawan dan semua orang yang berada di
kawasan proyek :
1. Jam kerja mulai 08.00 – 17.00 WIB (kecuali lembur)
2. Wajib menggunakan pas masuk proyek
3. Wajib menggunakan alat pelindung diri (Helmet, Safety Shoes) dan
diketinggian harus menggunakan sabuk pengaman dan tali pengikat standart
4. Staf dan karyawan memakai seragam yang telah ditentukan
5. Masuk dan keluar harus melalui pintu / pos keamanan
6. Tamu wajib lapor ke pos satpam proyek
7. Dilarang merokok saat dan di tempat bekerja
8. Dilarang gaduh / bergurau saat bekerja
9. Wajib menjaga kebersihan lingkungan di dalam dan diluar proyek
10. Wajib menunjukkan STNK bagi yang menggunakan kendaraan bermotor di
Area proyek
11. Wajib menjaga aset aset existing dan umum
Bagi siapa saja yang melanggar peraturan diatas akan dikeluarkan dan tidak
diperbolehkan bekerja kembali.
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 29