Anda di halaman 1dari 29

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN


& PERKULIAHAN TAHAP III
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

A. PENDAHULUAN
- Pembangunan proyek yang akan dilaksanakan ini adalah : Pembangunan
Gedung Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya yang akan dilaksanakan meliputi : Lantai Dasar, Lantai 1, Lantai
2, Lantai 3, Lantai 4, Lantai 5 – sampai dengan Lantai 9 dan Lantai Atap
dan lingkup pekerjaannya meliputi : struktur, arsitektur, dan M/E. Adapun
gedung – gedung yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah / Urugan
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Upper Structure
5. Pekerjaan Reservoir dalam Basement
6. Pekerjaan Pit Lift
7. Pekerjaan Pembuatan Tandon Baru
8. Pekerjaan Tangga Beton
9. Pekerjaan Ramp Basement
10. Pekerjaan Lantai I sd Lantai 8 Atap
11. Pekerjaan Lantai 9 / Helipad

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
I. Peninjauan Kondisi Lapangan
a. Pengeplotan kondisi lapangan untuk memastikan ketepatan informasi dari
gambar. Pekerjaan ini meliputi :
- Topografi di dalam dan sekitar lokasi proyek
- Kondisi di sekitar lokasi proyek
- Posisi dan lokasi bangunan yang telah ada

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 1
- Jalan masuk ke lokasi proyek
b. Mengetahui kondisi lapangan yang belum tercantum dalam gambar, yang
meliputi :
- Lokasi dan kondisi jalan di sekitar lokasi proyek sebagai jalan masuk
ke proyek untuk dapat mengetahui peralatan apa saja yang dapat
diangkut masuk ke proyek dan bagaimana caranya.
- Mendeskripsikan keadaan permukaan tanah asli proyek, diantaranya
mengetahui jenis tanah (keras, berbatu, lunak, dsb), ditumbuhi
tanaman atau kondisi beraspal. Mengetahui kondisi dan tinggi muka
air tanah dan drainase yang ada, meliputi arah aliran serta ukuran
drainase.
- Menyiapkan dan membuat rute jalan untuk lalu lintas pelaksanaan
pekerjaan, sehingga tidak mengganggu operasional dari kegiatan
operasional gedung existing.

II. Penyediaan Fasilitas Penunjang


Fasilitas-fasilitas penunjang yang harus tersedia selama pelaksanaan proyek
adalah sebagai berikut :
- Direksi keet, yaitu bangunan sederhana yang cukup representatif /
layak untuk digunakan sebagai ruang direksi atau Konsultan
Pengawas, gudang bahan dan material, barak para pekerja, maupun
ruang untuk kebutuhan administratif, yang manfaatnya adalah untuk
memperlancar kerja di lapangan yang menyangkut koordinasi tim
kerja dan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek.
- Pembuatan bangunan toilet dan sarana air penunjang.
- Sirkulasi jalan, dalam hal ini mencakup persiapan dan pengaturan
sirkulasi kendaraan proyek yang bertujuan memperoleh akses jalan
yang baik untuk kendaraan proyek.
- Pembuatan dan pengidentifikasi lokasi – lokasi yang rawan kecelakaan
atau sumber bahaya, pemberian tanda atau pemasangan pita area yang
tidak dimasuki / dilalui oleh yang tidak berkepentingan.
- Penyediaan sarana untuk kecelakaan atau ruang PPPK bila terjadi
kecelakaan.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 2
- Pembuatan pagar proyek dimana bahan dan bentuk serta dimensi
disesuaikan dengan gambar dari konsultan.
- Penyediaan air kerja.

Penyediaan Fasilitas Penunjang Pemasangan Bouwplank

III. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi dan demobilisasi tim kerja proyek menyangkut penyediaan
peralatan, fasilitas bagi kontraktor, fasilitas direksi teknis, mobilisasi untuk
pekerjaan darurat, spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, target yang
ingin dicapai, dan batas waktu penyelesaian pekerjaan serta pengembalian
peralatan dan fasilitas seperti semula.
IV. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pengukuran mencakup penentuan titik elevasi sesuai gambar, yang dilakukan
oleh surveyor dan harus diketahui oleh Konsultan Pengawas. Sedangkan
untuk pemasangan bouwplank dilakukan untuk menentukan batas elevasi
muka lantai bangunan, yaitu dengan menggunakan papan dan kayu usuk.

C. PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG


Pekerjaan bangunan gedung meliputi pekerjaan : struktur, arsitektur dan sanitasi.
Tahapan yang akan dilaksanakan kurang lebih sama untuk semua bangunan
gedung, adalah :
1. Pekerjaan pembersihan area dan lantai dari sampah dan kotoran yang ada,
dengan menggunakan penyiraman air atau dengan alat bantu kompresor.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 3
Pembersihan Topsoil

2. Pekerjaan penggalian untuk penempatan pondasi (Pile Cap), dimana


kedalaman dan dimensi galian disesuaikan dengan type pondasi dan
dilakukan pengukuran lebih dulu untuk menentukan kedudukan dan posisi
bangunan. Penggalian menggunakan alat berat dan dibantu dengan tenaga
manusia. Hasil galian ditaruh disekeliling untuk digunakan sebagai bahan
urugan kembali.
3. Setelah itu dilakukan penggelaran pasir urug dibawah pondasi, untuk
ketebalan sesuai dengan gambar kerja, serta materialnya telah lolos uji tes
inspeksi dan disetujui oleh konsultan.
4. Setelah itu dilakukan pengecoran lantai kerja dengan ketebalan sesuai
gambar kerja, dimana materialnya telah lolos uji tes inspeksi dan disetujui
oleh konsultan.
5. Bila sudah kering lantai kerja maka dilakukan pekerjaan pondasi, yang
meliputi :
Fabrikasi bekisting yang bentuk dan dimensi disesuaikan dengan gambar
baik ukuran dan elevasi. Selanjutnya dilakukan fabrikasi pembesian dengan
ukuran, potongan, jumlah dan dimensi yang sesuai dengan gambar.
Pemotongan dengan menggunakan cutter bars yang diikat dengan kawat
bendrat. Perletakkan tulangan didalam bekisting ditopang dengan beton
decking untuk menjaga ketebalan selimut beton. Bila sudah selesai maka
dilakukan pengecekkan dan pemeriksaan tulangan untuk dilanjutkan dengan
pengecoran beton. Sebelum dicor diperiksa posisi dan kedudukkan tulangan,
kebersihan dan kotoran serta pemeriksaan terhadap kebutuhan pengecoran
yang meliputi : material yang tersedia cukup dan lolos uji tes inspeksi,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 4
peralatan kondisi baik, tenaga kerja yang mencukupi. Setelah itu dilakukan
pengecoran dengan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
6. Bila sudah selesai dan cukup umur maka dilakukan pembongkaran
bekisting untuk dilanjutkan dengan pekerjaan pengurugan tanah kembali
dari tanah hasil galian kedalam lubang pondasi sisanya ditimbun ketempat
lain atau dibuang keluar.
7. Pekerjaan sloof dilakukan dengan fabrikasi bekisting diatas tanah yang
ditopang oleh balok kayu dibagian bawah untuk mendapatkan levelling.
Ukuran , dimensi dan arah posisi diukur serta disesuaikan dengan gambar,
untuk masing – masing bangunan berbeda type sloofnya. Kedudukan
bekisting diperkuat dengan steger dan stud kayu penopang untuk
kekokohan, bersamaan itu juga dilaksanakan fabrikasi tulangan dan
penyetelan didalam bekisting setelah dilanjutkan dengan pengecoran beton
dengan tetap berpegang pada prosedur yang telah berjalan.
8. Pekerjaan kolom, untuk pelaksanaannya melalui tahapan pekerjaan
pengukuran levelling, fabrikasi bekisting dimensi, ukuran dan
pendukungnya, fabrikasi tulangan yang diset untuk ukuran, jumlah, panjang
serta diameter tulangan yang sesuai dengan gambar kerja dan diberi beton
decking untuk space yang kokoh dan dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Sebelum dicor dicek sekali lagi kekuatan dan kekokohan bekisting serta
elevasi dan kelurusan vertikality dengan tim survey. Pengecekkan dan
ceklist tentang material yang harus lolos uji inspeksi dan tes, alat yang
digunakan serta tenaga yang harus mencukupi. Kemudian dilakukan
pengecoran yang dilakukan tetap dengan prosedur yang telah dilaksanakan.
Selama pelaksanaan pekerjaan bekisting dilakukan pengukuran atau
pengecekkan dengan alat waterpass untuk elevasi dan kelurusan
(vertikality) dengan alat theodolite.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 5
Pembuatan Kolom Struktur
9. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan balok dan bersamaan dengan
pengecoran beton plat dak untuk lantai 2, untuk balok dimana type dan
dimensinya berbeda untuk masing – masing area atau as, untuk pelaksanaan
dan urutannya sesuai dengan pekerjaan pengecoran sebelumnya dengan
tetap melakukan prosedur yang telah ada.
10. Juga dilakukan pengetesan mutu beton melalui tes slump untuk setiap mulai
melakukan pengecoran dengan adukkan diambilkan langsung dari mixer,
serta tes kubus / silinder untuk menentukkan kekuatan karateristik kekuatan
beton berdasarkan umur beton.

Pembuatan Balok Struktur Pengecoran Plate

11. Jika pengecoran balok dan plat dak lantai 2 sudah selesai maka dilakukan
pekerjaan pembongkaran bekisting , diusahakan membongkar dengan hati
– hati agar tidak merusak bekisting, karena bekisting yang masih baik bisa
digunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan curing dilakukan sehari (

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 6
24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan meletakkan karung
goni yang dibasahi dengan air dan dijaga / dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.
12. Pekerjaan tangga beton untuk dilaksanakan segera karena sebagai sarana
transportasi ke lantai atasnya. Pekerjaan dimulai dengan pembuatan pondasi
dan struktur atasnya. Ukuran, type, serta jenisnya sesuai dengan gambar
kerja. Dimensi tangga, tulangan yang dipakai jumlah dan ukurannya sesuai
dengan gambar dari konsultan. Dan pelaksanaannya mulai tahapan dan
pengetesannya sesuai dengan prosedur yang ada dan telah dilaksananakan.
13. Untuk pekerjaan struktur diatas lantai 2, urutan atau tahapanannya sesuai
dengan pekerjaan struktur yang sudah pernah dilakukan, baik untuk kolom,
balok dan plat dak atap. Untuk lantai atap menggunakan dak beton.
14. Jika pekerjaan struktur beton selesai dan dilakukan pembongkaran
bekisting balok, kemudian dilakukan pembersihan terhadap material atau
sampah dibuang jika tidak digunakan, dipilah dan diindentifikasi untuk
material yang akan digunakan lagi, setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan
struktur atap.
15. Ada sebagian gedung yang menggunakan pondasi batu kali. Jika ada maka
diteruskan dengan pelaksanaan pasangan pondasi batu kali dengan
tahapan : penggalian dimana hasil galian sementara ditaruh ditepi area
penggalian untuk bahan urug kembali, penggelaran pasir urug dengan
ketebalan 10 cm’ dan dipadatkan dengan stamper, pemasangan batu kosong
aanstamping, pemasangan pondasi batu kali dengan campuran sesuai
spesifikasi dan dilakukan pengadukkan secara manual (molen) dan
kemudian diurug kembali dengan tanah bekas galian dan sisanya tanah
dibuang keluar atau diurugkan kelokasi yang membutuhkan.

Kegiatan Pengurugan Tanah Kegiatan Pemadatan

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 7
16. Struktur atap menggunakan baja WF untuk kuda–kuda, dimana ukuran
untuk rangka menggunakan WF 300.150.6,5.9 sedangkan gording
menggunakan Canal 150.65.20.3,2. Ikatan angin besi dia. 12 mm. Untuk
bentang, jumlah, penempatan dan jenis material, kekuatan atau spesifikasi
yang dilaksanakan disesuaikan dengan gambar kerja yang disetujui oleh
konsultan pengawas. Fabrikasi kuda–kuda set di bawah atau workshop
kemudian penyetelan dilakukan diatas balok dengan dibantu tim survey
untuk menentukan elevasi, posisi, kedudukan agar tidak melenceng atau
meleset dari rencana. Setelah rangka kuda – kuda baja selesai maka
dilanjutkan dengan pemasangan usuk kayu uk. 5/7 dan reng kayu uk. 2/3
serta pemasangan papan reuter untuk jenis sesuai dengan gambar kerja.
17. Bila struktur rangka kuda - kuda telah selesai maka dilakukan penutupan
dengan penutup atap dari Genteng termasuk bubungan dari Genteng.
Penutupan dengan atap genteng digunakan untuk atap dan konsul. Dibagian
tepi ujung dibuatkan lisplank yang dibuat dari kayu. Talang menggunakan
talang seng dari BJLS ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar konsultan.
18. Pekerjaan pasangan batu bata adalah kelanjutannya yang akan dilakukan,
dilakukan tim survey untuk menentukan kedudukan pasangan yang akan
dilaksanakan dan kelurusan agar tidak meleset dari rencana. Pasangan batu
bata menggunakan pasangan 1 : 3 dan 1 : 4, untuk penempatannya
pasangan sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari
konsultan. Tim survey membuat titik awal dan ditanda dengan benang
sebagai panduan. Sebelum dilakukan batu bata disiram atau direndam agar
jenuh, dan spesi atau bata yang digunakan dicek lolos uji inspeksi baik.
19. Pasangan batu bata dilakukan bertahap dan berhenti setelah mencapai
ketinggian 1 meter, serta dibuatkan untuk area lubang opening untuk
kedudukan pintu maupun jendela semua dilakukan dengan tetap dipantau
oleh survey agar kedudukan dan ketepatan pasangan tidak melenceng dan
lurus dari rencana.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 8
Pekerjaan Pasangan Bata Dinding

20. Pekerjaan plesteran adalah kelanjutannya, plesteran tetap menggunakan


campuran 1 : 2 dan 1 : 4, untuk penempatan komposisi campuran plesteran
sesuai dengan gambar kerja. Untuk pelaksanaan awal dibuat kepala
plesteran sebagai panduan ketebalan atau kelurusan dinding, dan diberi
benang sebagai panduan agar plesteran tebalnya tidak menyimpang atau
meleset.
21. Pemasangan keramik lantai dilaksanakan dengan ukuran 30 x 30 cm’ untuk
keramik lantai, ukuran 20 x 20 cm untuk keramik lantai dan ukuran 20 x 25
cm’ untuk dinding untuk Ruang Toilet / WC. Untuk pemasangan keramik
dinding dibersihkan area dinding dan dibasahi kemudian dilakukan
pemasangan keramik dengan komposisi campuran ynag telah disetujui oleh
konsultan pengawas.
22. Pekerjaan ceiling menggunakan sistem perancah scaffolding untuk
pelaksanan fabrikasi rangka ceiling. Tim survey melakukan pengukuran
untuk menentukan elevasi dan levelling dari ceiling dan membuat marking
untuk menentukan kedudukan rangka ceiling. Rangka ceiling dari hollow
frame 40/40 mm’ selama pemasangan tim survey terus memantau posisi
dari kedudukkan elevasi rangka.
23. Bersamaan dengan pekerjaan pemasangan rangka ceiling di kerjakan pula
pekerjaan pemasangan ducting AC, serta pekerjaan pendukung elektrikal
lainnya.
24. Pekerjaan electrik dilakukan setelah rangka ceiling dibuat untuk menggelar
kabel – kabel dan penentuan titik lampu sebagai pemberhentian kabel

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 9
sebelum ditutup gypsum diusahakan tidak merubah kedudukan elevasi
rangka ceiling.
25. Setelah itu dilakukan pemasangan penutup ceiling dari gypsum board
dimana penempatan spesifikasinya sesuai dengan gambar kerja, tetapi
sebelum ditutup kedudukkan elevasi rangka ceiling dicek lagi terlebih dulu
untuk kemungkinan berubah selama pekerjaan penggelaran kabel electrik
dan tidak perlu difinish cat dulu. Serta pemasangan list gypsum.
26. Pemasangan kaca pada kusen luar, fabrikasi kusen dari kayu dilakukan
diworkshop dan setelah itu disetel dilokasi sesuai dengan gambar.
Kelurusan dan ketegakkan dipantau oleh survey, bila sudah selesai maka
untuk kaca diberi tanda dari cat atau plester yang mudah dihapus sebagai
tanda agar tidak pecah tertabrak.
27. Pengecatan ceiling dilakukan, sarana pelaksanaan dengan perancah
scafolding untuk pengecatan ceiling tetapi diberi alas kayu agar tidak
menggores lantai keramik, sebelumnya gypsum diplamir, setelah itu
diamplas untuk meratakan permukaan dan selanjutnya dicat dengan cat
dasar berbasis air menggunakan rol, bila sudah kering maka dilanjutkan
dengan cat penutup dari bahan cat acrilyc berbasis air dengan menggunakan
rol, pengecatan penutup dilakukan sebanyak dua kali lapisan.
28. Bersamaan dengan itu dilakukan pekerjaan pemasangan pintu dan jendela
dibagian dalam. Pelaksanaan fabrikasi dilakukan diworkshop yang diset
sesuai dengan gambar atau kondisi dilapangan. Frame kusen distel diposisi
dan jumlah sesuai dengan yang diminta serta disetujui oleh konsultan
pengawas. Kedudukkan rangka kusen dipantau untuk ketepatan posisi dan
kelurusan, diberi pengganjal atau dudukkan untuk memperkokoh terhadap
lubang openning. Setelah itu daun pintu, daun jendela, atau kaca mati distel
dan diberi grouting untuk merapatkan kedudukkan kaca terhadap rangka
frame. Lubang berongga antara openning dan frame ditutup dengan spesi
dan dirapikan serta diplester dan plamir untuk landasan permukaan
pengecatan dinding.
29. Pekerjaan pemasangan lampu dilakukan di posisi yang telah ditentukan
baik jenis maupun spesifikasinya.
30. Pekerjaan plambing dilakukan di posisi yang telah ditentukan pada gambar
baik jenis maupun spesifikasinya.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 10
31. Pemasangan keramik anak tangga dilakukan setelah dilakukan pembersihan
area tangga dan dilakukan pengukuran agar kelurusan dan levelling sesuai
dengan gambar, dibuatkan zona making untuk menentukan titik awal
pemasangan. Material yang digunakan harus terpilih dan ukuran yang
dipakai termasuk area bordes. Pelaksanaan dilakukan screed lebih dulu
kemudian pemasangan keramik. Dilakukan secara bertahap sampai selesai
dan dipantau oleh tim survey.
32. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan handrailing dan dipasang untuk
material jenis dan spesifikasinya sesuai dengan gambar kerja.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN KABEL
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Kabel Power, kabel Skun, dan kabel Ties.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, tali, tang pre, dan cangkul (untuk kabel tanah).
III. URUTAN PELAKSANAAN
o Kabel pada Tray
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah yang akan dipasang,
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan,
- Tarik kabel satu persatu dengan urutan dari pinggir,
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter,
- Kabel siap disambung dengan panel.
o Kabel pada Ladder
- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang,
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan,
- Tarik kabel satu persatu dengan urutan pinggir,
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter,
- Kabel siap disambung dengan panel.
o Kabel Tanah
- Gali jalur kabel sesuai dengan gambar Shop Drawing,
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan,
- Tarik kabel satu persatu dengan urutan pinggir,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 11
- Urug galian dengan pasir +10 cm dan beri pelindung kabel dengan
batu bata kemudian urug dengan tanah, beri tanda jalur kabel setiap3
meter,
- Kabel siap disambung dengan panel.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN


- Kabel NYA/NYM/NYFGbY, Pipa conduit+Fitting (elbow, cross box, tee
box), Las drop, klem, dan fisher+baut.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, bor listrik, dan spidol.
III. URUTAN PELAKSANAAN
o Instalasi Indoor
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing, tandai lokasi pengeboran
untuk 1 klem
o pipaan 1 fisher,
- Pasang pipa conduit,
- masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai grupnya,
- Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut,
- Tandai kabel sesuai grup dengan isolasi kertas & spidol,
- Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dengan las dop,
- Meger kabel yang telah terpasang.
o Instalasi Outdoor
- Marking jalur kabel,
- Tandai lokasi lampu,
- Gali jalur yang telah dimarking,
- Gelar kabel NYFGbY sesuai ukuran pada Shop Drawing,
- Timbun dengan pasir,
- Urug kembali galian dengan tanah dan beri tanda kabel setiap 5 meter.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN KONDUIT INBOW


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Konduit PVC/Steel, Tee dos, sock, kawat bendrat, dan paku.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 12
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Palu, tang, obeng, bending conduit, benang, cat, kapur, dan spidol.
III. URUTAN PEMASANGAN KONDUIT DALAM PLAT LANTAI
(INBOW)
- Marking jalur instalasi,
- Tandai lokasi tee dos,
- Wire mesh Layer 1,
- Pasang Conduit,
- Wire mesh Layer 2,
- Ikat Conduit pada Layer 2,

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TRANSFORMER


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Transformer, Besi siku 5 cm, dan bahan pondasi.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, kunci pas, dan bor tangan.
III. URUTAN PELAKSANAAN
- Buat pondasi transformer sesuai Shop Drawing, masing-masing sisi
dilebihkan lebar 20 cm,
- Letakkan transformer diatas pondasi,
- Ganjal roda transformer dengan besi siu 5 cm,
- Pasang grounding transformator.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN ARMATURE


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Armature dan kawat gantungan.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Tang, obeng, dan lain-lain.
III. URUTAN PELAKSANAAN
o TL Recessed Mounted
- Marking plafon dengan kapur/spidol,
- Lubangi plafon sesuai marking, untuk akustik koordinasikan dengan
rangka plafon,
- Pasang kawat gantungan,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 13
- Pasang lampu dengan melepas kap lampu,
- Kencangkan kawat gantungan,
- Sambung ke instalasi,
- Pasang TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
o TL Ceiling Mounted
- Marking plafon dengan kapur/spidol, dan pasang kawat gantungan,
- Tarik kabel instalasi & kawat gantungan keluar plafon,
- Pasang lampu jika plafon telah difinish,
- Gunakan skrup untuk mengikat lampu,
- Sambung ke instalasi.
o Lampu Taman dan Jalan
- Marking posisi lampu,
- Buat tiang pondasi,
- Dirikan tian lampu,
- Pasang lampu pada tiangnya,
- Sambung ke instalasi.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN PENANGKAL PETIR


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Konduit PVC, Tiang Penangkal Petir, Kabel coaxial/BC NYY, Copper
rod, dan head penagkal petir.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Grounding Test, tang, obeng, gergaji besi, dan bending conduit.
III. URUTAN PELAKSANAAN
- Tentukan lokasi grounding,
- Pantek grounding dengan copper rod,
- Buat bak kontrol,
- Rangkai penangkal petir dan lampu pada tiang penangkal petir,
- Pasang penangkal petir pada lokasi sesuai gambar,
- Tarik kabel & sambung dengan patekan,
- Finish arsitektur.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 14
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN KABEL TRAY DAN LADDER
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Kabel tray, kabel ladder, gantungan/hanger, fitting dan jointing,
dynabolt/dynaset, dan kabel NYA.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Kunci pas, tang, obeng, bor tangan listrik, dan kapur tulis.
III. URUTAN PELAKSANAAN
- Marking jalur tray sesuai Shop Drawing, tandai lokasi pengeboran untuk
gantungan,
- Bor lokasi gantungan,
- Pasang gantungan tray/ladder sesuai dengan ketinggian yang diminta,
- Pasang kabel tray/ladder,
- Pada setiap sambungan, pasang penghubung grounding dengan kabel
NYA 2,5 mm.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN GENSET


I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Genset, spring mounting, silencer, tangki solar, pompa solar, exhaust
radiator, fitting, valve, dan gantungan.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Fork lift/Pipa Gip, Dongkrak, Bor tangan, kunci pas, obeng, dan balok.
III. URUTAN PEMASANGAN
- Genset
o Pastikan pondasi genset telah dibuat benar,
o Marking lokasi penempatan spring mounting,
o Bor lokasi penempatan spring mounting,
o Letakkan genset diatas pondasi,
o Gunakan dongkrak untuk memasang spring mounting,
o Siap diinstall dengan accessories.
- Accessories Genset
o Pastikan posisi genset telah rata,
o Pasang attenuator,
o Pasang flexibel duck,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 15
o Pasang ducting BJLS untuk penghubung ke attenuator,
o Pasang grill attenuator,
o Pasang silencer genset,
o Pasang pemipaan exhaust,
o Pasang tangki solar,
o Pasang pemipaan bahan bakar,
o Pasang pompa dan valve-valve.
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN FIRE FIGHTING
MATERIAL YANG DIPERLUKAN
o Pompa-pompa
o Pipa gip/ black steel
o Hydrant box & Accessories
o Hydrant pillar
o Siamese connection
o Head sprinkler
o Fire extinguisher
o Material bantu
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
o Mesin las
o Gerinda tangan
o Bor duduk & bor tangan
o Takel
o Kunci pipa, kunci pas
URUTAN PELAKSANAAN
PEMASANGAN PIPA INDOOR
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, air kotor, fire fighting, cable tray dll,
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan,
- Lapisi gip dengan cat dasar (zincromate),
- Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah,
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 16
- Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambungan pipa
diameter kurang dari 2,5 inchi dengan draft dan diameter 2,5 inchi ke atas
dengan las,
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur kelurusan pipa,
- Lakukan pengerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa,
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku,
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik dan sanitary,
- Lakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang.
PEMASANGAN PIPA OUTDOOR
- Marking jalur pipa,
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya,
- Sambung pipa di atas galian,
- Lapisi pipa dengan zincromate,
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang
berlaku
- Beri lapisan pasi pada dasar galian,
- Turunkan pipa ke dalam galian,
- Lapisi kembali galian dengan pasir,
- Urug galian.
PEMASANGAN HYDRANT BOX INDOOR
- Marking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian atas
150 cm,
- Bobok dinding bata sesuai ukuran marking,
- Pasang hydrant box pada posisinya,
- Pasang instalasi pipa yang menuju hydrant box,
- Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat,
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.

PEMASANGAN HYDRANT BOX


- Marking lokasi penempatan hydrant box,
- Buat pondasi hydrant box,
- Pasang hydrant box pada posisinya,
- Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 17
- Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.

PEMASANGAN HYDRANT PILLAR


- Marking lokasi penempatan hydrant pillar & siamese connection,
- Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya,
- Sambung instalasi pipa yang menuju lokasi hydrant pillar maupun siamese
connection,
- Pasang hydrant pillar dan siamese connection.

PEMASANGAN HEAD SPRINKLER


- Pemasangan dropper dilakukan jika plafond telah terpasang,
- Gunakan seal tape untuk penyambungan sprinkler ke pipa dropper,
- Lindungi head sprinkler dari kotoran dan cat.

PEMASANGAN POMPA
- Marking lokasi penempatan pompa,
- Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & rata pondasi,
- Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu,
- Pasang pompa dan valve-valvenya,
- Sambung instalasi daya ke pompa,
- Atur pressure switch pompa sebagai berikut,
- Lakukan running test pompa.

TEST HYDRANT
- Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar,
- Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya,
- Posisikan pengatur pompa pada auto,
- Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar.

TEST SPRINKLER
- Buka valve pada instalasi fire extinguisher,
- Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang ditest,
- Posisikan pengatur pompa pada auto,
- Panasi head sprinkler dengan api,

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 18
- Setelah sprinkler pecah dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada
instalasi yang menuju daerah test,
- Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru.

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA


1. URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Mencari lahan untuk tempat penyimpan material pipa, besi siku, besi
kanal dan lain-lain.
- Penyimpanan material on site seperti pipa-pipa, valve-valve, seng
untuk ducting,
- bahan- bahan isolasi, material penunjang, dan alat-alat listrik di
gudang proyek.
- Pengadaan alat-alat kerja untuk dipakai pada pekerjaan pemipaan,
ducting, listrik,
- mesin-mesin AC dan disimpan di gudang proyek.

2. PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMIPAAN DI SHAFI


- Marking dan pembuatan support, hanger untuk shaft pipa chiller dan
draim.
- Fabrikasi pipa riser chiller dan pengecatan dengan cat dasar.
- Pemasangan hanger, support dan instalasi pipa riser.
- Pelaksanaan hydrostatic test untuk pipa riser.
- Bilamana tidak ada kebocoran, pipa dapat diisolasi.
- Fabrikasi dan pemasangan pipa riser untuk drain dan isolasi.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMIPAAN PERCABANGAN


- Marking dan pembuatan support dan hanger pipa di R.AHU
- Fabrikasi pipa AHU dan pengecatan dengan cat dasar
- Pemasangan hanger, support dan instalasi pipa AHU
- Pelaksanaan hydrostatic test untuk pipa AHU
- Bilamana tidak ada kebocoran, pipa dapat diisolasi sesuai kebutuhan
- Fabrikasi dan pemasangan pipa drain AHU dan isolasi

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 19
4. PEMASANGAN PEKERJAAN PEMIPAAN DI RUANG MESIN /
RUANG CHILLER / POMPA
- Marking dan pembuatan support dan hanger pipa di R. Mesin.
- Fabrikasi pipa chiller, pipa header dan pengecatan pipa dengan cat
dasar.
- Pemasangan hanger, support dan instalasi pipa chiller, pipa header.
- Pelaksanaan hydrostatic test untuk pipa chiller dan pipa header.
- Bilamana tidak ada kebocoran, pipa chiller dapat diisolasi sesuai
kebutuhan.
- Fabrikasi dan pemasangan pipa drain pada chiller pompa chiller.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN DUCTING
o Marking hanger untuk ducting supply, ducting return, ducting frens
air ducting exhaust.
o Fabrikasi ducting supply, ducting return, ducting exhaust dan
ducting fresh air
o (Khusus ducting fabrikasi kami lakukan di work shop).
o Pemasangan hanger ducting supply, ducting return, ducting fresh
air dan ducting exhaust.
o Assembling ducting supply, ducting return, ducting fresh air dan
ducting exhaust.
o Khusus untuk ducting supply dan ducting return perlu diisolasi
sedangkan untuk
o ducting exhaust dan ducting fresh air tidak perlu diisolasi.
o Pemasangan ducting supply, ducting return, ducting fresh air dan
ducting exhaust.
o Pemasangan diffuser dan grille dilaksanakan bilamana pekerjaan
plafond sudah siap.
6. PELAKSANAAN INSTALASI LISTRIK UNTUK AC
o Pemasangan instalasi pipa conduit untuk kabel-kabel kontrol.
o Pemasangan kabel tray untuk kabel power AHU, pompa chiller
dan mesin-mesin chiller.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 20
o Penarikan kabel power dan kontrol untuk AHU, pompa chiller dan
mesin chiller
o (apabila peralatan tersebut telah terpasang).
o Pemasangan panel-panel AHU, pompa chiller dan mesin chiller.
o Pelaksanaan testing tahanan isolasi untuk kabel power AHU,
pompa chiller dan
o mesin- mesin AC.
o Konek kabel-kabel power ke unitnya masing-masing.

6. PENYETELAN MESIN-MESIN AC
- Transportasi unit-unit AHU dari lokasi penyimpanan ke ruangan AHU.
- Perakitan AHU di masing-masing ruangan AHU, konek dengan instalasi
pipa AHU dan instalasi ducting supply, dan ducting return
- Transportasi pompa chiller dari tempat penyimpanan ke atap lantai 6
(dengan crane atau tower crane)
- Penyetelan pompa chiller, pada pondasinya masing-masing dan konek
dengan instalasi pipanya (khusus untuk body pompa chiller perlu
diisolasi)
- Pemasangan perlengkapan untuk pompa chiller seperti valve-valve,
strainer, pressure gauge dan thermometer.
- Test isi air terhadap kebocorannya, bilamana tidak terjadi kebocoran,
konek pada instalasi pipanya.
- Persiapan transportasi mesin chiller ke atap lantai atas.
- Menyiapkan alat pengangkut dari tempat penyimpanan ke lokasi
(memakai forklift, crane yang kapasitasnya sesuai dengan berat mesin
chiller).
- Setelah sampai di lantai atap dipergunakan alat penggeser ubit chiller ke
pondasinya di ruang chiller.
- Melaksanakan leveling untuk masing unit dan pasang anker bolt.
- Konek dengan instalasi pipa chiller. C/W Accessories
- Melaksanakan pem-vakuman, pengisian oli, dan pengisian refrigrant pada
chiller unit.

8. PERSIAPAN TESTING

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 21
- 1.Daya listrik untuk kebutuhan semua peralatan harus tersedia minimal
24 jam sebelum dilaksanakan start
- Air bersih (PDAM) harus tersedia minimal 24 jam sebelum
dilaksanakan start.

9. TESTING PERALATAN AC
- Testing kontrol panel AHU, panel chiller dan pompa chiller.
- Pengisian air expantion tank chiller di atap.
- Start pompa chiller dan sirkulasikan air di sistem pemipaannya
- Lakukan flushing untuk air yang ada di sistem pemipaan chiller, buang
air seluruhnya (pada pemipaan chiller)
- Isi lagi air bersih pada sistem pemipaan chiller.
- 6. Testing running untuk unit AHU di masing-masing lantai
damper harus pada posisi terbuka, setel damper dan sesuaikan aliran
udara supplynya (sesuai spesifikasi)
- Testing running unit chiller:
- Start pompa chiller sambil membuang udara di dalam sistem pipa,
habis atau hilang.
- Melaksanakan pemrograman
- Start unit chiller
- Melaksanakan balancing dan commissioning.

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 22
METODE PENGEDALI MUTU

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 23
METODE PENGENDALI TEKNIS

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 24
METODE PENGENDALI WAKTU

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 25
METODE PENGENDALI BIAYA

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 26
Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 27
TATA TERTIB MEMASUKI LOKASI PROYEK

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 28
Peraturan yang berlaku bagi semua karyawan dan semua orang yang berada di
kawasan proyek :
1. Jam kerja mulai 08.00 – 17.00 WIB (kecuali lembur)
2. Wajib menggunakan pas masuk proyek
3. Wajib menggunakan alat pelindung diri (Helmet, Safety Shoes) dan
diketinggian harus menggunakan sabuk pengaman dan tali pengikat standart
4. Staf dan karyawan memakai seragam yang telah ditentukan
5. Masuk dan keluar harus melalui pintu / pos keamanan
6. Tamu wajib lapor ke pos satpam proyek
7. Dilarang merokok saat dan di tempat bekerja
8. Dilarang gaduh / bergurau saat bekerja
9. Wajib menjaga kebersihan lingkungan di dalam dan diluar proyek
10. Wajib menunjukkan STNK bagi yang menggunakan kendaraan bermotor di
Area proyek
11. Wajib menjaga aset aset existing dan umum
Bagi siapa saja yang melanggar peraturan diatas akan dikeluarkan dan tidak
diperbolehkan bekerja kembali.

Surabaya, 25 Agustus 2008


PT. PRAMBANAN DWIPAKA

Ir. Prajitno Pudijohartono


Direktur Utama

Metode Kerja Pembangunan Perkantoran & Perkuliahan Tahap III Univ. Wijaya Kusuma Sby 29

Anda mungkin juga menyukai